Dosen Pembimbing :
Loriza Sativa Yan. Ners, M.N.S
Disusun Oleh :
A. LATAR BELAKANG
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah
sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg. Hipertensi disebut
sebagai "silent killer atau pembunuh diam diam. Kebanyakan orang dengan hipertensi
tidak menyadari masalah ini karena mungkin tidak ada tanda atau gejala peringatan.
Gejala yang muncul dapat berupa sakit kepala di pagi hari, mimisan, irama jantung tidak
teratur, perubahan penglihatan, dan telinga berdengung. Hipertensi berat dapat
menyebabkan kelelahan, mual, muntah, kebingungan, kecemasan, nyeri dada, dan tremor
otot (WHO, 2016).
Menurut World Health Organization (WHO) negara Afrika memiliki prevalensi
hipertensi tertinggi yaitu sebesar 27% sedangkan Amerika memiliki prevalensi hipertensi
terendah yaitu 18. Pada tahun 2015 terdapat 1,13 miliar orang di seluruh dunia menderita
hipertensi, sebagian besar tinggal di negara berpenghasilan rendah dan menengah. 1 dari
4 pria dan 1 dari 5 wanita menderita hipertensi. Hipertensi merupakan penyebab utama
kematian dini di seluruh dunia (WHO, 2016).
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar prevalensi hipertensi di Indonesia
meningkat dari 25,8% pada tahun 2013 menjadi 34,11% pada tahun 2018. Kejadian
tertinggi terjadi di provinsi Kalimantan Selatan sebesar 44,1% dan terendah di provinsi
Papua yaitu 22,2%. Hipertensi semakin meningkat seiring dengan berdasarkan usia,
31,6% pada kelompok umur 31-44 tahun, 45,3% pada kelompok umur 45-54 tahun dan
55,2% pada kelompok umur 55-64 tahun. Provinsi Jambi sendiri tercatat angka hipertensi
sebesar 24,6 % pada tahun 2013 dan pada tahun 2018 angka hipertensi juga menunjukkan
peningkatan menjadi 28,99% (Kementerian Kesehatan RI, 2013 & 2018).
Berdasarkan Data yang di dapatkan dari hasil rekapan data lansia di PKM Pakuan
Baru yang dilakukan oleh 19 orang mahasiswa didapatkan hasil sebanyak 922 jiwa yang
memiliki permasalahan dengan hipertensi dan menjadi masalah kesehatan penyakit
terbanyak di PKM Pakuan Baru. Berdasarkan hasil wawancara di poli lansia di
puskesmas pakuan baru, sebagian besar lansia yang datan ke poli lansia denan keluhan
pusing, sakit kepala sampai ke leher. Sebagian lansia yang berobat datang hanya untuk
mengambil obat hipertensi. Data pasien lansia yang menderita hipertensi dala 3 bulan
terakhir laki-laki sebanyak 247 jiwa dan perempuan sebanyak 287 jiwa. Maka dari itu
kelompok mengangkat diagnosa keperawatan yang diangkat adalah nyeri akut
berhubungan dengan agen cedera fisiologis.
B. TUJUAN
1) Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan, warga mampu memahami dan mengaplikasikan
materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah dilakukan intervensi
keperawatan diharapkan warga dapat
1. Mengenal masalah hipertensi
2. Mengambil keputusan
3. Melakukan perawatan kesehatan
4. Memodifikasi lingkungan
5. Memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada .
2) Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 1x45 menit, warga mampu dapat:
1. Menjelaskan kembali pengertian hipertensi dengan bahasanya sendiri dengan
benar.
2. Menyebutkan 4 penyebab hipertensi dengan baik
3. Menyebutkan 5 tanda dan gejala hipertensi dengan baik
4. Menyebutkan 4 komplikasi pada hipertensi
5. Menyebutkan contoh makanan (5) yang dianjurkan untuk penderita Hipertensi
6. Menyebutkan diit untuk hipertensi
7. Menyebutkan 3 cara pengobatan Hipertensi
8. Menyebutkan 4 penatalaksanaan hipertensi dengan baik Cara mengatasi dan
mencegah hipertensi
9. Menyebutkan 5 Obat Tradisional untuk Hipertensi
C. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik Kegiatan : Penyuluhan Edukasi Kesehatan Hipertensi
5. Media :
Leaflet
Laptop
Infocus
Absen
6. Rencana Pelaksanaan
c. Tempat Kegiatan : Puskesmas Pakuan Baru Kel. Pakuan baru Kec. Jambi
selatan.
d. Setting Tempat
Ket :
: Lansia : Mahasiswa : Pembimbing
: Layar Infocus
e. Strategi Pelaksanaan
Menjelaskan tentang :
3. 10 menit Evaluasi :
mengajukan pertanyaan
pada warga
Menjawab
memberikan reinforcemen
pertanyaan
positif atas jawaban yang
diberikan
4 2 Menit Terminasi :
D. SUSUNAN PELAKSANAAN
1. Penanggung jawab : Ilham Ramadhan
5. Observer :
6. Mahasiswa :
Nani Anggraini
Riapuni
Juliana
Desi Selfiani
Ririn Irdianti
Ozavyna
Dina Andrini
7. Dokumentasi :
a. Dokumentasi foto
Rofiah
Mohammad Yoza
b. Dokumentasi vidio
Yona Liliana
Tia Harianti
Endah W Ningsih
E. URAIAN TUGAS
1. Ketua Pelaksana
Tugas :
a. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan
2. Moderator
Tugas:
a. Membuka acara.
b. Menyampaikan tujuan dilakukannya penyuluhan
c. Menyampaikan aturan kegiatan penyuluhan
d. Menyampaikan materi sesuai tujuan penyuluhan.
e. Menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien termotivasi untuk
mengekspresikan perasaannya
f. Mengarahkan proses penyuluhan ke arah pencapaian tujuan dengan cara
memotivasi kepada lansia untuk terlibat dalam kegiatan
g. Menutup acara
3. Penyaji
Tugas:
a. Menjadi pemberi materi
b. Mengambil alih posisi moderator jika telah masuk sesi penjelasan materi.
c. Menjelaskan isi materi penyuluhan terhadap lansia agar dapat menuju ke arah
pencapaian tujuan dengan cara memotivasi lansia untuk terlibat dalam kegiatan
dengan diskusi dan tanya jawab
4. Observer
Tugas:
a. Mencatat serta mengamati proses jalannya penyuluhan yang dilakukan oleh
moderator, penyaji dan lansia (dicatat pada format yang tersedia)
b. Memberikan umpan balik terhadap proses kegiatan mulai dari persiapan
sampai acara selesai
c. Menyampaikan hasil observasi pada kelompok penyuluhan
F. KRITERIA EVALUASI
1) Struktur
a. Koordinasi yang baik antara pemateri, Lansia selama acara penyuluhan
berlangsung
b. Persiapan peralatan untuk acara penyuluhan dapat dilakukan dengan baik,
misalnya Lembar balik , leafleat , dan sebagainya.
Kontrak waktu yang telah di tetapkan oleh Lansia
2) Proses
a. Lansia aktif dalam mengikuti acara penyuluhan mulai dari awal hingga akhir.
b. Lansia aktif menyimak materi yang disampaikan
c. Lansia sangat antusias dalam proses tanya jawab.
d. Lansia mampu merespon pertanyaan yang diberikan pemateri
3) Hasil
a. 75% Lansia dapat menjelaskan materi yang disampaikan dengan baik,
meliputi :
Lansia dapat menyebutkan kembali pengertian dari hipertensi.
Lansia dapat menyebutkan kembali penyebab dari hipertensi.
Lansia dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala dari hipertensi.
Lansia dapat Komplikasi hipertensi
Lansia dapat menyebutkan Contoh makanan yang di anjurkan untuk
hipertensi
Lansia dapat menyebutkan cara diet hipertensi.
Lansia dapat menyebutkan cara mengatasi dan mencegah hipertensi
Lansia menyebutkan cara Pengobatan Tradisional pada hipertensi
Evaluasi Obsever :
No
Menyebutkan Menyebutkan Cara
Menyebutkan
Komplikasi dan contoh Mengatasi,
Pengertian, Penyebab,
Nama Klien makanan yang Mencegah, dan
Tanda dan Gejala
dianjurkan, dan diet Pengobatan
Hipertensi
Hipertensi Hipertensi
10
G. MATERI
HIPERTENSI
1. PENGERTIAN
Hipertensi adalah kenaikan tekanan darah melebihi normal, yaitu systole lebih
dari 140 mmHg dan diastole lebih dari 90 mmHg. Hipertensi adalah tekanan darah
tinggi yang bersifat abnormal dan diukur paling tidak pada tiga kesempatan yang
berbeda. Tekanan darah normal bervariasi sesuai usia, sehingga setiap diagnosis
hipertensi harus bersifat spesifik usia. Namun, secara umum seseorang dianggap
mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi daripada 160 mmHg
sistolik atau 90mmHg diastolik.
2. KLASIFIKASI
Hipertensi primer adalah suatu kondisi dimana terjadinya tekanan darah tinggi
sebagai akibat dampak dari gaya hidup seseorang dan faktor lingkungan. Seseorang
yang pola makannya tidak terkontrol dan mengakibatkan kelebihan berat badan atau
bahkan obesitas, merupakan pencetus awal untuk terkena penyakit tekanan darah
tinggi. Begitu pula seseorang yang berada dalam lingkungan atau kondisi stressor
tinggi sangat mungkin terkena penyakit tekanan darah tinggi, termasuk orang-orang
yang kurang olahraga pun mengalami tekanan darah tinggi.
Hipertensi sekunder adalah suatu kondisi dimana terjadinya peningkatan
tekanan darah tinggi sebagai akibat seseorang mengalami/menderita penyakit lainnya
seperti gagal jantung, gagal ginjal, atau kerusakan sistem hormon tubuh. Sedangkan
pada ibu hamil tekanan darah secara umum meningkat saat kehamilan berusia 20
minggu. Terutama pada wanita yang berat badannya diatas normal atau gemuk
(obesitas). Hipertensi sistolik terisolasi, tekanan sistolik mencapai 140 mmHg atau
lebih, tetapi tekanan diastolik kurang dari 90 mmHg dan tekanan diastolik masih
dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia lanjut. Sejalan
dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan tekanan darah;
tekanan sistolik terus meningkat sampai usia 80 tahun dan tekanan diastolik terus
meningkat sampai usia 55-60 tahun, kemudian berkurang secara perlahan atau bahkan
menurun drastis.
Klasifikasi Tekanan Darah Pada Dewasa menurut JNC VII
3. PENYEBAB HIPERTENSI
Penyebab Hipertensi antara lain :
a. Stres,
b. Usia,
c. Diet
d. Merokok,
e. Obesitas (kegemukan),
f. Alkohol,
g. Faktor keturunan,
h. Faktor lingkungan (gaduh/bising)
5. KOMPLIKASI
a. Stroke
b. Gagal jantung
c. Kerusakan gagal ginjal
d. Kerusakan jaringan otot
e. Kebutaan
6. DIIT HIPERTENSI
Diit tmerupakan pengendalian asupan kalori total untuk mencapai atau
mempertahankan BB yang sesuai dan mengendalikan kadar glukosa. Tujuan diituntuk
membantu menurunkan tekanan darah, mempertahankan tekanan darah menuju
normal, penurunan faktor resiko BB yang berlebih, menurunkan kadar lemak
kolesterol. Diit untuk penderita Hipertensi:
1) Makanan yang dianjurkan untuk penderita Darah tinggi
a. Sumber kalori
Beras, tales, kentang, macaroni, mie, bihun, tepung-tepungan, gula.
b. Sumber protein hewani
Daging, ayam, ikan, semua terbatas kurang lebih 50 gram perhari, telur ayam,
telur bebek paling banyak satu butir sehari, susu tanpa lemak
c. Sumber protein nabati
Kacang-kacangan kering seperti tahu, tempe, oncom.
d. Sumber lemak
Santan kelapa encer dalam jumlah terbatas.
e. Sayuran Sayuran
yang tidak menimbulkan gas seperti bayam,kangkung,buncis, kacang panjang,
taoge, labu siam, oyong, wortel.
f. Buah-buahan
Semua buah kecuali nangka, durian, hanya boleh dalam jumlah terbatas.
g. Bumbu
Pala, kayu manis, asam, gula, bawang merah, bawang putih, garam tidak lebih
15 gram perhari.
h. Minuman
Teh encer, coklat encer, juice buah.
i. Lakukan olahraga secara teratur dan terkontrol, seperti jalan kaki, berlari, naik
sepeda, dan berenang.
Budiarto, Eko dan Dewi Anggraini. 2012. Keperawatan Kardiovaskular edisi 2. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Bustan MN. 2012. Pengantar Kardiologi, Jakarta : Rineka Cipta
Kurniadi dan Nurrahmani. 2014. Stop Diabetes, Hipertesi, Kolestrol Tinggi, Jantung
Koroner. Yogyakarta: Istana Media.
Kemenkes RI. Kendalikan Hipertensi Dengan PATUH dan CERDIK. Diakses
hhtp://p2ptm.kemenkes.go.id
Kemenkes RI. (2018). Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Badan
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Sudarsono,Erica Kusuma Rahayu, dkk. 2017. “Jurnal Pengabdian Masyarakat”
Peningkatan Pengetahuan tentang hipertensi Guna perbaikan Tekanan Darah Pada
Dusun Japanan, Margodadi, Sayengan, Sleman Yogyakarta Volume 3 (hal 26-39).
Yogyakarta: diakses http://jurnal .ugm.ac.id/jpkm.
Tedjasukmana P. 2012. Tata Laksana Hipertensi. Departemen Kardiologi, RS Premier
Jatinegara dan RS Grha Kedoya, Jakarta, Indonesia.
Triyanto, Endang. 2014. Pelayanan Keperawatan bagi Penderita Hipertensi Secara
Terpadu. Yogyakarta : Graha Ilmu
Udjianti, Wajan. Juni. (2010). Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta : Salemba Medika
WHO. (2015). A global brief on Hypertension: Silent Killer, Global Public Heatlh Crisis.
Retrieved from
http://www.who.int/cardiovascular_diseases/publications/global_brief_hypertension/
en/
( )