Latar belakang :
Congestive Heart Failure (CHF) atau yang biasa dikenal dengan gagal jantung merupakan salah satu penyakit
kardiovaskuler yang insidennya selalu meningkat dari tahun ke tahun. Banyak hal yang dapat mendukung
fenomena ini diantaranya gaya hidup dan juga faktor genetik.
Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa
darah ke seluruh tubuh. Gagal jantung kongestif ini akan meningkat bila disertai dengan penyakit-penyakit lain
seperti hipertensi. Hipertensi dapat meningkatkan beban pada fungsi dan kerja jantung serta arteri. Oleh sebab itu,
penatalaksanaan yang tepat terhadap faktor risiko terhadap gagal jantung ini harus mendapat perhatian lebih.
Beberapa penelitian mendapatkan data bahwa manajemen hipertensi yang baik mampu menurunkan risiko gagal
jantung (>50%)
Risiko kematian akibat gagal jantung berkisar 5-10% pertahun pada gagal jantung ringan yang akan meningkat
menjadi 30-40% pada gagal jantung berat. Selain itu, gagal jantung merupakan penyakit yang paling sering
memerlukan perawatan ulang dirumah sakit meskipun pengobatan rawat jalan telah diberikan secara optimal.
Permasalahan:
Kasus:
Nama: Mohandes
Umur: 58 tahun
Keluhan: Pasien mengeluhkan nyeri dada hilang timbul sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga datang untuk
kontrol prolanis CHF ec HHD. Mual (-), muntah (-), demam (-), batuk (-), pilek (-), sesak napas (-).
RPD: HT (+) minum amlodipin 10 mg, bisoprolol 2,5 mg dan clopidogrel 75 mg. DM (-), jantung (-)
Pemeriksaaan fisik
KU: Baik
T: 36,5
TD: 140/80 mmHg
HR: 104 x/ mnt
RR: 20 x/ mnt
BB: 62 kg
TB: 165 cm
A: CHF ec HHD
3. Intervensi
Intervensi yang diberikan yaitu secara farmakologis dan non farmakologis
4. Pelaksanaan
Tatalaksana non farmakologis:
- Edukasi untuk tetap mengonsumsi obat secara teratur
- Edukasi diet rendah garam
Tatalaksana farmakologis:
- Amlodipin 10 mg 1x1
- Bisoprolol 2,5 mg 1x1
- Clopidogrel 75 mg 1x1
5. Monitoring& Evaluasi
Setelah mendapatkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik, dokter dapat memantau
kondisi pasien dan efek samping obat yang diberikan pada pasien. Serta menganjurkan untuk kontrol
begitu obat habis