Revisi KIAN Fix
Revisi KIAN Fix
Disusun Oleh:
Kelompok 11
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Karya Ilmiah Akhir Ners
yang berjudul “PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP
PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG DIARE PADA ANAK ”telah
melakukan proses bimbingan dan dinyatakan layak untuk diseminarkan dihadapan
dewan penguji:
Disusun oleh :
1. Diah Laras Pramesti (SN191031)
2. Dwi Fatmawati (SN191034)
3. Dyah Ririn Risnawati (SN191037)
4. Eka Nofi Nurhidayati (SN191039)
5. Lela Selfiana (SN191086)
6. Novie Prawesti N (SN191113)
7. Novi Yetti Rodhiyah (SN191112)
8. Safitri Windy Hafsiwi (SN191114)
9. Suyatno (SN191115)
10. Yuli Wijayanti (SN191181)
2
LEMBAR PENGESAHAN
Ditetapkan di :
Hari/tanggal :
Disusun oleh :
3
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, kaXena dengan
limpahan taufik, hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir
Ners (KIAN) Prodi Profesi Ners STIKes Kusuma Husada Surakarta. Dalam
penyusunan KIAN ini, Kami mendapat bimbingan serta dukungan dari berbagai
pihak. Kami menyadari tanpa adanya bimbingan dan dukungan maka kurang
sempurna penyelesaian KIAN ini. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ns. Setyawan, M. Kep selaku Rektor Universitas Kusuma Husada Surakarta
yang telah memberikan izin dan arahan dalam penyusunan KIAN ini.
2. Ns. Atiek Murharyati, M.Kep selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan yang
telah membantu menyelesaikan penyusunan KIAN.
3. Ns. Yunita Wulandari, M.Kep selaku ketua Prodi Sarjana Keperawatan dan Profesi
Ners yang telah membantu menyelesaikan penyusunan KIAN.
4. Ns. Erlina Windyastuti, M.Kepselaku Pembimbing yang telah memberikan
banyak masukan, bimbingan serta arahan dalam penyusunan KIAN ini serta
semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu dalam penyusunan
makalah ini.
5. Teman-teman kelompok 11 RSUD GEMOLONG yang telah bekerja sama
mengerjakan tugas KIAN dengan baik.
Penyusun menyadari KIAN mungkin masih terdapat kesalahan dan
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan. Semoga KIAN ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.
4
DAFTAR ISI
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
merupakan penyakit potensial KLB (Kejadian Luar Biasa) yang sangat sering
disertai dengan kematian. Pada tahun 2015 terjadi 18 kali KLB diare dengan
jumlah penderita 1.213 orang dan kematian 30 orang dengan CFR atau Case
Fatality Rate sebanyak 2.47% (Kemenkes RI, 2015). Diare merupakan salah
berkembang. Anak usia 0-3 tahun rata-rata mengalami tiga kali diare pertahun.
Menurut WHO diare adalah suatu keadaan buang air besar (BAB) dengan
konsistensi lembek hingga cair dan frekuensi lebih dari tiga kali sehari. Diare
akut berlangsung selama 3-7 hari, sedangkan diare persisten terjadi selama ≥
14 hari, secara klinis penyabab diare terbagi menjadi enam kelompok yaitu
kelompok yang paling tinggi menderita diare. Bayi dan balita yang menderita
diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting,
6
anak di berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Mufidah, 2012).
Diare lebih dominan menyerang balita karena daya tahan tubuhnya yang
2010). Menurut data dari World health organization (WHO), diare merupakan
penyebab kematian nomor tiga di dunia pada anak di bawah umur lima tahun,
dengan propotional mortalyty rate (PMR) 17%. Pada tahun yang sama di asia
umur lima tahun dengan propotional mortalyty rate (PMR) sebesar 18%.
WHO mencatat penyakit diare membunuh 2 juta anak di dunia setiap tahun,
balita yaitu: 1)kesadaran dan pengetahuan ibu, 2)ketersedian sumber air bersih
orang tua balita untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta pemberian ASI
menjadi faktor yang penting dalam menurunkan angka kesakitan diare pada
balita (Kemenkes RI, 2011). Salah satu faktor yang menyebabkan kejadian
diare pada balita adalah kurangnya pengetahuan dan sikap ibu terkait diare
(Sukut et al, 2015). Orang tua sebagai salah satu orang yang paling dekat
dengan anak memiliki peran penting dalam pengendalian diare anak, baik
dalam hal pencegahan maupun tata laksana awal. Pengetahuan, sikap, dan
7
perilaku yang baik dari orang tua dalam pencegahan dan manajemen diare
pada anak tentu berperan dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian
dan sikap dengan kejadian diare dan cara pengobatan serta pencegahannya.
penanggulangan diare yang dapat dilakukan oleh ibu meliputi pengunaan air
bersih, lingkungan tempat yang tidak tercemar dan pengetahuan ibu dalam
diakibatkan oleh pola hidup sehat yang kurang pada balita tersebut. Hasil
8
kaki saat bermain di luar rumah serta kuku tangan yang panjang dan hitam,
wawancara dengan salah satu orang tua balita mengatakan bahwa tidak tahu
cara mencuci tangan yang benar dan cuci tangan tidak menggunakan sabun.
Orang tua balita juga mengatakan bahwa di Posyandu balita tidak pernah
mendapatkan informasi mengenai cuci tangan yang benar dan pada saat balita
B. TUJUAN
kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang diare pada anak”.
9
BAB II
STUDI KASUS
kesehatan diare sebanyak 35% dalam 2 minggu terakhir. Hasil wawancara dengan
dikarenakan bahwa pola hidup sehat yang kurang pada balita tersebut. Hasil
observasi perawat ditemukan data beberapa balita tidak menggunakan alas kaki
saat bermain di luar rumah serta kuku tangan yang panjang dan hitam, lingkungan
rumah yang bayak dijumpai vektor lalat. Hasil wawancara dengan salah satu
balita mengatakan bahwa tidak tahu cara mencuci tangan yang benar dan cuci
tangan tidak mengunakan sabun. Orang tua balita mengatakan bahwa di Posyandu
Balita tidak pernah mendapatkan informasi mengenai cuci tangan yang benar dan
10
BAB III
RUMUSAN MASALAH
Kesehatan terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Diare pada Anak “.
11
BAB IV
12
BAB V
PEMBAHASAN
Penulis Tujuan Desain Besar Variabel Uji Hasil penelitian Kekuatan Kelemahan Kesimpulan
penyataan penelitian sampel dependen statistik penelitian penelitian untuk praktek
penelitian dan keperawatan
pengukuran
Dahlan Tujuan dari Penelitian ini Besar Variabel Uji statistic Hasil penelitian Penelitian ini Peneliti tidak Berdasarkan
Gunawan penelitian ini adalah jenis sampel pada dependen mengguna ini didapatkan menggunakan 2 melakukan analisa yang
(2018) untuk penelitian penelitian pada kan uji T- pada kelompok kelompok, penelitian dilakukan oleh
mengetahui kuantitatif, ini adalah penelitian ini test. eksperimen yang kelompok dalam waktu penulis,
pengaruh dengan desain 80 orang, adalah diberikan eksperimen dan lama pada disimpulkan bahwa
media penelitian terdiri dari pengaruh penyuluhan kontrol. kelompok terdapat pengaruh
penyuluhan kuasi 40 pendidikan dengan nilai rata- Kelompok eksperimen media penyuluhan
terhadap eksperimental kelompok kesehatan rata lebih tinggi eksperimen disebabkan terhadap tingkat
tingkat . eksperimen dari pada adalah kelompok karena pengetahuan dan
pengetahuan dan 40 kelompok kontrol yang diberikan keterbatasan sikap ibu tentang
da sikap ibu kelompok sedangkan hasil perlakuan berupa tempat, dana, diare pada anak di
tentang diare kontrol. pengujian T-Test pendidikan dan waktu. Puskesmas Batu
pada anak di paired kesehatan tentang Aji Kota Batam
Puskesmas menunjukan nilai diare dan pada
Batu Aji Kota p-value sebesar kelompok kontrol
Batam. 0,000 untuk hanya sebagai
tingkat pembanding
pengetahuan dan
tingkat sikap
sehingga dapat
kita nyatakan
bahwa terdapat
pengaruh
penyuluhan
terhadap tingkat
pengetahuan dan
tingkat sikap.
Disimpulkan
bahwa terdapat
pengaruh media
penyuluhan
terhadap tingkat
pengetahuan dan
sikap ibu tentang
diare pada anak di
Puskesmas Batu
Aji Kota Batam.
14
Veriabel
Tujuan dan Dependen Kelemaha
Desian Besar Uji Hasil Kekuatan Kesimpulan untuk
Penulis Pernyataan dan n
Penelitian Sampel Statistik Penelitian Penelitian Praktek Keperawatan
Peneliti Pengukurann Penelitian
ya
Rais Tujuan dari Penelitian ini Besar Variabel Analisis Pada Penelitian Dalam Berdasarkan analisa
sutan penelitian ini adalah desain sample dependen bivariat penelitian ini ini hanya jurnal tidak yang dilakukan oleh
muham adalah untuk penelitian peneltian pada dengan didapatkan menggunak di jelaskan penulis, disimpulkan
mad menentukan kuasi sebanyak 96 penelitian ini melakukan Diskusi di atas an 1 cara bahwa Tingkat
zain, pengaruh eksperimenta orang ibu adalah uji mengarah pada kelompok pemberian pengetahuan ibu
dkk konseling l balita yang pengaruh Wilcoxon. kesimpulan ini dengan 96 informasi tentang pengobatan
(2018) untuk menjadi pemberian penelitian. responden. kesehatan diare setelah diberikan
pengobatan sampel informasi Nilai p yang tentang konseling lebih tinggi
diare penelitian tentang kecil pada diare dari pengetahuan ibu
terhadap diambil managemen korelasi dengan tentang
pengetahuan dengan diare. menunjukkan menggunak pengobatan diare
dan sikap ibu metode perbedaan an media sebelum diberikan
balita. simple yang apa. konseling.
random signifikan
sampling. pada tingkat
pengetahuan.
Tingkat
pengetahuan
ibu tentang
pengobatan
diare setelah
Konseling
yang diberikan
lebih tinggi
dari
pengetahuan
ibu tentang
perawatan
diare sebelum
diberikan
konseling. Di
Dengan kata
lain, konseling
memberi
dampak yang
baik pada yang
lebih baik
pengobatan
diare.
16
Pembahasan Jurnal
Diare adalah suatu kondisi ketika seseorang mengalami buang air besar
yang berair konsistensi, atau bahkan cair, dengan frekuensi tiga kali sehari
atau lebih dalam satu hari. Penyebab diare bersifat multifaktorial, seperti
infeksi. Dalam beberapa kasus diare, orang yang diare dan baru saja sembuh
dari situ, diare bisa berulang kembali. Ini disebabkan karena penyembuhan
yang tidak lengkap, infeksi persisten, dani nfeksi ulang patogen lainnya. Diare
adalah salah satu yang paling parah terjadi masalah kesehatan dunia. Secara
meningkatkan tingkat pengetahuan dan sikap dengan kejadian diare dan cara
17
masyarakat luas untuk menanggulangi kejadian diare yaitu beberapa
sasaran dapat menerima pesan tersebut dengan jelas dan tepat. Dengan alat
peraga, orang dapat lebih mengerti informasi kesehatan yang dianggap rumit
kehidupan.
faktor predisposisi yang penting. Ibu adalah orang tua seorang anak, baik
penanggulangan diare yang dapat dilakukan oleh ibu meliputi penggunaan air
bersih, lingkungan tempat yang tidak tercemar dan pengetahuan ibu dalam
balita.
18
BAB VI
KESIMPULAN
penatalaksanaan sesuai dengan standar masih sangat kurang. Secara global, hanya
40% anak di bawah 5 tahun dengan diare yang mendapatkan terapi rehidrasi oral
perilaku penanganan diare di rumah tangga menurut hasil survei morbiditas diare
dari 508 penderita, hanya 37% penderita yang diberikan cairan oralit dan hanya
7,28% penderita diberi larutan gula garam (LGG). Tatalaksana penyakit diare
yang tidak tepat dan cepat dapat berdampak serius bagi penderitanya. Sebagian
besar kematian akibat diare disebabkan oleh dehidrasi berat dan kehilangan
pendidikan maka, orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya, serta
seumur hidup. Pengetahuan yang baik akan menghasilkan sikap yang positif dan
bertahan lama, tapi sebaliknya jika pengetahuanya kurang maka sikapnya akan
negati
19
DAFTAR PUSTAKA
20
Sofwan, Rusdianto. (2010). Cara Cepat Atasi : Diare Pada Anak. Jakarta :PT
Buana Ilmu Populer.
Sukut. (2015). Faktor Kejadian Diare Pada Balita Dengan Pendekatan Teori Nola
J. Pender Di IGD RSUD Ruteng. Jurnal Pediometernal, 3(2).
21