Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG DIARE PADA


ANAK

KARYA ILMIAH AKHIR NERS


Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan
Program Pendidikan Profesi Ners

Disusun Oleh:
Kelompok 11

1. Diah Laras P (SN191031) 6.Novi Yetti R (SN191112)


2. Dwi Fatma (SN191034) 7. Novie Prawesti N (SN191113)
3. Dyah Ririn R (SN191037) 8. Safitri Windy H (SN191114)
4. Eka Nofi N (SN191039) 9. Suyatno (SN191115)
5. Lela Selfiana (SN191086) 10. Yuli Wijayanti (SN191181)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN


PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
LEMBAR PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa Karya Ilmiah Akhir Ners
yang berjudul “PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP
PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG DIARE PADA ANAK ”telah
melakukan proses bimbingan dan dinyatakan layak untuk diseminarkan dihadapan
dewan penguji:

Disusun oleh :
1. Diah Laras Pramesti (SN191031)
2. Dwi Fatmawati (SN191034)
3. Dyah Ririn Risnawati (SN191037)
4. Eka Nofi Nurhidayati (SN191039)
5. Lela Selfiana (SN191086)
6. Novie Prawesti N (SN191113)
7. Novi Yetti Rodhiyah (SN191112)
8. Safitri Windy Hafsiwi (SN191114)
9. Suyatno (SN191115)
10. Yuli Wijayanti (SN191181)

Gemolong , 14 Juli 2020


Mengetahui
Pembimbing KIAN,

(Ns. Erlina Windyastuti, M.Kep)


NIK: 201187065

2
LEMBAR PENGESAHAN

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:


Karya Ilmiah Akhir Ners yang berjudul “Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap
Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Diare pada Anak ” telah dilakukan sidang/
seminar yang dihadiri oleh audiens dan dewan penguji oleh:

Ditetapkan di :
Hari/tanggal :

Disusun oleh :

1. Diah Laras P (SN191031) 6. Novi Yetti R (SN191112)


2. Dwi Fatma (SN191034) 7. Novie Prawesti N (SN191113)
3. Dyah Ririn R (SN191037) 8. Safitri Windy H (SN191114)
4. Eka Nofi N (SN191039) 9. Suyatno (SN191115)
5. Lela Selfiana (SN191086) 10. Yuli Wijayanti (SN191181)

Gemolong ,14 Juli 2020


Mengetahui

Dewan penguji, Ketua Program Studi Ners

(Ns. Erlina windyastuti, M.Kep) (Ns. Yunita Wulandari, M.Kep)

NIK: 201187065 NIK: 201185088

3
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, kaXena dengan
limpahan taufik, hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Akhir
Ners (KIAN) Prodi Profesi Ners STIKes Kusuma Husada Surakarta. Dalam
penyusunan KIAN ini, Kami mendapat bimbingan serta dukungan dari berbagai
pihak. Kami menyadari tanpa adanya bimbingan dan dukungan maka kurang
sempurna penyelesaian KIAN ini. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ns. Setyawan, M. Kep selaku Rektor Universitas Kusuma Husada Surakarta
yang telah memberikan izin dan arahan dalam penyusunan KIAN ini.
2. Ns. Atiek Murharyati, M.Kep selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan yang
telah membantu menyelesaikan penyusunan KIAN.
3. Ns. Yunita Wulandari, M.Kep selaku ketua Prodi Sarjana Keperawatan dan Profesi
Ners yang telah membantu menyelesaikan penyusunan KIAN.
4. Ns. Erlina Windyastuti, M.Kepselaku Pembimbing yang telah memberikan
banyak masukan, bimbingan serta arahan dalam penyusunan KIAN ini serta
semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu dalam penyusunan
makalah ini.
5. Teman-teman kelompok 11 RSUD GEMOLONG yang telah bekerja sama
mengerjakan tugas KIAN dengan baik.
Penyusun menyadari KIAN mungkin masih terdapat kesalahan dan
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan. Semoga KIAN ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.

Gemolong, 14 Juli 2020


Penulis,

4
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ............................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN...…………………………………………..ii
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………….iii
KATA PENGANTAR…………………………………………………..iv
DAFTAR ISI.............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN…....................................................................

1.1 Latar Belakang…......................................................................6


1.2 Tujuan .......................................................................................9
BAB II STUDI KASUS ..........................................................................10
BAB III RUMUSAN MASALAH..........................................................11
BAB IV STRATEGI PENELUSURAN BUKTI.....................................12
BAB V PEMBAHASAN JURNAL............................................................
A. Analisa Jurnal ...........................................................................14
B. Pembahasan Jurnal ...................................................................20
BAB IV KESIMPULAN.........................................................................22
DAFTAR PUSTAKA

Program Studi Profesi Ners


Universitas Kusuma Husada Surakarta

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Diare merupakan suatu penyakit endemis di Indonesia dan juga

merupakan penyakit potensial KLB (Kejadian Luar Biasa) yang sangat sering

disertai dengan kematian. Pada tahun 2015 terjadi 18 kali KLB diare dengan

jumlah penderita 1.213 orang dan kematian 30 orang dengan CFR atau Case

Fatality Rate sebanyak 2.47% (Kemenkes RI, 2015). Diare merupakan salah

satu penyebab utama morbilitas dan mortabilitas pada anak di negara

berkembang. Anak usia 0-3 tahun rata-rata mengalami tiga kali diare pertahun.

Menurut WHO diare adalah suatu keadaan buang air besar (BAB) dengan

konsistensi lembek hingga cair dan frekuensi lebih dari tiga kali sehari. Diare

akut berlangsung selama 3-7 hari, sedangkan diare persisten terjadi selama ≥

14 hari, secara klinis penyabab diare terbagi menjadi enam kelompok yaitu

infeksi, malabsorbsi, alergi, keracunan makanan, imudofefisiensi dan

penyebab lainnya, misalnya: gangguan fungsional dan malnutrisi

(Rahmadhani dkk, 2013).

Berdasarkan karakteristik penduduk, kelompok umur balita adalah

kelompok yang paling tinggi menderita diare. Bayi dan balita yang menderita

diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting,

karena merupakan penyumbang utama ketiga angka kesakitan dan kematian

6
anak di berbagai negara berkembang termasuk Indonesia (Mufidah, 2012).

Diare lebih dominan menyerang balita karena daya tahan tubuhnya yang

masih lemah, sehingga balita sangat rentan erhadap penyebaran bakteri

penyebab diare. Jika diare disertai muntah berkelanjutan akan menyebabkan

dehidrasi. Inilah yang harus selalu diwaspadai karena sering terjadi

keterlambatan dalam pertolongan dan mengakibatkan kematian (Cahyono,

2010). Menurut data dari World health organization (WHO), diare merupakan

penyebab kematian nomor tiga di dunia pada anak di bawah umur lima tahun,

dengan propotional mortalyty rate (PMR) 17%. Pada tahun yang sama di asia

tenggara juga menempati urutan ketiga penyebab kematian anak di bawah

umur lima tahun dengan propotional mortalyty rate (PMR) sebesar 18%.

WHO mencatat penyakit diare membunuh 2 juta anak di dunia setiap tahun,

sedangkan insiden diare balita di Indonesia adalah 6.7% (Riskesdas, 2013).

Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan terjadinya diare pada

balita yaitu: 1)kesadaran dan pengetahuan ibu, 2)ketersedian sumber air bersih

dan ketersediaan jamban keluarga, 3)faktor hygiene, lingkungan, kesadaran

orang tua balita untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta pemberian ASI

menjadi faktor yang penting dalam menurunkan angka kesakitan diare pada

balita (Kemenkes RI, 2011). Salah satu faktor yang menyebabkan kejadian

diare pada balita adalah kurangnya pengetahuan dan sikap ibu terkait diare

(Sukut et al, 2015). Orang tua sebagai salah satu orang yang paling dekat

dengan anak memiliki peran penting dalam pengendalian diare anak, baik

dalam hal pencegahan maupun tata laksana awal. Pengetahuan, sikap, dan

7
perilaku yang baik dari orang tua dalam pencegahan dan manajemen diare

pada anak tentu berperan dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian

akibat diare pada anak (Arini & Hartono, 2018).

Rendahnya pengetahuan ibu tentang tata laksana penyakit diare,

pencegahan diare dan pengobatan diare akan mempengaruhi kejadian

kesakitan dan kematian akibat diare (Nindya, 2017). Keberhasilan

menurunkan serangan diare sangat tergantung dari pengetahuan dan sikap

setiap anggota masyarakat, terutama untuk meningkatkan tingkat pengetahuan

dan sikap dengan kejadian diare dan cara pengobatan serta pencegahannya.

Peran ibu dalam melakukan penatalaksanaan terhadap diare diperlukan suatu

pengetahuan, karena pengetahuan merupakan salah satu komponen faktor

predisposisi yang penting (Rusdianto, 2010). Pengetahuan ibu tentang diare

sangat besar pengaruhnya terhadap kejadian diare pada anak, upaya

penanggulangan diare yang dapat dilakukan oleh ibu meliputi pengunaan air

bersih, lingkungan tempat yang tidak tercemar dan pengetahuan ibu dalam

mengambil tindakan untuk mencegah atau mengobati terjadinya diare pada

balita (Notoadmomodjo, 2010).

Berdasarkan hasil catatan sekunder dari Puskesmas Laweyan menyatakan

bahwa 5% balita mengalami masalah kesehatan yaitu diare, sebanyak 35%

dalam kurun waktu 2 minggu terakhir. Hasil wawancara dengan kader

kesehatan setempat bahwa masalah diare pada balita kemungkinan

diakibatkan oleh pola hidup sehat yang kurang pada balita tersebut. Hasil

observasi perawat ditemukan data beberapa balita tidak menggunakan alas

8
kaki saat bermain di luar rumah serta kuku tangan yang panjang dan hitam,

lingkungan rumah yang banyak dijumpai vektor lalat. Sedangkan hasil

wawancara dengan salah satu orang tua balita mengatakan bahwa tidak tahu

cara mencuci tangan yang benar dan cuci tangan tidak menggunakan sabun.

Orang tua balita juga mengatakan bahwa di Posyandu balita tidak pernah

mendapatkan informasi mengenai cuci tangan yang benar dan pada saat balita

diare hanya diberikan air teh hangat saja.

B. TUJUAN

1. Untuk mengetahui “pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan

dan sikap ibu tentang diare pada anak”.

2. Untuk menambah wawasan penyusunan tentang “pengaruh pendidikan

kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap ibu tentang diare pada anak”.

9
BAB II
STUDI KASUS

Catatan sekunder dari Puskesmas Laweyan bahwa 5% balita mengalami masalah

kesehatan diare sebanyak 35% dalam 2 minggu terakhir. Hasil wawancara dengan

kader kesehatan setempat bahwa masalah diare pada balita kemungkinan

dikarenakan bahwa pola hidup sehat yang kurang pada balita tersebut. Hasil

observasi perawat ditemukan data beberapa balita tidak menggunakan alas kaki

saat bermain di luar rumah serta kuku tangan yang panjang dan hitam, lingkungan

rumah yang bayak dijumpai vektor lalat. Hasil wawancara dengan salah satu

balita mengatakan bahwa tidak tahu cara mencuci tangan yang benar dan cuci

tangan tidak mengunakan sabun. Orang tua balita mengatakan bahwa di Posyandu

Balita tidak pernah mendapatkan informasi mengenai cuci tangan yang benar dan

pada saat balita hanya diberikan air hangat saja.

10
BAB III
RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang sebagaimana dijelaskan sebelumnya maka

dapat ditarik rumusan masalah yaitu “Apakah terdapat Pengaruh Pendidikan

Kesehatan terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Diare pada Anak “.

11
BAB IV

STRATEGI PENELUSURAN BUKTI

Penelusuran jurnal menggunakan https://cendekia.google.co.id pada tanggal 13


Juni 2020 dengan menggunakan kata kunci yang tercantum pada tabel 1.1.
Penelusuran jurnal lain juga dilakukan pada https://scholar.google.id pada tanggal
13 Juni 2020 dengan menggunakan kata kunci yang tercantum pada tabel 1.1 dan
ditemukan beberapa hasil kemudian dilakukan pemilihan sesuai dengan kriteria
yang diinginkan.
Database Strategi Pencarian Jurnal Jurnal
yang yang
ditemukan dipilih
Advances in Social Science, Google scholar masukan 10 1
Education and Humanities
kata kunci health education
Research, volume 429
International Conference on of diarrhea management.
Agriculture, Social Sciences,
Education, Technology
and Health (ICASSETH 2019)
Jurnal Kedokteran Nanggroe Google cendekia 12 1
Medika

12
BAB V
PEMBAHASAN

Penulis Tujuan Desain Besar Variabel Uji Hasil penelitian Kekuatan Kelemahan Kesimpulan
penyataan penelitian sampel dependen statistik penelitian penelitian untuk praktek
penelitian dan keperawatan
pengukuran
Dahlan Tujuan dari Penelitian ini Besar Variabel Uji statistic Hasil penelitian Penelitian ini Peneliti tidak Berdasarkan
Gunawan penelitian ini adalah jenis sampel pada dependen mengguna ini didapatkan menggunakan 2 melakukan analisa yang
(2018) untuk penelitian penelitian pada kan uji T- pada kelompok kelompok, penelitian dilakukan oleh
mengetahui kuantitatif, ini adalah penelitian ini test. eksperimen yang kelompok dalam waktu penulis,
pengaruh dengan desain 80 orang, adalah diberikan eksperimen dan lama pada disimpulkan bahwa
media penelitian terdiri dari pengaruh penyuluhan kontrol. kelompok terdapat pengaruh
penyuluhan kuasi 40 pendidikan dengan nilai rata- Kelompok eksperimen media penyuluhan
terhadap eksperimental kelompok kesehatan rata lebih tinggi eksperimen disebabkan terhadap tingkat
tingkat . eksperimen dari pada adalah kelompok karena pengetahuan dan
pengetahuan dan 40 kelompok kontrol yang diberikan keterbatasan sikap ibu tentang
da sikap ibu kelompok sedangkan hasil perlakuan berupa tempat, dana, diare pada anak di
tentang diare kontrol. pengujian T-Test pendidikan dan waktu. Puskesmas Batu
pada anak di paired kesehatan tentang Aji Kota Batam
Puskesmas menunjukan nilai diare dan pada
Batu Aji Kota p-value sebesar kelompok kontrol
Batam. 0,000 untuk hanya sebagai
tingkat pembanding
pengetahuan dan
tingkat sikap
sehingga dapat
kita nyatakan
bahwa terdapat
pengaruh
penyuluhan
terhadap tingkat
pengetahuan dan
tingkat sikap.
Disimpulkan
bahwa terdapat
pengaruh media
penyuluhan
terhadap tingkat
pengetahuan dan
sikap ibu tentang
diare pada anak di
Puskesmas Batu
Aji Kota Batam.

14
Veriabel
Tujuan dan Dependen Kelemaha
Desian Besar Uji Hasil Kekuatan Kesimpulan untuk
Penulis Pernyataan dan n
Penelitian Sampel Statistik Penelitian Penelitian Praktek Keperawatan
Peneliti Pengukurann Penelitian
ya
Rais Tujuan dari Penelitian ini Besar Variabel Analisis Pada Penelitian Dalam Berdasarkan analisa
sutan penelitian ini adalah desain sample dependen bivariat penelitian ini ini hanya jurnal tidak yang dilakukan oleh
muham adalah untuk penelitian peneltian pada dengan didapatkan menggunak di jelaskan penulis, disimpulkan
mad menentukan kuasi sebanyak 96 penelitian ini melakukan Diskusi di atas an 1 cara bahwa Tingkat
zain, pengaruh eksperimenta orang ibu adalah uji mengarah pada kelompok pemberian pengetahuan ibu
dkk konseling l balita yang pengaruh Wilcoxon. kesimpulan ini dengan 96 informasi tentang pengobatan
(2018) untuk menjadi pemberian penelitian. responden. kesehatan diare setelah diberikan
pengobatan sampel informasi Nilai p yang tentang konseling lebih tinggi
diare penelitian tentang kecil pada diare dari pengetahuan ibu
terhadap diambil managemen korelasi dengan tentang
pengetahuan dengan diare. menunjukkan menggunak pengobatan diare
dan sikap ibu metode perbedaan an media sebelum diberikan
balita. simple yang apa. konseling.
random signifikan
sampling. pada tingkat
pengetahuan.
Tingkat
pengetahuan
ibu tentang
pengobatan
diare setelah
Konseling
yang diberikan
lebih tinggi
dari
pengetahuan
ibu tentang
perawatan
diare sebelum
diberikan
konseling. Di
Dengan kata
lain, konseling
memberi
dampak yang
baik pada yang
lebih baik
pengobatan
diare.

16
Pembahasan Jurnal

1. Rais Sutan Muhammad Zain, dkk.

Diare adalah suatu kondisi ketika seseorang mengalami buang air besar

yang berair konsistensi, atau bahkan cair, dengan frekuensi tiga kali sehari

atau lebih dalam satu hari. Penyebab diare bersifat multifaktorial, seperti

infeksi, malabsorpsi, tetapi kebanyakan dari semuanya disebabkan oleh

infeksi. Dalam beberapa kasus diare, orang yang diare dan baru saja sembuh

dari situ, diare bisa berulang kembali. Ini disebabkan karena penyembuhan

yang tidak lengkap, infeksi persisten, dani nfeksi ulang patogen lainnya. Diare

adalah salah satu yang paling parah terjadi masalah kesehatan dunia. Secara

global, diare adalah penyebab kedua kematian setelah pneumonia, terutama di

Indonesia negara berkembang.

Jumlah kasus yang tinggi masih terjadi, meskipun pemerintahmemberikan

prinsip penanganan diare. Perawatan kesehatan masyarakat adalah

didorong untuk bertindak Lima Langkah untuk Menghentikan Diare atau

LINTAS (Lima Langkah Tuntaskan Diare). Itu terdiri dari memberi

oralit, memberikan obat diare berupa zink, menyusui dan makanan,

Obat antibiotik, dan mendidik pengasuh. Program ini diharapkan dapat

mengurangi risiko kematian yang disebabkan oleh diare.

Keberhasilan menurunkan serangan diare sangat tergantung dari

pengetahuan dan sikap setiap anggota masyarakat, terutama untuk

meningkatkan tingkat pengetahuan dan sikap dengan kejadian diare dan cara

pengobatan serta pencegahannya. Saat ini upaya yang digalakkan pada

17
masyarakat luas untuk menanggulangi kejadian diare yaitu beberapa

pelayanan kesehatan yang dilakukan pada masyarakat salah satunya

melakukan penyuluhan guna untuk menanggulangi tingkat kejadian diare dan

merubah perilaku masyarakat yang masih belum mengerti tentang pentingnya

lingkungan bersih agar bebas dari penyakit. Media dalam penyuluhan

kesehatan, sangat penting untuk membantu dalam melakukan penyuluhan,

agar pesan-pesan kesehatan dapat disampaikan dengan jelas, dan masyarakat

sasaran dapat menerima pesan tersebut dengan jelas dan tepat. Dengan alat

peraga, orang dapat lebih mengerti informasi kesehatan yang dianggap rumit

sehingga mereka dapat menghargai betapa bernilainya kesehatan itu bagi

kehidupan.

Peran ibu dalam melakukan penatalaksanaan terhadap diare diperlukan

suatu pengetahuan, karena pengetahuan merupakan salah satu komponen

faktor predisposisi yang penting. Ibu adalah orang tua seorang anak, baik

melalui hubungan biologis maupun sosial. Pengetahuan ibu tentang diare

sangat besar pengaruhnya terhadap kejadian diare pada anak, upaya

penanggulangan diare yang dapat dilakukan oleh ibu meliputi penggunaan air

bersih, lingkungan tempat yang tidak tercemar dan pengetahuan ibu dalam

menggambil tindakan untuk mencegah atau mengobati terjadinya diare pada

balita.

18
BAB VI
KESIMPULAN

Penanganan penyakit diare sangat sederhana, terjangkau, dan tidak

memerlukan teknologi yang canggih. Namun dalam implementasinya,

penatalaksanaan sesuai dengan standar masih sangat kurang. Secara global, hanya

40% anak di bawah 5 tahun dengan diare yang mendapatkan terapi rehidrasi oral

dan melanjutkan pemberian makanan sesuai dengan rekomendasi. Gambaran

perilaku penanganan diare di rumah tangga menurut hasil survei morbiditas diare

tahun 2010 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI menunjukkan bahwa

dari 508 penderita, hanya 37% penderita yang diberikan cairan oralit dan hanya

7,28% penderita diberi larutan gula garam (LGG). Tatalaksana penyakit diare

yang tidak tepat dan cepat dapat berdampak serius bagi penderitanya. Sebagian

besar kematian akibat diare disebabkan oleh dehidrasi berat dan kehilangan

cairan. Pengetahuan merupakan proses belajar dengan menggunakan pancaindra

yang dilakukan seseorang terhadap objek tertentu untuk dapat menghasilkan

pengetahuan dan keterampilan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan

pendidikan maka, orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya, serta

juga dikarenakan pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung

seumur hidup. Pengetahuan yang baik akan menghasilkan sikap yang positif dan

bertahan lama, tapi sebaliknya jika pengetahuanya kurang maka sikapnya akan

negati

19
DAFTAR PUSTAKA

Arini Ika Hapsari, Hartono Gunardi.(2017). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap


Dengan Perilaku Orangtua Tentang Diare Pada Balita Di RSCM Kiara.
Jurnal Sari Pediatri, Vol. 19, No. 6.

Cahyono, Imron, (2010). Hubungan Faktor Lingkungan Dengan Kejadian Diare


Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pondok Gula. Tesis. Program
Studi Epidemiologi Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan Masyarakat,
UI. Indonesia.

Departemen Kesehatan RI.(2011).Buku Saku Petugas Kesehatan: Lintas Diare.


Jakarta: Bakti Husada.
Hapsari, Arini Ika & Hartono Gunardi.(2018). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap
Dengan Perilaku Orangtua Tentang Diare Pada Balita Di RSCM Kiara.
Jurnal Sari Pediatri, Vol. 19, No. 6.

Herwindasari E.(2014).Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan


Penatalaksanaan Awal Diare pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas
Perumnas II Pontianak Tahun 2013. Pontianak: Universitas Tanjungpura.

Kemenkes RI.(2015).Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS.


Jakarta:Balitbangkemenkes RI.

Kementerian Kesehatan RI. Riskesdas.(2013). Badan Penelitian Dan


Pengembangan Kesehatan Kemenkes RI. Jakarta.

Kementerian Kesehatan RI.(2011). Situasi Diare di Indonesia. Buletin Jendela


Data dan Informasi Kesehatan. Jakarta : Bakti Husada.

Kirana, Nindya.(2017). Hubungan Antara Faktor Predisposisi Pada Ibu Terhadap


Kejadian Diare Pada Balita. Fakultas Kesehatan Masyarakat: Universitas
Airlangga Surabaya.

Mufidah F. (2012). Penyakit Yang Rentan Diderita Anak Usia Sekolah.


Flashbooks, Jakarta Selatan. Yogyakarta: Flashbook.

Notoadmodjo, Soekidjo (2010). Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku.Jakarta :


Rineka Cipta.

Rahmadhani. Dkk.(2013). Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Angka


Kejadian Diare Akut Pada Bayi Usia 0-1 Tahun Di Puskesmas Kuranji Kota
Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 2(2), 62-66.

20
Sofwan, Rusdianto. (2010). Cara Cepat Atasi : Diare Pada Anak. Jakarta :PT
Buana Ilmu Populer.

Sukut. (2015). Faktor Kejadian Diare Pada Balita Dengan Pendekatan Teori Nola
J. Pender Di IGD RSUD Ruteng. Jurnal Pediometernal, 3(2).

UNICEF. Diarrhoeal Disease.(2015). Available at: http://data.unicef.org/child-


health/diarrhoeal-disease. [Cited at Juny 1, 2015].

Wulandari, Tri.(2013). Tingkat Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Anak Balita 1-


5 Tahun Tentang Penanganan Diare Di Posyandu Sari Mulyo VI Pringanom
Masaran Sragen Tahun 2013. Surakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Kusuma Husada

21

Anda mungkin juga menyukai