Anda di halaman 1dari 2

Swafsfdsd

Laba-laba
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk album Anggun C. Sasmi, lihat Laba Laba.
Untuk istilah untung dalam ekonomi, lihat laba.
Laba-laba
Rentang fosil: Pennsylvanian -
Holocene, 319–0 jtyl
PreЄ
Є
O
S
D
C
P
T
J
K
Pg
N

Berbagai jenis laba-laba.


Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Arachnida
Araneae
Ordo:
Clerck, 1757
Subordo
Mesothelae
Mygalomorphae
Araneomorphae
 Lihat pula Tabel Suku
Diversitas[1]
111 suku, 40,000 spesies

Laba-laba adalah sejenis hewan berbuku-buku (arthropoda) dengan dua segmen tubuh,
empat pasang kaki, tak bersayap, dan tak memiliki mulut pengunyah. Semua jenis laba-laba
digolongkan ke dalam ordo (Araneae) dan bersama dengan kalajengking, ketonggeng,
tungau —semuanya berkaki delapan— dimasukkan ke dalam kelas Arachnida. Bidang studi
mengenai laba-laba disebut arachnologi.

Araneae adalah ordo terbesar dalam arachnida dan peringkat ketujuh dalam total keragaman
spesies di antara seluruh ordo organismse.[2] Laba-laba dapat ditemukan di seluruh dunia di
setiap benua kecuali di Antartika, dan telah bertahan lama di hampir semua habitat dengan
perkecualian kolonisasi udara dan laut. Hingga Februari 2016, sedikitnya 45.800 spesies[3]
dan 114 suku laba-laba telah dicatat oleh para taksonomis.[1] Tetapi, telah terjadi perpecahan
di dalam komunitas ilmiah mengenai cara semua suku-suku tersebut diklasifikasikan karena
sejak tahun 1900 telah ada lebih dari 20 klasifikasi berbeda telah diusulkan.[4]

Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan kadang-kadang kanibal. Mangsa


utamanya adalah serangga. Hampir semua jenis laba-laba, dengan perkecualian sekitar 150
spesies dari suku Uloboridae dan Holarchaeidae, dan subordo Mesothelae, mampu
menginjeksikan bisa melalui sepasang taringnya kepada musuh atau mangsanya. Meski
demikian, dari puluhan ribu spesies yang ada, hanya sekitar 200 spesies yang gigitannya
dapat membahayakan manusia.

Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi semuanya
mampu menghasilkan benang sutera—yakni helaian serat protein yang tipis namun kuat—
dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian belakang tubuhnya. Serat sutera ini
amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun dari satu tempat ke tempat lain,
menjerat mangsa, membuat kantung telur, melindungi lubang sarang, dan hati

Anda mungkin juga menyukai