Anda di halaman 1dari 10

NAMA : BEATRICE KAROLINSKA SIANIPAR

NIM : 7203341013

KELAS : KELOMPOK C
1. Deskripsikan minimal 4 pendapat ahli tentang defenisi manajemen
beserta rujukannya berikutnya simpulkan defenisi manajemen menurut
saudara berdasarkan defenisi yang dideskripsikan di atas!

 Henry Fayol

Menurut Henry Fayol, manajemen merupakan ilmu yang mengandung


gagasan atau pun ide mengenai lima fungsi utama, yakni merancang,
mengorganisir, memerintah, mengkoordinasi dan juga mengendalikan

 George R. Terry

Jika berdasarkan George R. Terry, manajemen ialah suatu proses yang khas,
yakni yang terdiri dari tindakan-tindakan: perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengawasan yang dilakukan dengan maksud menentukan
dan mencapai sasaran-sasaran yang sebelumnya telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya

 Marry Parker Follet

Menurut Marry Parker Follet, manajemen merupakan seni menyelesaikan


pekerjaan melalui orang lain. Dari definisi yang ia kemukakan, dapat
diketahui bahwa ada seorang yang bertugas untuk mengatur serta
mengarahkan orang lain demi melakukan sesuatu yang dapat mendukung
tercapainya tujuan sebuah organisasi.

 Eiji Ogawa

Ahli yang berasal dari Jepang ini mendefinisikan manajemen sebagai


sebuah perencanaan, pengimplementasian, serta pengendalian untuk
setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan atau pun organisasi, dan
dengan menetapkan setiap sasaran yang disempurnakan sesuai dengan
kondisi atau fleksibel.

 Ricky W. Griffin

Sedangkan menurut Ricky W. Griffin, manajemen merupakan sebuah


proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, serta
pengontrolan terhadap sumber daya untuk mencapai sasaran dengan
efektif dan juga efisien.

 James A.F Stoner

Manajemen merupakan proses dalam membuat suatu perencanaan,


pengorganisisasian, pengendalian serta memimpin berbagai usaha dari
anggota entitas/organisasi dan juga mempergunakan semua sumber daya
yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

 Manullang

Manajemen adalah seni dan ilmu pencatatan, pengorganisasian,


penyusunan, pengarahan, pengawasan terhadap sumber daya manusia
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Kesimpulan: Manajemen menurut Saya adalah proses menjalankan tujuan,


mencapai sasaran yang telah ditetapkan, dan mengembangkannya tujuan
untuk menyesuaikan keadaan agar tujuan dapat tercapai dengan efektif
dan efisien.
2. Telaah fungsi-fungsi manajemen dan berikan contoh kegiatan yang harus
dilakukan dari setiap fungsi manajemen tersebut!
 Planning (perencanaan) adalah bagaimana perusahaan menetapkan tujuan
yang diinginkan dan kemudian menyusun rencana strategi bagaimana cara
untuk mencapai tujuan tersebut.
Ada beberapa aktivitas dalam fungsi perencanaan:
 Menetapkan arah tujuan dan target bisnis
 Menyusun strategi untuk mencapai tujuan tersebut
 Menentukan sumber daya yang dibutuhkan
 Menetapkan standar kesuksesan dalam upaya mencapai tujuan

 Organizing (pengorganisasian) adalah pengaturan sumber daya manusia


dan sumber daya fisik yang dimiliki agar bisa menjalankan rencana-rencana
yang sudah diputuskan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Ada beberapa aktivitas dalam fungsi pengorganisasian:
 Mengalokasikan sumber daya, menyusun dan menetapkan tugas-
tugas serta menetapkan prosedur yang diperlukan
 Menetapkan struktur perusahaan yang menunjukkan adanya garis
kewenangan dan tanggung jawab
 Merekrut, menyeleksi, dan melakukan pelatihan serta
pengembangan tenaga kerja
 Menempatkan tenaga kerja pada posisi yang pas dan paling tepat.

 Directing (pengarahan) adalah upaya untuk menciptakan suasana kerja


dinamis, sehat agar kinerjanya lebih efektif dan efisien.
Ada beberapa aktivitas dalam fungsi pengarahan:
 Membimbing dan memberi motivasi kepada pekerja supaya bisa
bekerja secara efektif dan efisien
 Memberi tugas serta penjelasan secara rutin tentang pekerjaan
 Menjelaskan semua kebijakan yang sudah ditetapkan

 Controlling (pengendalian/pengawasan) adalah upaya untuk menilai suatu


kinerja yang berpatokan kepada standar yang telah dibuat, juga melakukan
perbaikan apabila memang dibutuhkan.
Ada beberapa aktivitas dalam fungsi pengawasan:
 Mengevaluasi keberhasilan dan target dengan cara mengikuti standar
indikator yang sudah ditetapkan
 Melakukan klarifikasi dan koreksi terhadap penyimpangan yang
ditemukan
 Memberi alternatif solusi yang mungkin bisa mengatasi masalah yang
terjadi.
CONTOH/APLIKASINYA DI PUSKESMAS

Perencanaan
Micro planning (perencanaan tingkat Puskesmas yang dilakukan setahun sekali,
unsur yang direncanakan meliputi; kebutuhan tenaga, alat dan sarana, serta
penunjang lainnya). Sedangkan perencanaan obat dan alat kesehatan dilakukan
setiap bulan, dengan cara mengajukan usulan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Pengorganisasian

1. Struktur organisasi Puskesmas, dengan jabatan struktural Kepala Puskesmas,


sedangkan lainnya bersifat fungsional
2. Pembagian tugas, yang berdasarkan program pokok Puskesmas, terdiri dari 12
s/d 18 program pokok, yang melibatkan tenaga perawat dan bidan.
3. Pembagian wilayah kerja, setiap petugas Puskesmas melakukan pembinaan ke
desa-desa

Penggerakan Pelaksanaan/Pengarahan

1. Lokakarya mini Puskesmas, dilakukan tiap bulan dalam rangka koordinasi lintas
program dan sektor
2. Adanya proses kepemimpinan
3. Dilakukan koordinasi secara lintas program & sektor
4. Pelaksanaan program pokok puskesmas yang melibatkan seluruh staf

Pengawasan dan Evaluasi

1. Melalui pemantauan laporan kegiatan


1. Pemantauan wilayah setempat (PWS)
2. Supervisi
3. Rapat rutin (staff meeting)
3. Coba analisis mengapa model manajemen perusahaan Indonesia lebih
banyak mengadopsi model-model manajemen perusahaan asing?
Adapun aspek positif dan negatif gaya manajemen barat dan timur:
1. Manajemen Barat : Tekanan pada Amerika Serikand an Eropa Barat
Aspek Positif:
- Efisien;
- Disiplin;
- Sadar akan waktu dan;
- Penghormatan terhadap inisiatif individu.
Aspek Negatif :
- Manusia diperlakukan seperti mesin, dan;
- Masyarakatnya yang konsumtif.

2.Manajemen Jepang

Aspek Positif :

- Solidaritas terhadap kelompok (perusahaan) yang tinggi;

- Dedikasi;

- Kesetiaan;

- Disiplin diri;

- Nasionalisme yang tinggi, dan;

- Penghormatan terhadap yang lebih senior.


Aspek Negatif :

- Opportunities;

- Binatang ekonomi;

- Sangat tertutup, dan;

- Agak angkuh.

3. Manajemen Cina

Aspek Positif :

- Memegang teguh janji;

- Ulet;

- Tekun;

- Hormat, dan;

- Solidaritas kelompok (suku).

Aspek Negatif :

- Kikir;

- Menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan;


- Tertutup, dan

- Terlalu materialistis.

Dari pemaparan aspek positif dan negatif manajemen barat dan timur itu, di
manakah letak posisi manajemen Indonesia ? Pertanyaan seperti itu selalu
tercuat, sebab belum ada manajemen Indonesia yang secara ekplisit dan
terpraktekkan serta tertulis dimunculkan oleh para ahi manajemen yang ada di
Indonesia. Yang banyak didiskusikan adalah istilah-istilah “Manajemen Gaya
Indonesia”, “Gaya Manajemen Indonesia”, “Manajemen ala Indonesia”,
“Manajemen Pancasila”, dan sebagainya, dengan rumusan yang mirip antara satu
dengan yang linnya, (Budiman Christiananta, 1994 : 6). Bila secara ekplisit,
terpraktekkan dan tertulis belumlah ada, apakah ada organisasi dan manajemen
yang khas Indonesia ? Jawabannya tentu ada ! Cara orang tertentu menyusun
pekerjaan dan hubungan antara pekerjaannya, pasti dipengaruhi tidak saja oleh
sifat pekerjaan itu sendiri yang mungkin bersifat universal, tetapi juga oleh cara
orang-orang tersebut mengatur hidup pada umumnya. Sifat pekerjaan bisa saja
bersifat universal karena dilandasi teknologi yang berlaku di mana-mana
disebabkan hukum-hukum alam yang mendasari berlaku umum. Namun dapat
dipastikan faktor-faktor lainnya seperti kebudayaan, nilai, norma kehidupan dan
yang lainnya menjadikan cara hidup bangsa-bangsa berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya. Perlu juga diperhatikan bahwa tidak hanya cara-cara orang
mengatur pekerjaan dipengaruhi kebudayaannya, tapi kebudayaan berpengaruh
kuat pula pada perilaku pekerjaan.

Di dalam birokrasi Weber (dalam Gerth dan Wright, 1958 : Bab 8) terdapat
prinsip pembagian kerja atau diferensiasi horizontal serta hierarki atau
diferensiasi vertikal yang jelas. Dengan perkataan lain, birokrasi Weber
merupakan organisasi kompleks. Namun hasil temuan penelitian Budi paramita
pada tahun 1976 terhadap perusahaan-perusahaan di Indonesia, meskipun
perusahaannya besar, tidak ada yang berpandangan bahwa perusahaannya
sendiri benar-benar kompleks, baik dalam dimensi horizontal maupun vertikal.
(Budi Paramita, 1977 : 47). Mengenai sentralisasi, birokrasi Weber menyatakan
terdapat sentralisasi kewenangan yang tinggi, sebaliknya sentralisasi perusahaan-
perusahaan di Indonesia dinilai antara sedang dan rendah.

Maka Manajemen Indonesia yang banyak mengadopsi manajemen barat


(Amerika dan Eropa Barat) dan timur (Jepang dan Cina), tampaknya tidak luput
dari pengaruh faktor budaya tradisional yang ada di tengah-tengah masyarakat.
Apalagi belum ditemukannya secara pas bentuk manajemen Indonesia,
menjadikan manajemen yang dijalankan selama ini mencampurkan berbagai
macam bentuk atau gaya yang ada, serta ditambah dengan faktor budaya di mana
organisasi tersebut berada.

Anda mungkin juga menyukai