NIM : 7203341013
KELAS : KELOMPOK C
1. Deskripsikan minimal 4 pendapat ahli tentang defenisi manajemen
beserta rujukannya berikutnya simpulkan defenisi manajemen menurut
saudara berdasarkan defenisi yang dideskripsikan di atas!
Henry Fayol
George R. Terry
Jika berdasarkan George R. Terry, manajemen ialah suatu proses yang khas,
yakni yang terdiri dari tindakan-tindakan: perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengawasan yang dilakukan dengan maksud menentukan
dan mencapai sasaran-sasaran yang sebelumnya telah ditetapkan melalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya
Eiji Ogawa
Ricky W. Griffin
Manullang
Perencanaan
Micro planning (perencanaan tingkat Puskesmas yang dilakukan setahun sekali,
unsur yang direncanakan meliputi; kebutuhan tenaga, alat dan sarana, serta
penunjang lainnya). Sedangkan perencanaan obat dan alat kesehatan dilakukan
setiap bulan, dengan cara mengajukan usulan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Pengorganisasian
Penggerakan Pelaksanaan/Pengarahan
1. Lokakarya mini Puskesmas, dilakukan tiap bulan dalam rangka koordinasi lintas
program dan sektor
2. Adanya proses kepemimpinan
3. Dilakukan koordinasi secara lintas program & sektor
4. Pelaksanaan program pokok puskesmas yang melibatkan seluruh staf
2.Manajemen Jepang
Aspek Positif :
- Dedikasi;
- Kesetiaan;
- Disiplin diri;
- Opportunities;
- Binatang ekonomi;
- Agak angkuh.
3. Manajemen Cina
Aspek Positif :
- Ulet;
- Tekun;
- Hormat, dan;
Aspek Negatif :
- Kikir;
- Terlalu materialistis.
Dari pemaparan aspek positif dan negatif manajemen barat dan timur itu, di
manakah letak posisi manajemen Indonesia ? Pertanyaan seperti itu selalu
tercuat, sebab belum ada manajemen Indonesia yang secara ekplisit dan
terpraktekkan serta tertulis dimunculkan oleh para ahi manajemen yang ada di
Indonesia. Yang banyak didiskusikan adalah istilah-istilah “Manajemen Gaya
Indonesia”, “Gaya Manajemen Indonesia”, “Manajemen ala Indonesia”,
“Manajemen Pancasila”, dan sebagainya, dengan rumusan yang mirip antara satu
dengan yang linnya, (Budiman Christiananta, 1994 : 6). Bila secara ekplisit,
terpraktekkan dan tertulis belumlah ada, apakah ada organisasi dan manajemen
yang khas Indonesia ? Jawabannya tentu ada ! Cara orang tertentu menyusun
pekerjaan dan hubungan antara pekerjaannya, pasti dipengaruhi tidak saja oleh
sifat pekerjaan itu sendiri yang mungkin bersifat universal, tetapi juga oleh cara
orang-orang tersebut mengatur hidup pada umumnya. Sifat pekerjaan bisa saja
bersifat universal karena dilandasi teknologi yang berlaku di mana-mana
disebabkan hukum-hukum alam yang mendasari berlaku umum. Namun dapat
dipastikan faktor-faktor lainnya seperti kebudayaan, nilai, norma kehidupan dan
yang lainnya menjadikan cara hidup bangsa-bangsa berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya. Perlu juga diperhatikan bahwa tidak hanya cara-cara orang
mengatur pekerjaan dipengaruhi kebudayaannya, tapi kebudayaan berpengaruh
kuat pula pada perilaku pekerjaan.
Di dalam birokrasi Weber (dalam Gerth dan Wright, 1958 : Bab 8) terdapat
prinsip pembagian kerja atau diferensiasi horizontal serta hierarki atau
diferensiasi vertikal yang jelas. Dengan perkataan lain, birokrasi Weber
merupakan organisasi kompleks. Namun hasil temuan penelitian Budi paramita
pada tahun 1976 terhadap perusahaan-perusahaan di Indonesia, meskipun
perusahaannya besar, tidak ada yang berpandangan bahwa perusahaannya
sendiri benar-benar kompleks, baik dalam dimensi horizontal maupun vertikal.
(Budi Paramita, 1977 : 47). Mengenai sentralisasi, birokrasi Weber menyatakan
terdapat sentralisasi kewenangan yang tinggi, sebaliknya sentralisasi perusahaan-
perusahaan di Indonesia dinilai antara sedang dan rendah.