Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

APLIKASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL NABATI

PEMBUATAN SAUS TOMAT DAN SAUS SAMBAL

NAMA : AZZAHRA NABILAH


NIM : G031191042
KELOMPOK : V (LIMA)
ASISTEN : A. POPPY THALIA ABRIAH PUTRI

LABORATORIUM PENGOLAHAN PANGAN


PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
DEPARTEMEN TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
PEMBUATAN SAUS TOAT DAN SAUS SAMBAL

A Nabilah1), APTA Putri2)


Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Departemen Teknologi Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin

Abstrak
Buah tomat merupakan buah yang cukup banyak diolah menjadi produk pangan. Salah satu produk
olahannya adalah saus tomat.. Masalah yang dihadapi dalam proses buatan saus tomat adalah teknik
untuk membuat formulasi terbaik. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui proses
pembuatan saus tomat dan pengaruh proses serta bahan tambahan terhadap karakteristik saus yang
dihasilkan. Praktikum dilakukakn dengan pembuatan saus tomat dengan cara pemanasan, lalu
dilanjutkan dengan uji kesukaan terhadap warna, rasa, aroma dan tekstur. Parameter fisik dan kimia
yang diuji adalah kadar air, pH, total asam dan viskositas. Adapun hasil yang didapatkan adalah Saus
toat dibuat dengan menghaluskan tomat untuk mendapat sarinya, lalu dikentalkan dengan pemanasan
sabil ditabahkan bumbu dan bahan pengental. Penambahan tepung maizena mempengaruhi warna dan
tekstur serta viskositas saus tomat, sedangkan pemanasan mempengaruhi warna, tekstur, viskositas dan
total asam saus tomat. Saus tomat dengan pemanasan 10 menit dan 25 gram maizena adalah sampel
yang paling disukai.
Kata kunci: Maizena, pemanasan, saus.

I. PENDAHULUAN komponen tersebut dibutuhkan untuk tubuh


I.1 Latar Belakang karena memberikan fungsi yang dapat
menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Buah tomat merupakan buah yang
Pembuatan saus tomat dilakukan
cukup banyak diolah menjadi produk pangan.
dengan memilih buah tomat berdasarkan
Hal ini dikarenakan tomat merupakan buah
tingkat kematangan dan kesegarannya.
yang memiliki masa simpan pendek. Tomat
Hanya tomat matang dan merah yang
segar memiliki masa penyimpanan terbatas
digunakan untuk membuat saus. Selain itu,
2-3 minggu, sehingga untuk meminimalkan
dalam pembuatan saus tomat juga
kerugian tomat diolah dalam bentuk pasta,
ditambahkan bahan lain yaitu bawang putih,
jus, saus tomat, saus, dan puree (Hassen,
gula, garam, kayu manis, lada, dan cuka serta
Gebre, and Haile 2019). Salah satu bentuk
pengental
olahan tomat adalah saus.
Bahan tambahan yang digunakan
Saus adalah produk berupa cairan
dapat memberikan pengaruh terhadap
kental yang diolah dengan bahan baku buah
karakteristik saus tomat yang dihasilkan.
atau sayuran. Saus memiliki karakteristik
Penggunaan bahan pengental berbahan dasar
aroma serta rasa yang tajam. Saus yang
pati seperti tepung maizena perlu
umum ditemukan di Indonesia adalah saus
diperhatikan agar tidak memberikan
tomat dan saus cabai. Selain untuk menjadi
penurunan kualitas pada produk saus tomat
bahan pelengkap makanan, saus tomat juga
yang dihasilkan. Selain itu, proses pembuatan
mengandung manfaat bagi tubuh. Saus
secara pemanasan juga dapat mempengaruhi
tomat bermanfaat untuk kesehatan karena
sifat atau karakteristik fisik dan kimia dari
buah tomat sangat kaya vitamin C. Selain itu,
saus tomat. Berdasarkan hal tersebut,
buah tomat juga menjadi sumber likopen
praktikum ini dilakukan untuk pengetahui
yang tinggi sebagai zat antioksidan
proses formulasi saus tomat dengan berbagai
parameter yang menentukan kualitasnya.
1)
Praktikan Aplikasi Teknologi Pengolahan Hasil Nabati
2)
Asisten Aplikasi Teknologi Pengolahan Hasil Nabati
I.2 Rumusan Masalah tetes, wadah plastik, pipet volume, saringan,
Buah tomat merupakan produk yang sendok, statif dan klem, sudet, timbangan
perishable sehingga memerlukan alternatif analitik, wajan.
pengolahan untuk memperpanjang masa Bahan yang digunakan dalam
simpannya. Salah satu bentuk olahan tomat praktikum ini adalah akuades, aluinium foil,
adalah saus tomat. Saus tomat memiliki bawang putih bubuk, bubuk kayumanis,
berbagai manfaat bagi manusia, akan tetapi cuka, garam, gula pasir, indikator pp, lada
pembuatannya memerlukan berbagai bubuk, NaOH, plastik cetik, tisu dan tomat.
pertimbangan karena banyak aspek yang
II.3 Prosedur Praktikum
mempengaruhi kualitas saus tomat. Oleh
II.3.1 Pembuatan Saus Tomat
karena itu penting untuk mengetahui cara Pertama-tama buah tomat disortir lalu
membuat formulasi terbaik saus tomat. dibersihkan. Setelah itu tmat diblanching dan
I.3 Tujuan dan Kegunaan ditiriskan kemudian dikupas kulitnya. Tomat
Tujuan dari praktikum Pembuatan ditimbang 500 g dan dihaluskan
Saus Tomat dan Saus Sambal yaitu: menggunakan blender kemudian disaring.
1. Untuk mengetahui proses pembuatan saus Hasil saringan kemudian dipanaskan lalu
tomat dan saus sambal ditambahkan maizena ketika suhunya
2. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan mencapai 60℃. Selanjutnya, capuran
bahan tambahan dan pengolahan terhadap ditambahkan bahan tambahan yang terdiri
saus tomat dan saus sambal yang dari bawang putih bubuk, kayu manis bubu,
dihasilkan lada bubuk, gula, garam dan cuka.
Kegunaan yang diharapkan dari Selanjutnya pemanasan diteruskan sesuai
praktikum ini adalah meningkatnya perlakuan untuk mendapatkan saus tomat.
pengetahuan tentang prinsip pembuatan dan Perlakuan yang diterapkan dalam praktikum
formulasi saus tomat dan saus sambal yang ini yaitu membuat variasi lama pemanasan
terbaik serta munculnya sikap ilmiah dalam dan jumlah penambahan tepung maizena,
praktikum yang dilakukan secara mandiri pembagian dari masing-masing perlakuan
maupun berkelompok. adalah sebagai berikut:
111= 5 menit dan 20 gram
II. METODOLOGI PRAKTIKUM 112= 10 menit dan 25 gram
II.1 Waktu dan Tempat Praktikum 113= 15 menit dan 30 gram
Praktikum Pembuatan Saus Tomat 114= 20 menit dan 35 gram
dan Saus Sambal ini dilaksanakan pada 115= 25 menit dan 40 gram
tanggal hari Selasa, tanggal 8 Maret 2022
pukul 08.00-11.30 di Laboratorium II.3.2 Titrasi Total Asam
Pengolahan Pangan, Program Studi Ilmu dan Sampel saus tomat yang dianalisis
Teknologi Pangan, Departemen Teknologi ditimbang sebanyak 5 g kemudian
Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas diencerkan dengan 100 mL akuades lalu
Hasanuddin. dihoogenkan. Larutan kemudian dipipet 25
mL ke dalam Erlenmeyer kemudian ditetesi
II.2 Alat dan Bahan indicator pp. Sampel dititrasi dengan NaOH
Alat yang digunakan dalam 0,1 N hingga terbentuk warna pink. Volume
praktikum ini adalah blender, buret, titrasi dicatat kemudian total asam dihitung
Erlenmeyer, gelas kimia, kompor portable, berdasarkan persamaan:
labu ukur, pH meter, piring plastik, pipet
Vol NaOH x N NaOH x Grek x FP mengganti mode kecepatan rotor dan pilih
%TA= x 100
m x 1000
auto agar alat otomatis akan mencari
II.3.3 Penentuan Kadar Air kecepatan yang sesuai lalu nilai yang terbaca
Penentuan kadar air dilakukan dicatat.
dengan metode oven. Cawan porselen II.3.6 Pengujian Organoleptik
dikeringkan dalam oven selama 15 menit, Uji organoleptik dilakukan dengan
kemudian dimasukkan kedalam desikator menguji tingkat kesukaan panelis terhadap
agar suhu cawan menurun. Setelah itu, cawan beberapa atribut sensori pada sampel saus
ditimbang dan ditambahkan sampel sebanyak tomat. Atribut yang diuji adalah warna,
2 gram. Kemudian, sampel dioven dalam aroma, tekstur dan rasa. Tingkat kesukaan
suhu 105 oC selama 5 jam, lalu didinginkan terhadap sampel dinyatakan dalam skala 1-5.
dalam desikator dan ditimbang hingga Semakin tinggi angkanya maka semakin
konstan. Apabila berat sampel belum tinggi tingkat kesukaannya. Adapun jumlah
mencapai berat konstan, sampel harus dioven panelis yang berpartisipasi dalam pengujian
kembali hingga tercapai berat yang konstan. sampel saus tomat adalah 38 orang.
Kadar air kemudian dihitung dengan basis
basah sesuai persamaan: III.HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1 Hasil
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑖𝑟 Hasil yang didapatkan dari praktikum
𝑥 100%
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ Pembuatan Saus Tomat dan Saus Sambal
disajikan dalam Tabel 2 dan tabel 3, yaitu:
II.3.4 Pengujian pH Tabel 2. Hasil Pengujian Atribut Fisik dan
Pengujian pH dilakukan Kimia Sampel Saus Tomat
menggunakan pH meter, sampel dimasukkan Perlakuan Parameter Pengujian
% Total pH % Kadar %
kedalam gelas kimia lalu diuji keasamannya Asam Air Viskositas
menggunakan pH meter yang dikalibrasi. 111 0,6 3,7 85,45221 9,8
112 1,4 3,6 80,25764 55,1
Kalibrasi dilakukan dengan menempatkan 113 0,99 3,63 21,6
85,9945
elektroda ke dalam buffer kalibrasi pertama 114 1,21 3,39 70,03039 -
pada buffer pH 7,01 dan pH 4,01. pH meter 115 0,5 3,6 72,9493 -

digunakan dengan cara mencelupkan Sumber: Data Primer Aplikasi Teknologi


Pengolahan Hasil Nabati, 2022.
elektroda ke dalam sampel yang akan diuji
sambil dihoogenkan. Ujung elektroda dibilas Tabel 3. Hasil Pengujian Kesukaan Sampel
agar tidak terjadi kontaminasi silang. Setelah Saus Tomat
Perlakuan Parameter Pengujian
dibersihkan, ujung elektroda dibilas dengan Warna Rasa Tekstur Aroma
akuades sebelum dilanjutkan dengan sampel 111 3,66 2,95 2,76 2,89
112 4,50 3,37 4,24 3,95
berikutnya. 113 3,68 3,87 4,58 3,61

II.3.5 Pengujian Viskositas 114 2,03 2,63 1,34 2,18


115 1,50 1,92 1,92 2,26
Sampel diuji viskositasnya dengan Sumber: Data Primer Aplikasi Teknologi
viscometer. Viscometer dinyalakan dengan Pengolahan Hasil Nabati, 2022.
menekan saklar yang berada dibelakang.
spindle pada sampel direndam hingga batas III.2 Pembahasan
Buah tomat (Solanum lycopersicum
lekukan yang terdapat pada batang spindle.
L.) adalah salah satu buah yang paling sering
viscometer diatur degan menekan OK.
diolah menjadi saus. Buah tomat memiliki
Ketika display menunjukan “ Cursor stop at”
berbagai kandungan yangbermanfaat bagi
tombol ditekan untuk memilih rotor yang
manusia, baik berupa zat gizi maupun
digunakan. Tombol kembali ditekan untuk
koponen fungsional. Dalam 100 g buah tomat bahan lain yaitu bawang putih, gula, garam,
terdiri dari air sebanyak 94,1%; karbohidrat kayu manis, lada, dan cuka serta pengental.
4,1 g; energi 19 kal; lemak 0,2 g; serat 0,8 g; Gula dalam pembuatan saus berfungsi untuk
protein 1,0 g dan kadar abu 0,6 g. Selain zat memberikan cita rasa manis dan dalam
tersebut, terdapat senyawa likopen yang jumlah banyak memberikan efek pengawetan
merupakan zat warna merah yang paling (S. R. Sjarif and Apriani 2016), sama halnya
banyak terdapat pada buah tomat. Likopen dengan penambahan cuka dan garam. Selain
yang bersifat antioksidan sehingga dapat itu, dalam pembuatan saus juga dilakukan
mencegah radikal bebas. Hal ini sesuai pemanasan dan penambahan bahan pengisi
dengan pernyataan Fitricia (2012), bahwa seperti tepung maizena untuk mendapatkan
tomat mengandung vitamin A dan C, serta tekstur seperti pasta. Hal tersebut sesuai
senyawa yang baik untuk kesehatan terutama dengan Nafisafallah (2015), yang
likopen. Adapun klasifikasi tanaman tomat menyatakan bahwa selain bahan tambahan,
adalah: tepung maizena ditambahkan dalam
pebuatan saus sebagai bahan pengisi,
Kingdom : Plantae
pengikat sekaligus pengental agar padatan
Divisio : Magnoliophyta dan cairan dalam saus tomat tidak terpisah.
Class : Magnoliopsida Berdasarkan parameter warna,
Subclass : Asteridae didapatkan hasil bahwa warna merah pada
saus toat didapatkan dari buah tomat itu
Ordo : Solanales
sendiri. Uji kesukaan yang dilakukan
Familia : Solanaceae menunjukkan hasil bahwa sampel dengan
Genus : Solanum perlakuan pemanasan 10 menit dan 25 gram
maizena adalah sampel yang paling disukai
Species : Solanum lycopersicum L dengan skor 4,50. Sampel dengan pemanasan
Saus adalah produk semisolid yang 15 menit dan 30 gram maizena memiliki skor
sering digunakan sebagai pelengkap 3,68, sampel dengan pemanasan 5 menit dan
makanan, Saus berbentuk bubur kental yang 20 gram maizena memiliki skor 3,66, sampel
diperoleh dari pengolahan buah seperti cabai dengan pemanasan 20 menit dan 35 gram
dan tomat yang dicampur dengan bumbu memiliki skor 2,03. Sedangkan, perlakuan
rempah, pengental dan cuka (Rahmi 2017). pemanasan 25 menit dan 40 gram maizena
Salah satu saus yang sering dibuat adalah merupakan sampel yang paling tidak disukai.
saus tomat. Hal tersebut serupa dengan Durasi pemanasan yang lama serta
pernyataan Imran (2018) bahwa prinsip penambahan maizena yang berlebihan
pembuatan saus pada dasarnya adalah membuat panelis tidak menyukai warna saus
melumatkan buah tomat hingga menjadi yang dihasilkan. Warna kurang cerah dapat
bubur, lalu dipanaskan untuk mengurangi disebabkan karena suhu tinggi dapat memicu
kadar airnya sambil ditambahkan bumbu reaksi Maillard, sehingga timbul warna
penyedap. Tomat merupakan bahan baku kecoklatan. Selain itu, penambahan tepung
dalam pembuatan saus tomat yang maizena dan pemanasan yang lama akan
sebelumnya telah disortir berdasarkan mengurangi kecerahan dari saus tomat karena
kematangan dan tingkat kesegaran. Peilihan tepung memiliki warna yang jauh berbeda
saus dilakukan untuk menggunakan buah dengan tomat. Hal ini sesuai dengan
tomat yang merah dan matang. Selain tomat, Nafisafallah (2015) bahwa, pemanasan pada
dalam pembuatan saus dapat ditambahkan suhu tinggi dan waktu yang lama akan
menyebabkan kegosongan pada saus tomat pemanasan 20 menit dan 35 gram maizena
yang dihasilkan sehingga warna saus yang memiliki skor 2,63. Sedangkan sampel
dihasilkan menjadi kecoklatan. dengan perlakuan pemanasan 25 menit dan
Berdasarkan parameter tekstur yang 40 gram maizena adalah sampel dengan
diuji, hasil yang didapatkan adalah perlakuan paling tidak disukai dengan skor
penambahan maizena dan lama pemanasan 1,92. Saus tomat seharusnya memiliki rasa
berpengaruh terhadap tekstur saus tomat khas buah tomat yang manis dan sedikit
yang dihasilkan. Tekstur saus tomat asam. Akan tetapi, saus tomat yang
berkaitan dengan viskositasya. Berdasarkan dihasilkan memiliki rasa repah yang teralu
kesukaan, sampel dengan perlakuan kuat. Hal tersebut dapat disebabkan
pemanasan 15 menit dan 30 gram maizena kesalahan formulasi sehingga terjadi
adalah sampel yang paling disukai dengan perubahan rasa. Perubahan rasa dapat terjadi
skor 4,58. Selanjutnya berurutan, sampel pada saus yang diperoleh dapat disebabkan
dengan pemanasan 10 menit dan 25 gram oleh penambahan rempah yang terlalu
maizena memiliki skor 4,24, sampel dengan banyak dengan tujuan untuk meningkatkan
pemanasan 5 menit dan 20 gram maizena cita rasa pada saus tomat. Hal ini sesuai
memiliki skor 2,76, sampel dengan dengan (Merfalia 2017; Rahmi 2017) bahwa
pemanasan 25 menit dan 40 gram maizena penambahan rempah berfungsi untuk
dengan skor 1,92. Sedangkan sampel dengan meningkatkan cita rasa pada saus tomat.
perlakuan pemanasan 20 menit dan 35 gram Berdasarkan parameter aroma, hasil
maizena adalah sampel dengan perlakuan yang didapatkan ialah sampel dengan
paling tidak disukai dengan skor 1,34. perlakuan pemanasan 10 menit dan 25 gram
Sampel saus tomat yang terlalu kental tidak maizena adalah sampel yang paling disukai
disukai oleh panelis, hal ini dapat disebabkan dengan skor 3,95. Selanjutnya secara berurut,
oleh lama pemanasan dan penabahan tepung sampel dengan pemanasan 15 menit dan 30
maizena yang telalu banyak dapat membuat gram maizena memiliki skor 3,61, sampel
kekentalannya sangat tinggi, sehingga dengan pemanasan 5 menit dan 20 gram
semakin lama pemanasan semakin banyak air maizena memiliki skor 2,89, sampel dengan
yang menguap dan tekstur semakin kental pemanasan 25 menit dan 40 gram maizena
seiring lama pemanasan. Hal ini sesuai dengan skor 2,26. Sedangkan sampel dengan
dengan Saloko et al. (2019), bahwa perlakuan pemanasan 20 menit dan 35 gram
penambahan maizena dapat meningkatkan maizena adalah sampel dengan perlakuan
kekentalan pada saus tomat. paling tidak disukai dengan skor 2,18. Aroma
Berdasarkan parameter rasa, dari saus tomat berasal dari tomat itu sendiri.
didapatkan hasil bahwa setiap perlakuan Sama seperti rasa, arom adapat dipengaruhi
menunjukkan bahwa rata-rata panelis oleh penggunaan bahan tambahan pangan
bersikap netral hingga tidak menyukai rasa seperti rempah. Rempah memiliki arom khas
dari saus tomat yang dihasilkan. Berdasarkan sehingga penambahannya pada saus tomat
kesukaan, sampel dengan perlakuan dinilai dapat mempengaruhi cita rasa dan
pemanasan 15 menit dan 30 gram maizena aromanya. Hal tersebut sesuai dengan
adalah sampel yang paling disukai dengan (Merfalia 2017; Rahmi 2017) bahwa
skor 3,87. Selanjutnya secara berurutan, penambahan rempah berfungsi untuk
sampel dengan pemanasan 10 menit dan 25 meningkatkan cita rasa pada saus tomat.
gram maizena memiliki skor 3,37, sampel Berdasarkan parameter total asam,
dengan pemanasan 5 menit dan 20 gram didapatkan hasil yang berbeda pada tiap
maizena memiliki skor 2,95, sampel dengan perlakuan. Berdasarkan data perhitungan
yang didapatkan, total asa pada masing- menjaga agar saus tetap awet. Hal tersebut
masing sampel menunjukkan perbedaan yang membuat pH-nya berada di kisaran 3,3-3-7.
tidak berhubungan. Sampel dengan total Hasil yang didapatkan pada praktikum ini tak
asam tertinggi adalah pada perlakuan berbeda jauh dengan penelitian Sjarif and
pemanasan 10 menit dan 25 gram maizena Apriani (2016), bahwa pH pada saus tomat
(total asam 1,4%). Selanjutnya secara berkisar antara 3-4.
berurutan, sampel dengan pemanasan 20 Berdasarkan parameter kadar air,
menit dan 35 gram maizena dengan total hasil pengujian menunjukkan bahwa setiap
asam 1,2%, sampel dengan pemanasan 15 sampel memiliki kadar air yang cenderung
menit dan 30 gram maizena memiliki total menurun sesuai lama pemanasan dan
asam 0,99%, sampel dengan pemanasan 5 banyaknya penambahan maizena. Sampel
menit dan 20 gram maizena dengan total dengan kadar air tertinggi adalah perlakuan
asam 0,6%. Sedangkan sampel dengan pemanasan 15 menit dan 30 gram maizena
perlakuan pemanasan 25 menit dan 40 gram dengan kadar air 85,99%, Selanjutnya secara
maizena adalah sampel dengan total asam berurutan, sampel dengan pemanasan 5 menit
paling rendah yaitu 0,5%. Total asam pada dan 20 gram maizena meiliki kadar air
saus tomat dihitung berdasarkan jumlah asam 85,45%, sampel dengan pemanasan 10 menit
asetat dengan metode titrasi sesuai (Badan dan 25 gram maizena memiliki kadar air
Standardisasi Nasional 2004), Adapun nilai 80,25%, sampel dengan pemanasan 25 menit
minimal untuk keasaman saus tomat adalah dan 40 gram maizena dengan kadar air
0,8. Meskipun demikian, terjadi 72,94%. Sedangkan sampel dengan kadar air
kecenderungan penurunan total asam seiring terendah adalah perlakuan pemanasan 20
lamanya pemanasan. Hal ini dapat menit dan 35 gram maizena. Kadar air yang
disebabkan oleh kandungan asam organik menurun berhubungan dengan lama
yang larut akibat suhu tinggi, di mana asam pemanasan dan penambahan tepung maizena.
organik dalam saus tomat dihitung sebagai Semakin lama pemanasan akan membuat air
asam asetat yang dapat mengalami yang menguap semakin banyak, sedangkan
penurunan. Hal ini sesuai dengan pernyataan tepung maizena yang semakin banyak akan
Dewi Astuti et al. (2018), bahwa total asam mebuat persentase air dalam saus menurun
menurun seiring lama pemanasan. digantikan oleh meningkatnya persentase
Berdasarkan pengujian terhadap tepung. Hal ini sesuai dengan Utama et al.
parameter pH, didapatkan hasil yang tidak (2019), bahwa penurunan kadar air suatu
jauh berbeda antara tiap perlakuan. Di mana bahan akibat pemanasan diikuti dengan
tingkat keasaman berada di interval 3,3-3,7. peningkatan komponen lain.
Sampel dengan pH paling rendah adalah Berdasarkan parameter viskositas
perlakuan pemanasan 20 menit dan 35 gram yang telah diuji, didapatkan hasil yang
maizena yaitu 3,39. Selanjutnya secara berbeda secara signifikan untuk setiap
berurutan, sampel dengan pemanasan 15 enit perlakuan. Sampel dengan pemanasan 5
dan 30 gram maizena memiliki pH 3,36, menit dan 20 gram maizena memiliki
sampel dengan pemanasan 10 menit dan 25 viskositas paling rendah lalu kekentalan pada
gram maizena, serta 20 menit dan 35 gram tiap sampel meningkat sesuai dengan
maizena sama yaitu pH 3,6. Adapun sampel peningkatan jumlah maizena yang
dengan pH paling tinggi adalah perlakuan 5 ditambahkan serta lamanya pemanasan.
menit pemanasan dan 20 gram maizena. pH Sampel dengan pemanasan selama 20 menit
saus tomat yang asam berasal dari buah tomat dan 35 gram maizena serta sampel dengan 25
dengan penambahan asam cuka untuk menit pemanasan dan 40 gram maizena tidak
dapat diukur viskositasnya karena terlalu
kental dan padat. Sampel dengan perlakuan DAFTAR PUSTAKA
pemanasan 10 menit dan 25 gram maizena Badan Standardisasi Nasional. 2004. “Sni 01-
memiliki viskositas 55%, sampel dengan 3542-2004.” Standar Nasional
pemanasan 15 menit dan 30 gram maizena Indonesia 1.
memiliki viskositas 21,6%, sampel dengan
pemanasan 5 menit dan 20 gram maizena Dewi Astuti, Suhartin, Amran Laga, Mariyati
Bilang, Hasizah Mochtar, and Abdul
adalah sampel dengan viskositas paling
Waris. 2018. “Characteristics of PH,
rendah yaitu 9,8%. Penambahan maizena Total Acid, Total Soluble Solid on
sebagai bahan pengisi akan membuat tekstur Tomato Juice by Ohmic Heating
semakin padat, hal ini juga diikuti dengan Technology.” International Journal of
pemanasan yang semakin lama akan Sciences: Basic and Applied Research
menurunkan kadar air saus tomat semakin (IJSBAR) \ 39(2):21–28.
menurun. Penurunan tingkat viskositas
Fitricia, I. 2012. “Pengaruh Pemberian
tersebut menunjukkan bahwa semakin lama Tomat (Solanum Lycopersicum L.)
pemanasan serta semakin banyak tepung Terhadap Perubahan Histologi Kelenjar
maizena yang ditambahkan maka kekentalan Mammae Mencit Betina Yang
akan semakin meningkat dan nilai viskositas Diinduksi 7, 12-Dimetilbenz (Α)
akan semakin besar. Hal tersebut sesuai Antrasena (Dmba).” Universitas
dengan pernyataan Saloko et al. (2019), Airlangga.
bahwa peningkatan kekentalan saus tomat Hassen, Yassin, Habtamu Gebre, and Abebe
dapat dilakukan dengan pemanasan yang Haile. 2019. “Effects of Pre-Heating and
lebih lama, serta penambahan bahan Concentration Temperatures on
pengental/tepung yang lebih banyak. Physico-Chemical Quality of Semi
Concentrated Tomato (Solanum
IV. PENUTUP Lycopersicum) Paste.” J Food Process
Technol 10(5):6. doi: 10.4172/2157-
IV.1 Kesimpulan 7110.1000795.
Kesimpulan dari praktikum
Pembuatan Saus Tomat dan Saus Sambal Imran, Nur Wasia. 2018. “Pengaruh
Penyimpanan Terhadap Mutu Saus
yaitu: Berbahan Dasar Cabai Merah
1. Saus toat dibuat dengan menghaluskan (Capsicum Annum L.) Dan Cabai Rawit
tomat untuk mendapat sarinya, lalu (Capsicum Frutences L.) Yang
dikentalkan dengan pemanasan sambil Difermentasi.” Ilmu Dan Teknologi
ditabahkan bumbu dan bahan pengental. Pangan Departemen Teknologi
2. Penambahan tepung maizena Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Hasanuddin Makassar
mempengaruhi warna dan tekstur serta
51(1):51.
viskositas saus tomat, sedangkan
pemanasan mempengaruhi warna, tekstur, Merfalia, D. 2017. “Analisis Natrium
viskositas dan total asam saus tomat. Benzoat Pada Saus Sambal Tidak
Bermerek Di Pasar Pedurungan
IV.2 Saran Semarang.” Universitas
Saran untuk praktikum selanjutnya Muhammadiyah Semarang.
adalah sebaiknya praktikum dilakukan untuk
menguji masa simpan dari saus tomat terkait Nafisafallah, Faridhotun. 2015. “Pengaruh
fungsi penambahan beberapa bahan yang Penggunaan Jenis Dan Perlakuan Cabai
Yang Berbeda Terhadap Kualitas Saus
bersifat pengawet.
Pedas Jambu Biji Merah.” Skripsi.
Universitas Negeri Semarang 139.

Rahmi, N. A. 2017. “Pengaruh Suhu Dan


Waktu Steam Blanching Terhadap
Vitamin C, Sifat Fisik Dan Tingkat
Kesukaan Saus Tomat (Solanum
Lycopersicum) Dengan Penambahan
Tepung Onggok.” Universitas Mercu
Buana Yogyakarta.

Saloko, Satrijo, Handito Dody, Novia


Rahayu, Suburi Rahman, and Afe
Dwiani. 2019. “Pengolahan Tomat
Menjadi Saos Tomat.” Journal of
Chemical Information and Modeling
53(9):1689–99.

Sjarif, S. R., and S. .. Apriani. 2016.


“Pengaruh Bahan Pengental Pada Saus
Tomat.” Jurnal Penelitian Teknologi
Industri 8(2):141–50.

Sjarif, Sjamsiwarni Reny, and Shinta Wahyu


Apriani. 2016. “Pengaruh Bahan
Pengental Pada Saus Tomat Thickener
Material Effect in Tomato Sauce.”
Jurnal Penelitian Teknologi Industri
8(2):141–50.

Utama, Cahya Setya, Zuprizal Zuprizal


Zuprizal, Chusnul Hanim, and
Wihandoyo Wihandoyo. 2019.
“Pengaruh Lama Pemanasan Terhadap
Kualitas Kimia Wheat Pollard Yang
Berpotensi Sebagai Prebiotik.” Jurnal
Aplikasi Teknologi Pangan 8(3):113.
doi: 10.17728/jatp.5262.
LAMPIRAN
Lampiran 3. Diagram Alir Praktikum Pembuatan Saus Tomat dan Saus Sambal
Pembuatan saus tomat

Tomat

Disortir

diblanching

ditiriskan

dikupas

Ditimbang 500 g

Diblender dan disaring

Dipanaskan

Ditambahkan bawang putih bubu, kayu manis


bubuk, lada bubuk, gula, gara, cuka, maizena

Dipanaskan selama 25 menit

Saus tomat
Titrasi total asam

5 g sampel saus tomat

Diencerkan dengan akuades hingga


100 mL

dihomogenkan

Dipipet 25 mL ke dalam erlenmeyer

Ditetesi indikator pp

Dititrasi dengan NaOH hingga berwarna pink

hasil

Pengujian pH

Sampel saus tomat

Dimasukkan ke gelas kimia

Diukur pHnya
menggunakan pH meter

Hasil

Pengujian Viskositas

Sampel saus tomat

Dimasukkan ke gelas kimia

Diukur viskositasnya
dengan viskometer

Hasil
Pengujian Kadar Air

Saus tomat

Dimasukkan kedalam cawan porselen yang


telah dikeringkan Dengan oven pada suhu
105℃ selama 30 menit dan ditimbang

Dioven pada suhu 105℃, selama 5


jam
Didinginkan dalam desikator selama
15 menit
Ditimbang dioven ulang
hingga konstan

Hasil
Lampiran 4. Dokumentasi Pembuatan Saus Tomat dan Saus Sambal
Tahapan
Blanching pengupasan Penghalusan Penyaringan
menggunakan
blender

Gambar 1. Preparasi sampel


Perlakuan
Penambahan bumbu pemanasan Penambahan Saus tomat yang
maizena dan dihasilkan
pengadukan

Gambar 2. Pembuatan saus tomat


Perlakuan
Penyiapan sampel Pengujian oleh panelis

Gambar 3. Pengujian organoleptik


Perlakuan
Pengujian pH Pengujian kadar air Titrasi total asam Uji viskositas

Gambar 4. Pengujian atribut fisik dan kimia


Lampiran 5. Perhitungan Pembuatan Saus Tomat dan Saus Sambal

Total asam:
Vol NaOH x N NaOH x Grek x FP 1,6 x 0,1 x 39,997x 4
%TA = x 100% = 𝑥 100% = 0,51%
m x 1000 5 x 1000

Total asam:
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑎𝑖𝑟
kadar air basis basah (gr) = 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ 𝑥 100%

2,0432−0,5527.
kadar air basis basah saus tomat = 𝑥 100% = 72.9493%
2.0432

Anda mungkin juga menyukai