Abstract
Tempeh is made by growing the kind of mold Rhizopus spp. in ripe soybeans after the epidermis is
removed. One of the important ingredients that operate an important role in producing tempeh is
inoculum. The principle of produce inoculum is to prepare and multiply mold spores with certain
treatments to be used in process of making tempeh. The procedure of making tempeh inoculum is carried
out in two stages, incubation and grinding. The longer the incubation, the more spores that will grow.
The molds that are expected to grow are R. oligosporus and R. oryzae. The incubation process was
carried out by aerating the tempeh at room temperature for three days. The changes that occur in tempeh
are that more molds grow and have a darker color.
Keywords: Tempeh, Inoculum, Molds, Soybean
1)
Praktikan Aplikasi Bioteknologi Pangan
2)
Asisten Aplikasi Bioteknologi Pangan
I.3 Tujuan dan Kegunaan II.3.1 Prosedur 2
Tujuan dari praktikum inokulum Tempe yang telah diinkubasi selama
tempe yaitu: tiga hari selanjutnya dihaluskan
1. Untuk mengetahui prosedur menggunakan grinder. Kemudian diayak
pembuatan inokulum tempe untuk mendapatkan butiran yang lebih halus.
2. Untuk mengetahui pengaruh lama Selanjutnya, tepung tempe ditimbang
inkubasi terhadap inokulum tempe kemudian dicampur dengan tepung beras
3. Untuk Mengetahui karakteristik dengan perbandingan 1:1. Pencampuran
inokulum tempe yang dihasilkan tepung tempe dan tepung beras dilakukan
menggunakan grinder agar hasil yang
Kegunaan yang diharapkan dari didapatkan lebih homogen. Terakhir, tepung
praktikum ini adalah meningkatnya inokulum yang telah dibuat dibungkus plastik
pemahaman tentang prinsip pembuatan dan dimasukkan ke dalam yang wadah kedap
inokulum tempe yang baik, serta munculnya udara.
sikap ilmiah dalam praktikum yang
III.HASIL DAN PEMBAHASAN
dilakukan secara mandiri.
III.1 Hasil
II. METODOLOGI PRAKTIKUM
Hasil yang didapatkan dari praktikum
II.1 Waktu dan Tempat Praktikum inokulum tempe disajikan dalam tabel yaitu:
Praktikum ini dilaksanakan pada
Tabel 2. Hasil pengamatan inokulum tempe
tanggal 25 Agustus 2021 pukul 13.00-14.40
Gambar Deskripsi
di Laboratorium Mikrobiologi dan
Tempe sebelum
Bioteknologi Pangan, Program Studi Ilmu diinkubasi terlihat
dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian, segar, warna kapang
Universitas Hasanuddin. putih, agak basah dan
tekstur lunak
II.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam Tempe setelah
diinkubasi mulai
praktikum ini adalah ayakan, grinder, pisau,
mengering, warna
timbangan, dan wadah plastik. kapang kehitaman
Bahan yang digunakan dalam dan abu-abu, ukuran
praktikum ini adalah tempe dan tepung beras. tempe menyusut,
tekstur menjadi
II.3 Prosedur Praktikum
keras.
II.3.1 Prosedur 1
Spora kapang yang akan diinkubasi Inokulum yang telah
dicampur bertekstur
diambil dari bahan tempe. Mula-mula tempe
halus, berwarna
diiris tipis-tipis menggunakan pisau lalu putih kusam, dan
diangin-anginkan selama tiga hari hingga berbau khas tempe.
muncul spora atau hifa-hifa. Kondisi dijaga
dan dihindarkan dari kelembapan untuk
menghindari berkembangnya bakteri
pembusuk. Sumber: Data primer praktikum Aplikasi
Bioteknologi Pangan, 2021
oryzae cenderung lebih banyak
III.2 Pembahasan menghasilkan enzim amilase (Nurholipah &
Ayun, 2021).
Inokulum tempe adalah bahan yang
mengandung biakan kapang tempe dan Pada pembuatan inokulum, tepung
berfungsi sebagai agen pengubah kedelai kedelai merupakan media tumbuh yang baik
rebus menjadi tempe melalui proses (Chutrtong et al., 2014) di mana kapang dapat
fermentasi yang menyebabkan kedelai dapat tumbuh dengan cepat. Miselium dan
berubah sifat atau karakteristiknya menjadi spora yang dihasilkan dalam waktu kurang
tempe. Tempe yang telah dibuat merupakan dari 18 jam dapat lebih mudah untuk
sumber kapang untuk membuat inokulum mengontrol kontaminasi oleh
(Hernawati & Meylani, 2019). mikroorganisme lain. Kapang yang tumbuh
dengan baik pada tepung kedelai
Pada pembuatan tempe,
kemungkinan karena kandungan nutrisinya
mikroorganisme yang berperan penting
yang lebih banyak, terutama protein. Saat
adalah dari genus Rhizopus. Ciri utama dari
tepung kedelai telah diinokulasi pada suhu
genus ini adalah Terdapat beberapa spesies
kamar selama 4 hari, miselia dan spora
yang paling umum, yaitu R. Oligosporus
matang sepenuhnya.
dengann ciri-ciri terlihat adanya stolon dan
rhizoid yang berwarna gelap, kolumela agak Karakter sampel setelah pengeringan
bulat dan apofisis mirip payung, sporangia lebih gelap dan terlihat padat. Butuh waktu
berwarna hitam dan besar pada ujung paling lama untuk kering, tidak bisa
sporangiospora, hifa tidak bersepta yang menentukan waktu yang tepat. Namun jika
terbagi menjadi dua tipe hifa, yaitu hifa tidak ada alat yang digunakan untuk
negatif dapat menetrasi substrat dan hifa menjemur, bisa dilakukan sun bathing. Saat
fertile dapat memproduksi sporangia. digunakan segar tepung spora untuk
Jenis Rhizopus yang paling umum menghasilkan tempe dengan segera, produk
terdapat dalam tempe adalah R. oligosporus, memiliki sifat alternatif selain yang
hal ini mengacu pada (Nurholipah & Ayun, menggunakan spora segar dari media.
2021) bahwa R. oligosporus merupakan
Bahan yang digunakan dalam
kapang yang paling umum ditemukan pada
praktikum ini adalah tempe, sebagai sumber
tempe di Indonesia. Karakteristik dari kapang
kapang yang akan diinkubasi kemudian
ini adalah R. oligosporus dapat
djadikan sebagai bibit kapang untuk
menghasilkan enzim protease lebih banyak
digunakan pada fermentasi tempe. Kapang
sehingga tempe lebih mudah dicerna oleh
yang tumbuh diharapkan adalah jenis R.
tubuh. Selain itu, juga terdapat kapang jenis
oligosporus dan R. oryzae. Penambahan
R. oryzae yang memiliki ciri-ciri, panjang
tepung beras dimaksudkan sebagai bahan
sporangiosporanya lebih dari 1500 µm,
pengisi selain inokulum. Selain itu, dapat
diameter sporangium lebih dari 150 µm,
meningkatkan kemampuan kapang dalam
rizoid berwarna kecoklatan dan bercabang
melunakkan biji kedelai, tetapi jika jumlah
berlawanan arah dengan sporangiofor.
tepung beras yang digunakan sebagai media
Miselium yang dihasilkan tidak sebanyak R.
tidak sesuai dengan ketentuan, misalnya
oligosporus yang mampu menutupi
terlalu banyak, maka konsentrasi spora yang
permukaan tempe. Hal tersebut dipengaruhi
dihasilkan juga rendah (At et al., 2008).
oleh suhu pertumbuhan optimumnya.
Tepung beras berfungsi sebagai bahan
Dibandingkan dengan R. oligosporus, R.
pengisi agar warna inokulum tempe menjadi
lebih putih, selain itu agar dapat dijual dalam IV.2 Saran
jumlah yang banyak. Saran untuk praktikum kedepannya
Pada praktikum ini, inokulum tempe adalah sebaiknya saat menginkubasi tempe
dibuat dari tempe dengan kapang yang telah dijaga kelembapannya dan dihindarkan dari
diinkubasi. Proses inkubasi dilakukan dengan sinar matahari langsung untuk menjaga spora
mengangin-anginkan tempe pada suhu ruang tidak mati.
selama tiga hari. Perubahan yang terjadi pada DAFTAR PUSTAKA
tempe ialah terdapat kapang yang tumbuh
lebih banyak, dan berwarna lebih gelap. Hal At, S. R., Beras, T., Ubikayu, D. A. N., &
Purwaningsih, I. (2008). Rhizopus
ini sesuai dengan (Dewi, 2011) bahwa
oryzae DENGAN SUBSTR Tempeh
kapang mayoritas yang tumbuh pada tempe Inoculum Application Test of Rhizopus
adalah R. oligosporus dengan ciri-ciri yaitu oryzae with Rice and Cassava Flour as
koloni abu-abu kecoklatan dengan tinggi 1 Substrate at Sanan Tempeh Temp eh
mm atau lebih. Memiliki sporangiofor Industries – Kodya Malang. 9(3), 207–
tunggal atau dalam kelompok dengan dinding 215.
halus atau agak sedikit kasar, dengan panjang
Chutrtong, J., Bussabun, T., Preparation, A.
lebih dari 1000 µm dan diameter 10-18 µm, C., & Oligosporus, R. (2014).
dengan sporangia yang akan berwarna hitam Preparation of Tempeh Spore Powder
pada saat masak. Proses inkubasi pada tempe by Freeze Drying. 8(1), 40–43.
akan membuat spora tumbuh semakin
banyak, hal ini terlihat dari permukaan tempe Hernawati, D., & Meylani, V. (2019).
INOCULUM VARIATION Rhizopus sp .
yang semakin banyak ditumbuhi kapang IN MAKING TEMPE BASED ON. 4(1),
berwarna kehitaman hingga hari ketiga 58–67.
inkubasi. Inokulum yang dihasilkan berwara
putih kusam, berrtekstur halus dan berbau Nurholipah, & Ayun. (2021). ISOLASI DAN
khas tempe. Hal ini sesuai dengan IDENTIFIKASI Rhizopus oligosporus
DAN Rhizopus oryzae. Jurnal
(Chutrtong et al., 2014) bahwa karakter
Teknologi Pangan, 15(1), 98–104.
sampel saat kering berwarna coklat padat
tetapi tidak sulit untuk digiling. Pengeringan Ratna Stia Dewi, S. ‘Aziz F. (2011).
di bawah sinar matahari langsung memiliki ISOLASI Rhizopus oligosporus PADA
potensi kontaminasi adalah relatif tinggi. BEBERAPA INOKULUM TEMPE DI
KABUPATEN BANYUMAS. Molekul,
IV. PENUTUP 6(2), 93–104.
IV.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum inokulum tempe
yaitu:
1. Prosedur pembuatan inokulum tempe
yaitu inkubasi dan penepungan.
2. Semakin lama inkubasi maka spora
yang tumbuh akan semakin banyak
3. Inokulum tempe yang dihasilkan
bertekstur halus, berwarna putih
kusam dan berbau khas tempe.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi
Gambar 1. Tempe segar sudah diiris dan tempe inkubasi satu hari
Gambar 3. Tepung tempe yang sudah diayak dan inokulum tempe yang siap disimpan
Lampiran 2. Diagram alir prosedur pembuatan inokulum tempe
Tempe segar
Diiris tipis-tipis
Diinkubasi (diangin-anginkan)
selama 3 hari
Digiling menggunakan
grinder
Bubuk tempe
Dihomogenkan
Inokulum tempe