OLEH :
Yuzril Anwar
20221002
PENDIDIKAN KIMIA
2022
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah Swt. Karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya kita, dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini dibuat berdasarkan beberapa sumber yang bersangkutan dengan materi.
Dalam penyusunan makalah ini, saya banyak menemukan berbagai hambatan dan kendala
karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang saya punya. Saya menyadari bahwa
makalah ini jauh dari sempurna baik secara penyajian ataupun kelengkapannya. Oleh karena
itu, saya siap menerima segala kritik dan saran demi sempurnanya makalah-makalah yang
lainnya.
Tak lupa,kita mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak di bidang keguruan dan bidang
mengajar pada umumnya.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Yuzril Anwar
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu melakukan aktivitas seperti kuliah, belajar,
olahraga dan sebagainya. Untuk melakukan aktivitas itu kita membutuhkan yang namanya
energi. Energi dapat di ambil dari bahan yang kita konsumsi. Pada umumnya, bahan makanan
itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia yaitu karbohidrat, protein dan lemak.
Salah satu penghasil energi terbesar yaitu karbohidrat glukosa. Karbohidrat glukosa
merupakan karbohidrat terpenting dalam kaitannya dengan penyediaan energi di dalam
tubuh. Hal ini disebabkan karena semua jenis karbohidrat baik monosakarida, disakarida
maupun polisakarida yang dikonsumsi oleh manusia akan terkonversi menjadi glukosa di
dalam hati. Glukosa ini kemudian akan berperan sebagai salah satu molekul utama bagi
pembentukan energi di dalam tubuh.
Namun apa yang akan terjadi jika pada tubuh kita dalam proses metabolisme
karbohidrat terjadi kelainan atau gangguan?
2. Rumusan Masalah
A. Apa saja kelainan atau gangguan metabolism karbohidrat dalam tubuh dan cara
untuk mengobatinya.?
3. Tujuan
PEMBAHASAN
Metabolisme adalah proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat -zat yang
diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan fungsinya. Kelainan metabolisme
seringkali disebabkan oleh kelainan genetik yang mengakibatkan hilangnya enzim tertentu
yang diperlukan untuk merangsang suatu proses metabolisme.
Karbohidrat adalah gula, diantaranya adalah glukosa, sukrosa dan fruktosa. Fungsi
utama karbohidrat adalah menyediakan energi bagi tubuh. Sebagian karbohidrat di dalam
tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi segera sebagian
disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak
untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak
Beberapa gula misalnya sukrosa harus diproses oleh enzim di dalam tubuh sebelum
bisa digunakan sebagai sumber energi. Jika enzim yang diperlukan tidak ada, maka gula akan
tertimbun dan menimbulkan masalah kesehatan.
1. Diabetes mellitus
Diabetes merupakan salah satu dari tiga penyakit kronis terbesar dan salah satu yang
tertinggi yang menyebabkan kematian (Taylor, 1995: 525) dalam ( Ekawati, R. 2009).
Diabetes atau penyakit gula adalah penyakit kronis atau yang berlangsung jangka
panjang. Penyakit ini ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah (glukosa) hingga di
atas nilai normal. Diabetes terjadi ketika tubuh pengidapnya tidak lagi mampu mengambil
gula (glukosa) ke dalam sel dan menggunakannya sebagai energi. Kondisi ini pada akhirnya
menghasilkan penumpukan gula ekstra dalam aliran darah tubuh.
Ada dua jenis utama diabetes, yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2. Jika dijabarkan, berikut
adalah penjelasan mengenai keduanya, yaitu:
Diabetes tipe 1: jenis ini adalah penyakit autoimun, artinya sistem imun tubuh akan
menyerang dirinya sendiri. Pada kondisi ini, tubuh tidak akan memproduksi insulin
sama sekali.
Diabetes tipe 2: Pada jenis diabetes ini, tubuh tidak membuat cukup insulin atau sel-
sel tubuh pengidap diabetes tipe 2 tidak akan merespons insulin secara normal.
Pengobatan akan disesuaikan dengan jenis diabetes yang kamu alami. Terapi insulin
menjadi salah satu pengobatan yang bisa dilakukan oleh pengidap diabetes tipe 1 maupun
tipe 2. Bahkan, pada diabetes tipe 1 yang cukup berat, transplantasi pankreas bisa dilakukan
guna mengatasi kerusakan pada pankreas.
Sedangkan pada pengidap diabetes tipe 2 akan diberikan beberapa jenis obat-obatan.
Namun, umumnya ada beberapa perawatan yang harus dilakukan untuk menurunkan risiko
diabetes, seperti:
Galaktosemia adalah penyakit keturunan langka yang dialami oleh bayi dan
menyebabkan tubuh tidak bisa mengolah galaktosa menjadi energi. Galaktosa adalah sejenis
zat gula yang terdapat pada laktosa. Biasanya zat ini terdapat pada ASI maupun susu formula.
Jika kondisi ini tidak ditangani dengan benar, anak akan mengalami penumpukan gula
dalam tubuhnya. Biasanya galaktosemia belum menunjukkan gejala ketika bayi baru lahir,
melainkan beberapa hari setelah mengonsumsi ASI atau susu formula.
Galaktosemia disebabkan oleh adanya mutasi atau kelainan genetik dan defisiensi
enzim. Kelainan genetik ini membuat anak tidak bisa mengolah galaktosa. Akibatnya, ia
kekurangan nutrisi dan gula menumpuk dalam darah.
Pengobatan galaktosemia
Adapun penanganan yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah dengan menerapkan
pola diet bebas laktosa pada anak dengan cara berikut.
Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya saat usia anak
semakin dewasa, tetapi sejumlah kasus lainnya menunjukkan bahwa penyakit ini dapat
diderita hingga dewasa.
3. Hipoglekimia
Meski belum ditemukan obat untuk menyembuhkan, tetapi kabar baiknya adalah
penyakit ini terbilang sangat langka. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya tidak perlu
khawatir secara berlebihan.
Jika kadar gula darah terlalu rendah, tubuh Anda tentu akan memunculkan reaksi.
Di bawah ini adalah beberapa ciri-ciri gula darah rendah atau hipoglikemia.
Selain itu, Anda juga disarankan mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik
yang cukup tinggi, seperti roti putih, nasi putih, atau sereal.
4. Glikogenosis
Pengobatan Glikogenosis
Hal tersebut berakibat munculnya berbagai gangguan pencernaan seperti nyeri perut
atau mual setelah mengonsumsi makanan yang mengandung fruktosa.
Fruktosa sendiri yaitu gula sederhana atau monosakarida yang ditemukan secara alami
pada buah-buahan, beberapa jenis sayuran, dan madu
Intoleransi fruktosa tidak bisa disembuhkan. Maka itu, tujuan pengobatannya lebih
kepada mengendalikan atau mencegah gejala yang muncul dengan menghindari asupan
makanan berfruktosa.
Sebagian besar buah-buahan, seperti apel, anggur, dan semangka, terutama buah-
buahan kering dan buah kalengan dalam jus atau sirup, dan beberapa sayuran termasuk
artichoke, asparagus, brokoli, daun bawang, jamur, okra, bawang bobay, kacang polong,
paprika merah, bawang merah, dan produk tomat, Makanan dengan bahan utama gandum
seperti roti dan pasta, Pemanis, seperti madu, nektar, dan sirup jagung, serta soda dan
makanan penutup dengan tambahan pemanis.
Selain itu, Anda juga harus berhati-hati saat membeli bahan makanan. Hindari
makanan yang mengandung bahan-bahan di bawah ini.
Fruktosa
Sirup jagung
Madu
Sirup agave
Gula meja
Sirup maple
Gula aren
Sorgum
Sebaliknya, beberapa buah yang cukup aman untuk Anda konsumsi yaitu:
Alpukat,
Pisang,
Cranberry,
Blewah,
Lemon dan limau,
Jeruk,
Nanas, dan
Stroberi.
Bila perlu, Anda bisa berkonsultasi kepada dokter dan ahli gizi untuk menyusun menu
makan yang aman.
Intoleransi laktosa tidak bisa disembuhkan. Kondisi ini hanya bisa dikendalikan gejala
dan faktor pemicunya. Kebanyakan orang dapat meredakan gejalanya dengan cara mengubah
pola makan dan membatasi jumlah laktosa yang mereka konsumsi.
Beberapa orang bahkan mencegahnya lebih baik dengan mengurangi asupan laktosa
dari diet mereka sama sekali. Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan.
Probiotik adalah bakteri baik yang membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Probiotik dapat meningkatkan jumlah bakteri baik dalam usus untuk membantu meredakan
gejala intoleransi.
7. Kekurangan Isomaltase-Sukrosa
Fruktosuria merupakan suatu keadaan yang tidak berbahaya, dimana fruktosa dibuang
ke dalam air kemih. Fruktosuria disebabkan oleh kekurangan enzim fruktokinase yang
sifatnya diturunkan. 1 dari 130.000 penduduk menderita fruktosuria. Fruktosuria tidak
menimbulkan gejala, tetapi kadar fruktosa yang tinggi di dalam darah dan air kemih dapat
menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan diabetes mellitus. Tidak perlu dilakukan
pengobatan khusus.
10. Pentosuria
Pentosuria adalah suatu keadaan yang tidak berbahaya, yang ditandai dengan
ditemukannya gula xylulosa di dalam air kemih karena tubuh tidak memiliki enzim yang
diperlukan untuk mengolah xylulosa. Pentosuria hampir selalu hanya ditemukan pada orang
Yahudi. Pentosuria tidak menimbulkan masalah kesehatan, tetapi adanya xylulosa dalam air
kemih bisa menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan diabetes mellitus. Tidak perlu
dilakukan pengobatan khusus.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Metabolisme adalah proses pengolahan (pembentukan dan penguraian) zat -zat yang
diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan fungsinya. Karbohidrat adalah gula,
diantaranya adalah glukosa, sukrosa dan fruktosa. Fungsi utama karbohidrat adalah
menyediakan energi bagi tubuh
Betteng, R. (2014). Analisis faktor resiko penyebab terjadinya Diabetes Melitus tipe 2 pada
wanita usia produktif Dipuskesmas Wawonasa. eBiomedik, 2(2).
Shufyani, F., Wahyuni, F. S., & Armal, K. (2017). Evaluasi faktor-faktor yang
mempengaruhi kejadian hipoglikemia pada pasien diabetes mellitus tipe 2
yang menggunakan insulin. SCIENTIA: Jurnal Farmasi dan Kesehatan, 7(1),
12-19.
Hisham. (2021, November 18). Pengertian Sukrosa: Manfaat, struktur dan banyak lagi.
Retrieved April 5, 2022, from hisham.id: https://hisham.id/biologi/pengertian-
sukrosa.html
Katyusha, W. (2021, Agustus 25). intoleransi fruktosa. Retrieved April 5, 2022, from
hellosehat.com:
https://hellosehat.com/pencernaan/pencernaan-lainnya/intoleransi-fruktosa/
Makarim, F. R. (2021, January 13). inilah fakta seputar metabolisme tubuh manusia. Dipetik
April 5, 2022, dari halodoc.com: https://www.halodoc.com/artikel/inilah-
fakta-seputar-metabolisme-tubuh-manusia
Nurjani, R. (2021, Desember 2). Penyakit Diabetes Melitus (Kencing Manis). Retrieved April
5, 2022, from hellosehat.com: https://hellosehat.com/diabetes/diabetes-
melitus/
Yani, I. F. (2021, Juni 24). Galaktosemia, Penyakit Langka yang Menyebabkan Bayi tidak
Mampu Mencerna ASI. Retrieved April 5, 2022, from hellosehat.com:
https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/penyakit-pada-anak/
galaktosemia/