NOTA KEBERATAN
Kepada Yth.
Dengan Hormat,
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Kewarganegaraan : Indonesia
Merupakan advokat pada Advokat A & A LAW OFFICE yang beralamat di Jl. Magelang No.
Km 2, Kota Yogyakarta Phone : 0812-4637-2300, E-mail a&alawoffice.yahoo.com. Dalam
hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 1 Januari 2022 yang telah didaftarkan pada
Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Bantul dengan No Register 167/Pid.B/2022/PN. BTL
tertanggal 3 Maret 2022 bertindak sebagai Penasihat hukum Terdakwa.
Pada kesempatan ini, Kami selaku Penasihat Hukum BAYU JATMIKO DAN RETNO
SENTOSO (selanjutnya disebut sebagai Terdakwa) akan menyampaikan Nota Keberatan
terhadap Surat Dakwaan Penuntut Umum dengan Nomor Registrasi Perkara PDM-
3241/BTL/03/2022 yang telah dibacakan oleh Penuntut Umum pada Persidangan hari senin,
tanggal 4 April 2022. Adapun Nota Keberatan Kami adalah sebagai berikut:
I. Pendahuluan
Majelis Hakim yang Mulia;
Penuntut Umum yang Terhormat;
Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
limpahan rahmat, berkat, dan karunia-Nya sehingga kita semua hadir dengan sehat sentosa di
Persidangan hari ini untuk bersama-sama mewujudkan keadilan yang suci dan diinginkan oleh
setiap manusia yang ada dibelahan bumi manapun, dan oleh Terdakwa I Retno Sentoso dan
Terdakwa II Bayu Jatmiko pada khususnya.
Pada dasarnya, Nota Keberatan ini disampaikan bukan semata-mata untuk memenuhi
kepentingan Kami, melainkan untuk melakukan proses koreksi yang bersifat konstruktif
terhadap Surat Dakwaan yang telah dibuat oleh Penuntut Umum. Hal ini penting, karena dalam
menjalankan proses penuntutan, seorang Penuntut Umum haruslah mempunyai kecermatan
dan ketelitian dalam menggali, serta menyimpulkan Berita Acara Pemeriksaan ditingkat
penyidikan hukum Pidana berikut acaranya adalah hukum publik yang bersifat Lex Previa dan
Lex Stricta, sehingga tidak mentoleransikan sedikitpun terhadap kesalahan-kesalahan, baik
yang bersifat formil (Error Procedure) maupun kesalahan pengetikan (Derical Error), terlebih
lagi kesalahan yang bersifat materiil.
II. URAIAN
Kami selaku Penasihat Hukum Terdakwa, memohon kepada Majelis Hakim Pemeriksa
Perkara untuk kembali mencermati kualitas Surat Dakwaan Penuntut Umum.
Surat Dakwaan memegang peranan penting dalam suatu peradilan, yaitu selain sebagai
suatu Mahkota Persidangan (litis contestatie), yang nantinya menjadi pemandu awal dalam
pemeriksaan ini; Surat Dakwaan juga turut memberikan batasan-batasan mengenai
pemeriksaan yang dapat dilakukan terhadap perkara a quo selama proses persidangan
berlangsung, dan pada akhirnya juga akan mempengaruhi pertimbangan Majelis Hakim dalam
mengambil keputusan.
Perlu diketahui bahwa proses peradilan dalam pengadilan ini akan sangat
mempengaruhi kehidupan para Terdakwa selama hidupnya terutama dalam hubungan terhadap
lingkungan, kelaurga, dan orang yang mengenalinya, bahkan jika pada akhirnya putusan dari
Majelis Hakim akan membebaskan Terdakwa dari semua tuduhan. Maka dari itu Kami selaku
tim Penasihat Hukum Terdakwa dari sejak meminta keseriusan, ketelitian, kecermatan dan
keadilan dalam melakukan dakwaan terhadap Terdakwa dalam melakukan persidangan ini.
Kami sebagai Penasihat Hukum Terdakwa percaya bahwa Majelis Hakim adalah sosok yang
bertanggungjawab dan selalu menjaga fairness, objectiveness dan impartiality dalam proses
persidangan. Sebab persidangan diselenggarakan bukan untuk mengabdi kepada kepentingan
seseorang atau kelompok, orang yang pandai, cerdik dan berkuasa melainkan untuk mengabdi
kepada kepentingan hukum yaitu untuk keadilan, Pro Justitia.
Majelis Hakim yang Kami muliakan, Kami selaku tim Penasihat Hukum agar Majelis
Hakim dapat melihat secara jernih dan penuh ketelitian, bagaimana perkara ini dimulai hingga
akhirnya Penuntut Umum mengajukan dakwaan kepada Saudara Terdakwa, agar Terdakwa
dapat didudukan pada posisi yang semestinya dalam perkara ini.
Berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Pasal 156 ayat (1) KUHAP, Terdakwa
dan/atau Penasihat Hukumnya memiliki hak untuk mengajukan Nota Keberatan atas Surat
Dakwaan Jaksa Penuntut Umum. Adapun Nota Keberatan ini Kami ajukan dengan didasarkan
pada alasan sebagaimana ditentukan dan/atau diatur dalam Pasal 143 ayat (2) huruf (a) dan (b)
KUHAP, yaitu mengenai syarat formil dan syarat materiil surat dakwaan yang harus dipenuhi,
yang berbunyi sebagai berikut :
“Penuntut Umum membuat Surat Dakwaan yang diberi tanggal dan ditandatangani serta
berisi :
a.) Nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat
tinggal, agama, dan pekerjaan tersangka;
b.) Uraian secara cermat, jelas, dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan
dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan”.
Dalam hal ini Kami selaku Penasihat Hukum akan menyampaikan dan membuktikan
bahwa syarat formil dan/atau syarat materiil Surat Dakwaan dalam perkara pidana ini, ternyata
tidak terpenuhi dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum, yang mana menurut hukum membawa
akibat sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 143 ayat (3) KUHAP, yaitu Surat Dakwaan
yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana disebut dalam ayat (2) maka dakwaan dinyatakan
BATAL DEMI HUKUM.
Oleh karena itu, marilah kita mencermati kembali mengenai kualitas Surat Dakwaan
yang diajukan oleh Saudara Penuntut Umum. Hal ini dimaksudkan agar proses pemeriksaan
perkara dalam persidangan ini dapat berlangsung dengan seadil-adilnya.
Dengan demikian, perkenankan kami untuk membacakan dan menyampaikan pokok
Nota Keberatan, sebagai berikut:
Dalam eksepsi kami ini, yang kami ajukan keberatan adalah menyangkut isi Surat
Dakwaan Jaksa Penuntut Umum, oleh karena itu berkaitan dengan persyaratan materiil
sebagaimana diharuskan Pasal 143 ayat (2) huruf b dan ayat (3) KUHAP, khususnya yang
mensyaratkan bahwa dakwaan haruslah disusun secara cermat, jelas dan lengkap tentang
tindak pidana yang didakwakan.
Berkenaan dengan maksud ketentuan Pasal 143 ayat (2) huruf b dan ayat (3) KUHAP
maka perkenankan kami untuk menyampaikan Nota Keberatan dan Eksepsi, karena Jaksa
Penuntut Umum kami anggap tidak cermat, jelas dan lengkap dalam membuat surat
dakwaan karena Jaksa Penuntut Umum telah melakukan kesalahan dalam mendakwa klien
kami. Jaksa Penuntut Umum terlalu mendramatisir dakwaan dan cenderung keluar dari pokok
perkara yang terjadi sebenarnya sehingga Surat Dakwaan terlalu memberatkan Terdakwa I dan
tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya. Hal tersbut dapat dibuktikan ketika Penuntut Umum
mengatakan “kemudian, saksi menyatakan bahwa Terdakwa I melakukan kekerassan
menggunakan senjata tajam yang berupa pisau” padahal tidak ditemukan pisau dalam
pencarian barang bukti.
Dengan demikian, perbuatan melawan hukum yang didakwakan oleh Jaksa Penuntut
Umum adalah tidak berdasar pada fakta yang terjadi dan harus dinyatakan TIDAK DAPAT
DITERIMA. Sehingga berdasarkan hal tersebut Surat Dakwaan yang dibuat Jaksa Penuntut
Umum adalah kabur atau obscuur libel karena syarat materiil tidak terpenuhi dengna jelas. Oleh
karena itu sudah seharusnya Surat Dakwaan dari Jaksa Penuntut Umum cacat hukum dan
karenanya terjadi BATAL DEMI HUKUM.
PRIMAIR
1. Menerima dan mengabulkan segala eksepsi atau keberatan dari terdakwa Bayu
Jatmiko dan Retno Sentoso untuk selamanya;
2. Menyatakan Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tidak cermat, tidak jelas, dan
tidak lengkap, oleh karena itu dakwaan dari penuntut umum tidak dapat diterima
(obsscuurlibel);
3. Memerintahkan Jaksa Penuntut Umum untuk mengeluarkan Terdakwa dari
tahanan;
4. Membebankan biaya perkara kepada Negara;
SUBSIDAIR
Apabila majelis hakim berpendapat lain, agar diberikan putusan yang seadil-
adilnya, demi tegaknya keadilan berdasarkan hukum yang berlaku dan berdasarkan
ketuhanan yang esa ( ex ecqueo et bono).
Demikianlah eksepsi/nota keberatan kami, atas perhatian majelis dan kearifan majelis
yang terhormat terimakasih.
Hormat kami