jababkeaPermataKeluarga J
Nomor :046/SKDIR/RSPKJ/X/2021
Tanggal : 10 Oktober 2021
Tentang :Pemberlakuan Panduan Hak PasienDan
Keluarga
A. PENDAHULUAN
Kesalahan diagnosis dan perbedaan penatalaksanaan
pengobatan dokter yang satu berbeda dengan dokter lainnya sering
terjadi di belahan dunia manapun. Di negara yang paling maju dalam
bidang kedokteran pun, para dokter masih saja sering melakukan
overdiagnosis, overtreatment atau wrong diagnosis pada penanganan
pasiennya.
Begitu juga di Indonesia, perbedaan pendapat pada dokter dalam
mengobati penderita adalah hal yang biasa terjadi. Perbedaan dalam
penentuan diagnosis dan penatalaksanaan mungkin tidak menjadi
masalah serius bila tidak menimbulkan konsekuensi yang berbahaya dan
merugikan bagi penderita. Tetapi bila hal itu menyangkut kerugian biaya
yang besar dan ancaman nyawa maka akan harus lebih dicermati.
Sehingga, sangatlah penting untuk melakukan second opnion terhadap
dokter lain tentang permasalahan kesehatan tertentuyang belum pernah
terselesaikan.
Memang mencari second opinion akan memerlukan biaya lebih
untuk konsultasi tetapi ini bisa meminimalisir terjadinya kesalahan,
bagaimanapun dokter juga manusia selain itu penyakit juga bisa
menimbulkan gejala yang bervariasi, bisa berbeda antara satu orang
dengan yang lainnya atau sesuai dengan perjalanan penyakit. Manfaat
lain mendapatkan second opinion adalah pasien lebih teredukasi
mengenai masalah kesehatan yang dihadapinya.
Kalau kita kurang puas dan merasa tidak pas dengan pendapat
dokter yang menangani, carilah second opinion atau bahkan third
opinion jika memang diperlukan terutama pada penyakit-penyakit berat
atau pada kondisi yang rawan misalnya pada bayi. Pertanyaan-
pertanyaan yang belum tuntas saat berkonsultasi dengan dokter pertama
bisa ditanyakan pada dokter kedua
B. PENGERTIAN
Opini Medis adalah pendapat, pikiran atau pendirian dari seorang dokter
atau ahli medis terhadap suatu diagnose, tarapi dan rekomendasi medis
lain terhadap penyakit seseorang
Meminta Pendapat Lain (second Opinion) adalah pendapat medis
yang diberikan oleh dokter lain terhadap suatu diagnose atau terapi
maupun rekomendasi medis lain terhadap penyakit yang diderita pasien.
Mencari pendapat lain bisa dikatakan sebagai upaya penemuan sudut
pandang lain dari dokter kedua setelah pasien mengunjungi atau
berkonsultasi dengan dokter pertama.
Second opinion hanyalah istilah, karna dalam realitanya di
lapangan, kadang pasien bisa jadi menemui lebih dari dua dokter untuk
dimintakan pendapat. Second opinion atau mencari pendapat kedua
yang berbeda adalah merupakan hak seorang pasien dalam
memperoleh jasa pelayanan kesehatannya. Hak pasien ini adalah hak
mendapatkan pendapat kedua (second opinion) dari dokter lainnya. Di
indonesia misalnya, ada Undang-Undang no.44 Tahun 2009 tentang
rumah sakit, bagian empat pasal 32 poin H tentang hak pasien
menyebutkan:
“setiap pasien memiliki hak meminta konsultasi tentang penyakit
yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Izin
Praktik (SIP) baik di dalam maupun diluar rumah sakit”.