Anda di halaman 1dari 31

SISTEM

PENGANGGARAN
PELAYANAN KESEHATAN

Dewi Ariyani Wulandari, SKM, MPH


OUTLINE
´Definisi penganggaran
´Fungsi anggaran
´Siklus anggaran
´Jenis-jenis anggaran
Definisi Anggaran

Dalam pengelolaan perusahaan, manajemen


menetapkan tujuan (goals) dan sasaran (objectives)
dan kemudian membuat rencana kegiatan untuk
rnencapai tujuan dan sasaran

MANAJEMEN

Penganggaran merupakan salah satu aspek penting dalam


kegiatan manajemen, khususnya dalam perencanaan.
Definisi Penganggaran

Penganggaran adalah proses penyusunan


anggaran yang dimulai dari pembuatan panitia,
pengumpulan dan pengklasifikasian data,
pengajuan rencana kerja fisik dan keuangan tiap-
tiap seksi, bagian, divisi, penyusunan secara
menyeluruh, merevisi dan mengajukan kepada
pimpinan puncak untuk disetujui dan
dilaksanakan
Fungsi Penganggaran

1. Anggaran sebagai alat perencanaan.


2. Anggaran sebagai alat pengorganisasian.
3. Anggaran sebagai alat menggerakkan.
4. Anggaran sebagai alat pengendalian
Tahap Perencanaan Anggaran

Penetapan Filosofi dan Misi

Penetapan Tujuan dan Strategi

Penyusunan Program

Penyusunan Anggaran
Syarat – syarat Didalam Menyusun

1. Realistis, artinya sangat mungkin untuk dicapai


2. Luwes, artinya tidak kaku sehingga terdapat
peluang untuk perubahan sesuai dengan
situasi dan kondisi
3. Kontinyu, artinya bahwa anggaran
perusahaan memerlukan perhatian secara
terus menerus dan bukan merupakan suatu
usaha yang bersifat insidental
Tujuan Penyusunan Anggaran
´ Untuk menyatakan harapan/sasaran organisasi secara
jelas dan formal, sehingga bisa mengindari kerancuan
dan memberikan arah terhadap apa yang hendak
dicapai manajemen
´ Untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada
pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti,
didukung, dan dilaksanakan
´ Untuk menyediakan rencana rinci mengenai aktivitas
dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan
memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan
kelompok dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
´ Untuk mengkoordinasikan cara/metode yang akan
ditempuh dalam rangka memaksimalkan sumber daya
´ Untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan
kinerja individu dan kelompok, serta menyediakan
informasi yang mendasari perlu tidaknya tindakan koreksi.
Tahap/ Siklus Penganggaran
1. Tahap Persiapan
ini dilakukan dengan cara menentukan beberapa anggaran yang
diperlukan untuk pengeluaran yang tentunya disesuaikan dengan
penaksiran pendapatan yang diperoleh secara akurat.
2. Tahap Persetujuan.
Tahap persetujuan ini adalah persetujuan dari lembaga legislatif.
Anggaran yang telah disetujui oleh kepala pemerintah diajukan ke
lembaga legislative yang selanjutnya lembaga legeslatif (terutama
komite anggaran) akan mengadakan pembahasan guna
memperoleh pertimbangan-pertimbangan untuk menyetujui atau
menolak anggaran tersebut
3. Tahap Administrasi
Tahapan ini merupakan tahapan setelah anggaran yang diajukan
oleh eksekutif telah disetujui oleh legislative. Penatalaksanaan
anggaran dimulai dari pengumpilan pendapatan yang ditargetkan
maupun pelaksanaan belanja yang telah direncanakan
4. Tahapan Pelaporan
Pada akhir periode atau pada waktu-waktu tertentu yang ditenpatkan
dilakukan pelaporan sebagai bagian yang tidak terpisah dari proses
akuntansi yang berlangsung selama proses pelaksanaan.
5. Tahap Pemeriksaan
Laporan yang diberikan atas pelaksanaan anggaran kemudian
diperiksa (diaudit) oleh sebuah lembaga pemeriksaan independen.
Hasil pemeriksaan akan menjadi masukan atau umpan balik (feed
back) untuk proses penyusunan pada periode berikutnya.
JENIS ANGGARAN

1. Line-Item Budgeting
2. Planning Programming Budgeting System
3. Zero Based Budgeting
4. Performance Budgeting
Line Item Budgeting

´ Line-Item Budgeting mempunyai sejumlah karakteristik


penting, antara lain tujuan utama melakukan kontrol
keuangan, sangat berorientasi pada input organisasi,
penetapan melalui pendekatan incremental (kenaikan
bertahap). Tidak jarang dalam praktek memakai
“kemampuan menghabiskan atau menyerap
anggaran” sebagai salah satu indikator penting untuk
mengukur keberhasilan organisasi.
Planning Programming Budgeting
System (PPBS)
´ PPBS berusaha untuk merasionalkan proses pembuatan
anggaran dengan menjabarkan rencana jangka
panjang ke dalam program-program, sub-sub program
serta berbagai projek. Oleh sebab itu, PPBS juga dikenal
sebagai program budgeting. Pemilihan berbagai
alternatif proyek yang ada dilakukan melalui cost and
benefit analysis. PPBS yang dianggap terlalu rasional,
tentu saja terlalu mahal, sehingga justru sulit untuk
dilaksanakan.
Zero Based Budgeting

´ Kelahiran ZBB bertujuan untuk merasionalkan proses


pembuatan anggaran, karena dalam sistem ZBB muncul
decision unit yang menghasilkan berbagai paket alternatif
anggaran yang dibuat dengan tujuan agar direksi rumah
sakit dapat lebih responsif terhadap kebutuhan customer
dan terhadap fluktuasi jumlah anggaran.
´ Dalam praktek, ZBB membutuhkan banyak sekali paper work,
data serta menuntut penerapan sistem manajemen informasi
yang cukup canggih. Hal ini dianggap sebagai hambatan
utama penerapan ZBB.
Performance Budgeting
´ Performance budgeting (anggaran yang berorientasi pada kinerja) adalah
sistem penganggaran yang berorientasi pada output organisasi dan
berhubungan sangat erat terhadap visi, misi, dan rencana strategis
organisasi.
´ Performance budgeting mengalokasikan sumber daya pada program
bukan pada unit organisasi semata dan memakai output measurement
sebagai indikator kinerja organisasi. Lebih jauh ia mengkaitkan biaya
dengan output organisasi sebagai bagian yang integral dalam berkas
anggarannya.
´ Tujuan dari penetapan output measurement yang dikaitkan dengan biaya
adalah untuk dapat mengukur tingkat efisiensi dan efektifitas. Hal ini
sekaligus merupakan alat untuk dapat menjalankan prinsip akuntabilitas,
karena yang diterima oleh costumer pada akhirnya adalah output dari
suatu proses kegiatan Manajemen
´ Sebagai sistem penganggaran yang berorientasi kepada
output dan memakai output measurement ia tidak sekedar
membutuhkan indikator- indikator keberhasilan namun lebih
dari itu ia membutuhkan performance management yang
diterapkan secara luas dalam organisasi.
´ Alasannya adalah karena isu utamanya adalah pencapaian
keberhasilan organisasi yang menyangkut performance
management yang lebih luas. Demikian pula performance
budgeting yang berkaitan erat dengan visi, misi dan rencana
strategis rumah sakit. Ini berarti dalam proses perencanaan
anggaran visi, misi, dan rencana strategis organisasi menjadi
acuan utama.
Prinsip Penyusunan Anggaran

1. Management Involvement
2. Organizational Adaptation
3. Responsibility Accounting
4. Goal Orientation
5. Full communication
6. Realistic Expectation
7. Timeeliness
8. Flexible Application
9. Reward and Punishment
Management Involvement

Keterlibatan manajemen dalam


penyusunan rencana mempunyai makna
bahwa manajemen mempunyai
komitmen yang kuat untuk mencapai
segala sesuatu yang direncanakan
Organizational Adaptation

Suatu rencana keuangan harus disusun


berdasarkan struktur organisasi dimana ada
ketegasan garis wewenang dan tanggung
jawab. Seorang manajer tidak dapat
memindahkan tanggung jawab atas suatu
pekerjaan walaupun dapat melimpahkan
sebagaian wewenangnya kepada bawahan
Responsibility Accounting

Agar rencana keuangan dapat di


laksanakan dengan baik maka harus
didukung dengan adanya sistem
responsibility accounting yang polanya
disesuaikan dengan pertanggungjawaban
organisasi
Goal Orientation

• Penetapan tujuan yang realistis akan


menjamin kelangsungan hidup dan
pertumbuhan perusahaan dalam
jangka panjang
Full communication

´Suatu perencanaan dan pengendalian


dapat berjalan secara efektif apabila
antara tingkatan manajemen mempunyai
pemahaman yang sama tentang
tanggung jawab dan sasaran yang harus
dicapai
Realistic Expectation

´Dalam perencanaan manajemen harus


menghindari konservatisme dan optimisme
yang berlebihan yang menjadikan sasaran
tidak dapat dicapai. Sehingga manajemen
harus menetapkan sasaran yang realistis
artinya memungkinkan dapat dicapai
Timeeliness

´Laporan-laporan berupa informasi harus


diterima manajer tepat pada waktunya
sehingga informasi tersebut efektif dan
berguna bagi manajemen
Flexible Application

´Perencanaan tidak boleh kaku tetapi


harus terdapat celah untuk perubahan
sesuai dengan situasi dan kondisi yang
terjadi
Reward and Punishment

´Manajemen harus melakukan penilaian


kinerja. Manajer yang kinerjanya bagus
dan buruk harus diketahui manajemen
sehingga pemberian reward dan
punishment menjadi transparan
Evaluasi

´ Silahkan klik link berikut :


´ https://bit.ly/PengannggaranKes6
´ Sebagai bahan evaluasi anda pada materi ini
Thank You

Anda mungkin juga menyukai