peningkatan. Jelaskan berdasarkan sisi keputusan bidang manajemen operasi dan strategi
manajemen operasi. Sertakan referensi.
Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, maka
terdapat empat macam pengambilan keputusan, yaitu:
Dalam kerangka kerja pengambilan keputusan, bidang produksi dan operasi mempunyai lima
tanggung jawab keputusan utama, yaitu: proses, kapasitas, persediaan, kualitas, tenaga kerja.
Operasi tanggung jawab atas keputusan-keputusan yang menyangkut sistem transformasi dan
fungsi-fungsi operasi, sehingga diperlukan suatu kerangka yang mendefinisikan secara jelas
mengenai keputusan-keputusan operasi yang dibutuhkan. Kerangka keputusan ini
memperlihatkan hubungan yang erat antara tanggung jawab manajemen dalam
organisasi operasi (Ishak, 2013). Dalam kerangka ini ada lima kelompok tanggung jawab yaitu:
1. Proses
Keputusan mengenai proses ini, mengenai proses fisik atau fasilitas yang
dipakai untuk memproduksi barang atau jasa. Keputusan ini termasuk, tipe
peralatan dan teknologi, aliran proses, penyusunan fasilitas dan aspek-aspek lain
yang menyangkut peralatan secara fisik atau fasilitas jasa. Banyak keputusan
tantang proses ini merupakan keputusan jangka panjang dan tidak dengan mudah
diubah atau direvisi.
2. Kapasitas
Kapasitas untuk menghasilakan jumlah produk yang tepat, di tempat yang
tepat dan dalam waktu yang tepat. Kapasitas untuk jangka panjang ditentukan dari
ukuran fasilitas fisik yang dipakai. Sedangkan untuk jangka pendek kapasitas
dapat diperbanyak melalui subkontrak, tambahan gilir kerja atau menyewa
tempat. Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk memberikan besarnya jumlah
kapasitas yang tepat dan penyedian pada waktu yang tepat.
3. Persediaan
Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang produksi
dan operasi, Keputusan persediaan menyangkut apa yang dipesan, berapa banyak dan kapan
memesan. Sistem pengendalian persediaan dipakai untuk mengatur
bahan baku mulai dari pembeliannya sebagai bahan baku, proses pembuatan
sampai menjadi barang jadi. Manajer persediaan juga memutuskan berapa banyak
barang yang akan disimpan sebagai persediaan, dimana penyimpanannya dan hal-
hal lain yang berhubungan dengan persediaan.
4. Mutu atau Kualitas
Fungsi produksi dan operasi ditandai dengan penekanan tanggung jawab
yang lebih besar terhadap mutu atau kualitas dari barang atau jasa yang
dihasilkan. Keputusan dalam kualitas harus memastikan bahwa kualitas terkait
langsung dalam setiap operasi penetapan standar, desain peralatan, orang-orang
terlatih dan pengawasan produk atau jasa yang dihasilkan.
5. Tenaga Kerja
Dalam manajemen produksi dan operasi, pengelolaan tenaga kerja atau
sumber daya manusia merupakan bidang keputusan yang sangat penting. Hal ini
karena tidak akan terjadi proses produksi dan operasi tanpa adanya orang atau
tenaga kerja yang mengerjakan.
Kedua yaitu, strategi bisnis inovasi produk dan pengenalan produk baru,
dipergunakan untuk menumbuhkan pasar dimana keunggulan dapat diraih dengan
membuat produk baru yang benar-benar superior pada waktu yang tepat. Dalam
hal ini, operasi harus diarahkan pada fleksibilitas dan pengenalan produk baru
secara tepat dan efektif yang merupakan tujuan utama misi operasi. Kebijakan
operasi dapt menggunakan tim pengembang produk baru, respon cepat terhadap permintaan,
serta otomatisasi dan fleksibilitas disesuaikan dengan produk baru (Yamit, 2012).
Memiliki pabrik yang besar dan mengutamakan keamanan produk dan jasa, ketaatan terhadap
peraturan, dan komitmen manajemen terhadap keamanan produk yang dihasilkan
2. Manajemen Mutu.
Manajemen mutu dilakukan untuk menjaga tingkat kualitas yang diinginkan oleh perusahaan.
Tindakan ini mencakup rangkaian aktivitas seperti menentukan standar kualitas, peraturan yang
diperlukan, dan aspek lain yang dapat menentukan kualitas produk atau jasa. Harapan kualitas
pelanggan harus ditetapkan, peraturan serta prosedur dilakukan untuk mengenali dan mencapai
kualitas yang diinginkan.
4. Pemilihan lokasi.
Lokasi perusahaan yang strategis: dekat dengan sumber bahan baku dari komoditi terbaik dan
terletak dikawasan industri
Setiap lokasi perusahaan dilengkapi dengan manajemen kontrol sistem yang terdesentralisasi
dengan mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan di masing – masing unit bisnis sehingga
keputusan yang diambil sesuai dengan kondisi yang ada.
Bekerja sama dengan petani disekitar lokasi perusahaan untuk membantu meningkatkan
kualitas hidup melalui perbaikan praktik pertanian dan kepedulian terhadap lingkungan
perusahaan harus berlokasi didekat sumber komoditas yang terbaik sehingga pasokan bahan
baku dapat terjaga kualitasnya, menekan biaya distribusi, dan mempunyai hubungan jangka
panjang dengan pemasok bahan baku.
8. Persediaan.
Keputusan persediaan dapat dioptimalkan atau
dimaksimalkan, apabila dipertimbangkan dalam sudut kepuasan
pelanggan, pemasok, perencanaan produksi, dan sumber daya manusia.
9. Penjadwalan.
Setiap aktivitas produksi produk selalu terjadwal dan terdapat perencanaan kebutuhan material
atau bahan baku produksi
Setiap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan terjadwal dalam jadwal jangka pendek
perusahaan, jadwal jangka menengah, dan jadwal jangka panjang.
10. Pemeliharaan.
Keputusan harus dibuat pada tingkat keandalan dan
kestabilan yang diinginkan oleh suatu perusahaan.
Penyesuaian peralatan seperti pembelian mesin tambahan, menjual dan menyewakan peralatan
yang ada
Perluasan pabrik
8. Kesimpulan
1. Saat perekonomian sedang naik terutama setelah pandemi, maka manajer produksi sebaiknya
melakukan evaluasi secara berkala terhadap kualitas proses bisnis perusahaan. Proses bisnis
yang berkualitas mampu menghasilkan jasa yang berkualias pula dan begitu juga
sebaliknya. Perusahaan mungkin bisa mengembangkan tools seperti QFD (Quality Function
Deployment) atau alat perencanaan yang digunakan untuk memenuhi
harapan pelanggan terhadap suatu produk atau jasa sehingga
dapat meningkatkan pengetahuan perusahaan terhadap produktivitas dan kualitas produk,
efisiensi biaya serta perubahan dan pengembangan produk yang diperlukan seiring
dengan kemajuan jaman dan permintaan konsumen.
2. Melakukan modernisasi sistem dan teknologi yang digunakan. Sistem manual yang masih
digunakan sebaiknya ditinggalkan. Teknologi informasi yang
berkembang pesat saat ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh perusahaan
dalam mendukung dan memperbaiki proses bisnis perusahaan di saat perekonomian sedang
kembali naik.
3. Membuat website perusahaan yang berfungsi sebagai alat promosi dan komunikasi dengan
konsumen serta sebagai layanan customer service untuk menanggapi keluhan, saran serta
kritik dari pelanggan dalam
membangun dan memperbaiki kekurangan perusahaan serta meningkatkan eksistensi
perusahaan di masa setelah pandemi.
Referensi :
Handoko, T. Hani. (2012). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta. BPFE
Heizer, Jay and Render Barry, (2015), Manajemen Operasi : Manajemen
Keberlangsungan dan Rantai Pasokan, edisi 11, Salemba Empat, Jakarta
Nassa, Hairul. (2012). Manajemen produksi dan Operasi. Edisi ketiga. Jakata:
Andi.
Rinaldi dan Cheisviyanny, Charoline. (2015). Pengaruh Profitabilitas,
Ukuran Perusahaan Dan Kompensasi Rugi Fiskal Terhadap Tax
Avoidance. Seminar Nasional Ekonomi Manajemen Dan Akuntansi
(Snema) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. ISBN: 978-
602-17129-5-5.
Yamit, Zulian. (2001). Manajemen Kualitas Produk dan Jasa. Yogyakarta :
Ekonisia
StuDocu. Sepuluh Keputusan Strategis Manajemen Operasi PT. Néstle Indonesia diakses pada
tanggal 25 Mei 2022 di https://www.studocu.com/id/document/universitas-pendidikan-
indonesia/economics/tugas-sepuluh-keputusan-strategis-manajemen-operasi-pt-nestle-
indonesia/1914628