LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
Oleh :
Menyetujui; Menyetujui;
Coach, Mentor,
2
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
Jalan Chairil Anwar No. 8 APuwatuTlp. 3124061 Fax. 3125905
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
Oleh :
IKA SUKMAWATI MUCHTAR, AMK
NIP. 19900919 201903 2 003
Telah diterima dan diperbaiki sesuai masukan Penguji, Coach dan Mentor
pada Seminar / Evaluasi Pelaksanaan Aktualisasi yang diselenggarakan
Pada tanggal 18 Juni 2020
Kendari, 18 Juni 2020
3
KATA PENGANTAR
Tujuan dari pembuatanlaporan aktualisasi ini adalah sebagai bagian dari tugas
dalam pelaksanaan Pelatihan dasar CPNS Pemerintah Kota Kendari Golongan II
angkatan IX tahun 2020. Aktualisasi dan Habituasi secara substansi dimaksudkan
untuk meningkatkan kualitas Aparatir Sipil Negara dengan sikap perilaku ASN dan
nilai dasar ASN yang terdiri dari: Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Penulis menyadari bahwa rancangan ini dapat terwujud karena bantuan dan
dorongan dari banyak pihak. Penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Seluruh keluarga besar saya, terutama Orang tua, Saudara yang selalu
mendukung dan mendoakan sepenuh hati demi terlaksananya rancangan
aktualisasi ini.
2. Ibu Dr.Hj. Nur Endang Abbas, SE.,M.Si selaku Kepala BPSDM Prov. Sultra
beserta jajarannya selaku penyelenggara Latihan Dasar CPNS.
3. Ibu dr. Sri Rahayu Hasba, selaku Kepala Puskesmas Kandai Kota Kendari yang
telah memberikan dukungan dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini.
4. Ibu Susanti, S.Sos selaku Kepala BKPSDM Kota Kendari beserta jajarannya
yang telah memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II.
5. Bapak Bambang Rahworo,SP Selaku Penguji, yang senantiasa memberikan
masukan dan saran bagi peserta dalam kegiatan seminar Rancangan Aktualisasi.
6. Ibu Nurnia, SE selaku coach atas semua inspirasi, dorongan, masukan dan
bimbingannya.
7. Ibu Waode erawati,S.Kep,Ns selaku mentor atas semua arahan, motivasi,
dukungan, masukan dan bimbingan selama perancangan program aktualisasi.
4
8. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat diinternalisasikan dan
diaktualisasikan di instansi.
9. Seluruh Panitia, dan Binsuh yang telah membantu dan menfasilitasi kegiatan
latsar.
10. Keluarga besar peserta Latsar Kabupaten Konawe Kepualauan Golongan II
Angkatan VIII dan Angkatan IX tahun 2020.
Penulis sadar bahwa rancangan aktualisasi ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karenanya penulis berharap masukan yang membangun dari berbagai pihak
sehingga membuat rancangan laporan ini menjadi lebih baik. Sehingga rancangan
aktualisasi ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan dan pelaporan aktualisasi
dan habituasi nilai-nilai dasar ASN, serta memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi semua pihak yang membutuhkan.
5
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................... iii
KATA PENGANTAR............................................................................. iv
DAFTAR ISI........................................................................................... v
DAFTAR TABEL................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................ 1
B. Tujuan............................................................................... 3
C. Manfaat ............................................................................ 3
D. Ruang Lingkup ................................................................ 3
E. Waktu dan tempat ........................................................... 4
6
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan `..................................................................... 93
B. Saran.............................................................................. 93
C. Rencana tindak lanjut .................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
7
DAFTAR TABEL
8
DAFTAR GAMBAR
9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
10
ditularkan dari pasien ke petugas maupun sebaliknya, serta antar orang yang
berada di lingkungan Puskesmas
Teknik pengendalian infeksi harus diterapkan dalam praktik keseharian
untuk mencegah terjadinya infeksi.. Salah satu hal yang terpenting dalam
mengurangi penyebaran infeksi adalah dengan mencuci tangan (Hand
Hygiene). WHO mencetuskan “global patient safety challenge dengan clean
care is safe care, yaitu merumuskan inovasi strategi penerapan hand hygiene
untuk petugas kesehatan dengan My Five Moments for Hand Hygiene yaitu :
melakukan cuci tangan sebelum bersentuhan dengan pasien, sebelum
melakukan prosedur bersih dan steril, setelah bersentuhan dengan cairan tubuh
pasien, setelah bersentuhan dengan pasien, setelah bersentuhan dengan
lingkungan sekitar pasien”.
Membersihkan tangan merupakan pilar dan indikator mutu dalam mencegah
dan mengendalikan infeksi, sehingga wajib dilakukan oleh setiap petugas puskesmas.
Membersihkan tangan dapat dilakukan dengan mencuci tangan dengan air mengalir
atau menggunakan antiseptik berbasis alkohol(Handrub).Puskesmas yang memiliki
keterbatasan sarana dan prasana pada umumnya menggunakan handrub sebagai
pengganti cuci tangan menggunakan sabun. Namun, demikian penggunaan
handrub ini belum ooptimal baik bagi petugas, dan pembesuk pasien di rawat
inap, hal ini di sebabkan kondisi sarana dan prasarana yang tidak memadai
sehingga belum optimalnya hand hygine handrub baik bagi petugas, pasien,
maupun pembesuk.
Banyak faktor yang berperan dalam belum optimalnya penggunaan
handrub di ruang rawat inap UPTD Puskesmas Kandai antara lain: belum
meratanya pembagian handrub, handrub kadang kosong, wabah covid 19
menyebabkan minimnya/kurangnya stok handrub maupun bahan untuk
membuat handrub. Sehingga hand hygiene handrub berdampak pada belum
optimal yang dapat berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan dan Oleh
karena itu penulis merasa perlu melakukan perbaikan pada ruang perawatan untuk
bisa memberikan pelayanan yang lebih baik lagi serta memberikan kenyamanan pada
pasien. Oleh sebab itu pada kesempatan ini peserta akan mengaktualisasikan nilai-nilai
ANEKA dengan mengangkat judul “Optimalisasi Penggunaaan Handrub melalui
11
pembuatan dan sosialisasi Bagi Pasien, Pembesuk dan Petugas Di Ruang rawat
Inap UPTD Puskesmas Kandai ”.
B. Tujuan
Pelaksanaan kegiatan ini, memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Umum
Mengaktualisasi nilai-nilai dasar, peran, dan kedudukan ASN dengan
baik sehingga dapat mengimplementasikan keterkaitan antara kegiatan yang
dilakukan dengan nilai-nilai dasar ASN (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) yang mendasari kegiatan baik
secara langsung maupun tidak langsung
2. Khusus
Mengoptimalisasikan penggunaan handrub melalui pembuatan dan
sosialisasi bagi pasien, pembesuk dan petugas di ruang rawat inap UPTD
Puskesms Kandai.
C. Manfaat
Pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang
positif bagi pembaca, maupun yang merasakan dampak dari terwujudnya inovasi
dalam kegiatan yang akan dilaksanakan, manfaat yang dimaksud seperti:
a. Bagi peserta : Mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi) serta
kedudukan dan peran ASN dalam NKRI (Whole of Government, Manajemen
ASN, dan Pelayanan Publik),
b. Bagi Instansi : Dapat memberikan pelayanan rawat inap pada pasien di UPTD
Puskesmas Kandai lebih baik dalam rangka mewujudkan visi misi puskesmas.
c. Bagi Masyarakat : Mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya menggunakan
handrub sebelum masuk ruang pasien .
D. Ruang Lingkup
Selama satu tahun Menjalankan Tugas sebagai CPNS di UPTD Puskesmas
Kandai, penulis menemukan bahwa kurangnya kesadaran pasien, pembesuk bahkan
petugas sendiri dalam menjaga kebersihan tangannya (hand hygie) dimana tangan
merupakan salah satu tempat cara untuk masuknya kuman/bakteri di dalam tubuh
12
Puskesmas merupakan salah satu tempat dimana rawan terjadinya infeksi
nosokomial. Selama ini stok handrub terbatas, lebih banyak kosong daripada tersedia .
Salah satu solusi adalah dalam upaya mengingatkan pasien, pembesuk, dan tenaga
medis untuk selalu mencuci tangan adalah menempatkan alcohol-based hand rub di
dekat pintu masuk ruang pasien atau menampilkan banner, leaflet tentang pentingnya
menggunakan handrub sebelum masuk ruang pasien.
13
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN KONSEP NILAI-NILAI
DASAR DAN KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
14
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Kandai
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas
d. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan keluarga dan masyarakat
serta lingkungannya
3. Tata Nilai Organisasi
K : KREATIF
A : AKTIF
N : NYAMAN
D : DAMAI
A : AMANAH
I : IKHLAS
1. Tugas Pokok
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan, Puskesmas mengintegrasikan program yang
dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga. Pendekatan keluarga yang
dimaksud merupakan salah satu cara Puskesmas mengintegrasikan program
untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses pelayanan
kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
2. Fungsi
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya.
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya
15
Secara garis besar Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Perawat Terampil telah
tertuang dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019, diuraikan sebagai berikut :
1) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;
2) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan;
3) Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka
melakukan upaya promotif;
4) Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada pasien
untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif;
5) Memberikan oksigenasi sederhana;
6) Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/ bencana/ kritikal;
7) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas risiko
penularan infeksi;
8) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medikal
bedah;
9) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area anak;
10) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area maternitas;
11) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area komunitas;
12) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area jiwa;
13) Melakukan tindakan terapi komplementer/ holistik;
14) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi pembedahan
pada tahap pre/ intra/post operasi;
15) Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan perawatan paliatif;
16) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
17) Melakukan perawatan luka;
18) Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan.
16
D. STRUKTUR ORGANISASI
Gambar 2.1
STRUKTUR ORGANISASI UPTD PUSKESMAS KANDAI
Kepala Puskesmas
17
E. HANDRUB DAN MANFAATNYA
Handrub (biasa disebut juga hand antiseptic, hand sanitizer, atau hand rub)
adalah benda (berbentuk gel/cair) yang diaplikasikan pada tangan dengan tujuan untuk
membunuh bakteri patogen penyebab penyakit.
Handrub merupakan alternatif praktis membunuh mikroba di tangan dengan
cepat. Rumah sakit adalah "gudang" infeksi. Virus, bakteri, dan mikroba sumber
penyakit lainnya dapat dengan mudah berpindah dari pasien ke dokter, antar pasien,
ataupun dari pasien ke pengunjung. alkohol handrub merupakan fasilitas cuci tangan
inadekuat yang cepat dan aman untuk menurunkan flora kulit. Namun,
alkohol handrub bukanlah pengganti cuci tangan. Boleh saja
menggunakan handrub hingga 5-6 kali, tapi selepas itu tetap harus mencuci tangan
dengan sabun dan air mengalir (bukan air di dalam waskom). Pemakaian handrub
hanya ditujukan untuk kondisi darurat dimana fasilitas cuci tangan seperti wastafel
sulit dijangkau. Untuk tangan yang kotor, ya tetap harus pakai air dan sabun. Tindakan
handrub merupakan perlakukan yang efektif dalam menekan jumlah koloni
mikroorganisme di tangan dan salah satu intervensi kesehatan yang murah dalam
mengurangi risiko penularan penyakit.
Selain wastafel beserta sabun cuci tangan dan kertas tisu, saat ini unit
pelayanan kesehatan rata-rata sudah menyediakan alkohol handrub, sejenis cairan
berbahan dasar alkohol plus gliserin sebagai pelembut. Cairan pembunuh kuman
(antiseptik) ini umumnya dikemas praktis di dalam botol atau dispenser mini dan
diletakkan di lokasi-lokasi penting serta mudah diraih seperti di ruang rawat pasien,
ruang praktik dokter dan ruang tunggu pasien, dll. Para petugas medis seperti dokter
dan perawat juga banyak yang mengantongi handrub kemanapun.
Sementara hygienic handrub adalah proses membersihkan tangan dengan
larutan berbahan alkohol dan tidak menggunakan air. Hygiene handrub terbukti lebih
baik daripada hygiene handwash dalam berbagai aspek. Aspek Hand hygiene Hygienic
Surgical Hygienic handwash dengan sabun tanpa antiseptik Hygienic handwash
dengan sabun antiseptik Surgical handwash dengan sabun antiseptik Surgical handrub
(tanpa air) Handrub (tanpa air) pertama adalah waktu yang dibutuhkan. Handrub
terbukti mampu menurunkan angka kuman lebih signifikan dibanding handwash
dalam waktu penggunaan 30 detik pertama.18 Kelebihan lain hygiene handrub adalah
risiko iritasi kulit yang lebih rendah daripada hygiene handwash. Penggunaan yang
18
lebih praktis karena tidak diperlukannya saluran air untuk membersihkan tangan
merupakan nilai tambah dari handrub. Dalam praktek hygiene handrub, ada sediaan
lain yang biasa sering digunakan juga, yaitu alkohol berbentuk gel. Namun alkohol
dalam bentuk gel ini tidak begitu disarankan karena efek iritasi kulit dan
ketidakefektifan membunuh mikroba dalam waktu 30 detik.
F. KONSEP NILAI-NILAI DASAR ASN
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai dasar sebagai
seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam menjalankan profesi dan tugasnya
sebagai ASN. Adapun nilai-nilai dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika publik komitmen mutu dan Anti korupsi yang harus di tanamkan
kepada setiap ASN maka perlu di ketahui indikator-indikator dari kelima kata tersebut,
yaitu:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang seudah tidak asing lagi kita dengar, namun
seringkali kita susah untuk membedakannya dengan responsibilitas. Namun dua
konsep tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah kewajiban untuk
bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban
yang harus dicapai. Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Adapun indikator dari nilai akuntabilitas adalah:
a) Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah dimana pimpinan
memainkan peranan yang penting dalam menciptakan hal tersebut.
b) Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas semua tindakan dan
kebijakan yang dilakukan oleh individu maupun kelompok / institusi.
c) Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan
dalam menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan.
19
d) Tanggung jawab
Tanggung jawab merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau
perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab
juga dapat berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e) Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal,
baik menyangkut benda maupun orang.
f) Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini akan
melahirkan akuntabilitas.
g) Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja, diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan
kapasitas. Selain itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik
juga harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian
(skill) yang dimiliki.
h) Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan
tanggungjawab, misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem
pelaporan kinerja baik individu maupun organisasi.
i) Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus melakukan sesuatu
sampai pada tercapainya tujuan akhir.
2. Nasionalisme
Nasionalisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah
paham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara sendiri. Pengertian
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang meninggikan bangsanya
sendiri, tanpa menghargai bangsa lain sebagaimana mestinya. Sedang dalam arti
luas yaitu nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara dan menghormati bangsa lainnya. Nasionalisme
sangat penting dimiliki oleh setiap ASN.Nilai-nilai yang berorientasi pada
kepentingan publik menjadi nilai dasar yang harus dimiliki oleh setiap pegawai
ASN. Pegawai ASN dapat mempelajari bagaimana aktualisasi sila demi sila dalam
20
Pancasila agar memiliki karakter yang kuat dengan nasionalisme dan wawasan
kebangsaannya. (Widita, 2015)
Nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap
bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Prinsip nasionalisme
bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila.Nasionalisme Pancasila adalah
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah
airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Sebagai pelaksana kebijakan
pelayanan publik tentu setiap pegawai ASN harus memiliki nilai-nilai kepublikan,
berorientasi pada kepentingan publik dan senantiasa menempatkan kepentingan
publik, bangsa dan negara diatas kepentingan lainnya,mengedepankan kepentingan
nasional ketimbang kepentingan sektoral atau golongan. Fungsi nasionalisme bagi
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah:
a) ASN yang berorientasi pada kepentingan publik dengan nilai yang
terkandungnya; ketepetan waktu, pelayanan yang akurat, ramah dan santun
dalam memberikn pelayanan, tanggung jawab, kelengkapan, kemudahan
mendapatkan pelayanan, variasi model pelayanan, kenyamanan, bersikapadil
dan tidak deskriminatif.
b) ASN yang berintegritas tinggi, dengan melaksanakan tugasnya dengan
jujur,bertanggung jawab dan berintegritas tinggi, melaksanakan tugasnya
dengan cermat dan disiplin, melayani dengan sikap hormat, sopan dan tanpa
tekanan, melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika peerintahan, menjaga kerahasiaan yang
menyangkut kebijakan negara, menggunakan kekayaan dan barang milik
negara secara bertanggung jawab, efektif dan efisien, menjaga agar tidak
terjadi konflik kepentingan dalam menjalankan tugas, memberikan informasi
secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan
informasi, tidak menyalah gunakan informasi, dan melaksanakan ketentuan
peraturan perundang - undangan.
c) ASN sebagai pemersatu bangsa yang bersikap netral dan adil, mengayomi
kepentingan kelompok-kelompok minoritas, menjadi teladan dilingkungan
masyarakat.
21
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang
harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral
mengacu pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya
dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi
tentang standar/norma yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan
dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana
tercantum dalam Undang-undang nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, yakni sebagai
berikut:
a) Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
b) Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945.
c) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak
d) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
e) Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
f) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
g) Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
h) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
i) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
j) Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
k) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
l) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
m) Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu adalah janji pada diri sendiri dan orang lain yang
tercermin dalam tindakan kita untuk menjaga mutu kinerja pegawai. Bidang
apapun yang menjadi kegiatan tanggung jawab Pegawai Negerei Sipil semua
mesti dilaksanakan secara optimal agar dapat memberi kepuasan kepada
stakeholder. Komitmen mutu merupakan tindakan untuk menghargai avektivitas,
22
efisiensi, inovasi dan kinerja yang berorientasi mutu dalam penyelenggaan
pemerintahan dan pelayaan publik(Lembaga Administrasi Negara, 2015).
a) Efektivitas
Efektif dalam organisasi dapat ditunjukkan melalui mutu dan kualitas yang
mencapai target, ketepatan waktu dan sumber daya, kepuasan pelanggan dan
kinerja yang tanpa cacat (zero defect).
b) Efisiensi
Efisiensi organisasi dapat ditunjukkan melalui adanya penghematan dari segi
waktu, tenaga, pikiran dan jumlah sumber daya yang digunakan untuk
mencapai tujuan organisasi. Selain itu, efisiensi organisasi dapat pula
ditunjukkan melalui adanya prosedur yang tidak menyimpang atau menyalahi
peraturan dan kinerja yang zero waste.
c) Inovasi
Inovasi muncul karena adanya dorongan kebutuhan organisasi/ perusahaan
untuk beradaptasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi di
sekitarnya.Perubahan bisa dipicu antara lain oleh pergeseran selera pasar,
peningkatan harapan, dan daya beli masyarakat, pergeseran gaya hidup,
peningkatan kesejahteraan, perkembangan ekonomi, pengaruh globalisasi, ,
serta kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Inovasi dapat ditunjukkan
melalui adanya ide baru yang bermanfaat untuk organisasi.
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–norma
dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau masyarakat
baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang terdiri
dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang,
penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a) Mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
sehingga menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Pribadi yang
mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;
23
b) Kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka tercapainya target dari
suatu pekerjaan. Jika target dapat tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil
maupun non materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c) Berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan atau pihak yang
berwenang jika mengetahui ada pegawai yang melakukan kesalahan;
d) Disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan undang-undung yang
mengatur;
e) Peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang dirasakan orang
lain.
f) Jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran.
g) Tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko atas apa yang kita
kerjakan dalam bentuk apapun;
h) Sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus dan iklas terhadap apa
yang telah ada dan diberikan oleh Tuhan kepada kita;
i) Adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam perkataan maupun
perbuatan saat memutuskan peristiwa yang terjadi.
G. KEDUDUKAN DAN PERAN ASN
Untuk mewujudkan birokrasi yang professional dalam menghadapi tantangan-
tantangan global, pemerintah melalui UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara telah bertekad untuk mengelola aparatur sipil negara menjadi semakin
professional. Undang-undang ini merupakan dasar dalam manajemen aparatur sipil
negara yang bertujuan untuk membangun aparat sipil negara yang memiliki integritas,
profesional dan netral serta bebas dari intervensi politik, juga bebas dari praktek KKN,
serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat.
1. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai
ASN yang professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih
menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan
perkembangan jaman.
24
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi Negara adalah segala
bentuk pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan
daerah dan dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat. Adapun prinsip pelayanan publik yang baik
untuk mewujudkan pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat
pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah sebagai penyelenggara
pelayanan publik harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib mendengar dan
memenuhi tuntutan kebutuhan warga negaranya terkait dengan bentuk dan jenis
pelayanan publik yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan layanan,
jam pelayanan, prosedur, dan biaya penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak boleh dibedakan
antara satu warga negara dengan warga negara yang lain atas dasar perbedaan
identitas warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat harus memenuhi
berbagai persyaratan dan membayar fee untuk memperoleh layanan yang mereka
butuhkan harus diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu ditekankan
karena pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah tidak
dimaksudkan untuk mencari keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat
konstitusi.
25
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan tujuan-tujuan yang
hendak dicapainya dan cara mewujudkan tujuan tersebut dilakukan dengan
prosedur yang sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah harus dapat dijangkau
oleh warga negara yang membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau
dalam arti non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus
dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat. Pertanggungjawaban
di sini tidak hanya secara formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting
harus dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat luas melalui
media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat
melindungi kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi
kelompok lemah ketika berhadapan dengan kelompok yang kuat.
3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari
keseluruhan sektor dalam ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuan-tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan perbedaan kategori
hubungan antara kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan mempertimbangkan dampak;
2) dialog atau pertukaran informasi;
3) joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk kerjasama sementara.
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) joint working, atau kolaborasi sementara;
26
2) joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada pekerjaan
besar yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
3) satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama, dibentuk sebagai
mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
1) aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang, kerjasama pada isu besar
yang menjadi urusan utama salah satu peserta kerjasama;
2) union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing masih nampak;
merger, yaitu penggabungan ke dalam struktur baru.
H. RANCANGAN AKTUALISASI
Berdasarkan penelusuran terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai
perawat terampil selama sebelas bulan bertugas, teridentifikasi isu-isu yang
selengkapnya disajikan pada tabel berikut :
Tabel 2.1. Identifikasi Isu berdasarkan tugas pokok sebagai Perawat Terampil
Kondisi yang
No. Uraian Tugas Kondisi saat ini Rumusan Isu
diharapkan
1 2 3 4 5
1. Melaksanakan edukasi Kurangnya Penggunaan Kurangnya
tentang perilaku hidup penggunaan handrub handrub penggunaan
bersih dan sehat dalam bagi pasien, pembesuk sebelum masuk Handrub bagi
rangka melakukan dan petugas sebelum ruangan pasien keluarga pasien,
upaya promotif memasuki ruang pembesuk dan
pasien petugas di ruang
perawatan
2. Melakukan kurangnya komunikasi Lengkapnya Belum
dokumentasi tindakan dengan sesama pengisian form lengkapnya
keperawatan; perawat atau tenaga CPPT untuk pengisian
kesehatan lain mengoptimalkan dokumen pada
didalam Pengisian dokumentasi form CPPT di
CPPT kegiatan ruang perawatan
perawat.
27
3. Melakukan Kurangnya kesadaran Lengkapnya Belum
dokumentasi tindakan petugas dalam pengisian form lengkapnya
keperawatan; pengisian form pemberian obat pengisian form
pemberian obat pasien untuk jadwal pemberian
mengoptimalkan obat pasien di
ketepatan ruang perawatan
pemberian obat.
28
sakit setelah 48 jam atau lebih).Untuk itu, salah satu cara memutus rantai penularan
infeksi adalah mengupayakan kebersihan tangan.
World Health Organization (WHO) menyebutkan lima momen penting
perlunya hand hygiene yaitu sebelum kontak dengan pasien, sebelum melakukan
prosedur aseptik, setelah kontak dengan pasien, setelah menangani cairan tubuh dan
setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien.
J. ANALISA DAMPAK ISU
Analisa dampak isu adalah suatu kerugian yang dapat ditimbulkan apabila isu
tidak segera ditangani/diselesaikan. Terkait dengan isu tentang Kurangnya penggunaan
handrub bagi pasien, maka ada beberapa dampak yang mungkin terjadi apabila isu tidak
segera ditangani, diantaranya:
a. Kuman/bakteri masuk kedalam tubuh sehingga dapat menyebabkan penyakit
b. Resiko terkena infeksi nosokomial
K. KEGIATAN TERPILIH SEBAGAI PENERAPAN ISU
Kegiatan yang akan dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan handrub bagi
pasien, pembesuk dan petugas antara lain yaitu :
1) Melapor kepada pimpinan dan mentor perihal menyampaikan rancangan
kegiatan yang akan dilakukan.
2) Melakukan konsultasi dengan penangung jawab rawat inap serta meminta
dukungan
3) Membuat leaflet dan handrub
4) Melakukan sosialisasi
5) Evaluasi kegiatan sosialisasi
6) Pelaporan semua kegiatan kepada mentor
L. PERUMUSAN KEGIATAN KREATIF
Tabel 2.3 Perumusan Kegiatan Kreatif
Nama : Ika Sukmawati Muchtar,AMK
Unit kerja : UPTD Puskesmas Kandai
Identifikasi isu : 1. Kurangnya penggunaan Handrub bagi pasien, pembesuk
dan petugas
2. Belum lengkapnya pengisian dokumen pada form CPPT di
ruang perawatan
3. Belum lengkapnya pengisian form jadwal pemberian
29
obatpasien di ruang perawatan
Isu yang diangkat : Kurangnya penggunaan Handrub bagi pasien, pembesuk dan
petugas
Gagasan Pemecahan : OPTIMALISASI PENGGUNAAN HANDRUB
MELALUI PEMBUATAN DAN SOSIALISASI BAGI
Isu
PASIEN, PEMBESUK DAN PETUGAS DI RUANG
RAWAT INAP UPTD PUSKEMAS KANDAI
30
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI
Habituasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam bentuk
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi
(ANEKA) pada UPTD Puskesmas Kandai bertujuan agar peserta mampu menerapkan
nilai - nilai ANEKA yang telah dipelajari selama Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil dan dapat mengidentifikasi suatu kondisi yang terjadi dalam lingkungan kerja
dengan menunjukan kreatif untuk memecahkan isu lingkungan kerjanya dengan
melakukan kegiatan – kegiatan pemecahan isu dan selalu membiasakan aktivitas yang
menghasilkan manfaat yang dapat dirasakan oleh unit/organisasi, stakelholders atau
sekurang – kurangnya oleh individu peserta, sehingga terbentuk menjadi karakter dalam
mendukung dalam pelaksanaan tugas dan jabatan secara profesional sebagai pelayan
masyarakat khususnya di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kandai.
31
3 Membuat leaflet dan Peserta mengalami Mengkonsultasikan kepada
handrub kendala dalam rekan kerja yang memiliki
kegiatan membuat kelarga atau kerabat yang
handrub dimana salah berkerja di bidang
satu bahan utama penyediaan Alkes terkait
yaitu Alkohol yang ketersediaan stok alkohol
stoknya minim di di tempatnya dan membeli
gudang farmasi di stok alkohol yang tersedia.
sebabkan adanya
wabah pandemi covid
19
4 Melakukan sosialisasi Dikarenakan wabah Setelah berkonsultasi
covid 19 jumlah dengan mentor dan coach
pasien rawat inap disarankan untuk tetap
berkurang di lanjut kegiatan karena
karenakan pasien situasi dan kondisi yang
takut untuk berobat ke tidak memungkinkan
puskesmas. untuk banyak jumlah
pasien yang berobat
5 Evaluasi kegiatan Ada beberapa peserta Meminta bantuan kepada
sosialisasi Posttest yang rekan/kerabat responden
memiliki masalah agar membantu
dalam mengisi membacakan soal posttest
kuesioner di serta peserta menjelaskan
karenakan masalah kesalahan penulisan yang
penglihatan dan ada dalam kuesioner pada
adanya keslahan peserta
dalam kuesioner
6 Pelaporan semua kegiatan Waktu Konsultasi Membuat janji/waktu temu
kepada mentor dan kepala laporan kegiatan pada dengan mentor untuk
puskesmas mentor hanya sebentar konsultasi laporan akhir
32
B. DESKRIPSI/PENJELASAN KEGIATAN
Tabel 3.2 Rancangan kegiatan aktualisasi dan Habituasi di Instansi
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan substansi mata
No Kegiatan Output/hasil terhadap visi & nilai
kegiatan pelatihan
misi organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melapor pada 1. Menyiapkan tersedianya konsep a. Akuntabilitas; kejelasan Kegiatan ini Sesuai dengan
mendukung visi
Kepala Puskesmas konsep rancangan rancangan kegiatan target nilai organisasi
puskesmas Kandai
dan mentor perihal kegiatan yang yang akan b. Nasionalisme; yaitu Terwujudnya UPTD
peningkatan mutu
menyampaikan akan dilakukan dilakukan kepentingan bersama Puskesmas
dan aksesibilitas
rancangan c. Etika Publik; integritas pelayanan kesehatan Kandai
serta peningkatan
kegiatan yang tinggi Kreatif,
derajat kesehatan
akan dilakukan d. Komitmen Mutu; inovasi masyarakat menuju Aktif,Nyaman,
Kecamatan Kendari
diUPTD e. Anti Korupsi; kerja keras Damai,
sehat 2025.
Puskesmas Kandai 2. Mencatat Tercatatnya a. Akuntabilitas; partisipatif a. Misi : Amanah,Ikhlas
Menggerakkan
masukan atau Masukan dan saran b. Nasionalisme;
pembangunan
saran dari kepala puskesmas sopan ,hormat berwawasan
kesehatan di
kepala dan mentor menghormati
wilayah kerja
puskesmas c. Etika Publik; cermat Puskesmas
Kandai
(pimpinan) d. Komitmen Mutu; Efektif
b. Mendorong
dan mentor dan Efisien kemandirian
hidup sehat bagi
setelah e. Anti Korupsi; Jujur
keluarga dan
33
menyampaika masyarakat di
wilayah kerja
n rancangan
Puskesmas
kegiatan Kandai
c. Memelihara dan
3. Meminta tersedianya surat a. Akuntabilitas;
meningkatkan
persetujuan persetujuan atau Tanggungjawab mutu, pemerataan
dan
melaksanakan rekomendasi untuk b. Nasionalisme;
keterjangkauan
kegiatan melaksanakan Musyawarah pelayanan
kesehatan yang
kepada kegiatan aktualisasi c. Etika Publik; sopan
diselenggarakan
pimpinan d. Komitmen Mutu; Efektif Puskesmas
d. Memelihara dan
dan Efisien
meningkatkan
e. Anti Korupsi; Tanggung kesehatan
perorangan
Jawab
keluarga dan
masyarakat serta
lingkungannya
34
e. Anti Korupsi; Tanggung Kecamatan Kendari Damai,
sehat 2025.
Jawab Amanah,Ikhlas
a. Misi :
2. Menyiapkan Adanya surat a. Akuntabilitas; tanggung Menggerakkan
pembangunan
surat dukungan jawab dan transparan
berwawasan
dukungan b. Nasionalisme; kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas
musyawarah
Kandai
c. Etika Publik; cermat b. Mendorong
kemandirian hidup
d. Komitmen Mutu;
sehat bagi keluarga
berorientasi mutu dan masyarakat di
wilayah kerja
e. Anti Korupsi; kerja keras
Puskesmas Kandai
3. Meminta dan Tercatatnya arahan a. Akuntabilitas; partisipatif c. Memelihara dan
meningkatkan mutu,
mencatat dan dukungan b. Nasionalisme; tidak pemerataan dan
arahan dan memaksakan kehendak keterjangkauan
pelayanan kesehatan
dukungan c. Etika Publik; sopan dan yang
cermat diselenggarakan
Puskesmas
d. Komitmen Mutu; Inovasi d.Memelihara dan
e. Anti Korupsi; tanggung meningkatkan
kesehatan
jawab perorangan keluarga
dan masyarakat serta
lingkungannya
3 Membuat leaflet a. Mendesain Tersedianya desain a. Akuntabilitas; konsisten, Kegiatan ini Sesuai dengan
35
dan handrub leaflet leaflet kejelasan target mendukung visi nilai organisasi
puskesmas Kandai
b. Nasionalisme; UPTD
yaitu Terwujudnya
kepentingan bersama peningkatan mutu Puskesmas
dan aksesibilitas
c. Etika Publik; cermat Kandai
pelayanan kesehatan
d. Komitmen Mutu; Inovasi serta peningkatan Kreatif,
derajat kesehatan
e. Anti Korupsi; tanggung Aktif,Nyaman,
masyarakat menuju
jawab Kecamatan Kendari Damai,
sehat 2025.
b. Menyiapkan Tersediannya alat a. Akuntabilitas; tanggung Amanah,Ikhlas
a. Misi :
alat dan dan bahan untuk
jawab Menggerakkan
bahan utuk membuat handrub
pembangunan
membuat b. Nasionalisme; kerjasama
berwawasan
handrub
c. Etika Publik; cermat kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas
d. Komitmen Mutu; inovasi
Kandai
e. Anti Korupsi; sederhana b. Mendorong
kemandirian hidup
sehat bagi keluarga
c. Membuat Tersedianya leaflet a. Akuntabilitas; partisipatif dan masyarakat di
leaflet dan dan handrub b. Nasionalisme; kerjasama wilayah kerja
handrub c. Etika Publik; Puskesmas Kandai
bertanggungjawab c. Memelihara dan
d. Komitmen Mutu; meningkatkan mutu,
Efesiensi dan efektivitas pemerataan dan
e. Anti Korupsi; kerja keras keterjangkauan
pelayanan kesehatan
yang
diselenggarakan
Puskesmas
36
d.Memelihara dan
meningkatkan
kesehatan
perorangan keluarga
dan masyarakat serta
lingkungannya
4 Melakukan a. Menyiapkan Tersedianya media a. Akuntabilitas; tanggung Kegiatan ini Sesuai dengan
Sosialisasi media/ bahan sosialisasi mendukung visi
jawab nilai organisasi
sosialisasi puskesmas Kandai
b. Nasionalisme; yaitu Terwujudnya UPTD
peningkatan mutu
kepentingan bersama Puskesmas
dan aksesibilitas
c. Etika Publik; cermat pelayanan kesehatan Kandai
serta peningkatan
d. Komitmen Mutu; inovasi Kreatif,
derajat kesehatan
e. Anti Korupsi; sederhana masyarakat menuju Aktif,Nyaman,
Kecamatan Kendari
b. Melakukan Pre Terlaksananya pre a. Akuntabilitas; tanggung Damai,
sehat 2025.
test tentang test jawab
a. Misi : Amanah,Ikhlas
penggunaan b. Nasionalisme; persamaan
Menggerakkan
handrub derajat
pembangunan
c. Etika Publik; sopan
berwawasan
d. Komitmen Mutu; efektif
kesehatan di wilayah
dan efisien
kerja Puskesmas
e. Anti Korupsi; sederhana
Kandai
c. Memeriksa Terlaksananya a. Akuntabilitas; transparan b. Mendorong
dan menilai pemeriksaan dan b. Nasionalisme; adil kemandirian hidup
hasil pretest penilaian pretest c. Etika Publik; cermat sehat bagi keluarga
d. Komitmen Mutu; dan masyarakat di
efesiensi wilayah kerja
e. Anti Korupsi; jujur Puskesmas Kandai
c. Memelihara dan
d. Membuat Tersedianya grafik a. Akuntabilitas; kejelasan
37
grafik pretest prestest target meningkatkan mutu,
pemerataan dan
b. Nasionalisme; Jujur
keterjangkauan
c. Etika Publik; cermat pelayanan kesehatan
yang
d. Komitmen Mutu;
diselenggarakan
efesiensi Puskesmas
d.Memelihara dan
e. Anti Korupsi; jujur
meningkatkan
e. Memasang Terlaksananya a. Akuntabilitas; kesehatan
perorangan keluarga
banner pemasangan banner mendahulukan
dan masyarakat serta
kepentingan publik lingkungannya
b. Nasionalisme;
kepentingan bersama
c. Etika Publik; cermat
d. Komitmen Mutu;
berorientasi mutu
e. Anti Korupsi; kerja
keras, mandiri.
f. Melakukan Terlaksananya a. Akuntabilitas; tanggung
Sosialisasi sosialisasi jawab , partisipatif
kepada pasien menggunakan b. Nasionalisme; persamaan
tentang banner dan leaflet derajat
penggunaan c. Etika Publik; sopan
d. Komitmen Mutu; efektif
38
handrub dan efisien
e. Anti Korupsi; mandiri,
Melakukan disiplin, adil
sosialisasi kepada
pembesuk tentang
penggunaan
handrub
Melakukan
sosialisasi kepada
pembesuk tentang
penggunaan
handrub
5 Evaluasi kegiatan Memberikan Terdapatnya a. Akuntabilitas; adil,Kegiatan ini Sesuai dengan
sosilisasi kesempatan transparan dan partisipatif.mendukung visi
peserta sosialisasi nilai organisasi
kepada peserta b.Nasionalisme; persamaan puskesmas Kandai
sosialisasi untuk yang bertanya derajat. yaitu Terwujudnya UPTD
bertanya terkait c. Etika Publik; sopan dan peningkatan mutu
Puskesmas
materi jujur. dan aksesibilitas
sosialisasi. d.Komitmen Mutu; efektif pelayanan kesehatan Kandai
dan berorientasi mutu. serta peningkatan
Kreatif,
e. Anti Korupsi; jujur dan derajat kesehatan
transparan. masyarakat menuju Aktif,Nyaman,
Kecamatan Kendari
Damai,
Melakukan Terlaksananya a. Akuntabilitas; tanggung sehat 2025.
evaluasi posttest jawab. a. Misi : Amanah,Ikhlas
evaluasi post
39
setelah setelah melakukan b.Nasionalisme; persamaan Menggerakkan
melakukan derajat. pembangunan
sosialisasi kepada
sosialisasi c. Etika Publik; sopan. berwawasan
peserta sosialisasi d.Komitmen Mutu; efektif kesehatan di wilayah
dan efisien kerja Puskesmas
e. Anti Korupsi;mandiri dan Kandai
transparan. b. Mendorong
kemandirian hidup
Memeriksa dan Terlaksananya a. Akuntabilitas; transparan sehat bagi keluarga
menilai post test b. Nasionalisme; adil dan masyarakat di
penilaian post test
c. Etika Publik; cermat wilayah kerja
d. Komitmen Mutu; Puskesmas Kandai
efesiensi
e. Anti Korupsi; jujur c. Memelihara dan
meningkatkan mutu,
Mentabulasi Terlaksanaanya a. Akuntabilitas; transparan pemerataan dan
hasil pre test b. Nasionalisme; kerja keras keterjangkauan
tabulasi data pre
dan post test c. Etika Publik; cermat pelayanan kesehatan
test dan post test d. Komitmen Mutu; yang
efesiensi diselenggarakan
e. Anti Korupsi; jujur Puskesmas
d.Memelihara dan
Membuat grafik Terlaksananya a. Akuntabilitas; kejelasan meningkatkan
pretest dan post target kesehatan
grafik pre test dan
test b. Nasionalisme; tanggung perorangan keluarga
post test jawab dan masyarakat serta
c. Etika Publik; cermat lingkungannya
d. Komitmen Mutu;
efesiensi
e. Anti Korupsi; jujur
6 Pelaporan semua Mengumpulk Terkumpulnya a. Akuntabilitas; transparan Kegiatan ini Sesuai dengan
kegiatan yang an semua dokumen yang di mendukung visi
40
telah dilaksanakan dokumen buat b. Nasionalisme; kerjasama puskesmas Kandai nilai organisasi
kepada mentor dan yang di buat yaitu Terwujudnya
c. Etika Publik; cermat UPTD
kepala puskesmas peningkatan mutu
d. Komitmen Mutu; dan aksesibilitas Puskesmas
pelayanan kesehatan
berorientasi mutu dan Kandai
serta peningkatan
teliti derajat kesehatan Kreatif,
masyarakat menuju
e. Anti Korupsi; mandiri Aktif,Nyaman,
Kecamatan Kendari
dan kerja keras. sehat 2025. Damai,
a. Misi :
b. Menyusun Terkumpuln a. Akuntabilitas; transparan Amanah,Ikhlas
Menggerakkan
Laporan ya
b. Nasionalisme; kerjasama pembangunan
dokumentasi
berwawasan
kegiatan c. Etika Publik; cermat dan
kesehatan di wilayah
tanggung jawab. kerja Puskesmas
Kandai
d. Komitmen Mutu;
b. Mendorong
berorientasi mutu dan kemandirian hidup
sehat bagi keluarga
teliti.
dan masyarakat di
e. Anti Korupsi; mandiri wilayah kerja
Puskesmas Kandai
dan kerja keras.
c. Memelihara dan
c. Melaporkan Semua laporan a. Akuntabilitas; jujur dan meningkatkan mutu,
semua hasil pemerataan dan
hasil kegiatan di penuh tanggung jawab.
kegiatan keterjangkauan
kepada laporkan dan b. Nasionalisme; persamaan pelayanan kesehatan
mentor. yang
dikonsultasikan derajat. diselenggarakan
dengan mentor c. Etika Publik; cermat dan Puskesmas
41
tanggung jawab. d.Memelihara dan
meningkatkan
d. Komitmen Mutu;
kesehatan
berorientasi mutu dan perorangan keluarga
dan masyarakat serta
teliti.
lingkungannya
e. Anti Korupsi; mandiri,
transparan dan kerja keras.
d. meminta surat Semua laporan a. Akuntabilitas;
rekomendasi Tanggungjawab
hasil kegiatan di
tentang b. Nasionalisme;
penggunaan laporkan dan Musyawarah
handrub bagi c. Etika Publik; sopan
dikonsultasikan
pasien , d. Komitmen Mutu; Efektif
pembesuk dan dengan mentor dan Efisien
petugas e. Anti Korupsi; kerja keras
NDS: Nilai-nilai Dasar Profesi PNS Kendari, 2020
Menyetujui
Coach Peserta
42
Tabel 3.3 Hasil Capaian Pelaksanaan Aktualisasi
No Waktu Keterangan/
Uraian Kegiatan/ Tahap Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Nilai- Nilai Dasar
. Pelaksanaan Evidence
Kegiatan 1
Melapor kepada pimpinan dan
43
Meminta persetujuan persetujuan tertulis b. Nasionalisme; Musyawarah
melaksanakan kegiatan kepada dari pimpinan c. Etika Publik; sopan
pimpinan d. Komitmen Mutu; Efektif dan
Efisien
e. Anti Korupsi; Tanggung Jawab
Kegatan 2 :
Melakukan konsultasi dengan
2
penanggung jawab rawat inap serta
meminta dukungan
- Tahap Kegiatan 1 Menyiapkan 31 maret 2020 Tersampaikannya a. Akuntabilitas; kejelasan target Terlaksana,
rancangan kegiatan rancangan b. Nasionalisme; kepentingan bersama
kegiatan c. Etika Publik; integritas tinggi
d. Komitmen Mutu; inovasi
e. Anti Korupsi; Tanggung Jawab
- Tahap Kegiatan 2. Menyiapkan 31 maret 2020 Tersedianya surat a. Akuntabilitas; tanggung jawab dan Terlaksana,
surat Dukungan dukungan mentor transparan
b. Nasionalisme; musyawarah
c. Etika Publik; cermat
d. Komitmen Mutu; berorientasi mutu
e. Anti Korupsi; kerja keras
- Tahap Kegiatan 3. Meminta 31 maret 2020 Diperolehnya a. Akuntabilitas; partisipatif Terlaksana,
dan mencatat arahan dan arahan dan b. Nasionalisme; tidak memaksakan ada
44
dukungan dukungan dari kehendak Dokumentasi
mentor c. Etika Publik; sopan dan cermat
d. Komitmen Mutu; Inovasi
e. Anti Korupsi; tanggung jawab
3 Kegiatan 3. Membuat Leaflet dan
membuat Handrub
- Tahapan Kegiatan 1. 1 april 2020 Tersedianya desain a. Akuntabilitas; konsisten, kejelasan Terlaksana,
Mendesain leaflet leaflet target Ada
b. Nasionalisme; kepentingan bersama dokumentasi
c. Etika Publik; cermat
d. Komitmen Mutu; Inovasi
e. Anti Korupsi; tanggung jawab
- Tahapan Kegiatan 2 2 april 2020 Tersedianya alat a. Akuntabilitas; tanggung jawab Terlaksana
Menyiapkan alat dan bahan dan bahan untuk b. Nasionalisme; kerjasama
untuk membuat handrub membuat handrub c. Etika Publik; cermat
d. Komitmen Mutu; inovasi
e. Anti Korupsi; sederhana
45
efektivitas
e. Anti Korupsi; kerja keras
4 Kegiatan 4. Melakukan Sosialisasi
- Tahapan Kegiatan 1 3s/d4 april 2020 Tersedianya media a. Akuntabilitas; tanggung jawab Terlaksana
Menyiapkan Media sosialisasi sosialisasi berupa: b. Nasionalisme; kepentingan bersama
banner dan leaflet c. Etika Publik; cermat
d. Komitmen Mutu; inovasi
e. Anti Korupsi; sederhana
- Tahap Kegiatan 2 6-8 april Tersedianya a. Akuntabilitas; tanggung jawab Terlaksana
Melaksanakan pre test tentang 2020 kuesioner pre test b. Nasionalisme; persamaan derajat
penggunaan handrub 13-15 c. Etika Publik; sopan
april d. Komitmen Mutu; efektif dan
2020 efisien
e. Anti Korupsi; sederhana
- Tahap kegiatan 3 6-8 april Terlaksananya a. Akuntabilitas; tanggung jawab
Memeriksa dan menilai hasil 2020 pemeriksaan dan b. Nasionalisme; persamaan derajat
pretest 13-15 penilaian pre test c. Etika Publik; sopan
april d. Komitmen Mutu; efektif dan
2020 efisien
e. Anti Korupsi; sederhana
- Tahapan kegiatan 4 9-10 april Tersedianya grafik a. Akuntabilitas; kejelasan target
b. Nasionalisme; jujur
46
Membuat grafik pretest 2020 pretest c. Etika Publik; cermat
d. Komitmen Mutu; efisien
e. Anti Korupsi; mandiri
- Tahapan kegiataan 5 6-8 april Terpasangnya a. Akuntabilitas; mendahulukan Terlaksana
Memasang Banner 2020 banner kepentingan publik.
13-15 b. Nasionalisme; kepentingan bersama
april c. Etika Publik; cermat
2020 d. Komitmen Mutu; berorientasi mutu
e. Anti Korupsi; kerja keras, mandiri
- Tahap Kegiatan 6 6-8 april Terlaksananya a. Akuntabilitas; tanggung jawab , Terlaksana
Melakukan Sosialisasi tentang 2020 sosialisasi partisipatif
penggunaan handrub 13-15 menggunakan b. Nasionalisme; persamaan derajat
april banner dan leaflet c. Etika Publik; sopan
2020 d. Komitmen Mutu; efektif dan
efisien
e. Anti Korupsi; mandiri, disiplin, adil
5 Kegiatan 5 Evaluasi kegiatan
sosialisasi
- Tahapan Kegiatan 1 6-8 april Terdapatnya a. Akuntabilitas; adil, transparan dan Terlaksana
Memberikan kesempatan 2020 peserta sosialisasi partisipatif.
kepada peserta sosialisasi untuk 13-15 yang bertanya b. Nasionalisme; persamaan derajat.
bertanya terkait materi april
47
sosialisasi. 2020 c. Etika Publik; sopan dan jujur.
d. Komitmen Mutu; efektif dan
berorientasi mutu.
e. Anti Korupsi; jujur dan transparan.
48
16-18 d. Komitmen Mutu; efisiensi
april e. Anti Korupsi; jujur
2020
- Tahapan 5 20-22 Tersedianya grafik a. Akuntabilitas; kejelasan target
Membuat grafik pre test dan april pre test dan post b. Nasionalisme; tanggung jawab
post test 2020 test c. Etika Publik; c
d. Komitmen Mutu; efisiensi
e. Anti Korupsi; jujur
6 Kegiatan 6
Pelaporan semua kegiatan yang
telah dilaksanakan kepada Mentor.
49
c. Etika Publik; cermat dan tanggung
jawab.
d. Komitmen Mutu; berorientasi mutu
dan teliti.
e. Anti Korupsi; mandiri dan kerja
keras.
- Tahapan Kegiatan 3 2 mei 2020 a. Akuntabilitas; jujur dan penuh Terlaksana
Semua laporan tanggung jawab.
Melaporkan semua hasil
b. Nasionalisme; persamaan derajat.
kegiatan kepada mentor hasil kegiatan di c. Etika Publik; cermat dan tanggung
laporkan dan jawab.
d. Komitmen Mutu; berorientasi mutu
dikonsultasikan dan teliti.
dengan mentor e. Anti Korupsi; mandiri, transparan
dan kerja keras.
- Tahapan Kegiatan 4 2 mei 2020 Tersedinya surat a. Akuntabilitas; jujur dan penuh
Meminta surat rekomendasi tanggung jawab.
rekomendasi
tentang penggunaan handrub b. Nasionalisme; persamaan derajat.
bagi pasien pembesuk dan pelaksanaan c. Etika Publik; cermat dan tanggung
petugas jawab.
kegiatan aktualisasi
d. Komitmen Mutu; berorientasi mutu
dan teliti.
e. Anti Korupsi; mandiri, transparan
dan kerja keras.
50
Kegiatan 1 . Melapor kepada pimpinan dan mentor perihal menyampaikan rancangan
kegiatan yang akan di lakukan
Tabel. 3.2 Melapor kepada pimpinan dan mentor perihal menyampaikan
rancangan kegiatan yang akan di lakukan
Uraian Kegiatan Keterangan
Nama kegiatan Melaksanakan kegiatan melapor kepada pimpinan dan mentor perihal menyam
rancangan kegiatan yang akan di lakukan
Deskripsi kegiatan Penulis melapor kepada pimpinan dan mentor perihal menyampaikan ran
kegiatan yang akan di lakukan, selain melapor peserta juga mencatat masuka
saran dari pimpinan dan mentor terkait rencana kegiatan yang akan dilakukan
itu meminta persetujuan kepada pimpinan untuk melaksanakan kegiatan
pimpinan setuju maka akan di berikan surat rekomendasi untuk melaks
kegiatan aktualisasi.
Tanggal pelaksanaan 27 maret s/d 30 maret 2020
Lokasi Kegiatan UPTD Puskesmas Kandai
Keterkaitan Substansi 1.Akuntabilitas (tanggung jawab):
Mata Pelatihan (nilai peserta memiliki tanggung jawab melapor kepada pimpinan dan mentor
ANEKA pada kegiatan) mengikuti pelatihan dasar untuk menyampaikan perihal rencana kegiatan yan
di lakukan di untit kerja.
2.Nasionalisme (musyawarah): Saat melapor kepada pimpinan dan mentor
rencana kegiatan yang akan dilakukan, peserta menyampaikan dengan
musyawarah dan saling bertukar pikiran
3. Etika publik (sopan dan hormat): Saat peserta melapor kepada pimpin
mentor dilakukan dengan Sopan dan bersikap hormat pada atasan
4. Komitmen mutu (efektivitas) : Pada saat peserta melapor kepada pimpin
mentor perihal rencana kegatan yang akan dilakukan sesegera mungki
efektivitas
5. Anti Korupsi : pada saat peserta melapor pada pimpinan dan mentor dil
dengan mandiri karena kegiatan yang akan di lakukan adalah rancangan k
yang telah di gagas oleh peserta sehingga harus dilakukan dengan tanggungjwa
6. kedudukan dan peran ASN : peserta melaksanakan kegiatan melapo
pimpinan dan mentor perihal menyampaikan rancangan kegiatan yang
51
dilakukan dengan integritas, sehingga ketika pimpinan dan mentor
mendengarkan peseta akan timbul responsif, berupa saran/masukan sebagai
partisipatif dalam kegiatan ini dari pimpinan dan mentor sehingga timbul ke
(WOG) pemikiran untuk mencapai tujuan bersama.
Tahapan Kegiatan 1. Menyiapkan konsep rancangan kegiatan yang akan dilakukan
a. Akuntabilitas : peserta menyiapkan rancangan kegiatan dimana
rancanagan kegiatan tersebut memiliki kejelasan target pada siapa k
tersebut di tujukan
b. Nasionalisme :peserta menyiapkan konsep rancangan kegiatan yang me
kepentingan bersama dimana kegiatan tersebut melibatkan pihak i
maupun masyarakat .
c. Etika publik : peserta menyiapkan konsep rancangan kegiatan
menunjukkan potensi dan kemampuan sehingga memiliki rancangan k
memiliki integritas tinggi.
d. Komitmen mutu : peserta menyiapkan konsep rancanagan kegiatan
memiliki inovasi sehingga isu dapat terselesaikan.
e. Anti korupsi : peserta menyiapkan konsep rancangan kegiatan denga
keras sehingga rancangan kegiatan dapat segera di selesaikan d
implementasikan dalam kegiatan aktualisasi dan habituasi
Gambar. 3.1 menyiapkan rancangan kegiatan yang di lakukan
53
mengganggu jadwal kerja pimpinan
e. Anti korupsi : setelah meminta persetujuan melaksanakan kegiatan
pimpinan maka peseta melaksanakan isi dalam surat persetujuan t
dengan tanggung jawab
Gambar 3.3. Surat rekomendasi kegiatan
55
b. Nasionalisme: jika saat meminta masukkan atau saran pada pimpin
mentor tidak di lakukan dengan sopan dan bersikap hormat pada atasan
ada kemungkinan pimpinan tidak memiliki kesan yang baik sehingg
mengurangi poin penilaian peserta dan menunjukkan bahwa kita tidak m
etika yang baik terhadap atasan.
c. Etika publik : jika saat mencatat masukkan atau saran dari pimpin
mentor tidak dilakukan dengan cermat maka point-point yang dapat mem
agar kegiatan dapat berjalan dengan baik akan terlewatkan.
d. Komitmen mutu : jika saat mencatat masukkan atau saran dari pimpin
mentor tidak dilakukan secara efektif dan efisien maka akan mengh
aktifitas kegiatan dari pimpinan dan mentor.
e. Anti korupsi : jika saat mencatat masukkan atau saran dari pimpin
mentor tidak dilakukan dengan jujur maka masukkan yang mungkin
membuat kegiatan yang seharusnya dapat beriovasi lagi atas masukka
saran menjadi biasa saja.
3. Meminta persetujuan melaksanakan kegiatan kepada pimpinan
a. Akuntabilitas : setelah diberi persetujuan melaksanakan kegiatan dan
dilakukan dengan tanggung jawab maka kita telah melanggar kepercaya
amanat yang diberikan oleh pimpinan untuk melaksanakan kegiatan aktua
b. Nasionalisme : jika saat meminta persetujuan melaksanakan kegiatan
dilakukan dengan musyawarah maka kita telah berssikap seperti sesoran
tidak memiliki tata krama terhadap pimpinan
c. Etika publik : jika saat meminta persetujuan melaksanakan kegiatan
dilakukan dengan sopan maka hal ini menunjukkan bahwa kita
menghargai atasan kita di tempat kerja.
d. Komitmen mutu : jika saat saat meminta persetujuan melaksanakan k
tidak dilakukan secara efektif dan efisien maka akan menghambat a
kegiatan dari pimpinan
e. Anti korupsi : setelah diberi persetujuan melaksanakan kegiatan dan
dilakukan dengan tanggung jawab maka kita telah melanggar kepercaya
amanat yang diberikan oleh pimpinan untuk melaksanakan kegiatan aktua
56
Kegiatan 2 . Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab rawat inap serta
meminta dukungan
Tabel 3.3
Melakukan konsultasi dengan penanggung jawab rawat inap serta meminta dukungan
Uraian Kegiatan Keterangan
Nama kegiatan Melaksanakan kegiatan konsultasi dengan penanggung jawab rawat inap serta
meminta dukungan
Deskripsi kegiatan Peserta menyiapkan rancangan kegiatan yang akan di lakukan dan menyampaikan
rencana kegiatan pada mentor kemudian setelah menyampaikan rancangan kegiatan
peserta meminta arahan dan dukungan terkait proses pelaksanaan kegiatan aktualisasi,
salah satu bukti dukungan dari mentor kepada peserta yaitu berupa “surat dukungan
mentor”.
Tanggal pelaksanaan 31 Maret 2020
Lokasi Kegiatan UPTD Puskesmas Kandai
Keterkaitan Substansi 1. Akuntabilitas : Peserta melakukan konsultasi dengan penanggung jawab rawat
Mata Pelatihan (nilai inap secara transparan terkait kegiatan yang akan di lakukan dimana peserta
ANEKA pada kegiatan) menjelaskan bahwa kegiatan yang akan dilakukan tidak terbatas pada orang tertentu
serta timbul partisipatif dari mentor terkait perencaaan, pelaksanaan hingga
pelaporan.
2. Nasionalisme : Saat melakukan konsultasi dengan penanggung jawab rawat inap
peserta tidak memaksakan kehendak kepada mentor serta bersikap hormat kepada
mentor selaku pembimbing di tempat aktualisasi.
3. Etika publik : Ketika peserta melakukan konsultasi dengan penanggung jawab
rawat inap dilakukan dengan sopan sehingga timbul kesan yang baik terhadap peserta
dan saat meminta dukungan peserta memiliki tanggung jawab akan taat pada
perintah/instruksi dari penanggung jawab rawat inap selaku mentor .
4. Komitmen mutu : saat berkonsultasi dengan penanggung jawab rawat inap
peserta menyampaikan rancangan kegiatan yang memiliki inovasi sehingga mampu
mengatasi isu yang terjadi di lingkup kerja.
5. Anti Korupsi : ketika konsultasi dengan penanggung jawab rawat inap peserta
akan bekerja keras menyelesaikan rancangan kegiatan serta disiplin hingga dapat
terlaksana sesuai jadwal.
57
6. Kedudukan dan peran ASN : peserta melaksanakan konsultasi dengan
penanggung jawab rawat inap serta meminta dukungan terkait kegiatan yang akan
dilakukan dengan integritas, dan profesional sehingga ketika komunikasi sedang
berlangsung ketika mendengarkan peseta akan timbul responsif dari mentor berupa
saran/masukan serta dukungan sebagai bentuk partisipatif dalam kegiatan ini dari
pimpinan dan mentor sehingga timbul kesatuan (WOG) pemikiran untuk mencapai
tujuan bersama.
Tahapan Kegiatan 1. Menyiapkan rancangan kegiatan yang akan dilakukan
a. Akuntabilitas : peserta menyiapkan rancangan kegiatan dimana dalam
rancanagan kegiatan tersebut memiliki kejelasan target pada siapa kegiatan
tersebut di tujukan sehingga akan terlihat manfaatnya.
b. Nasionalisme : Saat menyiapkan konsep rancangan kegiatan sebaiknya yang
mencakup kepentingan bersama sehingga manfaat kegiatan tersebut dapat
dirasakan baik oleh instansi maupun masyarakat.
c. Etika publik : Dalam menyiapkan konsep rancangan kegiatan dengan
menunjukkan potensi dan kemampuan di dalammnya sehingga rancangan
kegiatan nampak memiliki integritas tinggi.
d. Komitmen mutu : Saat peserta menyiapkan konsep rancangan kegiatan
sebaiknya memiliki inovasi sehingga isu dapat terselesaikan.
e. Anti korupsi : peserta menyiapkan konsep rancangan kegiatan dengan
tanggung jawab agar kegiatan dapat terlaksana seluruhnya sehingga akan
terlihat keseriusan peserta oleh mentor.
Gambar 3.4 rancangan kegiatan aktulisasi
58
bagikan, serta bersikap tanggung jawab jika surat dukungan telah di berikan
b. Nasionalisme : ketika peserta memberitahu kepada mentor terkait surat
dukungan mentor sebaiknya di lakukan dengan musyawarah sehingga dapat
terjalin komunikasi yang lebih baik kedepannya dengan mentor.
c. Etika publik : peserta menyiapkan surat dukungan mentor dengan cermat yaitu
penuh perhatian, seksama, teliti sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
pembuatannya, misal : kesalahan penulisan nama mentor, title mentor, dll.
d. Komitmen mutu : dengan adanya surat dukungan mentor, peserta
melaksanakan kegiatan dengan berorientasi pada mutu sehingga tetap terjaga
nama baik instansi maupun pimpinan
e. Anti korupsi : peserta bekerja keras melaksanakan kegiatan aktualisasi setelah
memperoleh surat dukungan mentor sebagai bukti bahwa mentor siap
mendukung peserta dari awal kegiatan hingga akhir
Gambar 3.5 Surat dukungan mentor
Kendala Mentor belum terlalu memahami bagaimana format laporan aktualisasi yang akan di
buat oleh peserta
Strategi penyelesaian Meminta contoh format laporan aktualisasi dan habituasi yang akan di buat oleh
peserta dan memperlihatkan kepada mentor contoh format laporan yang di berikan
oleh coach.
Bukti Fisik 1. Dokumentasi
60
2. Surat dukungan mentor
3. Lembar konsultasi
Analisis dampak Kegiatan yang akan dilakukan menjadi tidak terarah dan di anggap ilegal karena tidak
apabila nilai ANEKA melalui prosedur yang seharusnya, pelaksanaan kegiatan aktualisasi tidak optimal
pada kegiatan tidak serta dapat menimbulkan kesalahpahaman tentang pelaksanaan kegiatan.
dilaksanakan
Dampak aktualisasi dan 1. Menyiapkan rancangan kegiatan
habituasi a. Akuntabilitas : jika rancangan kegiatan yang akan di lakukan tidak memiliki
kejelasan target maka inovasi kegiatan yang akan di lakukan menjadi tidak
terarah dan tidak mencapai sasaran/target dari tujuan di adakannnya kegiatan
tersebut.
b. Nasionalisme: jika rancangan kegiatan yang akan dilakukan hanya
mengutamakan kepentingan perorangan di atas kepentingan bersama maka akan
bertentangan dengan Panca prasetya korps ASN point ke 3 yaitu mengutamakan
kepentingan negara dan masyarakat di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Sehingga manfaat hanya akan dirasakan oleh pihak tertentu
c. Etika publik : jika rancangan kegiatan peserta tidak di siapkan dengan
integritas tinggi maka potensi dan kemampuan yang di miliki tidak akan
nampak sebab jika kegiatan di siapkan dengan integritas tinggi maka akan
menunjukkan “mutu” atau kualitas dari peserta.
d. Komitmen mutu : jika rancangan kegiatan tidak memiliki inovasi maka
kegiatan tersebut tidak akan membawa perubahan pada isu yang terpilih.
e. Anti korupsi : jika peserta tidak bertanggung jawab terhadap rancangan
kegiatannya maka sama halnya dengan peserta tersebut tidak menunjukkan
keseriusannya untuk menyelesaikan kegiatan aktualisasi.
2. Menyiapkan surat dukungan
a. Akuntabilitas : jika peserta menyiapkan surat dukungan mentor tanpa
transparan maka inti dari surat tersebut tidak akan memiliki makna yang jelas
sehingga peserta akan merasa tidak memilki tanggung jawab terhadap isi surat
tersebut
b. Nasionalisme: dalam menyiapkan surat dukungan mentor jika peserta berbicara
tanpa musyawarah dengan mentor maka akan berdampak pada penilaian mentor
pada peserta bahwa yang bersangkutan tidak memiliki rasa hormat ataupun
61
menghargai mentor sebab tidak meminta pendapatnya terkait rancangan
kegiatan
c. Etika publik : jika peserta menyiapkan surat dukungan mentor asal-asalan
tanpa mengikuti format yang di berikan serta tidak teliti dan memperhatikan
penulisan dengan seksama maka ada kemungkinan akan terdapat kesalahan.
Misal : salah penulisan nama mentor, Jabatan, dll.
d. Komitmen mutu : ketika peserta menyiapkan surat dukungan mentor secara
tidak cermat maka timbul peluang terjadinya kesalahan dalam sistematika
penulisan surat dukungan tersebut baik dalam hal format surat, isi surat maupun
penulisan surat .
e. Anti Korupsi : jika peserta tidak bekerja keras menyiapkan surat dukungan
mentor maka kegiatan tidak dapat dilakukan sebab tidak adanya dukungan
pembimbing peserta di lapangan serta peserta akan merasa tidak memilki
tanggung jawab karna tidak ada tanda hitam di atas putih antara mentor dan
peserta.
3. Meminta dan mencatat arahan dan dukungan
a. Akuntabilitas : jika tidak ada partisipatif dari mentor berupa arahan dan
dukungan agar kegiatan berjalan dengan baik ke depannya maka peserta kaan
menjadi tidak terarah dan kegiatan tidak terlaksana
b. Nasionalisme : ketika peserta memaksakan kehendaknya dalam meminta
arahan dan dukungan pada mentor maka akan menimbulkan pemikiran mentor
bahwa peserta tidak memiliki rasa hormat terhadap atasan dan keras kepala
sebab hanya ingin pendapatnya yang di dengar
c. Etika publik : jika peserta tidak mencatat arahan mentor dengan seksama, teliti
dan cermat maka masukkan yang mungkin akan berdampak positif bagi
kegiatan akan terlewatkan serta mentor akan enggan memberikan arahan dan
dukungan jika peserta meminta dengan sikap yang kurang sopan.
d. Komitmen mutu : jika peserta tidak memperhatikan dengan seksama arahan
yang di berikan oleh mentor yang mungkin saja di dalamnnya terdapat saran
yang dapat menambah nilai lebih pada kegiatan peserta, maka kegiatan tersebut
jadi terlihat sama tak ada inovasi.
e. Anti korupsi : ketika peserta tidak tanggung jawab terhadap dukungan yang
62
telah di berikan oleh mentor maka hal tersebut sudah membuat mentor merasa
bahwa peserta tidak memiliki keseriusan untuk menyesaikan program
Aktualisasinya.
Tabel 3.4
Keterkaitan Substansi 1.Akuntabilitas : Peserta membuat leaflet dan membuat handrub dengan
Mata Pelatihan (nilai memastikan dengan jelas target/sasaran yang akan menerima manfaat dari kegiatan
ANEKA pada kegiatan) yang akan di lakukan selain itu diharapkan partisipatif dari unit lain untuk membantu
pelaksanaan kegiatan dari baik dari segi fisik (instrumen/alat) dan mental
(saran/masukan) mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan.
2.Nasionalisme : Dalam membuat leaflet dan membuat handrub peserta memastikan
bahwa kegiatan tersebut dapat di gunakan untuk kepentingan bersama baik pihak
Instansi, peserta, dan masyarakat. Peserta juga bekerja keras agar kegiatan dapat
terlaksana tanpa menyalahi ketertiban umum.
3.Etika publik : Peserta membuat leaflet dan handrub dengan teliti dan cermat
terkait alat dan bahan yang di gunakan sehingga hasil dari kegiatan diharapkan
memiliki integritas tinggi 4.Komitmen mutu : Dalam membuat leaflet dan handrub
peserta diharapkan mampu berinovasi dengan alat dan bahan yang akan di gunakan
sehingga hasil kegiatan memiliki efektifitas (efek/pengaruh) yang baik/positif tidak
hanya bagi peserta tetapi juga bagi instasi dan masyarakat.
5.Anti Korupsi : Ketika membuat leaflet dan handrub peserta bertanggung jawab
terhadap alat dan bahan yang akan digunakan, terutama jika menggunakan alat dari
63
unit lain diharapkan segera mengembalikan jika selesai di gunakan dan dikembalikan
tanpa adanya kerusakan dan jujur pada unit pemilik alat jika terdapat kerusakan dan
bersedia ganti rugi sebagai wujud tanggung jawab seandainya terdapat kerusakan.
6.Kedudukan Dan Peran ASN : peserta melaksanakan kegiatan Membuat Leaflet
dan handrub yang dalam tahapan kegiataan dilakukan dengan integritas dan
berkualitas. Pembuatan leaflet dan handrub sebagai kegiatan inovasi peserta sehingga
hasil kegiatan bersifat aksesibel, akuntabel dan dapat memberi kepuasan pada
masyarakat.
Tahapan Kegiatan 1. Mendesain leaflet
a. Akuntabilitas : Membuat leaflet dimana dalam leaflet tersebut memiliki
kejelasan target pada siapa ilmu/informasi tersebut di tujukan sehingga tepat
target/sasaran, selain itu dalam mendesain sebaiknya peserta konsisten, tidak
merubah-rubah desain dari leaflet terlebih jika mendapat contoh yang sudah jadi
sehingga cukup copy paste karya orang lain.
b. Nasionalisme : Peserta membuat leaflet yang di dalam leaflet tersebut berisi
informasi yang dapat menambah ilmu bagi yang membacanya serta memiliki
manfaat untuk kepentingan bersama sebab leaflet merupakan salah satu media
utnuk berbagi informasi atau ilmu.
c. Etika publik : Dalam mendesain leaflet peserta harus cermat, teliti dan
memperhatikan desain dengan seksama sehingga peserta dapat membuat desain
leaflet yang berisi informasi yang singkat, padat dan jelas bagi target/sasaran
d. Komitmen mutu : Peserta membuat desain leafleat dengan mengerahkan
seluruh kemampuan ilmu teknologi yang di ketahuinya sehingga dapat
berinovasi dalam membuat desain serta isi dari leaflet tersebut
e. Anti korupsi : Berani bertanggung jawab terhadap desain leaflet sendiri sebab,
peserta membuat desain lealet dengan mengerahkan seluruh pengetahuan dan
keterampilan yang dimilkinya.
64
2. Menyiapkan Alat dan bahan untuk membuat handrub
a. Akuntabilitas : Peserta bertanggung jawab Menyiapkan alat dan bahan untuk
membuat handrub. Untuk alat puskesmas yang di pinjam peserta
mengembalikan dalam keadaan bersih dan tanpa kerusakaan kepada unit
ruangan yang di pinjam alatnya
b. Nasionalisme : Ketika menyiapkan alat dan bahan untuk membuat handrub,
peserta dapat bekerja sama dengan unit yang memiliki alat yang akan digunakan
sehingga dapat meminimalisir biaya yang akan dikeluarkan .
c. Etika publik : Peserta menyiapkan alat dan bahan untuk membuat handrub
dengan cermat serta teliti untuk alat yang akan di gunakan yaitu sebelum di
gunakan peserta mengecek apakah terdapat kerusakan terhadap alat yang akan
di gunakan.
d. Komitmen mutu : Saat menyiapkan alat dan bahan untuk membuat handrub di
harapkan peserta mampu berinovasi dengan alat dan bahan yang ada, walaupun
alat dan bahan yang di gunakan sederhana tapi produk yang di hasilkan di
harapkan memiliki efek/dampak yang besar bagi peserta dan orang lain
e. Anti korupsi : peserta menyiapkan alat dan bahan yang sederhana sehingga
meminimalisi anggran yang besar, untuk alat peserta dapat meminjam alat pada
unit / ruangan yang memiliki alat yang peserta butuhkan, sehingga wlaaupun
dengan alat dan bahan yang sederhana peserta tetap dapat mampu berinovasi.
65
Gambar 3.8 menyiapkan alat daan bahan membuat handrub
66
Hasil Kegiatan/Output 1. Tersedianya desain leaflet
2. Tersedianya Alat dan bahan untuk membuat handrub
3. Tersedianya Leaflet dan handrub
Kontribusi terhadap Pada kegiatan Membuat Leaflet dan membuat handrub peserta dapat mewujudkan
Visi Misi Instansi misi organisasi yang ke 3 yaitu Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan Puskesmas
Penguatan Nilai-nilai Menguatkan nilai “kreatif” dalam membuat leafleat dan handrub dimana peserta
organisasi mampu berkreasi dan berinovasi untuk membuat suatu kegiatan yang dapat menjadi
pemecahan isu yang terjadi di lingkungan kerja.
Kendala Peserta mengalami kendala dalam kegiatan membuat handrub dimana salah satu
bahan utama yaitu Alkohol yang stoknya minim di gudang farmasi di sebabkan
adanya wabah pandemi covid 19
Strategi penyelesaian Mengkonsultasikan kepada rekan kerja yang memiliki kelarga atau kerabat yang
berkerja di bidang penyediaan Alkes terkait ketersediaan stok alkohol di tempatnya
dan membeli stok alkohol yang tersedia.
67
2. Leaflet optimalisasi penggunaan handrub
3. Handrub
Analisis dampak Kegiatan membuat leaflet dan handrub menjadi terkendala akibat peserta yang tidak
apabila nilai ANEKA berusaha menjalin kerjasama terkait penggunaan alat untuk membuat handrub
pada kegiatan tidak ataupun tidak adanya partisipatif dari pihak lain untuk membantu agar kegiatan ini
dilaksanakan dapat berjalan lancar.
Dampak aktualisasi dan 1. Mendesain Leaflet
habituasi a. Akuntabilitas : Jika peserta tidak konsisten dalam membuat desain leaflet maka
desain akan berubah-ubah misalnya: jika peserta melihat desain leaflet teman
atau hasil searching di internet terlihat bagus maka peserta tidak akan mendesain
leafleat sndiri tapi copy paste hasil karya orang lain. Serta jika tidak ada
kejelasan target untuk siapa leaflet di buat maka tidak jelas point-point yang
akan di sampaikan dalam leaflet tersebut
b. Nasionalisme: Ketika peserta mendesain leaflet yang tidak berbasis kepentingan
bersama maka informasi yang akan disampaikan hanya akan bermanfaat bagi
beberapa orang saja hal ini tidak sesuai dengan nilai dasar Nasionalisme yaitu
“kepentingan bersama”
c. Etika publik : Jika dalam membuat leafleat peserta tidak membuat dengan
cermat maka leaflet tersebut dalam segi desain asal-asalan, dari segi isi memiliki
penjelasan yang panjang sedangkan leaflet seharusnya berisi informasi yang
singkat, padat dan jelas.
d. Komitmen mutu : Saat peserta mendesain leaflet tidak melakukan inovasi maka
pengetahuan, bakat serta keterampilan yang dimiliki oleh peserta tidak akan
nampak. Sebab dalam mendesain leafleeat kita dapat mengeluarkan rancangan
atau ide bagaimana susunan, gambar, isi / kalimat yang ada dalam leaflet
sehngga terlihat menarik.
e. Anti korupsi : Jika peserta tidak memiliki rasa tanggung jawab dalam mendesain
leaflet maka peserta akan berinisiatif untuk mengambil contoh milik rekannya
atau copy paste dari internet sehingga sama saja tidak menghargai karya orang
lain.
68
a. Akuntabilitas : Jika peserta tidak menyiapkan alat dan bahan dengan tanggung
jawab maka rencana kegiatan tidak akan berjalan sebab alat dan bahan tidak
tesedia, kurangnya tanggung jawab juga menunjukkan bahwa peserta tidak serius
dalam melaksanakan rencana kegiatannya
b. Nasionalisme : Saat menyiapkan alat dan bahan untuk membuat handrub maka
secara tidak langsung akan ada biaya pengeluaran untuk membeli alat yang akan
di gunakan, disinilah pentingnya nilai “kerjasma” dengan unit/ruangan yang
memiliki alat yang akan di gunakan untuk meminimalisir biaya pengeluaran.
c. Etika publik : Jika peserta tidak cermat/teliti dalam menyiapkan alat dan bahan
maka kegiatan bisa saja terhambat atau tertunda di karenakan alat atau nbahan
yang kurang, oleh sebab itu penting untuk memastikan semua alat dan bahan
yang akan di gunakan sudah di siapkan
d. Komitmen mutu : ketika menyiapkan alat dan bahan peserta tidak melakukan
inovasi maka, kegiatan trsebut tidak akan terlaksana dikarenakan alat dan bahan
yang tidak tersedia disinilah peran inovasi bagi peserta terkait persiapan alat dan
bahan, untuk meng
e. Anti Korupsi : Jika peserta menyiapkan alat dan bahan menggunakan alat yang
mahal maka otomatis anggaran / biaya yang di gunakan akan semakin
meningkat alangkah baiknya jika peserta dapat menghemat biaya dengan
mnggunkan alat atau bahan yang terseia di puskesmas
3. Membuat leaflet dan Handrub
a. Akuntabilitas :Jika peserta membuat leafleat dan handrub tidak dilakukan
secara partisipatif maka kegiatan akan menjadi tidak terarah sebab tidak ada
yang mengarahkan dari awal proses persiapan alat hingga proses pembuatan.
b. Nasionalisme : Dalam membuat leaflet dan handrub jika peserta tidak menjalin
kerjasama dengan unit lain maka dalam proses persiapan untuk pembuatan
handrub, peserta harus menyiapkan alat sendiri akan tetapi dengan adanya
kerjasama dengan unit lain peserta dapat meminjam alat yang akan di gunakan
pada unit/ ruangan yang memiliki.
c. Etika publik : Jika peserta menggunakan/ meminjam alat yang akan di gunakan
untuk membuat handrub sebaiknya peserta bertanggung jawab mengembalikan
alat dalam kondisi baik / tidak rusak, begitupun jika menggunakan print untuk
mencetak leaflet sebaiknya tidak sampai merusak printer
69
d. Komitmen mutu : Dalam membuat leaflet dan handrub jika tidak dilakukan
secara efisiensi dan efektivitas maka peserta akan menghambat unit lain yang
akan berkerja dan ingin menggunakan alat yang kita gunakan begitu pula
dengan printer s jika peserta ingin menggunakannya sebaiknya saat pemilik
tidak sedang menggunakannya
e. Anti korupsi : Jika dalam proses membuat leaflet dan handrub peserta tidak
kerja keras maka leaflet dan handrub tidak akan jadi, sebab dari proses awal saja
peserta tidak memiliki rasa kewajiban bahwa kegiatannya harus di lakukan
sebab peserta tidak kerja keras untuk melakukan kegiatan dari persiapan alat
hingga proses pembuatannya.
Tabel 3.5
Melakukan Sosialisasi
Uraian Kegiatan Keterangan
Nama kegiatan Melaksanakan kegiatan sosialisasi optimalisasi penggunaan handrub
Deskripsi kegiatan Peserta menyiapkan media sosialisasi beupa leaflet dan banner setelah menyiapkan
media sosialisasi peserta melaksanakan pre test, setelah pretest dilakukan peserta
memasang banner kemudian melakukan sosialisasi optimalisasi penggunaan handrub.
Tanggal pelaksanaan 6-8 april 2020 , 13-15 april 2020
Lokasi Kegiatan 1. UPTD Puskesmas Kandai
Keterkaitan Substansi 1. Akuntabilitas : Peserta melakukan sosialisasi dengan transparan yaitu tidak
Mata Pelatihan (nilai terbatas pada orang tertentu dan jelas serta di harapkan partisipasi pihak yang dapat
ANEKA pada kegiatan) membantu dalam perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan
2. Nasionalisme : Saat melakukan sosialisasi sebaiknya tidak memaksakan
kehendak pada peserta sosialisasi jika peserta memiliki pendapat pribadi terkait
informasi yang disampaikan sebaiknya kita dengarkan sebagai bentuk sikap saling
hormat menghormati.
3. Etika publik : Peserta melakukan sosialisasi dengan bersikap sopan dan
menggunakan bahasa yang baik terhadap orang lain sehingga tidak timbul stigma
negatif terhadap dan peserta mendapat perhatian dari peserta sosialisasi.
71
2. Melaksanakan Pretest :
a. Akuntabilitas : Peserta melaksanakan pretest dengan penuh bertanggung jawab
sebagai bahan acuan awal peserta sampai di mana pemahaman/pengetahuan
peserta sosialisasi terkait materi/informasi yang akan disampaikan pada saat
sosialisasi nanti.
b. Nasionalisme : Ketika melaksanakan pretest pada peserta sosialisasi dengan
mengedepankan nilai persamaan derajat yaitu tidak membeda-bedakan status
peserta baik dari segi status sosial, pekerjaan, dan-lain-lain sebab mereka semua
memiliki status yang sama yaitu peserta sosialisasi.
c. Etika publik : Saat melaksanakan pretest peserta meminta dengan sopan
kesediaan peserta sosialisasi untuk mengisi kuesioner pretest, jika peserta
meminta dengan sopan dan menggunakan bahasa yang baik maka peserta
sosialisasi akan bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner dan
menjadi peserta sosialisasi.
d. Komitmen mutu : peserta melaksanakan pretest yang bersifat efisien dan efetif
72
dimana tidak membuat soal pre test yang banyak, tidak membuat soal yang sulit,
menggunakan tulisan yang dapat dibaca serta sehingga soal pretest lekas terisi.
e. Anti korupsi : Ketika melaksanakan pretest dilakukan dengan sederhana, yaitu
tidak perlu menggunakan sistem komputer cukup menggunakan lembar
kuesioner yang telah di buat oleh peserta dan diperbanyak dan hanya
memerlukan polpen/pensil untuk mengisinya sehingga orang yang awam
tekhnologi bisa menjadi responden/peserta sosialisasi.
Gambar 3.11 Pre test
73
4. Membuat grafik pre test
a. Akuntabilitas : dalam membuat grafik peserta harus menampilkan kejelasan
trget dari hasil pencapaian kuesioner sebagai bahan untuk evaluasi
b. Nasionalisme : dalam membuat grafik peserta harus jujur menampilkn data
hasil kuesioner capaian yang dipeorleh
c. Etika publik : peserta membuat grafik dengan cermat agar data tersebut
d. Komitmen mutu : peserta membuat grafik dengan tidak menghilangkan
efisiensi
e. Anti korupsi : peserta membuat grafik dengan jujur agar data yang di
peroleh menjadi valid
74
5. Memasang Banner
a. Akuntabilitas : Peserta memasang banner dengan mendahulukan kepentingan
publik, misalnya yaitu tidak memasang banner di tengah jalan sehingga
menghalangi pembesuk yang akan masuk, tidak memasang banner di depan
pintu, posisi pemasangan banner seharusnya tidak menganggu kepentingan
publik.
b. Nasionalisme : Ketika peserta memasang banner harus ditempat yang tepat agar
semua orang dapat membaca informasi yang ditampilkan dalam banner
sehingga bannner dapat bermanfaat bagi kepentingan bersama semua pihak
untuk mendapat informasi maupun menambah ilmu pengetahuan.
c. Etika publik : Peserta memasang banner dengan cermat, teliti dan seksama,
hindari memasang banner jika posisinya tidak sama atau sejajar sebab segala
sesuatu benda/objek memiliki nilai estetika /keindahan yang dapat memberikan
rasa positif.
d. Komitmen mutu : peserta memasang banner dengan menerapkan nilai orientasi
mutu antara lain yaitu : mengedepankan komitmen bahwa banner merupakan
salah satu media informasi yang dapat menambah ilmu pengetahuan sehingga
orang yang tadinya tidak tahu menjadi tahu
e. Anti korupsi : Peserta kerja keras memasang banner secara mandiri sehingga
timbul rasa bangga hasil karyanya akan di tampilkan di depan klayak umum
sebagai media informasi yang akan bermanfaat bagi orang banyak.
75
6. Melakukan Sosialisasi
a. Akuntabilitas : Ketika peserta melakukan sosialisasi dilakukan dengan
tanggung jawab terhadap materi informasi yang disampaikan serta saat
melakukan sosialisasi di harapkan partisipatif (ke ikutsertaan) dlm perencanaan
hingga pelaksanaan
b. Nasionalisme : Saat melakukan sosialisasi peserta menerapkan nilai
“persamaan derajat” yaitu tidak membeda-bedakan peserta sosialisasi baik dari
segi status sosial, jabatan dll. Status peserta sosialisasi adalah orang yang
membutuhkan dan perlu di beri edukasi
c. Etika publik : Peserta melakukan sosialisasi dengan bahasa dan sikap sopan
agar peserta sosialisasi merasa nyaman mendengarkan sosialisasi yang
disampakan dan menunjukkan bahwa peserta memiliki etika ketika berhadapan
dengan orang banyak.
d. Komitmen mutu : peserta melakukan sosialisasi dengan menggunakan sumber
daya berupa banner dan leaflet sebagai media pemberian informasi kepada
peserta, penggunaan sumber daya ini diharapkan mampu mencapai tujuan dari
kegiatan yaitu tersampaikannya informasi pada peserta sosialisasi sehingga
lebih efisiensi
e. Anti korupsi : peserta melakukan sosialisasi secara mandiri yaitu
menyampaikan informasi pada peserta sosialisasi tanpa melalui perantara orang
lain, sosialisasi dilakukan secara tatap muka antara pemberi informasi dan
penerima informasi. Peserta melakukan sosialisasi menggunakan media yang
sederhana yaitu menggunakan media leaflet dan banner.
76
Hasil Kegiatan/Output 1. Tersedianya media sosialisasi berupa banner dan leaflet
2. Tersedianya kuesioner pretest
3. Terpasangnya banner
4. Terlaksananya sosialisasi
Kontribusi terhadap visi Dengan pelaksanaan kegiatan Melakukan sosialisasi peserta dapat mewujudkan misi
misi instansi organisasi yang ke 2 yaitu “Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Kandai”, dan misi organisasi yang ke 4 yaitu
“Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan keluarga dan masyarakat serta
lingkungannya” dengan melakukan sosialisasi di harapkan keluarga dan masyarakat
dapat menerapkan informasi yang di berikan yang bermanfaat dalam mendorong
kemandirian hidup serta meemlihara dan meningkatkan kesehatan baik perorangan
maupun keluarga.
Penguatan Nilai-nilai Menguatkan nilai “aktif” dalam melakukan sosialisasi dimana ketika melakukan
organisasi sosialisasi terjadi respon timbal balik / komunikasi yang efektif antara pemateri dan
peserta sosialisasi serta menguatkan nilai “nyaman” dimana ketika melakukan
sosialisasi peserta berusaha menyampaikan informasi dengan menggunakan bahasa
yang dapat di mengerti dan sikap yang sopan sehingga peserta sosialisasi merasa
nyaman mendengarkan sosialisasi
Kendala Dikarenakan wabah covid 19 jumlah pasien rawat inap berkurang di karenakan pasien
takut untuk berobat ke puskesmas.
Strategi penyelesaian Setelah berkonsultasi dengan mentor dan coach disarankan untuk tetap lanjut kegiatan
karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan untuk banyak jumlah pasien
yang berobat
77
Bukti Fisik 1. Leaflet dan Banner
2. Kuesioner pretest
3. Dokumentasi
Analisis dampak Apabila tidak dilakukan sosialisasi maka peserta sosialisasi tidak akan mengetahui
apabila nilai ANEKA tentang handrub dan optimalisasi penggunaanya sehingga, sumber daya barang
pada kegiatan tidak menjadi tidak diberdayakan sehingga barang akan menumpuk stoknya. Disinilah
dilaksanakan pentingnya peran sosialisasi sehingga peserta sosialisasi dapat ter edukasi dan
menerapkan informasi yang di peroleh dalam kehidupan sehari-hari sebagai pola
hidup bersih dan sehat (PHBS)
Dampak Aktualisasi 1. Menyiapkan media sosialisasi
dan habituasi a. Akuntabilitas : Jika peserta tidak tanggung jawab dalam menyiapkan media
sosialisasi maka sosialisasi tidak akan terlaksana sebab media sosisalisasi
berupa banner/laeflet yang akan dilihat dan dibaca oleh peserta sosialisasi
tidak ada, untuk menghindari terjadinya hal tersebut maka peserta perlu
memiliki rasa tanggung jawab dalam menyiapkan media sosialisasi
b. Nasionalisme : Dalam menyiapkan media sosialisasi perlu di tekankan bahwa
media yang akan di gunakan sebaiknya dapat menjangkau kepentingan
bersama tidak hanya satu pihak. Penggunaan media sosialisasi diperlukan
sebab seandainya kegiatan sosialisasi telah selesai tidak ada tanda/bukti yang
dapat menandakan bahwa peserta telah brpartisipasi dalam proses aktualisasi
jika tidak ada media sosilaisasi yang di siapkan
c. Etika publik : Jika media sosialisasi tidak disiapkan dengan cermat, teliti dan
seksama maka akan mempengaruhi peserta dalam membaca media yang
digunakan (leaflet dan banner) misal : dari segi penulisan huruf yang di
gunakan terlalu kecil, bahasa yang asing, singkatan yang tidak di jelaskan
maksudnya,dll.
d. Komitmen mutu : Saat menyiapkan media sosialisasi jika peserta tidak
melakukan inovasi maka peserta akan melakukan sosialisasi tanpa media
sosilisasi maka diperlukan inovasi dari peserta untuk menyiapkan media yang
dapat di gunakan tidak hanya saat kegiatan berlangsung tp setelah kegiatan
media tersebu masih dapat di gunakan
e. Anti korupsi : Jika peserta menyiapkan media sosialisasi yang membutuhkan
biaya besar maka peserta akan kesulitan untuk memperoleh dana untuk
78
mencukupi dana dalam melaksanakan kegiatan maka sehingga peserta perlu
menyiapkan media yang sederhana yang dapat di gunakan dalam jangka waktu
lama.
2. Melaksanakan pretest :
a. Akuntabilitas : jika peserta tidak melaksanakan pretest dengan penuh
tanggung jawab maka peserta tidak memiliki acuan awal sampai dimana
pengetahuan peserta sosialisasi terkait informasi yang akan di sosialisasikan
sehingga akan melakukan sosialisasi kepada siapapun padahal ada target yang
sudah di tentukan.
b. Nasionalisme : Jika saat melaksanakan pretest peserta tidak menerapkan nilai
persamaan derajat maka peserta akan melakukan pretest kepada orang tertentu
saja sehingga target/sasaran tidak akan cukup oleh sebab dalam pelaksanaan
pretest peserta tidak boleh di beda-bedakan derajatnya, sebab semua memiliki
hak yang sama untuk menjadi peserta sosialisasi yang mengikuti pretest
sebelum sosialisasi.
c. Etika publik : Ketika melaksanakan pretest dan peserta tidak melakukannya
dengan sikap yang sopan maka peserta sosialisasi akanbesikap enggan bahkan
menolak menjadi responden (peserta sosilisasi) sebab merasa tidak suka
dengan sikap peserta dalam proses pelaksanaan pretest.
d. Komitmen mutu : Jika peserta melaksanakan pretest tidak secara efesiensi
dan efektivitas maka akan memakan waktu lama bagi peserta sosialisasi untuk
mengisi kuesioner sebab kuesioner dibuat tidak mempertimbangkan efesiensi
79
pengisian jawaban dari soal yang dirancang untuk peserta sosialisasi.
e. Anti korupsi : Ketika peserta melaksanakan pretest tanpa memikirkan cara
yang sederhana maka akan memerlukan biaya yang lebih untuk pelaksanaan
pretest bagi peserta sosilaisasisehingga sebaiknya peserta melakukan pretest
dengan sederhana.
3. Memasang banner
a. Akuntabilitas : Jika peserta memasang banner di sembarang tempat tanpa
mendahulukan kepentingan public maka akan menjadi nilai minus bagi
instansi dalam proses pelayanan sebab menghambat masyarakat yang memiliki
kepentingan untuk pelayanan dalam gedung.
b. Nasionalisme : Saat peserta memasang banner di tempat yang asal-asalan
maka informasi yang akan di sampaikan dalam banner tersebut tidak akan
mencakup kepentingan bersama demi kenyamanaan pelayanaan dalam gedung.
c. Etika publik : Jika peserta memasang banner tidak dengan cermat, teliti dan
seksama memunkinkan banner menjadi cepat rusak sebab posisi pemasangan
yang salah, banner terletak di tempat yang tidak sesuai sehingga rawan rusak
dan mengurangi nilai estetika.
d. Komitmen mutu : Saat memasang banner jika banner peserta tidak berorintasi
mutu maka informasi yang di muat dalam banner tidak akan menambah ilmu
pengetahuan/informasi bagi peserta sosialisasi sehingga perlu di perhatikan
banner yang akan di pasang memiliki nilai orientasi mutu
e. Anti korupsi :Jika peserta tidak kerja keras saat memasang banner secara
mandiri maka peserta akan menganggu orang lain yang memiliki kesibukan
80
lain dan menghambat aktivitasnya sehingga penting kerja keras untuk
memasang banner.
4. Melakukan sosialisasi
a. Akuntabilitas : jika peserta melakukan sosialisasi dengan asal-asalan tanpa
memiliki rasa tanggung jawab maka informasi yang akan di sampaikan pada
peserta sosialisasi tidak mendapat respon sehingga partisipatif dari peserta
sosialisasi berkurang.
b. Nasionalisme : jika dalam melakukan sosialisais perserta tidak menerapkan
nilai persamaan derajat maka yang mendapatkan informasi/ilmu pengetahuan
dari proses sosialisasi ini hanya orang-orang tertentu mereka yang sangat
membutuhkan tidak tahu sehingga tidak dapat menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
c. Etika publik : Ketika melakukan sosialisasi peserta tidak melakukan dengan
sopan dan menggunakan bahasa yang baik maka peserta sosialisasi akan
menolak/enggan menjadi responden sehingga proses sosisalisasi menjadi
terhambat atau bahkan tidak berjalan selain itu peserta memiliki nilai etika
yang buruk dimata peserta sosialisasi
d. Komitmen mutu : Jika peserta melakukan sosialisasi tidak secara efisiensi
maka media yang digunakan tidak akan bermanfaat dan informasi yang
disampaikan akan hilang dalam sekejab dikarenakan media tidak digunakan
secara efisiensi.
e. Anti korupsi : Ketika peserta melaksanakan sosialisasi tidak secara mandiri
maka tidak akan terjalin sosialisasi yang efektif sehingga informasi/ilmu
81
pengetahuan yang akan di sosialisasikan tidak tersampaikan dan pentingnya
penggunaan media sosialisasi sederhana pada umumnya agar informasi lebih
mudah tersampaikan bagi peserta sosialisasi.
Tabel 4.6
Evaluasi Kegiatan Sosialisasi
Uraian Kegiatan Keterangan
Nama kegiatan Melaksanakan Evaluasi Kegiatan Sosialisasi
Deskripsi kegiatan Setelah melaksanakan kegiatan sosialisasi, memberikan kesempatan kepada peserta
sosialisasi untuk bertanya terkait materi sosialisasi. Kemudian dilanjutkan dengan
kegiatan evaluasi posttest setelah melakukan sosialisasi
Tanggal pelaksanaan 6-8 april 2020 , 13-15 april 2020
Lokasi Kegiatan UPTD Puskesmas Kandai
Keterkaitan Substansi 1. Akuntabilitas : Setelah melakukan sosialisasi diharapkan peserta sosialisasi
Mata Pelatihan (nilai untuk bertanya terkait materi yang telah di sampaikan agar timbul komunikasi
ANEKA pada kegiatan) yang efektif selain itu peserta sosialisasi yang bertanya merupakan salah satu
bentuk partisipatif / keikutsertaan dalam kegiatan.
2. Nasionalisme : Ketika memberikan kesempatan pada peserta sosialisasi untuk
bertanya sebaiknya tidak memaksakan kehendak bahwa semua peserta sosialisasi
wajib untuk mengajukan pertanyaan sebab jika peserta merasa kurang memahami
apa yang akan di sampaikan atau masih ada hal yang menjadi pertnyaan mak
82
peserta sosialisasi akan bertanya tanpa perlu di paksa
3. Etika publik : Saat peserta sosialisasi mengajukan pertanyaan terkait materi yang
disampaikan, pemateri memiliki tanggung jawab untuk menjawab pertanyaan
yang telah di ajukan agar hal yang tidak dipahami atau kurang di mengerti
menjadi lebih jelas bagi peserta sosialisasi.
4. Komitmen mutu : Peserta sosialisasi yang mengajukan pertanyaan terkait materi
sosialisasi merupakan salah satu bentuk efektivitas atau kesesuaian tugas yang
menunjukkan bahwa sosialisasi telah terlaksana, peserta sosialisasi yang
mengajukan pertanyaan merupakan salah satu bentuk keaktifan sehingga peserta
dapat melakukan evaluasi kegiatan sosialisasi
5. Anti korupsi : Ketika memberikan pertanyaan terkait materi yang di sampaikan
peserta bertanggung jawab untuk menanggapi/memberi jawaban terkait
pertanyaan tersebut dengan jujur, tanpa melebih-lebihkan jawaban serta akan
mencari tahu jawaban yang benar jika tidak tahu jawaban dari pertanyaan yang di
ajukan bukannya menjadi orang yang sok tahu dan menjawab dengan asal-asalan.
6. Kedudukan Dan Peran ASN : Peserta melaksanakan evaluasi kegiatan
sosialisasi dengan bebas dari intervensi politik, agar tidak timbul tekanan bagi
peserta sosialisasi dan prores evaluasi dapat berjalan dengan baik sehingga
evaluasi kegiatan berjalan akuntabel, partisipatif dan non diskriminatif
Tahapan Kegiatan 1. Memberikan kesempatan kepada peserta sosialisasi untuk bertanya terkait
materi sosialisasi
a. Akuntabilitas : Peserta dengan adil memberi kesempatan yang sama bagi
peserta sosialisasi untuk mengajukan pertanyaan, bagi peserta yang
mengajukan pertanyaan merupakan salah satu bentuk partisipatif bahwa
sosialisasi telah dilaksanakan secara tranparan /tidak terbatas pada orang
tertentu.
b. Nasionalisme : Saat memberikan kesempatan bertanya pada peserta sosialisasi
dilakukan dengan mengedepankan nilai persamaan derajat yaitu tidak
membeda-bedakan peserta baik dari status sosial, fisik, pekerjaan dan harta.
c. Etika publik : Ketika peserta memberikan kesempatan bertanya pada pesrta
soilisasi sebaiknya dilakukan dengan menunjukkan sikap sopan agar peserta
merasa nyaman untuk menyampaikan pendapatnya dan dengan jujur
menjawab pertanyaan dari peserta.
83
d. Komitmen mutu : Saat memberikan kesempatan pada peserta sosialisasi
untuk bertanya terkait materi yang disampaikan merupakan salah satu bentuk
efektivitas dalam proses evaluasi kegiatan sosialisasi , efektivitas yang di
harapkan yaitu pertanyaan peserta akan terjawab sesuai dengan orientasi mutu.
e. Anti korupsi : Jika peserta sosialisasi mengajukan pertanyaan jika di beri
kesempatan oleh pemateri maka pertanyaan tersebut sebaiknya di jawab
dengan jujur tanpa ada kebohongan di dalam jawaban yang di berikan dan
transparan (terbuka) yaitu jika peserta tidak tahu jawaban dari pertanyaan
sebaiknya tidak memberi jawaban yang asal-asalan
2. Melakukan evaluasi postetst setelah melakukan sosialisasi
a. Akuntabilitas : Peserta melaksanakan posttest dengan penuh bertanggung
jawab sebagai bahan evaluasi kegiatan sosalisasi sehinggan dapat megetahui
sampai di mana pemahaman/pengetahuan peserta sosialisasi terkait
materi/informasi yang telah di berikan saat sosialisasi
b. Nasionalisme : Ketika melaksanakan posttest pada peserta sosialisasi dengan
mengedepankan nilai persamaan derajat yaitu tidak membeda-bedakan status
peserta baik dari segi status sosial, pekerjaan, dan-lain-lain sebab mereka semua
memiliki status yang sama yaitu peserta sosialisasi.
c. Etika publik : Saat melaksanakan posttest peserta meminta dengan sopan
kesediaan peserta sosialisasi untuk mengisi kuesioner posttest, jika peserta
meminta dengan sopan dan menggunakan bahasa yang baik maka peserta
sosialisasi akan bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner dan
menjadi peserta sosialisasi.
d. Komitmen mutu : peserta melaksanakan posttest yang bersifat efisien dan
efetif dimana tidak membuat soal posttest yang banyak, tidak membuat soal
yang sulit, menggunakan tulisan yang dapat dibaca serta sehingga soal postest
lekas terisi jawabannya
e. Anti korupsi : peserta melaksanakan posttest secara mandiri yaitu proses
penggandaan kuesioner untuk posttest menggunakan dana pribadi dan evaluasi
postest dilakukan secara transparan/terbuka tidak terbatas pada orang tertentu.
Hasil Kegiatan/Output 1. Terdapat peserta sosialisasi yang bertanya
2. Terlaksananya evaluasi posttest setelah melakukan sosialisasi kepada peserta
sosialisasi
84
Kontribusi terhadap visi Dengan pelaksanaan Evaluasi kegiatan sosialisasi peserta dapat mewujudkan misi
misi instansi organisasi yang ke 1 yaitu “Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di
wilayah kerja Puskesmas Kandai dengan melakukan evaluasi kegiatan sosialisasi di
harapkan wawasan kesehatan para peserta sosilisasi telah bertambah atau dari tidak
tahu menjadi tahu.
Penguatan Nilai-nilai Dalam Evaluasi kegiatan peserta dapat menerapkan tata nilai Puskesmas Kandai
organisasi yang ke 2 yaitu “aktif“ . Setelah melakukan sosialisasi pemateri dengan aktif
memberikan kesempatan bagi peserta sosialisasi yang ingin mengajukan pertanyaan
dan mengikuti posttest.
Kendala Ada beberapa peserta Posttest yang memiliki masalah dalam penglihatan sehingga
memiliki kesulitan dalam membaca soal posttest
Strategi penyelesaian Meminta pada kerabat/rekan kerja untuk membantu peserta sosialisasi dengan cara
membacakan soal dan pilihan jawaban dari posttest
85
pertanyaan dan dijawab dengan tidak jujur maka informasi yang akan di
peroleh menjadi tidak sesuai dengan teori yang sebenarnya dan akan
menyampaikan informasi yang salah pada orang lain di kemuadian hari.
d. Komitmen mutu : ketika peserta sosialisasi mengajukan prtanyaan terkait
materi dan jawaban yang di berikan tidak sesuai maka tidak sesuai dengan
orientasi mutu serta akan mengurangi efektitas proses evaluasi kegiatan
e. Anti korupsi : Jika peserta sosialisasi mengajukan pertanyaan dan tidak
dijawab oleh peserta dengan jujur dan transparan maka peserta sosialisasi akan
memperoleh informasi yang salah terkait hal yang belum dipahaminya sehingga
dapat tersebarnya informasi yang salah bagi peserta sosialisasi
86
soalnya oleh peserta sosialisasi
e. Anti korupsi : ketika peserta tidak melaksanakan posttest secara mandiri maka
kegaitan akan terkendala pada masalah dana untuk pembuatan kuesioner
sehingga proses evaluasi kegiatan akan terhambat serta jika tidak dilakukan
secara transparan maka keagiatan akan terbatas pada orang-orang tertentu akan
menghambat kegiatan evaluasi.
Tabel 4.7
87
2. Nasionalisme(kerja keras) :
Dalam pengumpulan semua dokumen ini, peserta telah melakukannya dengan
kerja keras sehingga dokumen dapat dilaporkan
3. Etika publik (cermat) : Peserta telah melakukan pengumpulan dokumen peserta
sosialisasi dengan cermat , penuh perhatian, dan seksama
4. Komitmen mutu (orientasi mutu) : peserta telah mengumpulkan semua
dokumen aktulisasi dan habituasi dengan mengedepankan nilai orientasi mutu .
5. Anti korupsi (mandiri): peserta telah mengumpulkan semua dokumen
aktualisasi dan habituasi ini dengan mandiri dan kerja keras.
6. Kedudukan Dan Peran ASN : Peserta melaporkan semua hasil kegiatan kepada
mentor dengan tanggung jawab, profesional serta adanya partisipatif dan
responsif dari mentor sehingga tujuan bersama dapat dicapai.
Tahapan Kegiatan 1. Mengumpulkan Semua dokumen yang di buat
a. Akuntabilitas : Peserta bertanggung jawab mengumpulkan semua dokumen
dengan transparan dan dokumen pendukung lainnya dengan partisipatif dari
pihak yang terlibat dalam dokumen tersebut.
b. Nasionalisme : Peserta dengan jujur mengumpulkan semua dokumen yang di
buat untuk di laporkan dan tetap memelihara ketertiban selama proses
pengumpulan dokumen yang dibuat agar tidak menganggu aktivitas rekan
yang lain
c. Etika publik : Peserta mengumpulkan semua dokumen yang di buat dengan
cermat, teliti dan seksama untuk meminimalisir terjadinya kesalahan serta
saat mengumpulkan semua dokumen sebaiknya peserta bersikap sopan,
hormat dan taat pada perintah mentor sebagai salah satu bentuk etika yang
baik.
d. Komitmen mutu : Peserta mengumpulkan semua dokumen yang di buat
dengan segera untuk mengefisiensi waktu sehingga dapat segera membuat
laporan kegiatan aktualisasi dan habituasi
e. Anti korupsi : Peserta mengumpulkan semua dokumen yang di buat secara
mandiri dan kerja keras sehingga semua dokumen dapat dilengkapi dengan
segera.
88
2. Menyusun laporan
a. Akuntabilitas : Peserta bertanggung jawab menyusun laporan kegiatan
dengan transparan dan dokumen pendukung lainnya dengan partisipatif dari
pihak yang terlibat dalam dokumen tersebut.
b. Nasionalisme : Peserta dengan jujur menyusun laporan kegiatan untuk di
laporkan dan tetap memelihara ketertiban selama proses pengumpulan
dokumen yang dibuat agar tidak menganggu aktivitas rekan yang lain
c. Etika publik : Peserta menyusun laporan dengan cermat, teliti dan seksama
untuk meminimalisir terjadinya kesalahan serta saat mengumpulkan semua
dokumen sebaiknya peserta bersikap sopan, hormat dan taat pada perintah
mentor sebagai salah satu bentuk etika yang baik.
d. Komitmen mutu : Peserta menyusun laporan yang di buat dengan segera
untuk mengefisiensi waktu sehingga dapat segera membuat laporan kegiatan
aktualisasi dan habituasi
e. Anti korupsi : Peserta menyusun laporan yang di buat secara mandiri dan
kerja keras sehingga semua dokumen dapat dilengkapi dengan segera.
89
mandiri dan kerja keras sehingga semua dokumen dapat dilengkapi dengan
segera.
Hasil Kegiatan/Output 1. Terkumpulnya semua dokumen
2. Terkumpulnya semua dokumentasi
3. Laporan hasil kegiatan di laporkan dan di konsultasikan dengan mentor
Kontribusi terhadap visi Dengan pelaksanaan “pelaporan semua kegiatan yang telah di laksanakan kepada
misi instansi mentor peserta dapat mewujudkan misi organisasi yang ke 1 yaitu “Menggerakkan
pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kandai dengan
melaporkan semua kegiatan yang telah di laksanakan kepada mentor maka dapat
menjadi bahan pertimbangan bagi mentor untuk di samapaikan kepada pimpinan
bahwa kegiatan yang dilakukan dapat di jadikan alternatif solusi bagi isu yang terjadi
di instansi kerja
Penguatan Nilai-nilai Dalam pelaporan semua kegiatan yang telah di laksanakan peserta dapat menguatkan
organisasi tata nilai Puskesmas Kandai yang ke 5 yaitu “amanah“ . Setelah kegiatan aktualisasi
dan habituasi maka peserta dengan nilai amanah / jujur melaporkan hasil kegiatan
kepada mentor sebagai pembimbing di instansi kerja.
Kendala Waktu konsultasi laporan kegiatan pada mentor hanya sebentar
Strategi penyelesaian Membuat janji/waktu temu dengan mentor untuk konsultasi laporan akhir
Bukti Fisik 1. Laporan Aktualisasi dan Habituasi
2. Dokumentasi
Analisis dampak Apabila pelaporan semua kegiatan yang telah dilaksanakan kepada mentor tidak di
apabila nilai ANEKA laksanakan maka laporan dari kegiatan aktualisasi dan habituasi tidak dapat di
pada kegiatan tidak seminarkan karena tidak di konsultasikan dengan mentor dehingga peserta belum
dilaksanakan dapat di katakan telah menyelesaikan laporan aktualisasi dan habituasi
Dampak Aktualisasi 1. Mengumpulkan Semua dokumen yang di buat
dan habituasi a. Akuntabilitas : Jika peserta tidak mengumpulkan semua dokumen yang di
buat dengan transparan dan tanggung jawab maka laporan kegiatan
aktualisasi dan habituasi akan terhambat.
b. Nasionalisme : Jika peserta tidak dengan jujur mengumpulkan semua
dokumen yang di buat untuk di laporkan maka dokumen tidak akan lengkap
dan jika peserta tidak memelihara ketertiban selama proses pengumpulan
dokumen yang dibuat maka dapat menganggu aktivitas rekan yang lain.
c. Etika publik : Jika peserta tidak mengumpulkan semua dokumen yang di buat
90
dengan cermat, teliti dan seksama maka dapat terjadinya kesalahan serta saat
mengumpulkan semua dokumen sebaiknya peserta tidak bersikap sopan,
hormat dan taat pada perintah mentor sebagai salah satu bentuk etika yang
kurang baik.
d. Komitmen mutu : Jika peserta tidak mengumpulkan semua dokumen yang di
buat dengan segera maka tidak mengefisiensi waktu sehingga laporan
aktualisasi dan habituasi akan terhambat
e. Anti korupsi : Jika peserta tidak mengumpulkan semua dokumen yang di
buat secara mandiri dan kerja keras maka semua dokumen tidak dapat di
buatkan laporan aktulisasi dan habituasi.
2. Mengumpulkan semua dokumentasi kegiatan
a. Akuntabilitas : Jika peserta tidak dengan tanggung jawab mengumpulkan
semua dokumentasi kegiatan serta tidak transparan dengan proses
dokumentasi lainnya maka tidak adanya partisipatif dari pihak yang terlibat
di dalamnya.
b. Nasionalisme : Jika peserta tidak dengan jujur mengumpulkan semua
dokumentasi kegiatan untuk di laporkan dan tidak memelihara ketertiban
selama proses pengumpulan dokumentasi maka akan menganggu aktivitas
rekan yang lain
c. Etika publik : Jika peserta tidak mengumpulkan semua dokumentasi dengan
cermat, teliti dan seksama maka akan memungkin kan terjadinya terjadinya
kesalahan serta saat mengumpulkan semua dokumentasi jika peserta tidak
bersikap sopan, hormat dan taat pada perintah mentor sebagai salah satu
bentuk etika yang kurang baik.
d. Komitmen mutu : Jika peserta tidak mengumpulkan semua dokumentasi
kegiatan yang dilakukan dengan segera maka peserta tidak mengefisiensi
waktu sehingga dapat membuat laporan kegiatan aktualisasi dan habituasi
terhambat
e. Anti korupsi : Jika peserta tidak mengumpulkan semua dokumentasi yang
dilakukan dan tidakdilakukan dengan kerja keras maka semua dokumentasi
tidak dapat dilengkapi dengan segera.
3. Melaporkan semua hasil kegiatan kepada mentor
a. Akuntabilitas : Jika peserta mengumpulkan hasil kegiatan berupa dokumen,
91
dokumentasi kepada mentor dengan tidak jujur peserta tidak akan berani
bertanggung jawab terhadap hasil kegiatan
b. Nasionalisme : Jika peserta tidak dengan jujur mengumpulkan semua
dokumen, dokumetasi kegiatan untuk di laporkan dan tidak memelihara
ketertiban selama proses pengumpulan dokumen yang dibuat maka akan
menganggu aktivitas rekan yang lain.
c. Etika publik : Jika peserta tidak mengumpulkan semua dokumen,
dokumentasi dengan cermat, teliti dan seksama maka akan memungkinkan
terjadinya kesalahan serta saat mengumpulkan semua dokumen jika peserta
tidak bersikap sopan, hormat dan taat pada perintah mentor sebagai salah satu
bentuk etika yang kurang baik.
d. Komitmen mutu : Jika peserta tidak mengumpulkan semua dokumen,
dokumentasi yang di buat dengan segera maka peserta tidak meng efisiensi
waktu sehingga dapat membuat laporan kegiatan aktualisasi dan habituasi
terhambat
e. Anti korupsi : Jika Peserta mengumpulkan semua dokumen, dokumentasi
yang di buat tidak secara mandiri dan kerja keras maka semua dokumen
tidak dapat dilengkapi dengan segera.
92
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil aktualisasi pada kegiatan Latihan Dasar CPNS mulai tanggl 27 maret
s/d 03 mei 2020di ruang rawat inap UPTD Puskesmas Kandai dapat di simpulkan :
1. Dalam melaksanaakna Kegiatan aktualisasi selama di ruang rawat inap UPTD
Puskesmas Kandai telah mengaplikasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yaitu
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme Etika Publik, Komitmen mutu, Anti
korupsi.
2. Pelaksanaan optimalisasi penggunaan handrub bagi pasien, pembesuk dan
petugas di ruang rawat inap UPTD Puskesmas Kandai telah berjalan dengan
efektif dan efisien memlalui pengoptimalan pengunaan handrub sebelum masuk
ke ruangan pasien rawat inap melaui pembuatan handrub derta sosislisasi
pentingnya penggunaan handrub.
B. SARAN
Bagi Puskesmas hendaknya mendukung dan melanjutkan kegiatan
inovasi yang telah di lakukan oleh peserta Latihan Dasar CPNS agar kegiatan
yang di lakukan dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan rawat inap
dan meningkatkan pengetahuan pasien, pembesuk dan petugas tentang
pentingnya penggunaan handrub sehingga dapat mencegah terjadinya resiko
infeksi.
C. RENCANA TINDAK LANJUT
Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi “Optimalisasi Penggunaan
Handrub Melalui Pembuatan Dan Sosialisasi Bagi Pasien, Pembesuk Dan
Petugas di ruang rawat inap UPTD Puskesmas Kandai “ maka rencana tindak
lanjut yang akan di buat adalah menerapkan pembuatan hanrub pagi tiap
ruangan pelayanan agar jika terjadi kekosongan stok handrub dapat membuat
sendiri.
93
DAFTAR PUSTAKA
94
Profil UPTD Puskesmas Kandai tahun 2019. Dinas Kesehatan Pemerintah Kota
Kendari.
95
LAMPIRAN
96
97
98
99
100
SOAL PRE TEST & POST TEST
OPTIMALISASI PENGGUNAAN HANDRUB BAGI PASIEN,PEMBESUK
DAN PETUGAS DI RUANG RAWAT INAP UPTD PUSKESMAS KANDAI
Nama :
Umur :
Pekerjaan :
1. Di bawah ini definisi/ pengertian hand hygiene (cuci tangan) handrub yang benar
adalah…
a. Membersihkan tangan dengan menggunakan air mengalir
b. Tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan sabun/antiseptic dibawah air
mengalir atau dengan menggunakan handrub berbasis alcohol
c. Membersihkan tangan dengan menggunakan handrub berbasis alcohol
d. Suatu prosedur menbersihkan tangan dengan menggunakan tissue basah
2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk cuci tangan dengan menggunakan antiseptik
(Handrub) ?
a. 20 – 30 detik
b. 10 – 30 detik
c. 25 – 40 detik
d. 40 – 60 detik
3. Ada berapa Moment Hand hygiene yang dianjurkan oleh WHO ?
a. 5
b. 6
c. 7
d. 8
4. 5 moment (Five Moments) hand hygiene handrub dibawah ini yang benar, kecuali …
a. Sebelum dan sesudah makan
b. Sebelum melakukan tindakan aseptik
c. Setelah terkena cairan tubuh pasien
d. Setelah kontak dengan lingkungan pasien
5. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien adalah urutan 5 moment hand hygine yang
keberapakah..?
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
6. Ada berapa langkah hand hygiene handrub ?
a. 5 langkah
b. 6 langkah
c. 7 langkah
d. 8 langkah
7. Gambar dibawah ini, langkah cucitangan yang keberapakah ?
a. 3 c.5
101
b. 4 d.2
8. Gambar dibawah ini, langkah cuci tangan yang keberapakah ?
a. 3
b. 4
c. 5
d. 2
9. Gambar dibawah ini, langkah cuci tangan yang keberapakah ?
a. 4
b. 2
c. 5
d. 3
10. Perhatikan gambar di bawah ini.. !!!!!!!
1 2
3
4 5 6
Urutan langkah hand hygiene (cuci tangan) menggunakan handrub yang benar adalah ….
a. 1-3-2-4-6-5
b. 6-5-4-3-2-1
c. 3-2-1-4-5-6
d. 3-1-2-4-6-5
102
103
104
105