Anda di halaman 1dari 2

Akhmad Zafran Ishar

200701502095
Kelas I
1. Tahapan dalam melakukan komunikasi terapetik dibagi menjadi 4, yaitu:
a. Tahap persiapan (pra-interaksi), dimana pada tahap ini psikolog melakukan
introspeksi diri dengan menggali perasaan, mengidentifikasi kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki psikolog. Kemudian mencari dan mengumpulkan
informasi klien, setelah itu psikolog menyusun rancangan untuk pertemuan
pertama dengan klien.
b. Tahap perkenalan (oriented), pada tahap ini psikolog membangun rasa saling
percaya dan hubungan yang baik. Di tahap ini juga psikolog melakukan observasi
mengenai model komunikasi yang dapat diterima klien, kekuatan dan kelemahan
klien, menggali persepsi, pikiran dan perasaan dari klien.
c. Tahap kerja, kemudian di tahap ini psikolog mendorong klien untuk
mengungkapkan perasaannya secara verbal. Psikolog di tahap ini juga
mengembangkan rencana aksi dan menjalankannya, serta mengevaluasi dan
menyimpulkan rencana aksi.
d. Tahap terminasi, menjadi tahap yang paling sulit namun juga paling penting.
Sebab di tahap ini psikolog melakukan evaluasi kemajuan dan pencapaian tujuan
klien dan mengakhiri sesi dengan meyakinkan klien telah mencapai tujuannya dan
mampu untuk mandiri
2. Level dalam komunikasi
a. Interpersonal Communication, komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau
lebih untuk menyampaikan informasi dan tujuan melalui sebuah media dan
mendapatkan feedback, seperti; pedagang dan pembeli atau dokter dan pasien.
b. Transpersonal Communication, komunikasi atau hubungan spiritual terhadap
Tuhan-nya bertujuan untuk memunculkan kesadaran diri, meningkatkan
spiritualitas dan aktualisasi diri, seperti; berdoa, meditasi, introspeksi,
berkomunikasi dengan kekuatan yang lebih tinggi.
c. Small-Group Communication, komunikasi yang terjadi secara langsung atau tatap
muka karena komunikator dan komunikan berada dalam situasi saling berhadapan
dan saling melihat.
d. Intrapersonal Communication, komunikasi yang dilakukan pada diri sendiri,
seperti: berpikir, melamun, dan berkomunikasi dengan diri sendiri.
e. Public Communication, bentuk komunikasi kepada publik untuk menyampaikan
informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik.
3. Teknik komunikasi terapetik terdiri dari:
a. Mengajukan pertanyaan yang relavan, dengan cara memberikan pertanyaan satu
per satu untuk mengeksplorasi topik yang akan berlangsung .
b. Menyediakan informasi, memberikan informasi yang perlu diketahui oleh klien
c. Paraphrase, dengan melakukan pengulangan terhadap pesan yang disampaikan,
klien dapat mengetahui kalau klien sedang di dengarkan
d. Mengklarifikasi, menilai pasien memahami informasi
e. Fokus, fokus pada isu-isu kunci dalam percakapan
f. Meringkas, menyimpulkan pesan yang di informaskian dari klien
g. Pengungkapan diri, merupakan cara untuk menunjukkan pada klien rasa hormat
h. Menghadapi, membantu klien dalam menyadari ketidak konsistenannya dalam
perasaan, sikap ludes, atau kepercayaan
Sedangkan untuk Teknik komunikasi non terapetik yaitu:
a. Mengajukan pertanyaan pribadi
b. Memberikan pendapat pribadi
c. Mengubah topik akan membatasi komunikasi lebih lanjut
d. Tanggapan secara spontan membuat klien merasa tidak ditanggapi dengan serius
e. Pernyataan palsu yang tidak didukung oleh fakta akan berbahaya
f. Simpati bersifat subjektif dapat membuay kesalahan dalam mengartikan situasi
klien
g. Meminta penjelasan akan menyebabkan ketidaksukaan karna klien merasa tidak
dapat dimengerti
h. Persetujuan atau ketidaksetujuan secara tidak langsung mengirimkan pesan
kepada klien bahwa klien tidak memiliki atau kurang memiliki hak membuat
penilaian
i. Respon defensif, klien dapat merasa bahwa dia tidak memiliki hak berpendapat
j. Respon pasif atau agresif, tanggapan yang pasif dapat menimbulkan masalah
sedangkan respon agresif mungkin konfrontatif
k. Berdebat, menyiratkan pasien berbohong atau salah dalam informasi.

Kerja sama dengan Mega Rezkyta Putri

Anda mungkin juga menyukai