Anda di halaman 1dari 16

Arsitektur Kota

02
Modul ke:

Fakultas Teori dalam Arsitektur, Arsitektur Kota,


Teknik
Kota, elemen-elemen Pembentuk Arsitektur
Kota.
Program Studi
Arsitektur-S1
Dr. Ir. Tin Budi Utami, MT
Pembuka Daftar Pustaka Akhiri Presentasi
BEBERAPA TEORI DALAM
ARSITEKTUR KOTA
• Sepertinya kota, arsitektur, maka arsitektur
kota juga terdapat beberapa sudut pandang
menurut beberapa teori/ahli.

Arsitektur
? ?
Kota

<
← MENU AKHIRI >

BEBERAPA TEORI DALAM ARSITEKTUR KOTA

• Sepertinya kota, arsitektur, maka arsitektur


kota juga terdapat beberapa sudut pandang
menurut beberapa teori/ahli.

Arsitektur
? Kota ?

<
← MENU AKHIRI >

ARSITEK ALAM SEMESTA VS ARSITEK LINGK BINAAN

ALAM SEMESTA-GALAKSI BIMASAKTI-PLANET BUMI-INDONESIA-JAKARTA-JKT BRT-


KEMBANGAN-MERUYA SELATAN-UMB
HIRARKI PERENCANAAN RUANG

PERENCANA Arsitektur ART WORK


ARSITEKTUR INTERIOR
WILYH KOTA Kota

STRUKUR, ME,
AKUSTIK, LIGHTING,
DLL

ALAM SEMESTA-GALAKSI BIMASAKTI-PLANET BUMI-INDONESIA-JAKARTA-JKT BRT-


KEMBANGAN-MERUYA SELATAN-UMB
ARSITEKTUR KOTA, Menurut SPREEGEN

Menurut Spreegen (1965), prinsip dasar perancangan kota mensintesa


bagian hal penting yang berkaitan dengan bentuk, dan masa bangunan,
meliputi berbagai hal seperti berikut:
a. Skala
dalam hubungannya dengan sudut pandang manusia, sirkulasi,
bangunan disekitarnya dan ukuran kawasan.
b. Ruang kota
yang merupakan elemen dasar dalam perencanaan kota yang harus
memperhatikan bentuk (urbanform), skala, sense of enclosure dan
tipe urban space
c. Masa kota
yang didalamnya meliputi bangunan, permukaan tanah dan objek
objek yang membentuk ruang kota dan pola aktivitas

<
← MENU AKHIRI >

BTEORI ELEMEN PERANCANGAN KOTA, oleh
Kevin Lynch
Elemen-elemen Pembentuk Kota Menurut Kevin Lynch dalam bukunya
What Time Is This Place, merumuskan prinsip untuk merancang suatu
tempat dalam perkotaan

<
← MENU AKHIRI >

TEORI ELEMEN PERANCANGAN KOTA, oleh Kevin Lynch

A. Path
Paths merupakan rute-rute sirkulasi yang dimanfaatkan oleh manusia untuk
bergerak dari satu tempat ke tempat lain, berupa jalan primer dan sekunder,
jalur pejalan kaki (pedestrian).
B. Edges
Edges adalah ujung tepian dari suatu kawasan.
C. District
District merupakan suatu area spesifik yang dapat diidentifikasikan batas-
batasnya secara fisik.
D. Landmark
Landmark suatu kota merupakan elemen pembentuk kota, dapat berupa
bangunan fisik, gubahan massa, ruang ataupun detail arsitektural.
E. Nodes
Nodes atau pusat kegiatan merupak area yang menjadi pudat aktifitas
sehingga orang dapat merasakan suatu perubahan dari struktur ruang.

<
← MENU AKHIRI >

TEORI ARSITEKTUR KOTA,
oleh Roger Trancik, 1986)
Teori-teori klasik Arsitektur Kota dibagi dalam
tiga kelompok besar. Pembagian ini lebih
kepada fokus dari masing-masing teori; bukan
berarti teori yang satu menyalahkan yang lain,
tetapi saling melengkapi; yaitu: Figure-ground
theory, Linkage theory dan Theory of place
(Trancik, 1986).
Sesuai dengan namanya; Figure-ground theory,
teori ini lebih menekankan pada pengenalan
struktur kota figure and ground

Figure adalah wilayah/ area kota yang terbangun,


sedangkan ground adalah wilayah/area kota yang
tidak terbangun. Pengenalan terhadap stuktur
kota ini berguna untuk mengetahui keteraturan,
pola perkembangan, keseimbangan dan
KONSEP TEORI KLASIK ARSITEKTUR KOTA,
ROGER TRANCHIK kepadatan.
<
← MENU AKHIRI >

• Linkage theory adalah teori yang memahami struktur kota melalui
keterkaitan fungsi satu sama lain. Fungsi vital kota dalam skala yang
relatif besar bisa dianggap sebagai generator pertumbuhan kota;
seperti fungsi pendidikan, fungsi mall, atau fungsi pabrik. Fungsi-
fungsi vital ini men-generate pertumbuhan kota dengan cukup cepat.

• Theory of place diperkenalkan oleh Roger Trancik. Teori ini


memahami kota lebih kepada makna dari ruang kota tersebut. Yang
dimaksud makna adalah nilai atau value yang berakar dari budaya
setempat. Contoh alun-alun di Yogyakarta, ruang kota ini
memberikan makna/ nilai tersendiri terhadap kota Yogyakarta,
karena nilai historis ruang tersebut dan makna dari alun-alun itu
sendiri terhadap struktur kota Yogyakarta secara keseluruhan

<
← MENU AKHIRI >

Dalam satu semesetr ini kita akan memepelajari
ARSITEKTUR KOTA menurut Hamid Shirvani,
karena

1. Lebih tepat untuk mahasiswa arsitektur tingkat


sarjana
2. Pemda DKI menggunakan istilah istilah yang
sama sama dengan Hamdi Shirvani dalam
membuat acuan regulasinya.
3. Bahasan minggu depan akan menjelaskan teori
arsitektur menurut Hamid Shirvani

<
← MENU AKHIRI >

ELEMEN PERANCANGAN KOTA Shirvany (1985), elemen perancangan
arsitektur kota :

• Tata Guna Lahan


• Bentuk dan massa bangunan
• Sirkulasi dan Parkir
• Jalur pedestrian
• Ruang Terbuka
• Pendukung Aktifitas
• Tata Informasi
• Konservasi & Preservasi

<
← MENU AKHIRI >

Desain interface kawasan yang lebih harmoni

Kawasan 1

Titik temu

Kawasan 2

ASPEK EKONOMI, SOSIAL,


POLITIK, DLL
Desain interface kawasan

ASPEK EKONOMI, SOSIAL,


POLITIK, DLL
Daftar Pustaka
1. Ardiani, Yanita Mila. 2009. Insertion Menambah Tanpa Merobohkan. Wastu Lana
Grafika: Surabaya.
2. Hand Out per tatap muka yang merupakan ragkuman dari beberapa sumber referensi
tentang konservasi dan preservasi baik teori maupun dokumen proyek dan seminar.
3. Purwantiasning Ari Widyati, 2013, Kajian Konsep Adaptif Reuse sebagai Alternatif
Aplikasi Konsep Konservasi, Jurnal Arsitektur Universitas Bandar Lampung JA! No.4
Vol.1
4. Shirvani, Hamid, The Urban Design Process, Cambridge University Press, 1985.
5. W.Dana, Djefry, Ciri Perancangan Kota Bandung, Gramedia Pustaka Utarna, Jakarta.
6. Zahnd, Markus. Perencanaan kcta secara terpadu. Penerbit Kanisius dan
Scegijapranata University Pres. 1999.
7. Hedman, Richard: Jaszewski, Andrew. Fundamental of Urban Design. Planner Press.
Washington.1984

Sumber Internet :
(2) (PDF) Permasalahan Konservasi dalam Arsitektur dan Perkotaan | Antariksa Sudikno -
Academia.edu

<
← MENU AKHIRI
Terima Kasih
Tin Budi Utami

Anda mungkin juga menyukai