Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

W
BASIC LIFE SUPPORT (BLS)
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat 1

Disusun Oleh :
1. Aprilia Utami (A12020001)
2. Dewi Faitmah (A12020002)
3. Aizah Cahyaningrum (A12020007)
4. Alfina Eka Prima (A12020008)
5. Ameliatun Nur Rohmah (A12020014)
6. Anis Nurul Istikhomah (A12020020)
7. Anisa Awalussangadah (A12020021)
8. Anisya Febriana (A12020025)
9. Arwandanu Fadilah (A12020028)
10.Athikkah Siti Amairoh (A12020030)
11.Dea Safridha (A12020033)
12.Dewi Arimbi Hanggono Raras (A12020034)
13.Elia Mustika (A12020039)
14.Elsa Dwi Yuliana (A12020040)
15.Erfina Rahmawati (A12020045)
16.Estu Wibowo (A12020046)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
2021/2022
SKENARIO KASUS
Laki-laki usia 40 tahun sedang berolahraga disekitar taman kota, mengalami nyeri
dada hebat. Kemudian dibawa oleh rekannya ke IGD. Setelah sampai IGD, pasien
mengalami perburukan dan tidak sadarkan diri. Hasil pengkajian didapatkan nafas
tidak ada (nadi carotis), nadi tidak teraba. Tindakan yang dilakukan segera adalah
RJP. Bacaan EKG didapatkan irama VT tanpa nadi, sehingga dilakukan
defibrilasi. Kemudian dilanjutkan RJP kembali selama 2 menit dan cek irama
masih VT tanpa nadi, dilakukan defibrilasi kembali dan lanjut RJP dengan terapi
ephineprine tiap 3-5 menit. Selain itu, pasien juga mendapat terapi amiodarone
300 mg.

A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Nama : Tn. W
Usia : 40 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : jl. Pemuda no. 5 Kebumen
Tanggal pengkajian : 16 Maret 2022
No RM : 123-456
2. Penanggung jawab
Nama : Ny. O
Usia : 29 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Alamat : jl. Pemuda no. 5 Kebumen
Hubungan dengan klien: Istri
3. Pengkajian primer
a. Airway : Terdapat sumbatan jalan nafas
b. Breathing : Spontan, Dispneu
c. Circulation : Terdapat Nadi Carotis, nadi tidak teraba
d. Disability : Tidak sadarkan diri
e. Exposure :-

4. Pengkajian sekunder
a. Riwayat kesehatan utama :
Klien datang ke IGD dengan keluhan pasien mengalami perburukan dan
tidak sadarkan diri. Hasil pengkajian didapatkan nafas tidak ada (nadi
carotis), nadi tidak teraba.

b. Pengkajian nyeri
P : klien mengatakan nyeri bertambah bila beraktivitas
Q : klien mengatakan sakit seperti ditusuk-tusuk
R : klien mengatakan nyeri pada area dada menjalar sampai bahu
S : klien mengatakan kualitas nyeri pada skala 7
T : klien mengatakan nyeri dirasakan secara terus menerus
5. Tanda-tanda vital
TD : 90/60 mmHg
N : 60 x/menit
RR : 13 x/menit
S : 34°C
6. Pengkajian Head to toe
Kepala : Kepala pasien tampak berbentuk mesosephal, simetris,
rambut hitam, kulit kepala bersih tidak ada ketombe
Muka : Muka pasien tampak simetris, warna sama dengan bagian
tubuh lain
Mata : Mata pasien tampak simetris kanan kiri, konjungtiva tidak
anemis
Hidung : Hidung pasien tampak normal, simetris, tidak polip,bersih
Telinga : Telinga pasien tampah simestris, bersih
Leher :I : tidak ada luka pada area leher
Pa : nadi karotis tidak teraba
Dada : I : bentuk dada simetris, penggunaan otot bantu napas
Pa : terdapat kelainan pada jantung (kanan)
A : terdapat bunyi jantung tambahan
Abdomen : I : tampak penggunaan otot-otot perut saat klien
bernafas
Pa : tidak teraba adanya massa
Pe : tidak kembung
A : tidak terdengar bising usus
Ekstremitas : I : tidak terdapat luka di ekstremitas atas maupun
bawah
Pa : tidak teraba krepitasi pada area ekstremitas
Intergumen : I : Tampak pucat dan berkeringat dingin
7. Pengkajian psikososial
- Klien tidak sadarkan diri
8. Pemeriksaan penunjang
• Pemerikasan gas-gas darah arteri
Hipoksemia
Ringan : PaO2 < 80 mmHg
Sedang : PaO2 < 60 mmHg
Berat : PaO2 < 40 mmHg
• Pemeriksaan rontgen dada
Melihat keadaan patologik dan atau kemajuan proses penyakit yang tidak
diketahui
• Hemodinamik
Tipe 1 peningkatan PCWP
• EKG
Mungkin memperlihatkan bukti-bukti regangan jantung di sisi kanan
Disritmia
9. Terapi Medis
No Jenis Obat Dosis Indikasi
1 Ephineprine 10 mL Untuk resusitasi jantung
paru
2 Amiodarone 300 mg Untuk aritmia ventrikel
pada pasien dewasa.

B. ANALISA DATA
Data fokus Diagnosa
DS : Pasien mengatakan sesak nafas dan merasa nyeri Pola nafas tidak efektif
dibagian dada yang menjalar sampai bahu dengan skala b.d. penurunan ekspansi
nyeri 7 paru
DO :
TD : 90/60 mmHg
N : 60 x/menit
RR : 13 x/menit
S : 34°C
SPO2 : 94%
DO : Gangguan pertukaran gas
TD : 90/60 mmHg b.d abnormalitas
N : 60 x/menit ventilasi-perfusi
RR : 13 x/menit sekunder terhadap
S : 34°C hipoventilasi
SPO2 : 94%
DS : Klien mengatakan nyeri dada menjalar sampai bahu Nyeri akut b.d agen
dengan skala nyeri 7, nyeri bertambah saat beraktivitas pencedera biologis
(miokard)
DO :
Pemeriksaan TTV
TD : 90/60 mmHg
N : 60 x/menit
RR : 13 x/menit
S : 34°C
SPO2 : 94%

Pengkajian PQRST
P : klien mengatakan nyeri bertambah bila
beraktivitas
Q : klien mengatakan sakit seperti ditusuk-tusuk
R : klien mengatakan nyeri pada area dada menjalar
sampai bahu
S : klien mengatakan kualitas nyeri pada skala 7
T : klien mengatakan nyeri dirasakan secara terus
menerus

C. INTERVENSI
Hari/ Data fokus Diagnosa Intervensi
Tanggal
Rabu, 30 DS : Pasien Pola nafas tidak Tujuan :
Maret 2022 mengatakan sesak efektif b.d. Setelah dilakukan tindakan
nafas dan merasa penurunan keperawatan pasien dapat
nyeri dibagian ekspansi paru mempertahankan pola
dada yang pernapasan
menjalar sampai yang efektif
bahu dengan skala Kriteria Hasil :
nyeri 7 Pasien menunjukkan :
DO : • Frekuensi, irama dan
TD :90/60 kedalaman pernapasan
mmHg normal
N :60 x/menit • Adanya penurunan dispneu
RR :13 x/menit • Analisa gas darah dalam
S : 34°C batas normal
SPO2 : 94% Intervensi :
• Kaji frekuensi, kedalaman
dan kualitas pernapasan
serta pola pernapasan.
• Kaji tanda vital dan tingkat
kesasdaran setaiap jam dan
prn
• Monitor pemberian
trakeostomi bila PaCo2 50
mmHg atau PaO2< 60
mmHg
• Berikan oksigen dalam
bantuan ventilasi dan
humidifier sesuai dengan
pesanan
• Pantau dan catat gas-gas
darah sesuai indikasi : kaji
kecenderungan kenaikan
PaCO2
atau kecendurungan
penurunan PaO2
• Auskultasi dada untuk
mendengarkan bunyi nafas
setiap 1 jam
• Pertahankan tirah baring
dengan kepala tempat tidur
ditinggikan 30 sampai 45
derajat
untuk mengoptimalkan
pernapasan
• Berikan dorongan untuk
batuk dan napas dalam,
bantu pasien untuk mebebat
dada
selama batuk
• Instruksikan pasien untuk
melakukan pernapasan
diagpragma atau bibir
• Berikan bantuan ventilasi
mekanik bila PaCO > 60
mmHg. PaO2 dan PCO2
meningkat
dengan frekuensi 5
mmHg/jam. PaO2 tidak
dapat dipertahankan pada 60
mmHg atau
lebih, atau pasien
memperlihatkan keletihan
atau depresi mental atau
sekresi menjadi sulit
untuk diatasi.
DO : Gangguan Tujuan :
TD :90/60 pertukaran gas Setelah diberikan tindakan
mmHg berhubungan keperawatan pasien dapat
N :60 x/menit dengan mempertahankan pertukaran
RR :13 x/menit abnormalitas gas
S : 34°C ventilasi-perfusi yang adekuat
SPO2 : 94% sekunder Kriteria Hasil :
terhadap Pasien mampu menunjukkan
hipoventilasi :
• Bunyi paru bersih
• Warna kulit normal
• Gas-gas darah dalam batas
normal untuk usia yang
diperkirakan
Intervensi :
• Kaji terhadap tanda dan
gejala hipoksia dan
hiperkapnia
• Kaji TD, nadi apikal dan
tingkat kesadaran
setiap[ jam dan prn,
laporkan perubahan
tinmgkat kesadaran pada
dokter.
• Pantau dan catat
pemeriksaan gas darah, kaji
adanya kecenderungan
kenaikan dalam
PaCO2 atau penurunan
dalam PaO2
• Bantu dengan pemberian
ventilasi mekanik sesuai
indikasi
11

• Auskultasi dada untuk


mendengarkan bunyi nafas
setiap jam
• Tinjau kembali
pemeriksaan sinar X dada
harian, perhatikan
peningkatan atau
penyimpangan
• Pantau irama jantung
• Berikan cairan parenteral
sesuai pesanan
• Berikan obat-obatan sesuai
pesanan : bronkodilator,
antibiotik, steroid.
DS : Klien Nyeri akut b.d Tujuan :
mengatakan nyeri agen pencedera Setelah dilakukan tindakan
dada menjalar biologis keperawatan, nyeri akan
sampai bahu (miokard) berkurang
dengan skala nyeri Kriteria hasil :
7, nyeri bertambah - Klien akan mengatakan
saat beraktivitas nyeri berkurang
- Skala nyeri 7
DO :
Pemeriksaan TTV Intervensi :
TD :90/60 - Kaji skala nyeri
mmHg - Jelaskan penyebab nyeri
N :60 x/menit - Lakukan imobilisasi pada
RR :13 x/menit daerah bahu sampai lengan
S : 34°C kanan
SPO2 : 94% - Ajarkan teknik relaksasi
- Kolaborasikan pemberian
Pengkajian analgetik
PQRST
P : klien
mengatakan nyeri
bertambah bila
beraktivitas
Q : klien
mengatakan sakit
seperti ditusuk-
tusuk
R : klien
mengatakan nyeri
pada area dada
menjalar sampai
bahu
S : klien
mengatakan
kualitas nyeri pada
skala 7
T : klien
mengatakan nyeri
dirasakan secara
terus menerus

D. IMPLEMENTASI
Hari/Tanggal Diagnosa Kep Implementasi Respon
Rabu, 30 Nyeri akut b.d 1. Mengkaji skala 1. Pasien kooperatif
Maret 2022 agen pencedera nyeri 2. Pasien mampu
biologis 2. Menjelaskan melakukan anjuran
(miokard) penyebab nyeri dari perawat
3. Melakukan dengan baik
imobilisasi pada 3. Pasien mampu
daerah bahu menerima
sampai lengan penjelasan dari
kanan perawat dengan
4. Mengajarkan baik
teknik relaksasi 4. Perawat dan dokter
5. Melakukan dapat bekerja sama
kolaborasikan dg baik untuk
pemberian pemberian
analgetik analgetik
Rabu, 30 Gangguan 1. Memonitor 1. Pasien kooperatif
Maret 2022 pertukaran gas keluhan nyeri 2. Pasien mampu
berhubungan dada melakukan anjuran
dengan 2. Memposisikan dari perawat
abnormalitas pasien dengan baik
ventilasi-perfusi semifowler/fowler 3. Pasien mampu
sekunder dengan kaki menerima
terhadap kebawah atau penjelasan dari
hipoventilasi posisi nyaman perawat dengan
3. Menganjurkan baik
aktivitas fisik 4. Perawat dan dokter
secara bertahap dapat bekerja sama
4. Melakukan dg baik untuk
kolaborasi pemberian
pemberian anti analgetik.
aritmia
Rabu, 30 Pola nafas tidak 1. Memonitor pola 1. Pasien kooperatif
Maret 2022 efektif b.d. nafas (frekuensu 2. Pasien mampu
penurunan kedalaman, usaha melakukan anjuran
ekspansi paru nafas) dari perawat
2. Memposisi dengan baik
semifowler/fowler 3. Pasien mampu
3. Memberikan menerima
oksigen penjelasan dari
4. Melakukan perawat dengan
kolaborasi baik
pemberian 4. Perawat dan dokter
bronkodilator, dapat bekerja sama
ekspektoran, dg baik untuk
mukolitik pemberian
analgetik

D. EVALUASI
Hari/Tanggal Dx Catatan Perkembangan
Rabu, 30 Maret 1 S: Klien mengatakan nyeri dada menjalar sampai
2022 bahu dengan skala nyeri 7, nyeri bertambah saat
beraktivitas
O: Pemeriksaan TTV
TD : 90/60 mmHg
N : 60 x/menit
RR : 13 x/menit
S : 34°C
SPO2 : 94%

Pengkajian PQRST
P : klien mengatakan nyeri bertambah bila
beraktivitas
Q : klien mengatakan sakit seperti ditusuk-
tusuk
R : klien mengatakan nyeri pada area dada
menjalar sampai bahu
S : klien mengatakan kualitas nyeri pada skala
7
T : klien mengatakan nyeri dirasakan secara
terus menerus
A: Nyeri akut b.d agen pencedera biologis
(miokard)
P: Melanjutkan intervensi
1. Mengkaji skala nyeri
2. Menjelaskan penyebab nyeri
3. Melakukan imobilisasi pada daerah bahu
sampai lengan kanan
4. Mengajarkan teknik relaksasi
5. Melakukan kolaborasikan pemberian
analgetik
Rabu, 30 Marer 2 S:
2022
O: TD : 90/60 mmHg
N : 60 x/menit
RR : 13 x/menit
S : 34°C
SPO2 : 94%
A: Gangguan pertukaran gas b.d abnormalitas
ventilasi-perfusi
sekunder terhadap hipoventilasi
P: Melanjutkan intervensi
1. Memonitor keluhan nyeri dada
2. Memposisikan pasien semifowler/fowler
dengan kaki kebawah atau posisi nyaman
3. Menganjurkan aktivitas fisik secara bertahap
4. Melakukan kolaborasi pemberian anti
aritmia
Rabu, 30 Maret 3 S: Psien mengatakan sesak nafas dan merasa nyeri
2022 dibagian dada yang menjalar sampai bahu dengan
skala nyeri 7
O: TD : 90/60 mmHg
N : 60 x/menit
RR : 13 x/menit
S : 34°C
SPO2 : 94%
A: Pola nafas tidak efektif b.d hambatan upaya
napas
P: Melanjutkan intervensi
1. Memonitor pola nafas (frekuensu
kedalaman, usaha nafas)
2. Memposisi semifowler/fowler
3. Memberikan oksigen
4. Melakukan kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran, mukolitik

Anda mungkin juga menyukai