Anda di halaman 1dari 11

 

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makna sambungan yang difahami dalam bidang pemesinan, tidak jauh berbeda dengan apa
yangkita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu menghubungkan antara satu benda dengan
lainnya.Sebagaimana yang diketahui, manusia tidak dapat memproduksi sesuatu dalam sekali
kerja.Hal ini tidak lain karena keterbatasan manusia dalam menjalani prosesnya.

Makanya benda yangdibuat manusia umumnya terdiri dari berbagai komponen yang dibuat
melalui prosespengerjaan dan perlakuan yang berbeda. Sehingga untuk dapat merangkainya menjadi
sebuahbenda utuh, dibutuhkanlah elemen penyambung.

  Menilik fungsinya, elemen penyambung sudah pasti akan ikut mengalami pembebanan
saatbenda yang dirangkainya dikenai beban. Ukurannya yang lebih kecil dari elemen yang
disambungmengakibatkan beban terkonsentrasi padanya. Efek konsentrasi beban inilah yang
harusdiantisipasi saat merancang sambungan, karena sudah tentu akan bersifat merusak.

B. Ruang Lingkup Pembahasan

1. engertian Sambungan asak.


!. rinsip "erja.
#. engaplikasian.
$. Macam-macam %ipe &ang 'igunakan ada Sambungan asak.
(. erhitungan "ekuatan asak Memanjang.

C. Tujuan

1. Menjelaskan Sambungan asak.


!. Menjelaskan rinsip "erja.
#. Menjelaskan engaplikasian Smbungan asak.
$. Menjelaskan Macam-macam %ipe &ang 'igunakan ada Sambungan asak .
(. Menjelaskan erhitungan "ekuatan asak Memanjang.

BAB II

1
 

PEBAHA!AN

A. Pengertian !ambungan Pasak 

asak merupakan sepotong baja lunak )mild steel*, berfungsi sebagai pengunci yang
disisipkan diantara poros dan hub )bos* sebuah roda pulli atau roda gigi agar keduanya tersambung
dengan pasti sehingga mampu meneruskan momen putar+torsi.

  emasangan pasak antara poros dan hub dilakukan dengan membenamkan pasak pada alur 
yang terdapat antara poros dan hub sebagai tempat dudukan pasak dengan posisi memanjang sejajar 
sumbu poros.

B. Prinsip "erja

engunci yang disisipkan di antara poros dan hub )bos* sebuah roda pulli atau roda gigi agar 
keduanya tersambung dengan pasti sehingga mampu meneruskan momen putar+torsi. emasangan
 pasak antara poros dan hub dilakukan dengan membenamkan pasak pada alur yang terdapat antara
 poros dan hub sebagai tempat dudukan pasak dengan posisi memanjang sejajar sumbu poros.

C. Pengaplikasian

enggunaan asak yaitu sebagai pengaman posisi, pengaturan kekuatan putar atau kekuatan
luncur dari naf terhadap poros, perletakan kuat dari gandar, untuk sambungan  flexible atau bantalan,
 penghenti pegas, pembatas gaya, pengaman sekrup dan lain-lain.

ungsi yg serupa dg pasak adalah dilakukan oleh 

1. Seplain  dimana gigi pada seplain biasanya besar atau sedang.


!. erigi )serration*  gigi kecil! dengan jarak bagi yg kecil juga.

"eduanya dapat digeser secara aksial saat meneruskan daya.

D. a#am$ma#am Tipe %ang Digunakan Pa&a !ambungan Pasak 

1. asak /enam + Sunk "ey )/*

asak jenis ini dipasang terbenam setengah pada bagian poros dan setengah pada bagian hub.
%erdiri atas beberapa jenis 
a. asak benam persegi panjang )0ectangular Sunk key*

)penampang memanjang tirus perbandingan 1  1*

2
 

'engan 

 b. asak bujur sangkar )S2uare key*


/entuknya smaa seperti 0ectangular sunk key, tetapi lebar dan tebalnya sama yaitu 

c. arallel Sunk key )pasak benam sejajar*

)sama dengan / ersegi anjang tetapi penampang memanjang tidak tirus*

/entuk seperti ini dimaksudkan agar hub atau sebaliknya poros dapat digeser satu sama lain
di sepanjang sumbu poros.

d. asak /erkepala )ib head key*

asak ini digunakan biasanya untuk poros berputar bolak balik.   Memiliki bentuk yang sama
dengan / ersegi anjang tetapi dilengkapi kepala pada salah satu bagian ujungnya. /erfungsi untuk 
memudahkan proses bongkar pasang.

e. asak 3kat + ib Head "ey

3
 

asak diikat pada poros, bebas pada hub atau sebaliknya agar bagian yang bebas bisa
digerakkan aksial )searah poros*.

Merupakan pasak tipe khusus untuk memindahkan torsi+momen putar sekaligus dii4inkan
adanya pergerakan aksial disepanjang sumbu poros.

f. / Segmen

Merupakan jenis pasak yang dapat disetel dengan mudah, karena pasak dibenam pada alur 
yang berbentuk setengah lingkaran pada poros. 5enis ini digunakan secara luas pada mesin-mesin
kendaraan dan perkakas.

"elebihan dari jenis pasak ini adalah 

 dapat menyesuaikan sendiri dengan kemiringan )ketirusan* bentuk celah yang terdapat pada
hub.
 Sesuai untuk poros dengan konstruksi tirus pada bagian ujungnya, karena mencegah
kemungkinan lepasnya pasak.

"ekurangannya 

 6lur yang terlalu dalam pada poros akan melemahkan poros.


 %idak dapat difungsikan sebagai / 3kat.

g. asak %embereng )7oodruff key*

asak jenis ini digunakan untuk poros dengan puntir + daya tidak terlalu besar.

!. asak elana )Saddle key*

4
 

5enis pasak ini pemakaian umum untuk menjamin hubungan antara naf roda dengan poros.

%erdiri dari dua tipe, yakni 

 asak elana 'atar 

Merupakan pasak tirus yang dipasang pas pada alur hub dan datar pada lengkung poros, jadi
mudah slip pada poros jika mengalami kelebihan beban torsi. Sehingga hanya mampu digunakan
untuk poros-poros beban ringan sebagai penyortir beban.

 asak elana 8engkung

Merupakan pasak tirus yang dipasang pas pada alurnya dihub dan bagian sudut ba7ahnya
dipasang pas pada bagian lengkung poros.

#. asak bulat )0ound keys*

Merupakan pasak berpenampang bulat yang dipasang ngepas dalam lubang antara poros dan
hub. "elebihannya adalah pembuatan alur dapat dilakukan dengan mudah setelah hub terpasang pada
 poros dengan cara dibor.

Umumnya digunakan untuk poros yang meneruskan tenaga putar kecil.

6da dua posisi pemasangannya atau kedudukannya pada poros dan hub, yakni 

 dipasang membujur )sejajar sumbu poros*


 dipasang melintang )tegak lurus sumbu poros*

5
 

$. %angent key

emakaiannya sama seperti pasak pelana, tetapi pasaknya dipasang dua buah berimpit.

(. asak gigi )Splines*

asak jenis ini memiliki kekuatan yang lebih besar dibanding dengan tipe-tipe lainnya.
"arena konstruksi pasaknya dibuat lansung pada bahan poros dan hub yang saling terkait.

Umumnya digunakan untuk poros-poros yang harus mentrasmisikan tenaga putar besar,
seperti pada mesin-mesin tenaga dan sistim transmisi kendaraan.

/ahan pasak dan poros yang digunakan biasanya sama. asaknya yang berjumlah banyak 
yakni  $, 9, :, 1 sampai 19 buah . "arena hampir menyerupai sehingga sering disebut sebagai pasak 
gigi )Spline*.

Spline pada poros biasanya relatif lebih panjang, terutama bagi hub yang dapat digeser-geser 
secara aksial.

6
 

E. Perhitungan "ekuatan Pasak emanjang

/ila direncanakan poros tersebut mampu memindahkan daya sebesar  )";* dengan putaran
)n* rpm, maka sudah barang tentu pasak yang akan direncanakan tersebut juga harus mampu
meneruskan daya dan putaran, sehingga besar torsi )%* yang bekerja pada poros yaitu 

'alam perencanaan pasak, besar torsi yang terjadi lebih besar dari torsi yang harus
dipindahkan yaitu 

/ila diameter poros serta %orsi untuk perencanaan pasak telah diketahui, maka gaya keliling
yang bekerja pada pasak dapat dicar yaitu 

  dimana  d < diameter poros

'alam perencanaan pasak, ada dua kemungkinan pasak tersebut rusak atau putus 

a. utus akibat gaya geser 


 b. utus akibat tekanan bidang

7
 

/ila pasak tersebut diperhitungkan kemungkinan putus akibat gaya geser maka 

'ari pers. 1 = ! diperoleh 

/ila diperhitungkan kemungkinan rusak akibat tekanan bidang 

/ila pasak harus mampu menahan gaya geser dan gaya tekan, maka dari pers. # = $ diperoleh

8
 

Untuk ukuran lebar dan tebal pasak biasanya sudah distandarisasi maka hasil perhitungan
harus dipilih ukuran yang ada pad astandarisasi./ila hasil perhitungan, ukurannya tidak ada yang
cocok dalam tabel pasak, maka ukuran pasak yang diambil adalah ukuran yang lebih besar.

'i ba7ah ini dicantumkan ukuran lebar dan tebal pasak, sesuai dengan standart yang
dipasaran.

%abel standart asak melintang menurut 3S  !!>! dan !!># ? 1>9#

9
 

BAB III
PENUTUP

A. "esimpulan

Setelah melakukan pembahasan mengenai aplikasi yang luas dari pengetahuan dalam
sambungan pasak, dalam teknologi sambungan dalam pemakaian sehari-hari dapat ditarik 
kesimpulan yaitu 
1. embahsan sambungan adalah suatu pengerjaan sebagai pengunci yang disisipkan
diantara poros dan hub )bos* sebuah roda pulli atau roda gigi .
!. ebahasan mengenai sambungan pasak sangat penting keteknikan, khususnya teknik 
mesin.

DA'TAR I!I

10
 

PEN(ANTAR ...........................................................................................................................i
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
6. 8atar /elakang....................................................................................................................1
/. 0uang 8ingkup embahasan..............................................................................................1
@. %ujuan.................................................................................................................................1
BAB II.......................................................................................................................................!
PEBAHA!AN.......................................................................................................................!
6. engertian Sambungan asak.............................................................................................!
/. rinsip "erja.......................................................................................................................!
@. engaplikasian....................................................................................................................!
1. Seplain  dimana gigi pada seplain biasanya besar atau sedang.........................................!
!. erigi )serration*  gigi kecil! dengan jarak bagi yg kecil juga.........................................!
'. Macam-macam %ipe &ang 'igunakan ada Sambungan asak.........................................!
1. asak /enam + Sunk "ey )/*...........................................................................................!
!. asak elana )Saddle key*..................................................................................................(
#. asak bulat )0ound keys*...................................................................................................(
$. %angent key.........................................................................................................................9
(. asak gigi )Splines*............................................................................................................9
E. erhitungan "ekuatan asak Memanjang..........................................................................A
BAB III....................................................................................................................................1
PENUTUP...............................................................................................................................1
6. "esimpulan.......................................................................................................................1
DA'TAR PU!TA"A

11

Anda mungkin juga menyukai