Anda di halaman 1dari 3

PEMANTAUAN PELAKSANAAN

KEBIJAKAN PROSEDUR
PENANGANAN LIMBAH
BERBAHAYA
No.Dokumen:

SOP No. Revisi : 00

Tanggal Terbit:

Halaman :1/3

UPTD
SURADI, SKM
PUSKESMAS
Nip. 196908141990021002
TONTONUNU
1. Pengertian Melihat pelaksanaan kebijakan dan cara penanganan limbah
berbahaya
2. Tujuan agar limbah tersebut tidak mencemari lingkungan yang dapat
menjadi sumber penularan penyakit bagi petugas dan pasien
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Tontonunu Nomor :
445/No. SK/PKM-T/XII/2018 tentang Pengendalian dan
Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun di UPTD
Puskesmas Tontonunu
4. Referensi Kementerian Lingkungan Hidup. 2014. Pedoman Kriteria
Pengelolaan Limbah Medis Ramah Lingkungan.
5. Langkah- 1. Melihat dan meneliti satu persatu bahan limbah berbahaya
langkah 2. Menggolongkan jenis limbah laboratorium, yang terdiri dari
limbah medis dan limbah non medis.
3. Tempat pembuangan sampah di laboratorium dibedakan
warnanya berdasarkan jenis kantong plastik, dimana untuk
kantong plastik yang berwarna hitam adalah limbah non
medis, dan kantong plastik yang berwarna kuning untuk
sampah medis.
4. Limbah cair berupa dahak, darah, urin di alirkan ke IPAL
5. Untuk limbah medis berupa spuit dan obyek glass dibuang
pada safety box
6. Limbah berupa pot dahak direndam dengan menggunakan
desinfektan, kemudian dimasukkan dalam tempat sampah

1/3
dengan label limbah infeksius yang telah dilapisi kantongan
berwarna kuning
7. Limbah padat dikumpulkan dalam TPS
8. Kemudian dikirim kepada pihak ketiga
6. Bagan alir
Meneliti bahan limbah
berbahaya Menggolongkan jenis
limbah laboratorium

Pemilahan Sampah di
Spuit dan objek glass
Laboratorium
dibuang pada safety box

Pot dahak diberi


Semua jenis limbah desinfektan, dimasukkan
dikumpulkan di TPS ke tempat sampah yang
dilapisi kantongan
berwarna kuning

Limbah padat
dikumpulkan dalam TPS
pihak ketiga

7. Unit terkait Semua Unit Kerja

8. Rekaman Historis Perubahan

No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai


2/3
Diberlakukan

3/3

Anda mungkin juga menyukai