TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
intraseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan strukur tubuh sebagian atau
keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat (Kemenkes,
perubahan proposi, hilangnya ciri-ciri lama, serta munculnya ciri-ciri baru (Marmi
dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai hasil dari
juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi
6
7
selanjutnya.
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia
melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa
berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan
fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan
peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat,
kepandaiannya.
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap,
yaitu:
gerak halus.
Anak
a. Faktor genetik.
tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang terkandung di dalam sel
telur yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan.
tulang. Termasuk faktor genetik antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang
b. Faktor lingkungan.
mempengaruhi individu setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.
1) Faktor herediter
Merupakan faktor pertumbuhan yang dapat diturunkan yaitu: suku, ras dan
jenis kelamin. Jenis kelamin ditentukan sejak dalam kandungan. Anak laki-laki
setelah lahir cenderung lebih besar dan tinggi dari anak perempuan, hal ini
nampak saat anak sudah mengalami masa pra-pubertas. Ras dan suku juga
tubuh lebih pendek daripada orang Eropa atau suku Asmat dan Irian berkulit
hitam.
2) Faktor lingkungan
a) Lingkungan pra-natal
karena ibu kurang mendapat assupan gizi yang baik, gangguan endokrin pada ibu
(diabetes meillitus), dll. Faktor lingkungan yang lainadalah radiasi yang dapat
b) Lingkungan pos-natal
(1) Nutrisi
hamil dipengaruhi oleh budaya yang dianutnya, misalnya larangan untuk makan
makanan tertentu padahal zat gizi tersebut dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin.
sel.
Sebagai anak tunggal, sulung, anak tengah atau anak bungsu akan
keluarga.
pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dapat terlihat apabila anak dalam kondisi
pertumbuhan sel.
a. Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan
b. Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan
keterlambatan atau kerusakan pada sistem lainnya. Hal ini akan melibatkan aspek
b. Cerebral palsy.
Merupakan suatu kelainan gerakan dari postur tubuh yang tidak progresif,
yang disebabkan suatu kerusakan atau gangguan pada sel-sel motorik pada
13
susunan syaraf pusat yang sedang tumbuh atau belum selesai pertumbuhannya
c. Sindrom Down.
Anak dengan Syndrom Down adalah individu yang tidak dapat dikenal
dari fenotifnya dan mempunyai kecerdasan yang terbatas, yang terjadi akibat
anak yang normal. Beberapa faktor penting seperti kelainan jantung kongenital,
d. Gangguan Autisme
muncul sebelum anak usia 3 tahun. Pervasif berarti meliputi seluruh aspek
adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak
14
rutin sedini mungkin dan terusmenerus pada setiap kesempatan. Stimulasi ini
dapat dilakukan oleh orangtua, anggota keluarga atau orang dewasa lain disekitar
dilakukan oleh ibu dan ayah yangmerupakan orang terdekat dengan anak,
datangnya dari lingkungan luar individu anak. Anak yang lebih banyak
menerus pada setiap aspek perkembangan anak berarti anak telah memberikan
kesempatan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal (Marmi dan Kukuh
Rahardjo, 2015).
gerak halus, kemampuan bicara dan bahasa serta kemampuan sosialisasi dan
2. Selalu tunjukan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan meniru tingkah
6. Gunakan alat bantu /permainan yang sederhana,aman dan ada disekitar anak,
7. Berikan kesempatan yang sama pada anak laki – laki dan perempuan, serta
8. Anak selalu di beri pujian, bila perlu diberikan hadiah untuk keberhasilannya.
sesuai.
sambil menunjuk,
2) Bertanya kepada anak hingga menyebutkan nama yang ada pada gambar,
sendiri, serta
1) Menyebutkan warna,
dingin),
menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan
kembang anak, maka intervensi akan lebih mudah dilakukan pada anak (Marmi &
kemitraan antara keluarga (orang tua, pengasuh anak dan anggota keluarga
melalui koodinasi aktifitas saraf pusat, saraf tepi, dan otot. Kontrol pergerakan ini
menuju kearah distal sampai jari. Kemampuan motorik halus dipengaruhi oleh
matangnya fungsi motorik, dan koordinasi saraf neuron yang baik. Keterampilan
motorik halus merupakan koordinasi halus pada otot-otot kecil yang memainkan
suatu peran utama, salah satunya keterampilan menulis “a” merupakan seragkaian
18
beratus-ratus koordinasi saraf otot. Pergerakan terampil adalah proses yang sangat
dan kesempatan individu untuk belajar anak yang jarang menggunakan krayon,
Stimulasi halus yang dapat diberikan sesuai dengan jenjang usia antara lain:
Tabel 1
Tahapan Perkembangan dan Stimulasi Umur 24 - 36 Bulan
Gerak Halus
Tahap Perkembangan
Mencoret-coret pensil pada kertas
Stimulasi
mencoret-coret pensil pada kertas
1. Dorong agar anak mau berrnain puzzle, balok-balok, memasukkan benda
yang satu ke dalam bendalainnya, dan menggambar
2. Membuat gambar tempelan. Bantu anak memotong gambar-gambar dari
majalah tua dengan guntinguntuk anak. Dengan lem kertas atau karton atau
membuat gambar tempelan. Bicarakan dengan anaktentang apa yang sedang
dibuatnya.
3. Memilih dan mengelompokkan benda- benda menurut jenisnya. Berikan
kepada anak bermacam-macam benda, misalnya: uang logam, berbagai jenis
kancing, bendaberbagai wama, dan lain¬ lain. Minta anak memilih dan
mengelompokkan benda-benda itu menurutjenisnya. Mulai dengan 2 jenis
benda yang berlainan, kemudian sedikit demi sedikit tambahkan jenisnya.
4. Mencocokkan gambar dan benda, tunjukkan kepada anak cara mencocokkan
gambar bola dengan sebuah bola yang sesungguhnya. Bicarakan mengenai
bentuknya, gunanya dan sebagainya.
5. Konsep jumlah. Tunjukkan kepada anak 5 cara mengelompokkan benda
dalam jumlah satu-satu, dua, tiga dan sebagainya. Katakan kepada anak anda
berapa jumlah benda dalam satu kelompok danbantu ia menghitungnya, ini
ada 3 biji kacang, mari kita hitung, satu, dua, tiga
6. Bermain/menyusun balok-balok.
Beli atau buat satu set balok mainan anak. Anak akan main dengan balok-
balok itu selama bertahun-tahun.Bila anak anda bertambah besar, anda dapat
19
menambah jumlahnya.
Sumber: Kementerian Kesehatan, 2016,hlm 54.
suara untuk mengikuti perintah, dan berbicara spontan. Komunikasi tidak hanya
berbicara, tetapi juga perilaku nonverbal seperti mimik wajah dan sikap tubuh.
lahir. Bayi akan berusaha mengenal suara ibunya untuk membedakan dengan
suara wanita lain. Umur 3-4 bulan, bayi belajar ngoceh dan ini merupakan latihan
sosial untuk berkomunikasi antara dia dan ibunya. Selanjutnya bayi akan belajar
menirukan suara, dan anak akan terbiasa dengan bahasa ibunya baik dalam
sekitar anak. Rangsangan sensorik berasal dari pendengaran dan penglihatan yang
sangat penting dalam perkembangan bahasa. Seorang anak tidak akan mampu
(Soetjiningsih, 2016).
20
terkait dengan kemampuan berbicara. Produksi suara akan timbul bila telah
terjadi maturitas pada organ-organ bantu bicara dan saraf yang terkait.
Pendengararan yang baik merupakan salah satu syarat yang penting agar anak
dapat berbicara.
mental anak antara 12-18 bulan, saat itu anak sudah mampu berbicara
beberapa kata dan siap untuk dilatih, dan tepat untuk melakukan deteksi dini
Model tersebut adalah orangtua atau pengasuh. Anak sebaiknya diajak bicara
e. Motivasi
f. Bimbingan
Membimbing anak untuk berbicara diperlukan model yang baik, kata-kata yang
Tabel 2
Tahapan Perkembangan dan Stimulasi Umur 24 - 36 Bulan
Stimulasi
1. Bicara dengan baik, gunakan ejaan bahasa yang baik dan benar dan tidak
cadel, menggunakan 2 kata.
2. Bacakan buku cerita anak.Buat agar anak melihat anda membaca buku. Hal
ini mengandung pesan pentingnya manfaat membaca. buku cerita dengan
tulisan dan gambar yang besar-besar, supayamenarik minat anak. Ketika
selesai membacakan, ibu dan bapak dapat mengajukan 5 W dan 1 H yaitu:
who(siapa tokohya), what (apa yang terjadi), when (kapan terjadinya), where
(di mana terjadinya), why (mengapa bisa terjadi), how (bagaiman bisa
terjadi). Tujuannya melatih anak untuk mengembangkan keterampilan
berpikir kritis.
3. Dorong agar anak mau bercerita apa yang dilihatnya baik dari buku maupun
ketika jalan-jalan.
4. Bantu anak dalam memilih acara TV, dampingi anak ketika menonton TV.
Batasi waktu menonton maksimal 1jam sehari.
5. Acara/berita TV terkadang menakut¬kan anak. Jelaskan pada anak, apakah
hal itu nyata atau tidak.
6. Menyebut nama lengkap anak. Ajari anak menyebut namanya secara
lengkap. Sebut nama lengkap anak dengan perlahan. Minta anak
mengulanginya.
7. Bercerira tentang diri anak. Anak senang mendengar cerita tentang dirinya.
Ceritakan kembali kejadian-kejadian lucu dan menarik yang dialami anak.
8. Melihat gambar dan dapat menyebut dengan benar nama 2 benda atau lebih.
9. Menyebut nama berbagai jenis pakaian.ketika mengenakan pakaian anak,
sebut nama jenis pakaian tersebut (kemeja, celana, kaos, celana,rok,dsb).
22
kepribadian, konsep bahwa dirinya terpisah dari orang lain, perkembangan emosi,
individualitas, percaya diri, dan kritik diri sendiri (Andriana, Dian. 2017).
aturan-aturan, disiplin, sopan santun, dan lain-lain. Berbeda dengan aspek sosial
yaitu menyangkut hubungan dengan orang sekitarnya, yang dimualai dari ibunya,
kemudian orang lain yang berada disekitar anak, sehingga anak mampu
menyesuaikan diri dan mempunyai tanggung jawab sosial sesuai dengan umur dan
Tabel 3
Tahapan Perkembangan dan Stimulasi umur 24-36 bulan
Stimulasi
1. Melatih buang air kecil dan buang air besar di kamar mandi/ WC, ajari anak
untuk memberitahu anda bila ingin buang air kecil/buang air besar.Dampingi
anak saat buang air kecil/ buang air besar dan beritahu cara membersihkan
diri dan menyiramkotoran.
2. Berpakaian. Ajari anak berpakaian sendiri tanpa bantuan.Beri kesempatan
anak memilih sendiripakaian yang akan dikenakannya.
3. Bujuk dan tenangkan ketika anak kecewa dengan cara memeluk dan
berbicara kepadanya
4. Sering-sering ajak anak pergi ke luar mengunjungi tempat bermain, toko,
kebun binatang dan lain-lain.
5. Ajak anak membersihkan tubuhnya ketika kotor kemudian mengelapnya
dengan bantuan andasesedikit mungkin. Demikian juga dalam berpakaian
dan melakukan pekerjaan rumah tangga yang ringan.
6. Berdandan.
Biarkan anak berdandan mengenakan pakaian dewasa yang sudah tua. Beri
anak beberapa topi anak-anak,rok, celana, kemeja, sepatu, dsb. Biarkan anak
memilih sendiri mana yang akan dipakainya.
Sumber: Kemenkes, 2016, hlm 56.
24
Tabel 4
Jadwal Kegiatan dan Jenis Skrining
Deteksi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Pada Balita dan Anak Prasekolah
pelayanan. Adapun pelaksana dan alat yang digunakan adalah sebagai berikut:
25
Tabel 5
Tingkat Pelayanan, pelaksana, alat serta bahan yang digunakan dalam stimulasi
pelayanan. Adapun pelaksanaan dan alat yang di gunakan adalah sebagai berikut:
kurus, kurus sekali atau gemuk. Jadwal pengukuran bb/ tb di sesuaikan dengan
jadwal deteksi dini tumbuh kembang balita. Pengukuran dan penilaian BB/TB di
lakukan oleh tenaga kesehatan terlatih. Cara pengukuran berat badan/tinggi badan
Tabel 6
Cara mengukur berat dan tinggi badan
No Cara pengukuran
1 Menggunakan timbangan bayi
a. Timbangan bayi di gunakan untuk menimbang anak sampai umur 2
tahun atau selama anak masih bisa berbaring /duduk tenang
b. Letakkan timbangan pada meja yang datar dan tidak mudah
bergoyang
c. Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke angka o
d. Bayi sebaiknya telanjang tanpa topi,kaos kaki sarung tangan
e. Baringkan bayi dengan hati=hati di atas timbangan
f. Lihat jarum timbangan sampai berhenti.
g. Baca angka yang di tunjukan oleh jarum timbangan atau angka
timbangan
h. Bila bayi terus menerus bergerak,perhatikan gerakan jarum,baca
tengah-tengah gerakan jarum ke kanan dan ke kiri
2. Menggunakan timbangan injak
a. Letakkan timbangan di lantai yang datar sehingga tidak mudah
bergerak.
b. Lihat posisi jarum atau angka harus menunjuk ke angka O.
c. Anak sebaiknya memakai baju sehari-hari yang tipis, tidak memakai
alas kaki, jaket, topi, jam tangan, kalung, dan tidak memegang
sesuatu.
d. Anak berdiri di atas timbangan tanpa dipegangi.
e. Lihat jarum timbangan sampai berhenti.
f. Baca angka yang ditunjukkan oleh jarum timbangan atau angka
timbangan.
Sumber: Kementrian Kesehatan, 2016, hlm 21
27
2) Cara pengukuran panjang badan (PB) atau tinggi badan (TB) sesuai tabel
berikut:
Tabel 7
Pengukuran panjang badan atau tinggi badan
No Cara pengukuran
1 Cara mengukur dengan posisi berbaring:
a. Sebaiknya dilakukan oleh 2 orang.
b. Bayi dibaringkan telentang pada alas yang datar.
c. Kepala bayi menempel pada pembatas angka O.
d. Petugas 1: kedua tangan memegang kepala bayi agar tetap
menempel
e. pada pembatas angka 0 (pembatas kepala).
f. Petugas 2: tangan kiri menekan lutu bayi agar lurus, tangan
kananmenekan batas kaki ke telapak kaki
Petugas 2: membaca angka di tepi di luar pengukur
Gambar 1
Pengukuran panjang badan
Sumber: Kementrian Kesehatan RI, 2016
Gambar 2
Pengkuran tinggi badan
Sumber: kemekes, 2016
a) Ukur tinggi/panjang dan timbang berat badan anak, sesuai cara diatas.
c) Pilih kolom Berat Badan untuk laki-laki (kiri) atau perempuan(kanan) sesuai
jenis kelamin anak, cari angka berat badan yangterdekat dengan berat badan
anak.
d) Dari angka berat badan tersebut, lihat bagian atas kolom untukmengetahui
grafik WHO 2006 dan terdapat pada buku KIA revisi 2015.
normal.
pengukurandilakukan setiap tiga bulan. Pada anak yang lebih besar, umur
sekarang.
Gambar 3
Pengukuran lingkar kepala pada anak
9) Interpretasi
10) Intervensi
mengertahui serta mengenal faktor resiko pada balita, yang disebut anak usia dini.
Deteksi dini dapat diketahui penyimpangan tumbuh kembang anak secara dini,
diberikan dengan indikasi yang jelas pada masa kritis tumbuh kembang (Marmi
pada anak diperngaruhi oleh banyak faktor diantaranya tingkat kesehatan dan
status gizi anak disamping pengaruh lingkungan hidup dan tumbuh kembang anak
yang merupakan salah satu faktor dominan (Kementrian Kesehatan RI, 2012).
terlambat apabila pada skrining terdapat keterlambatan pada salah satu atau
penyimpangan.
18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, dan 72 bulan. Jika anak belum
mencapai umur skrining tersebut, minta ibu datang kembali pada umur
31
Formulir KPSP menurut umur. Formulir ini berisi 9–10 pertanyaan tentang
buah, kismis, kacang tanah, potongan biskuit kecil berukuran 0,5–1 cm.
anak.
ditanyakankepadanya.
tahu.
penyimpangan (P).
33
g. Intervensi
bulan pada anak berumur kurang dari 24 bulan dan setiap 6bulan
tindakanberikut.
pada anak lebih sering lagi, setiap saat dan sesering mungkin.
34
ketertinggalannya.
perkembangannya.
(5) Jika hasil KPSP ulang jawaban ”Ya” tetap 7 atau 8, kemungkinan
2) Jadwal TDD adalah setiap 3 bulan pada bayi umur kurang dari 12
bulandan setiap 6 bulan pada anak umur 12 bulan ke atas. Tes ini
terlatihlainnya.
anak.
persatu, berurutan.
atau pengasuh.
(8) Jawaban ”Ya” jika anak dapat melakukan perintah orangtua atau
pengasuh.
37
(9) Jawaban ”Tidak” jika anak tidak dapat atau tidak mau
melakukanperintah orangtua/pengasuh.
d) Interpretasi
(2) Catat dalam Buku KIA atau kartu kohort bayi/balita atau
e) Intervensi
2) Jadwal deteksi dini autis pada anak prasekolah dilakukan atas indikasiatau
Keluhan tersebut dapat berupa salah satu atau lebih keadaan diberikut:
a) Keterlambatan berbicara;
pengasuhanak.
CHAT.
4) Interpretasi
padapertanyaan A7 dan 84
B1;B5.
2,dan 3.
5) Intervensi
39