Jawab :
= 960 mm2
Lebar Lubang = 21 + 2 = 23 mm
= 960 – (23 x 8)
= 960 – 184
3.2 Tentukan An minimum dari batang tarik berikut ini. Φ baut = 21 mm, tebal pelat 8 mm
Lebar lubang = 21 + 2 = 23 mm
Potongan AD :
552 x 8 552 x 8
An = 2360 – 3(23)(8) + +
4 x 60 4 x 100
24200 24200
= 2360 – 552 + +
240 400
= 2009,66 mm2
Potongan ABC :
552 x 8 502 x 8
An = 2360 - 3(23)(8) + +
4 x 60 4 x 100
24200 20000
= 2360 – 552 + +
240 400
= 1958,83 mm2
3.8 suatu pelat baja setebal 21 mm disambungkan ke sebuah pelat buhul dengan alat sambung
baut berdiameter 25 mm. jika mutu baja BJ 41, hitunglah beban kerja maksimum yang dapat
dipikul oleh pelat tersebut (beban kerja tersendiri dari 20% beban mati dan 80% beban hidup)
Menghitung luas netto An :
Pot.1-2-3:
Pot.1-4-2-5-3
802 x 25
An = 21 (320 – 5 (25 + 2)) + 4
4 x 60
160000
= 21(320 – 135) + 4
240
= 3885 + 2666,7
= 6551,7 mm2
Pot. 1-4-5-3 :
2
80 x 25
An = 21(320 – 4(25 + 2)) + 2
4 x 60
160000
= 21 (320 – 108) + 2
240
= 4452 + 1333,3
= 5785,3 mm2
Pot. 1-4-6 :
802 x 25 502 x 25
An = 21(320 – 3(25 + 2)) + +
4 x 60 4 x 60
160000 62500
= 21(320 – 81) + +
240 240
= 5946,1 mm2
85% x Ag = 0,85 (320)(21) = 5712 mm2
Kondisi Leleh :
Kondisi fraktur :
Ae = U x An
= 0,9 (5019)
= 4517,1 mm2
Jadi, beban kerja maksimum yang boleh bekerja adalah sebesar 82,46 ton.
Hitunglah tahanan rencana komponen Struktur Tarik berikut, yang terbuat dari profil L 80.80.8,
mutu baja BJ 37. Diameter baut 19 mm.
Jawab :
Kondisi leleh :
X 22,6
U=1- =1- = 0,75
L 90
Sehingga tahanan rencana, Td = 16,1655 ton. Keruntuhan geser blok terjadi karena jarak antar
baut yang kecil, peraturan baja Indonesia SNI mensyaratkan jarak minimal antar alat pengencang
adalah 3 kali diameter nominalnya.