Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MKU PANCASILA

“Pancasila Sebagai Dasar Negara”

IRDAYANTI
I011211056

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
“Tantangan yang dihadapi Pancasila sebagai dasar Negara dan Solusi mengatasi
Dampak Negatif”

Pancasila sebagai ideologi dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berba


ngsa dan bernegara. Namun pancasila juga memiliki tantangan sebagai dasar negara, yaitu
dalam bidang pemerintah maupun kehidupan masyarakat.
1. Dalam bidang pemerintah.
Tantangan pancasila sebagai dasar negara dalam bidang pemerintah, salah satunya
dengan tidak mengimplementasikan sebagai mana mestinya kekuasaan dan wewenang
nilai-nilai pancasila. Seperti dalam kasus korupsi, banyak pemerintah yang melakukan
korupsi, dapat dilihat dari banyaknya kasus korupsi akhir ini. Seharusnya pemerintah
mengerti bahwa korupsi sangat berdampak buruk, secara nyata memberi dampak
kerusakan yang sistemik di berbagai bidang. Seperti ekonomi, sosial, budaya,
pendidikan, dan sektor publik lainnya.
2. Dalam bidang masyarakat.
Tantangan pancasila sebagai dasar negara dalam bidang masyarakat, salah satunya
pada perkembangan teknologi. Pada perkembangan teknologi banyak hal positif dan
tentu saja hal negatifnya. Seperti pada masyarakat dengan berkembangnya teknologi
banyak trend atau budaya luar yang masuk di Indonesia. Akibatnya seperti
gotong royong yang amulai memudar seiring berjalannya waktu. Hal ini menjadikan
masyarakat menjadi manusia yang individualis, serta kurangnya rasa nasionalisme dan
patriotisme. Maka kita sebagai masyarakat harus bisa menyaring pengaruh baik atau
buruk dari budaya luar tersebut.
Pancasila sebagai dasar negara kemudian dihadapkan pada fenomena globalisasi.
Globalisasi membawa tatanan baru dengan menghapus batas antar negara. Dampak negatif
dapat terasa jika banyak budaya asing masuk ke Indonesia lalu menggerus nilai-nilai asli
bangsa Indonesia. Sebagai contoh, globalisasi ini telah mempengaruhi salah satu aspek
budaya kita, yaitu gotong royong (Tinggi et al., 2011). Globalisasi membawa Indonesia pada
masyarakat yang lebih individualis. Padahal, seperti yang kita ketahui, gotong-royong
merupakan konsep yang dijunjung tinggi oleh para pendahulu kita melalui sila keempat.
Pancasila memiliki kedudukan yang tetap sebagai ideologi, artinya isinya tidak boleh
diubah-ubah. Namun, bukan berarti Pancasila akan menjadi kuno. Pancasila sendiri memiliki
sifat yang lebih terbuka dan tidak tertutup terhadap perubahan pola kehidupan yang terjadi
pada masyarakat. Pancasila bersifat aktual dan mampu menyesuaikan diri dengan
perkembangan zaman. Yang dimaksud “menyesuaikan diri” di sini tidak berarti bahwa
Pancasila harus mengubah nilai yang dikandungnya, tetapi ia mampu mengeksplisitkan
wawasan secara konkret, sehingga mempertajam kemampuannya untuk memecahkan
masalah-masalah teraktual. Maka dari itu, interpretasi ideologi harus dilaksanakan secara
rasional dan kritis dengan menghadapkan berbagai masalah dan berbagai pandangan hidup
yang silih berganti, sehingga terungkap makna operasionalnya.
Di era globalisasi, dunia seakan berubah menjadi sebuah komunitas global dimana
setiap anggotanya saling berinteraksi satu sama lain tanpa memandang apakah negara
tersebut maju atau berkembang, desa atau kota, semuanya akan berinteraksi. Sebagai sebuah
negara berkembang, Indonesia masih harus berjuang untuk peningkatan kesejahteraan
rakyatnya. Keadaan yang dimiliki setiap anggota berbeda, dan hal inilah yang menjadi alasan
mengapa Indonesia tidak dapat maju jika mengikuti negara lain yang memiliki kondisi
ataupun kebiasaan berbeda. Apa yang dianggap baik bagi kita belum tentu baik bagi pihak
lain, begitupun sebaliknya. Berpegang teguh pada nilai bangsa yang tercantum pada
Pancasila mendorong negara untuk memahami kelemahan serta kekuatan dirinya.
Pendapat lain dikemukakan oleh Talcott Parsons (2007) dalam bukunya yang berjudul
Social System (Sistem Sosial). Parsons berpendapat bahwa ada empat paradigma fungsi yang
harus terus dilakukan agar masyarakat tetap eksis dan lestari.
 Pertama, masyarakat perlu memelihara sistem nilai budaya yang dianut. Di Indonesia,
kasusnya terjadi pada pemeliharaan Pancasila sebagai pedoman budaya masyarakat.
 Kedua, masyarakat harus mampu menyesuaikan dengan perubahan, yang dalam tulisan
ini adalah globalisasi.
 Ketiga, terdapat fungsi integrasi dari unsur masyarakat yang beragam secara terus-
menerus. Integrasi dapat terjadi apabila seluruh lapisan masyarakat memiliki pedoman
kehidupan yang sama, yakni Pancasila.
 Terakhir, masyarakat perlu memiliki tujuan bersama yang lahir dari Pancasila dan terus-
menerus diperbaiki oleh pemimpin dan dinamika masyarakatnya.
Pada kenyataannya, kita harus mengakui bahwa Pancasila sendiri belum mendapat
tempat yang tepat di hati masyarakat. Penghayatan dan pemahaman akan nilai Pancasila
belum benar-benar diresapi, dibuktikan dengan banyaknya implementasi budaya asing yang
tidak pas dengan budaya Indonesia. Pancasila perlu disosialisasikan dan ditanamkan kembali,
khususnya bagi anak muda dalam prosesnya untuk mengembangkan dirinya untuk menjadi
masyarakat yang modern dan dapat mempertahankan eksistensinya. Salah satu tantangan
terberat dalam melawan arus negatif globalisasi adalah menyiapkan pendidikan bagi anak
muda yang akan melakukan pembangunan Indonesia di masa mendatang. Diharapkan
kemajuan negara Indonesia kelak dapat sesuai dengan visi dan misi yang telah dituangkan
para pembela negara pada Pancasila.
Pancasila memiliki peranan penting sebagai filter (penyaring) nilai-nilai baru. Rakyat
Indonesia perlu untuk dapat menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perkembangan zaman,
tetapi Pancasila diperlukan untuk mempertahankan nilai budaya asli. Pancasila dapat
digunakan untuk memilah mana saja nilai yang dapat diserap untuk kemudian disesuaikan
dengan nilai-nilai Pancasila sendiri. Dengan begitu, Pancasila tidak kaku dan menutup jalan
bagi adanya perubahan. Pancasila justru memberi kesempatan bagi nilai-nilai baru untuk
tumbuh dalam negara dengan tetap berada di bawah kepribadian bangsa.

Referensi
Andi, Ferdian. (2021, Juni 02). Mengontekskan Pancasila Lawan Korupsi. Diakses pada 13
September 2021, dari https://news.detik.com/kolom/d-5590278/mengontekskan-
pancasila-lawan-korupsi
UKM Kependudukan. (2021, Juni 16). Tantangan Penerapan Pancasila Pada Generasi
Milenial. Diakses pada 13 September 2021, dari
http://kependudukan.ukm.unej.ac.id/tantangan-penerapan-pancasila-pada-generasi-
milenial/

Anda mungkin juga menyukai