Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PAPER

“PANCASILA DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN”

IRDAYANTI
I011211056

FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
“DEFINISI ATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN TATA URUTAN
PERUNDANG-UNDANGAN”

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang dalam ilmu
kenegaraan populer disebut sebagai dasar filsafat negara (pilisophisce gronslag). Dalam
kedudukan ini Pancasila merupakan sumber nilai dan sumber norma dalam setiap aspek
penyelenggaraan negara, termasuk dalam sumber tertib hukum di Indonesia, sehingga
Pancasila merupakan sumber nilai, norma dan kaidah baik moral maupun hukum di
Indonesia. Oleh karenanya, Pancasila merupakan sumber hukum negara baik yang tertulis
maupun yang tak tertulis atau convensi. Indonesia adalah negara demokrasi yang
berdasarkan atas hukum, oleh karena itu dalam segala aspek pelaksanaan dan
penyelenggaraan negara diatur dalam system peraturan perundang – undangan. Hal inilah
yang dimaksud dengan pengertian Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Republik
Indonesia.
Pancasila dalam kontek ketatanegaraan Republik Indonesia adalah pembagian
kekuasaan lembaga lembaga tinggi negara, hak dan kewajiban, keadilan sosial, dan
lainnya diatur dalam undang undang dasar negara. Pancasila merupakan suatu asas
kerohanian yang disebut sebagai dasar filsafat negara.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana Definisi Aturan Perundang-Undangan dan Tata Urutan Perundang-Undangan?
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui Definisi Aturan Perundang-Undangan dan Tata Urutan Perundang-
Undangan.
D. Ruang Lingkup Penulisan
Paper ini memiliki ruang lingkup materi penulisan media internet.

BAB 2
PEMBAHASAN
Ilmu Pengetahuan Perundang- undangan merupakan ilmu interdisipliner yang mempelajari
tentang pembentukan peraturan negara. Istilah “Ilmu Pengetahuan Perundang- undangan di
Indonesiadiajukan oleh A. Hamid S. Attamimi (1975), melahirkan istilah Ilmu Perundang-
undangan yang sekarang banyak digunakan dalam ilmu hukum. Peraturan Perundang-
undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum
dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui
prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-undangan.
Dalam UU Nomor 12 Tahun 2011 dijelaskan, undang-Undang adalah Peraturan
Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat dengan persetujuan
bersama Presiden.
Sementara peraturan Perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat
norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara
atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam Peraturan Perundang-
undangan.
Dalam UU Nomor 12 Tahun 2011 juga dijelaskan pembentukan Peraturan Perundang-
undangan adalah pembuatan Peraturan Perundang-undangan yang mencakup tahapan
perencanaan, penyusunan, pembahasan, pengesahan atau penetapan, dan pengundangan.
Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
Berdasarkan pasal 7 UU Nomor 12 Tahun 2011, jenis dan hierarki peraturan perundang-
undangan Republik Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat
3. Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
4. Peraturan Pemerintah (PP)
5. Peraturan Presiden (Perpres)
6. Peraturan Daerah Provinsi (Perda Provinsi)
7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota (Perda Kabupaten/Kota)
Dikutip dari malangkota.go.id, sebelum adanya UU Nomor 12 Tahun 2011, tata urutan
peraturan perundang-undangan di atur dalam tiga ketentuan yang saat ini telah tidak berlaku.
1. Tap MPRS NO. XX/MPRS/1996 tentang Memorandum DPR-GR mengenai sumber
tertib hukum Republik Indonesia dan tata urutan perundang-undangan Republik
Indonesia
Urutannya yaitu:
1. UUD 1945;
2. Ketetapan MPR;
3. UU;
4. Peraturan Pemerintah;
5. Keputusan Presiden;
6. Peraturan Pelaksana yang terdiri dari: Peraturan Menteri dan Instruksi Menteri.
2. Tap MPR No. III/MPR/2000 tentang Sumber Hukum dan Tata Urutan Peraturan
Undang-Undang
Berdasarkan ketetapan MPR tersebut, tata urutan peraturan perundang-undangan RI yaitu:
1. UUD 1945;
2. Tap MPR;
3. UU;
4. Peraturan pemerintah pengganti UU;
5. PP;
6. Keppres;
7. Peraturan Daerah;
3. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan
Berdasarkan ketentuan ini, jenis dan hierarki Peraturan Perundang-undangan Republik
Indonesia adalah sebagai berikut:
1. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. UU/Perppu;
3. Peraturan Pemerintah;
4. Peraturan Presiden;
5. Peraturan Daerah.
Makna Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia
Dikutip dari Buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMP/MTs kelas VIII oleh
Lukman Surya Saputra dkk (2017), tata urutan peraturan perundang-undangan mengandung
makna bahwa peraturan perundang-undangan yang berlaku memiliki hierarki atau tingkatan.
Adapun peraturan yang satu memiliki kedudukan lebih tinggi dibandingkan dengan peraturan
yang lain.
Tata urutan ini perlu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip atau asas umum yang berlaku
dalam hukum.
Adapun prinsip-prinsip dalam hierarki peraturan perundang-undangan yakni:
1. Dasar peraturan perundang-undangan selalu peraturan perundang-undangan.
2. Hanya peraturan perundang-undangan tertentu saja yang dapat dijadikan landasan
yuridis.
3. Peraturan perundang-undangan yang masih berlaku hanya dapat dihapus, dicabut,
atau diubah oleh peraturan perundang-undangan yang sederajat atau lebih tinggi.
4. Peraturan perundang-undangan yang baru mengesampingkan peraturan perundang-
undangan yang lama.
5. Peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi mengesampingkan peraturan
perundang-undangan yang lebih rendah.
6. Peraturan perundang-undangan yang bersifat khusus mengesampingkan peraturan
perundang-undangan yang bersifat umum.
7. Setiap jenis peraturan perundang-undangan memiliki materi yang berbeda

BAB 3
PENUTUP
Kesimpulan
Pancasila dalam kontek ketatanegaraan Republik Indonesia adalah pembagian kekuasaan
lembaga lembaga tinggi negara, hak dan kewajiban, keadilan sosial, dan lainnya diatur dalam
undang undang dasar negara. Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang disebut
sebagai dasar filsafat negara. Dimana, Pancasila sebagai dasar mengatur pemerintahan negara
dan dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara harus dapat diinternalisasi dalam
pembentukan peraturan perundang-undangan. Dalam pembentukan peraturan perundang-
undangan, Pancasila merupakan landasan filosofis yaitu pandangan hidup, kesadaran dan
cita-cita hukum.

REFERENSI
Hendra Nurtjahyo, “Negara Hukum dan Konstitusi: Reaktualisasi Nilai-Nilai Ketuhanan
Dalam Nomokrasi Pancasila”, Jurnal Hukum Panta Rei, Volume I, Nomor 1,
Desember 2007, hlm.87.
https://www.kai.or.id/berita/19524/tata-urutan-peraturan-perundang-undangan-di-
indonesia.html
https://kkp.go.id/an-component/media/upload-gambar-pendukung/djprl/PERATURAN/1-uu-
2011-12.pdf
https://fh.umj.ac.id/internalisasi-nilai-nilai-pancasila-dalam-pembentukan-peraturan-
perundang-undangan/

Anda mungkin juga menyukai