Anda di halaman 1dari 10

TUGAS RINGKASAN

DOSEN PEMBIMBING

Dr. Waode Rustiah, S. Si, M. Si

DISUSUN OLEH
NAMA : IRDAYANTI
NIM : I011211056
MATA KULIAH : WAWASAN IPTEKS
KELAS : PETERNAKAN A
PRODI : PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2021/2022
1. Pengantar Wawasan IPTEKS
Wawasan IPTEKS adalah mata kuliah yang diajarkan dengan tujuan mengarah pada
pemantapan nilai-nilai karakter mahasiswa yang dibangun berdasarkan semangat berkarakter
visi-misi perguruan tinggi khususnya di Universitas Hasanuddin yang dibangun berdasarkan
semangat karakter bermuansa maritim (manusiawi, arif, religius, integritas, tanggung jawab,
inovatif, dan mandiri) sekaligus kekhasan Negara Republik Indonesia sebagai negara maritim.
Seiring dengan berkembangnya dan beragamnya kebutuhan dan kepentingan manusia
pada zaman modern maka sudah sebaiknya apabila dilakukan penyesuaian-penyesuaian pada
berbagai hal tersebut konten mata kuliah wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Secara umum pengertian wawasan dapat digambarkan sebagai teropong multi dimensi
untuk dapat melihat dan mengamati keberadaan dan perkembangan dunia IPTEKS secara
utuh. Ketimpangan telah terjadi pada fase sebelumnya karena IPTEKS ditinjau secara
fragmatis, terpenggal dan terpilah dimana perkembangan suatu sisi tidak membantu
perkembangan sisi yang lain. Akibatnya pesona dan jiwa seni terasa asing dan seakan kabur
oleh kecanggihan ilmu dan teknologi karena masing-masing sisi sibuk memikirkan bagiannya
sendiri yang seharusnya ketiga sisi, baik ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dapat
dipandang sebagai satu kesatuan dimana ketiga sisi bersinergi satu sama lain. Sebagai contoh
Visi Perguruan Tinggi Universitas Hasanuddin adalah: Pusat unggulan dalam pengembangan
insane, ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya berbasis benua maritim Indonesia. Dan
Misi Perguruan Tinggi Universitas Hasanuddin adalah: Pertama, menyediakan lingkungan
belajar yang berkualitas untuk mengembangkan kapasitas pembelajaran yang inovatif dan
proaktif. Kedua, melestarikan, mengembangkan, menentukan dan menciptakan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya. Ketiga, menerapkan dan menyebar luaskan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya bagi kemaslahatan benua maritim Indonesia.
Manfaat IPTEK Secara Umum
 Mempermudah komunikasi;
 Waktu yang digunakan lebih efisien;
 Mempermudah pekerjaan manusia;
 Dapat membantu manusia dalam meningkatkan dan memanfaatkan sumber energi baru
yang berguna untuk kelangsungan hidup manusia.
Dampak Positif IPTEK

Ada banyak pengaruh positif yang didapatkan oleh bangsa Indonesia lewat IPTEK, antara lain:

1. Politik
 Meningkatkan hubungan diplomatik antara negara;
 Memperluas hubungan kerja sama antar daerah;
 Memberikan dorongan yang besar terhadap konsolidasi demokrasi dibanyak negara;
 Tersampainya informasi dan berita tentang politik dengan cepat.

2. Ekonomi
 Mempermudah dan memperlancar kegiatan distribusi barang;
 Memudahkan konsumen dalam memenuhi kebutuhan;
 Meningkatkan investasi asing atau penanaman modal asing di negara sendiri;
 Mendukung kegiatan produksi, mulai dari bahan baku, mesin produksi, dan lainnya;
 Terbukanya pasar internasional bagi hasil produksi dalam negeri.
3. Sosial Budaya
 Informasi di lingkungan masyarakat bisa dipublikasikan dan diterima oleh masyarakat.
 Mempermudah seseorang di suatu negara untuk mengetahui berbagai macam budaya di
negara lain.
 Sosialisasi kebijakan pemerintah yang lebih cepat sampai kepada masyarakat.
4. Hukum, Pertahanan, dan Keamanan
 Memperkuat pertahanan dan keamanan, supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntutan
terhadap pelaksanaan HAM;
 Memperkuat regulasi hukum dan pembuatan peraturan perundang-undangan yang
memihak dan bermanfaat bagi rakyat banyak;
 Menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum yang lebih profesional,
transparan, dan bisa dipertanggung jawabkan;
 Menghubungkan orang di seluruh dunia;
 Penyebaran informasi yang cepat;
 Memajukan dunia pendidikan.
Dampak Negatif IPTEK
1. Politik
 Meningkatkan nilai-nilai politik individu, kelompok oposisi, diktater mayoritas atau tirani
minoritas.
 Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci proses pembangunan.
 Timbulnya fanatisme raisal, etnis, dan agama dalam forum organisasi.
 Adanya konspirasi internasional, yakni pertentangan kekuasaan dan percaturan politik
2. Ekonomi
 Produk lokal makin terdesak dan sulit bersaing;
 Perekonomian akan dikuasai orang asing, cepat atau lambat;
 Timbulnya kesenjangan sosial yang tajam karena persaingan bebas;
 Terjadi pengangguran bagi tenaga kerja yang tidak memiliki kualifikasi yang sesuai
dengan yang dibutuhkan.

3. Sosial Budaya
 Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang dariluar negeri;
 Adanya sikap individualisme, yakni mementingkan diri sendiri dan tidak peduli
terhadap orang lain;
 Bisa mengakibatkan kesenjangan sosial yang semakin tajam antara yang kaya dan
miskin;
 Munculnya gejala westernisasi, yakni gaya hidup yang selalu berorientasi pada budaya
Barat tanpa diseleksi terlebih dahulu;
 Lunturnya nilai-nilai keagamaan dan kehidupan bermasyarakat.

4. Hukum, Pertahanan, dan Keamanan


 Menimbulkan tindakan anarkis dari masyarakat yang bisa mengganggu stabilitas
nasional, ketahanan nasional, serta persatuan kesatuan bangsa.
 Peran masyarakat dalam menjaga ketertiban, keamanan, dan kedaulatan negara
cenderung berkurang.

5. Pendidikan
 Siswa malas belajar karena kurang bijak menggunakan media sosial, smartphone , dan
laptop;
 Mempermudah terjadinya pelanggaran HAKI karena kemudahan mengakses data di
internet;
 Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindakan
kriminal.
2. Hakikat Manusia dan Alam Semesta
Hubungan manusia dengan alam adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Sebagai
satu kesatuan, semua hal tersebut saling berkaitan dan bersifat fungsional. Alam sebagai satu
kesatuan sistem yang utuh merupakan kolektivitas dari serangkaian subsistem yang saling
berhubungan, bergantung, dan fungsional satu sama lain.
Hakikat manusia adalah makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan
hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Individu yang memiliki sifat rasional
yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
Alam semesta merupakan realitas yang dihadapi oleh manusia, yang sampai kini baru
sebagian kecil saja yang dapat diketahui dan diungkap oleh manusia. Bagi seorang ilmuwan
akan menyadari bahwa manusia diciptakan bukanlah untuk menaklukkan seluruh alam
semesta, akan tetapi menjadikannya sebagai fasilitas dan sarana ilmu pengetahuan yang dapat
dikembangkan dari potensi manusia yang sudah ada saat ajali.
A. Hakikat dan Potensi Manusia perspektif Filsafat Pendidikan Islam
Filsafat Pendidikan Islam akan mudah untuk menentukan konsep tentang hakikat
manusia dari berbagai aspeknya, seperti proses penciptaannya, tujuan hidupnya,
kedudukannya, tugas-tugasnya, dan lain sebagainya.
B. Hakikat dan Kedudukan Alam dalam Tinjauan Filsafat Pendidikan Islam
Filsafat Pendidikan Islam dapat menentukan sikapnya dari permasalahan-permasalahan
seputar alam. Dimana sikap ini pada akhirnya akan melahirkan berbagai prinsip yang dapat
dijadikan sebagai landasan filosofis dalam menentukan tujuan, metode, kurikulum, dan
berbagai komponen lainnya dalam pendidikan Islam.
Salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna dan mulia adalah manusia yang
diberikan amanah untuk mengelolah dan memelihara alam semesta.
Ciri-Ciri Umum Manusia Sebagai Makhluk Tuhan:
 Organ tubuhnya kompleks dan sangat khusus, terutama otaknya;
 Mempunyai jiwa, naluri, nalari, ruh dan hati yang sangat khas;
 Mengadakan metabollisme atau petukaran zat dalam tubuhnya;
 Tingkat reversibilitas sistem tubuh manusia sangat ideal;
 Memberikan tanggapan terhadap rangsangan dari dalam dan luar;
 Memiliki potensi untuk berkembangbiak;
 Tumbuh dan bergerak;
 Berinteraksi dengan lingkungannya;
 Bersifat fanah atau mengalami kematian.
Definisi Manusia Menurut Para Filsafat:
 Homo sapiens, artinya makhluk yang mempunyai budi.
 Animal rational, artinya binatang yang berpikir.
 Homo laquen, artinya makhluk yang pandai menciptakan bahasa dan menjelmakan pikiran
manusia dan perasaan dalam kata-kata yang tersusun.
 Homo faber, yaitu makhluk yang terampil, pandai membuat perkakas, atau disebut juga
tool making animal, yaitu binatang yang pandai membuat alat.
 Zoon politicon, yaitu makhluk yang pandai bekerja sama, bergaul dengan orang lain dan
mengorganisasi diri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
 Homo economicus, yaitu makhluk yang tunduk pada prinsip-prinsip ekonomi dan bersifat
ekonomis.
 Homo religius, yaitu makhluk yang beragama.
3. Konsep Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan adalah suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus menerus
hingga dapat menjelaskan fenomena dan keberadaan alam itu sendiri. Ilmu adalah
pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum.
Pada hakekatnya pengetahuan atau knowledge merupakan segenap apa yang kita ketahui
tentang suatu objek tertentu termasuk ke dalamnya adalah ilmu, sehingga ilmu dikatakan
merupakan bagian yang diketahui oleh manusia. Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan
terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo,
2003). Pengetahuan juga merupakan khasanah kekayaan mental yang secara langsung atau
tidak turut memperkaya kehidupan kita. Kriteria nagi suasana mengetahui bagi segala yang
kita tangkap dalam jiwa baik mengenai benda, seperti buku, kursi, gelas, mengenai peristiwa
yang menyertai benda seperti melayang, mendidih, pasang, meledak, maupun mengenai sifat
dan keadaan benda seperti wangi, mahal, panas, gelap, dan sebagainya. Kita harus berhati-hati
dalam menggunakan kata “Pengetahuan” dan “Ilmu.” Pengetahuan (knowledge) sudah puas
dengan menangkap tanpa ragu tentang kenyataan suatu hal, sedangkan ilmu (science)
menghendaki penjelasan lebih lanjut dari sekedar apa yang dituntut oleh pengetahuan.
Pengetahuan dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :
 Pengetahuan non ilmiah atau dikenal dengan sains semu (pseudo science) diperoleh
terutama dengan mengandalkan dugaan, perasaan, keyakinan, dan tanpa diikuti oleh
pemikiran yang cermat.
 Pengetahuan ilmiah pencarian pengetahuan dengan cara ilmiah dilakukan berdasarkan
pemikiran rasional, pengalaman empiris (fakta) maupun referensi pengalaman
sebelumnya. Pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan cara atau metode ilmiah
disebut ilmu.
4. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Seperti halnya dalam perkembangan IT, ilmu pengetahuan dikembangkan guna
mempermudah pekerjaan manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang membutuhkan kemampuan
fisik yang besar, kini bisa diperkecil dengan bantuan mesin-mesin otomatis yang merupakan
hasil dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Namun manusia harus bisa memilah bagaimana
menggunakan perkembangan-perkembangan tersebut menjadi sesuatu yang positif. Sebab,
ilmu pengetahuan hanya memberikan sebuah kenyataan. Semakin berkembangnya ilmu
pengetahuan, maka penciptaan teknologi akan terus berkembang. Seperti misalnya adanya
ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang manusia. Dari ilmu-ilmu tersebut, manusia
bisa membuat manusia sendiri lewat teknologi yang disebut kloning. Dan lagi kecanggihan
alat-alat medis untuk membantu manusia dalam bidang kesehatan.
Ilmu pengetahuan berkembang sesuai dengan periode dari masa ke masa, penjelasannya
sebagai berikut:
 Zaman Pra Yunani Kuno (zaman purba)
Pada era ini, secara umum terbagi menjadi tiga fase, yaitu: Zaman Batu Tua (masa
prasejarah, era ini berlangsung sekitar empat juta tahun SM (sebelum Masehi) sampai
20.000 atau 10.000 tahun SM), Zaman Batu Muda (berlangsung tahun 10.000 SM sampai
2.000 SM atau abad 100 sampai 20 SM), dan Zaman Logam (berlangsung dari abad 20
SM sampai abad 6 SM).
 Zaman Yunani Kuno (berlangsung dari abad 6 SM sampai dengan sekitar abad 6 M).
 Zaman Pertengahan (zaman ini masih berhubungan dengan zaman sebelumnya. Karena
awal mula zaman ini pada abad 6 M sampai sekitar abad 14 M).
Di kerajaan bangsa Arab, ilmu pengetahuan melahirkan tokoh-tokoh yang berperan di
dalamnya. Mereka adalah sebagai berikut.
 Al-Kindi, filsuf pertama dari kalangan Islam yang berkarya dalam bidang geometri,
astronomi, aritmatika, musik, fisika, medis, psikologi, meteorologi, dan politik. Al-
Farabi, komentator filsafat Yunani ini berkontribusi dalam bidang matematika,
filosofi, pengobatan, bahkan musik.
 Al-Khawarizmi, yang karyanya berupa buku pertamanya Al-Jabar berdampak besar
pada bidang matematika.
 Ibnu Sina, Avicenna di dunia barat ini merupakan bapak pengobatan modern yang
berkarya dalam bidang-bidang kedokteran.
 Zaman Renaissance (zaman ini berlangsung pada awal abad 14 M sampai dengan abad 17
M).
 Zaman Modern (zaman ini sebenarnya sudah dirintis mulai dari abad 15 M. Tetapi,
indikator yang nyata terlihat jelas pada abad 17 M dan berlangsung hingga abad 20 M).
 Zaman Kontemporer (zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung hingga
saat ini).
5. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu pengetahuan adalah hasil dari pemahaman manusia akan fenomena alam yang
terjadi pada dirinya maupun pada alam yang menghasilkan suatu buah pikir yang bermanfaat
dan berguna. Ini semua didapat kan dari interaksi indra manusia dengan alam sehingga
menghasilkan sebuah pengalaman, pembelajaran, adaptasi dan pemahaman. Sedangkan
teknologi adalah hasil penerapan dari ilmu pengetahuan manusia. Ini merupakan proses
olahan ilmu pengetahuan sebagai dasar untuk dijadikan suatu alat (penerapan) yang
bermanfaat bagi manusia. Perbedaan utama keduanya terletak pada apa yang dihasilkan. Ilmu
pengetahuan merupakan hasil buah pikir manusia dari pengalaman, pembelajaran, adaptasi,
dan pemahaman yang menghasilkan teori. Sedangkan teknologi merupakan hasil dari olahan
ilmu pengetahuan menjadi alat untuk memudahkan kehidupan manusia. Jadi intinya ilmu
pengetahuan menghasilkan teori sedangkan teknologi menghasilkan alat dari praktik
(eksperimen) yang berdasarkan ilmu pengetahuan.
Contoh penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dibidang Computer Science:
Ilmu pengetahuan: Algoritma merupakan contoh ilmu pengetahuan dibidang computer
science. Algoritma merupakan hasil buah pikir manusia berupa langkah-langkah pola pikir
manusia dalam pemecahan suatu masalah yang diterapkan ke dalam lingkungan computer.
Sedangkan untuk teknologi: Program dan komputer merupakan hasil dari olah pikir manusia
mengenai pemecahan masalah untuk perhitungan dan pemograman computer. Ini merupakan
alat yang dihasilkan dari penerapan logika algoritma berpikir manusia sehingga menghasilkan
computer dan programnya.
Dibidang gaming dan robotic:
Ilmu pengetahuan: AI (Artificial Intelegent) dibutuhkan agar proses game dan robot dapat
berjalan tanpa harus penuh perhatian dari kita. AI merupakan pengembangan dari algoritma
computer yang lebih dikhususkan untuk pemecahan masalah “Kecerdasan mesin.”
Teknologi: teknologi yang dihasilkan dari sini adalah game dan robot itu sendiri. Robot dan
game tentunya bisa melakukan proses identifikasi dengan memerlukan suatu program AI di
dalamnya agar dia dapat beralasan, bergerak, beradaptasi, dll.
6. Konsep Teknologi
Konsep adalah entitas mental yang universal yang menunjuk pada kategori atau kelas dari
suatu entitas, kejadian atau hubungan. Istilah konsep berasal dari bahasa latin conceptum,
artinya sesuatu yang dipahami. Aristoteles dalam “The classical theory of concepts”
menyatakan bahwa konsep merupakan penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan
ilmiah dan filsafat pemikiran manusia. Konsep merupakan abstraksi suatu ide atau gambaran
mental, yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol. Konsep dinyatakan juga sebagai
bagian dari pengetahuan yang dibangun dari berbagai macam kharakteristik.
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan
bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Dimana, teknologi merupakan Semua
proses yang dilaksanakan dalam upaya untuk mewujudkan sesuatu secara rasional. Dalam hal
ini yang dimaksudkan dengan sesuatu tersebut dapat saja berupa benda atau konsep,
pembatasan cara yaitu secara rasional adalah penting sekali dipahami disini sedemikian
pembuatan atau pewujudan sesuatu tersebut dapat dilaksanakan secara berulang (repetisi).
Sehubungan dengan pemenuhan tingkat kepuasan, maka kualitas teknologi selalu
ditingkatkan untuk mempertinggi nilai efisiensinya.
Nilai efisiensi tersebut menurut Rizal Astrawinata (1991) dapat didekati dengan data
mengenai daya keluaran yang terdiri atas:
 Daya yang terkandung dalam produk;
 Daya yang terbuang melalui aliran limbah;
 Daya yang hilang melalui pertukaran kalor dengan lingkungan;
 Daya yang terdaur ulang;
 Daya yang termusnahkan karena proses irreversible.
Adapun mengenai daya keluaran ini, jenisnya sangat bergantung pada keberlangsungan
suatu proses. Kemudian daya lain adalah daya masukan, yang terdiri atas:
 Daya yang terkandung dalam bahan baku;
 Daya yang terbawa oleh fluida kerja, arus listrik, arus panas, penjalaran gelombang
mekanik, dan lain-lain.
Hukum kekekalan energi menghendaki “Daya masukan = Daya keluaran”, maka efisiensi
(ef) dapat dinyatakan dengan: hasil bagi dari “Daya yang terkandung dalam produk” dengan
“Daya masukan ke dalam produk.”
Perkembangan konsep teknologi dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan
berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan akurat, termasuk dalam dunia
pendidikan. Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat ini, mau tidak mau, siap
ataupun tidak siap, akan semakin deras mengalirkan informasi dengan segala dampak positif
dan negatifnya ke masyarakat Indonesua. Perkembangan teknologi memperlihatkan
bermunculannya berbagai jenis kegiatan yang berbasis pada teknologi ini, termasuk dalam
dunia pendidikan. Seperti penggunaan e-learning, e-library, eeducation, e-mail, dan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai