DISUSUN OLEH :
KELOMPOK : SEMBILAN ( 9 )
PENDAHULUAN
Ilmu Pengetahuan mempunyai posisi dan peran penting dalam setiap aktivitas
berpikir manusia. Ilmu Pengetahuan berasal dari dua kata, yaitu ilmu dan pengetahuan,
kedua kata tersebut mempunyai dua makna berbeda. Ilmu merupakan pengetahuan
tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis menurut metode tertentu,
sedangkan Pengetahuan adalah sesuatu yang kita ketahui.
Pada awalnya, ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh manusia relatif masih
sederhana dan belum berkembang. Tetapi seiring berjalannya waktu, ilmu pengetahuan
mengalami perkembangan yang pesat. Dengan ditemukannya banyak teori-teori,
teknologi, dan hal-hal lainnya.
1.3 MANFAAT
Setelah menentukan latar belakang, rumusan masalah dan tujuan dari makalah
ini, maka kami menemukan beberapa manfaat khususnya bagi kami yaitu dapat
menambah pengetahuan akan makna filsafat dan dasar filsafat Pancasila serta
kedudukan Pancasila sebagai sistem filsafat bangsa. Dengan demikian, kami lebih
mengetahui lagi akan peranan pancasila dalam kedudukannya sebagai filsafat bangsa
sehingga tidaklah salah jika Pancasila dijadikan fundamental bangsa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PANCASILA
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua
kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh
rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule
(Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang
berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945,
tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk
menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-
rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup
pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Pancasila sebagai ideologi negara tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang
merupakan bagian dari UUD 1945. Pancasila sebagai ideologi negara berkaitan erat
dengan sifat ideologi Pancasila itu sendiri. Oleh karena itu, tentulah setiap masyarakat
melandasi segala aspek kehidupannya dengan dasar-dasar nilai Pancasila. Begitu pula
dalam upaya perkembangan ilmu pengetahuan , menjadikan Pancasila sebagai kerangka
pikir dalam pelaksanaannya. Dalam setiap perkembangan ilmu pengetahuan harus
berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila sebagai berikut :
Bentuk ancaman terhadap kedaulatan negara yang terjadi saat ini menjadi bersifat
multi dimensional yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri, hal ini seiring
dengan perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi dan
komunikasi. Serta sarana dan prasarana pendukung didalam pengamanan bentuk
ancaman yang bersifat multi dimensional yang bersumber dari permasalahan ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya.
Oleh karena itu. kemajuan dan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
sangat diperlukan dalam upaya mempertahankan segala kekayaan yang dimiliki oleh
Indonesia serta menjawab segala tantangan zaman. Dengan penguasaan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi kita dapat tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia sesuai dengan sila ketiga yang berbunyi Persatuan Indonesia.
Maka dari itu, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Pancasila antara satu dengan
yang lain memiliki hubungan yang kohesif. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi diperlukan
dalam pengamalan Pancasila, sila ketiga dalam menjaga persatuan Indonesia. Di lain sisi,
kita juga harus tetap menggunakan dasar-dasar nilai Pancasila sebagai pedoman dalam
mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi agar kita dapat tidak terjebak dan
tepat sasaran mencapai tujuan bangsa.
2.7 Pancasila sebagai Dasar Nilai Dalam Strategi Pengembangan ilmu pengetahuan
dan Teknologi
Karena pengembangan ilmu dan teknologi hasilnya selalu bermuara pada
kehidupan manusia maka perlu mempertimbangan strategi atau cara-cara, taktik
yang tepat, baik dan benar agar pengembangan ilmu dan teknologi memberi manfaat
mensejahterakan dan memartabatkan manusia.
Dalam mempertimbangkan sebuah strategi secara imperatif kita meletakkan
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di
Indonesia. Pengertian dasar nilai menggambarkan Pancasila suatu sumber orientasi
dan arah pengembangan ilmu. Dalam konteks Pancasila sebagai dasar nilai
mengandung dimensi ontologis, epistemologis dan aksiologis. Dimensi ontologis
berarti ilmu pengetahuan sebagai upaya manusia untuk mencari kebenaran yang
tidak mengenal titik henti, atau ”an unfinished journey”.
Ilmu tampil dalam fenomenanya sebagai masyarakat, proses dan produk..
Dimensi aksiologis, mengandung nilai-nilai imperatif dalam mengembangkan ilmu
adalah sila-sila Pancasila sebagai satu keutuhan. Untuk itu ilmuwan dituntut
memahami Pancasila secara utuh, mendasar, dan kritis, maka diperlukan suatu
situasi kondusif baik struktural maupun kultural.
2.8 Strategi Pengembangan IPTEK Pancasila Sebagai Dasar Nilai
Peran nilai-nilai dalam setiap sila dalam Pancasila adalah sebagai berikut.
1) Sila Ketuhanan Yang Maha Esa: melengkapi ilmu pengetahuan menciptakan
perimbangan antara yang rasional dan irasional, antara rasa dan akal. Sila ini
menempatkan manusia dalam alam sebagai bagiannya dan bukan pusatnya.
2) Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab: memberi arah dan mengendalikan
ilmu pengetahuan. Ilmu dikembalikan pada fungsinya semula, yaitu untuk
kemanusiaan, tidak hanya untuk kelompok, lapisan tertentu.
3) Sila Persatuan Indonesia: mengkomplementasikan universalisme dalam sila-sila
yang lain, sehingga supra sistem tidak mengabaikan sistem dan sub-sistem.
Solidaritas dalam sub-sistem sangat penting untuk kelangsungan keseluruhan
individualitas, tetapi tidak mengganggu integrasi.
4) Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, mengimbangi otodinamika ilmu pengetahuan
dan teknologi berevolusi sendiri dengan leluasa. Eksperimentasi penerapan dan
penyebaran ilmu pengetahuan harus demokratis dapat dimusyawarahkan secara
perwakilan, sejak dari kebijakan, penelitian sampai penerapan massal.
5) Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yaitu menjaga keseimbangan
antara kepentingan individu dan masyarakat, karena kepentingan individu tidak
boleh terinjak oleh kepentingan semu. Individualitas merupakan landasan yang
memungkinkan timbulnya kreativitas dan inovasi.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jadi, dari makalah di atas dapat disimpulkan bahwa nila-nilai yang terkandung
dalam pancasila sangat berpengaruh dalam perkembangan pendidikan di Indonesia.
Karena nilai-nilai tersebut mengatur progam wajib belajar yang dapat dijadikan sarana
untuk meningkatkan persatuan dengan pola pikir Pancasila yang selalu diterapkan di
lingkungan pendidikan. Peranan Pancasila di dalam berbangsa dan bernegara sangatlah
penting bagi masyarakat khususnya Indonesia. Dari uraian di atas dapat kita simpulkan
bahwa pendidikan merupakan satu aspek penting untuk membangun bangsa. Hampir
semua bangsa menempatkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas utama dalam
Program Pembangunan Nasional. Sumber daya manusia yang bermutu yang merupakan
Produk Pendidikan dan merupakan kunci keberhasilan suatu negara.
Oleh sebab itu pendidikan sangat diharuskan sekali karena memberikan peranan
yang sangat penting baik itu untuk diri sendiri, orang lain ataupun negara. Untuk diri
sendiri keuntungan yang didapat adalah ilmu, untuk orang lain kita bisa mengajarkan
ilmu yang kita ketahui kepada orang yang masih awam dan untuk negara jika kita pintar
maka kita akan mengangkat nama baik Negara kita di dunia internasional.
Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-sila yang merupakan sumber nilai,
kerangka pikir serta asas moralitas bagi perkembangan Ilmu Pengetahuan. Sehingga
bangsa yang memiliki pengembangan hidup Pancasila, maka tidak berlebihan apabila
pengembangan ilmu pengetahuan harus didasarkan atas paradigma pancasila.
Hubungan antara Pancasila dengan Ilmu Pengetahuan tidak dapat lagi ditempatkan
sebagai sesuatu yang saling bertentangan, Pancasila tanpa disertai sikap kritis ilmu
pengetahuan, akan menjadikan Pancasila itu sebagai suatu yang represif dan
kontraproduktif. Sebaliknya ilmu pengetahuan tanpa didasari dan diarahkan oleh nilai-
nilai Pancasila akan menjadi suatu yang melahirkan akibat-akibat fatal bagi bangsa
Indonesia.
3.2 SARAN