Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan
ridho-Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Metodologi Penelitian yang
membahas tentang “ Jenis – Jenis Penelitian ”.
Terima kasih kami ucapkan kepada :

1. Dra. Lili Musnelina M.Si. selaku dosen mata kuliah.


2. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moril dan materil.
3. Teman – teman yang memberikan masukkan dan saran kepada kami.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna
serta masih banyak kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran sangat dinantikan guna
penyempurnaaan makalah ini dimasa mendatang.

Kami juga memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan dan
kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami maksud kami. Semoga
makalah ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan serta bermanfaat bagi kami maupun
pembaca. Semoga Tuhan senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk kepada kita semua.

Jakarta, 20 April 2016

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Isi
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................................3
2.1 Definisi Penelitian............................................................................................................................3
2.2 Unsur – unsur Penelitian.................................................................................................................3
2.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................................................4
2.4 Jenis – Jenis Penelitian..............................................................................................................4
2.5 Klasifikasi Jenis – Jenis Penelitian...........................................................................................4
2.6 METODE PENELITIAN................................................................................................................7
2.6 Macam – macam Metode Penelitian.............................................................................................7
2.7 Subyek Penelitian (populasi, sampel, dan sampling)....................................................................9
2.8 Teknik Pengumpulan....................................................................................................................10
2.8 Langkah pokok metode ilmiah yang akan mendasari langkah-langkah penelitian yaitu:.......11
BAB III.....................................................................................................................................................12
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................12
3.1 Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif...........................................................................................13
3.1.1 Penelitian Kuantitatif.............................................................................................................13
3.1.2 Prosedur Penelitian Kuantitatif......................................................................................14
3.2 Penelitian Kualitatif.................................................................................................................15
3.2.1 Prosedur Penelitian Kualitatif...............................................................................................16
BAB IV.....................................................................................................................................................18
PENUTUP................................................................................................................................................18
Kesimpulan..........................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Metodologi penelitian diberi definisi yang berbeda – beda oleh banyak penulis buku teks.
Perbedaan tersebut tergantung dari sudut pandang dan tekanan dalam pengungkapan buku
masing – masing. Kata “ Penelitian“ itu sendiri berarti suatu proses pencarian kebenaran ataupun
pembuktian terhadap phenomena yang dihadapi dengan melalui prosedur kerja tertentu.
Sedangkan penelitian sebagai suatu metodologi, tentunya akan mempunyai pengertian yang
berbeda. Sebagai suatu metodologi, maka usaha pembuktian kebenaran tersebut harus
menggunakan pendekatan keilmuan sehingga sebagi ilmu dapat dipertanggung jawabkan.

Soerjono Soekanto mengutip pendapat H.L. Manheim menyatakan bahwa penelitian


adalah :

“ …… the carefull, diligent, and exhaustive investigation of a scientific subject matter,


having as its aim the advancement of makind’s know-ledge “.

Penelitian itu dilakukan untuk memperoleh kebenaran atau membuktikan kebenaran terhadap
suatu obyek permasalahan ( phenomena ). Tentu saja permasalahan tersebut akan sangat
bermacam – macam variasinya ( baik yang sangat sederhana maupun yang sangat kompleks ).
Sebagai contoh seorang anak kecil ingin membuktikan apakah benar bahwa nyala api lilin itu
panas. Si anak kecil tersebut pada dasarnya ingin membuktikan “ phenomena baru “ sebagai
akibat larangan oleh seseorang yang lebih tua . Metode yang digunakan adalah menggunakan
jarinya dan disengatkan pada nyala api lilin tersebut. Setelah jari – jarinaya tersebut merasakan
betapa api lilin tersebut panas dia telah mempunyai “ pengetahuan baru “. Esensi dari contoh ini
ingin ditunjukkan bahwa si anak mempunyai sifat kritis dan skeptik yang tidak percaya begitu
saja pada nasehat dari orang yang lebih tua “ yang lebih berpengalaman “. Hanya saja
pendekatan yang digunakan untuk membuktikan sifat skeptiknya tersebut dengan metodologi
yang berbahaya bagi dirinya sendiri. Sisi lain dari contoh tersebut, bahwasannya secara naluriah
manusia ( sejak kecil ) mempunyai bakat untuk melakukan penelitian. Anak – anak kecil jika

1
dilarang justru malah melaksanakan larangan tersebut. Kejadian ini sebenarnya ekspresi dari sifat
dasar manusia yang ingin membuktikan kebenaran hal - hal yang diragukan tersebut.

Contoh tersebut sekedar hanya ingin menunjukkan, bahwa penelitian itu mengandung
dimensi yang sangat luas. Meskipun variasi permasalahannya banyak, namun pokok
permasalahannya tetap sama yaitu ingin melakukan pembuktian terhadap sesuatu yang diragukan
guna memperoleh pengetahuan yang dianggapnya baru. Tentu saja bila kita ingin melakukan
penelitian yang dapat diterima masyarakat serta dengan derajat tanggungjawab tertentu, seorang
peneliti harus menggunakan metodologi yang dianggap sahih. Seorang peneliti tidak akan
melakukan penelitian yang tidak berdasarkan nalar masyarakat akademis. Oleh karenanya
peneliti akan selalu menggunakan metodologi keilmiahan agar mampu mencapai derajat ilmiah
yang objektip. Penggunaan pendekatan ini menyebabkan penelitian menghendaki metodologi
yang jelas, adanya tata cara keilmiahan. Adanya prosedur tentu yang dinilai objektip, serta tata
rencana penyampaiannya dengan benar sesuai dengan disiplin ilmu masing – masing.
Kesemuanya ini dirangkum dalam suatu disiplin yang disebut Metodologi Penelitian.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi penelitian
2. Untuk mengetahui

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Penelitian


a. Tinjauan secara Etimologis

Secara etimologis, istilah research berasal dari dua kata, yaitu re dan search. Re
berarti kembali atau berulang-ulang dan search berarti mencari,menjelajahi, atau
menemukan makna.Dengan demikian penelitian atau research berarti mencari,
menjelajahi atau menemukan makna kembali secara berulang-ulang.
b. Menurut Ary, Jacobs, dan Razafieh (1992 : 44)
- Penelitian dapat dirumuskan sebagai pendekatan ilmiah pada pengkajian
masalah.
- Penelitian merupakan usaha sistematis dan objektif untuk mencari pengetahuan
yang dapat dipercaya.
c. Menurut Ostle (Moh. Nazir, 1997 : 15)
- Penelitian dengan mengunakan metoda ilmiah (scientific method) disebut
penelitian ilmiah (scientific research).
- Dalam penelitian ilmiah selalu ditemukan 2 unsur penting, yaitu unsure
observasi (empiris) dan nalar (rasional).

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian ilmiah merupakan
suatu proses yang dilakukan secara sistematis dan objektif yang melibatkan unsur penalaran
dan observasi untuk menemukan, memferivikasi, dan memperkuat teori serta untuk
memecahkan masalah yang muncul dalam kehidupan.
2.2 Unsur – unsur Penelitian
Penelitian merupakan sistem berpikir dan bertindak, artinya ada berbagai dan tindakan
yang harus dipikirkan dan dilakukan sehingga tujuan bisa tercapai.Sebagai suatu sistem,
penelitian terdiri dari berbagai unsur yang salingberhubungan secara fungsional. Sebagai suatu
sistem, penelitian memiliki unsur-unsur sebagai berikut :
- permasalahan

3
- teori dan konsep-konsep ilmiah
- variabel
- hipotesis (fakultatif)
- populasi, sampel, dan teknik sampling
- data
- instrumen pengumpul data
- teknik analisis data

2.3 Tujuan Penelitian


Ada tujuan tertentu yang akan dicapai melalui penelitian. Berdasarkan kesimpulan
tentang pengertian penelitian sebagaimana dikemukakan di atas dapat diidentifikasi tujuan
penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk memperoleh data empiris yang dapat digunakan dalam merumuskan, memperluas,
dan memverifikasi teori. Tujuan penelitian seperti ini dimiliki oleh ilmu-ilmu murni
(pure science).
2. Untuk memecahkan persoalan yang ada dalam kehidupan. Tujuan penelitian semacam ini
terdapat pada ilmu-ilmu terapan (applied sciences).

2.4 Jenis – Jenis Penelitian


Secara umum jenis penelitian dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Metode Penelitian Kualitatif : Metode penelitian kuantitatif  merupakan salah satu jenis
penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas
sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya
2. Metode Penelitian Kualitatif : Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan
sebagai bebas nilai (value free).Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat
menerapkan prinsip-prinsip objektivitas

2.5 Klasifikasi Jenis – Jenis Penelitian

1. Klasifikasi Penelitian berdasarkan Bidang Ilmu

4
Ada bermacam-macam bidang ilmu dan jika penelitian dilakukan untuk bidang ilmu
tertentu maka ragam penelitian yang dilakukan disebut sesuai dengan bidang ilmu tersebut.
Dengan demikian ditinjau berdasarkan bidang-bidang ilmu yang ada penelitian dapat dibedakan
menjadi :

a. penelitian pendidikan
b. penelitian kedokteran
c.penelitian keperawatan
d. penelitian kebidanan
e. penelitian ekonomi,
f. penelitian pertanian
g. penelitian biologi
h. penelitian sejarah, dst.

2. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Jenis dan Analisis Data


Penelitian dapat dibedakan menjadi:
a) Penelitian kuantitatif
b) Penelitian kualitatif.
Masing-masing pendekatan tersebut memiliki paradigma, asumsi, karakteristik sendiri
sendiri. Kedua pendekatan penelitian tersebut dapat dilakukan dengan cara simultan dan saling
mengisi sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat diwujudkan proses penelitian yang
komprehensif.

3. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tempat Pelaksanaannya :


Penelitian dapat dilakukan diberbagai tempat, yaitu diperpustakaan, lapangan,
laboratorium atau gabungan dari tempat tempat tersebut. Atas dasar tinjauan tersebut penelitian
dibedakan menjadi :
a. penelitian perpustakaan (library research)
b. penelitian laborartorium (laboratory research)
c. penelitian lapangan (field research)

5
4. Klasfikasi Penelitian Ditinjau berdasarkan Pemakaiannya
Hasil penelitian dapat dipakai untuk mengembangkan dan memverifikasi terori serta
memecahkan masalah. Atas dasar tinjauan ini penelitian dapat dibedakan menjadi :
a) Penelitian penelitian murni (pure research atau basic research)
Penelitian murni atau penelitian dasar merupakan penelitian yang dilakukan dengan
maksud hasil penelitian tersebut dipakai untuk mengembangkan dan memverifikasi teori-
teori ilmiah.
b) Penelitian terapan (applied research).
Penelitian terapan adalah ragam penelitian dimana hasilnya diterapkan berkenaan dengan
upaya pemecahan masalah .
5. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Tarafnya
Penelitian ditinjau berdasarkan tarafnya dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Penelitian deskriptif
Penelitian deskriptif merupakan penelitian pada taraf mendiskripsikan variable yang
diteliti tanpa dilakukan analisis dalam keterkaitannya dengan variable lainnya.
b. Penelitian analitik merupakan penelitian yang dilakukan bukan sekadar mendiskripsikan
variable penelitian tetapi dilakukan analisis dalam hubungannya dengan variable-variabel
lainnya.

6. Klasifikasi Penelitian Berdasarkan Metode yang Dipakai


a. Penelitian longitudinal (longitudinal research) adalah penelitian yang dilakukan
dengan metode longitudinal (longituninal method), yaitu metode penelitian yang
membutuhkan waktu yang lama, berbulan-bulan bahkan bertahun, secara
berkesinambungan.
b. Penelitian cross-sectional (cross-sectional research) merupakan penelitian yang
dilakukan dengan metode cross-sectional (cross-sectional method), yaitu metode
penelitian yang dilakukan dengan mengambil waktu tertentu yang relative pendek dan
tempat tertentu.

7. Penelitian Berdasarkan Tujuan Umumnya

6
1. Penelitian Eksploratif, penelitian dilaksanakan untuk menemukan sesuatu (ilmu
pengetahuan) yang baru dalam bidang tertentu. Ilmu yang diperoleh melalui
penelitian betul-betul baru belum pernah diketahui sebelumnya. Misalnya suatu
penelitian telah menghasilkan kriteria kepemimpian efektif dalam MBS. Contoh
lainnya adalah penelitian yang menghasilkan suatu metode baru pembelajaran
matematika yang menyenangkan siswa.
2. Penelitian Verifikatif, penelitian dilaksanakan untuk menguji kebenaran dari sesuatu
(ilmu pengetahuan) yang telah ada. Data penelitian yang diperoleh digunakan untuk
membuktikan adanya keraguan terhadap infromasi atau ilmu pengetahuan tertentu.
Misalnya, suatu penelitian dilakukan untuk membuktian adanya pengaruh kecerdasan
emosional terhadap gaya kepemimpinan. Contoh lainnya adalah penelitian yang
dilakukan untuk menguji efektivitas metode pembelajaran yang telah dikembangkan
di luar negeri jika diterapkan di Indonesia.
3. Penalitian Pengembangan, penelitian dilaksanakan untuk mengembangkan sesuatu
(ilmu pengetahuan) yang telah ada. Penelitian dilakukan untuk mengembangkan atau
memperdalam ilmu pegetahuan yang telah ada. Misalnya penelitian tentang
implementasi metode inquiry dalam pembelajaran IPS yang sebelumnya telah
digunakan dalam pembelajaran IPA. Contoh lainnya adalah penelitian tentang sistem
penjaminan mutu (Quality Assurannce) dalam organisasi/satuan pendidikan yang
sebelumnya telah berhasil diterpakan dalam organisasi bisnis/perusahaan.

2.6 METODE PENELITIAN


Metode penelitian atau metode ilmiah adalah prosedur atau langkah – langkah dalam
mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu. Jadi metode penelitian adalah cara sistematis untuk
menyusun ilmu pengetahuan. Sedangkan teknik penelitian adalah cara untuk melaksanakan
metoe penelitian. Metode penelitian biasanya mengacu pada bentuk – bentuk penelitian.
Metodologi juga merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Keinginan untuk
memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia yang
umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.

2.6 Macam – macam Metode Penelitian

7
Mengacu pada bentuk penelitian, tujuan , sifat masalah dan pendekatannya. Ada 4 metode
penelitian yaitu :
1. Metode Eksperimen ( Mengujicobakan )
Adalah penelitian untuk mengujicoba apakah variable – variable efektif atau tidak. Untuk
menguji efektif atau tidaknya menggunakan variable control. Penelitian eksperimen adalah untuk
menguji hipotesis yang dirumuskan secara ketat. Metode eksperimental bertujuan untuk mencari
hubungan sebab akibat dengan memanipulasikan satu atau lebih variabel, pada satu atau lebih
kelompok eksperimental dan membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak
mengalami manipulasi.Manipulasi adalah mengubah secara sistematis sifat-sifat atau nilai-nilai
variabel bebas. Kontrol merupakan kunci metode eksperimental, sebab tanpa kontrol manipulasi
dan observasi akan menghasilkan data yang meragukan. Penelitian eksperimen biasanya
dilakukan untuk bidang yang bersifat eksak. Sedangkan untuk bidang sosial biasanya digunakan
metode survey eksplanatory, metode deskriptif dan historis.
2. Metode Verifikasi ( Pengujian )
Yaitu untuk menguji seberapa jauh tujuan yang sudah digariskan itu tercapai, sesuai atau
cocok dengan harapan atau teori yang sudah baku. Tujuan dari penelitian verifikasi adalah untuk
menguji teori – teori yang sudah ada guna menyusun teori baru dan menciptkan pengetahuan –
pengetahuan baru. Lebih mutakhirnya metode verifikasi berkembang menjadi grounded research,
yaitu metode yang menyajikan suatu pendekatan baru, dengan data sebagai sumber teori ( teori
berdasarlkan data )
3. Metode Deskriptif ( Mendeskripsikan )
Yaitu metode yang digunakan untuk mencari unsur – unsur , ciri-ciri, sifat – sifat suatu
fenomena. Metode ini dimulai dengan mengumpulkan data, menganalisis data dan
menginterprestasikannya. Metode deskriptif dalam pelaksanaannya dilakukan melalui: teknik
survey, study kasus, ( bedakan dengan suatu kasus), studi komparatif, studi tentang waktu dan
gerak, analisis tingkah laku, dan analisis documenter. Metode penelitian deskriptif bertujuan
untuk mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada,
mengindetifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, membuat
perbandingan atau evaluasi dan menetukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi
masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan

8
keputusan pada waktu yang akan datang. Metode penelitian deskriptif pada hakikatnya adalah
mencari teori, bukan menguji teori.
4. Metode Historis ( Merekonstruksi )
Yaitu suatu metode penelitian yang meneliti sesuatu yang terjadi di masa lampau. Dalam
penerapannya, metode ini dapat dilakukan dengan suatu bentuk studi yang bersifat komparatif -
historis, yuridis, dan bibliografik. Penelitian historis bertujuan untuk menemukan generalisasi
dan membuat rekontruksi masa lampau, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi,
memverifikasi serta mensistensikan bukti- bukti untuk menegakkan fakta – fakta dan bukti –
bukti guna memperoleh kesimpulan yang kuat.Dengan metode historis, seorang ilmuwan sosial
peneliti historis yaitu orang yang mengajukan pertanyaan terbuka mengenai peristiwa masa lalu
dan menjawabnya dengan fakta terpilih yang disusun dalam bentuk paradigma
penjelasan.Dengan demikian, penelitian dengan metode historis merupakan penelitian yang kritis
terhadap keadaan-keadaan, perkembangan, serta pengalaman di masa lampau dan menimbang
secara teliti dan hati-hati terhadap validitas dari sumber-sumber sejarah serta interprestasi dari
sumber-sumber keterangan tersebut.

2.7 Subyek Penelitian (populasi, sampel, dan sampling)


a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan”. Dalam penelitian ini populasinya adalah semua Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Surakarta angkatan 2008 hingga angkatan 2010 yang perkirakan mencapai 200
mahasiswa.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut”. Penentuan pengambilan Sample sebagai berikut :
Apabila kurang dari 100 lebih baik diambil semua hingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-55% atau lebih
tergantung sedikit banyaknya dari:
1. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana

9
2. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut
banyak sedikitnya dana.
3. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk peneliti yang resikonya besar,
tentu saja jika samplenya besar hasilnya akan lebih baik.
c. Sampling
Sampling adalah teknik pengambilan sample.

2.8 Teknik Pengumpulan


1. Kuesioner atau angket
Angket atau kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

a) Kebaikan metode angket :


 Menghemat waktu, maksudnya dengan waktu yang singkat dapat memperoleh data
 Menghemat biaya , karena tidak memerlukan banyak peralatan
 Menghemat tenaga

b) Kelemahan metode angket :


 Ada kemungkinan dalam memberikan jawaban atas pertanyaan yang diampaikan adalah
tidak jujur
 Apabila pertanyaan kurang jelas dapat mengakibatkan jawaban bermacam-macam

Langkah-langkah pelaksanaan angket adalah sebagai berikut :


a. Penulis membuat daftar pertanyaan
b. Setelah itu diberikan kepada reponden
c. Setelah selesai dijawab segera disusun untuk diolah sesuai dengan standar yang
ditetapkan sebelumnya, kemudian disajikan dalam laporan penelitian.

2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan,
transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya.” Metode

10
dokumentasi ini dimaksudkan untuk memperoleh data berdasarkan sumber data yang ada di
sekolah, yaitu berupa :
a. Profil sekolah
b. Struktur organisasi
c. Hasil penilaian prestasi belajar

2.8 Langkah pokok metode ilmiah yang akan mendasari langkah-langkah penelitian yaitu:

1. Merumuskan masalah
Mengajukan pertanyaan untuk dicari jawabannya. Tanpa adanya masalah tidak akan
terjadi penelitian, karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah. Rumusan
masalah penelitian pada umumnya diajukan dalam bentuk pertanyaan.
2. Mengajukan hipotesis
Mengemukakan jawaban sementara (masih bersifat dugaan) atas pertanyaan yang
diajukan sebelumnya. Hipotesis penelitian dapat diperoleh dengan mengkaji berbagai
teori berkaitan dengan bidang ilmu yang dijadikan dasar dalam perumusan masalah.
Peneliti menelusuri berbagai konsep, prinsip, generalisasi dari sejumlah literatur, jurnal
dan sumber lain berkaitan dengan masalah yang diteliti. Kajian terhadap teori merupakan
dasar dalam merumuskan kerangka berpikir sehingga dapat diajukan hipotesis sebagai
alternatif jawaban atas masalah.
3. Verifikasi data
Mengumpulkan data secara empiris kemudian mengolah dan menganalisis data untuk
menguji kebenaran hipotesis. Jenis data yang diperlukan diarahkan oleh makna yang
tersirat dalam rumusan hipotesis. Data empiris yang diperlukan adalah data yang dapat
digunakan untuk menguji hipotesis. Dalam hal ini, peneliti harus menentukan jenis data,
dari mana data diperoleh, serta teknik untuk memperoleh data. Data yang terkumpul
diolah dan dianalisis dengan cara-cara tertentu yang memenuhi kesahihan dan
keterandalan sebagai bahan untuk menguji hipotesis.
4. Menarik kesimpulan

11
Menentukan jawaban-jawaban definitif atas setiap pertanyaan yang diajukan (menerima
atau menolak hipotesis). Hasil uji hipotesis adalah temuan penelitian atau hasil penelitian.
Temuan penelitian dibahas dan disintesiskan kemudian disimpulkan. Kesimpulan
merupakan adalah jawaban atas rumusan masalah penelitian yang disusun dalam bentuk
proposisi atau pernyataan yang telah teruji kebenarannya.

Gambar 2.1. Metode Ilmiah Sebagai Dasar Langkah-langkah Penelitian

12
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif


3.1.1 Penelitian Kuantitatif
Hakikat Penelitian Kuantitatif
Metode yang lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu
masalah daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih
suka menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah
secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu akan
berbeda dengan sifat dari masalah lainnya. Tujuan dari metodologi ini bukan suatu generalisasi
tetapi pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah. Penelitian kualitatif berfungsi
memberikan kategori substantif dan hipotesis penelitian kualitatif
Proses penelitian ilmiah secara umum harus memenuhi tahapan perumusan masalah,
telaah teoritis, verifikasi data, dan kesimpulan. Tahap-tahap ini berlaku untuk pendekatan
kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan salah satu upaya pencarian ilmiah (scientific
inquiry) yang didasari oleh filsafat positivisme logikal (logical positivism) yang beroperasi
dengan aturan-aturan yang ketat mengenai logika, kebenaran, hukum-hukum, dan prediksi.
Fokus penelitian kuantitatif diidentifikasikan sebagai proses kerja yang berlangsung secara
ringkas, terbatas dan memilah-milah permasalahan menjadi bagian yang dapat diukur atau
dinyatakan dalam angka-angka. Penelitian ini dilaksanakan untuk menjelaskan, menguji
hubungan antar variabel, menentukan kasualitas dari variabel, menguji teori dan mencari
generalisasi yang mempunyai nilai prediktif (untuk meramalkan suatu gejala).
Penelitian kuantitatif menggunakan instrumen (alat pengumpul data) yang menghasilkan
data numerikal (angka). Analisis data dilakukan menggunakan teknik statistik untuk mereduksi
dan mengelompokan data, menentukan hubungan serta mengidentifikasikan perbedaan antar
kelompok data. Kontrol, instrumen, dan analisis statistik digunakan untuk menghasilkan temuan-
temuan penelitian secara akurat. Dengan demikian kesimpulan hasil uji hipotesis yang diperoleh
melalui penelitian kuantitatif dapat diberlakukan secara umum. Pendekatan kuantitatif seperti
penjelasan di atas mementingkan adanya variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-
variabel tersebut harus didefenisikan dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing.

13
Penelitian kuantitatif memerlukan adanya hipotesis dan pengujiannya yang kemudian akan
menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik analisa dan formula statistik
yang akan digunakan. Pendekatan ini lebih memberikan makna dalam hubungannya dengan
penafsiran angka. Terdapat sejumlah situasi yang menunjukkan kapan sebaiknya penelitian
kuantitatif dipilih sebagai pendekatan antara lain:
1. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
2. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
3. Bila ingin diketahui sejauh mana pengaruh perlakuan/ treatment terhadap subyek
tertentu.
4. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.
5. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris
dan dapat diukur.
6. Bila peneliti ingin menguji terhadap adanya suatu keraguan tentang kebenaran
pengetahuan, teori, dan produk atau kegiatan tertentu.

3.1.2 Prosedur Penelitian Kuantitatif


Penelitian kuantitatif sebagai kegiatan ilmiah berawal dari masalah, merujuk teori,
mengemukakan hipotesis, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan.
Penelitian kuantitatif berawal dari adanya masalah yang dapat digali dari sumber empiris dan
teoretis, sebagai suatu aktivitas penelitian pendahuluan (prariset).
Penelitian dilakukan secara sistematis, empiris, dan kritis mengenai fenomena-fenomena
yang dipandu oleh teori serta hipotesis. Kegiatan penelitian dimulai dengan mengidentifikasikan
permasalahan atau isu-isu yang penting, aktual dan menarik. Masalah dapat digali dari berbagai
sumber empiris ataupun teoretis sebagai aktivitas penelitian pendahuluan (pra-penelitian).
Pada tahap selanjutnya, penelitian melihat tujuan sebagai suatu permasalahan. Masalah
yang telah ditemukan diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah. Pada umumnya rumusan
masalah penelitian kuantitatif disusun dalam bentuk pertanyaan. Dalam praktiknya faktor-faktor
serta aspek-aspek yang berkaitan dengan kajian permasalahan sangat banyak dan kompleks. Oleh
karena itu diperlukan pembatasan pada faktor atau aspek yang dominan saja. Penelitian membagi
permasalahan menjadi sub-sub permasalahan yang dapat dikelola dalam arti layak dan
terjangkau untuk diteliti. Setiap sub permasalahan dicari kemungkinan jawabannya secara

14
spesifik dalam bentuk hipotesis yang sesuai. Dalam kegiatan ini juga dikaji hal-hal empiris yang
bersumber dari penelitian-penelitian terdahulu. Penelitian menahan sementara hipotesis atau
pertanyaan sampai semua data terkumpul dan diinterpretasikan.
Pada tahap selanjutnya, penelitian diarahkan untuk mencari data didasari oleh rumusan
masalah dan hipotesis yang dikemukakan sebelumnya. Dalam hal ini diperlukan desain
penelitian yang berisi tahapan penelitian, metode penelitian, teknik pengumpulan data, sumber
data (populasi dan sampel), serta alasan mengapa menggunakan metode tersebut. Sebelum
kegiatan pengumpulan data dilakukan, terlebih dahulu harus ditetapkan teknik penyusunan dan
pengujian instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Data yang diperoleh
kemudian di analisis menggunakan teknik statistik. Hasil analisis data merupakan temuan yang
belum diberi makna. Pemaknaan hasil analisis data dilakukan melalui interpretasi yang mengarah
pada upaya mengatasi masalah atau menjawab pertanyaan penelitian. Dalam tahapan ini
dikemukakan tentang penerimaan atau penolakan hipotesis. Interpretasi dibuat dengan melihat
hubungan antara temuan yang satu dengan temuan lainnya. Kesimpulan merupakan generalisasi
hasil interpretasi. Terhadap kesimpulan yang diperoleh maka diciptakanlah implikasi dan
rekomendasi serta saran dalam pemanfaatan hasil penelitian.

3.2 Penelitian Kualitatif


Adalah metode yang lebih menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap

fenomena social. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena social di jabarkan kedalam

beberapa komponen masalah, variable dan indicator. Setiap variable yang di tentukan di ukur

dengan memberikan symbol – symbol angka yang berbeda – beda sesuai dengan kategori informasi

yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan menggunakan symbol – symbol angka tersebut,

teknik perhitungan secara kuantitatif matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu

kesimpulan yang belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati metodologi ini ialah

menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah suatu kenyataan

kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah yang di perkirakan akan berlaku

pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau

metode estimasi yang umum berlaku didalam statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri

15
dilakukan berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya yang juga

sering disebut “sample” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur dalam penelitian sebenarnya

ialah bagian kecil dari populasi atau sering disebut “data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan

yang dapat diprediksikan ke tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu.

Penelitian kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan menguji teori-

teori yang timbul.

Karakteristik penelitian kualitatif yaitu:


1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data
2. Memiliki sifat deskriptif analitik
3. Tekanan pada proses bukan hasil
4. Bersifat induktif
5. Mengutamakan makna.
Penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagaisumber data. Studi
dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian. Peneliti mengamati, mencatat,
bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil-
hasil yang diperoleh pada saat itu segera disusun saat itu pula. Penelitian kualitatif mengkaji
perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Pendekatan
kuantitatif dimulai dengan proses berpikir deduktif untuk mendapatkan hipotesis, kemudian
melakukan verifikasi data empiris, dan menguji hipotesis berdasarkan data empiris, serta
menarik kesimpulan atas dasar hasil pengujian hipotesis. Untuk itu, peranan statistika sangat
diperlukan dalam proses analisis data.

3.2.1 Prosedur Penelitian Kualitatif


1. Tahap deskripsi atau tahap orientasi. Pada tahap ini, peneliti mendeskripsikan apa yang
dilihat, didengar dan dirasakan. Peneliti baru mendata sepintas tentang informasi yang
diperolehnya.
2. Tahap reduksi. Pada tahap ini, peneliti mereduksi segala informasi yang diperoleh pada
tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu.
3. Tahap seleksi. Pada tahap ini, peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi
lebih rinci kemudian melakukan analisis secara mendalam tentang fokus masalah.

16
Hasilnya adalah tema yang dikonstruksi berdasarkan data yang diperoleh menjadi suatu
pengetahuan, hipotesis, bahkan teori baru.

Terkadang bagi beberapa orang cukup sulit untuk memahami pengertian kualitatif
dan kuantitatif. Sebenarnya perbedaan kualitatif dan kuantitatif cukuplah sederhana
kualitatif itu berfokus kepada kualitas dan kuantitatif berfokus kepada jumlah
Pengertian kualitatif adalah sebuah nilai yang dikandung oleh sesuatu/sebuah benda
dimana penilaian yang dilakukan akan didasarkan pada mutu dan kualitas yang
terkandung didalamnya.
Pengertian penelitian kualitatif adalah penelitian yang tujuan utamanya adalah
untuk memperoleh wawasan tentang topik tertentu. Teknik yang digunakan dalam
penelitian kualitatif pada umumnya yaitu metode wawancara dan observasi.
Fokus penelitian kualitatif adalah eksplorasi. Hal ini digunakan untuk memperoleh
pemahaman tentang alasan yang mendasari,opini dan motivasi. Metode pengumpulan
data kualitatif cukup bervariasi bisa menggunakan teknik terstruktur dan semi terstruktur.
Didalam teknik penelitian kualitatif tidak tergantung pada banyaknya jumlah atau
hasil yang didapatkan atas suatu perbuatan/jumlah benda tertentu, namun hal ini akan
selalu menggunakan pendekatan yang akan menitikberatkan pada nilai mutu dan kualitas
yang akan diperolehnya nanti. Dimana dalam hal ini mutu yang terkandung didalam
benda tersebut akan menjadi nilai lebih bagi benda itu sendiri.
Contoh kualitatif dalam kalimat adalah:
Sebuah lukisan karya seorang maestro ternama dijual dengan harga miliyaran pada
sebuah lelang yang hanya dilakukan secara tertutup dan dihadiri oleh para undangan
beserta para kolektor yang menjadi penikmat lukisannya sejak lama. Pada kesempatan itu
sang maestro yang jarang mengeluarkan / menjual karya lukisannya hanya menjual satu
saja dan hal tersebut tentu saja menjadi nilai kualitatif yang akan sangat menjual dan
berdampak positif bagi harga lukisan tersebut.
Pengertian kuantitatif adalah sebuah penilaian yang dilakukan berdasarkan jumlah
sesuatu, yang mana dalam hal ini kualitas bukanlah sebagai faktor utama yang menjadi
dasar penilaian. Didalam kuantitatif semua aspek mutu akan dikesampingkan terlebih
dahulu faktor jumlah dan kuantitaslah yang akan menjadi dasar dalam penilaian
utamanya. Meski begitu bukan berarti kuantitatif tidak memikirkan aspek mutu sama
sekali hanya saja dalam hal ini mutu bukanlah yang menjadi faktor utama.
Pengertian penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan format
terstruktur seperti matematika dan statistik. Jika kita melakukan penelitian kuantitatif
maka kemungkinan besar kita akan menganalisis data- data mentah dengan bantuan
program software spreadsheet seperti microsoft excel atau program statistik seperti spss.
Untuk mengolah jenis analisis ini maka data perlu dikumpulkan dalam format yang
terstruktur. Penelitian kuantitatif sering dilakukan dengan menggunakan metode riset
pasar seperti metode survei dan eksperimen perbedaan penilitian kualitatif dan kuantitatif
bisa dilihat dari ukuran sampelnya dimana penelitian pada kualitatif biasanya lebih kecil
daripada jumlah sampel penelitian kuantitatif

17
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan
Secara etimologis, istilah research berasal dari dua kata, yaitu re dan search. Re berarti
kembali atau berulang-ulang dan search berarti mencari,menjelajahi, atau menemukan
makna.Dengan demikian penelitian atau research berarti mencari, menjelajahi atau menemukan
makna kembali secara berulang-ulang. Jenis – jenis Penelitian ada bermacam – macam
diantaranya yaitu klasifikasi penelitian berdasarkan jenis dan analisis data . Penelitian dapat
dibedakan menjadi:
a. Penelitian kuantitatif
b. Penelitian kualitatif.
Masing-masing pendekatan tersebut memiliki paradigma, asumsi, karakteristik sendiri
sendiri. Kedua pendekatan penelitian tersebut dapat dilakukan dengan cara simultan dan saling
mengisi sesuai dengan kebutuhan, sehingga dapat diwujudkan proses penelitian yang
komprehensif.

18
DAFTAR PUSTAKA
1. Arikunto, Suharsini. 1992. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
2. Brannen. 1997. Mixing Methods Qualitative and Quantitative Research diterjemahkan
oleh Kurde. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
3. Danim, Sudarwan. 2000. Metode Penelitian untuk Ilmu-Ilmu Perilaku.Jakarta: Bumi
Aksara.
4. Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif . Bandung: Pustaka Setia.
5. Davis, Duane dan Conseza Robert. 1985. Business Research for Decision Making.
California: Wadsworth Inc.
6. Faisal, Singgih. 1990. Penelitian Kualitatif. Malang: YA3
7. McMillan, J.H. and Schumacher, S. 2001. Research in Education. New York: Longman,
Inc.
8. Patilima, Hamid. (2005). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
9. Sarwono, Jonathan. 1995. Penuntun Penelitian Praktis, Bandung: Universitas Kristen
Maranatha
10. Sudjana, N. dan Ibrahim, R. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar
Baru Algesindo.
11. Sugiyono. 1997. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
12. Sugiyono. 2005. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
13. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan; Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
14. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Pendidikan (Kompetensi dan Praktiknya). Jakarta:
Bumi Aksara.
15. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
16. Suriasumantri, Yuyun. 1990. Filsafat Ilmu. Jakarta: Sinar Harapan
17. Suryabrata, Sumadi. 1998. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
18. Strauss and Corbin. 1990. Basics of Qualitative Research. California: Sage Publication.
19. Poerwandari, K. 1998. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Sosial. Jakarta: LPSP3-
UI.

19
20. Drs.Sumanto.M.A. , 1995 , Metodologi Penelitian Sosial Dan Pendidikan , Yogyakarta :
Andi Offset.

20

Anda mungkin juga menyukai