PENDAHULUAN
Division : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Asparagales
Family : Alliaceae
Subfamili : Allioideae
Genus : Allium
Spesies : A.sativum
Next …
Tanaman bawang putih dapat menjadi salah satu pilihan alternatif pengendalian
vektor penyakit DBD secara alamiah. Sulfur amonia acid allin ini oleh Enzim Allicin
Lyase diubah menjadi Piruvic Acid, Amonia, dan Allicin Anti Mikroba. Selanjutnya
Allicin mengalami 13 perubahan menjadi Diallyl Sulphide. Senyawa Allicin dan
Diallyl Sulphide inilah yang memiliki banyak kegunaan dan berkhasiat sebagai obat.
Allicin dan turunannya juga bersifat larvasida. Kandungan allicin dan dialil sulphide
memiliki sifat bakterisida dan bakteristatik. Allicin bekerja dengan cara menggangu
sintesis membran sel parasit sehingga parasit tidak dapat berkembang lebih lanjut.
Allicin bekerja dengan merusak sulfhidril (SH) yang terdapat pada protein (bawang
putih). Diduga struktur membran sel larva terdiri dari protein dengan sulfhidril (SH).
Allicin akan merusak membran sel larva sehingga terjadi lisis.
Next …
Phylum : Arthropoda
Ordo : Diptera
3. Stadium Pupa
pupa nyamuk Aedes sp mempunyai bentuk tubuh
bengkok, kepala dada (cephalothorax) lebih besar
dibandingkan dengan bagian perutnya. Tahap pupa
nyamuk aedes sp selama 2-4 hari.
4. Nyamuk Dewasa
Nyamuk dewasa yang baru muncul beristirahat diatas
permukaan air agar sayap-sayap dan badan kering
sebelum dapat terbang, nyamuk jantan muncul satu
hari sebelum nyamuk betina.
Next …
Tempat perkembangbiakan utama nyamuk Nyamuk betina menghisap darah manusia setiap 2-
Aedes sp adalah tempat-tempat penampungan 3 hari sekali. Nyamuk betina menghisap darah pada
air bersih di dalam atau di sekitar rumah, pagi dan sore hari dan biasanya pada jam 23 09.00-
berupa genangan air yang tertampung di suatu 10.00 dan 16.00-17.00 WIB. Untuk mendapatkan
tempat atau bejana. Nyamuk ini tidak dapat darah yang cukup, nyamuk betina sering menggigit
berkembang biak di genangan air yang lebih dari satu orang. Posisi menghisap darah
langsung berhubungan dengan tanah nyamuk Aedes sp sejajar dengan permukaan kulit
(Supartha, 2008). manusia.
Next …
c. Perilaku Istirahat
d. Penyebaran
Setelah selesai menghisap darah, Nyamuk ini tersebar luas baik di rumah-rumah maupun
nyamuk betina akan beristirahat sekitar tempat-tempat umum. Nyamuk ini dapat hidup dan
2-3 hari untuk mematangkan telurnya. berkembang biak sampai ketinggian daerah ±1.000 m dari
Nyamuk Aedes aegypti hidup domestik, permukaan air laut. Di atas ketinggian 1.000 m nyamuk ini
artinya lebih menyukai tinggal di dalam tidak dapat berkembang biak, karena pada ketinggian tersebut
rumah dari pada di luar rumah. Tempat suhu udara terlalu rendah, sehingga tidak memunginkan bagi
beristirahat yang disenangi nyamuk ini kehidupan nyamuk tersebut.
adalah tempat-tempat yang lembab dan
kurang terang. Di dalam rumah nyamuk
ini beristirahat di baju-baju yang e. Variasi Musim
digantung, kelambu, dan tirai. pada musim hujan semakin banyak tempat penampungan air
Sedangkan di luar rumah nyamuk ini alamiah yang terisi air hujan dan dapat digunakan sebagai
beristirahat pada tanaman tanaman yang tempat berkembangbiaknya nyamuk ini.
ada di luar rumah (Depkes RI, 2004).
BAB III
METODE PENELITIAN
SAMPEL
Ekslusi bukan
larva
Kriteria Inklusi Kriteria Ekslusi (jumlah larva perwadah)x(jumlah
Larva mati replikasi)x(jumlah perlakuan)
sebelum 20 x 2 x 16 = 640 larva
Larva Hidup Larva Bergerak diperlakukan
Aktif
Next …
1. Alat
a. Ovitrap 3.4 Instrumentasi Penelitian
b. Blender
c. Timbangan digital
d. 32 Gelas plastik ukuran 240 mL
e. Nampan plastik
2. Bahan
f. Pisau
a. Larutan bawang putih
g. Pipet ukur 10 mL
b. Aquades/Air keran
h. Pipet tetes 5 mL
c. Larva aedes sp
i. Tabung reaksi
d. Pakan makanan ikan untuk larva
j. Batang pengaduk kaca
k. Corong
l. Sendok tanduk
m. Kertas label
n. Botol 1,5 L
o. Kertas saring
p. oven
Next …
Data primer
Data sekunder
yakni diambil dari efektifitas larutan bawang
yaitu data dari sumber-sumber penelitian
putih (Allium sativum) yang telah dilakukan
yang relevan, baik yang diperoleh melalui
metode pemanasan black garlic selama 7 hari
buku, bahan kuliah, dan informasi-informasi
terhadap jumlah larva yang mati selama 24
yang ada kaitannya dengan penelitian ini
jam pada setiap konsentrasi larutan bawang
dijadikan sebagai landasan teoritis dalam
putih. Data yang dikumpulkan dicatat dalam
penulisan proposal.
bentuk tabel.
Pengolahan Data
Data-data yang dikumpulkan setelah 7 hari melakukan metode pemanasan Black garlic pada bawang
putih dan berupa data primer yang diperoleh dari perhitungan jumlah larva yang mati dalam 24 jam
pada masing-masing gelas perlakuan. Setelah semua data yag didapatkan dari jumlah larva Aedes sp
yang mati, selanjutnya dilakukan pengolahan data dalam bentuk tabel dan analisis data menggunakan
metode komputesisasi.
Next ...
Analisis Data
Analisis Probit
Penentuan letak konsentrasi yang
menyebabkan mortalitas pada
larva Aedes sp dilakukan dengan Analisis Uji One-way
menggunakan analisis Probit. ANOVA
Analisis probit merupakan metode Uji ini dilakukan untuk
statistik yang digunakan untuk mengetahui perbedaan
memahami hubungan dosis- jumlah kematian larva
respon dan digunakan untuk pada setiap konsentrasi
melihat estimasi besar dosis yang larutan bawang putih.
dapat mengakibatkan mortalitas
larva Aedes sp sebesar 50% (LC50)
dan 99% (LC99)
Next ...
Penyajian