Anda di halaman 1dari 4

Kitab Yeremia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Untuk tokoh Alkitab yang menjadi nama dari kitab ini, lihat Yeremia. Untuk
kegunaan lain, lihat Yeremia (disambiguasi).
Kitab Yeremia (disingkat Yeremia; akronim Yer.; bahasa Ibrani:  ‫סֵ פֶ ר‬
‫י ְִרמְ י ָהּו‬, translit. Sefer Yirmeyahu) merupakan salah satu kitab pada Perjanjian
Lama Alkitab Kristen dan Tanakh (atau Alkitab Ibrani). Dalam Perjanjian Lama, Kitab
Yosua merupakan bagian dalam kelompok kitab-kitab kenabian dan khususnya
dalam kelompok nabi-nabi besar. Sementara dalam Alkitab Ibrani, kitab ini
merupakan bagian dari kelompok Nevi'im dan lebih tepatnya dalam kelompok nabi-
nabi akhir. Dalam Alkitab Terjemahan Lama, kitab ini disebut "Kitab Nabi Yermia".
Nama kitab ini merujuk pada tokoh utama kitab ini, yaitu Yeremia bin Hilkia yang
menjadi nabi selama lebih dari 40 tahun dan hidup pada akhir abad ke-7 SM hingga
awal abad ke-6 SM. Nama "Yeremia" sendiri merupakan serapan dari bahasa
Ibrani: ‫( י ְִרמְ י ָהּו‬Yirmeyahu); dengan pengaruh pengejaan dari variannya, yaitu ‫י ְִרמְ י ָה‬
(Yirmeyah), dan padanannya dalam bahasa Yunani, yaitu Ἰερεμίας (Ieremíās). Nama
Ibrani ini diperkirakan merupakan gabungan dari kata ‫( י ַָרם‬yaram, har. "ditinggikan")
ַ (yuram, har. "akan diangkat") dan nama ‫( יה‬Yah), sehingga arti nama
atau ‫יּורם‬
tersebut kurang lebih adalah "(yang) akan diangkat (oleh) Yahweh" atau "(yang)
ditinggikan Yahweh".[1]

Nabi Yeremia karya Michaelangelo

Kitab Yeremia disebutkan berisi perkataan-perkataan nabi besar Yeremia. Menurut


kitab ini, Yeremia menjadi nabi selama lebih dari 40 tahun, dan selama karya
kenabiannya ia selalu bernubuat dan memperingatkan umat Tuhan tentang bencana
yang akan menimpa mereka karena mereka berdosa dan menyembah berhala.
Nubuat tersebut menjadi kenyataan pada masa Yeremia masih hidup:, yaitu ketika
Raja Babel Nebukadnezar merebut dan menghancurkan Yerusalem serta Bait
Allah yang ada di situ. Raja Yehuda Zedekia bersama rakyat Yehuda diasingkan dan
dibuang ke Babel. Setelah itu, Yeremia menubuatkan bahwa orang-orang itu akan
kembali dari pembuangan dan keadaan bangsa Israel akan pulih kembali.[1]
Selain nubuat-nubuat Yeremia yang tercatat dalam kitab ini, Kitab Yeremia juga
menjelaskan secara terperinci mengenai kehidupan pribadi dari sosok Nabi Yeremia
beserta pengalaman-pengalamannya, termasuk pengalamannya ketika ia dikurung
dalam penjara (Yeremia 32:6-25, 37:15-18, 38).
Nabi Yeremia digambarkan sebagai seorang yang berperasaan halus. Ia sangat
cinta kepada bangsanya, dan sama sekali tidak suka menubuatkan hukuman ke
atas mereka. Di dalam beberapa bagian dari bukunya ia berbicara dengan penuh
perasaan tentang penderitaannya karena ia dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi
nabi. Perkataan Tuhan adalah seperti api di dalam hatinya; mau tidak mau ia harus
menyampaikannya kepada bangsanya.[1]
Ayat-ayat penting dalam kitab ini ialah kata-kata Tuhan yang menunjuk kepada
suatu masa yang akan datang. Pada masa itu akan ada suatu ikatan janji yang baru
dengan Tuhan. Umat Tuhan akan menaati janji itu tanpa ada orang bijak yang
mengingatkan mereka. Sebab janji itu akan tertulis di dalam hati mereka (Yeremia
31:31-34).[1]
Garis besar[sunting | sunting sumber]
Lihat pula: Yeremia §  Kronologi

Yeremia meratapi kehancuran Yerusalem. Karya Rembrandt (1630)

Kitab Yeremia dapat dibagi dalam beberapa garis besar seperti yang berikut ini:[1]

1. Pesan dari Tuhan kepada bangsa Yehuda dan penguasa-


penguasanya pada masa
pemerintahan Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin, dan Zedekia.
2. Petikan-petikan dari buku catatan Barukh juru tulis Yeremia, termasuk
berbagai nubuatan dan peristiwa penting dalam kehidupan Yeremia.
3. Pesan dari Tuhan tentang berbagai bangsa asing.
4. Catatan pelengkap mengenai kisah jatuhnya Yerusalem dan
pembuangan ke Babel.
Menurut S. Jonathan Murphy, kitab ini disusun sebagai suatu antologi dengan
beberapa tema utama dan kitab ini memang sengaja tidak disusun secara
kronologis.[2][3][4] Murphy menyebutkan pembagian garis besar Kitab Yeremia berikut.

 Perkenalan atas pelayanan dan pesan sang nabi (Yeremia 1)


 Deklarasi yang diulang-ulang tentang penghakiman atas Yehuda dan
Yerusalem (Yeremia 2–25)
 Deklarasi yang diulang-ulang tentang restorasi atas Yehuda dan
Yerusalem (Yeremia 26–35)
 Penggenapan nubuat penghakiman atas Yehuda dan Yerusalem
(Yeremia 36–45)
 Deklarasi tentang penghakiman atas bangsa-bangsa yang lain (Yeremia
46–51)
 Pembuktian dari pelayanan dan pesan Yeremia (Yeremia 52)
Kronologi[sunting | sunting sumber]
Kitab Yeremia tidak disusun secara kronologis, sehingga untuk dapat memahami
isinya dengan baik diperlukan pengetahuan akan latar belakang masing-masing
bagian. Berikut merupakan bagian-bagian dalam kitab ini bila disusun secara
kronologis.[5]

1. Pada masa pemerintahan Yosia


o Tahun ketiga belas (Yeremia 1)
o Tahun-tahun terakhir Yosia (Yeremia 2–6)
o Kemungkinan sebagian besar ayat dalam Yeremia 7–
20 terjadi pada era pemerintahan Yosia (kecuali yang
disebutkan khusus di bawah)
2. Pada masa pemerintahan Yoyakim
o Awal-awal pemerintahan (Yeremia 26; kemunginan Yeremia
7, 8:1–3, 22:1–23).
o Tahun keempat (Yeremia 25, 36, 45, 46:1–12).
o Setelah tahun keempat (Yeremia 35).
3. Pada masa pemerintahan Yoyakhin (Yeremia 22:24–30;
kemungkinan Yeremia 14).
4. Pada masa pemerintahan Zedekia
o Awal-awal pemerintahan (Yeremia 24, 49:34–39).
o Tahun keempat (Yeremia 27–28, 51:59–64).
o Tidak bertanggal (Yeremia 21, 29).
o Awal pengepungan Yerusalem (Yeremia 34).
o Selama gencatan pengepungan (Yeremia 37).
o Kelanjutan pengepungan (Yeremia 32–33, 38, 39:15–18).
5. Setelah kejatuhan Yerusalem (Yeremia 39:1–4, 40–42, 43:1–7).
6. Yeremia diasingkan ke Mesir (Yeremia 43:8–44:30).
KERJAKAN KESELAMATAN

Filipi 2:12a “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat, karena


itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar…” Kita harus
kerjakan keselamatan yang kita telah terima…” Mengerjakan Keselamatan Yang
dimaksud mengerjakan keselamatan adalah TAAT. Artinya kita tetap menjaga
keselamatan yang sudah kita terima dan jangan dengan mudah melepaskna
keselamatan. Filipi 2:12a “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa
taat, karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar…”
Cara untuk menjaga keselamatan :

 Taat mempertahankan iman kepada Yesus, Matius 24:13.


 Taat melakukan firman Tuhan, Roma 6:17
 Taat – Tidak Hidup Menurut Daging
Cara untuk kita memelihara keselamatan yang telah kita terima adalah dengan cara:
Tidak Hidup Menurut Daging. Sebagai pengikut Yesus yang sudah diselamatkan, kita
tidak boleh lengah sehingga tergoda untuk melakukan keinginan/perbuatan daging.
Sebab itu serahkan perbuatan kita kepada Tuhan, maka Allah akan memampukan
kita.

Anda mungkin juga menyukai