0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan4 halaman
Kitab Yeremia berisi perkataan-perkataan nabi besar Yeremia yang menjadi nabi selama lebih dari 40 tahun pada akhir abad ke-7 SM hingga awal abad ke-6 SM. Yeremia selalu mengingatkan umat tentang bencana yang akan datang karena berdosa dan menyembah berhala, yang kemudian menjadi kenyataan ketika Yerusalem direbut dan dihancurkan oleh Babel. Kitab ini juga menjelaskan kehidupan pribadi Y
Kitab Yeremia berisi perkataan-perkataan nabi besar Yeremia yang menjadi nabi selama lebih dari 40 tahun pada akhir abad ke-7 SM hingga awal abad ke-6 SM. Yeremia selalu mengingatkan umat tentang bencana yang akan datang karena berdosa dan menyembah berhala, yang kemudian menjadi kenyataan ketika Yerusalem direbut dan dihancurkan oleh Babel. Kitab ini juga menjelaskan kehidupan pribadi Y
Kitab Yeremia berisi perkataan-perkataan nabi besar Yeremia yang menjadi nabi selama lebih dari 40 tahun pada akhir abad ke-7 SM hingga awal abad ke-6 SM. Yeremia selalu mengingatkan umat tentang bencana yang akan datang karena berdosa dan menyembah berhala, yang kemudian menjadi kenyataan ketika Yerusalem direbut dan dihancurkan oleh Babel. Kitab ini juga menjelaskan kehidupan pribadi Y
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk tokoh Alkitab yang menjadi nama dari kitab ini, lihat Yeremia. Untuk kegunaan lain, lihat Yeremia (disambiguasi). Kitab Yeremia (disingkat Yeremia; akronim Yer.; bahasa Ibrani: סֵ פֶ ר י ְִרמְ י ָהּו, translit. Sefer Yirmeyahu) merupakan salah satu kitab pada Perjanjian Lama Alkitab Kristen dan Tanakh (atau Alkitab Ibrani). Dalam Perjanjian Lama, Kitab Yosua merupakan bagian dalam kelompok kitab-kitab kenabian dan khususnya dalam kelompok nabi-nabi besar. Sementara dalam Alkitab Ibrani, kitab ini merupakan bagian dari kelompok Nevi'im dan lebih tepatnya dalam kelompok nabi- nabi akhir. Dalam Alkitab Terjemahan Lama, kitab ini disebut "Kitab Nabi Yermia". Nama kitab ini merujuk pada tokoh utama kitab ini, yaitu Yeremia bin Hilkia yang menjadi nabi selama lebih dari 40 tahun dan hidup pada akhir abad ke-7 SM hingga awal abad ke-6 SM. Nama "Yeremia" sendiri merupakan serapan dari bahasa Ibrani: ( י ְִרמְ י ָהּוYirmeyahu); dengan pengaruh pengejaan dari variannya, yaitu י ְִרמְ י ָה (Yirmeyah), dan padanannya dalam bahasa Yunani, yaitu Ἰερεμίας (Ieremíās). Nama Ibrani ini diperkirakan merupakan gabungan dari kata ( י ַָרםyaram, har. "ditinggikan") ַ (yuram, har. "akan diangkat") dan nama ( יהYah), sehingga arti nama atau יּורם tersebut kurang lebih adalah "(yang) akan diangkat (oleh) Yahweh" atau "(yang) ditinggikan Yahweh".[1]
Nabi Yeremia karya Michaelangelo
Kitab Yeremia disebutkan berisi perkataan-perkataan nabi besar Yeremia. Menurut
kitab ini, Yeremia menjadi nabi selama lebih dari 40 tahun, dan selama karya kenabiannya ia selalu bernubuat dan memperingatkan umat Tuhan tentang bencana yang akan menimpa mereka karena mereka berdosa dan menyembah berhala. Nubuat tersebut menjadi kenyataan pada masa Yeremia masih hidup:, yaitu ketika Raja Babel Nebukadnezar merebut dan menghancurkan Yerusalem serta Bait Allah yang ada di situ. Raja Yehuda Zedekia bersama rakyat Yehuda diasingkan dan dibuang ke Babel. Setelah itu, Yeremia menubuatkan bahwa orang-orang itu akan kembali dari pembuangan dan keadaan bangsa Israel akan pulih kembali.[1] Selain nubuat-nubuat Yeremia yang tercatat dalam kitab ini, Kitab Yeremia juga menjelaskan secara terperinci mengenai kehidupan pribadi dari sosok Nabi Yeremia beserta pengalaman-pengalamannya, termasuk pengalamannya ketika ia dikurung dalam penjara (Yeremia 32:6-25, 37:15-18, 38). Nabi Yeremia digambarkan sebagai seorang yang berperasaan halus. Ia sangat cinta kepada bangsanya, dan sama sekali tidak suka menubuatkan hukuman ke atas mereka. Di dalam beberapa bagian dari bukunya ia berbicara dengan penuh perasaan tentang penderitaannya karena ia dipanggil oleh Tuhan untuk menjadi nabi. Perkataan Tuhan adalah seperti api di dalam hatinya; mau tidak mau ia harus menyampaikannya kepada bangsanya.[1] Ayat-ayat penting dalam kitab ini ialah kata-kata Tuhan yang menunjuk kepada suatu masa yang akan datang. Pada masa itu akan ada suatu ikatan janji yang baru dengan Tuhan. Umat Tuhan akan menaati janji itu tanpa ada orang bijak yang mengingatkan mereka. Sebab janji itu akan tertulis di dalam hati mereka (Yeremia 31:31-34).[1] Garis besar[sunting | sunting sumber] Lihat pula: Yeremia § Kronologi
Yeremia meratapi kehancuran Yerusalem. Karya Rembrandt (1630)
Kitab Yeremia dapat dibagi dalam beberapa garis besar seperti yang berikut ini:[1]
1. Pesan dari Tuhan kepada bangsa Yehuda dan penguasa-
penguasanya pada masa pemerintahan Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin, dan Zedekia. 2. Petikan-petikan dari buku catatan Barukh juru tulis Yeremia, termasuk berbagai nubuatan dan peristiwa penting dalam kehidupan Yeremia. 3. Pesan dari Tuhan tentang berbagai bangsa asing. 4. Catatan pelengkap mengenai kisah jatuhnya Yerusalem dan pembuangan ke Babel. Menurut S. Jonathan Murphy, kitab ini disusun sebagai suatu antologi dengan beberapa tema utama dan kitab ini memang sengaja tidak disusun secara kronologis.[2][3][4] Murphy menyebutkan pembagian garis besar Kitab Yeremia berikut.
Perkenalan atas pelayanan dan pesan sang nabi (Yeremia 1)
Deklarasi yang diulang-ulang tentang penghakiman atas Yehuda dan Yerusalem (Yeremia 2–25) Deklarasi yang diulang-ulang tentang restorasi atas Yehuda dan Yerusalem (Yeremia 26–35) Penggenapan nubuat penghakiman atas Yehuda dan Yerusalem (Yeremia 36–45) Deklarasi tentang penghakiman atas bangsa-bangsa yang lain (Yeremia 46–51) Pembuktian dari pelayanan dan pesan Yeremia (Yeremia 52) Kronologi[sunting | sunting sumber] Kitab Yeremia tidak disusun secara kronologis, sehingga untuk dapat memahami isinya dengan baik diperlukan pengetahuan akan latar belakang masing-masing bagian. Berikut merupakan bagian-bagian dalam kitab ini bila disusun secara kronologis.[5]
1. Pada masa pemerintahan Yosia
o Tahun ketiga belas (Yeremia 1) o Tahun-tahun terakhir Yosia (Yeremia 2–6) o Kemungkinan sebagian besar ayat dalam Yeremia 7– 20 terjadi pada era pemerintahan Yosia (kecuali yang disebutkan khusus di bawah) 2. Pada masa pemerintahan Yoyakim o Awal-awal pemerintahan (Yeremia 26; kemunginan Yeremia 7, 8:1–3, 22:1–23). o Tahun keempat (Yeremia 25, 36, 45, 46:1–12). o Setelah tahun keempat (Yeremia 35). 3. Pada masa pemerintahan Yoyakhin (Yeremia 22:24–30; kemungkinan Yeremia 14). 4. Pada masa pemerintahan Zedekia o Awal-awal pemerintahan (Yeremia 24, 49:34–39). o Tahun keempat (Yeremia 27–28, 51:59–64). o Tidak bertanggal (Yeremia 21, 29). o Awal pengepungan Yerusalem (Yeremia 34). o Selama gencatan pengepungan (Yeremia 37). o Kelanjutan pengepungan (Yeremia 32–33, 38, 39:15–18). 5. Setelah kejatuhan Yerusalem (Yeremia 39:1–4, 40–42, 43:1–7). 6. Yeremia diasingkan ke Mesir (Yeremia 43:8–44:30). KERJAKAN KESELAMATAN
Filipi 2:12a “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat, karena
itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar…” Kita harus kerjakan keselamatan yang kita telah terima…” Mengerjakan Keselamatan Yang dimaksud mengerjakan keselamatan adalah TAAT. Artinya kita tetap menjaga keselamatan yang sudah kita terima dan jangan dengan mudah melepaskna keselamatan. Filipi 2:12a “Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat, karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar…” Cara untuk menjaga keselamatan :
Taat mempertahankan iman kepada Yesus, Matius 24:13.
Taat melakukan firman Tuhan, Roma 6:17 Taat – Tidak Hidup Menurut Daging Cara untuk kita memelihara keselamatan yang telah kita terima adalah dengan cara: Tidak Hidup Menurut Daging. Sebagai pengikut Yesus yang sudah diselamatkan, kita tidak boleh lengah sehingga tergoda untuk melakukan keinginan/perbuatan daging. Sebab itu serahkan perbuatan kita kepada Tuhan, maka Allah akan memampukan kita.