Oleh:
Decequen Putri Setiadi
Kelas
PEMERINTAH PROVINSI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI
1945
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Kasus-kasus Pelanggaran Hak Asasi
Manusia dalam Perspektif Pancasila ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak
lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad
SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran PPKn.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah Kasus-kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia dalam
Perspektif Pancasila ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan sumber
bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan informasi
yang akan menjadi bahan makalah.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah Kasus-kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia dalam
Perspektif Pancasila ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah Kasus-
kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Substansi Hak Asasi Manusia dalam Pancasila.......................................
1. Hak Asasi Manusia dalam Nilai Ideal Sila-sila Pancasila.................
2. Hak Asasi Manusia dalam Nilai Instrumental Sila-sila Pancasila.....
3. Hak Asasi Manusia dalam Nilai Praksis Sila-sila Pancasila..............
B. Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Indonesia..............................
1. Jenis-Jenis Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM)........................
2. Penyimpangan Nilai-nilai Pancasila dalam Kasus Pelanggaran Hak
Asasi Manusia....................................................................................
C. Upaya Penyelesaian Kasus Pelanggaran Hak Asasi Manusia.................
1. Peradilan dan Sanksi Atas Pelanggaran Hak Asasi Manusia di
Indonesia............................................................................................
2. Peradilan dan Sanksi Atas Pelanggaran Hak Asasi Manusia
Internasional.......................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................
B. Saran........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hak asasi manusia adalah prinsip-prinsip moral atau norma-norma,
yang menggambarkan standar tertentu dari perilaku manusia, dan dilindungi
secara teratur sebagai hak-hak hukum dalam hukum kota dan internasional.
Mereka umumnya dipahami sebagai hal yang mutlak sebagai hak-hak dasar
"yang seseorang secara inheren berhak karena dia adalah manusia dan yang
melekat pada semua manusia terlepas dari bangsa, lokasi, bahasa, agama, asal-
usul etnis atau status lainnya. Ini berlaku di mana-mana dan pada setiap kali
dalam arti yang universal, dan ini egaliter dalam arti yang sama bagi setiap
orang. HAM membutuhkan empati dan aturan hukum dan memaksakan
kewajiban pada orang untuk menghormati hak asasi manusia dari orang lain.
Mereka tidak harus diambil kecuali sebagai hasil dari proses hukum
berdasarkan keadaan tertentu; misalnya, hak asasi manusia mungkin termasuk
kebebasan dari penjara melanggar hukum, penyiksaan, dan eksekusi.
Doktrin dari hak asasi manusia telah sangat berpengaruh dalam hukum
internasional, lembaga-lembaga global dan regional. Tindakan oleh negara-
negara dan organisasi-organisasi non-pemerintah membentuk dasar dari
kebijakan publik di seluruh dunia. Ide HAM menunjukkan bahwa jika wacana
publik dari masyarakat global mengenai perdamaian dapat dikatakan memiliki
bahasa moral yang umum, itu merujuk ke hak asasi manusia. Klaim yang kuat
yang dibuat oleh doktrin hak asasi manusia terus membuat provokasi
skeptisisme yang cukup besar dan perdebatan tentang isi, sifat dan
pembenaran hak asasi manusia sampai hari ini.
Arti yang tepat dari hak asasi memicu kontroversial dan merupakan
subyek perdebatan filosofis yang berkelanjutan; sementara ada konsensus
bahwa hak asasi manusia meliputi berbagai hak seperti hak untuk
mendapatkan pengadilan yang adil, perlindungan terhadap perbudakan,
larangan genosida, kebebasan berbicara, atau hak atas pendidikan, ada
ketidaksetujuan tentang mana yang hak tertentu harus dimasukkan dalam
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah tentang Kasus-kasus Pelanggaran Hak Asasi
Manusia dalam Perspektif Pancasila ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan substansi hak asasi manusia dalam Pancasila?
2. Apa saja kasus pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia?
3. Bagaimana upaya penyelesaian kasus pelanggaran hak asasi manusia?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Kasus-kasus
Pelanggaran Hak Asasi Manusia dalam Perspektif Pancasila ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui substansi hak asasi manusia dalam Pancasila.
2. Untuk mengetahui kasus pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia.
3. Untuk mengetahui upaya penyelesaian kasus pelanggaran hak asasi
manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
atau masyarakat. Setiap saat Komisi Nasional Hak Asasi Manusia dapat
meminta keterangan secara tertulis kepada Jaksa Agung mengenai
perkembangan penyidikan dan penuntutan perkara pelanggaran hak asasi
manusia yang berat. Jaksa penuntut umum ad hoc sebelum melaksanakan
tugasnya harus mengucapkan sumpah atau janji.
Selanjutnya, perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat
diperiksa dan diputuskan oleh Pengadilan HAM yang dilakukan oleh
Majelis Hakim Pengadilan HAM paling lama 180 hari setelah berkas
perkara dilimpahkan dari penyidik kepada Pengadilan HAM. Majelis
Hakim Pengadilan HAM yang berjumlah lima orang terdiri atas dua orang
hakim pada Pengadilan HAM yang bersangkutan dan tiga orang hakim ad
hoc yang diketuai oleh hakim dari Pengadilan HAM yang bersangkutan.
Dalam hal perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat
dimohonkan banding ke Pengadilan Tinggi, perkara tersebut diperiksa dan
diputus dalam waktu paling lama 90 hari terhitung sejak perkara
dilimpahkan ke Pengadilan Tinggi. Pemeriksaan perkara pelanggaran
HAM di Pengadilan Tinggi dilakukan oleh majelis hakim yang terdiri atas
dua orang hakim Pengadilan Tinggi yang bersangkutan dan tiga orang
hakim ad hoc. Kemudian, dalam hal perkara pelanggaran hak asasi
manusia yang berat dimohonkan kasasi ke Mahkamah Agung, perkara
tersebut diperiksa dan diputus dalam waktu paling lama 90 hari terhitung
sejak perkara dilimpahkan ke Mahkamah Agung. Pemeriksaan perkara
pelanggaran HAM berat di Mahkamah Agung dilakukan oleh majelis
hakim terdiri atas dua orang Hakim Agung dan tiga orang hakim ad hoc.
Hakim ad hoc di Mahkamah Agung diangkat oleh Presiden selaku Kepala
Negara atas usulan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
2. Peradilan dan Sanksi Atas Pelanggaran Hak Asasi Manusia Internasional
Proses penanganan dan peradilan terhadap pelaku kejahatan HAM
internasional secara umum sama dengan penanganan dan peradilan
terhadap pelaku kejahatan yang lain, sebagaimana diatur dalam hukum
acara pidana di Indonesia. Secara garis besar, apabila terjadi pelanggaran
15
A. Kesimpulan
Pancasila merupakan ideologi yang mengedepankan nilai-nilai
kemanusian. Dengan kata lain, Pancasila sangat menghormati hak asasi setiap
warga negara maupun bukan warga negara Indonesia. Semua sila Pancasila
mengandung nilai-nilai penghormatan atas hak asasi manusia. Jaminan hak
asasi manusia oleh Pancasila dapat dilihat dari nilai-nilainya yang terdiri atas
nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praksis.
Hak asasi manusia dalam nilai dasar Pancasila terletak pada ketentuan
setiap sila Pancasila, yang kemudian dijabarkan dalam nilai instrumental yang
berupa ketentuan peraturan perundang-undangan tentang hak asasi manusia,
yang diimplementasikan dalam praktik kehidupan sehari-hari.
Pada dasarnya pelanggaran HAM merupakan bentuk penyimpangan
terhadap kewajiban asasi manusia. Pemerintah Republik Indonesia dan
lembaga peradilan internasional telah berupaya menyelesaikan berbagai kasus
pelanggaran HAM Salah satunya adalah dengan menyelesaikannya melalui
proses peradilan.
B. Saran
memahami kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia dalam
perspektif Pancasila dapat memberikan pelajaran penting bagi bangsa
Indonesia dan upaya memperbaiki kehidupan berbangsa dan bernegara di
masa mendatang.
17
DAFTAR PUSTAKA
Affandi, Idrus dan Karim Suryadi. 2008. Hak Asasi Manusia (HAM). Jakarta:
Universitas Terbuka.
Kansil, C.S.T. 1992. Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.