BAB III
PEKERJAAN STRUKTUR
Pelaksana harus membersihkan lokasi dari segala sesuatu yang mungkin akan
mengganggu kelancaran pelaksanaan sesuai dengan petunjuk atau persetujuan
Konsultan Manajemen Konstruksi. Pekerjaan rangka badan terdiri atas pondasi, balok
sloof, kolom, balok dan ring balok, kanopi, lantai, dinding,plat lantai, atap dan RAM
serta pembesian disesuaikan dengan gambar kerja. Pembuatan bekisting sebelum
melaksanakan pekerjaan tersebut diatas kontraktor harus meminta persetujuan dari
Direksi lapangan/staf teknis.
Jalan masuk ke halaman kompleks harus diadakan oleh Pelaksana menurut petunjuk
pada gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi. Selama
pekerjaan berlangsung Pelaksana harus membangun dan memelihara semua jalan-
jalan sementara dan jalan konstruksi untuk ke semua tempat bagian pekerjaan dan
setelah pekerjaan selesai harus di bongkar dan atau diperbaiki sesuai petunjuk
Konsultan Manajemen Konstruksi.
d. Pekerjaan Pengecoran
Bahan-bahan pokok dalam pembuatan beton adalah: semen,
pasir, kerikil/split serta air. Kualitas/mutu beton tergantung dari
kualitas bahan-bahan pembuat beton dan perbandingannya. Mutu
beton yang digunakan k250 sesuai pada gambar rencana. Bahan-
bahan harus diperiksa dulu sebelum dipakai membuat beton
dengan maksud menguji apakah syarat-syarat mutu dipenuhi.
Semen merupakan bahan pokok terpenting dalam pembuatan beton
karena mempersatukan butir-butir pasir dan kerikil/split
menjadi satu kesatuan berarti semen merupakan bahan pengikat
dan apabila diberi air akan mengeras. Agregat adalah butiran-
butiran batuan yang dibagi menjadi bagian pokok ditinjau dari
ukurannya yaitu agregat halus yang disebut pasir dan agregat
kasar yang disebut kerikil/split dan batu pecah.
Tahap-tahap pekerjan pengecoran pondasi setempat yaitu:
Membuat kotak takaran untuk perbandingan material yaitu dari kayu
dan juga dapat mempergunakan ember sebagai ukuran
perbandingan.
- Membuat wadah/tempat (kotak spesi) hasil pengecoran
yang dibuat dari kayu atau seng/pelat dengan ukuran tinggi
x lebar x panjang yang sesuai pada gambar
- Mempersiapkan bahan-bahan yang digunakan untuk
pengecoran seperti: semen, pasir, split, serta air dan juga
peralatan yang akan digunakan untuk pengecoran.
- Membuat adukan/pasta dengan bantuan mollen (mixer)
dengan perbandingan volume 1:2:3 yaitu 1 volume semen
berbanding 2 volume pasir berbanding 3 volune split serta air
secukupnya.
3. Pondasi cerucuk
Metode pelaksanaan pemasangan pondasi cerucuk sebagai berikut:
- Cek ulang Permintaan (Request) Pekerjaan & data pendukungnya.
- Menyerahkan Gambar detail penampang melintang (Shop Drawing)
kepada Direksi Pekerjaan.
- Cek dan amati ulang kesiapan alat, pastikan tidak ada perubahan dari
kesiapan yang telah dilakukan.
- Cek ulang kesiapan tenaga kerja, jumlah dan kualifikasinya pastikan
tidak ada perubahan dari kesiapan yang telah dilakukan.
- Pastikan ada penanggung jawab dari penyedia jasa untuk mengatasi
kondisi khusus.
- Pastikan ada pengendalian Keselamatan dan Kecelakaan Kerja (K3).
- Pastikan ada kesiapan pengendalian lalu-lintas.Staking-out dimensi,
bentuk dan lokasi sesuai gambar rencana
- Pasang patok-patok ukur untuk menentukan lebar dan panjang
pondasi.
- Lakukan penyiapan tanah dasar sesuai dengan gambar rencana dan
lhal-hal sebagai berikut:
a. Bersihkan tanah dasar yang dapat mengganggu pelaksanaan.
b. Ratakan lahan dengan cara Penyiapan lahan Tanpa Bakar (PLTB).
c. Bila muka air mencapai pcrmukaan tanah, maka timbun tanah
dasar sehingga muka tanah timbunan di atas muka air.
d. Tentukan tempat kedudukan tiang-tiang cerucuk yang akan
dipancang dan diberi tanda dengan menggunakan patok-patok
Agregat Kasar
Agregat kasar untuk beton harus terdiri dari butir-butir yang
kasar, keras tidak berpori dan berbentuk kubus. Bila ada butir-
butir yang pipih jumlahnya tidak boleh melampaui 20 % dari
jumlah berat seluruhnya.
Agregat kasar tidak boleh mengalami pembubukan mesin
LosAngeles ASTM-C 131-55.
Agregat kasar halus bersih dari zat-zat organis, zat-zat reaktif
alkali atau substansi yang merusak beton.
Saringan Ukuran % Lewat Saringan
1” 25 mm 100
¾” 20 mm 90-100
3/8” 95 mm 20-55
No. 4 4,76 mm 0-10
Agregat Halus
Agregat halus dapat digunakan pasir alam yang berasal dari
pasir Galunggung Tasikmalaya, Bangka atau tampat lain.
Pasir harus bersih dari bahan organis, zat-zat alkali &
substansi-substansi yang merusak beton.
Pasir tidak boleh mengandung segala jenis substansi tersebut
lebih dari 5 %.
Pasir laut tidak boleh digunkan untuk beton.
Pasir harus terdiri dari partikel-partikel yang tajam dan keras.
3. Air
Air yang digunakan harus air tawar, tidak mengandung minyak,
asam alkali, garam, bahan-bahan organis atau bahan-bahan lain
yang dapat merusak beton atau baja tulangan. Dalam hal ini
sebaiknya dipakai air bersih yang dapat diminum.
4. Besi Beton
Besi beton yang digunakan adalah baja lunak dengan mutu
- U - 32 tegangan Leleh karakteristik minimum 3200 kg/cm2).
Untuk Besi Diameter diatas 12 mm (Besi Ulir) (BJTD)
- U - 24 tegangan Leleh karakteristik minimum 2400 kg/cm2).
Untuk besi Diameter 8 mm s/d Diameter 19 mm (Besi Ulir) (BJTD)
Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak, minyak,
karat lepas dan bahan lainnya. Besi beton harus disimpan dengan
tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan diudara terbuka
dalam jangka waktu panjang. Membengkok dan meluruskan
tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang dingin. Tulangan
harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan harus
diminta persetujuan Direksi terlebih dahulu. Jika pemborong tidak
berhasil memperoleh diameter besi sesuai dengan yang ditetapkan
dalam gambar, maka dapat dilakukan penukaran dengan diameter
yang terdekat dengan catatan :
- Harus ada persetujuan Direksi
- Jumlah besi persatuan panjang atau jumlah besi ditempat
tersebut tidak boleh kurang dari yang tertera dalam gambar
PERENCANAAN PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG PENGADILAN NEGERI KUALA KURUN
III-13
CV. PANORAMA
RENCANA TEKNIS & SYARAT-SYARAT
8. Mutu beton
Mutu beton yang digunakan untuk pekerjaan struktur adalah, K250
fc’ = 20,8 Mpa. Sebelum dilaksanakanya pekerjaan beton harus
ada perhitungan mix disain untuk komposisi campuran Mutu beton
yang akan dipakai sebagai pedoman untuk pekerjaan beton
tersebut.
9. Dan lain-lain
Pada Bagian beton yang ada pekerjaan lanjutannya harus dibuatkan
stek besi sepanjang 1m’ atau menurut petunjuk direksi (pengawas
Lapangan)
B. Syarat-syarat pelaksanaan
1. Shop Drawing : perhitungan konstruksi
Sebelum melaksanakan pekerjaan beton, Kontraktor diharuskan :
- Membuat shop drawingsuntuk mendapatkan persetujuan
Konsultan Pengawas.
- Memeriksa gambar yang dibuat oleh Konsultan Perencana, jika
terdapat kesalahan yang membahayakan, kontraktor harus
melaporkan kepada Konsultan Pengawas yang selanjutnya
akan meneruskan kepada Konsultan Perencana. Sebelum ada
kepastian mengenai kebenaran gambar tersebut, Kontraktor
tidak diijinkan melaksanakan bagian pekerjaan tersebut.
2. Campuran beton
- Dibuat dengan perbandingan volume sbb :
C. Pedoman Pelaksana
1. Kecuali ditentukan lain dalam Rencana kerja dan syarat-syarat ini,
maka sebagai pedoman tetap dipakai PBI 1971.
2. Pemborong wajib melaporkan secara tertulis pada Direksi apabila
ada perbedaan yang didapat didalam gambar konstruksi dan
gambar arsitektur.
3. Adukan beton dan Pengangkutan
Pengadukan harus dilakukan dengan mesin pengaduk (Mixer).
Komposisi campuran dari masing masing material seperti Semen,
Pasir Kerikil dan Air harus sesuai dengan takaran yang susdah
disetujui pengawas/direksi serta berdasarkan Job Mix.
Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat
pengecoran harus dilakukan dengan cara yang disetujui oleh
Direksi, yaitu:
- Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.
- Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok
antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai
slump untuk berbagai pekerjaan beton harus memenuhi tabel
4.4.1 PBI 1971.
4. Pengecoran
D. Metode Pelaksanaan
Sebelum dilaksanakan, Kontraktor harus mengadakan trial test atau
mixed design yang dapat membuktikan bahwa mutu beton yang
disyaratkan dapat tercapai. Dari hasil test tersebut ditentukan
oleh MK, "Deviasi Standard" yang akan dipergunakan untuk
menilai mutu beton selama pelaksanaan.
a. Pengecoran Beton
Jenis Konstruksi
Bila tidak digunakan alat penggetar dengan frekwensi getaran tinggi harga
tersebut diatas dapat dinaikkan sebesar 50 %, tetapi dalamhal apapun tidak
boleh melebihi 150 mm. Bila tidak digunakan alat penggetar dengan
frekwensi getaran tinggi harga tersebut diatas dapat dinaikkan sebesar 50
%, tetapi dalamhal apapun tidak boleh melebihi 150 mm.
l. Semua jenis baja yang tidak memenuhi dimensi sesuai gambar rencana
dan/atau tidak memenuhi tegangan leleh yang disyaratkan, harus segera
diganti dengan jenis baja yang memenuhi syarat-syarat gambar rencana
dan spesifikasi ini, atas biaya Pelaksana.
m. Ukuran profil siku, pelat baja dan pipa baja, serta profil kanal CNP dan
bautbaut harus sesuai gambar rencana. Perubahan ukuran dari yang tertera
pada gambar rencana hanya boleh dilakukan Pelaksana berdasarkan ijin
tertulis dari Konsultan Perencana.
3. Syarat-syarat Pelaksana
Kualitas pekerjaan harus bertaraf kelas satu yang hasilnya bebas dari
puntiran, tekukan, dan hubungan-hubungan yang terbuka.
Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat sehingga pelaksanaan
pemasangan tidak memerlukan ganjal-ganjal berupa pelat-pelat pengisi,
kecuali jika gambar-gambar detail rencana menunjukkan hal tersebut.
Semua detail dan hubungan harus dibuat dengan ketelitian dan keahlian
yang tinggi serta pemasangannya dilakukan dengan hati-hati sehingga
dihasilkan tampak yang rapi sekali.
Pelaksana wajib mengambil ukuran-ukuran sesungguhnya di tempat
pekerjaan dan tidak boleh menggantungkan diri pada gambar-gambar
rencana yang ada supaya dapat memasang pekerjaan logam untuk struktur
tepat pada tempatnya, terutama pada detail-detail yang rumit atau bagian-
bagian yang terhalang oleh benda-benda lain.
Konsultan Manajemen Konstruksi berhak menolak setiap bagian pekerjaan
yang dinilai buruk dan tidak rapi. Bagian pekerjaan yang ditolak harus
segera diganti atas biaya Pelaksana.
Untuk mencegah proses pengkaratan, bagian-bagian konstruksi baja yang
telah selesai dikerjakan permukaannya harus segera dibersihkan dan
dilindungi terhadap pengaruh luar dengan cara dicat.
Pemeriksaan bagian-bagian konstruksi yang pemasangannya dilakukan
dalam kondisi telah diberi lubang-lubang baut sesuai gambar rencana dan
permukaannya telah dibersihkan dari noda-noda atau kotoran-kotoran
yang ada, harus dilakukan dalam keadaan telah dicat.
Sebelum pekerjaan baja untuk struktur mulai dilaksanakan, Pelaksana wajib
membuat gambar kerja (shop drawing) untuk memproses persetujuan
tertulis dari Konsultan Manajemen Konstruksi.
4. Penyambungan dan Pengelasan
Pengelasan harus dilaksanakan dengan hati-hati.
3. Profil baja ringan yang digunakan untuk struktur atap sesuai pada gambar
rencana
4. Persyaratan Pra-Konstruksi
a. Pelaksana wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap
semua ukuran-ukuran yang tercantum dalam gambar kerja. Pada prinsipnya
ukuran pada gambar kerja struktur adalah ukuran belum difinish.
b. Pihak Pelaksana diwajibkan untuk membuat shopdrawings. Untuk setiap
perubahan bahan/detail karena alasan tertentu harus diajukan ke Konsultan
MK dan Konsultan Perencana untuk mendapatkan persetujuan secara
tertulis. Semua perubahan yang disetujui dapat dilaksanakan tanpa adanya
biaya tambahan yang mempengaruhi kontrak, kecuali untuk perubahan
yang mengakibatkan pekerjaan kurang akan diperhitungkan sebagai
pekerjaan tambah kurang
c. Sebaiknya sedapat mungkin bahan baja ringan untuk usuk dan reng
difabrikasi di workshop, baik workshop permanen atau workshop
sementara. Pelaksana bertanggung jawab atas semua kesalahan detail,
fabrikasi dan ketepatan pemasangan.
5. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Kualitas pekerjaan harus bertaraf kelas satu yang hasilnya bebas dari
puntiran, tekukan, dan hubungan-hubungan yang terbuka.
b. Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat sehingga pelaksanaan
pemasangan penutup atap tidak memerlukan ganjal-ganjal berupa pelat-
pelat pengisi, kecuali jika gambar-gambar detail rencana menunjukkan hal
tersebut.
c. Semua detail dan hubungan harus dibuat dengan ketelitian dan keahlian
yang tinggi serta pemasangannya dilakukan dengan hati-hati sehingga
dihasilkan tampak bidang atap yang rata , rapih dan tidak bergelombang.
d. Pelaksana wajib mengambil ukuran-ukuran sesungguhnya di tempat
pekerjaan dan tidak boleh menggantungkan diri pada gambar-gambar
rencana yang ada supaya dapat memasang pekerjaan logam non struktur
tepat pada tempatnya, terutama pada detail-detail yang rumit atau bagian-
bagian yang terhalang oleh bendabenda lain
e. Konsultan MK berhak menolak setiap bagian pekerjaan yang dinilai buruk
dan tidak rapi.
f. Untuk mencegah proses pengkaratan, bagian-bagian baja ringan yang
telah selesai dikerjakan permukaannya harus segera dibersihkan dan
dilindungi terhadap pengaruh luar dengan cara dicat