Anda di halaman 1dari 18

Perencanaan Penyusunan Master Plan dan DED

Taman Median Dalam Kota Kuala Kurun

BAB III
METODE PERANCANGAN

3.1 Pendekatan Perencanaan


Dalam pendekatan metodologi untuk melaksanakan tugas perencanaan sesuai
dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK) mengacu pada standar peraturan yang
berlaku dan arahan, baik secara lisan atau tulisan dari pemberi tugas yang
dalam hal ini adalah pejabat yang terkait dengan Pekerjaan Perencanaan
Penyusunan Master Plan dan DED Taman Median Jalan Kota. Secara umum,
metode dalam rencana kerja yang akan dilaksanakan untuk Pekerjaan
Perencanaan Penyusunan Master Plan dan DED Taman Median Jalan Kota
Kuala Kurun meliputi beberapa tahapan kegiatan, yaitu :
1. Persiapan
2. Pengumpulan Data Lapangan
3. Analisa Data Lapangan
4. Perencanaan Teknis
5. Penggambaran
6. Perkiraan Biaya

3.2 Gambaran Umum Kondisi Lokasi Proyek


3.2.1 Kondisi Geografis
Secara astronomi, kabupaten ini terletak antara ± 0° 18’ 00” Lintang Selatan
s/d 01° 40’ 30” Lintang Selatan dan ± 113° 01’ 00” Bujur Timur s/d 114° 01’ 00”
Bujur Timur. Berpenduduk sebanyak 96.990 jiwa (sensus 2010). Luas wilayah
kabupaten Gunung Mas adalah 10.804 km² dan merupakan kabupaten terluas
keenam dari 14 kabupaten yang ada di Kalimantan Tengah (7,04% dari luas
Provinsi Kalimantan Tengah). Luas wilayah tersebut terdiri atas Kawasan hutan
belantarn, Kawasan pemukiman, Sungai, danau dan rawa, Daerah pertanian
(sawah, ladang dan kebun). Kabupaten Gunung Mas juga memiliki wilayah

24
Perencanaan Penyusunan Master Plan dan DED
Taman Median Dalam Kota Kuala Kurun

perairan yang meliputi danau, rawa-rawa dan terdapat 4 jalur sungai yang
melintasi wilayah ini, yaitu Sungai Manuhing dengan panjang ± 28,75 km,,
Sungai Rungan dengan panjang ± 86,25 km, Sungai Kahayan dengan panjang
±600 km dan Sungai Miri. Batas wilayah Kabupaten Gunung Mas meliputi:
 Kabupaten Katingan dan Provinsi Kalimantan Barat di sebelah barat,
 Kabupaten Murung Raya di sebelah utara
 Kabupaten Kapuas di sebelah Timur
 Kabupaten Pulang Pisau dan Kota Palangka Raya di sebelah selatan
Secara administratif luasan wilayah Kabupaten Gunung Mas yang dimuat
dalam Undang – undang No. 5 Tahun 2002 memiliki luasan wilayah mencapai
10.804,58 Km luasan tersebut Kabupaten Gunung Mas Memiliki 12 Kecamatan
tersebar di wilayah kabupaten dan 115 Desa dengan pembagian d masing –
masing wilayah kecamatan dan kelurahan Kecamatan Manuhing terdiri atas 1
Keluarahan dan 11 Desa, Kecamatan Manuhing Raya 1 Kelurahan dan 5 Desa,
Kecamatan Rungan 1 Kelurahan 13 Desa, Kecamatan Rungan Hulu 1 Kelurahan
dan 8 Desa, Kecamatan Rungan Barat jumlah desa 11 desa, Kecamatan Sepang
1 Kelurahan dan 6 Desa, Kecamatan Mihing Raya 1 Kelurahan dan 5 Desa,
Kecamatan Kurun 2 Kelurahan dan 13 Desa, Kecamatan Tewah 1 Kelurahan
dan 15 Desa, Kecamatan Kahayan Hulu Utara 1 Kelurahan dan 11 Desa,
Kecamatan Damang Batu 1 Kelurahan 7 Desa. Awal mula Kabupaten Gunung
Mas adalah 11 kecamatan, dan Tahun 2013 ada 1 Pemekaran Wilayah
Kecamatan yang di bagi dari Kecamatan Rungan dengan nama pemekaran
kecamatan yaitu Kecamatan Rungan Barat.
Tabel 3.1
Daerah Kecamatan Kabupaten Gunung Mas, Menurut Luas dan Jarak

Jumlah Luas Wilayah


Kecamatan Administrasi Terbangun
Kelurahan/Desa (Ha) (%) (Ha) (%)
Manuhing 1 Kelurahan/11 Desa 111300 10,3 59,05 6
Manuhing Raya 1 Kelurahan/5 Desa 601100 5,56 42,29 5
Rungan 1 Kelurahan/13 Desa 63000 5,83 91,25 10
Rungan Hulu 1 Kelurahan/8 Desa 73500 6,80 55,75 6

25
Perencanaan Penyusunan Master Plan dan DED
Taman Median Dalam Kota Kuala Kurun

Rungan Barat 0 Kelurahan/13 Desa 45100 4,17 53,6 6


Sepang 1 Kelurahan/6 Desa 39700 3,67 51,49 6
Mihing Raya 1 Kelurahan/5 Desa 34300 3,17 42,69 5
Kurun 1 Kelurahan/13 Desa 84200 7,79 213,72 23
Tewah 1 Kelurahan/15 Desa 113.600 10,51 208,57 22
Kahayan Hulu Utara 1 Kelurahan/11 Desa 158.900 14,71 50,45 5
Damang Batu 1 Kelurahan/7 Desa 142.500 13,19 32,43 3
Miri Manasa 1 Kelurahan/10 Desa 154.200 14,27 27,63 3
Total 1 Kelurahan/11 Desa 1.080.400 100 928,92 100
Sumber : Gunung Mas Dalam Angka dan RTRW Kabupaten Gunung Mas

Gambar 3.1 Peta Administrasi Gunung Mas

3.2.2 Kondisi Geologi


Geologi Kabupaten Gunung Mas berdasarkan Peta Geologi Lembar Tumbang
Hiran (U.Margono, Tsujitno, T. Santosa, 1995), Lembar Tewah (A.S.Sumartadipura &
U. Margono, 1996), Lembar Muarateweh (S.Supriatna, A. Sudradjat, H.Z, Abidin,
1993) dan Lembar Buntok (Sutrisno, S.Supriatna, E.Rustandi, P. Sanyoto, K. Hasan,

26
Perencanaan Penyusunan Master Plan dan DED
Taman Median Dalam Kota Kuala Kurun

1994), bahwa geologi Kabupaten Gunung Mas terdiri dari beberapa litologi yang
terbentuk dengan urutan stratigrafi adalah :
 Batuan Malihan ;
 Tonalit Sepauk;
 Formasi Tanjung;
 Formasi Haloq;
 Formasi Mentomoi;
 Formasi Montalat;
 Batuan Gunung Api Malasan;
 Batuan Terobosan Sintang
 Formasi Warukin
 Formasi Dahor; dan
 Aluvium
Umur batuan tertua diperkirakan berumur Trias. Struktur geologi Kabupaten
Gunung Mas terdapat berupa lipatan, sesar dan kekar yang erat kaitannya dengan
pembentukan logam dasar emas (Au), perak (Ag), besi (Fe), Seng (Zn) dan
tembaga (Cu) yang umumnya terdapat pada daerah ini. Keadaan topografi
Kabupaten Gunung Mas terbagi atas 2 bagian, yaitu pada bagian utara merupakan
daerah perbukitan bergelombang kuat dengan ketinggian 100-500 meter diatas
permukaan laut dengan kemiringan lereng 8º-15º, perbukitan ini merupakan
bagian dari rangkaian pengunungan Schwaner yang memanjang dengan arah
timur laut–barat daya. Di bagian selatan dari daerah Kabupaten Gunung Mas
merupakan daerah dataran rendah sampai dengan rawa-rawa.
.Jenis tanah di wilayah Kabupaten Gunung Mas terdiri atas beberapa jenis tanah
yaitu Podsolik Merah Kuning, Alluvial, Hydromorfik Kelabu, AlluvialHydromorfik,
Gley Humus dan Kompleks Regosol Podsolik. Jenis tanahyang dominan adalah
tanah Podsolik Merah Kuning tersebar di bagian utara wilayah Gunung Mas
dengan ketebalan ± 110 cm. Kemudian pada daerah-daerah pinggir sungai
umumnya didominasi oleh tanah alluvial yang berasal dari endapan sungai dengan

27
Perencanaan Penyusunan Master Plan dan DED
Taman Median Dalam Kota Kuala Kurun

jenis tanah Aluvial Hydromorfik kelabu, tersebar dan dapat di jumpai di beberapa
sungai/anak sungai di wilayah Gunung Mas yaitu Sungai Kahayan, Sungai Miri
(anak Sungai Kahayan), Sungai Rungan dan Sungai Manuhing (anak Sungai
Rungan).
Wilayah Kabupaten Gunung Mas dilintasi oleh 3 (Tiga) sungai yaitu sungai
Kahayan, Rungan, Manuhing, Miri serta anak-anak sungai lainnya yang berfungsi
sebagai penunjang alternative transportasi darat untuk angkutan barang maupun
penumpang. Pentingnya peranan sungai ini disebabkan oleh
terbatasnya/terganggunya prasarana perhubungan darat, disamping itu sebagian
besar pemukiman penduduk masih berada di daerah pinggir sungai.
Seperti yang diketahui untuk wilayah kabupaten gunuung mas memiliki kondisi
hidrologi untuk kawasan perairan yang relatif cukup pajang dan hampir tersebar di
tiap – tiap masing wilayah kecamatan yang ada di Kabupaten Gunung Mas
berdasarkan orientasi untuk wilayah sungai ada 3 wilayah sungai yaitu Sungai
Kahayan, Sungai Rungan, Sungai Manuhing, dan Sungai Miri beserta anak-anak
sungai lainya, adapaun fungsi sungai di wilayah Kabupaten Gunung Mas
merupakan salah satu penunjang alternatif dari transportasi darat, salah satunya
dimanfaatkan sebagai angkutan barang maupun penumpang, melihat pentingnya
aliran sungai ini dikarenakan terbatasnya/terganggunya prasarana perhubungan
darat, disamping itu sebagain besar pemukiman penduduk masih ada yang
bermukim di pinggiran sungai.Berikut ini rincian panjang sungai berdasarkan
nama sungai yang ada, yaitu sebagai berikut :
 Sungai manuhing dengan panjang ± 28,75 km
 Sungai Rungan dengan panjang ± 86,25 km
 Sungai Kahayan dengan panjang ± 600 km
 Sungai Miri dengan panjang ± 20,00 km
Dari penjelasan uraian diatas sungai kahayan merupakan salah satu sungai yang
terpanjang di wilayah kabupaten Gunung Mas, dan juga merupakan salah satu

28
Perencanaan Penyusunan Master Plan dan DED
Taman Median Dalam Kota Kuala Kurun

aktivitas yang kegiatannya cukup tinggi sehingga hal yang tidak mungkin
merupakan banyak masyrakat menggantungkan kebutuhannya terhadap sungai.

3.2.3 Kondisi Topografi


Keadaan topografis Kabupaten Gunung Mas dapat dibedakan dalam dua bagian
yaitu bagian utara dan bagian selatan. Bagian utara merupakan daerah perbukitan
dengan ketinggian antara 100-500 m dari permukaan laut dengan tingkat
kemiringan 8 – 15º. Di bagian selatan terdiri atas daratan rendah dan rawa.
Adapun jenis tanahnya adalah podsolik merah kuning, alluvial, hydromofik kelabu,
alluvial hydromorfik, gley humus, dan komlek regosol podsolik. Tanah podsolik
merah kuning sangat domoinan dan penyebarannya terletak di bagian utara
dengan ketebalan ±110 cm. Sedangkan jenis tanah alluvial hydromorfik kelabu
berada di pinggir sungai Kahayan, Miri (anak sungai Kahayan), Rungan dan
Manuhing (anak sungai Rungan).

3.2.4 Kondisi Klimatologi


Klimatotogi wilayah Kabupaten Gunung Mas berdasarkan klasifikasi Oldeman
(1975) termasuk tipe iklim B1, yaitu wilayah dengan bulan basah terjadi antara 7 –
9 bulan (curah hujan > 200 mm/bulan) dan bulan kering (curah hujan < 100
mm/bulan) kurang dari 2 bulan. Kabupaten Gunung Mas pada umumnya termasuk
daerah beriklim tropis dan lembab dengan temperatur antara 210C – 230C dan
maksimal mencapai 360C. Intensitas penyinaran matahari selalu tinggi dan sumber
daya air yang cukup banyak, sehingga menyebabkan tingginya penguapan yang
menimbulkan awan aktif/tebal. Tahun 2012, hujan terjadi hampir sepanjang tahun
dan curah hujan terendah pada bulan September dengan rata-rata 72,3 mm dan
tertinggi pada bulan Desember dengan rata-rata 475,5 mm.

3.2.5 Tata Ruang Wilayah

29
Perencanaan Penyusunan Master Plan dan DED
Taman Median Dalam Kota Kuala Kurun

Dalam Tata Ruang Wilayah Kabupaten Gunung Mas sendiri khusunya bidang yang
menangani perencanaan, pemanfaatan dan pengendaliannya, merupakan tugas
dan tanggung jawab pemerintah daerah yang bersangkutan, berdasarkan
pemberlakuan undang – undang yang tertuang pada Nomor 26 Tahun 2007
tentang penataan ruang yang telah disahkan atau ditetapkan pada tahun 2007
sebagai pengganti undang – undang nomor 24 Tahun 19982 tentang penataan
ruang beserta dengan peraturan penunjangnya. Beberapa hal yang perlu di kita
pahami bahwa dalam undang – undang republik indonesia nomor 26 Tahun 2007
mengenai penatan ruang bahwa penataan ruang diselenggarakan dengan
mengintregasikan kepentingan yang lintas sektor, lintas wilayah dan lintas
pemangku kepentingan, adapun juga lain dari hal tersebut perlunya keselarasan
atau keserasian adalah penataan ruang diselenggrakan dengan mewujudkan
keserasian antara infrastruktur ruang dan pola ruang. Dalam maksud dan tujuan
RTRW kabupaten Gunung Mas sendiri akan di jelaskan secara rinci yaitu sebagai
berikut :
1. Meningkatkan pemanfaatan rencana tata ruang sebagai acuan
pembangunan di daerah.

2. Melengkapi muatan RTRW seperti yang digariskan dalam UUPR agar dapat
lebih efektif digunakan sebagai pedoman pembangunan daerah.

3. Meningkatkan kemampuan aparat daerah dalam hal perencanaan,


pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang.
4. Mewujudkan konsistensi RTRW dengan jenjang RTR diatasnya.
5. Mewujudkan upaya pelaksanaan otonomi daerah di Kabupaten Gunung Mas,
khususnya dalam pembangunan dan pemanfaatan sumber daya.
Adapun dalam tujuan kegiatan pekerjaan penyesuaian Rencana Tata Ruang
Wilayah (RTRW) Kabupaten Gunung Mas Tahun 2011-2031, maka sasaran dari
pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
1. Terkendali pemanfaatan RTRW sebagai acuan pembangunan

30
Perencanaan Penyusunan Master Plan dan DED
Taman Median Dalam Kota Kuala Kurun

2. Terkendalinya kelengkapan muatan RTRW untuk dapat digunakan sebagai


acuan pembangunan sesuai dengan UUPR.

3. Mengetahui tingkat pemanfaatan RTRW sebagai acuan pembangunan di


daerah dan lebih lanjut digunakan sebagai dasar pembinaan penataan ruang
di daerah.

4. Terwujudnya keterpaduan, keterkaitan dan keseimbangan perkembangan


antar wilayah serta keserasian antar sector.

5. Terlaksananya pembangunan dalam pemanfaatan ruang bagi kegiatan


pembangunan.
Rencana pengembangan pusat kegiatan di Kabupaten Gunung Mas mejelaskan
rangkaian sistem pusat perkotaan yang menjadi kerangka dasar dalam pusat
pengembangan kegiatan arahan pengembangan kegiatan utama dan arahan
kegiatan penunjang utama dan arahan penegembangan sarana dan prasarana.
Untuk itu gara terwujudnyapola pelayanan yang terpadu dan pemerataan dalam
hal pembangunan dan pengembangan wiayah, maka Satuan Wilayah
Pengembangan (WP) di Kabupaten Gunung Mas adalah sebagai Berikut :
1. Wilayah Pengembangan 1 dengan pusat pengembangan di Kuala Kurun
yang merupakan pusat pertumbuhan wilayah Kabupaten Gunung Mas
dengan tingkat perkembangan wilayahnya lebih menonjol dibandingkan
dengan perkembanga wilayah pada bagian lainya. Perkembangan wilayah ini
dicirikan dengan kegiata utamanya yang bersifat perkotaan dan sebagai
pusat pemerintahan bagi Kabupaten Gunung Mas serta orientasi kegiatan di
wilayah Kabupaten Gunung Mas. Sedangakan kegiatan lainya adalah potensi
pengembangan pertanian perkebunan dan pertambangan.

31
Perencanaan Penyusunan Master Plan dan DED
Taman Median Dalam Kota Kuala Kurun

2. Wilayah pengembangan 2 dngan pusat pengembangan Tumbang Jutuh kota


Jakata Raya, merupakan wilayah yang memiliki potensi pengembangan
dengan sector utamanya adalah pertanian (Tanaman Tahunan, palawija, dan
perkebunan) dan petambangan. Adapun wilayah yang termasuk sub wilayah
ini adalah Kecamata Manuhing, Kecamatan Manuhing Raya, Kecamatan
Rungan dan Rungan Hulu.

3. Wilayah Pengembangan 3 dengan pusat pengembangan di Tumbang Miri,


merupakan kawasan yang umumnya dicirikan dengan aktivitas utamanya
adalah Kegiata perkebunan, kehutanan, dan pertambangan. Wilayah ini
terdapat di Kecamatan Kahayan Hulu Utara, Kecamatan Daman Batu.
Adapun rencana Sistem Pusat Perkotaan yang merupakan hirarki dari pelayanan
wilayah perkotaan serta pusat pengembangan dan arahan pengembangan
kegiatan utama beserta dengan penunjangnya sampai dengan pengembanga
sarana dan prasanananya akan di jelaskan secara rinci yaitu sebagai berikut :
1. Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)
Pusat Kegiatan Wilayah berada di Kabupaten Gunung Mas yang dijadikan
1. Laporan Antara - 2019 sebagai pusat kegiatan pelayanan publik, jasa dan
pedagangan, pusat pendukung kegiatan perekonomian dengan arah
pengembangan dapat berupa pendidikan, kesehatan, pariwisata, dan
petambangan, serta intensitas lajunya tingkat perkembangan kawasan
permukiman.
2.
2. Pusat Kegiatan Lokal (PKL)
Untuk pusat kegiatan lokal di Kabupaten Gunung Mas tersebar di 5 (Lima)
Kecamatan yaitu Kecamatan Tewah merupakan pusat pengambang sekunder
untukmenunjang pusat pelayanan kota hirarki I (PKW), Kecamatan Tumbang
Miri salah satunya merupakan pusat permukiman, perdagangangan dan jasa
skala wilayah pengembangan dan distributor barang dan jasa. Kecamatan

32
Perencanaan Penyusunan Master Plan dan DED
Taman Median Dalam Kota Kuala Kurun

Sepang Simin, juga hamper sama dengan kecamatan Tumbang miri dengan
aktivitas kegiatan lokal dan pengembangan kawasan pemukiman. Kecamatan
Rungan merupakan pengembangan sekunder untuk menunjang pusat
pelayanan kota hirarki I (PKW) dengan pemanfaatan sumber daya alam yang
dijadikan sebagai sasaran industri hasil perkebunan dan pertanian dan
didukung dengan barang dan jasa skala barang dan jasa lingkup regional.
Kecamatan Talaken juga tidak jauh beberda dengan pengembangan aktivitas
kegiatan wilayah dan kecamatan lainya.

3. Pusat Pelayanan Kecamatan (PPK)


Pusat Pelayan Kecamatan di wilayah Kabupaten Gunung Mas Terdapat di 3
(Tiga) wilayah Kecamatan yang terdiri atas Kecamatan Rungan Hulu,
Kecamatan Manuhing Raya, Kecamatan Mihing Raya. Dalam tiga kecamatan
tersebut arah pengembanganya dijadikan sebagai pengembagan hasil
sumber daya alam, pengembangan kawasan pemukiman sampai tingkat
perdesaan, pusat pengembangan untuk menunjang pusat pelayanan kota
hirarki.

4. Pusat Pelayanan Lingkup (PPL)


Untuk pusat pelayanan lingkungan di wilayah Kabupaten Gunung Mas
Terapat di 2 (Dua) wilayah Kecamatan yang terdiri dari Kecamatan Kahayan
Hulu Utara dan Kecamatan Damang Batu yang arahan pengembangannya di
maksudkan sebagai pusat pengembangan tersier untuk menunjang pusat
pelayanan kecamatan dan penghasil sumber daya alam.

33
Perencanaan Penyusunan Master Plan dan DED
Taman Median Dalam Kota Kuala Kurun

Gambar 3.2 Peta Rencana Struktur Ruang Gunung Mas

Pola Ruang Kabupaten Gunung Mas salah satunya rencana distribusi


peruntukan ruang dalam wilayah Kabupaten yang meliputi rencana peruntukan
ruang sebagai kawasan lindung dan peruntukan kawasan fungsi budidaya.
Adapun cakupan penjelasan hal tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kawasan KSN HoB
Yang merupakan Kawsan Strategis Nasional Heart Of Borneo yang ada
dalam kawasan administrasi Kabupaten Gunung Mas seluas 295.087,47 Ha
yang terdiri atas Hutan Lindung 38.642,32 Ha, Kawasan Resapan Air

34
Perencanaan Penyusunan Master Plan dan DED
Taman Median Dalam Kota Kuala Kurun

38.385,63 Ha, Koridor Satwa dan dataran tinggi 73.834,44 Ha dan HPT
144.225,08 Ha. Sehingga kawasan KSN HoB meruapakan pembentukan
Kawasan resapan air dan juga usulan terhadap perubahan penggunaan
lahan dari Hutan Produksi dan Hutan Produksi Terbatas dan
persyaratannya baik dalam penetapanya.

2. Kawasan Taman Wisata


Hampir ada disetiap kecamatan yang ada di Kabupaten Gunung Mas
Kawasan wisata yang meruapakan kawasan patut dilindungi karena
meruapakan bagian dari kawasan konsevasi terhadap cagar budaya, untuk
Kabupaten Gunung Mas luasan tersebut adalah seluas 1.739,38 Ha.

3. Kawasan Perlindungan Setempat


Untuk Kabupaten Gunung Mas sendiri kawasan perlindungan setempat
berada di :
a. Kawasan sempadan sungai, dilindungi karena merupakan salah satu
kegiatan aktivitas kegiatan sehari – lhari masyarakat yang ada di
Kabupaten Gunung Mas, selain itu juga diperlukan agar tidak
merusak kualitas air sungai, kondisi fisik air pinggir sungai, serta
mengamankan aliran sungai.

b. Sempadan Mata Air, perlindungan tersebut di Kabupaten Gunung


Mas sekurang – kurangnya dengan jari – jari 200 meter

4. Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya yang ada di kabupaten Gunung Mas mengacu pada SK.
Menhut-II/No. 292 yang mana menjabarkan dalam peruntukan fungsi
kawasan hutan dan untuk kawasan budidaya dikategorikan menjadi
kawasan budidaya hutan produksi.

35
Perencanaan Penyusunan Master Plan dan DED
Taman Median Dalam Kota Kuala Kurun

3.3 Metode Survey Pengumpulan Data


3.3.1 Metodologi Survey Pendahuluan
Survey Pendahuluan meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Menyiapkan peta dasar berupa Peta Topografi
b. Mempelajari lokasi pekerjaan dan pencapaiaan, batas areal lokasi
c. Mempelajari kondisi eksisting lokasi secara umum seperti jenis tanah di
lokasi eksisting, kondisi terrain dan sirkulasi
d. Inventaris semua aspek yang mendukung perencanaan pembangunan
gedung Pengadilan Negeri
e. Membuat foto dokumetasi lapangan eksisting, terutama batasan lahan
f. Mengumpulkan data berupa informasi mengenai harga satuan bahan
g. Mengumpulkan informasi umum lokasi material (quarry) yang diperlukan
untuk pekerjaan konstruksi.
h. Membuat laporan lengkap perihal pada butir a s/d h dan memberikan
saran-saran yang diperlukan untuk pekerjaan survey teknis selanjutnya.

3.3.2 Metodologi Survey Topografi


Pengukuran topografi adalah proses pengumpulan data di atas permukaan
bumi yang selanjutnya data hasil ukuran dituangkan dalam bentuk peta
perencanaan dengan menggunakan skala tertentu serta didokumentasikan
dalam bentuk gambar dan file komputer. Kegiatan survey lapangan meliputi ;
a. Melakukan konfirmasi dan koordinasi dengan instansi
b. Menyiapkan peta sederhana (sketsa) yang akan direncanakan, terdiri
dari :
 Pengukuran titik control horizontal (polygon) dan vertical
(waterpass)
 Pengukuran situasi/detail
 Pengukuran penampang memanjang dan melintang
 Pengukuran khusus

36
Perencanaan Penyusunan Master Plan dan DED
Taman Median Dalam Kota Kuala Kurun

c. Membuat foto dokumentasi lapangan


d. Mencari bahan-bahan konstruksi yang tersedia dan lokasi sumber
material yang kemungkinan dapat dipakai untuk konstruksi. Format
laporan data koleksi lengkap untuk bahan diskusi

3.4 Lokasi Existing


Berikut kondisi existing Pekerjaan Perencanaan Penyusunan Master Plan dan
DED Taman Median Jalan Kota Kuala.
1. Jalan Tjilik Riwut (5.130m)

Gambar 3.3 Jalan Tjilik Riwut

37
Perencanaan Penyusunan Master Plan dan DED
Taman Median Dalam Kota Kuala Kurun

2. Jalan Ahmad Yani (1.500m)

Gambar 3.4 Jalan Ahmad Yani

3. Jalan Letjend Suprapto (2.320m)

38
Perencanaan Penyusunan Master Plan dan DED
Taman Median Dalam Kota Kuala Kurun

Gambar 3.5 Jalan Letjend Suprapto

4. Jalan Pangeron Diponegoro (2.700m)

39
Perencanaan Penyusunan Master Plan dan DED
Taman Median Dalam Kota Kuala Kurun

Gambar 3.6 Jalan Diponegoro

5. Jalan K.S Tubun (800m)

Gambar 3.7 Jalan K.S Tubun

40
Perencanaan Penyusunan Master Plan dan DED
Taman Median Dalam Kota Kuala Kurun

6. Jalan DI Panjaitan (600m)

Gambar 3.8 Jalan DI Panjaitan

41

Anda mungkin juga menyukai