Anda di halaman 1dari 230

BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN

PEMERINTAHAN

BAB II
EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD
TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA
PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah

Gambaran umum kondisi Kabupaten Muara Enim memberikan informasi tentang

kondisi daerah dan capaian pembangunan Kabupaten Muara Enim secara umum sampai

saat ini. Gambaran umum menjadi pijakan awal penyusunan rencana pembangunan dua

puluh tahun kedepan melalui pemetaan secara objektif kondisi daerah dari aspek geografi

dan demografi, kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, serta daya saing daerah.

Kabupaten Muara Enim merupakan salah satu kabupaten dari 15 kabupaten/kota di

Provinsi Sumatera Selatan, terletak antara 4°-6° Lintang Selatan dan 104°-106° BujurTimur,

dengan luas wilayah sekitar 9.140,5 km². Wilayah Kabupaten Muara Enim

tahun 2012 secara administratif terdiri dari 22 kecamatan, 310 desa dan 16 kelurahan

dengan jumlah penduduk Kabupaten Muara Enim pada tahun 2012 lebih kurang sebanyak

731.410 jiwa, yang terdiri dari laki-laki 371.110 jiwa dan perempuan 360.300 jiwa. Dengan

luas wilayah yang tersebar tersebut, merupakan suatu tantangan tersendiri dalam

pengembangan wilayahnya. Hal demikian memerlukan suatu perencanaan pembangunan

jangka panjang yang terintegrasi dengan aspek lingkungan

Rencana Kerja Pembangunan Daerah inilah yang menjadi salah satu instrumen

pembangunan yang mengedepankan pada prinsip keterpaduan, keserasian, keselarasan,

keseimbangan, keberlanjutan, keberdayagunaan dan keberhasilgunaan pembangunan

dengan bertumpu pada kearifan lokal serta berpedoman pada RTRW.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-1
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

2.1.1Aspek Geografi dan Demografi

a. Karakteristik lokasi dan wilayah

Kabupaten Muara Enim merupakan salah satu daerah di Provinsi Sumatera


Selatan. Secara geografis terletak pada posisi antara 4o – 6o Lintang Selatan dan 104o –
106o Bujur Timur. Kabupaten Muara Enim mempunyai wilayah cukup luas dan mempunyai
sumber daya alam yang cukup melimpah dengan sebagian besar wilayahnya merupakan
daerah aliran sungai. Luas wilayah Kabupaten Muara Enim sekitar 7.383,9 km² terletak di
tengah-tengah wilayah Provinsi Sumatera Selatan, dengan batas-batas wilayah sebagai
berikut:

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir,


Kabupaten Banyuasin, dan Kota Palembang.

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Ogan Ilir, Ogan Komering Ulu, Kota
Palembang dan Kota Prabumulih.

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan
Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Musi Rawas, Kota Pagaralam dan
Kabupaten Lahat.

Wilayah administrasi Kabupaten Muara Enim terbagi menjadi 20 Kecamatan yang


terdiri dari 326 desa/kelurahan yaitu 310 desa dan 16 kelurahan. Ibukota terletak di
Kecamatan Muara Enim. Jarak terjauh dari ibu kota Kabupaten Muara Enim ke ibu kota
kecamatan adalah Kecamatan Muara Belida yaitu sejauh 160 km. Selanjutnya adalah
Kecamatan Sungai Rotan yaitu sejauh 150 km, Kecamatan Rambang sejauh 122 km, dan
Kecamatan Gelumbang sejauh 121 km. Sementara yang terdekat adalah Kecamatan
Muara Enim, Lawang Kidul dan Ujan Mas.

Kabupaten Muara Enim terdiri dari 20 kecamatan. Kecamatan yang memiliki luas
wilayah terbesar adalah Kecamatan Lubai yaitu seluas 984,72 km2 (10,80 persen) dari total
luas wilayah Kabupaten Muara Enim. Selanjutnya, Kecamatan Gunung Megang seluas
666,40 km2 (7,30 persen) dari luas wilayah Kabupaten Muara Enim, Kecamatan Gelumbang
seluas 644,2 km2 (7 persen) dan Kecamatan Rambang Dangku seluas 628,24 km2 atau (6,9
persen) sedangkan kecamatan yang memiliki luas wilayah terkecil adalah Kecamatan
Kelekar dengan persentase luas (1,7 persen) dari luas wilayah Kabupaten Muara Enim.
(Lihat Tabel 2.1)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-2
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Topografi Kabupaten Muara Enim cukup beragam mulai dari dataran rendah sampai

dengan dataran tinggi. Sebagian besar kecamatan terletak di daerah dataran rendah dengan

ketinggian kurang dari 100 meter di atas permukaan laut (dpl) yang meliputi 20 (dua puluh)

kecamatan, dengan cakupan luas mencapai 7.058,41 km² (77,22 persen) dari luas

Kabupaten Muara Enim. Lima kecamatan lainnya berada pada ketinggian lebih dari 100

meter di atas permukaan laut (m dpl), yaitu Kecamatan Lawang Kidul (100-500 m dpl),

Kecamatan Tanjung Agung (500-800 m dpl), Kecamatan Semende Darat Tengah (1000 m

dpl), Kecamatan Semende Darat Laut (500-1000 m dpl) dan Kecamatan Semende Darat Ulu

(>1000 m dpl). Untuk lebih jelasnya, tinggi rata-rata, luas daerah dan jumlah desa/kelurahan

menurut kecamatan di Kabupaten Muara Enim Tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1
Tinggi Rata-Rata, Luas Daerah dan Jumlah Desa/Kelurahan Menurut Kecamatan di Kabupaten
Muara Enim
Persentase
Luas
Tinggi Rata- dari Luas Jumlah Desa/
No. Nama Kecamatan Daerah
Rata dpl (m) 2 Kabupaten Kelurahan
(km )
(% )
1 Semende Darat Laut 500 – 1.000 274,75 3,0 10
2 Semende Darat Ulu > 1.000 466,60 5,1 10
3 Semende Darat Tengah 1.000 419,93 4,6 12
4 Tanjung Agung 500 – 800 539,97 5,9 26
5 Rambang 10 – 25 522,62 5,7 13
6 Lubai 28 – 100 984,72 10,8 10
7 Lawang Kidul 100 – 500 380,84 4,2 7
8 Muara Enim 25 - 100 203,80 2,2 16
9 Ujan Mas 25 – 100 268,70 2,9 8
10 Gunung Megang 25 – 100 666,40 7,3 13
11 Benakat 26 – 100 288,52 3,2 6
12 Rambang Dangku 25 – 100 628,24 6,9 26
13 Lembak 12 – 25 388,07 4,2 10
14 Sungai Rotan 11 – 25 296,14 3,2 19
15 Gelumbang 10 – 25 644,20 7,0 23
16 Muara Belida 10 – 25 176,00 1,9 8
17 Kelekar 10 – 25 151,00 1,7 7
18 Belimbing 25-100 289,7 n.a 10
19 Belida Darat 11-25 136,97 n.a 10
20 Lubai Ulu 10-25 485,82 n.a 11
Sumber: BPS Kabupaten Muara Enim, Tahun 2013

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-3
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Dengan keragaman topografi tersebut menimbulkan terbentuknya banyak bukit dan


sungai. Sebagian besar wilayah Kabupaten Muara Enim (75,7 persen) terletak pada
kemiringan lereng kurang dari 120 dan 9,4 persen berada pada kemiringan lereng 120-400
dan selebihnya merupakan daerah dengan kemiringan lebih besar dari 400 sekitar (14
persen). Daerah dataran tinggi di bagian barat daya, merupakan bagian dari rangkaian
pegunungan Bukit Barisan. Daerah ini meliputi Kecamatan Semende Darat Ulu, Semende
Darat Laut, Semende Darat Tengah dan Kecamatan Tanjung Agung. Daerah dataran rendah
berada di bagian tengah. Pada bagian barat laut-utara, terdapat daerah rawa yang
berhadapan langsung dengan aliran Sungai Musi. Daerah ini meliputi kecamatan di dataran
rendah dan rawa lebak yaitu Kecamatan Gelumbang, Muara Belida, dan Sungai Rotan.

Secara geologis, Kabupaten Muara Enim diklasifikasikan dalam cekungan


Sumatera pada formasi Palembang bagian tengah berumur meocene-pleocene dengan
formasi batuan berupa endapan batuan yang berlokasi dari rendah ke tinggi seperti yang
berada di Bukit Asam. Sebesar (42,23 persen) dari luas Kabupaten Muara Enim memiliki
jenis tanah podzolik merah-kuning, diikuti alluvial sekitar (26,03 persen) dari luas wilayah.
Tanah tersebut terutama tersebar di sekitar Kecamatan Tanjung Agung, Muara Enim, dan
Gelumbang. Sementara Asosiasi Podzolik coklat kekuning-kuningan dan hidromorf kelabu
seluas (7,59 persen) tersebar di sekitar Kecamatan dan Gelumbang.

Tabel 2.2
Klasifikasi, Persentase Luas Wilayah dan Sebaran Jenis Tanah di Kabupaten Muara Enim

Luas
No. Jenis Tanah Wilayah Daerah Sebaran/Kecamatan
(%)
1. Alluvial 26,03 Tanjung Agung, Muara Enim, Gelumbang, Kelekar,
Lembak, dan Sungai Rotan.
2. Regosol 2.63 Semende
3. Podsolik Merah Kuning 42,23 Tanjung Agung, Muara Enim, Gelumbang, Lawang
Kidul, Kelekar, dan Lembak
4. Latosol 7,64 Tanjung Agung, Lawang Kidul, dan Semende
5. Andosol 5.54 Tanjung Agung, Lawang Kidul, dan Semende
6. Asosiasi Gley 6,79 Gelumbang, Kelekar, Lembak, dan Sungai Rotan

7. Asosiasi Latosol dan 0.59 Tanjung Agung, Lawang Kidul


Litosol
8. Asosiasi Podsolik Coklat 7,59 Gelumbang, Kelekar, Lembak, Sungai Rotan, dan
kekuningan Muara Belida
9. Komplek Podsolik dan 0,96 Semende
Latosol
Sumber: Muara Enim dalam Angka 2013, BPS

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-4
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Pemanfaatan lahan di Muara Enim terbagi menjadi 2 (dua) kelompok besar, yaitu

Kawasan Lindung dan Kawasan Budidaya. Kawasan lindung adalah kawasan yang

ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup

sumber daya alam, sumber daya buatan dan nilai sejarah serta budaya bangsa guna

kepentingan pembangunan berkelanjutan. Kawasan ini pada dasarnya merupakan kawasan

yang berdasarkan analisis daya dukung mempunyai keterbatasan untuk dikembangkan

karena adanya faktor-faktor limitasi yang menjadi kriteria (lereng, jenis tanah, curah hujan,

ketinggian; serta zona bahaya gunung api, zona kerentanan gerakan tanah, dan zona

konservasi air potensial sangat tinggi). Secara keseluruhan, pola spasial pemanfaatan ruang

kawasan lindung tersebar terutama di bagian utara dan selatan Kabupaten Muara Enim.

Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi untuk

dibudidayakan atas dasar kondisi potensi sumber daya alam, manusia dan buatan.

Termasuk dalam kawasan budidaya ini adalah kawasan pertanian, kawasan permukiman

dan industri. Pola pemanfaatan ruang kawasan budidaya secara spasial mengarah pada

bagian wilayah barat-timur, mencakup wilayah yang berdasarkan analisis daya dukung lahan

tergolong sangat tinggi, dan tinggi, baik untuk pengembangan kawasan budidaya

perdesaan/pertanian maupun perkotaan.

b. Potensi Pengembangan Wilayah

Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis

perekonomian Kabupaten Muara Enim, disamping dibutuhkan sebagai penyedia pangan,

penduduk Muara Enim juga tergantung pada sektor ini. Hal ini dapat terlihat dari luas wilayah

Kabupaten Muara Enim 83,22 persennya (760.654 Ha) merupakan lahan pertanian.

Bila dirinci menurut penggunaannya, penggunaan lahan di Kabupaten Muara Enim

dibedakan menjadi lahan sawah dan lahan bukan sawah. Lahan bukan sawah sendiri

dibedakan atas lahan untuk bangunan, ladang, hutan, kolam, perkebunan dan lahan lainnya.

Fenomena yang terjadi di Kabupaten Muara Enim menunjukkan bahwa luas lahan

sawah lambat laun semakin berkurang dari tahun ke tahun sejalan dengan banyaknya

perubahan fungsi lahan pertanian menjadi lahan bukan pertanian.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-5
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Pembangunan pertanian tanaman pangan merupakan bagian dari pembangunan


ekonomi. Pembangunan dibidang ini diarahkan untuk meningkatkan pendapatan dan

kesejahteraan petani khususnya maupun masyarakat pada umumnya. Hal ini diupayakan
melalui peningkatan produksi pangan baik kuantitas maupun kualitasnya. Lahan pertanian di

kabupaten Muara Enim, menghasilkan beberapa komoditas pertanian tanaman pangan


seperti: padi sawah, padi ladang, palawija, hortikultura, dan lain sebagainya.

Secara umum luas panen dan produksi padi pada tahun 2012 di Kabupaten
Muara Enim mengalami sedikit peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, untuk luas

panen dibanding tahun sebelumnya mengalami kenaikan sebesar 7,67 persen sedangkan
untuk produksinya mengalami peningkatan sebesar 5,26 persen. Apabila dilihat berdasarkan

dimana tempat padi tersebut ditanam maka hasilnya bervariasi, seperti luas panen padi
sawah di Kabupaten Muara Enim pada tahun 2012 mengalami penurunan yang cukup

signifikan yaitu sebesar 12,41 persen dibanding tahun 2011, yaitu dari 13.257 Ha pada
tahun 2011 turun menjadi 11.612 Ha pada tahun 2012.

Begitu juga dengan hasil produksi padi sawah, turun sebesar 16,96 persen
dibanding tahun 2011, yaitu dari 82.245 ton pada tahun 2011 menjadi 68.298 ton pada
tahun 2012. Penurunan produksi ini disebabkan selain perubahan fungsi lahan juga banyak
dipengaruhi oleh faktor perubahan musim yang tidak menentu. Sebaliknya untuk padi ladang
baik luas panen maupun produksinya justru mengalami peningkatan, dari dari 14.395 Ha
menjadi 17.957 Ha atau naik sebesar 24,74. Sedangkan produksinya dari 51.398 ton
menjadi 62.394 ton atau naik sekitar 21,39 persen.

Sementara itu, dari hasil produksi tanaman palawija terlihat bahwa terjadi
penurunan produksi hampir seluruh tanaman palawija, kecuali kacang tanah, dikarenakan
adanya penurunan luas panen.

Pada komoditas hortikultura, produksi buah-buahan pada tahun 2012 sebagian


besar setiap jenis komoditi mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya, namun yang
paling berpotensi adalah buah nanas, pisang, rambutan dan durian. Sementara untuk

produksi sayur-sayuran sebagian besar komoditas mengalami penurunan pada tahun 2012,
seperti kentang, tomat, bawang daun, buncis, kangkung, bayam, kacang panjang, terung
dan cabai.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-6
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Komoditas perkebunan yang menjadi produk unggulan di kabupaten Muara Enim

adalah komoditi karet, sawit dan kopi. Pada tahun 2012 ketiga komoditas tersebut

mengalami peningkatan produksi dibanding tahun sebelumnya, selain itu jumlah keluarga

petani ketiga komoditas tersebut mencapai 216.535 kepala keluarga.

Produksi perikanan pada tahun 2012 di Muara Enim berjumlah 8.254 ton yang

berasal dari perairan budi daya sebesar 4.164,9 ton dan perairan umum sebesar 4.089,37

ton. Selama periode tahun 2009-2012 produksi ikan di Kabupaten Muara Enim selalu

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Seiring dengan meningkatnya produksi ikan di Kabupaten Muara Enim, komsumsi

ikan perkapita Kabupaten Muara Enim pada periode 2009 sampai 2012 juga selalu

mengalami peningkatan. Peningkatan daya serap konsumsi ikan sangat terbuka lebar

karena harganya lebih murah daripada komoditas daging sehingga perkembangan

produksinya mempunyai potensi yang besar untuk meningkat di masa yang akan datang.

a. Wilayah Rawan Bencana

Kawasan rawan bencana merupakan kawasan yang diindikasikan sering terjadi

bencana banjir, longsor, gunung api, gempa, tsunami, badai, kebakaran hutan dan puting

beliung yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan secara menyeluruh.

a. Kawasan Rawan Erosi

Kawasan yang merupakan kawasan rawan bencana erosi tersebar di Kecamatan


Rambang dengan luas lebih kurang 12.210 ha dan Kecamatan Rambang Dangku
dengan luas lebih kurang 14.268 ha. Kawasan ini merupakan kawasan yang vegetasi
hutannya sudah jarang dan perlu dilakukan penghijauan kembali (reboisasi),
mengingat kecamatan ini sebagian besar termasuk dalam wilayah dataran tinggi 100
– 500 m diatas permukaan laut.

b. Kawasan rawan banjir

Kawasan rawan banjir ditetapkan dengan kriteria kawasan yang diidentifikasikan


sering dan/atau berpotensi tinggi mengalami bencana alam banjir. Kawasan yang
paling rawan bencana banjir di Kabupaten Muara Enim berada di Kecamatan
Gelumbang dengan kawasan genangan lebih kurang 15.133 ha.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-7
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

b. Kondisi Demografi

Penduduk Kabupaten Muara Enim pada tahun 2013 berjumlah 576.144 jiwa, terdiri

dari laki-laki 370.772 jiwa dan perempuan 360.300 jiwa dengan rasio jenis kelamin (sex ratio)

sebesar 103. Dengan demikian, terdapat 103 penduduk laki-laki untuk setiap 100 penduduk

perempuan dan kepadatan penduduk (density) mencapai 80 jiwa per km2. Apabila

dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2008 yang berjumlah 660.906 jiwa, maka

pertumbuhan penduduk dari tahun 2008 sampai dengan 2011 sebesar 10,67 persen,

dengan rata-rata pertumbuhan setiap tahunnya sebesar 2,9 persen. Pertumbuhan penduduk

tersebut diikuti dengan peningkatan tingkat kepadatan penduduk dari 72 jiwa per kilometer

persegi selama tahun 2008 menjadi 80 jiwa per kilometer persegi pada tahun 2011.

Tabel 2.3
Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk, Luas Daerah Berdasarkan Kecamatan
Di Kabupaten Muara Enim
Jumlah Kepadatan
Luas Daerah
No. Kecamatan Penduduk Penduduk
(Km²) 2
(per km )
1. Semende Darat Laut 274,75 13.160 48
2. Semende Darat Ulu 466,60 16.130 35
3. Semende Darat Tengah 419,93 9.884 24
4. Tanjung Agung 539,97 38.287 71
5. Rambang 522,62 28.044 54
6. Lubai 984,72 53.858 55
7. Lawang Kidul 380,84 64.180 169
8. Muara Enim 203,80 62.851 308
9. Ujan Mas 268,70 23.691 88
10. Gunung Megang 666,40 57.565 86
11. Benakat 288,52 8.944 31
12. Rambang Dangku 628,24 51.492 82
13. Gelumbang 644,20 54.936 85
14. Lembak 388,07 31.576 81
15. Sungai Rotan 296,14 30.612 103
16. Muara Belida 176,00 7.750 44
17. Kelekar 151,00 9.574 63
18 Belimbing 289,7 26.080 77
19 Belida Darat 136,97 12.287 80
20 Lubai Ulu 485,82 28.103 78
2012 8.213 629.004 77
2011 9.140,50 731.410 80
2010 9.140,50 716.676 78
2009 9.140,50 668.341 73
2008 9.140,50 660.906 72
Sumber: Muara Enim dalam Angka 2013, BPS (diolah)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-8
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Kepadatan penduduk tertinggi ada di Kecamatan Muara Enim yaitu 267 penduduk

per kilometer persegi, diikuti Kecamatan sebanyak 171 penduduk dan Kecamatan Lawang

Kidul sebanyak 159 penduduk. Namun sebaran penduduk menurut kecamatan di wilayah

Kabupaten Muara Enim tidak merata. Kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak

adalah Lawang Kidul, dan Muara Enim. Ketiga kecamatan tersebut dihuni oleh sekitar 26,75

persen penduduk Kabupaten Muara Enim. Sementara kecamatan dengan jumlah penduduk

paling sedikit adalah Muara Belida (1,4 persen) dan Kelekar (1,2 persen). (Lihat Tabel 2.3)

Apabila dilihat dari kelompok umur, selama tahun 2008-2011, usia produktif (15 – 64

tahun) masih mendominasi rata-rata sebesar 64 persen, sedangkan usia 0 – 14 tahun

mencapai 32 persen dan penduduk usia lebih dari 65 tahun sekitar 4 persen. Perkembangan

kepadatan penduduk dan jumlahnya berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur di

Kabupaten Muara Enim tahun 2008 - 2011 dapat dilihat pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4

Kepadatan Penduduk serta Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
Tahun 2008 – 2011

Kelompok Umur Jenis Kelamin Kepadatan


Tahun Perem- Jumlah Penduduk
0 – 14 15 – 64 65 + Laki-laki Rasio 2
(Jiwa/KM )
puan
2008 Jiwa 216.664 409.598 34.644 327.153 333.753 102 660.906
72
% 32,78 61,98 5,24 49,50 50,50 100
2009 Jiwa 207.785 437.889 22.667 330.833 337.508 102,02 668.341
73
% 31,09 65,52 3,39 49,50 50,50 100
2010 Jiwa 231.863 457.424 27.389 352.712 363.294 103 716.676
78
% 32,35 63,83 3,82 49,21 50,69 100
2011* Jiwa 233.466 469.785 28.159 360.300 371.110 103 731.410
80
% 31,92 64,23 3,85 49,26 50,74 100
Sumber: LKPJ AMJ Kabupaten Muara Enim Tahun 2012

Dilihat berdasarkan lapangan usaha/sektor ekonomi dari persentase penduduk yang

bekerja menurut lapangan usaha/sektor ekonomi, selama tahun 2008-2011 sebagian besar

penduduk Kabupaten Muara Enim bekerja pada sektor pertanian. Namun penyerapan

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-9
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

tenaga kerja sektor pertanian tersebut menunjukkan kecenderungan penurunan seiring

dengan peningkatan penyerapan tenaga kerja terutama dalam sub sektor pertambangan dan

perdagangan masing-masing sebesar 4,29 persen dan 11,76 persen pada tahun 2011.

Persentase penduduk Kabupaten Muara Enim yang bekerja menurut lapangan usaha

tahun 2008–2011 dapat dilihat pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5

Persentase Penduduk Kabupaten Muara Enim yang Bekerja Menurut Sektor Tahun 2008-2011

Tahun (%)
SEKTOR
2008 2009 2010 2011*
A. SEKTOR PRIMER 73,19 72,58 69,85 64,72
- Sektor Pertanian 71,14 71,42 69,85 64,72
B. SEKTOR SEKUNDER 5,31 5,79 6,7 9,75
- Sektor Pertambangan dan Penggalian 2,05 1,16 2,39 4,29
- Sektor Industri Pengolahan 1,07 2,43 2,01 2,16
- Sektor Listrik, gas dan Air Bersih 0,96 0,57 0,89 0,23
- Sektor Bangunan 1,23 1,63 1,41 3,07
C. SEKTOR TERSIER 23,55 22,79 23,45 25,53
- Sektor Perdagangan 9,8 8,32 8,6 11,76
- Sektor Angkutan 3,4 4,66 3,73 2,98
- Sektor Bank, LKBB, Persewaan, Bangunan, Jasa Perusahaan 0,9 0,3 0,7 0,69
- Sektor Jasa-jasa 9,44 9,51 10,42 10,1
Sumber: LKPJ AMJ Kabupaten Muara Enim Tahun 2012

Dilihat dari jenjang pendidikan yang ditamatkan, komposisi penduduk menunjukkan semakin

baiknya tingkat pendidikan di Kabupaten Muara Enim. Persentase penduduk yang

tidak/belum tamat Sekolah Dasar (SD) semakin menurun menjadi sebesar 16,01 persen,

sedangkan yang tamat SD mencapai 38,91 persen. Sementara itu, penduduk yang tamat

SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi masing-masing meningkat menjadi sebesar 19,98 persen,

21,40 persen, dan 3,70 persen. Untuk lebih jelasnya, persentase penduduk Kabupaten

Muara Enim umur 15 tahun ke atas menurut pendidikan yang ditamatkan pada tahun 2008 -

2011 dapat dilihat pada Tabel 2.6 berikut.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-10
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Tabel 2.6

Persentase Penduduk Umur 15 Tahun Ke Atas Menurut Pendidikan yang Ditamatkan


di Kabupaten Muara Enim Tahun 2008 – 2011
Tahun (%)
PENDIDIKAN 2008 2009 2010 2011*
Tidak / Belum Tamat SD 21,83 21,79 16,77 16,01
Tamat SD 39,19 39,01 40,21 38,91
Tamat SMP 19,28 19,37 19,57 19,98
Tamat SMA 17,28 17,34 19,77 21,4
Akademi / Universitas 2,42 2,49 3,68 3,7
Sumber: LKPJ AMJ Kabupaten Muara Enim Tahun 2012

2.1.2 Aspek Kesejahteraan Masyarakat

Aspek kesejahteraan masyarakat menjelaskan tentang perkembangan

kesejahteraan Kabupaten Muara Enim, ditinjau dari sisi kesejahteraan dan pemerataan

ekonomi, dan kesejahteraan sosial.

a. Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

Fokus kesejahteraan dan pemerataan ekonomi adalah fokus pertama dari 3 fokus

pada aspek kesejahteraan masyarakat. Fokus ini berusaha melihat kondisi ekonomi makro

sebuah wilayah yang diukur dengan beberapa indikator, yaitu pertumbuhan PDRB, laju

inflasi, PDRB per kapita, Indeks Gini, pemerataan pendapatan versi Bank Dunia dan

persentase penduduk diatas garis kemiskinan.

1. Pertumbuhan PDRB

Indikator umum yang digunakan untuk mengetahui laju pertumbuhan ekonomi suatu

daerah adalah dengan melihat perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

daerah yang bersangkutan, baik dengan minyak dan gas (migas) maupun tanpa migas.

Rumus untuk menghitung pertumbuhan PDRB adalah:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-11
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Data mengenai pertumbuhan PDRB Kabupaten Muara Enim tahun 2008 sampai

2010 didapat dari buku Data Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim. Data tersebut

dilengkapi dengan data laju PDRB Sumatera Selatan sebagai bahan analisis perbandingan

kemajuan ekonomi Kabupaten Muara Enim dengan provinsi dimana Kabupaten Muara Enim

berada.

Tabel 2.7
PDRB Sumatera Selatan dan Muara Enim Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008 - 2010

Lapangan Usaha 2008 r) 2009*) 2010**)


A. Sumatera Selatan
1. Pertanian 4,09 3,11 4,42
2. Pertambangan dan Penggalian 1,53 1,62 1,21
3. Industri Pengolahan 3,42 2,14 5,76
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5,24 5,09 6,31
5. Bangunan 6,14 7,34 8,75
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 6,87 3,13 6,91
7. Pengangkutan & Komunikasi 13,92 13,76 12,68
8. Keu, Persewaan & Jasa Perusahaan 8,63 6,85 7,39
9. Jasa-jasa 11,35 9,36 7,38
PDRB dengan Migas 5,07 4,11 5,43
PDRB Tanpa Migas 6,31 5,06 6,94
B. Muara Enim
1. Pertanian 8,39 6,08 7,25
2. Pertambangan dan Penggalian 3,82 3,25 3,27
3. Industri Pengolahan 7,00 5,27 6,38
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5,26 5,21 6,45
5. Bangunan 8,31 8,56 9,29
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 7,53 5,98 8,86
7. Pengangkutan & Komunikasi 8,53 8,17 9,72
8. Keu, Persewaan & Jasa Perusahaan 7,73 7,84 8,12
9. Jasa-jasa 9,11 9,34 9,85
PDRB dengan Migas 5,67 4,73 5,34
PDRB Tanpa Migas 6,82 6,27 7,32
Sumber: BPS Prop. Sumatera Selatan dan BPS Kab. Muara Enim dalam Data Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim
Tahun 2011
Keterangan: r) Angka revisi
*) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-12
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Pertumbuhan PDRB menggambarkan dinamika kontribusi sektor ekonomi dalam

pembentukan PDRB. Untuk Kabupaten Muara Enim, terdapat tren pergeseran sektor

ekonomi utama dari sektor primer ke sektor tersier. Hal ini ditunjukkan dari menurunnya laju

pertumbuhan PDRB sektor pertanian dari 8,39% pada tahun 2008 menjadi 7,25% pada

tahun 2010. Sebaliknya sektor perdagangan, hotel dan restoran terus menunjukkan tren

pertumbuhan meningkat, begitu pula dengan sektor pengangkutan dan komunikasi serta

sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.

2. Laju Inflasi

Laju inflasi merupakan ukuran yang dapat menggambarkan kenaikan/penurunan

harga dari sekelompok barang dan jasa yang berpengaruh terhadap kemampuan daya beli

masyarakat. Informasi mengenai laju inflasi berguna bagi pemerintah untuk memonitor harga

barang dan jasa dan mengambil kebijakan khusus apabila diperlukan. Rumus untuk

menghitung laju inflasi provinsi adalah sebagai berikut:

Data terkait laju inflasi diperoleh dari buku Data Sosial Ekonomi Kabupaten

Muara Enim. Dalam buku tersebut data yang disajikan adalah mengenai Inflasi Sektoral

PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008 – 2010 baik untuk Provinsi Sumatera Selatan

maupun Kabupaten Muara Enim.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-13
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Tabel 2.8
Inflasi Sektoral PDRB Sumatera Selatan dan Muara Enim Menurut Lapangan Usaha
Tahun 2008 – 2010 (dalam persen)
Lapangan Usaha 2008 r) 2009*) 2010**)

A. Sumatera Selatan
1. Pertanian 9,88 0,62 6,85
2. Pertambangan dan Penggalian 22,19 -16,38 16,63
3. Industri Pengolahan 18,80 2,22 8,80
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 3,92 2,92 3,09
5. Bangunan 12,17 3,91 5,21
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 15,43 6,75 6,86
7. Pengangkutan & Komunikasi 5,96 -1,27 0,83
8. Keu, Persewaan & Jasa Perusahaan 10,27 4,19 3,55
9. Jasa-jasa 15,70 14,50 8,82
PDRB dengan Migas 15,76 -1,31 8,97
PDRB Tanpa Migas 11,89 5,66 6,31
B. Muara Enim
1. Pertanian 9,63 0,90 4,54
2. Pertambangan dan Penggalian 17,85 -10,08 7,42
3. Industri Pengolahan 8,38 4,53 2,82
4. Listrik, Gas dan Air Bersih 8,25 5,03 3,98
5. Bangunan 11,82 3,86 0,92
6. Perdagangan, Hotel & Restoran 15,51 6,72 2,91
7. Pengangkutan & Komunikasi 10,49 0,74 0,80
8. Keu, Persewaan & Jasa Perusahaan 10,62 3,42 4,59
9. Jasa-jasa 15,12 17,10 6,24
PDRB dengan Migas 14,90 -4,54 5,71
PDRB Tanpa Migas 10,36 6,10 4,37
Sumber: Data Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun 2011

Setelah mengkaji data laju inflasi sektoral di Muara Enim dapat disimpulkan bahwa

secara umum inflasi adalah sebuah hal yang tidak bisa dihindari. Setiap tahun selalu terjadi

peningkatan harga-harga di Kabupaten Muara Enim, namun nilainya tidak pernah lebih

besar dari laju inflasi di Provinsi Sumatera Selatan. Hal ini menunjukkan bahwa inflasi masih

dalam tahap wajar dan terkendali.

3. PDRB Per Kapita

PDRB per kapita dapat diukur menggunakan 2 macam pendekatan, yaitu PDRB

atas harga berlaku dan atas harga konstan. PDRB atas harga berlaku berguna untuk

menunjukkan nilai PDRB per kepala atau satu orang penduduk, sedangkan PDRB per kapita

harga konstan berguna untuk mengetahui pertumbuhan nyata ekonomi perkapita penduduk

suatu daerah. Rumus untuk menghitung PDRB per kapita adalah:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-14
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Sama seperti data perekonomian sebelumnya, data PDRB per kapita juga diperoleh

dari buku Data Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim. Buku tersebut menyediakan data

PDRB per kapita menurut harga berlaku dan harga konstan untuk Provinsi Sumatera Selatan

dan Kabupaten Muara Enim seperti ditunjukkan oleh tabel dibawah ini.

Tabel 2.9
PDRB per Kapita Tahun 2008 - 2010
No. Uraian 2008r) 2009*) 2010**)
A. Sumatera Selatan
1 PDRB atas dasar harga berlaku
- dengan migas 133.664.987 137.331.848 157.772.133
- tanpa migas 89.100.922 98.907.507 112.449.335
2 PDRB atas dasar harga konstan
- dengan migas 58.065.455 60.452.944 63.735.999
- tanpa migas 44.763.105 47.029.273 50.294.815
B. Muara Enim
1 PDRB atas dasar harga berlaku
- dengan migas 17.927.942 17.923.618 19.958.937
- tanpa migas 9.696.596 10.932.952 12.246.044
2 PDRB atas dasar harga konstan
- dengan migas 7.714.277 8.079.324 8.510.649
- tanpa migas 4.804.098 5.105.150 5.478.644
Sumber: Data Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun 2011
Keterangan: r) Angka revisi
*) Angka sementara
**) Angka sangat sementara

Dari data PDRB per kapita dapat dipahami bahwa nilai PDRB Kabupaten

Muara Enim secara keseluruhan (harga konstan) mengalami peningkatan. Pencapaian ini

dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat seperti tergambar pada data PDRB per kapita

berdasarkan harga berlaku yang juga menunjukkan peningkatan. Meski Pemerintah

Kabupaten Muara Enim telah berhasil mencatatkan prestasi positif, hal tersebut sebaiknya

tidak lantas membuat pemerintah berpuas diri karena apabila dibandingkan dengan PDRB

per kapita Provinsi Sumatera Selatan, laju pertumbuhan PDRB per kapita Kabupaten

Muara Enim masih lebih kecil.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-15
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

4. Indeks Gini

Koefisien Gini adalah ukuran ketidakseimbangan atau ketimpangan. Angka

koefisien ini berada pada rentang nol (pemerataan sempurna) hingga satu (ketimpangan

sempurna). Indeks atau Koefisien Gini merupakan indikator yang digunakan untuk menilai

tingkat pemerataan distribusi pendapatan. Cara menghitung Koefisien Gini adalah dengan

membagi penduduk menjadi beberapa kelompok sesuai dengan tingkat pendapatannya,

kemudian menetapkan proporsi yang diterima oleh masing-masing kelompok pendapatan.

Rumus untuk menghitung Indeks Gini adalah sebagai berikut:

Data tentang Indeks Gini Kabupaten Muara Enim diperoleh dari Data Sosial

Ekonomi Kabupaten Muara Enim tahun 2011. Buku tersebut hanya menyediakan hasil akhir

analisis data Indeks Gini tanpa menjelaskan terlebih dahulu proses analisisnya, seperti data

rata-rata pengeluaran per kapita, total pengeluaran seluruh penduduk sebulan dan proporsi

penduduk per kelas interval.

Tabel 2.10
Indeksi Gini Kabupaten Muara Enim Tahun 2008 - 2010
Indikator 2008 2009 2010
Indeks Gini 0,28 0,27 0,30
Sumber: BPS Sumatera Selatan dalam Data Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun 2011

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-16
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Berdasarkan tabel Indeks Gini diatas, diketahui bahwa Indeks Gini Kabupaten

Muara Enim berada pada kelompok ketimpangan rendah, yaitu < 0,3. Hanya saja apabila

dicermati lebih lanjut terdapat tren yang mencemaskan dimana pada tahun yang lebih baru

nilainya bergerak naik menuju ketimpangan sedang (0,28 pada tahun 2008 menjadi 0,30

pada tahun 2010). Data ini seperti mengkalibrasi data PDRB per kapita menurut harga

berlaku yang menyebutkan bahwa kenaikan PDRB dialami oleh seluruh masyarakat.

Nyatanya, masih ada sekelompok kecil masyarakat yang belum turut menikmati hasil

pembangunan. Hal ini tentu menjadi kesadaran pemerintah bahwa tugas melayani

masyarakat belum usai.

5. Pemerataan Pendapatan Versi Bank Dunia

Pemerataan pendapatan versi Bank Dunia adalah analisis ekonomi makro yang

mengelompokkan penduduk ke dalam tiga kelompok berdasarkan besarnya pendapatan,

yaitu 40% penduduk berpendapatan rendah, 40% penduduk berpendapatan menengah dan

20% berpendapatan tinggi. Dari data tersebut akan dapat dihitung tingkat ketimpangan

pendapatan. Rumus untuk menghitung pemerataan pendapatan adalah sebagai berikut:

Data pemerataan pendapatan menggunakan pendekatan yang dikembangkan oleh

Bank Dunia telah disediakan oleh BPS pada pelaksanaan Susenas 2008-2010. Hasil

perhitungan data pemerataan pendapatan untuk Kabupaten Muara Enim adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.11
Pemerataan Pendapatan Versi Bank Dunia Tahun 2008 - 2010
Indikator 2008 2009 2010
1 2 3 4
1. 40 persen terendah 25,45 26,37 26,23
2. 40 persen menengah 39,25 41,06 39,48
3. 20 persen tertinggi 35,30 32,57 34,30
Sumber: BPS Sumatera Selatan dalam Data Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun 2011

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-17
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Bank Dunia telah membuat tipologi tingkat ketimpangan, yaitu:

1. Jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40 persen
terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk kurang dari 12 persen
dikategorikan ketimpangan pendapatan tinggi
2. Jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40 persen
terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk antara 12-17 persen
dikategorikan ketimpangan pendapatan sedang/menengah
3. Jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk kategori 40 persen
terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk lebih dari 17 persen
dikategorikan ketimpangan pendapatan rendah

Menilik data pemerataan pendapatan pada tabel di halaman sebelumnya, dimana

pada tahun 2008, 2009 dan 2010 proporsi jumlah pendapatan dari penduduk yang masuk

kategori 40 persen terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk berturut-turut

adalah sebesar 25,45, 26,37 dan 26,23, maka Muara Enim tergolong dalam kabupaten

dengan ketimpangan pendapatan rendah. Fakta ini sejalan dengan data PDRB per kapita

menurut harga berlaku yang menyatakan bahwa kemajuan daerah dirasakan oleh seluruh

lapisan masyarakat, namun berkebalikan dengan data Indeks Gini yang menyatakan bahwa

ketimpangan masyarakat meningkat.

6. Persentase penduduk diatas garis kemiskinan

Indikator persentase penduduk diatas garis kemiskinan adalah indikator yang

menggambarkan rasio penduduk yang hidup berkecukupan dan yang tidak menurut standar

tertentu yang berlaku secara nasional. Rumus untuk menghitung indikator ini adalah:

Data tentang persentase penduduk diatas garis kemiskinan diperoleh dari buku

Data Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim tahun 2011. Dalam buku tersebut disajikan

persentase penduduk yang berada diatas dan dibawah garis kemiskinan pada tahun 2008,

2009 dan 2010. Data yang dimaksud dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-18
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Tabel 2.12
Persentase Penduduk Diatas Garis Kemiskinan Tahun 2008 - 2010
Tahun (%)
No Keterangan
2008 2009 2010
1 Penduduk miskin 17,98 15,96 14,51
2 Penduduk diatas garis kemiskinan 82,02 84,04 85,49
Sumber: Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun 2011

Dari Tabel 2.12 diketahui bahwa dari tahun ke tahun persentase penduduk yang

tergolong dalam kelas penduduk diatas garis kemiskinan menunjukkan tren meningkat. Pada

tahun 2008 persentase penduduk pada kelas tersebut adalah 82,02%. Pada tahun 2009

jumlahnya meningkat 2,02% menjadi 84,04%. Pada tahun 2010 jumlahnya kembali

meningkat 1,45% menjadi 85,49%.

Kenaikan persentase jumlah penduduk diatas garis kemiskinan menunjukkan

keberhasilan pemerintah menciptakan lingkungan usaha yang mendukung penciptaan

lapangan kerja baru. Penyerapan tenaga kerja membuat penduduk yang semula berada

pada kategori miskin “naik kelas” ke golongan penduduk diatas garis kemiskinan. Kenaikan

persentase juga menggambarkan keberhasilan pemerintah membuat masyarakat

berpenghasilan rendah lebih produktif melalui berbagai program yang dijalankan.

C. Kesejahteraan Masyarakat

Identifikasi/pemahaman tentang kondisi kesejahteraan masyarakat dapat dilihat dari

berbagai urusan pemerintahan yang terkait. Dari berbagai macam urusan penyelenggaraan

pemerintahan daerah, urusan yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat adalah

pendidikan, kesehatan, pertanahan dan ketenagakerjaan.

1. Pendidikan

a) Angka Melek Huruf

Angka melek huruf merupakan proporsi penduduk berusia 15 tahun keatas yang

dapat membaca dan menulis dalam huruf latin atau lainnya. Manfaat perhitungan angka

melek huruf digunakan untuk mengukur keberhasilan program pemberantasan buta huruf,

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-19
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

yang khususnya ada di wilayah perdesaan. Angka melek huruf dapat dihitung dari membagi

jumlah penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis dengan jumlah

penduduk usia 15 tahun keatas kemudian dikalikan dengan seratus. Berikut adalah rumus

angka melek huruf:

Data angka melek huruf Kabupaten Muara Enim tahun 2008 hingga 2010 adalah

sebagai berikut/ditunjukkan oleh tabel di bawah ini.

Tabel 2.13
Angka Melek Huruf Kabupaten Muara Enim Tahun 2008-2010
Indikator Angka Melek Huruf (%)

2008 98,80
2009 98,81
2010 98,82
Sumber: Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun 2011

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa angka melek huruf di Kabupaten

Muara Enim dari tahun 2008 sampai 2010 mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Laju

peningkatan angka melek huruf adalah 0,01%. Pada tahun 2008 angka melek huruf bernilai

98,80%. Selanjutnya pada tahun 2009 dan 2010 angka melek huruf Kabupaten Muara Enim

adalah 98,81% dan 98,82%.

Semakin tinggi angka melek huruf, maka semakin tinggi kemampuan menyerap

informasi dari berbagai media. Angka melek huruf masyarakat yang tinggi akan

mempengaruhi potensi perkembangan intelektual dan kontribusinya terhadap pembangunan

di Kabupaten Muara Enim. Dengan angka melek huruf yang tinggi, Kabupaten Muara Enim

mempunyai SDM berpendidikan dalam jumlah besar yang potensial untuk mendukung gerak

pembangunan.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-20
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

b) Angka Rata-Rata Lama Sekolah

Angka lama sekolah adalah angka yang menunjukkan lamanya bersekolah dari

masuk sekolah dasar sampai sampai dengan tingkat pendidikan terakhir yang ditempuh.

Namun jumlah tahun bersekolah ini tidak mengindahkan kasus-kasus tidak naik kelas, putus

sekolah yang kemudian melanjutkan kembali, dan masuk sekolah dasar diusia yang lebih

muda atau lebih tua. Menghitung angka rata-rata lama sekolah dapat dikonversikan

langsung dari jenjang pendidikan dan kelas tertinggi yang pernah diduduki seseorang.

Menghitung rata-rata jumlah tahun sekolah di tingkat kabupaten, dapat digunakan rumus

berikut:

Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Muara Enim tahun 2008 hingga tahun 2010

meningkat. Pada tahun 2008 angka rata-rata lama sekolah adalah 7,3; pada tahun 2009

angka rata-rata lama sekolah adalah 7,35; dan pada tahun 2010 rata-rata lama sekolah

adalah 7,4. Peningkatan rata-rata lama sekolah pada tahun 2008 hingga 2010 adalah 0,05.

Meskipun peningkatan setiap tahunnya hanya sebesar 0,05, peningkatan rata-rata lama

sekolah terbilang stabil.

Nilai rata-rata lama sekolah menunjukkan tingginya tingkat pendidikan penduduk di

suatu wilayah. Pada tahun 2008-2010 nilai rata-rata lama sekolah berkisar pada 7,30 hingga

7,40 yang artinya rata-rata penduduk di Kabupaten Muara Enim bersekolah sampai 7 tahun

4 bulan atau SLTA. Rata-rata lama sekolah penduduk yang 7 tahun 4 bulan menunjukkan

bahwa penduduk di Muara Enim belum memenuhi target nasional yaitu wajib

belajar 12 tahun.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-21
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

c) Angka Partisipasi Kasar

Angka Partisipasi Kasar menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum

disuatu tingkat pendidikan. Angka partisipasi kasar merupakan perbandingan jumlah siswa

pada tingkat pendidikan SD/ SLTP/SLTA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga

18 tahun atau rasio jumlah siswa. Berikut rumus untuk menghitung angka partisipasi kasar:

Angka partispasi kasar merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur

daya serap penduduk usia sekolah dimasing-masing jenjang pendidikan. Dari tabel

menunjukkan nilai APK pada tahun 2009 dan 2010, nilai APK pada jenjang pendidikan SD

menurun pada tahun 2010, sedangkan pada jenjang pendidikan SLTP dan SLTA meningkat.

Tabel 2.14

Angka Partisipasi Kasar (APK) Menurut Jenjang PendidikanKabupaten Muara Enim


Tahun 2009 & 2010
Jenjang Pendidikan 2009 2010

SD 121,17 114,60
SLTP 80,74 85,23
SLTA 63,77 65,17
Sumber: Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim 2011

Penurunan APK pada jenjang pendidikan SD perlu dikendalikan, dan perlu

mendapat perhatian. Perununan nilai APK dapat menghambat program pemerintah nasional

yaitu wajib belajar 12 tahun. Perlunya peningkatan kesadaran masyarakat mengenai

pentingnya pendidikan terutama dimulai dari pendidikan dasar.

d) Angka Pendidikan yang Ditamatkan

Angka pendidikan yang ditamatkan merupakan persentase jumlah penduduk, baik

yang masih sekolah ataupun tidak sekolah lagi, menurut pendidikan tertinggi yang telah

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-22
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

ditamatkan. Manfaat menghitung APT adalah untuk menunjukkan pencapaian pembangunan

pendidikan disuatu daerah, selain itu berguna untuk melakukan perencanaan penawaran

tenaga kerja, terutama melihat kualifikasi menurut pendidikan tertinggi yang telah

ditamatkan. Menghitung APT dengan rumus sebagai berikut:

Angka pendidikan yang Ditamatkan tertinggi tahun 2008, 2009 dan 2010 ada pada

jenjang pendidikan SD yaitu 39,19, 39,01 dan 40,22. Pada tingkat pendidikan kurang dari

sekolah dasar, persentasenya menurun setiap tahunnya. Pada tingkat pendidikan SD, SMP,

SMA, dan Perguruan Tinggi Sederajat, APT Kabupaten Muara Enim meningkat setiap

tahunnya. Lebih jelasnya mengenai data APT Kabupaten Muara Enim dapat dilihat pada

tabel berikut.

Tabel 2.15
Persentase Penduduk Usia 15 tahun Keatas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Kabupaten Muara Enim Tahun 2008-2010
Tingkat Pendidikan 2008 2009 2010

< SD 21,83 21,79 16,78


SD Sederajat 39,19 39,01 40,22
SMP Sederajat 19,28 19,37 19,55
SMU Sederajat 17,28 17,34 19,76
Perguruan Tinggi 2,42 2,49 3,69
Sumber: Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim 2011

Dari data yang ada mengenai angka pendidikan tertinggi yang ditamatkan di

Kabupaten Muara Enim tahun 2008 sampai 2010. Diketahui pada tahun 2008 hingga

tahun 2010 persentase tertinggi ada pada tingkat pendidikan SD. Pada tahun 2008, 2009

dan 2010 APT SD adalah 39,19; 39,01 dan 40,22% dapat diinterpretasikan bahwa pada

tahun 2008 hingga 2010 sebagian besar penduduk hanya tamat SD.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-23
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

e) Angka Partisipasi Murni

Angka partisipasi murni adalah persentase siswa dengan usia yang berkaitan

dengan jenjang pendidikannya dari jumlah penduduk di usia yang sama.Angka partisipasi

murni fungsinya hampir sama dengan APK, hanya saja APM merupakan indikator yang lebih

baik karena APM melihat partisipasi penduduk kelompok usia standar dijenjang pendidikan

yang sesuai dengan standar tersebut. Angka partisipasi murni diperoleh dari rumus sebagai

berikut:

Jenjang pendidikan menurut kelompok usia sekolah:

SD/MI : 7-12 tahun

SMP/MTs : 13-15 tahun

SMA/MA/SMK : 16-18 tahun

Data mengenai angka pertisipasi murni menurut jenjang pendidikan di Kabupaten

Muara Enim Tahun 2009 dan 2010 bersumber dari buku indikator sosial ekonomi tahun 2011

dapat dilihat dari tabe berikut.

Tabel 2.16
Angka Partisipasi Murni (APM) Menurut Jenjang Pendidikan Kabupaten Muara Enim
Tahun 2009 dan 2010
Tingkat Pendidikan 2009 2010

SD 95,80 97,41
SLTP 58,24 61,75
SLTA 44,84 43,07
Sumber: Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim 2011

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-24
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Dari data diatas diketahui bahwa secara umum semakin tinggi tingkat pendidikan,

maka angka partisipasi semakin menurun. Dilihat dari segi tingkat pendidikan, Angka

Partisipasi Murni SD dan SLTP mengalami peningkatan dari tahun 2009 ke tahun 2010

berturut-turut sebesar 1,61 dan 3,51. Namun pada jenjang pendidikan SLTA, pada

tahun 2009–2010 terjadi penurunan Angka Partisipasi Murni sebesar 1,77.

APM menggambarkan kondisi kapasitas SDM Kabupaten Muara Enim di masa

depan, dimana APM yang tinggi menunjukkan tingkat intelektualitas angkatan kerja pada

beberapa tahun mendatang, selepas para pelajar meninggalkan bangku sekolah. Angka

Partisipasi Murni SLTP dan SLTA berturut-turut sebesar 61,75 dan 43,07, maka Kabupaten

Muara Enim diperkirakan akan kekurangan sumber daya manusia yang kompeten untuk

menjalankan kegiatan pembangunan yang membutuhkan keahlian tinggi.

Meski hal tersebut merupakan kecenderungan yang umum, namun hendaknya

dapat menjadi perhatian bersama dalam penanganannya. Dalam jangka pendek, intervensi

pemerintah diperlukan agar anak usia diatas 15 tahun mendapat pendidikan pada tingkat

yang lebih tinggi, dengan kata lain program wajib belajar 12 tahun terpenuhi. Dalam jangka

panjang, intervensi pemerintah diperlukan agar tersedia angkatan kerja dengan knowledge,

skill dan attitude yang mendukung pembangunan.

2. Kesehatan

a) Angka Usia Harapan Hidup

Angka harapan hidup adalah rata-rata tahun hidup yang akan dijalani oleh bayi yang

baru lahir pada suatu tahun tertentu. Angka harapan hidup berguna untuk mengevaluasi

kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya dan

meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka harapan hidup dapat diketahui

dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur.

Angka harapan hidup pada Kabuaten Muara Enim hanya diketahui pada tahun 2007

dan 2010. Pada tahun 2007 angka harapan hidup bernilai 67,09 dan pada tahun 2010 angka

harapan hidup bernilai 67,49. Dari tahun 2007 ke 2010 angka usia harapan hidup bayi

meningkat sebesar 0,4.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-25
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Angka harapan hidup Kabupaten Muara Enim pada tahun 2007 adalah 67,09 hal ini

menunjukkan bahwa bayi-bayi yang lahir pada tahun 2007 usianya dapat mencapai 67

tahun, tidak jauh berbeda dengan tahun 2007, tahun 2010 bayi-bayi yang dilahirkan usianya

berkisar antara 67 hingga 68 tahun. Meskipun peningkatan ini tidak terlalu tinggi, namun

sudah dapat menggambarkan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten

Muara Enim.

b) Persentase Balita Gizi Buruk

Persentase balita gizi buruk adalah persentase balita dalam kondisi gizi buruk

terhadap jumlah balita. Keadaan tubuh anak bayi dilihat dari berat badan menurut umur. Gizi

buruk adalah kondisi terparah dari kekurangan gizi menahun. Persentase balita gizi buruk

dapat dihitung dengan rumus:

Tabel 2.17
Persentase Balita Gizi Buruk di Kabupaten Muara Enim tahun 2009-2012
Tahun
No Status Gizi
2009 2010 2011 2012
1 Gizi Sangat Kurang (%) 1.14 1.2 0.75 0.65
Sumber: LKPJ AMJ Kabupaten Muara Enim Tahun 2012

Dari data tersebut diketahui bahwa angka balita gizi buruk di Kabupaten

Muara Enim terus menurun. Pada tahun 2009 nilai gizi buruk 1,14. Angka tersebut kemudian

naik pada tahun 2010 menjadi 1,2. Pada tahun 2011 hingga tahun 2012 persentase nilai

balita gizi buruk terus menurun dengan selisih 0,45 (2010-2011) dan 0,1 (2011-2012).

Rendahnya persentase balita gizi buruk menunjukkan kualitas pelayanan kesehatan

yang baik dari Pemerintah Daerah/kualitas kesehatan masyarakat yang baik. Dengan

melihat data persentase gizi buruk Kabupaten Muara Enim yang setiap tahunnya terus

menurun, maka hal itu adalah hal yang positif dan baik bagi perkembangan Kabupaten

Muara Enim. Penurunan persentase nilai gizi juga menggambarkan keberhasilan program

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-26
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

pemerintah yang berkaitan dengan perbaikan gizi. Keberhasilan ini hendaknya dapat

dipertahankan oleh aparat pemerintah daerah yang menangani urusan kesehatan dengan

melanjutkan program terkait pelayanan kesehatan balita dan mendorong inisiatif kegiatan

penyehatan di tingkat masyarakat.

3. Ketenagakerjaan

Rasio kerja adalah hubungan antara angkatan kerja dengan kemampuan

penyerapan tenaga kerja. Atau dapat jugadidefinisikan perbandingan jumlah penduduk yang

bekerja terhadap jumlah angkatankerja. Jika yang tersedia adalah angka pengangguran,

maka angka yang digunakan adalah (1 - angka pengangguran). Rumus untuk menghitung

rasio penduduk bekerja sebagai berikut:

Data rasio penduduk yang bekerja bersumber dari data indikator sosial ekonomi

tahun 2011 yang diolah. Rasio penduduk yang bekerja dari tahun 2008 sampai tahun 2010

mengalami sedikit penurunan. Tahun 2008 rasio penduduk yang bekerja adalah 0,225, dan

pada tahun 2010 rasio penduduk yang bekerja 0,204.

Tabel 2.18
Rasio Penduduk yang bekerja tahun 2008-2010 Kabupaten Muara Enim
Indikator 2008 2009 2010
Penduduk Bekerja 72.09 70.42 72.86
Angkatan Kerja 321.041 319.24 356.46
Rasiopenduduk bekerja 0.225 0.221 0.204
Sumber: Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim 2011

Dari tabel diatas diperoleh kesimpulan pada tahun 2008, 22,5%penduduk

Kabupaten Muara Enim dari kesempatan kerja yang ada memperoleh kesempatan kerja,

sedangkan 77,5% masih mencari atau penangguran. Bahkan kesempatan kerja di

tahun 2010 menurun menjadi 20,4% penduduk muara enim mendapatkan kesempatan

bekerja dan 79,6% sedang mencari pekerjaan atau pengangguran. Penurunan kesempatan

bekerja, perlu mendapatkan perhatian pemerintah, seperti pembukaan lapangan kera baru.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-27
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

2.1.3Aspek Pelayanan Umum

Pelayanan publik atau pelayanan umum merupakan segala bentuk jasa pelayanan,

baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang menjadi tanggungjawab

Pemerintah dalam upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan ketentuan

perundang-undangan. Bagian aspek pelayanan umum berikut ini menjelaskan

perkembangan kinerja yang dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Muara Enim, baik

pada urusan wajib dan urusan pilihan.

a. Urusan Wajib

Urusan pelayanan wajib merupakan urusan pemerintahan yang wajib

diselengarakan oleh pemerintahdaerah yang berkaitan dengan pelayanan dasar. Secara

umum, penyelenggaraan pelayanan dasar Kabupaten Muara Enim masih perlu ditingkatkan.

Pendidikan

1. Angka Partisipasi Sekolah Dasar dan Menengah

Angka Partisipasi Sekolah merupakan ukuran daya serap pendidikan terhadap

penduduk usia sekolah. Angka Partisipasi sekolah memperhitungkan adanya perubahan

penduduk terutama usia muda. Proporsi penduduk muda di Indonesia semakin menurun

akibat semakin rendahnya angka fertilitas. Penurunan ini menyebabkan semakin

menurunnya jumlah anak-anak yang masuk sekolah dasar. Rumus untuk menghitung angka

partisipasi sekolah berdasar pada lampiran 1 Permendagri 54 tahun 2010.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-28
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Data angka partisipasi sekolah yang bersumber dari Indikator Sosial Ekonomi

Kabupaten Muara Enim Tahun 2011 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.19
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Kabupaten
Muara Enim 2008-2010
2008 2009 2010
Umur
L P L+P L P L+P L P L+P

7 – 12 98,02 98,30 98,16 98,96 97,31 98,19 98,77 97,54 98,23


13 – 15 79,37 84,77 82,04 79,29 87,59 83,10 80,84 86,79 83,80
16 – 18 42,10 42,56 42,33 42,23 49,14 45,43 47,68 52,36 49,98
Sumber: Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun 2011

Angka partisipasi sekolah dasar adalah pada jenjang umur 7-12 tahun dan 13-15

tahun atau pada tingkat pendidikan SD dan SLTP. Angka partisipasi sekolah menengah

pada usia 16-18 tahun atau pada tingkat pendidikan SLTA. Pada setiap tingkat pendidikan

atau kelompok umur, nilai dari angka partisipasi sekolah terus meningkat dari tahun ke

tahun. Angka partisipasi sekolah dasar meningkat sebesar 0,47 sedangkan pada jenjang

pendidikan SMA rata-rata meningkat sebesar 4,82.

Semakin tinggi APS maka pada suatu jenjang pendidikan, maka semakin banyak

menyerap penduduk pada umur kelompok pendidikan tersebut. Di Kabupaten Muara Enim,

diketahui bahwa untuk tingkat pendidikan yang lebih tinggi, nilai APS lebih rendah. Meski

terjadi peningkatan dari tahun ke tahun, nilai APS yang masih rendah pada tingkat

pendidikan menengah harus menjadi perhatian pemerintah daerah. Intervensi pemerintah

melalui berbagai program pendidikan menjadi penting dalam rangka meningkatkan kualitas

pendidikan.

2. Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah Dasar Dan Menengah

Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah tingkat pendidikan dasar dan

menengah per 10.000 jumlah penduduk usia pendidikan dasar. Rasio ini mengindikasikan

kemampuan untuk menampung semua penduduk usia pendidikan dasar dan menengah.

Rumus untuk menghitung Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah Dasar Dan

Menengah berdasar pada lampiran 1 Permendagri 54 tahun 2010 adalah sebagai berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-29
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Sekolah Dasar

Sekolah Menengah

Tidak ada data yang dapat digunakan untuk menghitung Rasio Ketersediaan

Sekolah/Penduduk Usia Sekolah Dasar Dan Menengah. Namun data dapat disubstitusi

dengan data yang ada yang bersumber dari Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten

Muara Enim tahun 2011, yaitu data mengenai Rasio Penduduk Usia Sekolah dasar dan

Menengah/ Ketersediaan Sekolah.

Tabel 2.20
Rasio Murid-Sekolah Di Kabupaten Muara Enim 2008-2010
Indikator 2008 2009 2010

- SD/MI 200,07 201,31 205,43


- SLTP/MTs 247,46 263,48 232,75
- SLTA/MA 281,60 307,90 311,47
Sumber: Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun 2011

Rasio Murid-Sekolah di Kabupaten Muara Enim 2008-2010 pada tingkat SD dan

SMP meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2008 rasionya adalah 200,07, tahun 2009 dan

2010 nilainya meningkat berturut-turut menjadi 201,31 dan 205,43. Berbeda dengan tren di

tingkat SD dan SMP, pada tingkat pendidikan SLTA rasio murid-sekolah pada tahun 2008-

2009 menurun. Baru pada tahun 2010 nilainya meningkat kembali.

Semakin rendah rasio berarti semakin baik kondisi pelayanan pendidikan sebuah

daerah. Rasio murid-sekolah yang rendah memiliki arti bahwa penambahan jumlah murid

diikuti dengan penambahan jumlah sekolah. Meninjau bahwa nilai rasio murid-sekolah di

Kabupaten Muara Enim menunjukkan tren meningkat, berarti kecepatan penambahan

kapasitas sekolah oleh pemerintah daerah Muara Enim kurang mampu mengikuti kecepatan

penambahan murid. Hal ini tentu disayangkan mengingat minat masyarakat yang besar

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-30
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

untuk menempuh pendidikan tidak dapat terfasilitasi secara optimal. Kedepannya

pemerintah harus memiliki sebuah cetak biru (blueprint) pelayanan pendidikan yang antara

lain berisi rencana pembangunan fasilitas pendidikan baru.

3. Rasio Guru Terhadap Murid Sekolah Dasar dan Menengah

Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru tingkat pendidikan menengah per

1.000 jumlah murid pendidikan menengah. Rasio ini mengindikasikan ketersediaan tenaga

pengajar. Selain itu juga untuk mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai

mutu pengajaran. Menghitung rasio guru tehadap murid dengan rumus berdasarkan

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 adalah sebagai berikut:

Sekolah Dasar

Sekolah Menengah

Tidak ada data yang dapat digunakan untuk menghitung Rasio Guru Terhadap

Murid Sekolah Dasar Dan Menengah. Namun data dapat disubstitusi dengan data yang ada

yang bersumber dari Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim tahun 2011. Data

tersebut hampir sama dengan data pada indikator IKK hanya saja datanya mengenai Rasio

Murid Terhadap Guru.

Tabel 2.21
Rasio Murid-Guru Di Kabupaten Muara Enim 2008-2010
Indikator 2008 2009 2010

- SD/MI 29,07 21,72 16,65


- SLTP/MTs 18,09 18,30 14,36
- SLTA/MA 15,59 16,10 15,26
Sumber: Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun 2011

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-31
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Rasio Guru Terhadap Murid Sekolah pada tingkat SD mengalami penurunan setiap

tahunnya. Pada tahun 2010 Rasio Guru Terhadap Murid Sekolah pada jenjang SLTP

mengalami penurunan sebesar 3.94 sedangkan, pada tingkat SLTA turun sebesar 0,84. Dari

nilai rasio tersebut diketahui bahwa setiap 10.000 siswa terdapat 14-17 guru.

Rasio tersebut menunjukkan bahwa Kabupaten Muara Enim terjadi ketimpangan

antara guru dan murid. Ketimpangan guru dan murid tersebut seharusnya dikurangi oleh

adanya penambahan guru yang ada di kabupaten Muara Enim.

Kesehatan

Pembangunan dibidang kesehatan bertujuan agar, semua lapisan masyarakat

dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara merata dan murah. Tujuan tersebut

diharapkan akan mencapai derajat kesehatan yang baik, yang pada gilirannya akan

memperoleh kehidupan yang sehat dan produktif.

1. Rasio Puskesmas dan Pustu per Satuan Penduduk

Rasio puskesmas dan pustu merupakan perhitungan untuk mengetahui suatu

wilayah dalam cakupannya untuk memenuhi pelayanannya kepada penduduk. Tujuan agar

pelayanan dapat terpenuhi sesuai dengan standar pelayanan. Rasio puskesmas dan pustu

menurut indikator kinerja kunci dapat dihitung dengan rumus:

Pada rumus diatas untuk mengetahui rasio puskesmas dan pustu pada 1000 penduduk,

namun data yang tersedia merupakan data rasio puskemas dan pustu per 10.000 penduduk.

Tabel 2.22
Rasio Fasilitas Kesehatan Terhadap 10.000 penduduk Tahun 2008-2010
Rasio per 10.000 Penduduk
Fasilitas Kesehatan
2008 2009 2010
Puskesmas 0,33 0,33 0,33
Puskesmas Pembantu 1,66 1,62 1,49
Sumber: Dinas Kesehatan Muara Enim dan BPS Muara Enim, data diolah

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-32
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Data diatas menunjukkan nilai rasio puskesmas tahun 2008-2010 tidak mengalami
perubahan. Sedangkan rasio puskesmas pembantu pada tahun 2008 hingga 2010
mengalami penurunan. Berturut-turut laju penurunan rasio puskesmas pembantu
adalah 0,04 (2008-2009) dan 0,13 (2009-2010).

Rasio puskesmas dan puskesmas pembantu per satuan penduduk adalah


mengukur ketersediaan puskesmas dan pustu berdasarkan jumlah penduduk. Semakin
tinggi nilai rasio fasilitas kesehatan maka semakin banyak penduduk yang dilayani oleh
puskesmas ataupun pustu. Sedangkan semakin rendah nilai rasio fasilitas kesehatan maka
semakin sedikit penduduk yang dilayani oleh puskesmas ataupun pustu. Penurunan nilai
pustu ini diharapkan tidak terjadi secara menerus. Kesesuaian antara fasiitas kesehatan
dengan penduduk yang dilayani akan memberikan hasil yang optimal pada pelayanannya.

2. Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk

Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang
terorganisasi serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan
kesehatan, asuhan keperawatan yang bekesinambungan, diagnosis serta pengobatan
penyakit yang diderita oleh pasien. Rasio rumah sakit per satuan penduduk dapat dihitung
dengan rumus.

Sumber data Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan (LKPJ)

tahun 2012 diketahui jumlah penduduk di Kabupaten Muara Enim adalah 748.857 jiwa,

dengan jumlah rumah sakit di Kabupaten Muara Enim ada 3 buah. Dari data diatas dapat

dihitung nilai rasio rumah sakit per satuan penduduk dan diketahui nilai rasio rumah sakit per

satuan penduduk diketahui yaitu 0,004.

Rasio rumah sakit per satuan penduduk adalah jumlah rumah sakit per 1000

penduduk. Rasio ini mengukur ketersediaan fasilitas rumah sakit berdasarkan jumlah

penduduk. Nilai rasio rumah sakit per satuan penduduk dirasa nilainya terlalu kecil, sehingga

diperlukan perencanaan pelayanan kesehatan di Kabupaten Muara Enim agar kedepannya

pelayanan kesehatan tetap optimal dalam melayani penduduk Kabupaten Muara Enim.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-33
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

3. Rasio Dokter dan Tenaga Medis Per Satuan Penduduk

Menghitung rasio dokter dan rasio tenaga medis per satuan penduduk bermanfaat

untuk mengetahui kebutuhan tenaga kesehatan yang ada di Kabuapaten Muara Enim

dibandingkan dengan jumlah penduduk. Rasio Dokter dan Tenaga Medis Per Satuan

Penduduk dapat dihitung dengan rumus:

dan

Dari rumus yang ada untuk mengitung rasio dokter ataupun tenaga medis, dihitung

per 1000 penduduk. Namun data LKPJ tahun 2012 berisikan rasio dokter dan tenaga medis

per 10.000 penduduk, sedikit berbeda dengan yang diarahkan oleh Peraturan Menteri Dalam

Negeri Nomor 54 Tahun 2010 dengan rumus yang dihitung per 1000 penduduk.

Tabel 2.23
Rasio Dokter dan Tenaga Kesehatan Terhadap 10.000 penduduk Tahun 2008-2010
Rasio Per 10.000 Penduduk
Tenaga Kesehatan
2008 2009 2010
Dokter 1,03 1,33 1,41
Perawat 6,23 8,35 11,22
Bidan 5,40 7,48 7,97
Sumber: Dinas Kesehatan Muara Enim dan BPS Muara Enim, data diolah

Dari Tabel 2.23 diketahui bahwa rasio dokter dari tahun 2008 hingga 2010 terus

meningkat. Pada tahun 2008-2009 mengalami laju peningkatan sebesar 0,3 dan 0,08 pada

tahun 2009-2010. Sedangkan pada tenaga medis perawat peningkatan rasio tahun 2008-

2009 berturut-turut 2,12 dan 2,87. Pada tenaga kesehatan bidan peningkatan rasio tenaga

kesehatan sebesar 2,08 dan 0,49. Pada tahun 2010 dari 10.000 penduduk di Kabupaten

Muara Enim terdapat 1,41 dokter; 11,22 perawat dan 7,97 bidan.

Berdasarkan standar sistem pelayanan kesehatan terpadu setiap dokter melayani

2.500 penduduk. Berdasarkan fakta yang ada, di Indonesia jumlah dokter dan dokter

spesialis belum memenuhi kebutuhan sesuai rasio jumlah penduduk Indonesia. Selain itu

distribusi dokter di Indonesia belum merata serta perlu ditingkatkan kualitasnya. Oleh karena

itu diperlukan penanganan agar pemenuhan tenaga kesehatan terpenuhi.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-34
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

4. Cakupan Puskesmas dan Puskesmas Pembantu

Cakupan puskesmas dan puskesmas pembantu (pustu) diperlukan karena

bermanfaat untuk mengetahui cakupan pelayanan fasilitas kesehatan dimasyarakat.

Puskesmas biasanya cakupannya adalah Kecamatan, sedangkan pustu cakupannya adalah

desa dan atau kelurahan tergantung jumlah penduduknya. Cakupan puskesmas dan

puskesmas pembantu dapat diketahui dari rumus:

dan rumus cakupan puskesmas pembantu.

Data yang bersumber dari LKPJ tahun 2012, diketahui Kabupaten Muara Enim
terdiri dari 25 kecamatan, 310 desa dan 16 kelurahan, terdapat 25 puskesmas dan 113
pustu. Sehingga dari data tersebut dapat dihitung dan diketahui nilai cakupannya. Cakupan
untuk puskesmas adalah 100%, sedangkan cakupan untuk pustu adalah 34,7%.

Semakin tinggi nilai cakupan pelayanan suatu fasilitas, maka daya layannya
semakin baik. Cakupan puskesmas bernilai 100%, yang berarti menunjukkan bahwa
puskesmas mampu melayani wilayah pelayanannya secara maksimum. Pada puskesmas
pembantu nilai cakupannya 34,7%, hal ini menunjukkan bahwa puskesmas pembantu belum
mampu secara maksimal dalam melayani wilayah pelayanannya. Cakupan pelayanan pustu
perlu ditingkatkan salah satu caranya dengan menambah jumlah pustu.

Pekerjaan Umum

1. Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik

Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik adalah panjang jalan dalam
kondisi baik dibagi dengan panjang jalan secara keseluruhan baik nasional, provinsi dan
kabupaten/kota. Informasi mengenai proporsi panjang jalan dalam kondisi baik dapat
digunakan untuk mengidentifikasi kualitas jalan dari keseluruhan panjang jalan. Rumus
menghitung proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik adalah berikut.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-35
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Data untuk menghitung proporsi panjang jalan dalam kondisi baik diperoleh dari
Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Akhir Masa Jabatan (LKPJ) 2012. Diketahui
jumlah panjang total jalan adalah 1.235,81 km, dan jalan dalam kondisi baik adalah
558,32 km. Data panjang jalan dalam kondisi baik diperoleh dari penjumlahan data jalan
baru, perbaikan jalan dan pemeliharaan yang terdapat pada dokumen LKPJ. Dari data yang
diperoleh, diketahui proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik adalah 0,452.
Panjang jalan di Kabupaten Muara Enim dalam kondisi baik sebesar 45% dan sisanya atau
55% kondisi jalan di Kabupaten Muara Enim dalam kondisi buruk.

Semakin tinggi nilai proporsi panjang jaringan jalan akan memberikan dampak yang

baik bagi penduduknya ataupun bagi daerah itu sendiri. Kondisi jalan yang 45% dalam

kondisi baik dirasa kurang untuk sebuah daerah. Pembangunan wilayah akan terhambat

karena tidak didukung oleh infrastruktur jaringan jalan yang memadai/dipengaruhi oleh akses

jaringan jalan yang rusak. Pada periode pemerintahan 5 tahun mendatang, isu peningkatan

kualitas jaringan jalan perlu menjadi perhatian pemerintah daerah.

2. Rasio Jaringan Irigasi

Rasio jaringan irigasi adalah perbandingan panjang jaringan irigasi terhadap luas

lahan budidaya. Panjang jaringan irigasi meliputi jaringan primer, sekunder dan tersier. Hal

ini mengindikasikan ketersediaan saluran untuk kebutuhan budidaya pertanian. Rumus yang

digunkan untuk menghitung rasio jaringan irigasi berdasarkan Permendagri 54/2010 yaitu:

Data mengenai jaringan irigasi saat ini yang dimiliki kurang lengkap untuk

menggambarkan rasio jaringan irigasi. Dari LKPJ tahun 2012, diketahui bahwa Dinas

Pekerjaan Umum bidang ke Binamargaan dan Pengairan dari tahun 2008-2011 melakukan

perbaikan prasarana irigasi. Perbaikan irigasi bertujuan untuk meningkatkan produktivitas

pertanian masyarakat dengan cakupan layanan seluas 1.055 Ha areal persawahan.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-36
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

3. Drainase Dalam Kondisi Baik/ Pembuangan Aliran Air Tidak Tersumbat

Drainase berfungsi untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan

salinitas. Drainase merupakan salah satu cara untuk membuang kelebihan air yang tidak

diinginkan pada suatu daerah. Selain itu tujuan dari drainase adalah salah satu unsur dari

prasarana kota dalam rangka menuju kehidupan kota yang aman, nyaman, bersih dan sehat.

Rumus untuk menghitung drainase dalam kondisi baik berdasarkan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 sebagai berikut:

Data untuk menghitung drainase dalam kondisi baik tidak cukup lengkap. Dari

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan tahun 2012, hanya diketahui

Dinas Pekerjaan Umum melakukan pembangunan drainase sepanjang 10,75 km.

Perumahan

1. Rumah Tangga Pengguna Air Bersih

Rumah tangga pengguna air bersih adalah persentase rumah tangga yang

memanfaatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota rumah tangga. Rumus

untuk menghitung rumah tangga pengguna air bersih berdasarkan Permendagri Nomor 45

Tahun 2010 sebagai berikut:

Data yang bersumber dari Indikator Sosial Ekonomi tahun 2011 menunjukkan tabel

Rumah Tangga Pengguna Air Bersih Kabupaten Muara Enim Tahun 2008-2010, berikut

tabelnya.

Tabel 2.24
Rumah Tangga Pengguna Air Bersih
Fasilitas Perumahan 2008 2009 2010
Rumah Tangga Pengguna Air Bersih 82,24 82,74 82,81
Sumber: Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun 2011

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-37
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Rumah tangga pengguna air bersih di Kabupaten Muara Enim dari tahun 2008-2010

terus mengalami laju peningkatan. Peningkatan persentase dari tahun 2008-2009

mengalami peningkatan sebesar 0,5%, dan selanjutnya pada tahun 2009-2010 meningkat

sebesar 0,07%.

Meningkatnya setiap tahun pengguna air bersih di Kabupaten Muara Enim,

menunjukkan bahwa penduduk di Kabupaten Muara Enim semakin menyadari pentingnya air

bersih bagi kesehatan. Peningkatan pengguna air bersih di Kabupaten Muara Enim

diharapkan terus meningkat, semakin banyaknya warga yang menggunakan air bersih akan

memberikan dampak baik bagi peningkatan kualitas hidup penduduk di Kabupaten

Muara Enim.

2. Rumah Tangga Pengguna Listrik

Rumah tangga pengguna listrik adalah persentase rumah tangga yang

memanfaatkan listrik sebagai penerangannya. Rumah tangga pengguna listrik dapat dihitung

dengan rumus yang ada pada lampiran 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54

Tahun 2010, berikut adalah rumusnya.

Data Rumah Tangga Pengguna Listrik Kabupaten Muara Enim tahun 2008-2010

ditunjukkan pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.25
Rumah Tangga Pengguna Listrik
Fasilitas Perumahan 2008 2009 2010
Rumah Tangga Pengguna Listrik (%) 86,68 88,05 92,45
Sumber: Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun 2011

Rumah tangga pengguna listrik di Kabupaten Muara Enim setiap tahunnya

meningkat cukup tinggi. Pada tahun 2008 rumah tangga pengguna listrik 86,68%,

tahun 2009 rumah tangga pengguna listrik 88,05 dan pada tahun 2010 rumah tangga

pengguna listrik di Kabupaten Muara Enim 92,45%. Peningkatan persentase sebesar 1,37%

(tahun 2008-2009) dan sebesar 4,4% (tahun 2008-2009).

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-38
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Peningkatan rumah tangga pengguna listrik cukup signifikan terjadi pada tahun

2008-2009. Peningkatan ini menunjukkan bahwa rumah tangga di Kabupaten Muara Enim

semakin maju dan sejahtera,dengan banyak rumah tangga telah menggunakan listrik.

Peningkatan pemanfaatan listrik sebagai penerangan seharusnya diimbangi dengan

tersedianya pasokan listrik yang cukup untuk penduduk di Kabupaten Muara Enim secara

merata.

2. Rumah Tangga Ber-Sanitasi

Rumah tangga ber-sanitasi merupakan persentase rumah tangga yang memiliki

sanitasi/jamban sendiri disetiap rumah atau dengan kata lain tidak menggunakan jamban

bersama serta memiliki tangki septik sendiri. Indikator mengenai rumah tangga ber-sanitasi

bermanfaat untuk analisis mengenai perumahan khususnya di Kabupaten Muara Enim.

Rumah tangga ber-sanitasi dapat dihitung dengan rumus berikut.

Data Rumah Ber-Sanitasi Kabupaten Muara Enim tahun 2008-2010 ditunjukkan

pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.26
Rumah Tangga Ber-Sanitasi
Fasilitas Perumahan 2008 2009 2010
Rumah Tangga mempunyai Jamban Sendiri dengan
36,65 46,13 51,76
Tangki Septik
Sumber: Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun 2011

Data rumah tangga bersanitasi setiap tahunnya meningkat dari tahun 2008-2010.

Peningkatan rumah tangga bersanitasi cukup tinggi, tahun 2008-2009 meningkat sebesar

9,48% dan 5,63% pada tahun 2009-2010. Indikator Rumah Tangga Ber-Sanitasi erat

hubungannya dengan kesehatan dan kondisi permukiman penduduk.

Data mengenai kondisi perumahan yang terus meningkat menunjukkan bahwa

masyarakat Kabupaten Muara Enim semakin sadar akan pentingnya kesehatan dengan

menggunakan jamban yang memiliki tangki septik.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-39
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Perencanaan Pembangunan

Indikator yang digunakan untuk menggambarkan urusan perencanaan

pembangunan berdasarkan lampiran Permendagri No 45 tahun 2010 adalah ketersediaan

dokumen perencanaan seperti:

 RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA


 RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA
 RKPD yang telah ditetapkan dengan PERKADA
 Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD

Keempat dokumen diatas ada di Kabupaten Muara Enim dan telah di PERDA -kan.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang telah di-PERDA-kan melalui Peraturan Daerah

Kabupaten Muara Enim No. 8 tahun 2008 dan berlaku mulai tahun 2005 hingga tahun 2025.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Muara Enim yang lalu telah di-

PERDA-kan dengan Perda No 25 Tahun 2008. Berlaku pada tahun 2008-2013, dan saat ini

sedang disusun RPJMD yang baru. Rencana Kerja Pemerintah Daerah disusun setelah

RPJMD disahkan dan berlaku selama satu tahun. Pada dasarnya RKPD dibuat dengan

mengacu pada RPJMD. Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD dapat diketahui

persentasenya dengan rumus:

Indikator Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD belum dapat dihitung karena
data RKPD tidak tersedia ketika dokumen ini disusun. Namun berdasarkan hasil diskusi
dengan beberapa perwakilan SKPD, diketahui bahwa dalam menyusun Rencana Kerja
(Renja) SKPD yang menjadi input bagi RKPD, SKPD menggunakan dokumen RPJMD
sebagai referensi utama. Secara kualitatif dapat disimpulkan bahwa RKPD telah
mengakomodir muatan RPJMD.

Dengan menghitung penjabaran program RPJMD kedalam RKPD maka akan


diketahui capaian RKPD terhadap RPJMD. Menggunakan kesimpulan yang dibangun, maka
Kabupaten Muara Enim memiliki cakupan penjabaran program RPJMD ke dalam RKPD
yang baik. Hal ini adalah sebuah prestasi dalam tata kelola pemerintahan yang perlu
dipertahankan di masa mendatang.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-40
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Perhubungan

1. Jumlah Pelabuhan Laut/ Udara/Terminal Bis dan Angkutan Darat

Kabupaten Muara Enim yang wilayahnya berupa daratan, menjadikan angkutan

daratan menjadi transportasi utama di Kabupaten Muara Enim. Jenis transportasi utama di

Kabupaten Muara Enim adalah Kereta Api dan angkutan jalan raya. Sehingga jalan raya

merupakan faktor terpenting dalam pergerakan roda ekonomi Kabupaten Muara Enim.

Jumlah pelabuhan laut/udara/ terminal bis disajikan pada tabel berikut:

Tabel 2.27
Jumlah Sarana Perhubungan di Kabupaten Muara EnimTahun 2008-2010
Sarana Perhubungan 2008 2009 2010
1 2 3 4
Terminal 4 4 4
Stasiun Kereta Api 1 1 1
Jumlah Bis 53 77 79
Jumlah Truk 1,148 1,305 885
Sumber: Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun 2011

Terminal dan Stasiun Kereta Api di Kabupaten Muara Enim dari tahun 2008-2010
tidak mengalami perubahan. Dari RPJMD Kabupaten Muara Enim menyebutkan bahwa
kereta api banyak dimanfaatkan menjadi sarana angkutan batubara dari Tanjung Enim ke
Tarahan. Apabila dibandingkan, kereta api untuk mengangkut batubara lebih sering daripada
mengangkut penumpang.

Fasilitas transportasi tidak mengalami peningkatan selama tiga tahun, namun


jumlah kendaraan terus meningkat, kecuali pada jumlah truk yang pada tahun 2009 hingga
2010 menurun drastis sebesar 420 unit kendaraan. Penurunan drastis ini dapat disebabkan
karena fungsi truk beralih ke kereta. Dengan demikian diperlukan perencanaan
pembangunan fasilitas baru apabila peningkatan jumlah kendaraan terus terjadi.

2. Pemasangan Rambu-Rambu

Rambu-rambu lalulintas dan ketertiban lalulintas merupakan salah satu tugas dari
Dinas Perhubungan. Selain pemasangan rambu-rambu juga diperlukan perawatan secara
berkala. Dengan demikian rambu-rambu dapat mengatur lalu lintas dalam jangka waktu yang
lama. Lampiran 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 menyebutkan
rumus untuk mengetahui persentase pemasangan rambu-rambu sebagai berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-41
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Data yang bersumber dari LKPJ tahun 2012 belum dapat dihitung nilai dari

pemasangan rambu-rambu. Diketahui bahwa kegiatan yang dilakukan oleh Dinas

Perhubungan yang berkaitan dengan rambu-rambu lalu lintas dari tahun 2008-2010 sebagai

berikut:

1. Terpenuhinya pembuatan marka jalan, parkir dan zebra cross sepanjang 4.000
meter.
2. Terpenuhinya pengadaan/ pembuatan warning text dan warning light sebanyak
5 buah.
3. Pemeliharaan rambu-rambu lalu lintas sebanyak 140 unit, dan RPPJ sebanyak 9 unit.

Pemasangan rambu-rambu yang ada diharapkan dapat mengatur kondisi


transportasi yang baik. Selain itu tujuan kedepan adalah terciptanaya kondisi trasnportasi
Kabupaten Muara Enim yang tertib dan selaras.

Lingkungan Hidup

1. Persentase Penanganan Sampah

Penanganan sampah saat ini bukan masalah yang mudah. Pertumbuhan penduduk

yang meningkat drastis dan semakin banyaknya masyarakat yang konsumtif menjadi salah

satu faktor pendukung semakin meningkatnya volum sampah. Di Kota-kota besar sampah

menjadi masalah besar dan mengakibatkan bencana. Rumus menghitung persentase

penanganan sampah diketahui dari Lampiran 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54

Tahun 2010.

Untuk menghitung persentase penanganan sampah diperlukan volume sampah

yang ditangani dan jumlah produksi sampah. Namun karena ketersedian data yang minim

pada penyusunan awal dokumen ini, maka belum dapat dihitung persentase penanganan

sampah di Kabupaten Muara Enim. Usaha yang telah dilakukan oleh pemerintah kaitannya

dengan penanganan sampah adalah dengan penyediaan Bak Sampah yang berjumlah

200 unit.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-42
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Semakin tinggi nilai persentase penanganan sampah, kondisi lingkungan semakin

terjaga. Terjaganya kondisi lingkungan di Kabupaten Muara Enim akan menciptakan

kenyaman bagi penduduknya. Peningkatan persentase penangan sampah dengan berbagai

progam dan didukung oleh penduduknya dapat menghindarkan Kabupaten Muara Enim dari

berbagai musibah yang disebabkan oleh sampah. Diharapkan program-program yang

berkaitan dengan sampah terus ditingkatkan agar tercipta Kabupaten Muara Enim yang

bersih, aman dan nyaman.

2. Persentase Penduduk Berakses Air Minum

Syarat-syarat air minum menurut Kementerian Kesehatan adalah tidak berasa, tidak
berbau, tidakberwarna, dan tidak mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber alam
dapat diminum olehmanusia, terdapat resiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri
(misalnya Escherichia coli) atauzat-zat berbahaya. Dari Lampiran 1 Permendagri Nomor 54
tahun 2010 Kabupaten Muara Enim dapat diketahui rumusnya.

Belum tersedia data mengenai penduduk berakses air minum, oleh karena itu

perhitungan persentase penduduk berakses air minum belum dapat diketahui nilainya. Data

yang dapat menggambarkan mengenai penduduk yang berakses air minum adalah data

yang bersumber dari LKPJ Akhir Masa Jabatan Kabupaten Muara Enim Tahun 2012 yang

merupakan laporan dari Dinas Pekerjaan Umum. Program yang dilakukan oleh Pemerintah

PU adalah pembangunan 13 jaringan air minum dan optimalisasi 3 jaringan air minum

sepanjang 23.981 m dan pembangunan resevoir dengan kapasitas 2.300m3.

Semakin tinggi penduduk yang berakses air minum, maka kondisi penduduk di

suatu daerah semakin sejahtera. Air minum merupakan kebutuhan utama makhluk hidup.

Pembangunan jaringan air minum diharapkan dapat merata di seluruh Kabupaten

Muara Enim. Pembangunan daerah dan peningkatan kesejahteraan akan berjalan baik

apabila pemerataan dilakukan distribusi air minum keseluruh wilayah Kabupaten

Muara Enim.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-43
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

3. Pencemaran Status Mutu Air

Pencemaran kualitas air banyak terjadi di daerah industri atau penambangan.

Dilingkungan permukiman yang padat penduduk. Pencemaran status mutuair dapat

diketahui nilainya dengan menghitung data terkait pencemaran status mutu air dengan

rumus yang ada pada Lampiran 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010.

Data terkait dengan Pencemaran Status Mutu air belum dapat diperoleh pada saat

penyusunan dokumen ini. Data mengenai status mutu air dapat disubstitusi dengan data

yang juga mampu menggambarkan kondisi mutu air dan pencemarannya di Kabupaten

Muara Enim. Laporan LKPJ Masa Akhir Jabatan, Dinas Lingkungan Hidup memiliki program

yang telah terlaksana yang kaitannya dengan pencemaran. Kegiatan tersebut adalah:

 Penuntasan 14 kasus pencemaran dan perusakan lingkungan;


 Terlaksananya pengawasan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Limbah B3
terhadap 42 perusahaan;
 Terkoordinasiknya penyelesaian kasus-kasus pengaduan pencemaran lingkungan
hidup sebanyak 43 laporan pengaduan.

Semakin tinggi pencemaran status mutu air, maka semakin rendah kualitas air

didaerah tersebut. Pencemaran Status Mutu Air jangka panjangnya akan berakibat lebih

parah, dapat menyebabkan terjadinya krisis air bersih yang akan diikuti penurunan kulitas

kesahatan penduduk. Penanggulangan pencemaran status mutu air perlu dilaksanakan

bersama dan terkoordinasi seecara baik, dengan tujuan penanggulangan pencemaran dapat

dilaksanakan secara bersama-sama dari berbagai pihak.

4. Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Amdal

Analisis mengenai dampak lingkungan kajian mengenai dampak besar dan penting

untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-44
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang

penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan (Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999

tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). Hal-hal yang dikaji dalam proses AMDAL:

aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosial-budaya, dan kesehatan masyarakat

sebagai pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Cakupan

pengawasan Amdal dapat dihitung dengan rumus:

Data yang tersedia untuk menganalisis cakupan pengawasan terhadap

pelaksanaan Amdal, terbatas pada jumlah perusahaan wajib Amdal yang telah diawasi. Data

jumlah seluruh perusahaan wajib AMDAL belum diketahui, sehingga belum dapat dihitung

cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal. Jumlah perusahaan yang telah selesai

dokumen Amdal dalam kurun waktu 2008 hingga 2013 berjumlah 21 dokumen, dan

18 dokumen untuk UPL/UKL.Badan Lingkungan Hidup dan pemerintah bekerja sama agar

pelaku usaha melengkapi dokumen Amdal. Tujuannya agar pencemaraan di lingkungan

berkurang dan terjaganya kondisi wilayah.

Kependudukan dan Catatan Sipil

1. Rasio Penduduk Ber- KTP per Satuan Penduduk

Kartu Tanda Penduduk merupakan kartu identitas di Indonesia. Saat ini di Indonesia

mulai diganti KTP yang lama dengan e-KTP (Kartu Tanda Penduduk Elektronik).

Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 rumus untuk

menghitung Rasio Penduduk Ber-KTP per Satuan Penduduk adalah

Rasio penduduk ber-KTP per satuan penduduk pada tahun 2008-2011 dan

dipresentasekan dapat dilihat pada tabel berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-45
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Tabel 2.28
Persentase Rasio Penduduk Ber-KTP per Satuan Penduduk
No Uraian 2008 2009 2010 2011
1 Wajib KTP (Orang) 463.834 507.618 515.793 545.589
2 Sudah memiliki KTP (Orang) 278.301 304.571 368.780 432.989
3 Rasio Penduduk ber KTP/Satuan 60% 60% 71,49% 79,36%
Penduduk
Sumber: LKPJ Akhir Masa Jabatan Tahun 2012

Rasio penduduk ber-KTP/ satuan Penduduk pada tahun 2008 dan 2009 nilainya

tetap yaitu 60%. Tahun berikutnya 2010 dan 2011 nilainya terus meningkat, berturut-turut

nilainya 71,49% dan 79,36%. Laju rasio penduduk ber –KTP tahun 2009-2010 meningkat

sebesar 11,49% dan tahun 2010-2011 meningkat sebesar 7,87%.

Semakin tinggi rasio penduduk yang memiliki KTP, maka semakin tinggi capaian

Dinas Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim. Nilai rasio penduduk Ber-KTP per Satuan

Penduduk yang terus meningkat akan memudahkan pemerintah dalam melakukan

pencatatan penduduk serta memudahkan pemerintah dalam merencanakan perencanaan

yang akan dibuat.

2. Kepemilikan Akta Kelahiran Per 1000 Penduduk

Pentingnya akta kelahiran adalah akta yang dibuat berdasarkan laporan kelahiran

yang disampaikan dalam batas waktu selambat-lambatnya 60 (enam-puluh) hari kerja bagi

WNI dan 10 (sepuluh) hari kerja bagi WNA sejak tanggal kelahiran bayi. Akta kelahiran

mempunyai manfaat yang besar serta kegunaan dari sebuah akte kelahiran ini di kemudian

hari. Rumus untuk menghitung kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk berdasarkan

Permendagri No 45 Tahun 2010.

Hasil kinerja Dinas Pencatatan Sipil Kabupaten Muara Enim mencatat pada

laporannya LKPJ AMJ tahun 2012 mengenai data kepemilikan akta kelahiran pada tabel

berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-46
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Tabel 2.29
Pencapaian Pelayanan Akta Kelahiran Muara Enim Tahun 2009-2011

No Tahun Pencapaian (Orang)

1 2008 11.361
2 2009 8.315
3 2010 6.558
4 2011 7.598
Sumber: LKPJ AMJ Tahun 2012 Kabupaten Muara Enim

Data untuk mendukung perhitungan kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk

dirasa tidak memadai untuk melakukan perhitungan. Data yang hampir sama untuk

mensubstitusi adalah data pencapaian pelayanan akta kelahiran di Muara Enim perhitungan

kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk diperoleh dari LKPJ AMJ tahun 2012.

Pencapaian pelayanan akta kelahiran Muara Enim Tahun 2009-2011 tergantung

dengan angka kelahiran pada tahun tersebut. Melihat pentingnya akta kelahiran dimasa

mendatang, penduduk sudah semakin cerdas untuk membuat akta kelahiran bagi anak-

anaknya. Sosialisasi ke daerah-daerah perdesaan menjadi salah satu cara yang dapat

dilakukan oleh pemerintah agar setiap penduduk memiliki akta kelahiran.

Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

1. Rasio Akseptor KB

Keluarga Berencana adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan

sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah perencanaan jumlah keluarga

dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau

penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya. Untuk menghitung

Rasio Akseptor KB menggunakan rumus Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54

Tahun 2010 yaitu.

Berikut data mengenai Rasio akseptor KB Kabupaten Muara Enim Tahun 2008-

2011, dengan sumber data Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Akhir Masa Jabatan

Kabupaten Muara Enim Tahun 2012.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-47
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Tabel 2.30
Rasio Akseptor KB Kabupaten Muara Enim Tahun 2008-2012

Tahun Akseptor KB (%)


2008 77,94
2009 77,35
2010 77,15
2011 75,54
2012 75,54
Sumber: LKPJ AMJ Kabupaten Muara Enim Tahun 2012 (diolah)

Rasio akseptor KB dari tahun ketahun mengalami penurunan nilai. Pada tahun 2008
dengan nilai rasio 77,94% terus menurun hingga tahun 2011 dengan nilai rasio 75,54%.
Penurunan nilai rasio dipengaruhi oleh pasangan pengguna KB.

Semakin rendahnya rasio akseptor KB dapat menunjukkan semakin rendahnya


jumlah penduduk pengguna KB dibandingkan dengan pasangan usia subur. Pemerintah
dalam hal ini Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten
Muara Enim, mulai gencar dalam promosi KB melalui workshop atau seminar sehingga
langsung bertemu dengan calon akseptor KB. Saat ini pemerintah pusat sudah banyak
melakukan banyak promosi tentang KB melalui iklan di televisi, akan lebih baik apabila
program ini di teruskan ke daerah.

2. Cakupan Peserta KB Aktif

Tujuan dari Keluarga Berencana adalah Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak

dalam rangka mewujudkan NKKBS (Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi

dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus

menjamin terkendalinya pertambahan penduduk. Cakupan KB aktif dihitung dengan rumus

berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010.

Data cakupan KB Aktif dapat dihitung dari diatas dan data yang diperoleh dari

laporan LKPJ Akhir Masa Jabatan Kabupaten Muara Enim Tahun 2012 adalah sebagai

berikut.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-48
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Tabel 2.31
Cakupan Peserta KB Aktif Kabupaten Muara Enim Tahun 2008-2011
Tahun
URAIAN 2008 2009 2010 2011
Peserta KB Aktif 108.637 113.224 128.395 133.385
Jumlah Pus 139.382 146.376 166.425 176.584
Cakupan Peserta KB Aktif (%) 77,94 77,35 77,14 75,53
Sumber: LKPJ AMJ Kabupaten Muara Enim Tahun 2012

Cakupan peserta KB Aktif Kabupaten Muara Enim mengalami penurunan setiap

tahunnya. Penurunan paling banyak cakupan peserta KB aktif terjadi pada tahun 2010

ke 2011 menurun sebanyak 1,61%. Meskipun jumlah peserta KB aktif meningkat setiap

tahunnya, jumlah PUS juga meningkat semakin banyak sehingga nilai cakupan peserta KB

aktif menurun.

Semakin rendahnya cakupan peserta KB dapat menunjukkan semakin rendahnya

jumlah penduduk pengguna KB dibandingkan dengan pasangan usia subur. Pemerintah

sebaiknya mulai mempromosikan KB dengan cara memberi tahukan kepada penduduk

khususnya pasangan usia subur mengenai manfaat program KB.

Ketenagakerjaan

Tenaga kerja adalah modal dasar bagi bergeraknya roda pembangunan. Komposisi

dan jumlah tenaga kerja akan mengalami perubahan seiring dengan perubahan penduduk.

Pada urusan Ketenagakerjaan indikator yang dijelaskan adalah Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka.

1. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Keterlibatan penduduk dalam kegiatan ekonomi diukur dengan porsi penduduk yang

masuk ke dalam pasar kerja (bekerja atau mencari pekerjaan) disebut sebagai Tingkat

Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Menghitung tingkat partisipasi angkatan kerja

berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 adalah dengan rumus

berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-49
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Data tingkat partisipasi angkatan kerja bersumber dari indikator sosial ekonomi

diperlihatkan pada tabel berikut.

Tabel 2.32
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kabupaten Muara Enim Tahun 2008-2011
Jenis Kelamin Jumlah
Tahun
Laki-laki Perempuan L+P TPAK

2008 85,23 58,70 72,09 321.041


2009 84,73 55,64 70,42 319.24
2010 84,70 60,87 72,86 356.46
2011 pm* pm* 72,73 496 576
2012 pm* pm* 72,76 505 302
Sumber: Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun 2010

Partisipasi angkatan kerja Kabupaten Muara Enim pada tahun 2008-2010

bersumber dari data indikator sosial ekonomi tahun 2011 Kabupaten Muara Enim. Nilai

TPAK diatas dihitung per 1000 penduduk. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tahun 2011

mengalamin penurunan pada tahun 2008-2009 dengan nilai penurunan 1,81. Meningkat

kembali pada tahun 2009-2010 sebesar 37,24.

Pada tahun 2010 nilai tingkat partisipasi angkatan kerja menunjukkan dari 1000

penduduk terdapat 356 angkatan kerja. Data tersebut menunjukkan bahwa semakin

meningkatnya nilai angkatan kerja menunjukkna bahwa semakin banyak penduduk di

Kabupaten Muara Enim yang berpartisipasi dalam pergerakan aktivitas ekonomi.

Peningkatan tingkat partisipasi angkatan kerja diiringi dengan ketersediaan lapangan kerja

yang memadai akan berdampak baik bagi Pemerintah Daerah.

2. Tingkat Pengangguran Terbuka

Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64

tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Pengangguran terbuka

adalah penduduk yang tidak mau bekerja karena mengharapkan pekerjaan yang lebih baik

atau penduduk yang mau bekerja tetapi tidak memperoleh pekerjaan. Untuk mengetahui

tingkat pengangguran terbuka dapat diketahui dari rumus pada Lampiran 1 Peraturan

Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-50
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Data tingkat pengangguran terbuka bersumber dari Indikator Sosial Ekonomi

Tahun 2010, ditampilkan pada tabel berikut:

Tabel 2.33
Tingkat Pengangguran Terbuka Penduduk Usia 15 Tahun Keatas Menurut Jenis Kelamin
Kabupaten Muara Enim Tahun 2008 – 2010
Jenis Kelamin Jumlah
Tahun
Laki-laki Perempuan L+P Penganggur
2008 6,68 5,92 6,37 20.46
2009 5,71 4,93 5,40 17.271
2010 3,37 8,77 5,61 20.01
Sumber: Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun 2010

Nilai pengangguran terbuka pada tahun 2008 adalah 20,46%, kemudian turun
sebesar 3,19% menjadi 17,27% pada tahun 2009, yang kemudian mengalami peningkatan
kembali pada tahun 2010 sebesar 2,74 menjadi 20,01%. Tingkat pengangguran terbuka
menunjukkan bahwa pada tahun 2010 penduduk yang menganggur karena mengharapkan
pekerjaan yang lebih layak ataupun belum mendapatkan pekerjaan sebesar 20,01% dari
angkatan kerja.

Semakin tinggi nilai pengangguran terbuka, akan menjadi beban bagi daerah.

Pengangguran terbuka dapat dikurangi keberadaannya dengan beberapa cara. Pelatihan

mengenai enterprenaur, sehingga orang yang menganggur dapat menciptakan lapangan

kerja baru, yang kemudian dapat mengurangi jumlah pengangguran. Peningatan softskill

dengan adanya peningkatan softskill menciptakan lapangan kerja yang memiliki

keterampilan dan SDM yang lebih berkualitas.

Koperasi Usaha Kecil dan Menengah

1. Persentase Koperasi Aktif

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum

koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai

gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan. Koperasi Aktif adalah

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-51
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

koperasi yang dalam dua tahun terakhir mengadakan RAT (Rapat Anggota Tahunan) atau

koperasi yang dalam tahun terakhir melakukan kegiatan usaha.Untuk mengetahui

persentase koperasi aktif dapat dihitung dengan rumus:

Data persentase Koperasi Aktif yang bersumber dari Laporan Keterangan

Pertanggung Jawaban tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2.34
Persentase Koperasi Aktif Kabupaten Muara Enim Tahun 2009-2012
URAIAN 2009 2010 2011 2012

Persentase Koperasi Aktif 60.08584 60.41667 61.41079 63.61829


Sumber: LKPJ Kabupaten Muara Enim Tahun 2012

Persentase koperasi aktif setiap tahunnya mengalami peningkatan dari tahun 2009

hingga 2012. Peningkatan cukup tinggi terjadi pada tahun terakhir 2011 ke 2012, nilai

peningkatan sebesar 2,2%. Peningkatan persentase koperasi aktif menunjukkan bahwa

peran koperasi dalam menggerakkan ekonomi daerah kabupaten menjadi penting.

Semakin besar nilai persentase koperasi aktif, maka akan semakin besar pelayanan

penunjang yang dimiliki daerah dalam menggerakkan perekonomian melalui koperasi. Saat

ini ekonomi daerah sudah banyak yang berazaskan koperasi. Azas koperasi dipilih karena

tujuan dari koperasi yang bertujuan untuk mesejahterakan anggota. Dengan demikian

keberadaan koperasi harus didukung oleh pemerintah, sehingga terjadi simbiosis

mutualisme antara pemerintah dan koperasi dalam pengembangan ekonomi daerah.

2. Jumlah UKM Non BPR/LKM UKM

Usaha kecil adalah peluang usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian

baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-52
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak

perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik

langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah

kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan.

Data jumlah UKM yang bersumber dari LKPJ Tahun 2012 Kabupaten Muara Enim.

Data disajikan pada tabel berikut:

Tabel 2.35
Jumlah UKM Kabupaten Muara Enim Tahun 2009-2012
Usaha Kecil
Tahun (unit) Usaha Menengah (unit)
2009 2.229 6
2010 2.329 7
2011 2.379 7
2012 2.379 7
Sumber: LKPJ Kabupaten Muara Enim Tahun 2012

Jumlah usaha kecil setiap tahun hampir selalu mengalami peningkatan. Pada

tahun 2009 ke 2010 dalam satu tahun peningkatan usaha kecil meningkat hampir 100 usaha

kecil dan 1 usaha mikro. Kemudian pada tahun berikutnya meningkat lagi sebesar 50 usaha

kecil. Pada tahun yang sama, jumlah usaha menengah tidak bertambah. Tahun berikutnya

jumlah usaha kecil dan usaha menengah tidak bertambah.

Semakin banyak jumlah UKM non BPR/LKM akan menunjukkan semakin besar

kapasitas pelayanan pendukung yang dimiliki daerah dalam meningkatkan ekonomi daerah

melalui UKM. Jumlah UKM non BPR/LKM yang berjumlah ribuan dirasa dapat

menggerakkan ekonomi daerah, sehingga dalam pelayanannya terhadap penduduk dapat

dioptimalkan dan meminimalisir barang-barang yang didatangkan dari luar daerah. Peran

pemerintah sebagai pemegang kendali diperlukan dalam rangka pengambangan UKM

melalui berbagai penyaluran dana pengembangan UKM dan promosi ke berbagai daerah

melalui acara-acara yang diselenggarakan daerah.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-53
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Penanaman Modal

1. Jumlah Investor Berskala Nasional dan Nilai Investasi Berskala Nasional


(PMDN/PMA)

Penanaman modal dalam negeri (PMDN) adalah penggunaan modal dalam negeri

bagi usaha-usaha yang mendorong pembangunan ekonomi pada umumnya. Penanaman

modal asing (PMA) merupakan penanaman modal asing secara langsung yang dilakukan

menurut atau berdasarkan ketentuan perundang - undang di Indonesia, dalam arti bahwa

pemilik modal secara langsung menanggung resiko dari penanaman modal tersebut. Jumlah

investor PMDN/PMA dihitung dengan menjumlahkan banyaknya investor PMDN berskala

nasional dengan banyaknya investor PMA berskala nasional yang aktif berinvestasi di

daerah dan pada suatu periode tahun pengamatan.

Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Akhir Masa Jabatan oleh Pemerintah

Kabupaten Muara Enim Tahun 2012 menyebutkan capaian kinerja yang diperoleh urusan

penanaman modal dari tahun 2008 hingga 2012. Capaian kinerja urusan penanaman modal

adalah berikut.

 Sosialisasi kebijakan penanaman modal di tingkat internasional seperti Sriwijaya


Heritage, Sriwijaya Expo, Envesda Expo dan Pameran di Belanda.
 Jumlah Penanaman Modal Asing (PMA) tahun 2010 sebanyak 20 Perusahaan
yang bergerak di bidang Pertambangan dan Energi, Perkebunan, Kehutanan,
Perindustrian dan Peternakan dengan total invetasi Rp. 7.642.423.260.000,-

Semakin banyak jumlah investor maka akan semakin menggambarkan ketersediaan

pelayanan penunjang yang dimililiki daerah berupa ketertarikan investor untuk meningkatkan

investasinya di daerah. Jumlah investasi di Kabuapaten Muara Enim diharapkan dapat terus

meningkat dengan demikian pendapatan daerah juga terus meningkat, namun peningkatan

investasi diiringi dengan menjaga kelestarian alam terutama investasi penambangan.

Kebudayaan

Pembangunan bidang seni, budaya dan olahraga sangat terkait erat dengan kualitas hidup

manusia dan masyarakat. Hal ini sesuai dengan 2 (dua) sasaran pencapaian pembangunan

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-54
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

bidang sosial budaya dan keagamaan yaitu (i) untuk mewujudkan masyarakat Indonesia

yang berakhlak mulia,bermoral, beretika, berbudaya dan beradab serta (ii) mewujudkan

bangsa yang berdaya saing untuk mencapai masyarakat yang lebih makmur dan sejahtera.

Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata mengadakan festival budaya

Kabupaten Muara Enim yaitu adat perkawinan Dusun Tanjung Enim, kegiatan ini diikuti oleh

33 peserta. Selain itu Wisata Candi Bumi Ayu di Kecamatan juga menarik wisatawan

untuk datang.

Pengembangan kebudayaan dapat dilakukan dengan berbagai cara promosi oleh

pemerintah daerah dan kunjungan wisata dari penduduk di Kabupaten Muara Enim. Dengan

demikian hal-hal yang terkait dengan kebudayaan akan semakin berkembang dan akan

meningkatkan pendapatan daerah.

Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat


Daerah, Kepegawaian dan Persandian

1. Rasio Jumlah Linmas per 10.000 Penduduk

Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) merupakan satuan yang memiliki tugas

umum pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat. Satuan ini memiliki peran

penting dalam ketertiban masyarakat secara luas. Menghitung rasio Linmas per 10.000

penduduk menggunakan rumus dibawah ini sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 54 Tahun 2010.

Laporan keterangan pertanggung jawaban akhir masa jabatan pemerintah Kambupaten

Muara Enim tahun 2012 menyebutkan jumlah linmas yang dilatih pada periode 2008-2012

adalah 40 Kades atau Lurah. Diketahui jumlah penduduk Kabupaten Muara Enim

tahun 2011 adalah 731.410 jiwa sehingga dapat dihitung rasio linmas per 10.000 penduduk

di kabupaten Muara Enim. Nilai dari rasio jumlah Linmas Per 10.000 penduduk adalah 0,55.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-55
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Rasio jumlah linmas menggambarkan kapasitas pemda untuk memelihara ketentraman dan

ketertiban masyarakat adalah upaya mengkondisikan lingkungan yang kondusif dan

demokratif sehingga tercipta kehidupan strata sosial yang interaktif. Semakin besar rasio

jumlah linmas maka akan semakin besar ketersediaan linmas yang dimiliki pemerintah

daerah dalam memberikan pelayanan penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah

dalam upaya pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat.

2. Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat

Indeks kepuasan Layanan Masyarakat adalah data dan informasi tentang tingkat

kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif

atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara

pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhan. Data indeks

kepuasan layanan masyarakat diperoleh dari laporan akuntabilitas kinerja instansi

pemerintah (LAKIP).

Dari hasil LAKIP Kabupaten Muara Enim diperoleh data mengenai indeks

kepuasan, disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 2.36
Indeks Kepuasan Masyarakat Kabupaten Enim Tahun 2012
Urutan SKPD Nilai IKM
I Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 72,70
II Rumah Sakit Umum Daerah HM Rabain 75,83
III Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu 73,51
IV Pusat Kesehatan Masyarakat (Dinas Kesehatan) 72,70
Sumber: LAKIP Kabupaten Muara Enim Tahun 2012

Dari data diatas diketahui bahwa nilai IKM di beberapa SKPD di Kabupaten

Muara Enim seperti Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, RSUD HM Rabain, Kantor

Pelayanan Perizinan Terpadu, dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Dinas Kesehatan). Dari

Keempat SKPD di Kabupaten Muara Enim IKM tertinggi ada pada RSUD HM. Rabain. Rata-

rata nilai IKM SKPD di Kabupaten Muara Enim adalah 73,69.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-56
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Semakin tinggi nilai IKM maka semakin baik pula pelayanan yang diberikan instansi

pemerintah ke masyarakat. Belum diketahui standar minimum nilai IKM di Kabupaten

Muara Enim, namun dilihat dari rata-rata nilai IKM di empat SKPD bernilai 73,69 dirasa perlu

peningkatan pelayanan. Peningkatan nilai IKM disuatu instansi/ SKPD dapat dilakukan

sesuai tahapan evaluasi. Evaluasi penting guna mengetahui kekurangan yang ada pada

SKPD sehingga kurang dalam melayani masyarakat. Setelah evaluasi maka perlu dilakukan

perbaikan. Perbaikan dibagi menjadi memperbaiki kualitas SDM, menambah SDM,

memperbaiki sistem pelayanan.

Ketahanan Pangan

Kementerian Pertanian mengartikan ketahanan pangan sebagai terpenuhinya

pangan dengan ketersediaan yang cukup, tersedia setiap saat di semua daerah, mudah

memperoleh, aman dikonsumsi dan harga yang terjangkau. Hal ini diwujudkan dengan

adanya sub sistem ketersediaan, sub sistem distribusi dan sub sistem konsumsi. Rumus

menghitung ketersediaan pangan utama berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 54 Tahun 2010 adalah.

Analisis kondisi ketahanan pangan menggunakan rumus yang diarahkan oleh

Permendagri 54/2010 tidak dapat dilakukan karena data rata-rata jumlah ketersediaan

pangan utama per tahun belum tersedia. Sebagai substitusi, digunakan data program yang

mendukung terwujudnya ketahanan pangan. Data yang tersedia bersumber dari Laporan

Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan (LKPJ) tahun 2012 sebagai berikut.

 Terciptanya lumbung pangan di Desa Lubuk Mumpo Kecamatan Gunung Megang,


Desa Muara Harapan, dan Desa Muara Emil serta Tanjung Agung.

 Tersedianya buku Neraca Bahan Makanan (NBM) dan buku Analisis Ketersediaan
dan Pola Konsumsi Pangan untuk Kabupaten Muara Enim.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-57
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Tersedianya alat penepung dan lahan demplot bagi PKK/Dasawisma 10 Dasawisma


(1 Desa) dan 5 unit alat penepung di Desa Bitis Kecamatan Gelumbang.

 Tersedianya data pemantauan dan analisis akses harga pangan pokok selama
12 bulan dalam 5 kecamatan, yaitu Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim,
Semende Darat Laut dan Kecamatan Gelumbang.

Program yang dilakukan oleh pemerintah dilakukan agar terwujud ketahanan

pangan daerah yang kemudian mendukung ketahanan pangan nasional. Program lain yang

dapat dilakukan untuk mewujudkan ketahanan pangan adalah dengan menggunakan bibit

unggul dalam penanaman tanaman pangannya.

Statistik

Indikator yang digunakan untuk menggambarkan urusan statistik berdasarkan

lampiran Permendagri No 45 tahun 2010 adalah ketersediaan dokumen perencanaan

seperti.

 Buku “Kabupaten Dalam Angka”


 Buku “PDRB Kabupaten”

Kedua dokumen diatas ada di Kabupaten Muara Enim, disusun oleh Badan Pusat

Statistik. Penyusunan kedua buku tersebut penting kaitannya dengan keberadaan data yang

digunakan dalam merancang kebijakan, dan penyusunan program kegiatan.

Komunikasi dan Informatika

Komunikasi merupakan hal penting akhir-akhir ini, komunikasi dapat dilakukan

dengan berbagai media. Begitu pula dengan informasi, semakin majunya tekhnologi

berdampak pada kemudahan penduduk memperoleh informasi. Memudahkan penduduknya

memperoleh informasi, Pemerintah Kabupaten Muara Enim memiliki situs resmi dengan

alamat www.muaraenimkab.go.id. Adanya situs pemerintahan memudahkan masyarakat

Kabupaten Muara Enim dan seluruh dunia dengan mudah mengakses situs Kabupaten

Muara Enim.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-58
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Website yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Muara Enim dari segi tampilan

sudah interaktif dan menarik, dan dari segi update informasi sudah up to date. Diharapkan

kedepannya website semakin interaktif dan informatif dalam menyampaikan informasi

mengenai Muara Enim.

Perpustakaan

Perpustakaan adalah tempat di dalamnya terdapat bahan pustaka untuk

masyarakat, yang disusun menurut sistem tertentu, yang bertujuan untuk meningkatkan

mutu kehidupan masyarakat serta sebagai penunjang kelangsungan pendidikan. Jumlah

perpustakaan dihitung berdasarkan jumlah perpustakaan umum yang dapat diakses secara

langsung oleh masyarakat yang beroperasi di wilayah pemerintah daerah. Perpustakaan

umum merupakan perpustakaan yang bertugas mengumpulkan, menyimpan, mengatur dan

menyajikan bahan pustakanya untuk masyarakat umum.

Data jumlah perpustakaan di Kabupaten Muara Enim tahun 2012 ditunjukkan oleh

tabel di bawah ini.

Tabel 2.37
Jumlah Perpustakan di Kabupaten Muara Enim Tahun 2012

JUMLAH PERPUSTAKAAN (Unit)


No Nama perpustakaan Masyarakat Rumah
SD SMP SMA PT Instansi
Umum Ibadah
1 Perpustakaan Umum 1
2 Rumah Baca 4
3 Perpustakaan SD & MIN 175
4 Perpustakaan SLTP & MTS 78
5 Perpustakaan SLTA & MAN 45
6 Perpustakaan Kelurahan & Desa 126
7 Perpustakaan Karang Taruna 2
8 Perpustakaan Masjid 4
9 Perpustakaan Perguruan Tinggi 2
10 Perpustakaan Instansi 34
Sumber:LKPJ Kabupaten Muara Enim Tahun 2012

Di Kabupaten Muara Enim jumlah perpustakaan paling banyak terletak di Sekolah-

sekolah, namun jumlah perpustakaan untuk masyarakat cukup banyak terletak di desa atau

kelurahan. Banyaknya jumlah perpustakaan menggambarkan kapasitas yang dimiliki oleh

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-59
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

daerah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat umum dalam memberikan bahan

pustaka kepada masyarakat pengguna perpustakan. Besarnya jumlah perpustakaan juga

menunjukkan ketersediaan fasilitas penunjang penyelenggaraan pemerintahan daerah untuk

meningkatkan mutu kehidupan masyarakat serta sebagai penunjang kelangsungan

pelayanan pendidikan.

Buku adalah jendela dunia merupakan pepatah lama, namun sangat berarti. Oleh

karena itu sebaiknya pemerintah memperbanyak fasilitas membaca terutama bagi

masyarakat seperti dengan mengadakan perpustakaan keliling atau taman baca masyarakat

(TBM).

a. Urusan Pilihan

Urusan pelayanan pilihan merupakan urusan pemerintahan yang wajib

diselengarakan oleh pemerintah daerah yang berkaitan dengan pelayanan dasar. Secara

umum, penyelenggaraan pelayanan dasar Kabupaten Muara Enim masih perlu ditingkatkan.

Pertanian dan Kehutanan

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan

manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta

untuk mengelola lingkungan hidupnya. Indikator yang digunakan untuk mengetahui urusan

pilihan bagian pertanian salah satunya dengan melihat Kontribusi sektor pertanian dari

PDRB. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah total nilai produksi barang dan jasa

yang diproduksi dalam wilayah tertentu dan dalam waktu tertentu (satu tahun). Dalam hal ini

yang termasuk dengan sektor pertanian adalah tanaman pangan, palawija, kehutanan dan

perkebunan. Rumus menghitung kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB berdasarkan

Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-60
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Muara Enim diperoleh dari

buku Data Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim. Buku tersebut menyediakan data

kontribusi setiap sektor terhadap PDRB Kabupaten Muara Enim seperti ditunjukkan oleh

tabel dibawah ini.

Tabel 2.38
Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDRB Kabupaten Muara Enim Tahun 2010-2011
Tanpa Migas Rata-rata
Sektor
2008 2009 2010* 2011** 2008-2011
Pertanian 29,07 27,6 27,57 26,87 27,78
Sumber: Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun 2011

Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB dari tahun 2008 hingga 2011 mengalami

penurunan setiap tahunnya. Penurunan paling besar terjadi pada tahun 2008 ke 2009

sebesar 1,47%, pada tahun berikutnya penurunan terjadi dengan nilai yang kecil. Rata-rata

dari tahun 2008-2011 kontribusi sektor pertanian sebesar 27,78%. Penurunan sektor

pertanian ini seharusnya menjadi perhatian pemerintah daerah, agar penurunan tidak terjadi

terus menerus dan ketahanan pangan serta kestabilan wilayah terjaga.

Energi dan Sumberdaya Mineral

Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian,

penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian seperti

mineral, batubara, panas bumi, migas. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah total

nilai produksi barang dan jasa yang diproduksi dalam wilayah tertentu dan dalam waktu

tertentu (satu tahun). Rumus menghitung kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB

berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010.

Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Kabupaten Muara Enim diperoleh

dari buku Data Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim. Buku tersebut menyediakan data

kontribusi setiap sektor terhadap PDRB Kabupaten Muara Enim seperti ditunjukkan oleh

tabel dibawah ini.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-61
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Tabel 2.39
Kontribusi Sektor Pertambangan dan Penggalian Terhadap PDRB Kabupaten Muara Enim
Tahun 2010-2011

Tanpa Migas Rata-rata


Sektor
2008 2009 2010* 2011** 2008-2011
Pertambangan dan Penggalian 28,37 29,32 29,83 31,08 29,65
Sumber: Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun 2011

Kontribusi pertambangan terhadap PDRB dari tahun 2008 hingga 2011 mengalami

peningkatan setiap tahun. Peningkatan terjadi secara perlahan setiap tahun peningkatan

rata-rata setiap tahun meningkat 0,9%. Rata-rata dari tahun 2008-2011 kontribusi sektor

pertambangan sebesar 29,65%. Kontribusi sektor pertambangan cukup besar menyumbang

PDRB, akan tetapi peningkatan sektor pertambangan sebaiknya didukung oleh pemerintah

namun dengan mempertimbangkan aspek lingkungan agar sektor pertambangan

menyumbang lebih banyak kepada sektor PDRB.

Perdagangan dan Pariwisata

Perdagangan adalah kegiatan tukar menukar barang atau jasa atau keduanya.

Pariwisata adalah industri jasa, berkaitan dengan transportasi, tempat tinggal, makanan,

minuman, dan jasa lainnya seperti bank, asuransi, keamanan. Pariwisata menawarkan

tempat istrihat, budaya, petualangan. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah total

nilai produksi barang dan jasa yang diproduksi dalam wilayah tertentu dan dalam waktu

tertentu (satu tahun). Rumus menghitung kontribusi sektor perdagangan dan pariwisata

terhadap PDRB berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 54 Tahun 2010.

Kontribusi sektor perdagangan dan pariwisata terhadap PDRB Kabupaten Muara Enim

diperoleh dari buku Data Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim. Buku tersebut

menyediakan data kontribusi setiap sektor terhadap PDRB Kabupaten Muara Enim seperti

ditunjukkan oleh tabel dibawah ini.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-62
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Tabel 2.40
Kontribusi Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran Terhadap PDRB Kabupaten Muara Enim
Tahun 2010-2011
Tanpa Migas Rata-rata
Sektor
2008 2009 2010* 2011** 2008-2011
Perdagangan, Hotel dan Restoran 10,69 10,72 10,74 10,8 10,74
Sumber: Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun 2011

Kontribusi sektor perdagangan dan pariwisata terhadap PDRB dari tahun 2008

hingga 2011 mengalami peningkatan setiap tahun. Peningkatan terjadi secara gradasi tipis

setiap tahun peningkatan rata-rata setiap tahun meningkat 0,3%. Rata-rata dari tahun 2008-

2011 kontribusi sektor perdagangan dan pariwisata sebesar 10,74%. Peningkatan sektor

perdagangan dan pariwisata sebaiknya didukung oleh pemerintah, dengan cara perbaikan

infarstruktur perdagangan dan pariwisata sehingga warga dan wisatawan yang datang

semakin banyak dan sektor perdagangan dan pariwisata menyumbang PDRB lebih besar.

3. ASPEK DAYA SAING DAERAH

Sub bab aspek daya saing daerah berisi penjelasan tentang kesiapan daerah untuk

maju dan berkembang. Penilaian terhadap kesiapan daerah tersebut dilakukan terhadap

4 fokus, yaitu fokus kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah/infrastuktur, iklim

berinvestasi dan sumber daya manusia. Pada saat laporan ini dibuat, data mengenai

indikator-indikator pada fokus kemampuan ekonomi daerah belum didapat sehingga belum

dapat dihitung capaiannya.

a. Fasilitas Wilayah/Infrastruktur

Fokus fasilitas wilayah/infrastruktur adalah fokus pertama dari 3 fokus yang dibahas

pada aspek daya saing daerah. Fokus ini berusaha melihat sejauh mana upaya penyediaan

sarana-prasarana yang sudah dilakukan pemerintah daerah untuk menarik sektor usaha

agar mau menyelenggarakan kegiatan ekonomi di Muara Enim. Kesiapan tersebut diukur

dari 5 sub fokus, yaitu perhubungan, penataan ruang, kelembagaan, lingkungan hidup,

komunikasi dan informatika.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-63
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Perhubungan

1. Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan

Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan dihitung untuk mengetahui tingkat

ketersediaan sarana jalan dapat memberi akses tiap kendaraan. Rasio panjang jalan per

jumlah kendaraan adalah perbandingan panjang jalan terhadap jumlah kendaraan.

Menghitung rasio panjang jalan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54

Tahun 2010 rumusnya sebagai berikut.

Panjang jalan di Kabupaten Muara Enim diketahui pada tahun 2010 sepanjang

1.370,74 Km. Kendaraan yang diketahui jumlahnya pada tahun 2010 adalah Bus dan Truk

dengan jumlah berturut-turut adalah 964 unit. Sehinggga dapat dihitung rasio panjang jalan

per jumlah kendaraan adalah 1,4.

Nilai rasio 1,4 menunjukkan bahwa sarana jalan di Kabupaten Muara Enim masih

cukup tersedia untuk meberi akses kepada kendaraan. Perhitungan yang sudah dilakukan

terbatas pada data jumlah kendaraan bis dan truk, kendaraan pribadi seperti mobil dan

motor karena tidak ada datanya sehingga belum dapat dilakukan perhitungan. Kedepannya

pemerintah daerah menyiapkan rencana pengembangan jaringan jalan di Kabupaten

Muara Enim agar tercipta trasnportasi yang nyaman dan tertib di Kabupaten Muara Enim.

Penataan Ruang

1. Luas Wilayah Produktif

Luas wilayah produktif adalah persentase realisasi luas wilayah produktif terhadap

luas rencana kawasan budidaya sesuai dengan RTRW. Menghitung luas wilayah produktif

menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 rumusnya sebagai berikut.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-64
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Luas wilayah produktif diasumsikan bahwa wilayah produktif yang dimaksud adalah

wilayah pertanian. Sehingga dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui luas wilayah

produktif dari data yang bersumber dari RTRW Kabupaten Muara Enim. Luas wilayah

produktif adalah 36.539 Ha dengan total wilayah 591.961 Ha, setelah dihitung dengan rumus

diatas diketahui luas wilayah produktif adalah 6,17%.

Luas wilayah produktif di Kabupaten Muara Enim tidak mencapai 10%. Luas wilayah

ini dipengaruhi oleh berbagai faktor yang salah satunya adalah faktor bencana, dapat dilihat

pada sub bab berikutnya mengenai wilayah kebanjiran yang nilanya mencapai 30%. Peran

sektor pertanian yang memberikan kontribusi cukup besar pada PDRB diharapkan

pemerintah meningkatkan kualitas agar daerah lebih produktif.

2. Luas Wilayah Industri

Luas wilayah industri adalah persentase realisasi luas kawasan Industri terhadap

luas rencana kawasan budidaya sesuai dengan RTRW. Menghitung luas wilayah industri

menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 rumusnya sebagai berikut.

Perhitungan untuk mengetahui luas wilayah industri diperoleh dari RTRW

Kabupaten Muara Enim tahun 2012-2032. Luas wilayah industri adalah 9.600 Ha dengan

total wilayah 591.961 Ha, setelah dihitung dengan rumus diatas diketahui luas wilayah

produktif adalah 1,6%.

Luas wilayah industri tidak terlalu luas di Kabupaten Muara Enim. Dari perhitungan,

kedepannya sektor industri tidak menjadi sektor utama pengembangan ekonomi daerah.

Namun pengembangan sektor industri diharapakan akan memberikan dampak positif bagi

daerah, karena sektor industri akan menyerap cukup banyak tenaga kerja, sehingga akan

mengurangi angka pengangguran, serta menambah PAD Kabupaten Muara Enim.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-65
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

3. Luas Wilayah Kebanjiran

Luas wilayah kebanjiran adalah persentase luas wilayah banjir terhadap luas

rencana kawasan budidaya sesuai dengan RTRW. Menghitung luas wilayah kebanjiran

menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 rumusnya sebagai berikut.

Perhitungan untuk mengetahui luas wilayah industri diperoleh dari RTRW

Kabupaten Muara Enim tahun 2012-2032. Luas wilayah industri adalah 182.156 Ha dengan

total wilayah 591.961 Ha, setelah dihitung dengan rumus diatas diketahui luas wilayah

produktif adalah 30,77%.

Luas wilayah kebanjiran cakupannya cukup luas di Kabupaten Muara Enim. Apabila

luas kebajiran di Kabupaten Muara Enim terus meluas, akan memberikan dampak negatif

bagi pengembangan daerah. Sehingga diperlukan penanganan oleh pemerintah agar tidak

semakin meluas dan justru tertangani.

Iklim Berinvestasi

Fokus iklim berinvestasi adalah fokus kedua dari 3 fokus pada aspek daya saing

daerah. Fokus ini mencoba mengidentifikasi seberapa kondusif kondisi Kabupaten

Muara Enim dalam rangka mendukung investasi riil masuk. Terdapat 2 indikator yang

tersedia untuk menilai tingkat iklim investasi, yaitu angka kriminalitas dan jumlah demo.

Penjelasan akan dua hal tersebut akan dijabarkan pada paragraf di bawah ini.

1. Angka Kriminalitas

Angka Kriminalitas adalah rata-rata kejadian kriminalitas dalam satu bulan pada
tahun tertentu. Artinya dalam satu bulan rata-rata terjadi berapa tindak kriminalitas untuk
berbagai kategori seperti curanmor, pembunuhan, pemerkosaan, dan sebagainya. Indikator
ini berguna untuk menggambarkan tingkat keamanan masyarakat, semakin rendah tingkat
kriminalitas, maka semakin tinggi tingkat keamanan masyarakat.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-66
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Angka kriminalitas dihitung berdasarkan delik aduan dari penduduk korban


kejahatan dalam periode1 (satu) tahun, dihitung dengan menggunakan rumus sebagai
berikut:

Tabel angka kriminalitas di Kabupaten Muara Enim Tahun 2012 disajikan pada tabel

berikut ini.

Tabel 2.41
Angka Kriminalitas Di Kabupaten Muara Enim Tahun 2011 dan 2012
Tahun
No Uraian Satuan
2011 2012
1 Curat 226 201 Kasus
2 Curas 150 80 Kasus
3 Curanmor 139 112 Kasus
4 Anirat 112 69 Kasus
5 Pembunuhan 22 10 Kasus
6 Perkosaan / Cabul 11 5 Kasus
7 Pemerasan 4 2 Kasus
8 Penyelundupan 0 0 Kasus
9 Penculikan 0 1 Kasus
10 Judi - - Kasus
11 Aniaya Ringan - - Kasus
12 Kenakalan Remaja - - Kasus
Jumlah 664 480 Kasus
Sumber: LKPJ AMJ Kabupaten Muara Enim Tahun 2011

Dari tabel diatas diketahui bahwa jumlah angka kriminal di Kabupaten Muara Enim

mengalami penurunan. Penurunan ini merupakan kabar baik bagi pemerintah dan

penduduknya. Penurunan ini diharapkan setiap tahunnya sehingga penduduk merasa aman

dan nyaman.Kondisi ini seharunya didukung oleh berbagai pihak seperti pemerintah daerah

selaku pemimpin daerah, kepolisian dan penduduk Kabupaten Muara Enim.

2. Jumlah Demo

Jumlah demonstrasi adalah jumlah demonstrasi yang terjadi dalam periode 1 (satu)
tahun. Unjuk rasa atau demonstrasi ("demo") adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan
sekumpulan orang di hadapan umum. Unjuk rasa biasanya dilakukan untuk menyatakan
pendapat kelompok tersebut atau penentang kebijakan yang dilaksanakan suatu pihak atau
dapat pula dilakukan sebagai sebuah upaya penekanan secara politik oleh kepentingan
kelompok.

Jumlah demo atau unjuk rasa yang terjadi di Kabupaten Muara Enim pada

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-67
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

tahun 2011 terjadi sebanyak 19 dan pada tahun 2012 terjadi sebanyak 21. Jumlah demo ini
meningkat dikarenakan masyarakat yang kurang setuju dengan kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah, atau hanya sebagai orasi untuk menyampaikan aspirasi kepada pemimpin.

Kegiatan demo yang terjadi di Kabupaten Muara Enim sebaiknya diawasi, dengan
tujuan agar tidak terjadi kerusuhan. Selain itu sebagai pemimpin alangkah baiknya
mendengerkan aspirasi penduduknya sehingga pembangunan yang dilaksanaan akan
berjalan seirama.

3. Sumber Daya Manusia

Fokus sumber daya manusia adalah fokus terakhir pada aspek daya saing daerah.
Fokus ini berusaha melihat kesiapan sumber daya manusia dalam rangka mendukung
agenda pembangunan daerah. Indikator yang digunakan dan tersedia untuk mengukur hal
tersebut adalah indikator rasio ketergantungan.

Rasio ketergantungan dihitung berdasarkan rumus dari Permendagri 54


Tahun 2010:

Tabel angka kriminalitas di Kabupaten Muara Enim Tahun 2012 disajikan pada tabel berikut
ini.

Tabel 2.42
Rasio Ketergantungan Kabupaten Muara Enim Tahun 2008-2010
Rasio Ketergantungan 2008 2009 2010
DR 53,47 52,63 56,68
Sumber: Indikator Sosial Ekonomi Kabupaten Muara Enim Tahun 2011

Rasio ketergantungan (dependency ratio) dapat digunakan sebagai indikator yang


secara kasar dapat menunjukkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara
maju atau negara yang sedang berkembang. Dependency ratio merupakan salah satu
indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase dependency ratio
menunjukkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif
untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan
persentase dependency ratio yang semakin rendah menunjukkan semakin rendahnya beban
yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif
dan tidak produktif lagi.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-68
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Dilihat dari data tahun 2008 hingga 2010 nilai angka ketergantungan di Kabupaten

Muara Enim nilainya diatas 50%. Menunjukkan bahwa usia produktif di Kabupaten Muara

Enim menanggung usia yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Dengan nilai angka

ketergantungan yang cukup tinggi diharapkan pemerintah membantu penduduknya dengan

membuka lapangan kerja baru sehingga pembangunan daerah tidak terhamabat oleh angka

ketergantungan yang tinggi.

2.2 Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD Tahun 2012 dan Realisasi
RPJMD

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan dilaksanakan oleh masing-masing Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) berdasarkan urusan, kewenangan dan tanggung jawab

setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Kabupaten Muara Enim. Dalam

rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan, pada tahun 2012 Pemerintah Kabupaten

Muara Enim telah menyusun kebijakan pembangunan daerah yang diimplementasikan

dalam program dan kegiatan sebagaimana dituangkan dalam APBD Kabupaten Muara Enim

Tahun Anggaran 2012 dengan mempedomani Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

Tahun 2006 yang disempurnakan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21

Tahun 2011.

Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan

Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Masyarakat serta

mempedomani Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2007 Tentang Pedoman

Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Rancangan Peraturan Kepala Daerah

tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah, Pemerintah Kabupaten Muara Enim menyampaikan LKPJ Bupati Tahun Anggaran

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-69
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

2012 dan Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim tentang

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2012 kepada DPRD Kabupaten

Muara Enim.

Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Bupati Muara Enim Tahun

Anggaran 2012, dikelompokkan ke dalam 26 Urusan Wajib yang dilaksanakan oleh 52 SKPD

dan 8 Urusan Pilihan yang dilaksanakan oleh 7 SKPD, dengan total belanja daerah

direncanakan sebesar Rp.1.698.257.399.133,75,- terealisasi sebesar

Rp.1.566.202.556.917,35,- atau 92,22 %, terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar

Rp.704.986.518.928,75,- terrealisasi sebesar Rp.646.750.569.401,30,- atau 91,74% dan

Belanja Langsung sebesar Rp.993.270.880.205,- terrealisasi sebesar

Rp.919.451.987.516,05,- atau 92,57 %. Ke 26 Urusan Wajib dan 8 Urusan Pilihan tersebut

dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Muara Enim adalah sebagai berikut :

a. URUSAN WAJIB

1. Urusan Wajib Pendidikan

Urusan Wajib Pendidikan diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah

Dinas Pendidikan Kabupaten Muara Enim. Pada tahun anggaran 2012 dialokasikan

anggaran sebesar Rp.541.442.692.418,- terrealisasi sebesar Rp.507.782.207.984,-

atau 93,78 %, yang terdiri dari :

a. Belanja Tidak Langsung, direncanakan sebesar Rp.382.009.464.642,29,-


terealisasi sebesar Rp.364.729.029.355,- atau 95,48% yang diarahkan untuk
membiayai belanja pegawai terdiri dari : gaji dan tunjangan PNS dan tambahan
penghasilan PNS (tambahan penghasilan guru berdasarkan tempat bertugas,
uang makan PNS serta tunjangan kesejahteraan tahunan dan tambahan
penghasilan guru berupa tunjangan profesi guru PNSD serta tunjangan fungsional
guru).

b. Belanja Langsung, dialokasikan anggaran sebesar Rp.159..433.227.776,-


terealisasi Rp.143.053.178.629,- atau 89,73% yang diarahkan untuk membiayai
11 program dan 103 kegiatan antara lain :

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-70
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

1) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur meliputi kegiatan


Pembangunan gedung kantor UPTD sebanyak 5 unit di Kecamatan Sungai
Rotan, Muara Belida, dan Pembangunan Gedung Kantor Dinas Pendidikan
1 unit, pengadaan Kendaraan dinas roda empat sebanyak 8 unit (untuk
Kepala sekolah SMA dan SMK dalam Kabupaten Muara Enim), Pengadaan
Perlengkapan Gedung Kantor (Pengadaan Brankas 2 unit), Pengadaan
Peralatan Gedung Kantor (Pengadaan Komputer 11 set untuk Dinas dan
UPTD, 2 unit Printer, 13 unit UPS, kalkulator 10 buah), Pengadaan Meubiler
(Pengadaan Kursi stainless steel 200 buah).
2) Program pendidikan Anak Usia Dini meliputi kegiatan Penambahan Ruang
Kelas sebanyak 4 TK ( TK Asyafatul Jannah, PAUD Desa Siku, TK Kartika II-9
Lawang Kidul, TK Aisah Muhamadiah Kec. Gelumbang), Pembangunan
Sarana Air Bersih dan Sanitary sebanyak 3 TK (TK Pembina Muara Enim,
TK Bhayangkari, TK Pertiwi Muara Enim), Pengadaan Alat Praktek dan
Peraga Siswa untuk 10 TK dalam Kabupaten Muara Enim, Pengadaan
Perlengkapan Sekolah sebanyak 50 set (Pengadaan Alat Permainan edukatif
dalam ruangan untuk 50 TK), rehabilitasi sedang/berat bangunan sekolah
4 TK (TK Pertiwi, Pembina Lawang Kidul, Tk/Play Group Bismillah Amanah
Muara Enim, TK TPA dusun I di desa Pagar Gunung), penyelenggaraan
Pendidikan anak usia dini, Pengembangan Kurikulum Bahan Ajar dan model
Pembelajaran PAUD, Pembinaan minat, bakat, dan kreativitas anak TK.
3) Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun meliputi
Penambahan Ruang Kelas Sekolah sebanyak 51 sekolah, Pembangunan
Perpustakaan Sekolah sebanyak 18 sekolah, Pembangunan Sarana Air
Bersih dan Sanitary sebanyak 16 Sekolah (Pembangunan Wc), Pengadaan
Alat Praktek dan Peraga Siswa sebanyak 457 Paket, rehabilitasi sedang
/berat rumah dinas kepala sekolah, guru, penjaga sekolah sebanyak 8 unit,
Rehabilitasi sedang/berat/total ruang kelas sekolah sebanyak 161 sekolah,
Pembinaan kelembagan sekolah dan manajemen sekolah dengan penerapan
manajemen berbasis sekolah (MBS) (98.516 siswa SDN, 25.00 siswa SMP),
penyediaan beasiswa transisi jenjang S1 sebanyak 140 orang,
Penyelenggaraan Akreditasi sekolah dasar sebanyak 100 sekolah,
pembangunan pagar sekolah sebanyak 4 sekolah (SDN Gunung Agung, SDN
17 Lawang Kidul, SDN Guci, SDN Lunas Jaya)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-71
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

4) Program Pendidikan Menengah dengan kegiatan; Penambahan ruang kelas


sekolah sebanyak 12 sekolah; pembangunan laboratorium sekolah 4 unit
(SMKN 1 Tanjung Agung, SMKN 1 Benakat, SMAN 1 Gelumbang,
SMAN 1 Ujan Mas), Pembangunan Sarana Air bersih dan Sanitary sebanyak
5 sekolah (SMAN 1 Muara Enim, SMAN 2 Muara Enim, SMKN 1 Muara Enim,
SMKN 2 Muara Enim, MAN Muara Enim), pengadaan meubiller sebanyak
1.110 buah meja dan 1.097 buah kursi,; rehabilitasi sedang/berat ruang kelas
sekolah sebanyak 2 Sekolah (SMAN1 Tanah Abang, SMAN 1 Gelumbang);
pembinaan kelembagaan dan manajemen sekolah dengan penerapan
manajemen berbasis sekolah(MBS); Pengembangan Materi belajar dengan
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, Peningkatan kerjasama
dengan dunia usaha dan dunia industri, pendidikan ektra kurikuler siswa;
lomba pengawas, Kepsek, Guru dan siswa berprestasi tingkat TK, SD, SMP,
SMA dan SMK; penyediaan beasiswa transisi; pembangunan pagar sekolah
sebanyak 2 sekolah (SMA PGRI Gelumbang, SMAN1 Tanah Abang);
Operasional RSBI;
5) Program Pendidikan Non Formal dengan kegiatan; Pemberian bantuan
operasional pendidikan non formal; Penyediaan sarana dan prasarana
pendidikan non formal (Perlengkapan Asrama SKB sebanyak 220 buah);
kegiatan Kesetaraan Fungsional (KF) paket A, B dan C untuk 2.670 0rang;
sosialisasi pencegahan penggunaan narkoba bagi siswa/pelajar sebanyak
300 orang; pendidikan peningkatan pemahaman ajaran dan budaya islam;
pembibitan dan pembinaan olah raga berbakat, Penyelenggaraan Pekan Olah
Raga Pelajar Daerah; Pemberdayaan dan sosialisasi pengarustamaan gender
Penyelenggaraan jambore tenaga pendidikan keterampilan PNF;
Pelaksanaan Jambore Pramuka Tingkat SD, SMP, SMA/SMK; Pembinaan
Seni dan Budaya bagi Pelajar; Penyelenggaraan Kompetisi bagi pelajar;
sosialisasi tata tertib lalu lintas di jalan raya; Penyelenggaraan kursus
kepramukaan.
6) Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan meliputi
kegiatan; Pelaksanaan sertifikasi pendidik sebanyak 600 orang; pelatihan
bagi pendidik untuk memenuhi standar kompetensi sebanyak
100 orang; Pembinaan Kelompok Kerja Guru (KKG) sebanyak 99 kepala
sekolah SD Inti; Pengembangan system Pendataan dan pemetaan pendidik
dan tenaga kependidikan; Sosialisasi Penilaian kinerja guru; Sosialisasi
Induksi bagi Guru.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-72
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

7) Program Manajemen Pelayanan Pendidikan meliputi kegiatan; Pelaksanaan


kerjasama secara kelembagaan di bidang pendidikan sebanyak 21 orang (16
orang siswa kemitraan Nusantara, 5 orang siswa SMAN Internasional
Sumsel); pembinaan Komite Sekolah sebanyak 23.796 orang; Penyediaan
biaya operasional UPTD dan SDLB; pembinaan dewan pendidikan;
penyelenggaraan pendidikan TK; Pembinaan Penyelengaraan Program
sekolah gratis dan BOS.

c. Beberapa kegiatan yang tidak terlaksana sesuai dengan target capaian kinerja
sebesar 85 % pada tahun anggaran 2012, diantaranya :

1). Kegiatan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik semula
dialokasikan dana sebesar Rp. 53.880.000,- terealisasi sebesar
Rp. 38.926.460,- atau 72,25 % hal ini disebabkan karena dibayarkan sesuai
dengan tagihan dan penghematan terhadap pemakaian air, listrik dan telpon.

2). Kegiatan Bimbingan Mental Kerohanian semula dialokasikan dana sebesar


Rp. 32.384.000,- terealisasi sebesar Rp. 25.794.000,- atau sebesar 79,65%
hal ini disebabkan semula direncanakan sewa Tenda dan Sound system
tetapi dalam pelaksanaanya menggunakan gedung serba guna SKB sehingga
dana sewa tersebut tidak direalisasikan.

3). Kegiatan Penambahan ruang kelas TK yang berjumlah 4 TK dengan dana


sebesar Rp. 805.750.000,- terealisasi sebanyak 3 TK dengan dana sebesar
Rp. 563.944.000,- dan 1 TK dengan dana sebesar Rp. 220.500.000,- yang
dianggarkan pada APBD Perubahan, tidak dapat direalisasikan mengingat
pelaksanaan pekerjaan tersebut harus melalui proses lelang sehingga waktu
pelaksanaannya tidak mencukupi.

4). Kegiatan Pengadaan Meubiler sekolah SD dan SMP dengan dana sebesar
Rp. 2.853.209.250,- yang direncanakan sebanyak 6.700 buah, tidak dapat
direalisasikan dikarenakan adanya perubahan harga kayu jati sehingga terjadi
perubahan volume, dan telah dilakukan perubahan satuan pada APBD/P.
Setelah akan dilaksanakan proses lelang, mengingat jumlah volume yang
banyak dengan waktu yang singkat, pekerjaan tersebut tidak dapat dilakukan
proses lelangnya.

5). Kegiatan Pengembangan Kurikulum Bahan Ajar dan Model Pembelajaran


PAUD dialokasikan dana sebesar Rp. 99.601.000,- terealisasi sebesar
Rp. 80.221.000,- atau sebesar 80,54% yang direncanakan untuk biaya

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-73
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

perjalanan dinas peserta pelatihan guru sebanyak 100 orang namun dalam
pelaksanaannya yang mengikuti hanya 65 orang sehingga dana yang
direalisasikan sesuai dengan kebutuhan.

6). Kegiatan Pembinaan Minat, Bakat dan Kreativitas Anak TK di alokasikan


dana sebesar Rp 36.447.000,- terealisasi sebesar Rp 27.847.000,- atau
sebesar 76,40 % hal ini disebabkan karena semula kegiatan tersebut
dipersiapkan untuk pengiriman lomba kreativitas anak ke tingkat Provinsi
sumatera Selatan, ternyata di provinsi Sumatera Selatan tidak melaksanakan
kegiatan lomba tersebut sehinga biaya pengiriman untuk mengikuti lomba
tersebut tidak direalisasikan.

7). Kegiatan Pengadaan alat praktek dan peraga siswa sebesar


Rp 6.153.410.600,- yang di danai dari dana DAK terealisasi sebesar
Rp. 5.194.365.930,- atau sebesar 84,41%, hal ini disebabkan karena adanya
sisa tender, namun pengadaan alat praktek dan peraga siswa
terlaksana 100%.

8). Kegiatan Pembangunan Pagar sekolah yang berjumlah 4 Sekolah dengan


dana sebesar Rp. 425.000.000,- terealisasi sebanyak 3 sekolah dengan dana
sebesar Rp. 349.150.000,- atau sebesar 82,15% dan 1 (satu) sekolah dengan
dana sebesar Rp. 75.000.000,- yang dianggarkan pada APBD Perubahan,
tidak dapat direalisasikan dikarenakan adanya perubahan volume pekerjaan
yang semula 100 m menjadi 175 m sehingga dana yang tersedia tidak
mencukupi.

9). Kegiatan Penambahan Ruang Kelas Sekolah SMA dan SMK yang berjumlah
12 sekolah atau 31 lokal dengan dana sebesar Rp. 4.598.375.301,- terealisasi
sebanyak 8 sekolah atau 15 lokal dengan dana sebesar Rp. 2.645.120.000,-
atau sebesar 57,52% dan sebanyak 4 sekolah dengan dana sebesar
Rp. 1.857.125.301,- tidak dapat direalisasikan dikarenakan waktu tidak
mencukupi mengingat kegiatan tersebut dianggarkan pada APBD/P 2012.

10). Kegiatan Pembangunan Laboratorium dan ruang pratikum sekolah yang


berjumlah 4 unit dengan dana sebesar Rp 756.250.000,- terealisasi sebanyak
3 unit dengan dana sebesar Rp 477.414.000,- atau sebesar Rp. 63,13% dan
1 unit dengan dana sebesar Rp. 275.000.000,- tidak dapat direalisasikan
dikarenakan waktu tidak mencukupi.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-74
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

11). Kegiatan Pengadaan Meubiler sekolah SMA/SMK dengan dana sebesar


Rp. 886.233.512,- teralisasi sebesar Rp. 119.840.000,- atau sebesar 13,52%
hal ini dikarenakan adanya perubahan harga kayu jati sehingga terjadi
perubahan volume, dan telah dilakukan perubahan satuan pada APBD/P.
Setelah akan dilaksanakan proses lelang, mengingat jumlah volume yang
banyak dengan waktu yang singkat, pekerjaan tersebut tidak dapat dilakukan
proses lelangnya. Sedangkan dana yang terealisasi untuk meubelair SMAN 2
Lubai melalui dana aspirasi DPRD Provinsi yang kualitas kayunya kelas III.

12). Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan dengan Dana sebesar


Rp 186.983.500,- terealisasi sebesar Rp 138.525.500,- atau sebesar 74,08%,
hal ini disebabkan sebagian kegiatan monitoring dan evaluasi sudah
dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan lain yang berada pada satu
wilayah.

13). Kegiatan Lomba Guru dan siswa Berprestasi tingkat SD, SMP, SMA dan SMK
Negeri dan Swasta dengan dana sebesar Rp. 171.106.500,- terealisasi
sebesar Rp. 134.591.500,- atau sebesar 78,66% hal ini disebabkan karena
semula direncanakan peserta sebanyak 675 orang, namun setelah dilakukan
seleksi yang memenuhi persyaratan hanya 555 orang sehingga dana yang
direalisasikan sesuai dengan kebutuhan.

14). Kegiatan Operasional Rintisan Sekolah Bertarap Internasional dengan dana


sebesar Rp. 241.971.600,- terealisasi sebesar Rp. 121.251.000,- atau
sebesar 50,11%.Kegiatan ini semula direncanakan untuk mendukung
kegiatan ektrakurikuler SMAN 1 dan SMAN 2 Muara Enim, kegiatan tersebut
diantaranya lomba kegiatan siswa, uji kompetensi dan ektrakurikuler. Dalam
pelaksanaanya, kegiatan uji kompetensi anggarannya dibantu dari pusat dan
propinsi sehingga dana dari APBD Kabupaten Muara Enim tidak
direalisasikan.

15). Kegiatan Sosialisasi Pencegahan penggunaan Narkoba bagi siswa dengan


dana sebesar Rp. 109.612.500,- terealisasi sebesar Rp. 79.612.500,- atau
sebesar 72,63 % hal ini disebabkan karena semula dianggarkan belanja sewa
sarana mobilitas darat (transport) untuk 900 orang, dalam pelaksanaannya
peserta yang mengikuti hanya berjumlah 300 orang. Sehingga biaya
Transport hanya direalisasikan sesuai kebutuhan.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-75
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

16). Kegiatan Pelaksanaan Jambore daerah Pendidik Tenaga Kependidikan,


Pendidikan Non Formal (PNF) dengan dana sebesar Rp. 87.757.000,-
terealisasi sebesar Rp. 71.930.200,- atau sebesar 81,97 hal ini disebabkan
semula kegiatan ini antara lain dipergunakan untuk mengikuti jambore daerah
pendidik tenaga kependidikan, Pendidikan Non Formal (PNF) pada tingkat
provinsi. Namun dalam pelaksanaanya jambore tingkat provinsi dan tingkat
nasional ditiadakan sehingga dana tidak direalisasikan.

17). Kegiatan pelatihan bagi pendidik untuk memenuhi standar kompetensi dengan
dana sebesar Rp. 174.352.500,- terealisasi Rp. 133.252.500,- atau 76,43%.
Hal ini disebabkan biaya transport yang semula dianggarkan sebesar
Rp. 600.000,- perorang direalisasikan menjadi Rp. 300.000,- perorang untuk
100 orang sehingga dana yang tersedia direalisasikan sesuai dengan
kebutuhan.

18). Kegiatan Pembinaan Kelompok kerja guru (KKG) dengan dana sebesar
Rp. 154.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 128.420.000,- atau 83,12%.
Semula kegiatan ini mengundang narasumber dari LPMP Sumsel, namun
dalam pelaksanaannya narasumber tersebut tidak hadir sehingga bantuan
biaya transport, Penginapan dan honor untuk Narasumber tidak
direalisasikan.

19). Kegiatan kerjasama secara kelembagaan di bidang pendidikan dengan dana


sebesar Rp 1.083.976.000,- terealisasi sebesar Rp. 548.302.000,- atau
50,58% kegiatan ini direncanakan untuk membiayai Program Beasiswa
Kemitraan Nusantara di 5 perguruan tinggi Negeri (ITB, IPB, UGM, UI,
UNSRI) dan Program beasiswa bagi siswa SMA Negeri Internasional
SUMSEL dan administrasi kegiatan. Rendahnya realisasi keuangan kegiatan
ini disebabkan Program Kemitraan Nusantara total anggaran sebesar
Rp. 830.000.000,- namun yang terealisasi sebesar Rp. 294.326.000,- hal ini
disebabkan karena semula dianggarkan untuk 5 orang calon mahasiswa di
5 Perguruan Tinggi Negeri, setelah dilakukan proses administrasi ternyata
1 orang yang tidak memenuhi persyaratan dan dinyatakan gugur. Sehingga
biaya yang diperlukan untuk masuk perguruan tersebut direalisasikan sesuai
dengan kebutuhan. Sedangkan untuk biaya Pendidikan mahasiswa yang lama
dari tahun 2008 s.d. 2010 sebanyak 8 orang mahasiswa namun yang
mengajukan usul pencairan dana sesuai dengan surat pernyataan yang
bersangkutan yang memenuhi persyaratan IPK yang telah ditentukan sebesar
minimal 3,00 hanya sebanyak 4 orang jadi anggaran di realisasikan sesuai
dengan kebutuhan. Sedangkan program beasiswa bagi siswa SMA Negeri
Internasional dengan anggaran Rp. 253.976.000,- terealisasi 100 %.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-76
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

d. Secara umum capaian kinerja pembangunan pendidikan sampai tahun 2012 dapat
digambarkan melalui beberapa indikator sebagai berikut :

1) Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM)

Angka Partisipasi Kasar Kabupaten (APK) Muara Enim pada tahun 2011
untuk jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA masing-masing
sebesar 115,09%; 85,36% dan 65,31% pada tahun 2012 meningkat menjadi
115,26%; 85,80% dan 69,64%. Sedangkan Angka Partisipasi Murni (APM)
pada tahun 2011 untuk jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA
masing-masing sebesar 97,68%; 62,11% dan 45,86% pada tahun 2012
menjadi 98,03%; 61,02% dan 47,09%.

2) Angka Rata-Rata Lama Sekolah

Angka rata-rata lama sekolah Kabupaten Muara Enim pada tahun 2011
sebesar 7,51 tahun dan pada tahun 2012 menjadi 7,74 tahun.

3) Angka Melek Huruf

Peningkatan Angka Melek Huruf di Kabupaten Muara Enim pada tahun 2012
meningkat menjadi 98,87% dibandingkan tahun 2011 sebesar 98,82%.

e. Kondisi umum pendidikan yang berkaitan dengan jumlah sekolah, rasio guru dan
siswa, serta angka siswa putus sekolah dapat digambarkan pada tabel
dibawah ini:

Tabel 4.1
Jumlah Sekolah, Rasio Guru Dan Siswa
Serta Angka Siswa Putus Sekolah Tahun 2012
Jumlah Putus
Tingkat / Jenis Siswa Guru Rasio Guru
No Sekolah sekolah
Pendidikan (Orang) (Orang) terhadap Siswa
(Unit) (Orang)
1 SD SD 464 98.759 548 5.125 1 : 20
2 MI 48 6.119 7 460 1 : 14
3 Paket A non PNS - 420 - 50 1:9
1 SMP SMP 126 31.247 440 1.916 1 : 17
2 MTs 34 4.903 0 509 1 : 10
3 Paket B non PNS - 1.165 - 130 1:9
1 SMA SMA 42 15.873 87 1.040 1 : 16
2 SMK 16 8.095 2 630 1 : 13
3 MA 18 2.138 27 204 1 : 11
4 Paket C non PNS - 910 - 140 1:7

Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Muara Enim Tahun 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-77
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

f. Selanjutnya beberapa prestasi yang diperoleh dalam pembangunan bidang


Pendidikan selama tahun 2012.

1) Prestasi siswa dalam bidang akademik, yaitu diterima di Perguruan Tinggi


Negeri (PTN) berjumlah 95 orang yang diterima di Universitas Sriwijaya
(UNSRI), Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Gajah Mada (UGM),
Institut Pertanian Bogor (IPB), Departemen Kesehatan (DEPKES), Universitas
Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Indonesia (UI), Poltek Negeri Bandung
(POLBAN), LPPSP dan MTC, Universitas Brawijaya (UNIBRAW), Universitas
Soedirman (UNSOED), Universitas Bengkulu (UNIB), Universitas Pendidikan
Indonesia (UPI), TNI, Universitas Negeri Malang (UNM), dan Institut Teknologi
Bandung (ITB).

2) Urusan Wajib Kesehatan

Urusan wajib Kesehatan diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas

Kesehatan, RSUD dr. H.M. Rabain Muara Enim dan RSUD Talang Ubi Kabupaten

Muara Enim. Pada tahun anggaran 2012 alokasi belanja untuk membiayai urusan

wajib kesehatan direncanakan sebesar Rp.234.088.230.982,69,-terealisasi

Rp.223.385.190.297,05,- atau 95,43% terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar

Rp.73.120.829.724,69,- terealisasi Rp.67.912.630.396,00,- atau 92,88%, dan Belanja

Langsung sebesar Rp.160.967.401.258,00,- terealisasi Rp. 155.472.559.901,05,-

atau 96,59%, dengan rincian realisasi belanja masing-masing SKPD lingkup

kesehatan sebagai berikut:

a. Dinas Kesehatan

1) Belanja Tidak Langsung direncanakan sebesar Rp. 49.529.600.773,14


terealisasi sebesar Rp. 45.986.712.767,- atau 92,85%. Jumlah ini diarahkan
untuk membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahan Penghasilan
PNS berdasarkan beban kerja, Kelangkaan Profesi dan Petimbangan Objektif
Lainnya (uang makan dan tunjangan kesejahteraan tahunan).

2) Belanja Langsung, direncanakan sebesar Rp. 55.394.318.410,- terealisasi


Rp. 52.690.276.482,05,-atau 95,12%. Jumlah anggaran tersebut diarahkan
untuk membiayai 19 program dan 85 kegiatan Dinas Kesehatan,diantaranya :

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-78
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

- Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan, dilaksanakan guna memenuhi


kebutuhan 2 Rumah Sakit Umum Daerah, 25 Puskesmas dan Jaringannya.
Pada tahun 2012 dana pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
sebesar Rp. 6.881.050.490,- atau Rp. 9.407 per kapita per tahun.

- Pengawasan obat yang beredar di Kabupaten Muara Enim dilakukan pada


sarana distribusi/Apotik dan Toko Obat, sedangkan Pengawasan makanan
dilakukan pada industri rumah makan pangan, toko makanan dan pasar
tradisional. Pada tahun 2011 dilakukan pengujian terhadap 57 sampel
makanan. Dari sejumlah sampel tersebut, 10 sampel tidak memenuhi
syarat kesehatan. Sementara itu, tahun 2012 pengujian dilakukan pada
53 Sampel makanan dan terdeteksi 2 sampel yang tidak memenuhi syarat
kesehatan.

- Program Jaminan Kesehatan merupakan aplikasi dana belanja premi


asuransi kesehatan yang meliputi Jamsoskes sharing 30% APBD
Kabupaten dan 70% APBD Provinsi, dana Jamkesmas dan dana
Jampersal. Alokasi dana Jamsoskes tahun 2012 adalah sebesar
Rp. 10.930.927.860,- terealisasi sebesar Rp. 10.279.074.635,05,-
(94,03%). dana jamkesmas dan jampersal sebesar Rp.4.800.000.000,-
terealisasi sebesar Rp. 4.729.225.750,- (98,53%).

Pelayanan Kesehatan bagi masyarakat melalui program Jaminan


Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) di kabupaten Muara Enim tahun 2012
menjamin 225.611 Jiwa penduduk miskin. Pada periode tahun anggaran
2012 terlaporkan 60.346 jiwa memanfaatkan pelayanan rawat jalan dan
99 jiwa mendapat pelayanan rawat inap.

Sementara itu, Program Jamsoskes Sumsel Semesta pada tahun 2012


sebanyak 339.937 jiwa. Melalui program ini, pelayanan pengobatan tingkat
pertama terealisasi 239.354 kunjungan, terdiri dari rawat jalan sebanyak
238.570 kunjungan dan rawat inap sebesar 784 kunjungan.

Selain itu Program Jampersal yang melayani pemeriksaan kehamilan,


pelayanan nifas termasuk pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan
bayi baru lahir. Pada tahun 2012, program ini menargetkan 18.592
pelayanan kesehatan ibu maternal dimana Pelayanan persalinan normal di
tingkat dasar (puskesmas) tercatat sebanyak 7.723 sedangkan 75 proses
persalinan harus dirujuk ke strata lebih tinggi.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-79
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

- Dalam meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat


tahun 2012, Pemerintah Kabupaten Muara Enim melalui Dinas Kesehatan
telah melakukan kegiatan pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana
dan prasarana Puskesmas antara lain :

 Pengadaan alat angkutan darat bermotor 25 unit, almari 42 set, meja


kerja 24 set, kursi kerja 48 set, kursi tunggu 16 set, tempat tidur
periksa 8 set dan alkes 67 set.

 Pengadaan puskesmas keliling 3 unit

 Rehab puskesmas pembantu 6 unit

 Pengembangan puskesmas 3 unit

 Pembangunan polindes/poskesdes 9 unit

 Rehab polindes/poskesdes 15 unit

 Peningkatan sarana dan prasarana aparatur 7 unit

Dengan demikian, sampai dengan tahun 2012 tercatat 8 unit puskesmas


rawat inap, 17 unit puskesmas non rawat inap, 113 unit Pustu dan 312 unit
Poskesdes.

- Program pencegahan dan penanggulangan penyakit dilaksanakan melalui


kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dan kegiatan pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular. Pemberantasan sarang nyamuk
dilakukan di 19 Kecamatan dengan jumlah desa di Fogging / semprot
sebanyak 57 desa/kelurahan endemis.

Gambaran kasus DBD di kabupaten Muara Enim empat tahun terakhir


dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel 4.2.
Perkembangan Kasus DBD
Di Kabupaten Muara Enim
Tahun 2009-2012

Incidence rate (per


Tahun Jumlah kasus Kasus kematian
100.000 penduduk)
2009 204 1 31
2010 143 1 21,4
2011 292 0 40,74
2012 590 10 84,28
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-80
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Kasus DBD di Kabupaten Muara Enim selama tahun 2009-2012 terus


meningkat, terutama kondisi cuaca ekstrim di tahun 2011 mempengaruhi
tingginya jumlah kasus khususnya bulan Desember 2011 penderita DBD
berjumlah 54 orang. Tahun 2012, meningkat 102,05% dari tahun
sebelumnya. yang merupakan puncak dari siklus lima tahunan kasus
kejadian DBD. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit DBD
sedikit mengalami kendala. Hal ini disebabkan keterlambatan penyampaian
laporan kewaspadaan dini rumah sakit (KDRS) DBD dari rumah sakit ke
Dinas Kesehatan. Selain itu,persepsi masyarakat tentang stigma
fogging/pengasapan sebagai satu–satunya jalan mencegah timbulnya
DBD. Adanya stigma tersebut mengakibatkan penggunaan abate
cenderung ditinggalkan dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan
metode 3M plus jarang dilakukan.

- Program pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin dilaksanakan dalam


bentuk kegiatan operasi katarak dan bibir sumbing. Kegiatan pelayanan
operasi katarak pada tahun 2012 dilaksanakan di Puskesmas Tanjung
Agung dan Gelumbang dengan jumlah yang di operasi sebanyak 120 mata.
Kegiatan pelayanan operasi katarak ini bekerjasama dengan Tim Operator
dari RS Khusus Mata Masyarakat Palembang (RSKMM) dan Persatuan
Dokter Mata Provinsi Sumatera Selatan (PERDAMI). Sedangkan operasi
bibir sumbing dilaksanakan di Klinik Hj. Murayah Kecamatan Muara Enim.
bekerjasama dengan Divisi Bedah Plastik RSUP dr. Moch.Hoesin
Palembangberhasil mengoperasi 49 pasien bibir sumbing.

- Program Perbaikan Gizi Masyarakat, yang terdiri dari penyusunan peta


informasi masyarakat gizi kurang, Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
dan Vitamin, pemberdayaan masyarakat untuk Pencapaian Keluarga
Mandiri Sadar Gizi (Kadarzi), Monitoring Evaluasi dan Pelaporan. Pada
tahun 2012 pemberian makanan tambahan terlaksana pada 255 orang
(100%). Sedangkan balita gizi buruk ditemukan 4 orang yang telah berhasil
ditangani 100%. Selanjutnya dari pemetaan prevalensi gizi kurang dan gizi
buruk tahun 2012 semua kecamatan dalam kabupaten Muara Enim bebas
rawan gizi.

2) Secara umum Pencapaian Kinerja Indikator Makro Pembangunan Daerah


Bidang Kesehatan di Kabupaten Muara Enim empat tahun terakhir
digambarkan pada tabel di bawah ini :

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-81
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Tabel 4.3
Indikator Makro Pembangunan Daerah
Bidang Kesehatan Tahun 2009 – 2012

Indikator Makro Tahun


No
Kesehatan 2009 2010 2011 2012
1. Angka Harapan Hidup (Tahun) 67.47 67.66 67.85 -
87/15.731 (9
diantaranya
Jumlah Kematian Bayi (per kelahiran 23 /
2. kematian bayi 93/15.750 69/16.727
hidup) 15.299
29 hari- <
1thn)
Jumlah Kematian Ibu (per kelahiran 13 /
3. 20/15.731 11/15.750 19/16.727
hidup) 15.294
Prevalensi status gizi anak balita (%
4.
BB/U)
- Gizi Lebih (%) 1.66 2.4 1.59 2.69
- Gizi Normal (%) 89.07 87.7 90.64 90.96
- Gizi Kurang (%) 8.12 8.7 7.03 5.69
- Gizi Sangat Kurang (%) 1.14 1.2 0.75 0.65
Keluarga yang telah memanfaatkan air
5. 69.6 71.27 71.77 72
bersih (%)
6. Jamban Keluarga (%) 78.09 79.75 79.84 80
7. Pembuangan air limbah (%) 73.12 74.15 74.50 73
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012

Angka harapan hidup tahun 2012 masih diolah oleh BPSTahun 2012,
mortalitas bayi terlapor 69 kasus kematian. Jumlah ini meliputi 66 kasus
kematian neonatal (0-28 hari) dan 3 kasus kematian post neonatal (29 hari - <
1 tahun). Penyebab kematian dari faktor eksternal secara umum disebabkan
antara lain: Anemia Gizi kronis pada ibu hamil yang bermula dari asupan gizi
pada masa anak dan remaja yang kurang maksimal; dan Keterlambatan
keluarga mengambil keputusan untuk merujuk ke Rumah Sakit.

Jumlah kematian bayi yang tercantum pada Tabel 4.3 merupakan kontribusi
lebih dari 70% pada usia neonatal. Kematian bayi pada usia tersebut adalah
karena prematuritas murni (berat bayi lahir rendah = BBLR). Kondisi ini
mengakibatkan bayi menjadi sangat rentan terhadap penyakit dan infeksi.
Sedangkan kematian bayi pada usia post-neonatal sebagian besar
disebabkan penyakit karena faktor dari lingkungan luar yang tidak sehat
seperti diare.
Jika dikonversi ke dalam bentuk angka indeks, jumlah kematian bayi yang
dilaporkan di kabupaten Muara Enim tahun 2012 adalah 4,13 per 1.000

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-82
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

kelahiran hidup. Angka ini masih lebih rendah apabila dibandingkan dengan
angka kematian bayi secara nasional (30 per 1.000 kelahiran hidup). Adanya
perbaikan persepsi pada sistem pencatatan dan pelaporan serta penelusuran
kasus (audit) kematian bayi menyebabkan data kematian bayi yang
dilaporkan semakin akurat.

Kematian ibu maternal di kabupaten Muara Enim pada tahun 2012 berjumlah
19 orang dari 16.727 kelahiran hidup. Kematian maternal tersebut umumnya
disebabkan oleh perdarahan (31.57%) disamping penyebab lain seperti :
hipertensi, partus lama dan infeksi. Faktor eksternal yang menjadi penyebab
kematian ibu umumnya diakibatkan keterlambatan keluarga mengambil
keputusan untuk merujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap. Jumlah
kematian ibu tahun 2012 menunjukkan tren meningkat dibanding tahun lalu.
Jumlah kematian ibu tahun 2012 dalam konversi angka kematian ibu (AKI)
adalah 113,59 per 100.000 kelahiran hidup. Adanya perbaikan dalam sistem
pencatatan dan pelaporan, faktor migrasi penduduk serta fluktuasi kelahiran
hidup menjadi faktor penyebab perubahan pencapaian AKI. Namun
peningkatan dan penurunan kasus kematian ibu tersebut tidak melebihi target
penurunan AKI nasional pada tahun 2012 yaitu 180 per 100.000 kelahiran
hidup.

Persentase Keluarga yang memanfaatkan akses air bersih pada tahun 2012
meningkat 0,23% dari tahun 2011. Kondisi yang tidak jauh berbeda terjadi
pada pengguna jamban Keluarga, peningkatan terus terjadi sejak tahun 2009.
Sementara itu, sarana pembuangan Air limbah mengalami penurunan 1,50%
pada tahun 2012. Penurunan ini terjadi karena peningkatan jumlah penduduk
dengan peningkatan jumlah keluarga yang menjadi parameter tidak dalam
proporsi yang sama tiap tahunnya.

4) Prestasi – prestasi yang di peroleh Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim

di bidang pelayanan kesehatan dan kinerja Sumber Daya Kesehatan tahun

2012 adalah sebagai berikut :

- Wasor/Pengelola kabupaten terbaik III tingkat Nasional kategori


Pencegahan Kecacatan Tingkat 2 Kusta atas nama Nova Erianti yang
diadakan Kemenkes RI bekerja sama dengan Organisasi Penanggulangan
Kusta Pemerintah Kerajaan Belanda (NLR)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-83
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

- Bidan Teladan I tingkat Provinsi Sumatera Selatan atas nama Eva Norita
(desa Air Asam Puskesmas Beringin)
- Paramedis Teladan II tingkat Provinsi Sumatera Selatan atas nama Marlina
(perawat pada Puskesmas Air Itam)
- Juru Imunisasi Teladan II tingkat Provinsi Sumatera Selatan atas nama Eva
Susanti (jurim pada Puskesmas Beringin)
- Juara III Lomba Balita Sehat Tingkat Provinsi Sumatera Selatan kategori
usia 24-59 bulan atas nama Lusita Aprilia Hasan (perwakilan dari
Puskesmas Muara Enim)
- Juara I Lomba Sekolah Sehat tingkat Provinsi Sumatera Selatan kategori
Sekolah Menengah Atas jatuh pada SMA Bukit Asam Kecamatan Lawang
Kidul
- Juara III Lomba Sekolah Sehat tingkat Provinsi Sumatera Selatan kategori
Sekolah Menengah Pertama jatuh pada SMP Negeri 2 Kecamatan Lawang
Kidul

Hasil pengamatan terhadap penyakit di kabupaten Muara Enim tahun 2012

dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :

Tabel 4.4
10 Kasus Penyakit Terbanyak di Kabupaten Muara Enim
Tahun 2012 *)
Jumlah Persentase
NO Nama Jenis Penyakit
kunjungan (%)
1 Saluran Pernapasan Bagian Atas ( ISPA ) 58.271 37,51
2 Diare ( Termasuk tersangka colera ) 18.472 11,89
Penyakit Tulang Belulang, Radang sendi (termasuk
3 18.088 11,64
reumatik)
4 Tekanan Darah Tinggi 16.626 10,70
5 Penyakit Kulit dan Jaringan Sub Kutan 15.531 9,999
6 Penyakit Rongga Mulut 9.690 6,24
7 Penyakit Lain pada Saluran Pernapasan Bawah 9.028 5,81
8 Kecelakaan dan Ruda Paksa 7.220 4,65
9 Typoid 4.784 3,08
10 Penyakit Mata dan Adneksa 4.780 3,07
11 Penyakit Lainya 9.470 6,10
Jumlah 155.332 100
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012
*) angka sementara

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-84
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

5) Capaian kinerja keuangan yang dibawah 85% sebagai berikut :

 Penyediaan Jasa Surat Menyurat dengan dana Rp. 2.500.000,- teralisasi


Rp. 1.899.420,- (75,98 %). Hal ini disebabkan pengiriman surat menyurat
tahun 2012 lebih terfokus pada laporan keuangan untuk pengusulan gaji
dokter dan gaji PTT. Sementara itu, pengiriman laporan ke tingkatan
administrasi yang lebih tinggi sudah mulai memanfaatkan jaringan internet.
 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik. Dengan dana
Rp.1.150.080.000,- terealisasi Rp. 827.898.887,-(71,99%).hal ini
direalisasikan disesuaikan dengan pemakaian dan sebagai upaya
penghematan.
 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah.dengan dana
Rp.443.424.000,- terealisasi Rp.368.475.300,-(83,10%). Hal ini disebabkan
karena penggunaan anggaran disesuaikan dengan kebutuhan dan selektif
dalam melaksanakan perjalanan dinas.
 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah dengan dana Rp.
249.850.000,- terealisasi sebesar Rp. 176.177.500,- (70,51%). Hal ini
disebabkan karena penggunaan anggaran disesuaikan dengan kebutuhan
dan selektif dalam melaksanakan perjalanan dinas.
 Penyediaan Jasa Administrasi Lelang dengan dana Rp. 15.000.000,-
terrealisasi sebesar Rp. 5.531.500,- (36,88%). Hal ini disebabkan karena
penggunaan anggaran pada belanja habis pakai memanfaatkan anggaran
rutin dinas.
 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian
kinerja dan keuangan

Kegiatan penyusunan RKA dan DPA SKPD dengan dana Rp.80.000.000,-


dengan realisasi sebesar Rp. 60.343.500,- (75,43%). Hal ini disebabkan
efisiensi anggaran.

 Program upaya kesehatan masyarakat


1. Penilaian Penampilan Kinerja Petugas Puskesmas dengan dana Rp.
143.326.000,-realisasi sebesar Rp.120.798.500,-(84,28%), hal ini
dikarenakan anggaran untuk perjalanan dinas dalam daerah (transport
peserta) tidak terealisasi sesuai dengan target karena ada beberapa
puskesmas yang tidak mengirimkan utusan untuk mengikuti seleksi
petugas teladan.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-85
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

2. Lomba Desa Siaga dengan dana Rp.65.000.000,- terealisasi sebesar


Rp.54.632.500,-(84,05%). Hal ini disebabkan Efisiensi anggaran
perjalanan dinas.
3. Operasional Tim Koordinasi dan Tim Pengelola dana Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK) dengan dana Rp.43.000.000,-.
terealisasi sebesar Rp. 29.190.000,- (67,88%), semula honorarium
pengelola dianggarkan melaui APBD Kab.Muara Enim. Dalam
pelaksanaannya honorarium tim ini dibayarkan melalui APBD provinsi,
sedangkan yang dana APBD Kabupaten Muara Enim tidak
direalisasikan.
4. Pelayanan P3K dengan dana Rp.82.835.000,- terealisasi sebesar Rp.
66.065.000,- (79,75%). Hal ini disebabkan kegiatan ini bersifat
insidentiil sehingga realisasi sesuai dengan kebutuhan.
 Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Kegiatan Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh Kesehatan dengan
dana Rp.98.415.000,- terealisasi sebesar Rp. 79.765.000,- (81,05%). Hal
ini dikarenakan efisiensi anggaran perjalanan dinas.
 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Kegiatan Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi Bagi Masyarakat sebesar Rp.
263.054.500,- terealisasi sebesar Rp.223.212.000,-(84,85%). kegiatan
dalam Program pengembangan lingkungan sehat merupakan program
pendamping Kegiatan PAMSIMAS, dikarenakan beberapa tahapan
kegiatan program pendamping terangkum dalam kegiatan yang bersumber
dari dana PAMSIMAS. sehingga terjadi efisiensi anggaran.
 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
Kegiatan peningkatan surveilance epidemiologi dan penanggulangan
wabah (PE KLB) dengan dana Rp. 63.001.400,- terealisasi sebesar Rp.
53.052.400,- (84,21%). Hal ini disebabkan kegiatan PE KLB bersifat
insidentiil, sehingga penyerapan dana disesuaikan dengan kebutuhan.
Disamping itu Kasus luar biasa yang terjadi selama tahun 2012 tidak
sebanyak tahun sebelumnya.
 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Kegiatan Penanggulangan Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) dengan
dana sebesar Rp. 10.156.000,- terealisasi sebesar Rp. 7.886.000,-
(77,65%). Hal ini adanya bantuan dana dari pemerintah provinsi Sumatera
Selatan terhadap penemuan penderita ISPA ke desa sasaran sehingga
dana APBD Kabupaten Muara Enim tidak direalisasikan.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-86
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan


Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringannya.
Pengadaan Puskesmas Keliling (pusling) dengan dana Rp.850.595.000,-
terealisasi sebesar Rp. 702.249.500,- (82,56%). Hal ini terjadi karena
adanya penyederhanaan spesifikasi pusling akibat spesifikasi yang telah
dirancang pada tahun sebelumnya tidak tersedia (out of stock) di pasar
pada tahun anggaran berjalan.

b. RSUD Dr. H.Mohamad Rabain Muara Enim

1) Pendapatan RSUD Dr. H. Mohamad Rabain yang masuk dalam Pos


Pendapatan Lain-Lain Yang Sah ditargetkan sebesar Rp.20.311.600.000,-
dengan realisasi sebesar Rp. 22.137.990.650,95 atau 108,99%.

2) Belanja Tidak Langsung direncanakan sebesar Rp.19.851.264.739,19,-


terealisasi sebesar Rp.18.742.459.292,-atau 94.41%, diarahkan untuk
membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahan Penghasilan PNS
berdasarkan beban kerja, Kelangkaan Profesi dan Petimbangan Objektif
Lainnya (uang makan dan tunjangan kesejahteraan tahunan).

3) Belanja Langsung, dialokasikan anggaran sebesar Rp.92.594.875.284,-


terealisasi Rp.90.384.933.612,90 atau 97.61 %, yang diarahkan untuk
membiayai 12 program dan 36 kegiatan diantaranya yaitu;
 Program pelayanan administrasi perkantoran dengan alokasi dana sebesar
Rp.4.950.755.000,- terealisasi sebesar Rp. 4.150.872.371,- atau 83,84%.
Program ini diarahkan untuk membiayai kegiatan antara lain penyediaan
jasa surat menyurat, penyediaan jasa komunikasi sumberdaya air dan
listrik, penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor dan rapat-rapat
koordinasi dalam dan luar daerah.
 Program peningkatan peningkatan sarana prasarana aparatur dengan
alokasi dana sebesar Rp.11.655.893.210,- terealisasi sebesar
Rp.11.281.920.500,- atau 96,79%. Program ini diarahkan untuk pengadaan
perlengkapan gedung kantor.
 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur dengan alokasi
dana sebesar Rp.905.300.000,- teralisasi sebesar Rp.538.657.000,- atau
59,50%. Program ini diarahkan untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan
formal serta penilaian angka kredit jabatan fungsional.
 Program obat dan perbekalan kesehatan dengan alokasi dana sebesar
Rp.3.114.400.000,- terealisasi sebesar Rp.2.942.472.500,- atau 94,48%
diarahkan untuk pengadaan obat dan perbekalan kesehatan.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-87
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit


dengan dana sebesar Rp.48.096.014.074,- terealisasi sebesar
Rp.44.808.105.850,- atau 93,16%. Program ini antara lain diarahkan untuk
pengadaan alat-alat rumah sakit, pengadaan obat-obat rumah sakit
(bahan-bahan obat habis pakai), pengadaan meubiler rumah sakit,
pengadaaan perlengkapan rumah tangga rumah sakit, dll.
 Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan dengan alokasi
dana sebesar Rp.300.000.000,- terealisasi sebesar Rp.219.780.000,- atau
73,26%. Kegiatan ini diarahkan untuk kemitraan pengobatan lanjutan bagi
pasien rujukan untuk masyarakat yang menggunkan Jamkesmas,
Jampersal dan Jamsoskes.
 Program peningkatan mutu pelayanan BLUD dengan alokasi dana Rp.
20.311.600.000,- teralisasi Rp. 23.995.520.141,90 atau 118,14%. Kegiatan
ini diarahkan untuk pelayanan rumah sakit dan pendukung pelayanan
rumah sakit (honorarium dan jasa).

4) Kinerja pelayanan RSUD Dr. H. Mohamad Rabain dapat kami jelaskan


sebagai berikut:
 Pelayanan di RSUD dr. H. Mohamad Rabain dari tahun 2008 s/d 2012
menunjukan peningkatan. Peningkatan tersebut dalam memenuhi cakupan
pelayanannya kepada masyarakat. Dilihat dari tingkat pemanfaatan, mutu
dan efisiensi pelayanan semakin meningkat khususnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur (BOR) sebesar 89,45% (standar 60%-80%),
rata-rata waktu rawat inap 4,15 hari, dan kematian pasien yang dirawat
inap lebih dari 48 jam hanya 2,19% (standar 4,5%). Untuk jelasnya dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.5
Penilaian Tingkat Pemanfaatan, Mutu dan Efisiensi
Pelayanan di RSUD Dr. H. Mohamad Rabain Tahun 2008 – 2012
VARIABEL 2008 2009 2010 2011 2012
Hari Perawatan 38.829 39.063 41.709 51.166 52.565
Pasien Keluar Hidup+Mati) 9.069 9.793 10.152 12.161 13.818
Standar

Pasien Mati 236 245 138 326 303


Pasien Mati >48 Jam 70 86 81 101 219
Tempat Tidur 135 135 135 161 161
Jumlah Hari 366 365 365 365 366
Bed of Ratio (BOR) 78,8 79,3 84,6 87,1 89,45 60-80%
Average Length of Stay
3-6 hr
(AvLOS) 4,28 3,99 4,11 4,21 4,15
Bed Turn Over (BTO) 67,2 72,5 75,2 75,5 85,83 40-50 kali
Turn Over Interval (TOI) 1,15 1,04 0,75 0,62 0,45 1-3 hari
Gross Death Rate (GDR) 2,6% 2,5% 1,4% 2,7% 2,19% < 4,5%
Net Death Rate (NDR) 0,8% 0,9% 0,8% 0,8% 1,59% < 2,5%

Sumber : RSUD H. Mohamad Rabain Tahun 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-88
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Kunjungan pelayanan rawat inap pada tahun 2012 sebanyak 13.818


kunjungan, meningkat 13,6 % dibandingkan pada tahun 2011 (12.161
kunjungan). Pengunjung rawat inap yang terbesarnya adalah peserta
Maskin (Jamkesmas/Jamsoskes) (53,51%), pasien umum (20,9%),
ASKES (17,13,7%), dan peserta Asuransi atau kerjasama pihak ke-3
(9,17%). Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.6
Kunjungan Pasien Rawat Inap Menurut Segmen Pasar
di RSUD dr. H. Mohamad Rabain Tahun 2008 – 2012

Tahun
Segmen Pasar Rata²/Th
2008 2009 2010 2011 2012
ASKES 1.375 1.501 2.003 2.489 1.878 1.849
Umum 3.517 681 1.566 2.003 3.075 2.168
Maskin(Jamkesmas/Jamsoskes) 3.455 5.447 5.466 6.281 8.216 5.773
Asuransi Lain 764 1.036 1.117 1.388 649 990
Total 9.069 9.793 10.152 12.161 13.818 10.788

Sumber : RSUD dr. H. Mohamad Rabain Tahun 2012

RSUD dr. H. Mohamad Rabain tidak hanya melayani masyarakat


kabupaten Muara Enim, akan tetapi warga masyarakat yang diluar
kabupaten Muara Enim juga dilayani. Kunjungan pasien rawat inap pasien
berdasarkan domisili pasien dari tahun 2009 sampai dengan 2012 dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.7
Kunjungan Rawat Inap Berdasarkan Wilayah
di RSUD dr. H. Mohamad Rabain Tahun 2009 – 2012

Tahun 2009 Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012


No Wilayah
∑ % ∑ % ∑ % ∑ %

1 Kab. Muara Enim 6.652 67,9 6.854 67,5 7.503 61,7 8.883 64,28

2 Luar Kab Muara Enim 3.141 32,1 3.298 32,5 4.658 38,3 4.935 35,71

- Lubuklinggau 69 0,7 54 0,5 197 1,6 237 1,71

- Pagaralam 792 8,1 893 8,8 665 5,5 380 2,75

- Lahat 2.195 22,4 2.311 22,8 3.369 27,7 3.908 28,28

- Musirawas 64 0,65 31 0,3 335 2,8 308 2,22

- Lain-lain 21 0,21 9 0,1 92 0,8 102 0,37

Jumlah 9.793 10.152 12.161 13.818

Sumber : RSUD dr. H. Mohamad Rabain Tahun 2012

Kunjungan pelayanan rawat jalan dari tahun 2009 sampai dengan 2012

berdasarkan segmen pasar dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-89
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Tabel 4.8
Kunjungan Pasien Rawat Jalan Menurut Segmen Pasar
di RSUD dr. H. Mohamad Rabain Tahun 2010 - 2012
TAHUN
SEGMEN PASAR Rata2/Th
2008 2009 2010 2011 2012
ASKES 9.136 11.131 15.656 17.251 16.056 13.846
Umum 6.748 9.382 11.731 13.420 13.597 10.976
Maskin (Jamkesmas/Jamsoskes) 5.925 7.177 15.413 16.162 18.618 12.659

Asuransi Lain 2.400 3.680 5.517 6.164 8.102 5.173


Total 24.209 31.370 48.317 52.997 56.373 42.653

Sumber : RSUD dr. H. Mohamad Rabain Tahun 2012

5) Kegiatan capaian kinerja yang dibawah 85% pada tahun anggaran 2012,
yaitu:

 Penyedian jasa komunikasi sumberdaya air dan listrik dari alokasi


anggaran Rp. 1.164.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 971.907.971,- atau
terealisasi sebesar 83,84 % hal ini disebabkan semula direncanakan untuk
pembayaran rekening telepon, air dan listrik gedung tahap I dan tahap II
(Gedung VVIP), akan tetapi sampai akhir tahun anggaran gedung tahap II
belum dioperasionalkan seutuhnya sehingga anggaran yang diperuntukan
untuk pembayaran listrik, Air Bersih dan Telepon tidak terserap secara
maksimal sesuai rencana.

 Penyediaan jasa kebersihan kantor dengan alokasi anggaran sebesar


Rp.1.303.900.000,- terealisasi sebesar Rp. 864.572.000,- atau terealisasi
sebesar 66,31% hal ini disebabkan semula anggaran ini untuk memenuhi
kebutuhan operasional gedung tahap I dan tahap II Gedung VVIP), akan
tetapi sampai akhir tahun 2012 gedung tahap II (VVIP) belum
dioperasionalkan seutuhnya sehingga anggaran yang diperuntukkan
pengadaan alat dan bahan pembersih, gaji/upah tenaga cleaning service
tidak sepenuhnya terserap.

 Penyediaan makanan dan minuman dengan alokasi anggaran sebesar


Rp.143.070.000,- terealisasi sebesar Rp. 118.181.300,- atau terealisasi
sebesar 82,60% hal ini disebabkan yang semula kegiatan makan dan
minum rapat ini antara lain direncanakan untuk kegiatan pembinaan
kegiatan Akreditasi oleh tim dari Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Kementrian Kesehatan. Namun tim dimaksud tidak bisa hadir dan ditunda
pada tahun 2013, sehingga dana yang telah disediakan hanya
dipergunakan sesuai kebutuhan.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-90
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan formal dengan dana sebesar


Rp. 844.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 486.232.000,- atau 57,58%. Hal
ini disebabkan tidak terealisirnya magang tenaga ICU karena telah
terpenuhinya kuota peserta magang di 5 (lima) rumah sakit (yang telah
terakreditasi) sebagai penyelenggara magang, dan selanjutnya telah
dijadwalkan untuk magang pada bulan April 2013 di Rumah Sakit Hasan
Sadikin Bandung. Selain itu pada belanja kursus-kursus singkat dan
belanja bimbingan teknis yang semula direncanakan untuk 175 orang
hanya terealisasi 140 orang dikarenakan pengiriman aparat untuk
mengikuti bimtek dan kursus-kursus dilakukan secara selektif dan
berdasarkan undangan dari instansi penyelenggara yang terakreditasi dan
berkualitas.

 Kegiatan tambahan makanan dan vitamin dengan alokasi anggaran


Rp. 1.476.872.500,- terealisasi sebesar Rp. 1.060.197.850,- atau sebesar
71,79%. Kegiatan ini diperuntukan pemberian tambahan makanan dan
vitamin bagi pasien rawat inap dengan target sebanyak 49.406 hari rawat
inap pasien, namun pada tahun 2012 jumlah hari rawat inap pasien hanya
47.829 hari rawat inap, meskipun jumlah pasien rawat inap mengalami
peningkatan.
 Kegiatan Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
pencegahan dan pemberantasan penyakit dengan dana sebesar Rp.
95.875.000,- tidak bisa dilaksanakan karena kegiatan ini terkait dengan
kegiatan akreditasi rumah sakit oleh tim komisi akreditasi rumah sakit
kementrian kesehatan RI yang batal dilaksanakan, sehingga belanja
publikasi yang telah dianggarkan tidak bisa direalisasikan mengingat
bahan-bahan KIE tidak tersedia.

 Kegiatan Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan dari


alokasi anggaran Rp. 223.909.000,- terrealisasi sebesar 0%. Kegiatan ini
diarahkan untuk peningkatan rumah sakit menjadi terakreditasi
internasional dengan pemberian pembekalan oleh Tim Akreditasi Rumah
Sakit Kementerian Kesehatan, tetapi tim tersebut sampai akhir tahun 2012
tidak bisa datang dan telah direncanakan akan datang pada Bulan Mei
2013.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-91
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Pemeliharaan rutin/berkala rumah sakit dengan anggaran sebesar


Rp. 121.780.000,- terealisir sebesar Rp. 96.068.000,- atau 78,89%. Hal ini
disebabkan sebagian kegiatan sudah dianggarakan dan termasuk dalam
kegiatan penyediaan perlengkapan ruang pasien, sehingga anggaran
kegiatan ini hanya direalisasikan sesuai kebutuhan.

 Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala alat-alat kesehatan rumah sakit dari


alokasi anggaran Rp. 120.000.000,-terealisasi sebesar Rp. 74.866.000.-
atau sebesar 62.39%. Hal ini disebabkan jumlah pemeliharaan peralatan
dilakukan bila peralatan tersebut perlu diperbaiki atau kegiatan ini bersifat
insidensial sehingga penyerapan anggaran tergantung dari banyaknya
perlatan kesehatan yang perlu diperbaiki

 Kegiatan Pemeliharaan rutin/berkala mobil ambulans/jenazah dialokasikan


anggaran sebesar Rp. 300.000.000,-terealisasi sebesar Rp.146.154.650
atau sebesar 48.72%. Hal ini disebabkan pada awal penganggaran
pemeliharaan untuk 4 buah kendaraan yang kondisinya memang sudah
relatif memerlukan banyak perbaikkan sedang pada bulan September
RSUD Dr. H. Mohamad Rabain mendapat bantuan 2 buah kendaraan
sehingga biaya pemeliharaan operasional kendaraan yang lama tidak
terserap secara maksimal.
 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan rumah sakit dengan alokasi anggaran
sebesar Rp.162.000.000- terealisir sebesar Rp. 99.486.200,- atau 61,41%
hal ini disebabkan terdapat peralatan laundry yang semula dianggarkan
biaya perbaikannya, ternyata setelah diperiksa oleh teknisi ternyata alat
tersebut tidak memungkinkan untuk diperbaiki karena sulitnya
mendapatkan sparepart di pasaran.

 Kemitraan pengobatan lanjutan bagi pasien rujukan dengan dana sebesar


Rp. 300.000.000,- terealisir sebesar Rp. 219.780.000,- atau 73,26%.
Kegiatan ini diarahkan untuk membiayai pengiriman/merujuk pasien yang
tidak mampu (miskin) dan pada tahun 2012 dari target 300 kali merujuk
pasien, hanya terdapat 230 orang pasien tidak mampu yang perlu dirujuk.

 Pendukung pelayanan rumah sakit (dana BLUD) dengan dana sebesar Rp.
4.064.545.000,- terealisir sebesar Rp. 3.260.708.000,- atau 80,22%.
Kegiatan ini merupakan kegiatan dari dana BLUD (Swadaya) sehingga
sangat tergantung dari pendapatan rumah sakit. Pada tahun 2012 realisasi
pendapatan rumah sakit melebihi target yang ditetapkan tetapi realisasi
pendapatan tersebut tercapai pada akhir tahun, sehingga kegiatan
pendukung ini tidak bisa terlaksana secara maksimal.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-92
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

c. RSUD Talang Ubi

1. Pendapatan RSUD Talang Ubi pada tahun 2012 ditargetkan sebesar


Rp.2.294.889.160,- dengan realisasi sebesar Rp. 2.967.767.311,08 atau
129,32%.
2. Belanja Tidak Langsung direncanakan sebesar Rp.3.739.964.212,36,-
terealisasi sebesar Rp.3.183.458.337,- atau 85,12% yang diarahkan untuk
membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahan Penghasilan PNS
berdasarkan Pertimbangan Objektif Lainnya (uang makan dan tunjangan
kesejahteraan tahunan)
3. Belanja Langsung dialokasikan anggaran sebesar Rp.12.978.207.564,-
terealisasi Rp. 12.392.499.806,- atau 95,49% yang diarahkan untuk
membiayai 12 program 36 kegiatan diantaranya :
Program pelayanan administrasi perkantoran, peningkatan sarana prasarana
aparatur, peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, obat dan perbekalan
kesehatan, upaya kesehatan masyarakat,perbaikan gizi masyarakat,
pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit, pemeliharaan
sarana dan prasarana rumah sakit, kemitraan peningkatan pelayanan
kesehatan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan BLUD.
4. Kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah Talang Ubi yang capaian kinerja dan
keuangan tidak mencapai 85% yaitu :
 Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung/Teknik perkantoran dialokasikan
sebesar Rp. 854.400.000,- Terealisasi Rp. 658.150.000,- atau 77,03% hal
ini disebabkan karena semula direncanakan untuk 4 tenaga Residen atau
dokter Spesialis dari Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya namun
dalam pelaksanaanya RSUD Talang Ubi mendapat 1 Dokter spesialis Anak
yang definitip sehingga tenaga Residen hanya dibayar untuk 3 orang
selama 12 bulan.
 Pendidikan dan Pelatihan Formal dialokasikan sebesar Rp. 200.000.000,-
terealisasi Rp. 166.600.000,- atau 83,30%. Pengiriman Aparatur untuk
mengikuti pendidikan dan pelatihan dilakukan secara selektif hanya
diperkenankan untuk pelatihan yang dilaksanakan oleh institusi pemerintah
atau Lembaga Non Pemerintah yang bekerja sama/direkomendasikan oleh
Departeman terkait, sesuai dengan surat Edaran Bupati Muara Enim
tanggal 18 Mei 2009 Nomor : 900/474/PPKAD/2009.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-93
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Monitoring, evaluasi, dan pelaporan dialokasikan sebesar


Rp. 109.800.000,- teralisasi sebesar Rp. 89.036.954,- atau 81,10%, dana
ini digunakan untuk honor petugas supervisor (jaga) dimana semula
direncanakan2 shiff jaga malam dan sore menjadi 1 shiff jaga malam
selama 12 bulan sehingga dana dibayarkan untuk 1 shiff saja.
 Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Ambulance/Jenazah dialokasikan
sebesar Rp. 68.564.000,- terealisai sebesar Rp. 57.194.016,- atau 83,42%
hal ini disebabkan Penggunaan anggaran disesuaikan dengan kebutuhan.
 Kemitraan Pengelolaan Limbah Rumah Sakit dialokasikan sebesar Rp.
48.070.000,- terealisasi sebesar Rp. 33.220.000,- atau 69,11% hal ini
disebabkan karena operasional instalasi pengelola Air limbah (IPAL)
belum berjalan secara optimal yang disebabkan pasokan listrik yang tidak
stabil dan sekarang telah dilakukan penambahan kapasitas daya listrik.

5. Capaian Kinerja, Prestasi, Penghargaan dan keberhasilan pembangunan :


Mengenai kunjungan pasien rawat jalan, rawat inap, UGD, poli gigi,
Kebidanan, laboratorium setelah cara pembayaranya di RSUD Talang ubi
tahun 2012 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.9
kunjungan rawat jalan, rawat inap, ugd
poli gigi, kebidanan, laboratorium
tahun 2010 s/d 2012
JUMLAH
NO JENIS KUNJUNGAN
TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012
01 RAWAT JALAN 14.910 15.319 16.066
UGD 2.039 3.596 4.944
POLI GIGI 2.408 2.076 1.912
POLI ANAK 3.435 3.697 2.710
POLI UMUM 4.515 4.439 3.533
POLI PENYAKIT DALAM 1.830 584 1.891
POLI KEBIDANAN 683 927 1.056
02 LABORATORIUM 9.617 12.206 22.454
03 APOTEK 72.688 56.307 71.819
04 FISIOTHERAPI 450 572 802
05 RAWAT INAP
PASIEN MASUK 2.078 2.783 2.318
PASIEN KELUAR HIDUP 2.054 2.777 2.302
PASIEN KELUAR MATI 24 6 16
Sumber : RSUD Talang Ubi tahun 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-94
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Tabel 4.10
Kunjungan Rawat Jalan Pasien RSUD Talang Ubi
Berdasarkan cara Pembayaran Tahun 2012

KETERANGAN Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Jumlah

UMUM 1.406 2.426 2.695 2.300 8.827


ASKES 92 202 281 215 790
JAMKESMAS 92 100 105 172 469
JAMSOSKES 259 341 329 372 1.301
JAMSOSTEK 104 142 161 142 549
IN HEALTH 482 507 485 495 1.969
TUGU MANDIRI 2 5 5 0 12
PROTEXINDO 0 0 0 0 0
CIU 0 0 0 0 0
CAR 1 3 1 3 8
JUMLAH 2.438 3.726 4.062 3.699 13.925
Sumber : RSUD Talang Ubi tahun 2012

Gambaran mengenai capaian indikator kinerja Pelayanan RSUD Talang Ubi

Tahun 2010 s/d 2012 dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini :

Tabel 4.11
Capaian Indikator Kinerja Pelayanan
RSUD Talang Ubi Tahun 2010 s/d 2012

NILAI REALISASI REALISASI REALISASI


NO INDIKATOR KINERJA
STANDAR 2010 2011 2012
01 BOR (Bed Accupancy Rate)
angka penggunaan tempat 60 -85 % 38,25% 47% 40%
tidur.
02 AVLOS ( Average Length Of
Stay ) rata – rata lama pasien
dirawat. 6 – 9 hari 3,50 hari 2,87 hari 3,2 hari

03 BTO ( Bed Trun Over ) angka


perputaran tempat tidur
40 – 50 kali 39,79 kali 53,11 kali 45,4kali
(frekuensi pemakaian tempat
tidur pada suatu priode)
04 TOI ( Trun Over Interval)
tenaga perputaran (nilai rata –
1-3 hari 5,67 hari 3,62 hari 11,2 hari
rata hari di mana tempat tidur
tidak terpakai)
05 GDR (Gross Death Ratio)
angka kematian umum/1000 < 4,5 % 12,08 % 2,17% 6,9%
penderita
06 NDR ( Net Death Ratio) angka
kematian 48 jam setelah
<25% 8,21 % 1,44% 0,43%
pasien dirawat /1000 penderita
keluar
Sumber : RSUD Talang Ubi tahun 2012

Keterangan : BOR Menurun karena Dokter Spesialis baru masuk bertugas


pertengahan tahun 2012 di RSUD Talang Ubi

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-95
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

2) Urusan Wajib Pekerjaan Umum

Urusan wajib Pekerjaan Umum diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat


Daerah Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengairan serta Dinas Pekerjaan
Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Muara Enim. Total alokasi belanja
untuk membiayai urusan wajib Pekerjaan Umum pada tahun anggaran 2012 sebesar
Rp.360.621.537.183,07,- terealisasi sebesar Rp.341.771.557.339,00,- atau 94,77 %,
yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp.7.798.748.142,07 terealisasi
sebesar Rp.7.441.711.120,-atau 95,42% dan Belanja Langsung sebesar
Rp.352.822.789.041,- terealisasi sebesar Rp.334.329.846.219,- atau 94,76%,
dengan rincian belanja masing-masing SKPD sebagai berikut :

a. Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengairan

1) Belanja Tidak Langsung direncanakan sebesar Rp. 3.286.904.122,49


terealisasi sebesar Rp. 3.116.937.913,- atau 94,83%, diarahkan untuk
membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahan Penghasilan PNS
berdasarkan perhitungan objektif lainnya (uang makan dan tunjangan
kesejahteraan tahunan).
2) Belanja Langsung yang diarahkan untuk menyelenggarakan 11 Program dan
46 Kegiatan dengan total Anggaran sebesar Rp. 251.528.222.044,00
terealisasi sebesar Rp. 243.555.148.140,00 atau 96,83%, kegiatan tersebut
antara lain : Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Aparatur, Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan dan Capaian Kinerja dan Keuangan, Program
Pembangunan Jalan dan Jembatan, Program Pembangunan Saluran
Drainase/Gorong-gorong, Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong,
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Program
Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan, Jembatan, Pengairan dan
Sumber Daya Air, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Kebinamargaan, Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi,
Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya.
3) Capaian kinerja urusan wajib pekerjaan umum bidang kebinamargaan dan
pengairan pada tahun 2012 sebagai berikut : Pembangunan Jalan di
Kecamatan SDU, SDT dan SDL sepanjang 10.55 km, Pembangunan
Jembatan sebanyak 9 paket, Kecamatan Tanjung Agung, Lawang Kidul,
Muara Enim sepanjang 20,30 km, Kecamatan Ujan Mas, Gunung Megang dan
Benakat sepanjang 20.05 km, Kecamatan Rambang Dangku, Rambang &

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-96
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Lubai sepanjang 17.80 km, Kecamatan Lembak, Kelekar, Gelumbang &


Sungai Rotan sepanjang 29,70 km, Kecamatan Talang Ubi, Penukal Utara,
Penukal, Abab dan Tanah Abang sepanjang 27,20 km, Perencanaan Teknis
Jalan & Jembatan Dalam Kabupaten Muara Enim sebanyak 1 paket,
Perencanaan Teknis Jalan Kabupaten Muara Enim sebanyak 1 paket,
Perencanaan Teknis Pembangunan Jembatan Gantung Kendaraan Roda 4
sebanyak 1 paket, Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong
sebanyak 21 paket, Pembangunan Turap/Talud/Bronjong sebanyak 4 paket,
Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan di Kecamatan SDU, SDT dan SDL sepanjang
2.40 km, Rehabilitasi/Pemeliharaan Jembatan Gantung sebanyak 9 Paket,
Rehabilitasi/Pemeliharaan Jembatan Rangka Baja & Jembatan Beton
sebanyak 1 paket, Kecamatan Tanjung Agung, Lawang Kidul dan Muara Enim
sepanjang 3.50 km, Kecamatan Ujan Mas, Gunung Megang dan Benakat
sepanjang 1 km, Kecamatan Rambang Dangku, Rambang dan Lubai
sepanjang 6.60 km, Kecamatan Lembak, Kelekar, Gelumbang, Sungai Rotan
dan Muara Belida sepanjang 6.55 km, Kecamatan Talang Ubi, Penukal Utara
dan Tanah Abang sepanjang 6.85 km, Penyusunan sistem informasi/Data
Base Jalan sebanyak 1 paket, penyusunan sistem informasi/Data Base
Jembatan sebanyak 1 paket, penyusunan sistem informasi/Data Base
Jaringan Irigasi sebanyak 1 Paket, Perencanaan Pembangunan Jaringan
Irigasi sebanyak 1 paket, Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Irigasi sebanyak
1 paket, Pembangunan Jaringan Irigasi sebanyak 1 paket.
4) Kegiatan-kegiatan yang capaian kinerjanya kurang dari 85% adalah sebagai
berikut:
 Penyediaan jasa Komunikasi, sumber daya air dan listrik dialokasikan
sebesar Rp.103.200.000,- terealisasi sebesar Rp.55.534.190,-
atau53,81%, hal ini disebabkan pemakaian yang efisien, digunakan sesuai
dengan kebutuhan dan tagihan rekening yang harus dibayar.

 Penyediaan jasa perbaikan dan peralatan kerja dialokasikan sebesar


Rp.45.200.000,- terealisasi sebesar Rp.33.150.000,- atau 73,34%, hal ini
disebabkan beberapa sarana kantor masih dalam kondisi terpelihara baik.

 Penyediaan Komponen Penyediaan Komponen Instansi Listrik/


Penerangan Bangunan Kantor dialokasikan sebesar Rp.22.878.000,-
terealisasi 17.147.000,- atau 74,95%, hal ini disebabkan pemakaian yang
efisien, digunakan sesuai dengan kebutuhan.

 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor dialokasikan sebesar


340.271.875,- teralisasi sebesar Rp. 302.109.500,- atau 82,29%, hal ini
merupakan sisa Lelang yang menjadi sisa Anggaran Belanja modal.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-97
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Rapat - Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah dialokasikan


sebesar Rp 356.350.000,- terealisasi Rp 302.109.500,- atau 84,78% hal ini
disebabkan penggunaan anggaran disesuaikan dengan kebutuhan dan
selektif dalam melaksanakan perjalanan dinas.

 Penyusunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dialokasikan sebesar


Rp.356.058.000,- terealisasi sebesar 276.775.000 atau Rp. 77.73%, hal ini
disebabkan dari kompetitifnya seleksi umum sehingga sisa Anggaran
tersebut merupakan sisa tender.

 Kegiatan Perencanaan Teknis Jalan dan Jembatan dalam Kabupaten


Muara Enim dialokasikan sebesar Rp.450.000.000,- terealisasi sebesar
Rp.380.387.500,- atau 84,53 % dan kegiatanperencanaan pembangunan
jaringan irigasi dialokasikan sebesar Rp.99.095.000,- terealisasi sebesar
Rp.38.490.000,- atau 38,84%, kegiatan tersebut merupakan biaya survey
untuk kegiatan perencanaan pembangunan jalan dan jembatan serta
jaringan irigasi tahun berikutnya, hal ini disesuaikan dengan survey
terhadap usulan yang diajukan masyarakat dan pelaksanaan perjalanan
dinas dapat dilakukan secara bersamaan dengan kegiatan yang sejenis.

b. Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang

1) Belanja Tidak Langsung direncanakan sebesar Rp.4.511.844.019,58,-

terealisasi sebesar Rp.4.324.773.207,- atau 95,85%, diarahkan untuk

membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahan Penghasilan PNS

berdasarkan Pertimbangan Objektif Lainnya (uang makan dan tunjangan

kesejahteraan tahunan).

2) Belanja Langsung yang diarahkan untuk menyelenggarakan 14 program dan

42 kegiatan dialokasikan anggaran sebesar Rp.101.294.566.997,- terealisasi

sebesar Rp.90.774.698.079,- atau 89,61%, program tersebut diantaranya :

Program pelayanan administrasi perkantoran, program peningkatan sarana

dan prasarana aparatur, program pengembangan perumahan, program

peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, program peningkatan

pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan, program

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-98
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

perencanaan tata ruang, program pembangunan saluran drainase/gorong-

gorong, program pembangunan turap/talud/bronjong, program

pengembangan,pengelolaan dan konservasi sungai, danau dan sumber daya

air lainnya, program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air

limbah, program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh, program

pembangunan infrastruktur pedesaan, program pengembang infrastruktur

perkotaan, dan program peningkatan sarana dan prasarana olahraga.

3) Capaian kinerja urusan wajib pekerjaan umum bidang keciptakaryaan pada

tahun anggaran 2012 yaitu :

 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur yang terdiri dari


kegiatan pembangunan gedung kantor sebanyak 10 paket, pengadaan
kendaraan dinas/operasional, pengadaan meubelair, pemeliharaan
rutin/berkala kendaraan dinas/operasional, rehabilitas sedang/berat rumah
dinas dan rehabilitas sedang/berat gedung kantor
 Program pengembangan infrastruktur pedesaan terdiri dari penataan
lingkungan pemukiman penduduk pedesaan sebanyak 98 paket
pengadaan konstruksi jalan dan 69 paket pengadaan konstruksi air.
Pembangunan sarana dan prasarana air bersih pedesaan sebanyak 26
paket pengadaan konstruksi air bersih/air minum.
 Program pengembang infrastruktur perkotaan terdiri dari pembangunan
infrastruktur perkotaan dengan 15 paket pengadaan konstruksi jalan dan
25 paket pengadaan konstruksi air.
 Program pembangunan saluran drainase/gorong-gorong terdiri dari 2 paket
pengadaan konstruksi jaringan air.
 Program pembangunan perumahan terdiri dari koordinasi penyelenggaraan
pengembangan perumahan, fasilitas dan stimulasi pembangunan
perumahan masyarakat kurang mampu, fasilitas pembangunan sarana dan
prasarana rumah sederhana sehat dan pembangunan 200 unit rumah.
 Program perencanaan tata ruang terdiri dari 2 paket yaitu penyusunan
rencana detail tata ruang kecamatan ujan mas dan penyusunan rencana
detail tata ruang kecamatan talang ubi.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-99
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

4) Kegiatan-kegiatan yang capaian kinerja keuangannya kurang dari 85%


adalah sebagai berikut :

 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

 Penyediaan jasa Komunikasi, sumber daya air dan listrik dialokasikan


dana sebesar Rp.9.705.000.000,- terealisasi Rp.7.633.273.602,- atau
78,65%. Tidak terealisasinya kegiatan ini dikarenakan penggunaan dana
sesuai dengan rekening tagihan pemakaian air, listrik dan telepon.
 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan
dinas/operasional dialokasikan dana sebesar Rp.51.000.000,- terealisasi
Rp.5.579.000,- atau 10,94%. Hal ini direncanakan untuk membiayai
pajak 31 kendaraan bermotor, yaitu 4 unit mobil dan 27 unit motor.
Dimana ke 27 unit motor ini dalam kondisi kurang baik, sehingga pajak
yang dibayar hanya untuk pajak 4 unit mobil.
 Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja dialokasikan dana sebesar
Rp.3.000.000 terealisasi Rp.470.000 atau 15,67%. Hal ini direncanakan
untuk jasa perbaikan 15 peralatan kantor, akan tetapi dikarenakan
sarana yang ada di kantor terawat dengan baik oleh pemakai, sehingga
kerusakan yang dialami kecil dan bisa diatasi oleh pemakai sendiri.
 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
dialokasikan dana sebesar Rp.1.000.000.000 terealisasi
Rp.819.825.000 atau 81,98%. Hal ini direncanakan untuk membiayai
penyediaan komponen intalasi listrik/penerangan bangunan kantor
selama 12 bulan. Akan tetapi Peralatan instalasi listrik cukup terawat
sehingga penggunaan dana sesuai dengan kerusakan yang terjadi
selama tahun 2012.
 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
dialokasikan dana sebesar Rp.19.800.000 terealisasi Rp.16.170.000
atau 81,67 %. Dana ini dicadangkan untuk penyediaan bahan bacaan,
dimana pembelian bahan bacaan dilakukan secara selektif dengan
hanya membeli bahan bacaan yang dapat dijadikan referensi dalam
melaksanakan tugas-tugas keciptakaryaan.
 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah dialokasikan dana
sebesar Rp.736.985.000 terealisasi Rp.252.112.297 atau 34,21%. Hal
ini disebabkan karena adanya efisiensi anggaran yang dilakukan
dengan penghematan penggunaan dana perjalanan dinas dengan cara
mengurangi jumlah anggota tim perjalanan dinas selain itu rapat
koordinasi/perjalanan dinas hanya dilakukan sesuai dengan kebutuhan.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-100
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Rapat rapat koordinasi dan konsultasi kedalam daerah dialokasikan


dana sebesar Rp.111.825.000 terealisasi Rp.55.870.000 atau 49,96%.
Hal ini disebabkan karena adanya efisiensi anggaran yang dilakukan
dengan penghematan penggunaan dana perjalanan dinas dengan cara
mengurangi jumlah anggota tim perjalanan dinas selain itu rapat
koordinasi/ perjalanan dinas hanya dilakukan sesuai dengan kebutuhan.

 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

 Pengadaan kendaraan dinas Operasional dialokasikan dana sebesar


Rp.3.653.885.500 terealisasi Rp.2.040.875.400 atau 55,85%. Hal ini
direncanakan untuk pengadaan Excavator dan Mobil skylift, akan tetapi
pengadaan mobil skylift tidak bisa dilaksanakan pada tahun 2012.
Karena pada saat dilakukannya survey untuk penganggaran, pihak
distributor/pabrikan menyanggupi untuk mengadakan skylift sesuai
dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Saat dilakukan pelelangan untuk
pengadaan mobil skylift dimaksud pada anggaran APBD-P Kabupaten
Muara Enim Tahun Anggaran 2012, seluruh unit yang ada pada
distributor/pabrikan telah dipesan oleh pihak lain. Mengingat
keterbatasan waktu, pelaksanaan proses lelang selama satu bulan dan
untuk pengadaan unit skylift memerlukan waktu selama 45 hari (proses
impor) sedangkan untuk karoseri selama 45 hari.

 Program Pengembangan Perumahan

 Koordinasi Penyelenggaraan Pengembangan Perumahan dialokasikan


dana sebesar Rp.82.111.000,- terealisasi Rp.10.251.000,- atau 12,48%.
Dana ini direncanakan untuk operasional kegiatan. Tidak terealisasinya
anggaran ini dikarenakan program ini sudah berjalan di bulan februari
sehingga banyak menggunakan APBD Rutin SKPD, selain itu tidak
terealisasinya bantuan pengadaan perumahan murah PNS dari APBN
Kementerian Perumahan Rakyat terkendala masalah pengadaan lahan
rumah PNS sehingga operasional program tidak dilaksanakan lagi.

 Fasilitasi dan stimulasi pembangunan perumahan masyarakat kurang


mampu dialokasikan dana sebesar Rp.381.892.000,- terealisasi
Rp.111.330.500,- atau 29,15%. Dana ini direncanakan untuk biaya
operasional, honor fasilitator, biaya operasional Unit Pelaksana Kegiatan

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-101
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

(UPK) dan biaya sosialisasi. Rendahnya realisasi kegiatan ini


dikarenakan adanya korelasi kegiatan fisik program Fasilitasi Stimulasi
Perbaikan Perumahan/Rehabilitasi yang menggunakan dana APBD
Kabupaten Muara Enim tidak terlaksana sehingga pembayaran honor
fasilitator, operasional UPK dan sosialisasi pelaksanaan kegiatan tidak
dikeluarkan.

 Fasilitas pembangunan sarana dan prasarana Rumah Sederhana sehat


dialokasikan dana sebesar Rp.262.345.000,- teralisasi Rp.97.323.000,-
atau 37,10 %. Dana ini direncanakan untuk operasional kegiatan yang
didalamnya termasuk biaya perjalanan dinas, dikarena ketiga program
pengembangan Perumahan ini di tangani satu orang PPK sehingga
dalam pelaksanaan koordinasi ketiga program tersebut dapat dilakukan
dalam satu perjalanan dinas dan secara tidak langsung mengurangi
volume perjalanan dinas dengan jumlah anggota tim lebih selektif.

 Fasilitasi Stimulasi Perbaikan Perumahan/Rehabilitasi dialokasikan dana


sebesar Rp.1.200.000.000,- terealisasi Rp. 0 atau 0%. Hal ini
direncanakan kegiatan bantuan stimulan rehabilitasi rumah Masyarakat
Berpenghasilan Rendah (MBR) perumahan swadaya tahun
2012.Pelaksanaan tidak bisa dilaksanakan, hal ini dikarenakan
pengganggaran dilakukan pada APBD Perubahan, dari hasil
kesepakatan dengan kemenpera, dan pada pelaksanaannya sesuai
dengan ketentuan permendagri Nomor : 13 tahun 2006 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, bahwa penyaluran bantuan tersebut
diharuskan berupa barang bahan bangunan. Sehingga proses
pengadaannya harus melalui pelelangan umum yang memakan waktu
cukup panjang.

 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

 Pendidikan dan Pelatihan Formal dialokasikan dana sebesar


Rp.60.000.000,- terealisasi Rp.21.000.000,- atau 35%. Hal ini
direncanakan untuk mengikuti diklat, kursus, seminar dan
workshop/lokakarya/ desiminasi. Akan tetapi tidak bisa terealisasi 100 %
karena undangan untuk mengikuti diklat, kursus, seminar dan
workshop/lokakarya/ desiminasi sering bertepatan dengan kesibukan
Dinas PU Cipta Karya & Tata Ruang Kabupaten Muara Enim, selain itu

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-102
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

dalam pengiriman PNS untuk mengikuti diklat, kursus dan seminar


dilakukan secara selektif, sesuai dengan Surat Edaran Bupati
Muara Enim tanggal 18 Mei 2009 Nomor : 900/474/PPKAD/2009 yang
isinya antara lain “Untuk mengikuti pelatihan terkait dengan peningkatan
SDM hanya diperkenankan untuk pelatihan yang dilaksanakan oleh
institusi pemerintah atau Lembaga Non Pemerintah yang bekerja sama
dan atau direkomendasikan oleh Departemen terkait.

 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air

Limbah

 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan dialokasikan dana sebesar


Rp.762.000.000,- terealisasi Rp.446.915.500,- atau 58,65 %. Kegiatan
ini direncanakan untuk membiayai belanja perjalanan dinas ke 14 desa
pada tahun 2012, dikarenakan penggunaan anggaran belanja
perjalanan dinas disesuaikan dengan keperluan dan dilakukan secara
efesien dengan mengurangi volume perjalanan dinas dengan anggota
tim yang lebih selektif, maka realisasi keuangan kegiatan ini hanya
58,65%, namun demikian kegiatan fisiknya terealisasi 100% di 14 desa
di 4 Kecamatan.

 Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan di alokasikan dana sebesar


Rp.111.710.000,- terealisasi Rp.50.528.000,- atau 45,23 %. Anggaran
ini direncanakan untuk kegiatan monitoring, evaluasi dan pelaporan (10
buku) untuk program pengembangan wilayah strategis dan cepat
tumbuh pada tahun 2012. Rendahnya realisasi keuangan untuk kegiatan
ini dikarenakan penggunaan anggaran belanja barang jasa seperti
perjalanan dinas dan belanja lainnya dilakukan seefektif dan seefisien
mungkin yang disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan, selain itu jumlah
anggota tim saat perjalanan dinas dilakukan lebih selektif.

 Dana pendamping program penanggulangan kemiskinan di perkotaan/


P2KP dialokasikan dana sebesar Rp.85.000.000,- terealisasi
Rp.29.654.000,- atau 34,89 %. Rendahnya Realisasi keuangan tersebut
dikarenakan penggunaan anggaran belanja perjalanan dinas yang
disesuaikan dengan keperluan. Namun demikian kegiatan fisiknya
terealisasi 100% di 4 Kelurahan dan 3 desa.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-103
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Program Pengembangan Infrastruktur Perdesaan

 Pengendalian program PNPM bidang infrastruktur pedesaan


dialokasikan dana sebesar Rp.791.329.000,- terealisasi
Rp.363.456.840,- atau 45,93%. Rendahnya Realisasi keuangan tersebut
dikarenakan pada saat penganggaran biaya operasional kegiatan
mengacu kepada jumlah desa sasaran ditahun 2011 yaitu 76 desa.
Dikarenakan penetapan desa sasaran tahun 2012 oleh kementerian PU
dikeluarkan setelah pengesahan APBD Kabupaten Muara Enim.
Sementara yang dipersyaratkan oleh Kementerian PU bagi Kabupaten
pelaksana program harus menyediakan minimal 5% dari total Bantuan
Langsung masyarakat. Sehingga dengan penurunan desa sasaran di
tahun 2012 (28 desa) menyebabkan realisasi penggunaan BOP juga
berkurang.

 Program Pengembangan Infrastruktur Perkotaan

 Pembangunan Infrastruktur Perkotaan

- Rehab siring Jl. Hasan Husin Kecamatan Muara Enim dialokasikan


dana sebesar Rp.50.000.000,- terealisasi Rp. 0 atau 0 %. Akan tetapi
pekerjaan ini telah terlaksana hingga selesai 100 %, namun realisasi
keuangan sampai dengan batas akhir pencairan, persyaratan
administrasi belum terpenuhi sehingga pembayaran akan dilakukan
tahun anggaran 2013 melalui pos pembiayaan.

 Penataan Bangunan dan Lingkungan

- Pembangunan Pagar Rumah Dinas Kadin PU Bina Marga dan


Pengairan Kabupaten Muara Enim tidak terlaksana hal ini
dikarenakan pembangunan pagar rumah Dinas Kadin PU Bina Marga
dan perairan dilakukan sendiri oleh dinas tersebut.

 Pembangunan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) dialokasikan


dana sebesar Rp.241.000.000,- terealisasi Rp.89.424.000,- atau
37,11%. Rendahnya Realisasi keuangan tersebut dikarenakan
penggunaan anggaran belanja barang jasa seperti perjalanan dinas dan
belanja lainnya penggunaannya disesuaikan dengan keperluan, selain
itu jumlah anggota tim perjalanan dinas dalam satu kali perjalanan
sering dikurangi.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-104
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

c. Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan

Urusan Wajib Perencanaan Pembangunan dilaksanakan oleh Badan


Perencanaan Pembangunan Daerah. Pada Tahun Anggaran 2012 total alokasi
belanja sebesar Rp.25.784.507.788,20 dengan realisasi sebesar
Rp.22.886.977.975,- atau 88,76%, dengan rincian sebagai berikut :

1) Belanja Tidak Langsung direncanakan sebesar Rp.2.635.873.498,20 dan


terealisasi sebesar Rp.2.478.615.271,- atau 94,03%, diarahkan untuk
membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahan Penghasilan PNS
berdasarkan Pertimbangan Objektif Lainnya (uang makan dan tunjangan
kesejahteraan tahunan).
2) Belanja Langsung Bappeda Kabupaten Muara Enim pada Tahun Anggaran
2012 dialokasi anggaran sebesar Rp.23.148.634.290,- dan terealisasi sebesar
Rp.20.408.362.704,- atau 88,16% yang diarahkan untuk menyelenggarakan
13 program dan 68 kegiatan. Kegiatan tersebut antara lain, Pengumpulan dan
Penyusunan data dan informasi kebutuhan dokumen perencanaan
(Penyusunan buku Muara Enim Dalam Angka), Penyusunan PDRB
Kabupaten, Pemetaan Ibukota Kecamatan dengan Citra Satelit Resolusi
Tinggi, Penyelenggaraan Musrenbang RKPD, Penyusunan Masterplan ICT,
dan Penyusunan Masterplan Prasarana Perhubungan Daerah.
3) Beberapa kegiatan yang tidak terlaksana sesuai dengan target capaian kinerja

keuangan, diantaranya :

 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air, dan Listrik, dianggarkan


sebesar Rp.9.600.000,- terealisasi sebesar Rp.2.394.067,- atau 24,94%.
Kegiatan ini diarahkan untuk pembayaran rekening telepon dan dalam
realisasinya disesuaikan dengan jumlah tagihan rekening telepon.
 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional dianggarkan sebesar Rp.35.355.000,- terealisasi
sebesar Rp.9.625.000,- atau 26,21%. Kegiatan ini diarahkan untuk
pembayaran pajak kendaraan dinas bermotor roda 2 sebanyak 17 unit dan
kendaraan dinas roda 4 sebanyak 10 unit. Pengalokasian dana dimaksud
untuk mengantisipasi penerapan kebijakan pajak progresif kendaraan
bermotor, namun pada kenyataannya kebijakan tersebut belum
diberlakukan pada tahun 2012.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-105
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja, dianggarkan sebesar


Rp.52.700.000,- terealisasi sebesar Rp.26.435.000,- atau 50,16%. Dana
tersebut direncanakan untuk memperbaiki kerusakan 67 unit peralatan
kerja. Namun sejalan dengan telah dipahaminya penggunaan peralatan
kerja secara lebih baik, sehingga terjadi efisiensi penggunaan dana pada
kegiatan ini.
 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor, dianggarkan sebesar
Rp.104.390.000,- terealisasi sebesar Rp.77.393.600,- atau 74,14%. Sisa
dana pada kegiatan ini merupakan sisa lebih dari penawaran pihak ketiga
terhadap pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor.
 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan,
dianggarkan sebesar Rp.384.960.000,- terealisasi sebesar
Rp.208.614.500,- atau 54,19%. Kegiatan ini direncanakan untuk
membiayai pengadaan surat kabar dan advertorial pembangunan
Kabupaten Muara Enim, tidal optimalnya realisasi tersebut disebabkan
sebagian biaya untuk advertorial pembangunan Kabupaten Muara Enim,
tidak optimalnya realisasi tersebut disebabkan sebagian biaya untuk
advetorial pembangunan dilakukan secara selektif dan terhadap kegiatan-
kegiatan yang strategis.
 Pendidikan dan Pelatihan Formal, dialokasikan anggaran sebesar
Rp.126.500.000,- terealisasi sebesar Rp.85.500.000,- atau 67,23%.
Pengiriman aparatur untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan dilakukan
secara selektif hanya diperkenankan untuk pelatihan yang dilaksanakan
oleh institusi pemerintah atau lembaga non pemerintah yang bekerja
sama/direkomendasikan oleh departemen terkait.
 Pelatihan ESQ, dianggarkan sebesar Rp.20.000.000,- terealisasi sebesar
Rp.12.500.000,- atau 62,50%, kurang optimalnya penyerapan anggaran
pada kegiatan ini dikarenakan undangan untuk mengikuti pelatihan ESQ
sering bertepatan dengan kesibukan pada SKPD Bappeda dalam
penyusunan anggaran pembangunan daerah.
 Penyusunan Pelaporan Keuangan dan Pelaporan Barang Milik Negara,
dianggarkan sebesar Rp.40.867.000,- terealisasi sebesar Rp.29.394.500,-
atau 71,93%. Hal ini disebabkan sudah membaiknya pengelolaan dalam
pendataan barang milik negara, sehingga waktu yang digunakan lebih
pendek.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-106
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD),


dianggarkan sebesar Rp.13.768.500,- terealisasi sebesar Rp.10.282.500,-
atau 74,68%. Hal ini dimaksudkan untuk efisiensi dalam pelaksanaan
kegiatan antara lain dengan mengoptimalkan pelaksanaan kegiatan pada
jam kerja, sehingga sebagian biaya lembur tidak direalisasikan.
 Penyusunan Laporan Keuangan SKPD, dianggarkan sebesar
Rp.123.252.000,- terealisasi sebesar Rp.96.846.500,- atau 78,58%. Hal ini
disebabkan dengan diterapkannya aplikasi SIMDA, sehingga
pelaksanaannya lebih efektif dan efisien.
 Studi Penyusunan Data/Informasi Program, dianggarkan sebesar
Rp.479.797.000,- terealisasi sebesar Rp.361.403.407,- atau 75,32%. Hal
ini disebabkan adanya beberapa item belanja barang dan jasa yang
digunakan untuk tenaga ahli direalisasikan sesuai dengan kebutuhan yaitu
sewa penginapan, bantuan transport udara dan bantuan transport
perjalanan dinas dalam daerah.
 Studi Potensi Lifting Migas, dianggarkan sebesar Rp.2.887.155.000,-
terealisasi sebesar Rp.2.059.834.500,- atau 71,34%. Hal ini disebabkan
adanya efisiensi anggaran pada belanja jasa konsultansi kegiatan yang
dikontrakkan kepada pihak ketiga, dimana tenaga ahli yang digunakan baik
dari jumlah maupun kebutuhan yang terkait langsung dapat dilakukan
penyesuaian dengan kebutuhan kegiatan studi.
 Penyusunan Pelaporan, Pengendalian dan Evaluasi Perencanaan Program
Pembangunan, dianggarkan sebesar Rp.401.719.000,- terealisasi sebesar
Rp.259.037.000,- atau 64,48%. Hal ini disebabkan kegiatan perjalanan
dinas tersebut dilakukan secara bersamaan dengan perjalanan dinas pada
kegiatan yang lain.
 Evaluasi RPJMD, dianggarkan sebesar Rp.350.225.000,- terealisasi
sebesar Rp.269.954.910,- atau 77,08%. Hal ini disebabkan karena adanya
efisiensi penggunaan dana untuk perjalanan dinas, makan minum rapat,
dan penginapan tim penyusun dari Universitas Sriwijaya.
 Operasional Forum Reformasi Birokrasi Kabupaten Muara Enim,
dianggarkan sebesar Rp.250.000.000,- terealisasi sebesar
Rp.144.287.500,- atau 57,72%. Hal ini disebabkan adanya beberapa item
belanja disesuaikan dengan kebutuhan antara lain belanja pegawai,
belanja cetak dan belanja perjalanan dinas dalam daerah.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-107
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Koordinasi Penanganan Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah,


dianggarkan sebesar Rp.94.578.000,- terealisasi sebesar Rp.67.281.700,-
atau 71,14%. Kegiatan ini merupakan pendukung kegiatan Pelaksanaan
Prasarana Perbaikan Perumahan yang dilaksanakan oleh SKPD Cipta
Karya dan Tata Ruang. Dalam pelaksanaan kegiatan, instansi Bappeda
Kabupaten Muara Enim melaksanakan koordinasi penanganan perumahan
masyarakat berpenghasilan rendah, yang didalam kegiatan tersebut
terdapat alokasi dana untuk peresmian perbaikan perumahan. Dikarenakan
keterbatasan waktu pelaksanaan kegiatan pelaksanaan prasarana
perbaikan perumahan yang dilaksanakan oleh SKPD Cipta Karya dan Tata
Ruang belum selesai sampai dengan tahun anggaran berakhir sehingga
peresmian perumahan tersebut tidak bisa dilaksanakan.

d. Urusan Wajib Perhubungan

Urusan wajib Perhubungan diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah

Dinas Perhubungan. Pada tahun anggaran 2012 total alokasi belanja untuk

membiayai urusan wajib perhubungan sebesar Rp.8.397.204.839,02,- terealisasi

sebesar Rp.7.829.874.278,- atau 93,24%, dengan rincian realisasi belanja sebagai

berikut :

1) Belanja Tidak Langsung dianggarkan sebesar Rp.2.698.065.039,02,-


terealisasi sebesar Rp.2.549.454.955,- atau 94,49%, untuk membiayai belanja
gaji dan tunjangan uang makan dan tunjangan kesejahteraan tahunan.

2) Belanja Langsung dialokasikan anggaran sebesar Rp.5.699.139.800,-


terealisasi Rp.5.280.419.323,- atau 92,65% untuk membiayai 11 program dan
38 kegiatan.

3) Capaian kegiatan Bidang Perhubungan pada tahun anggaran 2012


diantaranya berupa Pengadaan/Pembuatan 3 buah Warning Light, 5 Buah
traffic Light, Pengadaan Papan Nama-nama jalan Kabupaten Muara Enim 75
unit, Pengadaan Neon Box 1 Unit, Pembuatan Marka jalan, Parkir dan Zebra
Cross Sepanjang 3000 Meter2, Pembuatan Rambu Petunjuk Pendahulu
Jurusan (RPPJ) sebanyak 10 unit.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-108
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

4) Kegiatan-kegiatan yang pencapaian kinerja keuangannya kurang dari 85%,


adalah sebagai berikut:

 Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik dialokasikan


anggaran sebesar Rp.280.557.800,- terealisasi Rp.144.499.223,- atau
51,50%. Hal ini dilakukan dalam upaya penghematan pemakaian listrik,
telepon dan air, pembayaran disesuaikan dengan pemakaian.

 Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi/ Teknis Perkantoran


dialokasikan sebesar Rp.256.200.000,- terealisasi sebesar
Rp.193.600.000,- atau 76%, hal ini disebabkan pada APBD Perubahan
2012 ada tambahan honor petugas sebanyak 105 orang untuk 5 (lima)
bulan, namum meningat waktu pengesahan APBD perubahan bulan
September 2012 maka biaya yang terealisasi hanya untuk 3 (tiga) bulan.

 Kegiatan pemilihan dan pemberian penghargaan sopir/ juru mudi/ awak


kendaraan umum teladan dialokasikan sebesar Rp.45.000.000,- terealisasi
Rp.24.380.000,- atau 54,18%, hal ini disebabkan peserta awak kendaraan
umum teladan (AKUT) utusan kabupaten Muara Enim hanya sebatas
tingkat provinsi dan tidak masuk nominasi tingkat nasional, sehingga biaya
untuk sampai tingkat nasional tidak direalisasikan.

 Koordinasi dalam peningkatan pelayanan angkutan dialokakasikan sebesar


Rp.77.845.000,- terealisasi Rp.43.855.000,- atau 56,34%, hal ini
disebabkan untuk belanja pegawai anggota forum LLAJ sebanyak 70
orang hanya dapat dibayarkan selama 4 (empat) bulan, terkait dengan
disyahkannya APBD perubahan Tahun Anggaran 2012.

5) Capaian Kinerja, Prestasi, Penghargaan dan Keberhasilan


Pembangunanyang dicapai Kabupaten Muara Enim dibidang perhubungan
berupa diterimanya plakat di bidang transportasi Wahan Tata Nugraha
Tahun 2012.

e. Urusan Wajib Lingkungan Hidup

Urusan wajib Lingkungan Hidup diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat


Daerah Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim. Pada Tahun anggaran
2012 alokasi dana untuk membiayai Urusan Wajib Lingkungan Hidup sebesar
Rp.6.878.488.387,09,- terealisasi Rp.6.577.521.177,- atau 95,62% dengan rincian
belanja sebagai berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-109
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

1) Belanja Tidak Langsung direncanakan sebesarRp.1.859.623.851,09,-


terealisasi sebesar Rp.1.772.333.727,- atau 95,31% diarahkan untuk
membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahan Penghasilan PNS
berdasarkan Pertimbangan Objektif Lainnya (uang makan dan tunjangan
kesejahteraan tahunan).

2) Belanja Langsung, dialokasikan anggaran sebesar Rp.5.018.864.536,-


terealisasi Rp.4.805.187.450,- atau 95,74 % yang diarahkan untuk membiayai
9 program dan 46 kegiatan antara lain :

 Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan

Kegiatan ini merupakan lanjutan kegiatan tahun sebelumnya yaitu berupa


pelatihan pengelolaan sampah mulai dari pemilahan sampah dan
pengurangan sampah dengan memanfaatkan sampah-sampah organik dan
non organik seperti plastik, botol menjadi bahan bermanfaat. Untuk lebih
membangkitkan semangat dalam berpartisipasi pada kegiatan
pengelolaan sampah melalui kegiatan ini juga dilakukan upaya insentif dan
disinsentif. Yaitu dengan pembelian kompos masyarakat yang sudah
berhasil, pembagian alat komposter serta dilakukan
pembinaan/pemantauan langsung.

 Koordinasi Penilaian Kota Sehat Adipura

Kegiatan ini bersifat koordinasi, Badan Lingkungan Hidup sebagai lembaga


yang membidangi kegiatan ini, bersinergi dengan seluruh lembaga yang
ada di Kabupaten Muara Enim dan menggerakkan potensi dan peran serta
masyarakat untuk mewujudkan Kota Muara Enim yang bersih dan teduh
berwawasan lingkungan menuju pembangunan berkelanjutan serta meraih
penghargaan Adipura di tingkat Nasional.

 Pemantauan Kualitas Lingkungan

Kegiatan ini dilaksanakan melalui pemantauan kualitas udara ambient


emisi sumber tidak bergerak emisi kendaraan, kualitas air hujan, kualitas
air danau dan air tawar, sumur penduduk dan pemantauan kualitas
lingkungan perusahaan.

 Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup

Kegiatan pengawasan dilakukan dalam bentuk pelayanan pos pengaduan


kasus-kasus pencemaran dan perusakan lingkungan hidup.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-110
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Koordinasi Penyusunan AMDAL


Sesuai tugas pokok dan fungsinya telah melakukan penilaian kelayakan
lingkungan Dokumen AMDAL terhadap setiap rencana usaha dan/atau
kegiatan yang menimbulkan dampak besar dan penting terhadap
lingkungan dan untuk kegiatan yang tidak termasuk berdampak besar dan
penting diwajibkan menyusun Dokumen UKL/UPL (Upaya Pengelolaan
Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup), dan SPPL
bagi kegiatan yang tidak wajib menyusun AMDAL / UKL – UPL.

 Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dan Limbah B3,


Badan Lingkungan Hidup (BLH) melakukan pengawasan terhadap
pengelolaan B3 dan Limbah B3 yang dilaksanakan oleh perusahaan-
perusahaan dalam Kabupaten Muara Enim. Kegiatan ini meliputi
pengawasan terhadap izin penyimpanan, izin pengumpulan, izin
pemanfaatan dan izin pengangkutan.

 Peningkatan Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER)


Kegiatan ini merupakan pembinaan pengelolaan lingkungan hidup
terhadap perusahaan-perusahaan peserta PROPER

 Koordinasi Pengelolaan Prokasih/Superkasih


Kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kualitas air sungai sesuai dengan
peruntukkannya sebagai sumber air baku terhadap hasil analisis kualitas
air.

 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Pengawasan Perizinan Pembuangan


Limbah Cair
Kegiatan pengawasan dilakukan terhadap Perizinan Pembuangan Limbah
Cair oleh perusahaan. Sesuai Perda Kabupaten Muara Enim Nomor10
Tahun 2004 tentang Izin Pembuangan Limbah Cair (IPLC), maka setiap
usaha/kegiatan yang membuang limbah cairnya ke media lingkungan wajib
memiliki izin tertulis dari Bupati
3) Capaian Kinerja, Prestasi, Penghargaan dan Keberhasilan Pembangunan.
Prestasi-prestasi/ keberhasilan dalam pembangunan antara lain Menerima
Piala Adipura kategori Kota Kecil Tingkat Nasional, Juara Harapan III Lomba
Melukis Lingkungan Hidup antar pelajar Tingkat SMP se Provinsi Sumatera
Selatan, Juara harapan II Lomba Membaca Puisi Lingkungan Hidup antar
pelajar Tingkat SMA se Provinsi Sumatera Selatan. Sekolah Adiwiyata tingkat
Provinsi Sumatera Selatan yaitu SMA Bukit Asam Tanjung Enim sebagai
Sekolah Adiwiyata Mandiri tingkat Nasional yaitu SPMN1 Lawang Kidul.
Beberapa perusahaan dalam Kabupaten Muara Enim mendapat Peringkat
Baik (HIJAU DAN BIRU) dalam penilaian PROPER di tingkat Nasional dan di
tingkat Propinsi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-111
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Tabel 4.12
Peringkat Kinerja Perusahaan Peserta PROPER Tingkat Pusat
Tahun 2011-2012

NO NAMA PERUSAHAAN UNIT USAHA PERINGKAT KETERANGAN

1 PT. Tanjung Enim Lestari Industri pulp Hijau (nomor urut 105 dari 119 Keputusan
perusahaan) Menteri
2 PT. Medco E & P Indonesia Blok Eksploitasi Migas Hijau (nomor urut 109 dari 119 Lingkungan
Hidup Republik
South Sumatera Extension perusahaan)
Indonesia Nomor
3 PT. Pertamina EP Region Eksploitasi Migas Hijau (nomor urut 110 dari 119 : 237 Tahun 2012
Sumatera Field Prabumulih perusahaan)
4 PT. Pertamina EP ADERA Eksploitasi Migas Hijau (nomor urut 112 dari 119
perusahaan)
5 PT. Bukit Asam (Persero) Tbk Pertambangan Hijau (nomor urut 100 dari 106
Batubara perusahaan)
6 PT. PLN (Persero) sektor Bukit PLTU Biru (nomor urut 723 dari 771
Asam perusahaan)
7 PT. Pertamina Pertagas area Eksploitasi Migas Biru (nomor urut 726 dari 771
Sumatera Bagian Selatan perusahaan)
8 JOB Pertamina Golden Spike Eksploitasi Migas Biru (nomor urut 728 dari 771
Indonesia,Ltd perusahaan)
9 PT. KSO Pertamina EP-Benakat Eksploitasi Migas Biru (nomor urut 730 dari 771
Barat Petroleum perusahaan)
10 PT. Medco E&P Indonesia – Eksploitasi Migas Biru (nomor urut 731 dari 771
Lematang Aset perusahaan)
11 PT. Pertamina EP Region Eksploitasi Migas Biru (nomor urut 732 dari 771
Sumatera Field pendopo perusahaan)
12 PT. Pertamina EP Unit Bisnis EP Eksploitasi Migas Biru (nomor urut 733 dari 771
Limau perusahaan)

Sumber : Kementerian Lingkungan Hidup RI

Tabel 4.13
Peringkat Kinerja Perusahaan Peserta PROPER
Tingkat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2011-2012

No Nama Perusahaan/Industri Unit usaha Peringkat Keterangan


PROPER
1 PT. Bukit Asam (Persero) Tbk Pertambangan Batu Bara Hijau Keputusan Gubernur
Sumatera Selatan Nomor:
2 PT. Tanjungenim Lestari Pulp Industri Pulp Hijau 430/KPTS/BAN.LH/2011
and Paper tangal 23 Mei 2011.

3 PTPN VII Unit Usaha Sungai Perkebunan dan Pabrik CPO Biru
Lengi
4 PT. Suryabumi Arolanggeng Perkebunan dan Pabrik CPO Biru
5 PT. Cipta Futura Perkebunan dan Pabrik CPO Biru
6 PT. Lingga Djaja Industri Crumb Rubber Biru
7 PT. Pertamina Region Sumatera Eksploitasi Migas Biru (-)
Area Pendopo
8 PT. PLN (Persero) Sektor PLTU Biru (-)
Pembangkitan Bukit Asam
9 PT. Bumi Sawindo Permai Perkebunan dan Pabrik CPO Biru (-)
Sumber : BLH Provinsi Sumatera Selatan, 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-112
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

f. Urusan Wajib Kependudukan dan Catatan Sipil

Urusan wajib kependudukan dan catatan sipil diselenggarakan oleh Satuan Kerja
Perangkat Daerah Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Pada Tahun
Anggaran 2012 dialokasi dana sebesar Rp.5.912.829.631,90,- terealisasi sebesar
Rp.5.686.402.433,- atau 96,17% dengan perincian belanja sebagai berikut :

1) Belanja Tidak Langsungyang direncanakan sebesar Rp.2.317.790.881,90,-


terealisasi sebesar Rp.2.184.815.914,- atau 94,26 %, diarahkan untuk
membiayai Belanja Gaji dan Tunjangan PNS serta Tambahan Penghasilan
PNS berdasarkan pertimbangan objektif lainnya (uang makan dan tunjangan
kesejahteraan tahunan).
2) Belanja Langsung dialokasikan Anggaran sebesar Rp.3.595.038.750,-
terealisasi Rp.3.501.586.519,- atau 97,40% yang diarahkan untuk
membiayai 5 program dan 26 kegiatan diantaranya Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran, Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur,
Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur, Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan dan Capaian Kinerja Keuangan, Penataan Administrasi
Kependudukan dengan kegiatan antara lain Penyediaan Peralatan dan
Perlengkapan Kantor, Rehabilitasi Gedung Kantor, Peningkatan Pelayanan
Publik Dalam bidang Kependudukan dan Pelayanan Pembuatan Akte
Kelahiran Secara Gratis.
3) Melihat dari hasil pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan
pada tahun 2012 secara umum Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Muara Enim tidak mengalami yang berarti, berkat kerjasama dan
koordinasi dengan Pemerintah Pusat, Propinsi dan Kecamatan sehingga
hampir seluruh program dan kegiatan terlaksana dengan baik.
Adapun kegiatan yang capaian kinerjanya kurang dari 85% yaitu Penyediaan
Bahan Bacaan dan Peraturan Per Undang–Undangan dialokasikan anggaran
sebesar Rp.4.560.000,- terealisasi Rp.3.785.000,- atau 83,00 %. Kegiatan
ini diperuntukan untuk pembelian surat kabar dan majalah yang dalam
pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan.

4) Capaian kinerja Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Muara


Enim pada tahun 2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
 Perkembangan pelayanan pendaftaran penduduk pada tabel berikut :

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-113
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Tabel. 4.15
Jumlah Wajib KTP, Orang yang sudah punya KTP,
orang yang sudah punya Akta Kelahiran dan jumlah Kepala Keluarga
di Kabupaten Muara Enim, melalui Program SIAK Tahun 2011 dan E-KTP
Tahun 2012
Jumlah
No Uraian 2011 2012
(SIAK) (E-KTP)
1 2 3 4
1. Wajib KTP (orang) 545.589 516.933
2. Sudah memiliki KTP (orang) 432.989 402.258
3. Wajib KTP yang punya KTP (%) 79,36 77,82
4. Sudah punya akta kelahiran (orang) 325.050 339.353
5. Jumlah Kepala Keluarga (KK) 194.411 191.188
6. KK Yang telah memiliki Kartu Keluarga 129.386 150.316
7. KK yang telah punya Kartu Keluarga (%) 64,88 78,63
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Muara Enim Tahun 2012

Pada tabel diatas dapat dijelaskan bahwa ada masa peralihan dari program
SIAK ke Program E-KTP setelah dilakukan Sinkronisasi Data Base SIAK ke
Data Base E-KTP diperoleh data seperti tabel tersebut diatas.

Pada tahun 2012 telah diterbitkan 402.258 KTP-Elektronik dari 516.933


orang wajib KTP atau 77,82%. Sedangkan untuk Kartu Keluarga 150.316
KK dari 191.188 Kepala Keluarga atau 78,63%.

 Pelayanan Pencatatan perkawinan secara gratis pada tahun 2012


ditargetkan 1.100 pasang terealisasi 1.101 pasang atau 100,09%, dapat
dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.16
Pelayanan Pencatatan Perkawinan secra gratis
di Kabupaten Muara Enim Tahun 2012
Target Akta Prosentase
No Kecamatan Realisasi Ket
Nikah (%)
1 Semende Darat Ulu 50 50 100
2 Semende Darat Tengah 50 77 154
3 Semende Darat Laut 50 50 100
4 Tanjung Agung 50 29 58
5 Lawang Kidul 50 23 46
6 Muara Enim 50 30 60
7 Ujan Mas 50 59 118
8 Benakat 50 60 120
9 Gunung Megang 50 49 98
10 Talang Ubi 50 70 140
11 Tanah Abang 50 50 100
12 Penukal 50 16 32
13 Penukal Utara 50 50 100
14 Abab 50 50 100
15 Rambang Dangku 50 71 142
16 Rambang 50 50 100
17 Lubai 50 50 100
18 Lembak 50 57 114
19 Gelumbang 50 60 120
20 Sungai Rotan 50 65 130
21 Muara Belida 50 35 70
22 Kelekar 50 50 100
Jumlah 1.100 1,101 100,09
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Muara Enim Tahun 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-114
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2012 Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Muara Enim telah melayani
pencatatan perkawinan secara gratis kepada 1.101 pasangan suami isteri
dari keluarga kurang mampu dari target 1.100 pasang terealisasi 1.101
pasang atau 100,89%.

Pasangan suami isteri tersebut telah melaksanakan perkawinan secara


syah menurut agama tetapi belum memiliki akta nikah terutama dari
Keluarga kurang mampu kegiatan pelayanan pencatatan perkawinan gratis
dilaksanakan bekerjasama dengan Kementerian Agama Kabupaten
Muara Enim (khususnya KUA Kecamatan).

Mengingat masih banyak masyarakat kurang mampu yang telah


melaksanakan perkawinan secara syah menurut agama belum memiliki
akta nikah, kiranya kegiatan pelayanan pencatatan perkawinan secara
gratis tetap dapat dilaksanakan untuk masa-masa mendatang.

Tabel 4.17
Pelayanan Pembuatan Akta Kelahiran gratis
bagi anak umur 0 s/d 4 tahun 2011 dan pembuatan
akta kelahiran gratis untuk semua umur di Tahun 2012
2011 2012
No Kecamatan
(Orang) (Orang)
1 Semende Darat Ulu 299 441
2 Semende Darat Tengah 258 196
3 Semende Darat Laut 274 226
4 Tanjung Agung 713 967
5 Lawang Kidul 1.438 1.563
6 Muara Enim 1.406 1.895
7 Ujan Mas 958 852
8 Benakat 310 204
9 Gunung Megang 838 1.528
10 Talang Ubi 1.143 1.704
11 Tanah Abang 472 703
12 Penukal 510 641
13 Penukal Utara 408 362
14 Abab 560 625
15 Rambang Dangku 975 668
16 Rambang 349 642
17 Lubai 617 1.056
18 Lembak 570 432
19 Gelumbang 1.192 1.204
20 Sungai Rotan 397 208
21 Muara Belida 304 33
22 Kelekar 281 228
Jumlah 14.272 16.378

Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Muara Enim Tahun 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-115
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Pada tahun 2012 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten


Muara Enim telah menerbitkan akta kelahiran gratis anak umur 0 s/d 4
tahun sebanyak 16.378 akta kelahiran.Sedangkan untuk lebih
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil Kabupaten Muara Enim melaksanakan pelayanan pembuatan
akta kelahiran gratis untuk semua umur, hal ini sesuai dengan Perda
Kabupaten Muara Enim Nomor 6 Tahun 2011 tentang Retribusi jasa umum
berlaku bagi pemohon baru maupun kutipan kedua.

Tahun Anggaran 2012 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten


Muara Enim menargetkan penerbitan akta kelahiran gratis sebanyak 8.000
akta kelahiran terealisasi 16.378 akta kelahiran atau 204.73%.

5) Prestasi/keberhasilan dalam pembangunan yang telah dicapai oleh Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Muara Enim adalah sebagai

berikut :

 Penghargaan dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia atas peran


sertanya dalam mewujutkan tertib administrasi kependudukan melalui
pencapaian Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK).
 Piagam Penghargaan dari Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan anak Republik Indonesia atas Pelayanan Akta Kelahiran
secara gratis.

g. Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Urusan Wajib Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera diselenggarakan oleh

Satuan Kerja Perangkat Daerah Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan

Perempuan. Pada Tahun Anggaran 2012 Alokasi dana sebesar

Rp.10.292.770.798,06,- terealisasi sebesar Rp.9.844.427.232,- atau 95.64%

dengan rincian realisasi belanja sebagai berikut :

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-116
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

1) Belanja Tidak Langsung, direncanakan sebesar Rp.5.996.186.448,06,-


terealisasi sebesar Rp.5.734.951.605,- atau 95.64 % yang diarahkan untuk
membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahan Penghasilan PNS
berdasarkan Pertimbangan Objektif Lainnya (uang makan dan tunjangan
kesejahteraan tahunan).
2) Belanja Langsung, dialokasikan anggran sebesar Rp.4.296.584.350,-
terealisasi Rp.4.109.475.627,- atau 95,65% yang diarahkan untuk membiayai
14 program dan 45 Kegiatan diantaranya : Pelayanan Pemasangan
Kontrasepsi KB dan Operasional Mobil Unit Pelayanan, Pengadaan
Kontrasepsi dan Peralatan Medis, Orientasi Pemberdayaan Ekonomi
Keluarga melalui UPPKS, Pengelolaan Data dan Informasi, Fasilitator Farum
Pelayanan KRR bagi Kelompok Peningkatan Akses dan Kualitas PIK KRR,
Fasilitasi Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan
Perempuan, Pelaksanaan Kebijakan Perlinndungan Perempuan di Daerah
Penyuluhan tindak Kekerasan terhadap Perempuan (TKTP).
3) Capaian kinerja kurang dari 85% sebagai berikut :

 Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya Air dan Listrik,


dialokasikan dana sebesarRp.55.200.000,- realisasi sebesar
Rp.22.586.527,- atau 40,92%. Hal ini direalisasikan sesuai dengan
pemakaian sebagai upaya penghematan.
 Belanja Bahan Praktek/Keterampilan/Peraga/Penolong/Material Sarana
Kerja PLKB ( DAK), dialokasikan dana sebesar Rp.294.168.000,- realisasi
sebesar Rp.242.432.400,- atau 82,41 %. Sisa lebih anggaran pada
kegiatan ini merupakan sisa penawaran dari pihak ke-III, namun realisasi
kinerja kegiatan (output) dengan capian target 84 Set PLKB KIT terealisasi
100%.
 Pendidikan dan Pelatihan Formal, dialokasikan dana sebesar
Rp.24.000.000,- realisasi sebesar Rp.19.500.000,- atau 81,25 %.
Hal tersebut diakibatkan oleh jadwal pelaksanaan kegiatan pelatihan formal
sering bersamaan dengan kegiatan program personil di Badan KB-PP,
selain itu pengiriman peserta pelatihan dilakukan secara selektif hanya
diperkenankan untuk pelatihan yang dilaksakan oleh institusi Pemerintah
atau Lembaga Non Pemerintah yang bekerja sama/direkomendasikan oleh
departemen terkait.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-117
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Pengadaan IUD KIT, dialokasikan dana sebesar Rp.166.250.000,- realisasi


sebesar Rp.139.650.000,- atau 84,00 %. Sisa lebih anggaran pada
kegiatan ini merupakan sisa penawaran dari pihak ke-III, namun realisasi
kinerja kegiatan (output) dengan capian target 35 Set IUD KIT terealisasi
100%.
4) Pencapaian Program Tahun 2012

 Program Keluarga Berencana

 Peserta KB Baru
Pencapaian Peserta KB Baru Tahun 2012 sebanyak 49.037 peserta
atau 124,74% dari Perkiraan Permintaan Masyarakat (PPM) sebesar
39.311. ini berarti adanya kenaikan jika dibandingkan dengan tahun
2011 sebanyak 48.015 dari target 41.591 adanya kenaikan 6.424
akseptor atau 13.38% secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.18
PENCAPAIAN PESERTA KB BARU TAHUN 2011-2012

PENCAPAIAN
TARGET % PB / TARGET
NO KECAMATAN PESERTA KB BARU

2011 2012 2011 2012 2011 2012


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Semende Darat Laut 1366 1120 1281 1526 93,78 136,25
2 Tanjung Agung 2178 2407 2633 2552 120,89 106,02
3 Muara Enim 2393 3085 5264 4018 219,97 130,24
4 Gunung Megang 2040 1932 2164 2555 106,08 132,25
5 Talang Ubi 3409 2926 3670 4345 107,66 148,50
6 Gelumbang 1968 2565 3306 2547 167,99 99,30
7 Lubai 2693 2107 2577 2319 95,69 110,06
8 Rambang Dangku 2370 2151 2562 2640 108,10 122,73
9 Lawang Kidul 2573 2288 2619 2428 101,79 106,12
10 Penukal 1885 2214 2542 2707 134,85 122,27
11 Sungai Rotan 2148 1777 2083 2361 96,97 132,86
12 Semende Darat Tengah 1407 1044 1228 1318 87,28 126,25
13 Semende Darat Ulu 1482 1029 1221 1339 82,39 130,13
14 Ujan Mas 1257 1120 1233 1869 98,09 116,88
15 Tanah Abang 2496 1518 2175 1821 87,14 119,96
16 Lembak 1874 1601 1816 2034 96,91 127,05
17 Rambang 1644 1634 1940 2732 118,00 167,20
18 Penukal Utara 1180 1359 1520 2205 128,81 162,25
19 Benakat 1259 1203 1374 1072 109,13 89,11
20 Abab 1444 1668 1785 1848 123,61 110,79
21 Kelekar 1298 1506 1771 1639 136,44 108,83
22 Muara Belida 1227 1057 1251 1162 101,96 109,93
KABUPATEN 41.591 39.311 48.015 49.037 115,45 124,74
Sumber : BKB-PP Kabupaten Muara Enim Tahun 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-118
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Pencapaian Peserta KB baru di Kabupaten Muara Enim pada


tahun 2012 berdasarkan Mix Kontrasepsi dapat dilihat pada tabel
berikut:

Tabel 4.19
PENCAPAIAN PESERTA KB BARU PADA TAHUN 2012
BERDASARKAN MIX KONTRASEPSI
Target pada
No Mix Kontrasepsi Pencapaian %
Tahun 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (4/3x100)
1 IUD 843 815 96,68
2 MOW 172 120 69,77
3 MOP 54 54 100,00
4 Kondom 3.035 2.677 88,20
5 Implant 3.827 4.988 130,34
6 Suntikan 12.208 22.209 181,92
7 Pil 19.172 18.174 94,79
Jumlah 39.311 49.037 124,74
Sumber : BKB-PP Kabupaten Muara Enim Tahun 2012

 Pembinaan pserta KB Aktif


Pembinaan peserta KB Aktif sampai dengan tahun 2012 sebesar
137.845 peserta atau 85,47% dari Pasangan Usia Subur (PUS)
sebanyak 161.284 hal ini berarti adanya kenaikan jika dibandingkan
dengan tahun 2011 sebanyak 133.385 dari PUS 176.584. Adanya
kenaikan 4.460 akseptor atau 3,34 % secara rinci dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :

Tabel 4.20
PESERTA KB AKTIF TAHUN 2011-2012

PUS PESERTA KB AKTIF % PA / PUS


NO KECAMATAN

2011 2012 2011 2012 2011 2012


(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (5/3x100) (8) (6/4x100)
1 Semende Darat Laut 3109 2825 2237 2583 71,95 83,08
2 Tanjung Agung 8992 7620 6750 6258 75,07 69,60
3 Muara Enim 11510 11360 8296 7897 72,08 68,61
4 Gunung Megang 13257 12964 10003 10963 75,45 82,70
5 Talang Ubi 16690 15521 12472 14634 74,73 87,68
6 Gelumbang 14500 12000 10738 10169 74,06 70,13
7 Lubai 12159 9554 8540 7969 70,24 65,54
8 Rambang Dangku 12886 14827 9272 10615 71,95 82,38
9 Lawang Kidul 15089 14016 12051 11609 79,87 76,94
10 Penukal 7049 6605 6026 5955 85,49 84,48
11 Sungai Rotan 7333 5715 5494 5500 74,92 75,00
12 Semende Darat Tengah 2449 2650 1833 2215 74,85 90,45
13 Semende Darat Ulu 3212 3430 2446 2737 76,15 85,21
14 Ujan Mas 5435 4857 4145 4473 76,26 82,30
15 Tanah Abang 9692 7277 7006 7186 72,29 74,14
16 Lembak 9794 7333 7198 6156 73,49 62,85
17 Rambang 5107 4711 3539 3665 69,30 71,76
18 Penukal Utara 5842 6937 5197 6757 88,96 115,66
19 Benakat 2100 1794 1631 1718 77,67 81,81
20 Abab 4884 4415 4375 4392 89,58 89,93
21 Kelekar 2895 2700 2188 2270 75,58 78,41
22 Muara Belida 2600 2173 1948 2124 74,92 81,69
JUMLAH KABUPATEN 176584 161284 133385 137845 75,54 85,47
Sumber : BKB-PP Kabupaten Muara Enim Tahun 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-119
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Rincian Peserta KB Aktif Kabupaten Muara Enim Tahun 2012


berdasarkan MIX Kontrasepsi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.21
PESERTA KB AKTIF S/D TAHUN 2012 BERDASARKAN MIX KONTRASEPSI

Mix Target s/d % dari


No PUS Pencapaian % dari PUS
Kontrasepsi 2012 Target
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (5/3x100) (7) (5/4x100)
1 IUD 1.523 161.284 3.675 241,30 2,66
2 MOW 2.734 3.326 121,65 2,41
3 MOP 1.142 1.024 89,67 0,74
4 Kondom 2.396 4.874 203,42 3,53
5 Implant 16.990 23.468 138,13 16,98
6 Suntikan 37.211 56.885 152,87 41,15
7 Pil 26.898 44.593 165,79 32,26
JUMLAH 88.894 137.845 155,07 85,47
Sumber : BKB-PP Kabupaten Muara Enim Tahun 2012

 Peserta KB Pria

Dari jumlah KB Aktif sebanyak 137.845 peserta, terdapat peserta KB

pria sebanyak 5.898 peserta atau 4,28 % terdiri dari peserta KB MOP

sebanyak 1.024 peserta dan Kondom sebanyak 4.874 peserta dari

jumlah peserta KB aktif. Hasil dari pelayanan Kontap KB Pria (MOP)

terdapat peserta KB Baru Pria yang dilayani di Rumah Sakit Umum

Daerah sebanyak 1 Orang peserta, yang dilayani di Rumah Sakit PTBA

sebanyak 36 peserta, yang dilayani Rumah Sakit Rika Amelia

Palembang sebanyak 17 peserta sehingga hasil yang dicapai pelayanan

Kontap KB Pria tahun 2012 sebanyak 54 peserta. Bila dilihat dari jumlah

peserta KB pria dari 6.132 (4,60%) peserta pada tahun 2011 menjadi

5.898 peserta 4,28 % pada tahun 2012. Dari peserta KB aktif MOP

mengalami Menopause sebanyak 13 Orang peserta, dari peserta

Kondom Menopause 221 Orang peserta KB di Kabupaten Muara Enim.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-120
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Tabel 4.22
PENCAPAIAN PESERTA KB AKTIF PRIA
MENURUT KECAMATAN MUARA ENIM S.D DESEMBER 2012

PA PA PA PRIA TOTAL %PA PRIA PPM PA % PRIA


NO KECAMATAN THD TOTAL
MOP KDM (MOP+KDM) PA PA PRIA THD PPM
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (5/6x100) (8) (9) (5/8x100)
1 Semende Darat Laut 95 130 225 2583 8,71 142 158,45
2 Tanjung Agung 19 257 276 6258 4,41 128 215,63
3 Muara Enim 49 622 671 7897 8,50 616 108,93
4 Gunung Megang 38 125 163 10963 1,49 93 175,27
5 Talang Ubi 28 523 551 14634 3,77 221 249,32
6 Gelumbang 96 403 499 10169 4,91 294 169,73
7 Lubai 121 286 407 7969 5,11 315 129,21
8 Rambang Dangku 54 280 334 10615 3,15 148 225,68
9 Lawang Kidul 93 304 397 11609 3,42 228 174,12
10 Penukal 59 118 177 5955 2,97 147 120,41
11 Sungai Rotan 52 53 105 5500 1,91 73 143,84
12 Semende Darat Tengah 18 24 42 2215 1,90 29 144,83
13 Semende Darat Ulu 15 12 27 2737 0,99 31 87,10
14 Ujan Mas 44 137 181 4473 4,05 80 226,25
15 Tanah Abang 35 346 381 7186 5,30 353 107,93
16 Lembak 120 100 220 6156 3,57 198 111,11
17 Rambang 12 92 104 3665 2,84 59 176,27
18 Penukal Utara 18 386 404 6757 5,98 134 301,49
19 Benakat 1 57 58 1718 3,38 24 241,67
20 Abab 29 547 576 4392 13,11 160 360,00
21 Kelekar 28 50 78 2270 3,44 55 141,82
22 Muara Belida 0 22 22 2124 1,04 10 220,00

KABUPATEN 1.024 4.874 5.898 137.845 4,28 3.538 166,70


Sumber : BKB-PP Kabupaten Muara Enim Tahun 2012

 Program Keluarga Sejatera


Kegiatan Kelompok Bina-bina (BKB, BKR, BKL) dan Kelompok UPPKS
secara total mengalami Peningkatan, baik dari Jumlah Kelompok maupun
jumlah anggota. Hal ini dikarenakan tingginya partisipasi masyarakat
dalam Kegiatan Kelompok dan tersedianya BKB KIT dan KIE KIT, tetapi
jika dilihat perkecamatan ada kelompok yang mengalami penurunan.

Adapun perkembangan kelompok maupun anggota sebagai berikut :

 Pembinaan ketahanan Keluarga melalui Bina Keluarga Balita (BKB)


sebayak 177 kelompok dengan jumlah anggota 13.718 anggota.
 Pembinaan Ketahanan Keluarga melalui Bina Keluarga Remaja (BKR)
sebanyak 68 kelompok dengan jumlah anggota sebanyak 9.792
anggota.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-121
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Pembinaan Ketahanan Keluarga melalui Bina Keluarga Lansia (BKL)


sebanyak 84 kelompok dengan jumlah anggota sebanyak 6.914
anggota, secara rinci dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.23
JUMLAH KELOMPOK BKB, BKR DAN BKL
PER KECAMATAN MUARA ENIM TAHUN 2011 DAN 2012
BKB BKR BKL
NO KECAMATAN DES DES DES DES DES DES
2011 2012 2011 2012 2011 2012
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Semende Darat Laut 10 10 10 10 2 10


2 Tanjung Agung 12 12 7 7 3 4
3 Muara Enim 4 3 3 2 2 2
4 Gunung Megang 10 10 2 2 2 2
5 Talang Ubi 7 7 2 0 2 2
6 Gelumbang 7 7 2 2 1 5
7 Lubai 21 21 2 1 1 1
8 Rambang Dangku 25 25 1 3 1 1
9 Lawang Kidul 7 7 2 0 7 7
10 Penukal 3 13 2 13 1 2
11 Sungai Rotan 7 7 2 2 1 1
12 Semende Darat Tengah 4 4 3 3 11 11
13 Semende Darat Ulu 1 1 2 1 1 1
14 Ujan Mas 11 11 5 5 5 5
15 Tanah Abang 7 7 2 3 1 1
16 Lembak 10 4 3 3 8 8
17 Rambang 5 5 2 2 10 12
18 Penukal Utara 4 4 2 1 1 1
19 Benakat 6 6 4 4 2 2
20 Abab 2 2 2 1 2 2
21 Kelekar 7 7 2 2 2 2
22 Muara Belida 4 4 2 1 2 2
KABUPATEN 174 177 64 68 69 84
Sumber : BKB-PP Kabupaten Muara Enim Tahun 2012

h. Urusan Wajib Sosial

Untuk urusan wajib Sosial diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah

Dinas Sosial Pada Tahun Anggaran 2012 dialokasikan dana sebesar

Rp.8.111.936.760,63,- untuk membiayai Belanja Tidak Langsung dan Belanja

Langsung terealisasi sebesar Rp.7.863.866.793,- atau 96,94 %, dengan rincian

belanja sebagai berikut :

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-122
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

1) Belanja Tidak Langsung direncanakan sebesar Rp.1.722.049.335,63,-

terealisasi sebesar Rp.1.598.454.838,-atau 92,82% diarahkan untuk

membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahan Penghasilan PNS

berdasarkan Petimbangan Objektif Lainnya (uang makan dan tunjangan

kesejahteraan tahunan).

2) Belanja Langsung dialokasikan anggaran sebesar Rp.6.389.887.425,-

terealisasiRp.6.265.411.955,-atau 98,05%, yang diarahkan untuk membiayai

10 program dan 35 kegiatan, antara lain :

 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, terdiri dari 15 kegiatan


dengan alokasi dana Rp.666.793.000,- terealisasi Rp.644.414.864,- atau
96,65 %. Antara lain untuk kegiatan belanja rutin pelayanan administrasi
perkantoran pada SKPD Dinas Sosial Tahun 2012.

 Program Peningkatan Sarana dan prasarana Aparatur dengan alokasi


dana Rp.405.000.000,- terealisasi Rp.371.808.625,- atau 91,80 % yang
dianggarkan untuk Pengadaan Kendaraan Dinas Operasional 2 unit Motor
Dinas dan 2 Unit Perahu Karet, serta Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala
gedung kantor yaitu Pembuatan Lahan Parkir di Taman Makam Pahlawan
Ksatria Pertiwi Muara Enim dan Pagar Taman Makam Pahlawan di Desa
Tempirai kecamatan Penukal Utara Kabupaten Muara Enim.

 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan alokasi


danaRp.40.000.000,- terealisasi Rp.25.750.000,- atau 64,38 % yang
diarahkan untuk kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal Pegawai
Negeri Sipil Dinas Sosial.

 Program Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dengan


alokasi danaRp.50.000.000,- terelisasi Rp.49.999.000,- atau 100%,
diarahkan untuk kegiatan Penyusunan Pelaporan Akhir Tahun dan
Kegiatan Penyusunan RKA/DPA/DPPA SKPD Dinas Sosial Kabupaten
Muara Enim.

 Program Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan PMKS lainnya yaitu pada
kegiatan peningkatan kemampuan (Capacity Building), Petugas dan
Pendamping Sosial Pemberdayaan fakir Miskin, KAT dan PMKS dengan
alokasi dana sebesarRp.915.952.000,- terealisasi Rp.909.389.500,- atau
99,28 %. antara lain untuk membiayai Pendataan PMKS di 22 Kecamatan

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-123
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

dalam Kabupaten Muara Enim, dan untuk penyusunan data analisis


permasalahan Keluarga Miskin terutama untuk Komunitas Adat Terpencil di
Kabupaten Muara Enim sebanyak 40 KK di Kecamatan Semende Darat
Tengah, Pembinaan 32 KUBE Fakir Miskin di Kecamatan Muara Belida
dari dana APBN dan 16 KUBE di Kecamatan Muara Enim dari dana APBD
serta Pemberdayaan Keluarga dalam bentuk pemberian Bantuan Bahan
Bangunan Rumah Tak Layak Huni 80 KK di 6 kecamatan dalam Kabupaten
Muara Enim dan 15 KK di Kecamatan Talang Ubi (dana APBD Provinsi).

 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial, dengan alokasi


dana sebesar Rp.684.235.000,- terealisasi Rp.631.467.041,- atau 97,41 %.
Diarahkan untuk kegiatan Koordinasi Perumusan Kebijakan dan
Sinkronisasi Pelaksanaan Upaya-Upaya Penanggulangan Kemiskinan dan
Penurunan Kesenjangan, melalui Rakor Perencanaan Bidang Sosial se-
Sumatera Selatan di Kabupaten Muara Enim, dengan alokasi
danaRp.200.000.000,- terealisasi sebesar Rp.193.451.700,- atau 96,73 %
dan kegiatan Penanganan Masalah - masalah Strategis yang menyangkut
Tanggap, Cepat, Darurat dari Kejadian Luar Biasa, dengan alokasi dana
sebesar Rp.448.235.000,- terealisasi Rp.438.015.341,- atau 97,72 %.
Antara lain untuk membiayai operasional Taruna Siaga Bencana
(TAGANA) sebanyak 104 orang anggota TAGANA dan pengadaan Buffer
stok pangan untuk bantuan korban bencana tahun 2012 di Kabupaten
Muara Enim.

 Program Pembinaan Anak Terlantar, dengan alokasi dana


Rp.100.000.000,- terealisasi Rp.90.992.500,- atau 90,99 %, yaitu untuk
bantuan biaya transportasi kepada 39 orang terlantar dalam Kabupaten
Muara Enim, dan biaya kursus komputer satu paket selama 3 bulan secara
rutin kepada 100 orang anak terlantar yang di arahkan kepada anak-anak
usia sekolah di Panti Asuhan dan anak dari keluarga kurang mampu dalam
Kabupaten Muara Enim.

 Program Pembinaan Para Penyandang cacat dan Eks Trauma dengan


alokasi dana sebesar Rp.355.495.000,- terealisasi sebesar
Rp.346.436.500,- atau 97,45 %, yaitu untuk membiayai Kegiatan
Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan elektronik bagi 15 Orang
Penyandang cacat, dan Kegiatan Pendayagunaan Penyandang Cacat dan
Eks Trauma, untuk Pengadaan alat bantu panyandang cacat sebanyak 65
buah alat bantu cacat dan biaya operasional pelaksanaan UPSK (Unit
Pelayanan Sosial Keliling).

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-124
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo dengan alokasi dana


Rp.284.919.000,- terealisasi sebesar Rp.284.379.000,- atau 99,81 %, Yaitu
untuk membiayai kegiatan Pelayanan Jaminan Sosial Lanjut Usia (PJSLU)
berupa bantuan permakan (Sembako) bagi Lanjut Usia Terlantar sebanyak
50 Orang di 4 Desa (Desa Muara Lawai, Desa Tegal Rejo, Desa Bulang,
dan Desa Tempirai) dalam Kabupaten Muara Enim, yaitu
senilaiRp.300.000,- perbulan dan monitoring PJSLU dari dana APBN
sebanyak 70 orang di 7 Desa dalam Kecamatan Muara Enim, Lawang
Kidul, Ujan Mas, dan Gunung Megang.

 Program Pemberdayaan Kelembagaan Perlindungan Sosial dengan


alokasi danaRp.2.923.547.425,- terealisai Rp.2.910.774.925,-, atau 99,56
%, yang terdiri dari :

 Kegiatan Pengembangan Model Kelembagaan Kesejahteraan Sosial,


dalam rangka pembinaan Lembaga Konsultasi kesejahteraan keluarga
(LK3) di Kabupaten Muara Enim, dengan alokasi dana Rp.50.000.000,-
terealisasi sebesar Rp.48.206.500,- atau 96,41 %.

 Kegiatan Operasional dan Pemeliharaan Taman Makam Pahlawan


(TMP) di Kabupaten Muara Enim dengan alokasi dana Rp.100.000.000
terealisasi Rp.92.883.500,- atau 92,88 %, untuk operasional petugas
Penjaga Makam Pahlawan dan Kebersihan 4 Taman Makam Pahlawan
dalam Kabupaten Muara Enim.

 Monitoring Evaluasi dan Pelaporan Penyaluran Beras Keluarga Miskin,


dialokasikan dana sebesar Rp.2.751.547.425,- terealisasi
Rp.2.747.686.925,- atau 99,86 %. Dialokasikan untuk biaya operasional
penyaluran RASKIN dari Kecamatan ke Desa dan dari Desa ke RTS.
Jumlah penerima raskin Kabupaten Muara Enim pada Tahun 2012
sebanyak 48.232 RTS dengan realisasi kinerja 100 %.

 Monitoring dan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial dialokasikan dana


sebesarRp.22.000.000,- terealisasi Rp.21.998.000,- atau 99,99 %
dengan capaian kinerja 100 %, yaitu untuk membiayai perjalanan Dinas
dalam rangka Monev Kelembagaan Kesejahteraan Sosial dalam
Kabupaten Muara Enim.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-125
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

3) Capaian kinerja keuangan yang tidak mencapai 85 % antara lain :

 Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik


dengan Anggaran sebesar Rp.27.000.000,- terealisasi sebesar
Rp.16.883.264, atau 62,53 %, hal ini disebabkan penggunan anggran
disesuaikan dengan kebutuhan dan efisiensi.
 Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Formal dengan Anggaran sebesar
Rp.40.000.000,- terealisasi sebesar Rp.25.750.000, atau 64,30 %, hal ini
disebabkan dalam pengiriman aparatur untuk mengikuti pendidikan formal
dan non formal dilakukan secara selektif sesuai dengan kebutuhan.
 Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor dengan anggaran
Rp.200.000.000,- terealisasi sebesar Rp.169.250.000,- atau 84,63%, hal ini
disebabkan adanya penghematan biaya upah tukang rehab taman makam
pahlawan kesatria pertiwi Muara Enim dan taman makam pahlawan
Tempirai.
4) Pada tahun 2012 Pemerintah Kabupaten Muara Enim mendapat prestasi di
Bidang Sosial berupa :

Piagam Penghargaan Kesetiakawanan Sosial dari Menteri Sosial Republik


Indonesia pada tanggal 20 Desember 2012 kepada Bapak. Ir. H. Muzakir Sai
Sohar, Bupati Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan atas dedikasi,
dukungan dan perhatian dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial.

i. Urusan Wajib Tenaga Kerja

Urusan wajib Tenaga Kerja diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang juga melaksanakan urusan

pilihan transmigrasi. Pada tahun anggaran 2012 alokasi belanja sebesar

Rp.3.881.420.247,79 teralisasi sebesar Rp.3.696.474.450,- atau 95,24% dengan

rincian belanja sebagai berikut :

1) Belanja Tidak Langsung direncanakan sebesar Rp.1.811.128.737,79


terealisasi sebesar Rp.1.730.855.600,- atau 95,57% yang diarahkan untuk
membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, tambahan penghasilan PNS
berdasarkan pertimbangan Objektif lainya (uang makan dan tunjangan
kesejahteraan tahunan).

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-126
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

2) Belanja Langsung, dialokasikan anggaran sebesar Rp.2.070.291.510,-

terealisasi Rp.1.965.618.850,- atau 94,94% yang diarahkan untuk membiayai

8 program dan 34 kegiatan diantaranya Program Administrasi Perkantoran,

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, Peningkatan Kualitas dan

Produktivitas Ttenaga Kerja, Peningkatan Kesempatan Kerja, Perlindungan

Lembaga Ketenagakerjaan, Pengembangan Wilaya Transmigrasi.

3) Realisasi capaian keuangan yang tidak mencapai 85% sebagai berikut :

 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik dialokasikan


sebesar Rp.33.000.000,- terealisasi sebesar Rp.14.311.220,- atau 43,37%
hal ini disesuaikan dengan pemakaian dan upaya penghematan anggaran.
 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
dialokasikan sebesar Rp.4.400.000,- terealisasi sebesar Rp.3.160.000,-
atau 71,82 % hal ini disesuaikan dengan kebutuhan.
 Pendidikan dan pelatihan Formal dialokasikan sebesar Rp.22.000.000,-
teralisasi sebesar Rp.14.800.000,- atau 67,27%. Hal ini dikarenakan untuk
melakukan pengiriman tenaga aparatur yang mengikuti pendidikan formal
dan non formal dilakukan secara selektif sesuai dengan kebutuhan.
 Pelatihan Pengembangan Kelembagaan Produktivitas dialokasikan
sebesar Rp.100.000.000,- terealisasi sebesar Rp.82.778.500,- atau
82,78%. Kegiatan ini untuk pelatiahan kewirausahaan bagi pengusaha kecil
sebanyak 20 orang, dan kepada peserta diberikan kelengkapan usaha
berupa mixer dan blender. Selanjutnya terjadi penghematan pembelian
kelengkapan usaha serta adanya efisiensi anggaran antara lain biaya
perjalanan dinas.
 Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat Transmigrasi dialokasikan
sebesar Rp.99.937.000,- teralisasi sebesar Rp.82.044.500,- atau 82,10%.
Kegiatan ini berupa pelatihan keterampilan bordir bagi ibu-ibu eks
transmigrasi Desa Muara Harapan dan Harapan Jaya sebanyak 20 orang
yang dilaksanakan di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Peserta pelatihan disediakan penginapan namun pada pelaksanaannya
seluruh peserta tidak memanfaatkan fasilitas penginapan yang disiapkan
panitia, sehingga biaya sewa penginapan tidak direalisasikan.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-127
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

4) Jumlah Pencari Kerja Tahun 2011-2012 dan Data Tenaga Kerja berdasarkan

Jabatan / Profession tahun 2011-2012 sebagaimana tabel 4.1 dan 4.2

Tabel 4.26
Jumlah Pencari Kerja tahun 2011 – 2012

Tahun 2011 Tahun 2012


Laki-Laki 19.725 Laki-Laki 1.531
Perempuan 1.586 Perempuan 1.107
Jumlah 21.311 Jumlah 2.638
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Tahun 2012

Jumlah pencari kerja tersebut berdaasarkan jumlah kartu kuning yang

diterbitkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Muara Enim

Tabel 4.27
DATA TENAGA KERJA BERDASARKAN JABATAN / PROFESSION
TAHUN 2011-2012
No Jabatan / Profession Tahun 2011 Tahun 2012
1 Pertanian, Perternakan dan Perikanan 22 -
2 Pertambangan dan Penggalian 41 306
3 Industri Pengolahan 4 -
4 Listrik, Gas dan Air - 86
5 Bangunan - -
6 Perdagangan Besar - -
7 Angkutan, Perdagangan dan Komunikasi 58 4
8 Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan - 175
9 Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 124 12
10 Pemerintah Kabupaten Muara Enim - -
Jumlah / Total 249 583
Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Tahun 2012

j. Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

Urusan wajib Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah diselenggarakan oleh Satuan

Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.

Pada Tahun Anggaran 2012 alokasi dana sebesar

Rp.3.060.469.480,77- dari alokasi dana tersebut terealisasi sebesar

Rp.2.905.610.301,- atau sebesar 94.94 % dengan rincian sebagai berikut :

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-128
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

1) Belanja Tidak Langsung dialokasikan anggaran sebesar

Rp.1.535.445.951,77,- terealisasi sebesar Rp.1.447.572.595,- atau 94,28 %

yang diarahkan untuk membiayai belanja gaji dan tunjangan Pegawai Negeri

Sipil, Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil berdasarkan

Pertimbangan Objektif lainnya (Uang makan dan tunjangan kesejahteraan

tahunan).

2) Belanja Langsung, dialokasikan Anggaran sebesar Rp.1.525.023.529,-

terealisasi sebesar Rp.1.458.037.706 ,- atau 95,61 % yang diarahkan untuk

membiayai 6 program dan 33 kegiatan, antara lain sebagai berikut :

 Koordinasi Penggunaan Dana Pemerintah bagi UMKM. Anggaran yang


dialokasikan untuk kegiatan ini sejumlah Rp.40.612.500,- dan terealisasi
sebesar Rp.40.405.000,- atau 99,49% antara lain untuk membiayai
kegiatan Koordinasi Penggunaan Dana Pemerintah bagi UMKM serta
terjalinnya koordinasi yang baik antara Pemerintah dengan UMKM
pengguna dana pemerintah pusat (Kementrerian Koperasi dan UKM),
Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumatera Selatan dengan UMKM dan
Koperasi.
 Pemantauan Pengelolaan Penggunaan dana Pemerintah bagi UMKM.
Anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan ini sejumlah Rp.43.837.500,-
dan terealisasi sebesar Rp.43.742.500,- atau 99,78%. Kegiatan ini
dimaksudkan antara lain untuk membiayai pelaksanaan Monitoring ke
koperasi yang mendapat bantuan dana bergulir dari Pemerintah,
pelaksanaan Monitoring dilakukan secara selektif dan efisien.
 Pengembangan Sarana Pemasaran Produk UMKM. Anggaran yang
dialokasikan dalam kegiatan ini sejumlah Rp.195.000.000,- dan terealisasi
sebesar Rp.194.649.000,- atau 99,82%. Kegiatan ini khusus diperuntukkan
untuk pelaksanaan rehab gudang KUD Jaya Desa Pajar Bulan Kecamatan
Semendo Darat Ulu 1 (satu) unit dan rehab kantor Koperasi Tani Mekar
Sari Desa Purun Kecamatan Penukal sebanyak 1 (satu) unit, dengan
hasil sarana dan prasarana koperasi, baik berupa bangunan kantor/gudang
penyimpanan pupuk.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-129
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Peningkatan Jaringan Kerjasama Antar Lembaga. Anggaran yang


dialokasikan untuk kegiatan ini sejumlah Rp.50.000.000,- dan terealisasi
sebesar Rp.45.616.500,- atau 91,23%. Kegiatan ini dilaksanakan untuk
membiayai pengiriman sebanyak 5 orang pelaku UKM untuk mengikuti
magang dan study banding ke pusat sentra ukiran di Kabupaten Jepara,
Provinsi Jawa Tengah.
 Penyelenggaraan Promosi Produk UMKM. Anggaran yang dialokasikan
untuk kegiatan ini sejumlah Rp.150.000.000,- dan terealisasi sebesar
Rp.139.937.000,- atau 93,29%. Kegiatan ini dilaksanakan dengan
mengikutsertakan UKM pada pameran/promosi SMESCO di Jakarta dan
mengikuti pelaksanaan Hari Koperasi Nasional (HARKOPNAS) ke- 65 di
Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah.
 Monitoring Evaluasi dan Pelaporan dialokasikan dana sebesar
Rp.41.547.000,- dan terealisasi sebesar Rp.40.965.000,- atau 98,60%.
antara lain untuk membiayai kegiatan Monitoring bagi koperasi yang
mendapatkan bantuan dana dari pemerintah dengan tujuan untuk
mengetahui tingkat perkembangan dan penggunaan dana bergulir yang
diterima Koperasi Simpan Pinjam/Unit Usaha Simpan Pinjam Koperasi
yang anggarannya bersumber dari APBD Kabupaten Muara Enim dan
APBN Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia.
 Inventarisasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dialokasikan dana sebesar
Rp.50.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp.48.715.000,- atau 97,43%
antara lain untuk membiayai kegiatan pendataan terhadap UKM aktif di
Kabupaten Muara Enim yang ditargetkan 50 UKM dan yang teralisasi data
83 UKM sehingga dapat diperoleh data yang akurat tentang eksistensi
UKM yang akan mempermudah di dalam melaksanakan pembinaan dan
pemberian bantuan kepada UKM tersebut.
 Pembangunan Sistem Informasi Perencanaan Pengembangan
Perkoperasian dialokasikan dana sebesar Rp.36.000.000,- dan terealisasi
sebesar Rp.34.418.000,- atau 95,61 % antara lain untuk membiayai
pembelian peralatan/perangkat-perangkat yang mendukung untuk
pelaksanaan pembangunan sistem informasi perkoperasian (2 unit laptop
dan 1 unit speedy beserta kelengkapan lainnya) sehingga data tentang
perkoperasian yang akurat dapat diakses secara Online oleh masyarakat
dan Dinas/Instansi yang berkepentingan, begitu juga dengan informasi-
informasi yang dibutuhkan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten
Muara Enim dapat dengan mudah untuk diakses melalui sistem ini.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-130
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Pembinaan Pengawasan dan Penghargaan Koperasi Berprestasi


(30 koperasi). Anggaran yang dialokasikan untuk kegiatan ini sejumlah
Rp.56.200.000,- dan terealisasi sebesar Rp.53.975.000,- atau 96,04 %.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap koperasi-koperasi aktif 30 Koperasi yang ada tersebar di
Kecamatan Rambang, Lawang Kidul, Muara Enim, Rambang Dangku,
Talang ubi, Ujan Mas, Gunung Megang, Benakat, Semendo Darat Ulu,
untuk membina koperasi yang aktif atau tidaknya usaha yang dilakukan
oleh koperasi tersebut, melihat pembukuan yang dilakukan, Aktif
melakukan Rapat Anggota Tahunan, serta melaksanakan kegiatan
Koperasi sesuai dengan kaidah dan manajemen koperasi. Selanjutnya
hasil tersebut dicatat untuk dilihat koperasi mana yang benar-benar
memenuhi kriteria sebagai koperasi aktif dan sehat yang selanjutnya akan
diberikan hadiah (reward) terhadap koperasi-koperasi tersebut.
 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan dialokasikan dana untuk kegiatan ini
sebesar Rp. 50.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 48.307.500,- atau
96,62 %. Antara lain untuk membiayai kegiatan Monitoring perkembangan
kelembagaan internal koperasi/koperasi unit desa.
 Penilaian Kesehatan Koperasi dialokasikan dana pada kegiatan ini sebesar
Rp. 50.000.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 49.578.233,- atau 99,16 %.
Antara lain untuk melakukan penilaian tingkat kesehatan Koperasi Simpan
Pinjam dan Unit Simpan Pinjam koperasi berdasarkan Peraturan Menteri
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Nomor
14/Per/M.KUKM/XII/2009, tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi
Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi.
 Peningkatan Sumber Daya Manusia Pengelola Koperasi/KUD dialokasikan
dana untuk kegiatan ini sebesar Rp. 117.142.829,- dan terealisasi sebesar
Rp. 112.102.329,- atau 95,70 % antara lain untuk membiayai kegiatan
study banding pengurus koperasi sejumlah 30 orang ke koperasi terbaik di
Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat. Dari kegiatan ini diharapkan dapat
diperoleh terobosan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia
(SDM)/pengurus koperasi sehingga ke depan koperasi-koperasi yang ada
di Kabupaten Muara Enim dapat menjadi koperasi yang berkualitas dan
menjadi percontohan bagi daerah-daerah lain.

Sementara perkembangan kelembagaan dan usaha koperasi di Kabupaten


Muara Enim mengalami peningkatan, baik dari penambahan jumlah
koperasi, anggota, permodalan dan Sisa Hasil Usaha (SHU) yang
diperoleh. Untuk lebih jelasnya terhadap perkembangan koperasi dapat di
lihat pada tabel di bawah ini :

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-131
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Tabel 4.28
Perkembangan Kelembagaan dan Usaha Koperasi
Posisi 31 Desember 2012
TAHUN
No URAIAN SATUAN
2009 2010 2011 2012
1 Total Koperasi unit 466 480 482 503

2 Total Koperasi Aktif unit 280 290 296 320

3 Total Koperasi Tidak Aktif unit 186 190 186 183

4 Koperasi Baru unit 8 14 2 7

5 Jumlah Anggota orang 50.696 51.127 51.136 53.278

6 Jumlah Koperasi RAT tepat waktu unit 84 84 85 90

7 Koperasi yang telah memiliki Manager orang 11 12 13 14

8 Jumlah Karyawan orang 202 207 215 231

9 Modal Sendiri Rp. Juta 40.429 42.114 42.325 43.251

10 Modal Luar Rp. Juta 14.075 16.359 16.779 18.027

11 Asset Rp. Juta 54.504 58.473 58.765 59.918

12 Omzet Rp. Juta 371.613 389.882 389.885 423.308

13 SHU Rp. Juta 7.509 7.659 7.780 7.938

Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012

Perkembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tahun 2010 -

2011 sebagaimana digambarkan pada Tabel di bawah ini.

Tabel 4.29
Perkembangan Usaha Mikro, kecil dan Menengah (UMKM)
Tahun 2009-2012
TAHUN
No URAIAN
2009 2010 2011 2012

1 Usaha Mikro 1.201 1.281 1.318 1.318


2 Usaha Kecil 2.229 2.329 2.379 2.379
3 Usaha Menengah 6 7 7 7

Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-132
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Untuk dana perkuatan permodalan terhitung sejak tahun 2008 s.d 2012,

dana bergulir yang diterima oleh koperasi dan UKM dalam Kabupaten

Muara Enim berikut jumlah koperasi dan sumber dana disajikan dalam

Tabel di bawah ini :

Tabel 4.30
Penyaluran dana Perkuatan Permodalan Koperasi dan UKM
Kabupaten Muara Enim Tahun 2005 s.d 2012
NO JUMLAH KOPERASI/UKM JUMLAH DANA (Rp) SUMBER DANA

1 7 Koperasi 650.000.000,- APBD Kab. Muara Enim

2 6 Koperasi 1.570.000.000,- LPDB Kementerian KUKM

3 1.749 UKM 34.232.023.333,- Mitra Binaan PTBA

JML 13 Koperasi dan 1.749 UKM 36.452.023.333,-

Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012

3) Prestasi-prestasi di bidang Koperasi dan UKM Kabupaten Muara Enim adalah


sebagai berikut :

 Juara Nasional Kelompok Usaha Simpan Pinjam Koperasi Tambah


Makmur Desa Kencana Mulya Kecamatan Rambang Tahun 2012
 Juara III Tingkat Provinsi Kelompok Koperasi Jasa, Koperasi Mekar Sari
Desa Purun Kecamatan Penukal Tahun 2012.
 Juara II Tingkat Provinsi Kelompok Koperasi Produsen, Koperasi
Dharmajati Desa Air Talas Kecamatan Rambang Dangku Tahun 2012.

k. Urusan Wajib Penanaman Modal

Urusan wajib Penanaman Modal dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) Kantor Penanaman Modal. Pada tahun 2012 alokasi belanja

langsung untuk membiayai urusan wajib penanaman modal sebesar

Rp.1.206.083.371,25,- terealisasi sebesar Rp.1.079.154.690,- atau 89.48%,

dengan rincian sebagai berikut :

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-133
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

1) Belanja Tidak Langsung, dialokasikan dana sebesar Rp.463.780.196,25,-

dengan realisasi Rp.438,838,555,- atau 94,62% berupa Gaji dan tunjangan

PNS, Tambahan Penghasilan PNS berdasarkan Pertimbangan Objek Lainnya

(Uang makan dan tunjangan kesejahteraan tahunan)

2) Belanja Langsung dialokasikan dana sebesar Rp.742.303.175,-terrealisasi

sebesar Rp.640.316.135,- atau 86,26% yang diarahkan untuk membiayai 6

Program dan 25antara lain yaitu :

a. Penyedian Jasa Surat Menyurat


Jumlah dana Anggaran sebesar Rp.7.030.000-, dengan realisasi
anggaran Rp.7.026.690, atau 99,95 % Program kegiatan tersebut untuk
membiayai kebutuhan jasa pengiriman surat menyurat dinas/instansi
lingkup pemerintah Kabupaten Muara Enim dan penyediaan belanja
perangko, materai benda pos lainnya.

b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik


Jumlah dana Anggaran sebesar Rp.19.200.000,- dengan realisasi
anggaran Rp.13.818.745,- atau 71,97 %. Program kegiatan tersebut untuk
membiayai jasa tagihan telpon, air dan rekening Listrik Kantor Penanaman
Modal namun dalam realisasi pelaksanaanya terdapat kendala yang
dihadapi dikarenakan Kantor Penanaman Modal yang tadinya berada di
kantor Ex PDA sekarang pindah ke gedung Sekolah dasar luar biasa
(SDLB) dimana pada gedung SDLB ini sumber daya air dan listrik tidak
terserap habis terutama penggunaan listrik yang tadinya di RKA untuk
membayar rekening listrik dengan KWH 5500 Watt sedangkan di gedung
SDLB hanya 2200 Watt.

c. Bimbingan Teknis Implementasi Peraturan Perundang-undangan


Jumlah dana Anggaran sebesar Rp.16.000.000,- dengan realisasi
anggaran Rp.15.450.000,- atau 97,13% Program kegiatan tersebut
dianggarkan untuk membiayai belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi
Aparatur Pemerintah.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-134
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

d. Penyelenggaran Pameran Investasi


Jumlah dana Anggaran sebesar Rp.126.682.500,- dengan realisasi
Rp.57.619,500,- atau 45,73% Program kegiatan tersebut dianggarkan
untuk membiayai belanja honorarium panitia pelaksana kegiatan, ATK.,
Cetak penggandaan, sewa stand Pameran Belanja, dekorasi, cetak brosur,
buklet, makan minum, penjaga stand pameran, perjalanan dinas dalam
daerah dan luar daerah Eselon III, IV dan Non eselon. Dalam
pelaksanaanya terdapat kendala dalam pencapaian realisasi disebabkan
karena dari alokasi dana untuk 3 (tiga) event yang diselenggarakan hanya
2 (dua) event sedangkan sisa 1 (satu) event lagi tidak terpakai karena tidak
ada event yang sesuai untuk di ikuti dari undangan yang diterima pada
Kantor Penanaman Modal.

e. Pengembangan Sistem Informasi Penanaman Modal


Jumlah dana Anggaran sebesar Rp.65.085.100,- dengan realisasi
Rp.63.470.000,- atau 97,52% Program kegiatan tersebut dianggarkan
untuk membiayai belanja honorarium panitia pelaksana kegiatan, belanja
jasa upah tenaga terlatih, dan Belanja Modal Pengadaan Design Website
Kantor Penanaman Modal.

f. Monitoring Evaluasi dan Pelaporan


Jumlah dana Anggaran sebesar Rp.63.285.000,- dengan realisasi
Rp.61.005.000,- atau 96,40% Program kegiatan tersebut dianggarkan
untuk membiayai honorarium Panitia Monitoring 22 Kecamatan/ Dinas
Instansi Kabupaten Muara Enim. Biaya Perjalanan dinas dalam rangka
meminta laporan Kegiatan Penanaman Modal per triwulan, semesteran ke
perusahaan–perusahaan yang ada di Kabupaten Muara Enim guna
Meningkatan Jumlah Data Laporan Investasi, melakukan Pembinaan
Pengawasan pelaksanaan pengendalian modal.

g. Sosialisasi Peraturan-peraturan Kebijakan Penanaman Modal


Jumlah dana Anggaran sebesar Rp.35.315.000,- dengan realisasi
Rp.34.035.500,- atau 96,38 % Program kegiatan tersebut dianggarkan
untuk membiayai Honorarium Panitia pelaksana kegiatan,belanja ATK,
Kegiatan Sosialisasi tentang Kebijakan dan PeraturanPenanaman Modal
yang diselenggarakan di Gedung Putri dayang Rindu dan biaya perjalanan
dinas luar daerah, perjalanan dinas dalam daerah.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-135
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

l. Urusan Wajib Kepemudaan dan Olah Raga, Kebudayaan dan Urusan Pilihan

Pariwisata

Urusan Wajib Kepemudaan dan Olah Raga, Urusan Wajib Kebudayaan dan

Urusan Pilihan Pariwisata dilaksanakan oleh Satuan Kerja Dinas Pemuda,

Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata. Pada tahun anggaran 2012 alokasi

anggaran SKPD Dinas Pemuda, Olah raga, Kebudayaan dan Pariwisata sebesar

Rp.9.190.504.840,- terealisasi sebesar Rp.7.936.847.450,- atau 86,36%, dengan

perincian sebagai berikut :

1) Belanja Tidak Langsung direncanakan sebesar Rp.2.226.353.540,08,-


terealisasi sebesar Rp.2.073.819.188,- atau 93,15 % yang diarahkan untuk
membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahan Penghasilan PNS
berdasarkan Pertimbangan Objektif Lainnya (uang makan dan tunjangan
kesejahteraan tahunan).
2) Belanja Langsung, dialokasikan anggaran sebesar Rp.6.964.151.300,-
terealisasiRp.5.863.028.262,- atau 84,19 % yang diarahkan untuk membiayai
12program dan 42kegiatan antara lain : Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran, Pengembangan Nilai Budaya, Pengelolaan Kekayaan budaya,
Pengelolaan Keragaman Budaya, Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur, Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan, Peningkatan Peran Serta Kepemudaan, Peningkatan Upaya
Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup Pemuda, Program
Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga, Peningkatan Sarana dan
Prasarana Olahraga, Pengembangan Destinasi Pariwisata, dan Program
Pengembangan Kemitraan.
3) Dalam pelaksanaan APBD tahun 2012 Dinas Pemuda, Olahraga,
Kebudayaan dan Pariwisata dapat merealisasikan kegiatan rata-rata
mencapai 85 %, namun ada beberapa kegiatan yang tidak terlaksana sesuai
dengan target capaian kinerja pada tahun 2012, diantaranya :

 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan dari


anggaran sebesar Rp.5.940.000,- telah terealisasi sebesar Rp.3.635.000,-
atau sebesar 61 % hal ini dikarenakan penggunaan dana sesuai dengan
kebutuhan dan prinsip efesiensi.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-136
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Penyediaan Makanan dan Minuman Kantor dari anggaran sebesar


Rp.11.520.000,- telah terealisasi sebesar Rp.4.350.000,- atau 37%, semula
direncanakan rapat staf dan rapat koordinasi dengan UPTD direncanakan
masing 24 kali dalam 1 tahun, dalam pelaksanaannya rapat tersebut
digabung dan dilaksanakan 12 kali dalam 1 tahun.
 Penyediaan Jasa Administarsi Lelang dari anggaran sebesar
Rp.10.795.000,- telah terealisasi sebesar Rp.8.679.000,- atau 80%, hal ini
dikarenakan proses administrasi lelang di Dinas Pemuda, Olahraga,
Kebudayaan dan Pariwisata hanya pengadaan langsung sedangkan
pekerjaan barang yang ditenderkan dibiayai oleh Unit Layanan Pengadaan
(ULP) Kabupaten Muara Enim, sehingga hanya direalisasikan sesuai
kebutuhan.
 Pelatihan keterampilan bagi pemuda dari anggaran sebesar
Rp.47.370.000,- telah terealisasi sebesar Rp.34.600.000,- atau 73,02%,
kegiatan ini berupa pelatihan ketrampilan pertanian bagi pemuda tingkat
kabupaten dan selanjutnya terhadap peserta terbaik akan diikutkan
pelatihan lanjutan di tingkat provinsi. Namun dalam pelaksanaannya di
tingkat Provinsi tidak dilaksanakan sehingga dana pengiriman ke provinsi
tidak terealisasi.
 Pelestarian dan aktualisasi adat budaya daerah dengan dana sebesar
Rp.34.467.500,- terealisasi sebesar Rp.6.893.500,- atau 20%. Kegiatan
dimaksudkan diarahkan untuk biaya tari sambut pada peringatan acara di
Kabupaten Muara Enim sebanyak 5 kali, dikarenakan kegiatan ini
dianggarkan pada APBD Perubahan 2012 yang hanya ada satu acara
tingkat kabupaten.
 Pengelolaan dan pengembangan pelestarian peninggalan sejarah
purbakala, museum dan peninggalan bawah air dengan dana sebesar
Rp.143.485.000,- terealisasi sebesar Rp.99.334.000,- atau 69,23%.
Kegiatan ini direncanakan untuk rehab puyang Pekik Nyaring dan rehab
rumah adat di Kecamatan Gelumbang. Berdasarkan hasil survei, anggaran
biayarehab puyang Pekik Nyaring sebesar Rp.98.000.000 sedangkan dana
yang tersedia hanya Rp.44.051.766,- sehinggatidak bisa dilaksanakan.
 Fasilitasi penyelenggaraan festival budaya daerah Rp.156.435.800,-
terealisasiRp.113.469.800,- atau 72,53%. Karena adanya kenaikan harga
backdrop yang melebihi anggaran sehingga tidak dapat direalisasikan, dan
adanya efesiensi dalam penggunaan biaya publikasi.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-137
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Peningkatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Olah Raga dengan


dana sebesar Rp.779.400.000,- terealisasi sebesar Rp.344.500.000,- atau
44 %. Kegiatan ini dipergunakan untuk membangun lapangan sepak
takraw dan panjat tebing. Dalam pelaksanaannya pembangunan panjat
tebing dengan dana sebesar Rp.434.900.000,- tidak terealisasi
dikarenakan setelah melalui proses pelelangan (sampai lelang ulang) tidak
ada yang melakukan penawaran, sedangkan untuk pelaksanaan kegiatan
secara penunjukan langsung waktunya sudah tidak memungkinkan lagi.
 Penyelenggaraan kompetisi olah raga dengan dana Rp.591.648.000,-
terealisasi Rp.369.623.000,- atau 62 %. Kegiatan ini diarahkan untuk
penyelenggaraan kompetisi liga eksekutif, liga serasan dan POR KORPRI
tingkat kabupaten dan provinsi. Namun dalam pelaksanaannya pengiriman
atlet untuk mengikuti POR KORPRI tingkat provinsi yang semula
direncanakan dilaksanakan pada bulan November 2012 berdasarkan surat
Gubernur Sumatera Selatan diundur menjadi bulan April 2013, sehingga
dana pengiriman ke provinsi tidak terealisasi.
 Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengembangan Kemitraan
Pariwisata dengan anggaran sebesar Rp. 67.809.000,- terealisasi sebesar
Rp 55.171.000,- atau 81,36%, dkarenakan adanya efesiensi penggunaan
dana makan minum.

Prestasi dibidang Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata yang


dicapai Tahun 2012 antara lain :

1. Bidang Pemuda
a) Pembinaan Organisasi Kepemudaan
Pemuda pelopor mendapat juara I di tingkat Provinsi dan dikirim ke Tingkat
Nasional meraih juara III An. Hanar Dono dari Kecamatan Tanah Abang

b) Pendidikan dan Pelatihan Dasar Kepemimpinan


Terkirimnya 3 (tiga) peserta untuk mengikuti Diklat Paskibraka di tingkat
Provinsi di Palembang

c) Fasilitas Aksi Bhakti Sosial Kepemudaan


Mengirim 20 peserta mendapat juara III ke tingkat Provinsi

d) Jambore Pemuda Indonesia


Peserta terdiri dari Kecamatan-Kecamatan yang ada di dalam Kabupaten
Muara Enim, Juara I lomba di bidang Kesenian dan Kebersihan Kecamatan
Abab.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-138
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

2. Bidang Olahraga

a) Cabang Olahraga Bulu Tangkis


Kegiatan kejuaraan Provinsi Sumsel

 Juara II Putra An. Duastio


 Juara III Putra An. Sandi Repangestu
 Juara III Putri An. Falendia
 Juara III Putri An. Nety

Kegiatan Pusri Open

- Juara II Putri An. Tri Rahmita


- Juara III Putra An. Destio

b) Cabang Olahraga Renang


 Juara I Putri An. Namira Kegiatan Olahraga Renang KRAPSU Se
Indonesia
 Perenang terbaik Se Sumsel An. Namira.
 Juara II An. Okta

c) Kejuaraan Triathlon 2012 di Provinsi Banten


 Juara I Putri dibidang mim sprint An. Yupita Efriani
 Juara III An. Basirun
 Juara II dibidang Sprint An. Dini Tiara
 Juara III An. Nurhavivi
 Juara II dibidang Sprint An. Kardimtoyo
 Cabang Motor (IMI)
- Kegiatan motor standar pabria pada event Yamaha Cup Race di
Yogyakarta An. Kalingga

3. Bidang Kebudayaan

a) Juara Harapan II Bujang Gadis Sumatera Selatan 2012 di Palembang


Nama : Sefriana
Alamat : Tanjung Enim
b) Juara I Pestifal Randik penyanyi terbaik putri.
c) Festival Sriwijaya piñata Artistik terbaik

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-139
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

4. Bidang Pariwisata
Pengunjung Hotel/ Penginapan di Kabupaten Muara Enim sebagai berikut:

a) Pengunjung Hotel/Penginapan Domestik Tahun 2011 berjumlah 91.440


orang pada Tahun 2012 jumlah Pengunjung meningkat menjadi 150.695
orang atau meningkat 86,6 %.
b) Pengunjung Hote/Penginapan wisatawan Manca Negara Tahun 2011
berjumlah 125 orang pada Tahun 2012 jumlah pengunjung meningkat
menjadi 185 orang atau meningkat 67,5%.

m. Urusan Wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Urusan wajib Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri diselenggarakan oleh

Satuan Kerja Perangkat Daerah Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan

Perlindungan Masyarakat, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Badan

Penanggulangan Bencana Daerah. Pada tahun anggaran 2012 alokasi dana untuk

membiayai urusan wajib ini sebesarRp.15.601.288.819,78,- terealisasi sebesar

Rp.14.409.767.585,- atau 92,36%, dengan rincian realisasi belanja sebagai

berikut :

a. Badan Kesatuan Bangsa, Politik & Perlindungan Masyarakat

1. Belanja tidak langsung direncanakan sebesar


Rp.1.605.922.631,65terealisasi sebesar Rp.1.508.516.807,-atau 93,93 %,
diarahkan untuk membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahan
Penghasilan PNS berdasarkan Pertimbangan Objektif Lainnya (Uang makan
dan tunjangan kesejahteraan tahunan).
2. Belanja langsung dialokasikan anggaran sebesar Rp.2.545.372.400,-
terealisasi sebesar Rp.1.992.343.950,-atau 78,27 %, diarahkan untuk
menyelenggarakan 9 Program dan 32 kegiatan antara lain : Penyediaan
jasa surat menyurat, Penyediaan jasa komunikasi. Sumber daya air dan
listrik, Penyediaan jasa kebersihan, Penyediaan jasa perbaikan peralatan
kerja, Penyediaan ATK, Penyediaan barang cetakan dan penggandaan,
Penyediaan komponen instalasi listrik/Penerangan bangunan kantor,

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-140
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor, Penyediaan Bahan Bacaan


dan Peraturan Perundang-Undangan,Rapat-Rapat Koordinasi dan
Konsultasi ke Luar Daerah, Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke
Dalam Daerah,Penyediaan Jasa Administrasi Lelang, Pengadaan Peralatan
Kebersihan, Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor, Pemeliharaan
Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional, Pendidikan dan Pelatihan
Formal, Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD, Penyusunan laporan Keuangan Semesteran, Penyusunan Pelaporan
Keuangan Akhir Tahun, Penyusunan RKA dan DPA SKPD, Peningkatan
Kerjasama Dengan Aparat Keamanan Dalam Tekhnik Pencegahan
Kejahatan, Peningkatan Kapasitas Aparat Dalam Rangka Pelaksanaan
Siskamswakarsa di Daerah, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan,
Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam Kehidupan Beragama,
Peningkatan Rasa Solidaritas dan Ikatan Sosial di Kalangan Masyarakat ,
Penelitian Khusus terhadap Calon Kepala Desa, Fasilitasi Pencapaian
Halaqoh dan Berbagai Forum Keagamaan lainnya Dalam Upaya
Peningkatan Wawasan Kebangsaan, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat,
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Ketahanan Perekonomian Daerah,
Penyuluhan Kepada Masyarakat, forum-Forum Diskusi Politik, Tim
Penelitian dan Pemeriksaan Persyaratan Administrasi, Pengajuan,
Penyerahan dan Penggunaan Bantuan Keuangan kepada Partai Politik
Kabupaten Muara Enim.

3. Realisasi Keuangan yang tidak mencapai 85 % untuk urusan wajib Badan


Kesatuan Bangsa,Politik dan Perlindungan Masyarakat antara lain sebagai
berikut :
 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik dialokasikan
dana sebesar Rp.39.000.000,- terealisasi sebesar Rp.9.626.776,- atau
24,68 % . Hal ini direncanakan untuk membiayai 2 (dua) gedung kantor
dalam satu komplek yaitu Badan Kesbang, Pol & Linmas dan Exs Kantor
Ketahanan Pangan pada saat ini ditempati Bagian SDA Setda sehingga
pembayaran tersebut dilakukan oleh Bagian SDA dan sesuai dengan
rekening tagihan pemakaian.
 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah dialokasikan
dana sebesar Rp.380.645.000,- terealisasi sebesar Rp.249.254.000,-
atau 65,% , karena pada dana alokasi tersebut termasuk biaya perjalanan
dinas luar daerah peserta yang akan diikutkan untuk mengikuti kegiatan
diklat Intelijen Tingkat Dasar bagi Aparatur.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-141
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor dialokasikan dana sebesar


Rp.16.610.000,- terealisasisebesar Rp.12.610.000,- atau 75,92 %
karena adanya efisiensi pada pos jasa upah tukang.
 Pendidikan dan Pelatihan Formal dialokasikan dana sebesar
Rp.229.000.000,- diperuntukan mengikuti diklat dan bintek sebesar
Rp.55.000.000,- dan kegiatan diklat Intelijen Tingkat Dasar sebesar
Rp.174.000.000,- hanya terealisasi sebesar Rp.29.500.000,- atau 12,88
%. Hal ini disebabkan karena pendidikan pelatihan dilakukan atas
permintaan dari Pemerintah Pusat sedangkan untuk mengikuti diklat
Intelijen Tingkat Dasar tidak terealisasi karena tidak tercapainya
kesepakatan penjadwalan pelaksanaan dari Badan Intelijen dengan batas
akhir realisasi APBD Kabupaten Muara Enim Tahun Anggaran 2012.
 Peningkatan Kerjasama Dengan Aparat Keamanan Dalam Tekhnik
Pencegahan Kejahatan dialokasikan dana sebesar Rp.215.658.000,-
terealisasi sebesar Rp.177.642.309,-atau 82,37 %. Dan Peningkatan
Kapasitas Aparat Dalam Rangka Pelaksanaan Siskamswakarsa di
Daerah dialokasikian dana sebesar Rp.133.700.000,- terealisasi sebesar
Rp.112.363.265,- atau 84,04 %. Hal ini terjanjinya efisiensi karena
diterbitkannya Permendagri No.16/2011 bahwa tim pembina dihapuskan
dan adanya perubahan jam lembur, semula 6 jam perhari kerja menjadi 4
jam perhari kerja.
 Penelitian Khusus terhadap Calon Kepala Desa dialokasikan dana
sebesar Rp.84.782.500,- terealisasi sebesar Rp.67.974.410,- atau 80,18
%. Adapun dana yang tidak terealisasi adalah Belanja Uang Lembur PNS,
Hal ini hanyalah semata-mata upaya efisiensi dalam melakukan
penyelesaian pekerjaan dengan mengoptimalkan pejabat di SKPD Badan
Kesbang, Pol dan Linmas sehingga keterlibatan pejabat dari SKPD lain
dapat diminimalisir.
 Koordinasi forum-Forum Diskusi Politik dialokasikan dana Anggaran
sebesar Rp.60.905.000,- tidak terealisasi atau 0 %. Karena semula
direncanakan untuk melakukan koordinasi antar partai politik, LSM dan
Ormas dalam menciptakan kehidupan berdemokrasi secara kelembagaan
baik administrasi, keuangan yang akuntabel maupun implementasi
ditengah masyarakat sehingga tercipta suasana yang kondusif namun
setelah dilakukan permintaan kesediaan peserta dari partai politik, LSM
dan Ormas sebanyak 3 kali dan sampai dengan akhir tahun anggaran
hanya terdaftar sebanyak 19 orang dari target 100 orang peserta.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-142
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

b. Satuan Polisi Pamong Praja

1) Belanja Tidak Langsung direncanakan sebesar Rp.1.967.409.609,66

terealisasi sebesar Rp.1.911.909.885,00,- atau 97,18%, diarahkan untuk

membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, tambahan Penghasilan PNS

berdasarkan Pertimbangan Objektif Lainnya (Uang Makan dan Tunjangan

Kesejahteraan Tahunan).

2) Belanja Langsung dialokasikan Anggaran sebesar Rp.3.360.448.000,-

terealisasi Rp.3.249.126.482,- atau 96,69% yang diarahkan untuk

menyelenggarakan 8 Program dan 28 kegiatan antara lain : Kegiatan

Pelayanan Administrasi Perkantoran, Kegiatan Pemeliharaan Kantrantibmas

dan Pencengahan Tindakan Kriminal, Peningkatan Kerjasama dengan

Aparat Keamanan dalam Teknik Pecegahan Kejahatan, Kerjasama

Pengembangan Kemampuan Aparat Pol PP dengan TNI / POLRI, Kejaksaan

dan Penyuluhan Pecegahan Peredaran Minuman Keras dan Narkoba.

3) Realisasi Keuangan yang tidak mencapai 85% untuk urusan Wajib Badan

Satuan Polisi Pamong Praja antara lain sebagai berikut :

 Kegiatan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dialokasikan dana sebesar


Rp.18.000.000,- terealisasi sebesr Rp.9.417.782,- atau 52,32%, hal ini
disebabkan pembayaran rekening air menggunakan anggaran Badan
Penanggulangan Bencana Daerah, sedangkan untuk pembayaran
rekening listrik dan telepon disesuaikan dengan kebutuhan.
 Kegiatan Bimbingan Teknis Implementasi Perundang-undangan
dialokasikan dana sebesar Rp.124.900.000,- terealisasi sebesar
Rp.62.250.000,- atau 49,84%. Alokasi dana tersebut merupakan
pencadangan dana untuk peningkatan SDM dan minimnya realisasi
disebabkan Instansi Penyelenggaraan Pelatihan seperti Depdagri dan
Polri pada Tahun 2011 tidak mengadakan Diklat PPNS tingkat dasar pola
300 – 400 Jam, sehingga tidak ada pegawai yang dikirim untuk mengikuti
Diklat PPNS dan penggunaan anggaran disesuaikan dengan kebutuhan.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-143
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

c. Badan Penanggulangan Bencana Daerah

1) Belanja Tidak Langsung dialokasikan Anggaran sebesar


Rp.1.059.521.478.47,- terealisasi sebesarRp.1.008.182.487,- atau 95,15%
yang diarahkan untuk membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, tambahan
penghasilan PNS berdasarkan pertimbangan objektif lainnya (uang makan
dan tunjangan kesejahteraan tahunan).
2) Belanja langsungdialokasikan Anggaran sebesar Rp.5.062.614.700,-
terealisasiRp.4.739.687.974,- atau 93,62% yang diarahkan untuk
menyelenggarakan 7 program 31 kegiatan, antara lain Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur, Program Peningkatan Disiplin Aparatur, Program Peningkatan
Kapasitas Sumber Daya Aparatur Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan, Program Peningkatan Keamanan dan
Kenyamanan Lingkungan Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan
Korban Bencana Alam.
3) Realisasi Keuangan yang capaian yang kurang dari 85%:
 Penyediaan Jasa Surat menyurat yang dianggarkan sebesar
Rp.5.000.000,00, terealisasi sebesar 61,54 % atau sebesar
Rp.3.077.000,00, ini dikarenakan dalam pelaksanaan konsultasi dan
koordinasi kedinasan lebih banyak dilakukan melalui Koordinasi,
komunikasi melalui telpon dan faximile.
 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber daya Air dan Listrik yang
dianggarkan sebesar Rp.57.000.000,00 terealisasi 26,63 % atau sebesar
Rp.15.178.515,00. Kegiatan ini digunakan untuk biaya jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik untuk 3 rekening. Realisasi ini dikarenakan
pembayaran dilakukan berdasarkan pembayaran rekening yang diterima
setiap bulan.
 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan kerja yang dianggarkan sebesar
Rp.22.300.000,00 terealisasi 53,36%, atau sebesar Rp.11.900.000,00.
Kegiatan ini dialokasikan untuk biaya perbaikan peralatan kerja, kegiatan
tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan tingkat kerusakan peralatan
kerja.
 Pendidikan dan Pelatihan Formal yang dianggarkan sebesar
Rp.50.000.000,00 terealisasi 80,40% atau sebesar Rp.40.200.000,00.
Kegiatan ini dialokasi untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan formal

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-144
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia, yang dalam


pelaksanaannya dilakukan secara selektif hanya diperkenankan untuk
pelatihan yang dilaksanakan oleh institusi pemerintah atau lembaga
pemerintah yang bekerja sama/direkomendasikan oleh Departemen
Terkait, sesuai dengan edaran Bupati Muara Enim tanggal 18 Mei 2009
Nomor: 900/474/PPKAD/2009.
 Penyediaan Jasa Pendukung Administrasi/ tekhnis perkantoran yang
dianggarkan sebesar Rp.50.400.000,00 terealisasi 77,38% atau sebesar
Rp.39.000.000,00, disebabkan karena semula kegiatan ini direncanakan
untuk membayar belanja jasa upah penjaga malam sebanyak empat
orang akan tetapi terealisasi hanya tiga orang dikarenakan satu orang
menggundurkan diri.

n. Urusan Wajib Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Keuangan

a. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

Belanja Tidak Langsung direncanakan sebesar Rp.10.813.091.400,-


terealisasi Rp.10.365.948.367,- atau 95,86%, diarahkan untuk membiayai
belanja tetap dan tunjangan pimpinan dan anggota dewan.

b. Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah

Belanja Tidak Langsung Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah,


direncanakan sebesar Rp.621.745.595,95,- terealisasi sebesar
Rp.617.636.051,- atau 99,34%, diarahkan untuk membiayai belanja gaji,
tunjangan dan operasional Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

c. Sekretariat Daerah

1) Belanja Tidak Langsung, direncanakan sebesar Rp.9.983.205.710,14,-


terealisasi sebesar Rp.9.647.083.533,- atau 96,63% yang diarahkan
untuk membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahan
Penghasilan PNS berdasarkan Petimbangan Objektif Lainnya (uang
makan dan tunjangan kesejahteraan tahunan).

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-145
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

2) Belanja Langsung, dialokasikan anggaran sebesar Rp.50.472.438.450,-


terealisasi Rp.43.344.637.159,- atau 85,88% yang diarahkan untuk
membiayai 14 program dan 82 kegiatan antara lain : pelayanan
administrasi perkantoran, peningkatan sarana dan prasarana aparatur,
peningkatan disiplin aparatur, peningkatan kapasitas sumber daya
aparatur, peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja
dan keuangan, peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil
kepala daerah, peningkatan sistem pengawasan internal dan
pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH, optimalisasi pemanfaatan
teknologi informasi, peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah,
penataan peraturan perundang-undangan, penataan daerah otonomi
baru, pembinaan dan pengembangan aparatur, dan pengembangan
lembaga-lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan
keagamaan.
3) Dari seluruh kegiatan yang direncanakan, terdapat kegiatan yang
realisasi anggarannya kurang dari 85 %, dengan penjelasan sebagai
berikut :
 Kegiatan penyediaan jasa surat menyurat, dialokasikan sebesar
Rp.142.531.000,- terealisasi sebesar RP.106.161.000,- atau 74,48%,
hal ini disebabkan efisiensi anggaran khususnya pada biaya
perangko dan biaya tagihan pajak izin frekunsi radio SSB.
 Kegiatan penyediaan jasa peralatan dan perlengkapan kantor,
dialokasikan sebesar Rp. 174.900.000,- terealisasi sebesar
Rp. 79.945.032,- atau 45,71%, kurang optimalnya realisasi anggaran
tersebut disebabkan biaya sewa tenda, sewa sound system dan
sewa generator direalisasikan sesuai dengan kegiatan yang
dilaksanakan.
 Kegiatan penyediaan jasa jaminan barang milik daerah, dialokasikan
sebesar Rp. 1.210.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 920.132.750,-
atau 76,04%, kegiatan dialokasikan untuk membiayai asuransi
kendaraan dan gedung, akan tetapi dalam pelaksanaanya, untuk
biaya asuransi gedung Hotel Swarna Dwipa tidak bisa dilaksanakan
karena pengelolaan hotel tersebut dilakukan oleh pihak perusda.
 Kegiatan penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan
bangunan kantor, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 300.000.000,-
terealisasi sebesar Rp. 242.645.000,- atau 80,88%, hal ini
disebabkan biaya belanja lampu taman dan lampu hias tidak
teralisasi, karena kegiatan tersebut telah dialihkan ke Dinas Cipta
Karya dan Tata Ruang Kabupaten Muara Enim.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-146
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Kegiatan penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor,


dialokasikan sebesar Rp. 335.100.000,- terealisasi sebesar
Rp. 265.750.357,- atau 79,30%, hal ini disebabkan belanja komponen
peralatan SSB tidak direalisasikan karena anggaran tidak mencukupi
yang disebabkan kenaikan harga pada saat pelaksanaan kegiatan
tersebut.
 Kegiatan penyediaan makanan dan minuman, dialokasikan sebesar
Rp. 2.476.500.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.879.741.200,- atau
75,90%, hal ini disebabkan biaya makanan dan minuman rapat
direalisasikan sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan rapat.
 Kegiatan penyediaan jasa administrasi lelang, dialokasikan sebesar
Rp. 53.220.000,- terealisasi sebesar Rp. 39.953.500,- atau 75,07%,
hal ini disebabkan efisiensi pada biaya lembur pada pelaksanaan
kegiatan lelang.
 Kegiatan pengadaan peralatan rumah jabatan/dinas, dialokasikan
sebesar Rp. 500.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 386.173.120,-
atau 77,23%, kegiatan ini diarahkan untuk membiayai kebutuhan
inventaris rumah jabatan Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim,
terhadap sisa anggaran tersebut merupakan efisiensi anggaran yang
direalisasikan sesuai dengan kebutuhan.
 Kegaitan pengadaan tanah, dialokasikan sebesar Rp. 352.895.000,-
terealisasi sebesar Rp. 233.328.446,- atau 66,12%, kegiatan ini
diarahkan untuk pembebasan lahan yang terkena pelebaran jalan
negara dari simpang GOR sampai ke Jembatan Kepur, terhadap sisa
anggaran tersebut merupakan belanja pegawai berupa honorarium
panitia pengadaan tanah dan tim survey.
 Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala rumah jabatan dialokasikan
dana Rp. 190.000.000,-, terealiasasi sebesar Rp. 52.203.500,- atau
27,28%, alokasi anggaran kegiatan ini diarahkan untuk pemeliharaan
rutin dan berkala rumah jabatan /dinas dan realisasi kegiatan tersebut
disesuaikan dengan tingkat kerusakan yang terjadi dan sisa
anggaran yang ada dalam rangka efisiensi anggaran.
 Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor, dialokasikan
dana Rp. 59.594.700,- terealisasi sebesar Rp. 19.102.500,- atau
32,05%, kegiatan ini diarahkan untuk pemeliharaan rutin dan berkala
gedung kantor Pemerintah Kabupaten Muara Enim dan untuk
merealisasikannya disesuaikan dengan tingkat kerusakan yang
terjadi dan sisa anggaran yang ada dalam rangka efisiensi anggaran.
 Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala mobil jabatan, dialokasikan
sebesar Rp. 163.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 100.425.000,-
atau 61,61%, rendahnya realisasi kegiatan tersebut disesuaikan
dengan kebutuhan dan merupakan upaya efisiensi anggaran.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-147
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional,


dialokasikan sebesar Rp. 699.000.000,- terealisasi sebesar
Rp. 570.704.600,- atau 81,65%, kegiatan ini diarahkan untuk
membiayai pemeliharaan kendaraan dinas lingkup Sekretariat
Daerah Kabupaten Muara Enim, dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut, realisasi disesuaikan dengan kebutuhan.
 Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor,
dialokasikan dana sebesar Rp. 133.500.000,- dan terealisasi sebesar
Rp. 88.966.000,- atau 66,64%, kegiatan tersebut diarahkan untuk
membiayai kegiatan pemeliharaan instalasi listrik, instalasi air,
pemeliharaan AC, dan pemeliharaan komputer, rendahnya
penyerapan anggaran kegiatan tersebut merupakan upaya efisiensi
pelaksanaan anggaran, yang disesuaikan dengan kebutuhan biaya
pemeliharaan peralatan gedung kantor.
 Kegiatan pendidikan dan pelatihan formal, dialokasikan dana sebesar
Rp. 100.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 79.250.000,- atau 79,25 %,
hal ini disebabkan terbatasnya jumlah pelatihan/bimbingan teknis
yang diselenggarakan oleh pemerintah, kegiatan pendidikan dan
pelatihan yang diikuti dilakukan secara selektif dan harus
dilaksanakan oleh institusi pemerintah atau lembaga non pemerintah
yang bekerjasama/ direkomendasikan oleh Departemen terkait,
sesuai dengan Surat Edaran Bupati Muara Enim tanggal 18 Mei 2009
Nomor : 900/474/PPKAD/2009.
 Kegiatan penerimaan kunjungan kerja pejabat
negara/departemen/lembaga pemerintah non departemen/luar
negeri, dialokasikan sebesar Rp. 91.104.000,- terealisasi sebesar
Rp. 67.058.105,- atau 73,61%, kegiatan ini diarahkan untuk
pelayanan kepada tamu (pejabat negara) yang melakukan kunjunga
kerja ke wilayah Muara Enim, dalam realisasinya sesuai dengan
kebutuhan yaitu frekuensi dan jumlah tamu yang datang.
 Kegiatan rapat koordinasi pejabat pemerintah daerah, dialokasikan
sebesar Rp. 291.651.000,- terealisasi sebesar Rp. 188.838.000,-
atau 64,75%, kegiatan ini pada tahun sebelumnya dilaksanakan
pertriwulan, namun untuk tahun 2012 dilaksanakan 1 kali dari 5 dapil,
sehingga terdapat sisa transpot peserta, dari kecamatan dan
desa/kelurahan sisa anggaran tersebut merupakan efisiensi biaya
transport peserta.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-148
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Kegiatan kunjungan kerja/inspeksi kepala daerah/wakil kepala


daerah, dialokasikan sebesar Rp. 270.894.000,- terealisasi sebesar
Rp. 165.422.700,- atau 61,07%. Kegiatan ini diarahkan untuk
pelayanan kepala daerah / wakil kepala daerah yang melakukan
kunjungan kerja dalam wilayah Kabupaten Muara Enim. Dalam
merealisasikannya sesuai dengan kebutuhan riil dan frekuensi
kunjungan kerja kepala daerah / wakil kepala daerah ke wilayah
Kabupaten Muara Enim.
 Kegiatan koordinasi dengan pemerintah pusat dan pemerintah
daerah lainnya, dialokasi sebesar Rp. 1.499.340.000,- terealisasi
sebesar Rp. 798.879.300,- atau 53,28 %, kegiatan ini diarahkan
untuk membiayai perjalanan dinas luar daerah luar provinsi dan luar
negeri KDH dan WKDH, dalam merealisasikannya berdasarkan
kepada frekuensi perjalanan dinas yang dilakukan. Rendahnya
realisasi keuangan tersebut sebagai upaya efisiensi penggunaan
anggaran.
 Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala kesehatan KDH dan WKDH,
dialokasikan sebesar Rp. 150.000.000,- terealisasi sebesar
Rp. 21.577.104,- atau 14,38 %, kegiatan ini diarahkan untuk biaya
pemeliharaan kesehatan KDH / Wakil KDH dan dalam
merealisasikannya sesuai dengan kebutuhan riil biaya perawatan
kesehatan yang dilakukan.
 Kegiatan pengumpulan, penyusunan data dan informasi untuk
dokumen kebijakan bidang kehutanan dan perkebunan, dialokasikan
sebesar Rp. 66.627.000,- terealisasi sebesar Rp. 54.557.000,- atau
81,88%, kegiatan ini diarahkan untuk monitoring dan evaluasi
kebijakan-kebijakan Bupati Muara Enim di bidang kehutanan dan
perkebunan, kurang optimalnya penyerapan keuangan tersebut
sebagai upaya efisiensi anggaran khususnya biaya perjalanan dinas
yang direalisasikan secara rasional dengan mengendepankan azas
efisiensi dan efektifitas anggaran.
 Kegiatan biaya operasional sekretariat Unit Layanan Pengadaan
(ULP) dialokasikan dana sebesar Rp. 2.494.355.500,- terealisasi
sebesar Rp. 1.429.486.320,- atau 57,31 %. Alokasi dana ini sebagai
besar dialokasikan untuk biaya cetak dan penggandaan, mengingat
pada tahun anggaran 2012, ULP Kabupaten Muara Enim telah

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-149
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

melaksanakan lelang melalui e-procurement mencapai 64% kegiatan,


sehingga menyebabkan terjadinya efisiensi pada belanja cetak dan
penggandaan yaitu, biaya photocopy dan penjilidan dokumen tender.
 Kegiatan evaluasi kelembagaan SKPD dalam Kabupaten Muara
Enim, dialokasikan sebesar Rp. 347.551.000,- terealisasi sebesar
Rp. 295.040.200,- atau 84,89 %, hal ini disebabkan efisiensi biaya
perjalanan dinas luar daerah yang disesuaikan dengan kebutuhan.
 Kegiatan monitoring dan evaluasi pelayanan administrasi terpadu
kecamatan (PATEN), dialokasikan dana sebesar Rp. 106.100.000,-
terealisasi sebesar Rp. 88.140.000,- atau 83,07 %, hal ini merupakan
efisiensi perjalanan dinas dalam daerah yang direalisasikan sesuai
dengan kebutuhan.
 Kegiatan pembinaan monitoring dan kompetisi pelayanan publik,
dialokasikan anggaran sebesar Rp. 65.573.000,- terealisasi sebesar
Rp. 40.805.000,- atau 62,23%, kegiatan ini dialokasikan untuk
mengikuti kompetisi pelayanan publik tingkat nasional, namun dalam
pelaksanaannya pada tingkat nasional, pemerintah pusat tidak
melaksanakan komptesisi tersebut pada tahun 2012, sehingga terjadi
efisiensi anggaran.
 Kegiatan koordinasi kerjasama permasalahan peraturan perundang-
undangan, dialokasikan sebesar Rp. 266.233.000,- terealisasi
sebesar Rp. 217.973.000,- atau 81,87%, dari dana tersebut sebagian
direncanakan dialokasikan untuk bantuan hukum gratis kepada
masyarakat yang tidak mampu sebanyak 8 kasus, untuk
merealisasikan kegiatan tersebut diperlukan payung hukum berupa
Peraturan Daerah Kabupaten Muara Enim tentang Bantuan Hukum
Bagi Masyarakat yang Tidak Mampu, Peraturan Daerah tersebut
hingga saat ini belum ada.
 Kegiatan fasilitasi percepatan penyelesaian tapal batas wilayah
administrasi antar daerah, dialokasikan sebesar Rp. 604.938.500,-
terealisasi sebesar Rp. 222.390.000,- atau 36,76 %, hal ini
disebabkan untuk batas kabupaten/kota, penjadwalan pelacakan ke
lapangan dijadwalkan oleh pemerintah provinsi, sehingga biaya
perjalanan dinas dan makan minum kegiatan direalisasikan sesuai
dengan kebutuhan.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-150
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Kegiatan sertifikasi tanah aset pemerintah dan proda, dialokasikan


sebesar Rp. 350.570.000,- terealisasi sebesar Rp. 155.356.194,-
atau 44,32 %, hal ini disebabkan luasan tanah aset pemerintah dan
tanah masyarakat yang masuk dalam program sertifikasi kurang dari
perkiraan awal dikarenakan banyak tanah masyarakat yang tidak
memenuhi syarat untuk dibuatkan sertifikat gratis karena luasan
tanah yang lebih dari 2 Ha dan sebagian kurang persyaratan, selain
itu banyak lokasi aset pemerintah yang berada di Kota Muara Enim
sehingga permintaan dana dari Badan Pertanahan Nasional tidak
sebanyak yang diperkirakan.
 Kegiatan pemekaran kabupaten, dialokasikan dana sebesar
Rp. 309.447.500,- terealisasi sebesar Rp. 179.257.500,- atau
57,93%, hal ini disebabkan honorarium presidium PALI tidak dapat
dicairkan.
 Kegiatan lomba keindahan masjid dan kenyamanan masjid tingkat
Kabupaten Muara Enim, dialokasikan sebesar Rp. 93.521.000,-
terealisasi sebesar Rp. 71.209.000,- atau 76,14 %, hal ini disebabkan
efisien biaya perjalanan dinas dalam daerah yang disesuikan dengan
kebutuhan.

d. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

1) Belanja Tidak Langsung, direncanakan sebesar Rp. 2.030.145.539,10,-


terealisasi Rp. 1.948.471.744,00,- atau 90,88 %, diarahkan untuk
membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahan Penghasilan
PNS berdasarkan Pertimbangan Objektif Lainnya (uang makan dan
tunjangan kesehatan tahunan)
2) Belanja Langsung, diarahkan untuk penyelenggaraan program dan
kegiatan dengan alokasi anggaran sebesar Rp.26.848.794.000,-
terealisasi Rp.21.916.938.578,- atau 81,63%, untuk membiayai 7
program dan 31 kegiatan

3) Realisasi keuangan Belanja Langsung sebesar 81,63% antara lain


disebabkan dalam rangka efisiensi anggaran namun ada beberapa
kegiatan yang tidak terlaksana sesuai target capaian kinerja keuangan,
diantaranya :

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-151
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Kegiatan penyediaan jasa surat menyurat dianggarkan sebesar


Rp.3.510.000,- terealisasi sebesar Rp.2.160.000,- atau 61,54%, hal
disebabkan anggaran untuk perangko pengiriman surat tetapi
pelaksanaan pengiriman surat tidak menggunakan perangko.
 Kegiatan penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan
kantor, dianggarkan sebesar Rp.90.720.000,- terealisasi
Rp.25.545.000,- atau 28,16%, karena penggantian komponen
listrik/penerangan dilaksanakan sesuai dengan kerusakan yang terjadi.
 Kegiatan penyediaan bacaan dan peraturan perundang-undangan,
dianggarkan sebesar Rp.106.128.000,- terealisasi Rp.73.674.000,-
atau 69,42%, kegiatan dimaksud untuk pembayaran surat kabar
selama 12 bulan, dalam pelaksanaannya kebutuhan surat kabar
tersebut telah terpenuhi dan dibayarkan sesuai dengan jumlah surat
kabar yang masuk.
 Kegiatan penyediaan makanan dan minuman, dianggarkan sebesar
Rp.243.166.500,- terealisasi sebesar Rp.136.291.000,- atau 56,05%,
kegiatan dimaksud untuk membiayai makan dan minum rapat–rapat
harian pimpinan, badan anggaran, komisi, fraksi, badan musyawarah,
pansus termasuk rapat hari besar nasional dan kegiatan dewan
lainnya, kegiatan tersebut direalisasikan sesuai dengan kebutuhan.
 Kegiatan pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas dianggarkan
sebesar Rp.1.264.900.000,- terealisasi sebesar Rp.699.455.000,- atau
52,93%, kegiatan dimaksud diarahkan untuk membiayai pemeliharaan
rutin 33 mobil dinas, pimpinan DPRD, dan operasional sekretariat dan
anggota DPRD, dana direalisasikan sesuai dengan perbaikan
kendaraan dinas.
 Kegiatan kunjungan kerja pimpinan dan anggota DPRD dalam daerah,
dianggarkan sebesar Rp.494.900.000,- terealisasi sebesar
Rp.155.725.000,- atau 31,52%. Kegiatan dimaksud untuk membiayai
perjalanan dinas anggota DPRD ke kecamatan dan daerah pemilihan
anggota DPRD yang bersangkutan, belum optimalnya realisasi
anggaran tersebut disebabkan pelaksanaan perjalanan dinas dalam
daerah dilakukan secara selektif dan sesuai dengan kebutuhan.
 Kegiatan penyusunan rancangan peraturan daerah, dengan anggaran
sebesar Rp.441.900.000,-, tidak terealisasi (0%). Kegiatan ini
diarahkan untuk memfasilitasi kegiatan penyusunan rancangan
Peraturan Daerah Inisiatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dalam
pelaksanaannya karena keterbatasan waktu dan program kerja DPRD
yang padat, sehingga kegiatan tersebut belum dapat direalisasikan.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-152
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Kegiatan sosialisasi peraturan daerah, dengan anggaran sebesar


Rp.118.079.000,-, tidak terealisasi ( 0%). Kegiatan ini diarahkan untuk
mendukung pelaksanaan sosialisasi terhadap Rancangan Peraturan
Daerah Inisiatif DPRD, karena Peraturan Daerah inisiatif DPRD belum
terealisasi sehingga Sosialisasi Peraturan Daerah inisiatif DPRD belum
dapat dilaksanakan.
 Kegiatan kajian peraturan perundang–undangan daerah terhadap
peraturan perundang-undangan yang baru, lebih tinggi dan keserasian
antar peraturan perundang–undangan daerah dengan anggaran
sebesar Rp.100.000.000,- tidak terealisasi (0%). Kegiatan ini
diarahkan untuk penyusunan naskah akademik dan draft Rancangan
Peraturan Daerah inisiatif DPRD yang bekerjasama dengan perguruan
tinggi UNSRI, akan tetapi karena keterbatasan waktu dan program
kerja DPRD yang padat, sehingga kegiatan tersebut belum dapat
direalisasikan.

e. Inspektorat Kabupaten

1) Belanja Tidak Langsung, direncanakan sebesar Rp. 2.167.362.465,69


terealisasi sebesar Rp. 1.957.201.173,- atau sebesar90,30% , yang
diarahkan untuk membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, tambahan
penghasilan PNS berdasarkan pertimbangan objektif lainnya (uang
makan dan tunjangan kesejahteraan tahunan).
2) Belanja Langsung, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 2.887.265.850,-
terealisasi sebesar Rp. 2.834.482.583,- atau sebesar 98,17% yang
diarahkan untuk membiayai 6 (enam) program dan 33 (tiga puluh tiga)
kegiatan yaitu : program penyediaan administrasi perkantoran, program
peningkatan sarana dan prasarana aparatur, program peningkatan
pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan, program
peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan
kebijakan KDH, program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa
dan aparatur pengawasan, program penataan penyempurnaan kebijakan
sistem dan prosedur pengawasan.
3) Pada tahun anggaran 2012 ada 2 (dua) kegiatan yang tingkat realisasinya
di bawah 85% yaitu :

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-153
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Kegiatan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik,


dialokasikan sebesar Rp. 30.600.000,- terealisasi sebesar
Rp. 19.446.803,- atau 63,55 %, selama tahun 2012, rekening telepon
tidak direalisasikan karena kerusakan jaringan telepon, sehingga
terjadi efisiensi anggaran.
 Kegiatan tindak lanjut hasil pemeriksaan BPK, dialokasikan sebesar
Rp. 55.200.500,- dan terealisasi sebesar Rp. 44.730.500 atau
81,03 %, hal ini disebabkan efisiensi belanja penggandaan dan belanja
alat tulis kantor serta perjalanan dinas yang dilaksanakan sesuai
dengan kebutuhan.

f. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

1) Belanja Tidak Langsung direncanakan sebesar Rp.123.595.525.620,59,-


terealisasi Rp.93.881.880.053,30,- atau 75,96%, yang diarahkan untuk

membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahan Penghasilan PNS,

berdasarkan Pertimbangan Objektif Lainnya, yaitu uang makan dan

tunjangan kesejahteraan tahunan, Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial

Bantuan kepada Pemerintahan Desa, Partai Politik, dan Belanja Tidak

Terduga Capaian realisasi keuangan berdasarkan usulan dana yang

digunakan.

2) Belanja Langsung direncanakan sebesar Rp.18.651.443.450,-

terealisasiRp.16.378.839.796,- atau 87,82%, dengan rincian sebagai

berikut :

 Surat Menyurat
Dialokasikan anggaran sebesar Rp.10.440.000,- dan terealisasi
sebesarnRp.6.194.550,- atau 59,33%.Realisasi kegiatan ini sesuai
dengan kebutuhan dan memanfaatkan teknologi yang telah ada.
 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Dialokasikan anggaran sebesar Rp.74.410.000,- dan terealisasi
sebesarRp.55.847.711,- atau 75,43%. Kegiatan ini digunakan untuk
membiayai operasional kantor setiap bulannya yang realisasi
keuangan pembayaran disesuaikan dengan tagihan rekening yang
dikeluarkan PLN, PDAM dan Telkom setiap bulannya.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-154
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan


Dinas/Operasional.
Dialokasikan anggaran sebesar Rp.103.720.000,- dan terealisasi
sebesarRp.45.887.363,- atau 44,24% . Penyediaan dana kegiatan ini
diperuntukkan untuk membiayai pemeliharaan dan pembayaran
perpanjangan STNK kendaraan dinas dan kendaraan operasional baik
kendaraan roda 4 maupun kendaraan roda 2, yang dalam
pelaksanaannya direalisasikan sesuai dengan kondisi kendaraan dan
harga suku cadang dan jasa pemeliharaan di pasaran.
 Penyediaan Barang Cetak dan Penggandaan
Dialokasikan angaran sebesar Rp.197.951.000,- dan terealisasi
sebesar Rp.163.559.150,- atau 82,63%. Kegiatan ini pada prinsipnya
telah memenuhi kebutuhan atau terlaksana 100% sedangkan sisa
keuangan merupakan sisa tender.
 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor.
Dialokasikan anggaran sebesar Rp.393.904.000,- dan terealisasi
sebesarRp. 334.415.000,- atau 84,90%. Kegiatan ini telah memenuhi
target kebutuhan atau terlaksana 100% sisa anggaran yg tidak
terealisasi merupakan hasil sisa tender.
 Penyediaan Makanan dan Minuman
Dialokasikan anggaran sebesar Rp.21.600.600,- dan terealisasi
sebesar Rp.14.084.500,- atau 65,21%. Kegiatan ini dialokasikan untuk
rapat-rapat dilingkup DPPKAD yang dilaksanakan sesuai kebutuhan.
 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah
Dialokasikan anggaran sebesar Rp.365.800.000,- dan terealisasi
sebesarRp.282.081.650,- atau 77,11%. Dana ini dialokasikan untuk
membiyai rapat dan koordinasi serta konsultasi keluar daerah Kegiatan
ini dilaksanakan secara selektif dan berdasarkan skala prioritas dan
efektivitas kegiatan pertemuan.
 Penyediaan Jasa Administrasi Lelang
Dialokasikan anggaran sebesar Rp.53.225.500,- dan terealisasi
sebesarRp.42.883.500,- atau 80,57%. Kegiatan ini telah dilaksanakan
100% sesuai dengan kebutuhan dan penggunaan dana sesuai dengan
jumlah anggota Tim Pengadaan Barang dan Jasa.
 Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Dialokasikan anggaran sebesar Rp.39.452.000,- dan terealisasi
sebesarRp.16.418.000,- atau 41,62%. Kegiatan ini telah dilaksanakan
100% dengan mengoptimalkan penyelesaian pekerjaan pada jam kerja
sehingga terdapat efisiensi penggunaan anggaran lembur.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-155
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun


Dialokasikan anggaran sebesar Rp.158.407.500,- dan terealisasi
sebesar Rp.130.928.900,- atau 82,65%, Kegiatan ini telah
dilaksanakan 100% dan penggunaan anggarannya disesuaikan
dengan kebutuhan dan efektivitas kegiatan. Hasil akhir kegiatan ini
adalah Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Muara Enim tahun
2011 Tentang Pertanggung jawaban Pelaksanaan APBD Tahun
Anggaran 2011 dan Peraturan Bupati Muara Enim No. 29 tahun 2012
Tentang Penjabaran Pertanggung jawaban Pelaksanaan APBD Tahun
Anggaran 2011.
 Penyusunan Laporan Penyelenggaran Pemerintah Daerah (LPPD)
Dialokasikan anggaran sebesar Rp.16.151.500,- dan telah
dilaksanakan 100%, realisasi dana sebesar Rp.8.137.000,- atau
50,38%. Realisasi keuangan disesuaikan kebutuhan dengan
mengoptimalkan jam kerja sehingga ada efisiensi dari belanja
pegawai.
 Penyusunan Laporan Keuangan SKPD
Dialokasikan Dana Sebesar Rp. 95.000.000,- dan terealisasi sebesar
Rp.58.876.500,- atau 61,98%, Kegiatan ini telah dilaksanakan 100%
dengan mengoptimalkan penyelesaian pekerjaan pada saat jam kerja
sehingga terdapat efisiensi pada biaya lembur.
 Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-Sumber Pendapatan Daerah
Dialokasikan anggaran sebesar Rp.1.470.435.000,- dan terealisasi
sebesarRp.1.236.628.000,- atau 84,43%, Dana ini diantaranya
dialokasikan pada Perjalanan Dinas Dalam Daerah sebesar
Rp.404.010.000,- terealisasiRp.247.305.000,- atau 61,21% kegiatan ini
telah dilaksanakan secara selektif dan sesuai dengan kondisi riil
kegiatan dilapangan.
 Operasional KCD/UPTD
Dialokasikan anggaran sebesar Rp.76.611.000,- dan terealisasi
sebesarRp.48.689.000,- atau 63,55%, Dana ini dialokasikan untuk
membiayai operasional dan pemeliharaan kendaraan operasional
UPTD setiap bulan, realisasi keuangan sesuai dengan usul kebutuhan
pemeliharaan dan tingkat kerusakan kendaraan UPTD sedangkan
kondisi kendaraan masih dalam kondisi baik.
 Operasional Panitia Pelaksanaan Penilaian Aset
Dialokasikan anggaran sebesar Rp.234.645.000,- dan terealisasi
sebesarRp.152.990.500,- atau 62,79%, Kegiatan dilaksanakan untuk
Operasional Penilaian dan persiapan Lelang Aset Milik Pemerintah
Kabupaten Muara Enim yang berada di Yogyakarta dan Malang, telah
dilaksanakan 100% karena dapat dilaksanakan secara efektif.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-156
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Pengelolaan Aset Daerah


Dialokasikan anggaran sebesar Rp.705.591.000,- dan terealisasi
sebesar Rp.486.012.216 atau 68,88%, Kegiatan Pengelolaan Aset
Kegiatan ini semula berupa Workshop Aset pertahun pada Dana
Anggaran Perubahan (ABT), direncanakan4 angkatan, namun untuk
efektivitas volume kegiatan waktu kegiatan. Maka kegiatan ini
dilaksanakan dalam bentuk Sosialisasi SIMDA Aset, dan bagi
Pengurus/Penyimpan Barang masing – masing SKPD lingkup
Kabupaten Muara Enim.
 Operasional Panitia Penjualan Kendaraan Dinas
Dialokasikan anggaran sebesar Rp.193.291.000,- dan terealisasi
sebesarRp.78.144.000,- atau 40,43%, capaian realisasi keuangan
adalah berdasarkan jumlah penjualan kendaraan Dinas Pada Tahun
2012, sesuai Usulan Penghapusan yang telah lengkap Dokumen dan
Asetnya dan bisa dilaksanakan adalah berupa Pelelangan Kendaraan
Dinas Roda 2. Kegiatan pelelangan tersebut telah dilaksanakan 100%.
 Operasional Panitia Penghapusan Barang inventaris Daerah
Dialokasikan anggaran sebesar Rp.246.434.000,- dan terealisasi
sebesarRp.196.042.500,- atau 79,55%, Kegiatan ini diperuntukkan
untuk membiayai tugas Panitia Penghapusan Barang Inventaris
Daerah, dalam pelaksanaannya untuk membiayai honorarium dan
survei barang berdasarkan laporan yang masuk dari masing SKPD
yang akan melakukan penghapusan barang.
 Operasional Tim TPTGR
Dialokasikan anggaran sebesar Rp.58.050.000,- dan terealisasi
sebesarRp.45.154.000,- atau 77,78% Alokasi anggaran kegiatan ini
diperuntukkan untuk membiayai pelaksanaan tugas Majelis dan
Sekretariat Tim Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi
(TPTGR) Kabupaten Muara Enim, yang dalam pelaksanaannya
membiayai honorarium dan rapat-rapat Tim Majelis berdasarkan
laporan yang masuk ke sekretariat.
 Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Pendapatan Daerah
Dialokasikan anggaran sebesar Rp.388.815.000,- dan terealisasi
sebesarRp.262.888.000,- atau 67,61%, Melakukan penghematan
melalui efisiensi dan efektifitas pelaksanaan rapat – rapat dan
melakukan perjalanan dinas dalam daerah yang dalam waktu
bersamaan dilakukan dalam acara kegiatan lain pada SKPD Dinas
PPKAD.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-157
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Pembinaan Penatausahaan Keuangan SKPD


Dialokasikan anggaran sebesar Rp.139.639.000,- dan terealisasi
sebesar Rp.85.053.000,- atau 60,91%, Kegiatan ini telah dilaksanakan
100% dan Penggunaan anggarannya disesuaikan dengan kebutuhan
riil dan efektivitas volume kegiatan yang dilaksanakan dilapangan.
 Penyelesaian Permasalahan Laporan Keuangan
Dialokasikan anggaran sebesar Rp.161.600.000,- dan terealisasi
sebesarRp.37.990.000,- atau 23,51%, Kegiatan penyelesaian
permasalahan laporan keuangan semula akan dibentuk tim terkait
yang melibatkan beberapa SKPD namun pada pelaksanaannya
mengingat waktu cukup mendesak sehingga dilaksanakan oleh Dinas
PPKAD.
 Koordinasi Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP)
Dialokasikan anggaran sebesar Rp.244.703.000,- dan terealisasi
sebesarRp.92.941.560,- atau 37,98%,Kegiatan sosialisasi tentang
SPIP ini direncanakan pelaksanaannya sebanyak 5 angkatan, setiap
angkatan terdiri dari 30 orang peserta masing-masing satu hari terdiri
dari eselon II, III, dan IV. Namun dalam pelaksanaannya antara eselon
II, III, dan IV dalam rangka efisensi dilaksanakan bersamaan selama
tiga hari yang diikuti oleh eselon II, III, dan IV.
 Pembinaan Implementasi SAP ( Standar Akuntansi Pemerintahan )
Dialokasikan anggaran sebesar Rp.53.225.500,- dan terealisasi
sebesarRp.42.883.500,- atau 80,57%, Kegiatan ini berupa sosialisasi
kepada SKPD telah dilaksanakan 100%. Namun capaian realisasi
keuangan dikeluarkan dengan efisiensi dari besaran honorarium dan
biaya penginapan nara sumber.

g. Badan Kepegawaian Daerah

1) Belanja Tidak Langsung direncanakan sebesar Rp. 2.441.163.679,12


terealisasi sebesar Rp. 2.341.180.663,- atau 95,90% yang diarahkan
untuk membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahan
Penghasilan PNS berdasarkan Pertimbangan Objektif Lainnya (uang
makan dan tunjangan kesejahteraan tahunan).

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-158
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

2) Belanja Langsung dialokasikan anggaran sebesar Rp. 13.986.179.450,-


terealisasi Rp. 12.294.856.698,- atau 87,91% yang diarahkan untuk
membiayai 10 Program dan 49 kegiatan antara lain program pelayanan
administrasi perkantoran, program saranadan prasarana aparatur,
program peningkatan disiplin aparatur, program fasilitas pindah/purna
tugas pns, program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur,
program pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan,
program peningkatan pengembanganpengelolaan keuangan daerah,
program pendidikan kedinasan, program peningkatan sumber daya
aparatur, dan program pembinaan dan pengembangan aparatur.
3) Terhadap beberapa kegiatan yang realisasi keuangannya kurang dari
85 persen, dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Kegiatan penyediaan jasa surat menyurat, dianggarkan sebesar
Rp. 3.333.000,- terealisasi sebesar Rp. 2.146.733,- atau 64,41%, hal
ini disebabkan penyerapan anggaran tersebut disesuaikan dengan
kebutuhan dan efisiensi belanja, khususnya pada belanja
paket/pengiriman.
 Kegiatan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan
listrik,dianggarkan sebesar Rp. 75.900.000,- terealisasi sebesar
Rp. 42.144.800,- atau 55,53%, hal ini disebabkan realisasi kegiatan
disesuaikan dengan rekening tagihan, serta pada bulan Juni 2012
Kantor BKD dibangun dan untuk sementara BKD masih bergabung
pada Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata
Kabupaten Muara Enim.
 Kegiatan penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja,dianggarkan
sebesar Rp. 35.450.000,- terealisasi sebesar Rp. 20.835.000,- atau
58,77%, hal ini disebabkan efisiensi belanja khususnya pada belanja
jasa penginstallan mesin kartu absen yang direalisasikan sesuai
kebutuhan.
 Kegiatan penyediaan makanan dan minuman, dianggarkan sebesar
Rp. 7.488.000,- terealisasi sebesar Rp. 4.532.000,- atau 60,52%,
kegiatan ini diarahkan untuk membiayai operasional makan dan minum
rapat, sehingga realisasi keuangan disesuaikan dengan rapat, yang
dilaksanakan secara selektif dan disesuaikan dengan kebutuhan.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-159
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Kegiatan rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah,


dianggarkan sebesar Rp. 17.370.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 10.842.500,- atau 62,42%, rendahnya realisasi keuangan tersebut
merupakan upaya efisiensi dan efektifitas dalam melaksanakan
perjalanan dinas yang dilaksanakan secara selektif.
 Kegiatan pendidikan dan pelatihan formal, dianggarkan sebesar
Rp. 100.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 76.810.000,- atau 76,81%,
hal ini disebabkan pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan
yang diikuti dilakukan secara selektif dan harus dilaksanakan oleh
institusi pemerintah atau lembaga non pemerintah yang bekerjasama/
direkomendasikan oleh instansi terkait, sesuai dengan Surat Edaran
Bupati Muara Enim tanggal 18 Mei 2009 Nomor :
900/474/PPKAD/2009.
 Kegiatan penatausahaan aset/barang daerah, dianggarkan sebesar
Rp. 127.551.000,- terealisasi sebesar Rp. 98.287.000,- atau 77,06%,
rendahnya realisasi keuangan pada kegiatan ini merupakan upaya
efisiensi belanja, khususnya pada belanja sewa sound system, sewa
sarana mobilitas darat dan sewa gedung, yang semula pelaksanaan
kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Kesenian Putri Dayang
Rindu, dialihkan ke Gedung Diklat Kabupaten Muara Enim.
 Kegiatan pendidikan dan pelatihan struktural bagi PNS daerah, Tahun
2012 dianggarkan sebesar Rp. 74.361.000,- terealisasi sebesar
Rp. 20.454.000,- atau 27,51%, dikarenakan pada tahun 2012 untuk
seleksi Pim III dan Pim IV baru tahap pendataan peserta, sedangkan
pelaksanaan seleksi di tingkat Kabupaten/Kota menyesuaikan dengan
jadwal Provinsi.
 Kegiatan pendidikan dan pelatihan teknis & fungsi bagi PNS daerah,
dianggarkan sebesar Rp. 228.678.500,- terealisasi sebesar
Rp. 157.508.390,- atau 68,88%, dikarenakan belanja perjalanan dinas
semula kita anggarkan untuk pengawas kegiatan diklat SPIP dari
BPKP Pusat (Jakarta) namun pada kenyataan pengawas hanya dari
BPKP Palembang.
 Kegiatan penyusunan rencana pembinaan karir PNS, dianggarkan
sebesar Rp.150.677.000,- terealisasi sebesar Rp. 114.015.000,- atau
75,67%, kegiatan ini digunakan untuk membiayai pelaksanaan
Sumpah PNS sebanyak 3 kali dan pelantikan pejabat struktural
sebanyak 8 kali, akan tetapi dalam pelaksanaan kegiatan tersebut
disesuaikan dengan kebutuhan, sehingga pelaksanaan Sumpah PNS
dilaksanakan sebanyak 2 kali dan pelantikan pejabat struktural
sebanyak 5 kali, hal ini merupakan upaya efisiensi anggaran.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-160
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Kegiatan seleksi penerimaan CPNSD, dianggarkan sebesar


Rp. 762.957.000,- terealisasi sebesar Rp. 214.019.800,- atau 28,05%,
hal ini dikarenakan tidak adanya penerimaan CPNS dari Pelamar
Umum, sesuai dengan Peraturan Bersama Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Menteri Dalam Negeri dan
Menteri Keuangan RI No. 02/SPB/M.PAN-RB/8/2011, No. 800-632
Tahun 2011 dan No. 141/PMK.01/2011 tentang Penundaan sementara
Penerimaan CPNS, Penundaan Penerimaan CPNS dimaksud berlaku
mulai 1 September 2011 sampai dengan 31 Desember 2012.
 Kegiatan penempatan PNS, dianggarkan sebesar Rp. 36.690.000,-
terealisasi sebesar Rp. 27.880.000,- atau 75,99%, hal ini merupakan
upaya efisiensi anggaran dan penggunaan dana sesuai dengan
kebutuhan.
 Kegiatan pembangunan/pengembangan Sistem Informasi
Kepegawaian Daerah, dianggarkan sebesar Rp. 146.519.000,-
terealisasi sebesar Rp. 115.073.000,- atau 78,54%, hal ini disebabkan
dalam belanja pengembangan SAPK terdapat pengiriman peserta
Pelatihan SAPK untuk operator SAPK, namun pada tahun 2012 tidak
ada pelatihan yang dilaksanakan oleh BKN Pusat ataupun dari BKN
Regional VII Palembang.
 Kegiatan pemberian bantuan tugas belajar dan ikatan dinas,
dianggarkan sebesar Rp. 1.480.000.000,- dengan realisasi sebesar
Rp. 1.075.905.000,- atau 72,70%, dikarenakan adanya 2 (dua) orang
Dokter Spesialis yang sudah menyelesaikan pendidikan yaitu
dr. Deny Salvera Yosy (Spesialis Anak) dan dr. Loister Envike
(Spesialis Penyakit Kelamin) sehingga penggunaan anggaran
disesuaikan dengan kebutuhan dan prinsip efisiensi.
 Kegiatan pendidikan dan penjenjangan struktural, dianggarkan
sebesar Rp. 799.902.000,- terealisasi sebesar Rp. 710.524.000,- atau
84,27 %, hal ini dikarenakan untuk pengiriman peserta Diklat PIM
Tingkat II adalah berdasarkan pemanggilan calon peserta terpilih oleh
Lembaga Administrasi Negara RI, dari usulan 6 orang PNS yang
mengikuti hanya 4 orang.

h. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu

1) Pendapatan Retribusi Perizinan Tertentu (IMB, HO dan Trayek) melalui


Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu pada Tahun 2012 di anggarkan / di
targetkan sebesar Rp.3.083.025.000,- terealisasi sebesar
Rp.2.629.779.536,.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-161
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

2) Belanja Tidak Langsung, direncanakan sebesar Rp.898.019.767,46,-


terealisasi sebesar Rp.852.202.050,- yang diarahkan untuk membiayai
belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahan Penghasilan PNS
berdasarkan Pertimbangan Objektif Lainnya (uang makan dan tunjangan
kesejahteraan tahunan).

3) Belanja Langsung, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 1.773.502.900,-


terealisasi Rp.1.599.151.558,- atau 90,17%, yang diarahkan untuk
membiayai 7 program dan 26 kegiatan, antara lain: Penyediaan Jasa
Surat Menyurat, Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan
Listrik, Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas /
Operasional, Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor, Penyediaan Jasa
Perbaikan Peralatan Kerja, Penyediaan Alat Tulis Kantor, Penyediaan
Barang Cetakan dan Pengadaan, Penyediaan Komponen Instalasi Listrik
/ Penerangan Bangunan Kantor, Penyediaan Bahan Bacaan dan
Peraturan Perundang – Undangan, Penyediaan Makan dan Minuman,
Rapat – Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah, Rapat – Rapat
Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah, Penyediaan Jasa Tenaga
Pendukung Administrasi / Teknik Perkantoran, Penyediaan Jasa
Administrasi Lelang, Pengadaan Peralatan Gedung Kantor, Pengadaan
Mebeleur, Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya,
Pendidikan dan Pelatihan Formal, Penyusunan Laporan Capaian Kinerja
dan ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD, Penyusunan Laporan keuangan
Semesteran, Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun,
Penyusunan RKA dan DPA SKPD, Pembinaan, Pengawasan dan
Pengelolaan Perizinan Terpadu, Monitoring dan Evaluasi Perizinan
Kebijakan Perizinan, Kajian Peraturan Perundang – Undangan Daerah
terhadap Peraturan Perundang – undangan yang baru, lebih tinggi dari
Keserasian Antar Peraturan Perundang – undangan Daerah, Penyuluhan
Perizinan Terpadu.

4) Capaian Kinerja Perizinan Berdasarkan Jenis yang diterbitkan selama


tahun 2009 – 2010, berdasarkan Peraturan Bupati Muara Enim
Nomor 4 Tahun 2010 bahwa Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Muara Enim Berwenang Menerbitkan, Penerbitan, Penetapan
dan Menarikan Retribusi berjumlah 20 (dua puluh) jenis perizinan. Secara
rincian dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-162
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Tabel 4.31
Capaian Kinerja Perizinan Berdasarkan Jenis yang telah dikeluarkan
Tahun 2011 – 2012
Tahun Capaian

No Jenis Perizinan 2012/2011


2011 2012
(%)
1 Surat Izin Tempat Usaha ( SITU ) 579 451 78
2 Surat Izin Usaha Perdagangan ( SIUP ) 198 426 215
3 Tanda Daftar Perusahaan ( TDP ) 187 434 232
4 Izin Mendirikan Bangunan ( IMB ) 160 146 92
5 Izin Usaha Jasa Konstruksi Nasional 31 37 119
6 Izin Pengelolaan Sarang Burung Walet - - -
7 Izin Undang - Undang Gangguan / HO 442 405 92
8 Izin Trayek 2 4 200
9 Izin Usaha Angkutan Umum 2 3 150
10 Izin Pemanfaatan Kayu pada Hutan Rakyat atau Tanah Milik - - -
11 Izin Lembaga Kursus - - -
12 Izin Penyelenggaraan Sekolah Swasta - - -
13 Izin Reklame 23 13 57
14 Izin Peruntukan Penggunaan Tanah 3 10 333
15 Izin Toko Obat - 1 -
16 Izin Apotek - 3 -
17 Izin Optik - - -
18 Izin Depot Isi Ulang Air Mineral - - -
19 Penyelenggaraan Usaha Radio Siaran Non Pemerintah - - -
20 Izin Usaha Perkebunan
a. Izin Usaha Perkebunan 1 -
b. izin Usaha Perkebunan Pengelolaan - - -
c. Izin Usaha Perkebunan Budidaya - - -
Sumber : Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012

5) Terhadap beberapa kegiatan yang realisasi keuangannya dibawah 85%


dapat dijelaskan sebagai berikut :
 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja di anggarkan sebesar
Rp. 10.150.000,- terealisasi sebesar Rp. 8.450.000,- atau 83,25 % hal
ini dikarenakan peralatan kerja pada Kantor Pelayanan Perizinan
Terpadu sedikit perbaikan.
 Penyediaan Makanan dan Minuman di alokasikan dana sebesar
Rp. 15.120.000,- terealisasi sebesar Rp. 12.300.000,- atau 81, 35%,
dikarenakan pada rapat – rapat yang direncanakan setiap bulan
namun dalam pelaksanaan sesuai dengan kebutuhan.
 Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah di anggarkan
sebesar Rp.289.040.000,- terealisasi Rp. 196.481.000,- atau 68,67 %,
dikarenakan Kegiatan Rapat Koordinasi dan konsultasi di Luar Daerah
telah maksimal, namun untuk Kegiatan Kantor Pelayanan Perizinan
Terpadu unsur luar daerah memang kurang
 Pendidikan dan pelatihan formal di alokasikan dana sebesar
Rp. 30.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 17.250.000,- atau 57,50%,
hal ini dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan banyak
dilaksanakan oleh pihak swasta dan tidak ada kerjasama dengan
pemerintah.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-163
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah dialokasikan


sebesar Rp.48.840.000,- terealisasi sebesar Rp. 39.055.000,- atau
79,97%, dikarenakan belum maksimalnya koordinasi ke tingkat
kecamatan dalam Kabupaten Muara Enim serta stakeholders pelaku
dunia usaha dalam rangkap pengawasan dan pengendalian bidang
perizinan.

i. Kecamatan dalam Kabupaten Muara Enim

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008, Permendagri


13 Tahun 2006 yang telah disempurnakan dengan Permendagri 21 Tahun
2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, pada Tahun
Anggaran 2012, 22 kecamatan dalam Kabupaten Muara Enim telah
melaksanakan penganggaran sendiri sebagai SKPD dengan total alokasi
belanja sebesar Rp.38.042.489.397,89,- terealisasi Rp.35.421.948.138,-
atau 93,11%, dengan rincian sebagai berikut ;

1) Belanja Tidak Langsung direncanakan sebesar Rp.27.772.246.502,89,-


terealisasi Rp.26.340.053.507,-atau 94,84%, diarahkan untuk membiayai
belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahan Penghasilan PNS
berdasarkan Petimbangan Objektif Lainnya (uang makan dan tunjangan
kesejahteraan tahunan) di 22 Kecamatan dalam Kabupaten Muara Enim.

2) Belanja Langsung, dialokasikan anggaran sebesar Rp.10.270.242.895,-


terealisasi Rp.9.081.894.631,-atau 88,43%, yang diarahkan untuk
membiayai program / kegiatan di 22 Kecamatan antara lain; Biaya
Operasional Kecamatan, Musrenbang Kecamatan dan Pelayanan Sistem
Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK), Fasilitasi Pengamanan
Pemilukada, Lomba Desa dan Pelaksanaan MTQ Kecamatan.

j. Sekretariat Korpri Kabupaten Muara Enim

1) Belanja Tidak Langsung, direncanakan sebesar Rp. 314.633.611,-


terealisasi sebesar Rp.268.467.972,-atau 85,33 % yang diarahkan untuk
membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahann Penghasilan
PNS berdasarkan Pertimbangan Objektif Lainnya (uang makan dan
tunjangan kesejahteraan tahunan).

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-164
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

2) Belanja Langsung, dialokasikan anggaran sebesar Rp. 596.242.500,-


terealisasi Rp. 376.730.662,- atau 63,18 % yang diarahkan untuk
membiayai 6 program dan 19 kegiatan antara lain ; Penyediaan Jasa
surat Menyurat, Penyedia Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik,
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan
Dinas/Operasional, Jasa Kebersihan Kantor, Penyediaan Jasa Perbaikan
Peralatan Kantor, Penyediaan Alat Tulis Kantor, Penyediaan Barang
Cetakan dan Penggandaan, Penyediaan Komponen Instalasi Listrik /
Penerangan Bangunan Kantor, Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan
Kantor, Penyediaan Makanan dan Minuman, Rapat Koordinasi dan
Konsultasi ke Luar Daerah, Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam
Daerah, Pengadaan Meubelair, Pendidikan dan Pelatihan Formal,
Penyusunan RKA/DPA/DPPA SKPD, Pembinaan Sumber Daya Aparatur
Anggota Korpri, dan Pembinaan Mental Spiritual Keagamaan.
3) Kegiatan-kegiatan yang realisasi capaian kinerja keuangan yang kurang
dari 85 % antara lain :
 Kegiatan penyediaan jasa surat menyurat, dialokasikan dana sebesar
Rp. 2.550.000,- terealisasi sebesar Rp. 1.949.000,- atau 76,43 %, hal
ini disebabkan penggunaan dana disesuaikan dengan kebutuhan
terutama pada belanja kilat khusus dan paket yang belum digunakan.
 Kegiatan penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air, dan listrik,
dialokasikan dana sebesar Rp. 6.500.000,- terealisasi sebesar
Rp. 5.073.262,- atau 78,05 %, alokasi dana tersebut digunakan hanya
untuk pembayaran rekening telepon, sedangkan rekening air dan listrik
dibebankan ke Pemerintah Daerah karena masih bergabung dengan
Dharmawanita.
 Kegiatan penyediaan barang cetakan dan penggandaan, dialokasikan
dana sebesar Rp. 20.989.000,- terealisasi sebesar Rp. 989.000,- atau
4,71 %, kegiatan ini dialokasikan untuk pencetakan kartu tanda
anggota Korpri, dalam pelaksanaannya, berdasarkan surat dari Dewan
Pengurus Korpri Nasional Nomor : B-45/SJ/III/2012 tanggal 29 Maret
2012 perihal Penghentian Sementara Pembuatan KTA Korpri,
sehingga untuk biaya cetak kartu tanda anggota (KORPRI) belum bisa
dilaksanakan.
 Kegiatan penyediaan makanan dan minuman, dialokasikan dana
sebesar Rp. 4.050.000,- terealisasi sebesar Rp. 2.016.000,- atau
49,78%, tidak optimalnya realisasi anggaran tersebut karena
disesuaikan dengan pelaksanaan rapat staf Sekretariat Korpri.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-165
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Kegiatan pendidikan dan pelatihan, dialokasikan sebesar


Rp. 25.000.000,- terealisasi sebesar Rp. 10.450.000,- atau 41,80 %,
hal ini disebabkan pendidikan dan pelatihan yang diikuti dilakukan
secara selektif dan harus dilaksanakan oleh institusi pemerintah atau
lembaga non pemerintah yang bekerjasama/direkomendasikan oleh
Instansi terkait, sesuai dengan Surat Edaran Bupati Muara Enim
tanggal 18 Mei 2009 Nomor : 900/474/PPKAD/2009.
 Kegiatan pendidikan dan pelatihan teknis, dialokasikan sebesar
Rp. 58.070.000,- terealisasi sebesar Rp. 28.850.000,- atau 49,68 %,
hal ini merupakan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan, khususnya
pada belanja sewa mobilitas darat dan belanja makan dan minum
pelatihan.
 Kegiatan pembinaan mental spiritual keagamaan, dialokasikan
sebesar Rp. 88.884.000,- terealisasi sebesar Rp. 22.930.000,- atau
25,80 %, tidak optimalnya realisasi keuangan tersebut disebabkan
belanja sewa gedung, belanja sewa penginapan, belanja sewa sarana
mobilitas darat, dan belanja makan minum direalisasikan sesuai
dengan kebutuhan dan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan
tersebut.

o. Urusan Wajib Ketahanan Pangan.

Urusan wajib Ketahanan Pangan diselenggarakan oleh Satuan Kerja


Perangkat Daerah Kantor Ketahanan Pangan. Pada tahun anggaran 2012 di
alokasikan anggaraan dana sebesar Rp.3.866.121.444,61,- terealisasi
sebesar Rp.3.202.221.660,- atau 82,83 %, dengan rincian realisasi belanja
sebagai berikut :

1) Belanja Tidak Langsung direncanakan sebesar Rp.860.333.944,61,-


terealisasi sebesar Rp.795.498.844,-atau 92,46% diarahkan untuk
membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahan Penghasilan PNS
berdasarkan Petimbangan Objektif Lainnya (uang makan dan tunjangan
kesejahteraan tahunan).

2) Belanja Langsung dialokasikan anggaran sebesar Rp. 3.005.787.500,-


terealisasi Rp. 2.406.722.816,-atau 80,07 %, yang diarahkan untuk
membiayai 5 program dan 37 Kegiatan antara lain :

 Kegiatan Penanganan Daerah Rawan Pangan dengan alokasi dana


sebesar Rp.15.500.000,- terealisasi Rp. 15.500.000,- atau
100%.dilaksanakan dengan memberikan Bantuan Bahan Pangan
Pokok kepada 100 Kepala Keluarga di Desa Lubuk Enau Kecamatan
Lembak.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-166
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Kegiatan Penyusunan Data Base Produk Pangan Olahan dengan


alokasi dana sebesar Rp.14.197.000,- teralisasi Rp. 14.174.500,- atau
99,84% di laksanakan dengan pengumpulan data kelompok pangan
olahan. Keluaran dari Kegiatan ini adalah tersusunnya Buku Data
usaha Pangan Olahan Kabupaten Muara Enim.

 Kegiatan Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan


P2KP terealisasi sebesar Rp. 28.305.000,- atau 99,65% dari pagu
anggaran sebesar Rp. 28.405.000,-

Keluaran dari kegiataan ini adalah tersedianya 1 (satu) unit alat


penepung dan lahan demplot bagi PKK / Dasawisma sebanyak 5
(lima) Dasawisma di Desa Babatan Kecamatan Semende Darat Laut.

 Kegiatan Pemantauan dan Analisis Akses Harga Pangan Pokok


dengan alokasi dana sebesar Rp. 54.741.000,- terealisasi sebesar
Rp. 53.871.000,- atau 98,41%. Kegiatan ini sudah terlaksana dengan
pemantauan harga bahan pokok di 3 (tiga) pasar kecamatan yaitu
Kecamatan Muara Enim, Lawang Kidul dan Talang Ubi serta
pemantauan pada hari– hari besar keagamaan dan keluaran kegiatan
ini adalah tersedianya data pemantauan dan analisis akses harga
pangan pokok selama 12 bulan.

 Kegiatan Promosi Atas Hasil Olahan Pangan dengan alokasi dana


sebesar Rp. 63.530.000,- terealisasi sebesar Rp. 57.805.000,- atau
90.99% keluaran dari kegiatan ini adalah terlaksananya Pameran dan
Promosi Hasil Produksi Pangan Olahan pada Penyerlenggaraan Hari
Pangan Sedunia (HPS) Tahun 2012 di Kota Palangkaraya Provinsi
Kalimantan Tengah.

 Kegiatan Pengembangan Cadangan Pangan Daerah dengan alokasi


dana sebesar Rp 164.000.000,- terealisasi sebesar Rp 164.000.000,-
atau 100 %. Kegiatan ini merupakan penyediaan cadangan pangan di
tingkat masyarakat dalam rangka mendukung pencapaian penguatan
pangan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang
ketahanan pangan Kabupaten Muara Enim Tahun 2011–2015.
Bantuan cadangan pangan berupa beras diberikan kepada 4 kelompok
lumbung pangan sebanyak masing–masing 5 ton sesuai dengan
Keputusan Bupati Muara Enim Nomor : 913/KPTS/KP/2012 tanggal 26
Oktober 2012, yaitu : Kelompok Lumbung Pangan Sinar Emil Desa

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-167
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Muara Emil Kecamatan Tanjung Agung, Kelompok Lumbung Pangan


Bayuran Desa Lubuk Mumpo Kecamatan Gunung Megang, Kelompok
Lumbung Pangan Demi Maju Desa Saka Jaya dan Kelompok
Lumbung Pangan Muara Harapan Desa Muara Harapan Kecamatan
Muara Enim.

 Pengembangan Desa Mandiri Pangan dengan alokasi dana sebesar


Rp. 72.520.000,- realisasai sebesar Rp. 72.520.000,- atau 100%
keluaran dari kegiatan ini adalah terbinanya Desa Mandiri Pangan
Lama dan terbentuknya Desa Mandiri Pangan Baru dalam rangka
meningkatkan peran serta masyarakat dalam upaya Peningkatan
Pangan dan Gizi keluarga pada 4 (empat) Desa :

1. Desa Pajar Bulan dan Desa Tanjung Agung Kecamatan Semendo


Darat Ulu.
2. Desa Bedegung dan Desa Indramayu Kecamatan Tanjung Agung

 Kegiatan Pengembangan Lumbung Pangan Desa dengan alokasi


dana Rp. 21.995.000,- terealisasi sebesar Rp. 21.665.000,- atau
98,43% dilaksanakan dengan monitoring bantuan lumbung masyarakat
kelompok lumbung pangan di Desa Babatan Kecamatan Semendo
Darat Laut, Desa Pandan Dulang Kecamatan Tanjung Agung.

 Kegiatan Pengembangan Model Distribusi Pangan yang Efesien


(PLDPM) dengan alokasi dana Rp. 104.025.000,- terealisasi Rp
89.391.616,- atau 99,39 % untuk membiayai pembangunan gudang
penampungan gabah/beras untuk Gapoktan Sekundang Desa Ujan
Mas Lama Kecamatan Ujan Mas.

 Kegiatan Penanganan Mutu dan Keamanan Pangan dengan alokasi


dana sebesar Rp.39.655.000,- terealisasi Rp. 36.597.500,- atau
92,29% dilaksanakan dengan pengambilan dan pengujian sample
pangan olahan sebanyak 40 sampel yang di duga mengandung bahan
tambahan makanan berbahaya serta penyuluhan keamanan pangan
untuk 30 orang pengusaha / pedagang jajanan Pasar di dalam
Kabupaten Muara Enim.

 Kegiatan Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif dengan alokasi dana


sebesar Rp. 16.290.000,- teralisasi Rp. 16.290.000,- atau 100% di
laksanakan di Kecamatan Gunung Megang dengan peserta sebanyak
80 orang terdiri dari siswa dan guru Sekolah Menengah Atas.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-168
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Kegiatan Lomba dan Penghargaan Ketahanan Pangan dengan alokasi


dana sebesar Rp 36.285.000- terealisasi sebesar Rp 34.233.500,-
atau 94,35% untuk membiayai pelaksanaan Lomba Ketahanan
Pangan Tingkat Kabupaten selanjutnya pemenang lomba
diikutsertakan pada lomba dan Penghargaan Adhikarya Pangan
Nusantara Tingkat Provinsi Sumatera Selatan dengan prestasi
Kelompok Wanita Tani Melati Kelurahan Tanjung Enim Kecamatan
Lawang Kidul sebagai juara 3 untuk pelaku pembangunan ketahanan
pangan kelompok yang mengembangkan industri pangan olahan, Sdr.
Yulisman, SP (PPL Pertanian Kecamatan Ujan Mas) sebagai juara
harapan 2 untuk pelayanan ketahanan pangan dan Ketua Gapoktan
Timbul Abadi Desa Embawang Kecamatan Tanjung Agung sebagai
juara 3 untuk pelaku pembangunan ketahanan pangan kelompok
pengembangan produksi.

 Sosialisasi Menu 3B Bagi Masyarakat dengan alokasi dana sebesar


Rp 210.593.000,- terealisasi sebesar Rp 208.438.000,- atau 98,98%
untuk membiayai terselenggaranya Lomba Cipta Menu 3B Tingkat
Kabupaten, selanjutnya pemenang lomba tingkat kabupaten yaitu TP
PKK Kecamatan Benakat mewakili Kabupaten Muara Enim ke Lomba
Menu 3B berbasis Sumberdaya Wilayah Tingkat Provinsi Sumatera
Selatan memperoleh Juara III dan diikutsertakan sebagai peninjau
pada Acara peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) Tahun 2012 ke
XXXII diselenggarakan tanggal 18 Oktober 2012 di Temenggung
Tilung Palangkaraya Provinsi Kalimantan Tengah mengambil tema
“Agroindustri Berbasis Kemitraan Petani Menuju Kemandiriaan
Pangan.

 Kegiatan Pemantauan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi dengan


alokasi dana sebesar Rp.74.570.000,- teralisasi Rp. 64.380.000,- atau
86,33%. Dilaksanakan dengan sosialisasi Sistem Kewaspadaan
Pangan dan Gizi dengan Peserta Tim Sistem Kewaspadaan Pangan
dan Gizi (SKPG) Kecamatan se Kabupaten Muara Enim. Keluaran dari
Kegiatan ini adalah tersedianya Peta Situasi Pangan dan Gizi
Kabupaten Muara Enim.

 Kegiatan Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Pangan


pagu anggaran sebesar Rp 27.627.000,-.terealisasi sebesar

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-169
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Rp 27.196.000,- atau 99,84 % Keluaran dari kegiatan ini adalah untuk


membiayai penyusunan buku Neraca Bahan Makanan (NBM) dan
Buku Ketersediaan dan Konsumsi Pangan Penduduk Kabupaten
Muara Enim Tahun 2012. Secara kuantitas ketersediaan energi di
Kabupaten Muara Enim pada tahun 2011 baru mencapai 2.107
kkal/kap/hari atau 95,3 % dari angka ketersediaan yang dianjurkan
yaitu 2.200 kkal/kap/hari. Sementara dari segi kualitas, ketersediaan
pangan di Kabupaten Muara Enim pada tahun 2011 juga baru
mencapai skor PPH 83,5 (ideal 100). Konsumsi pangan penduduk
Kabupaten Muara Enim diasumsikan belum banyak berubah dari tahun
sebelumnya karena tidak ada kejadian luar biasa atau kebijakan yang
berlaku secara ekstrim, yang dapat merubah pola konsumsi pangan
secara drastis. Tingkat konsumsi energi penduduk adalah 1.973
kkal/kap/hari (ideal 2.000 kkal/kap/hari) namun masih dalam kisaran
normal menurut klasifikasi Departemen Kesehatan RI (1996). Nilai
skor PPH 85,5 (ideal 100) sudah mendekati skor PPH 90 yang harus
dicapai untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal Bidang
Ketahanan Pangan.

 Kegiatan Fasilitasi Pengembangan Menu 3B Bagi Masyarakat dengan


alokasi dana sebesar Rp 48.945.000,- terealisasi sebesar
Rp 48.945.000,- atau 100% antara lain untuk membiayai kegiatan
workshop perbaikan pola konsumsi anak sekolah dalam mendukung
Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP) di
Kabupaten Muara Enim sebagai tindak lanjut pelatihan guru sebagai
tenaga tutor konsumsi pangan untuk anak SD yang dilaksanakan
Tahun 2011 yang lalu.

 Kegiatan workshop diikuti oleh guru (tutor yang telah dilatih di IPB
Bogor), Kepala Sekolah, Ketua Komite Sekolah dan Kepala UPTD
Diknas 22 Kecamatan dalam Kabupaten Muara Enim. Narasumber
yang hadir dan memberikan materi yaitu perwakilan dari Kantor
Ketahanan Pangan, Dinas Pendidikan, De Tara Foundation dan Jaring
Pendidikan Lingkungan (JPL) Indonesia. Dari Workshop ini dihasilkan
rekomendasi yaitu :

a) Kerjasama TP PKK dan sekolah untuk mempromosikan ketahanan


pangan untuk tingkat sekolahdan masyarakat.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-170
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

b) Koordinasi rutin antar pihak ditingkat kecamatan dan kabupaten.


c) UPTD Dinas Pendidikan hendaknya menfasilisasi pertemuan
sekolah di kecamatan untuk ketahanan pangan tingkat sekolah
dalam TeKo Lingkungan (Temu Sekolah Lingkungan).
d) Dukungan media belajar (buku panduan, alat peraga, dan media
belajar untuk konsumsi pangan lokal, dll)
e) Peningkatan kapasitas pendidik lanjutan
f) Ada SK Bupati bagi pendidik sebagai tutor ketahanan pangan

 Kegiatan-kegiatan yang realisasi capaian kinerja kurang dari 85 %


antara lain :

a. Kegiatan Pembangunan Lumbung Pangan dengan alokasi dana


sebesar Rp 1.575.000.000,- terealisasi sebesar Rp 1.011.045.900,-
atau 64,19 % yang digunakan untuk membiayai 1 (satu) unit gudang
cadangan pangan pemerintah kabupaten. Batas akhir kontrak per
Desember 2012, fisik yang di bayar sesuai prestasi pekerjaan
sebesar 70 % dan dilanjutkan dengan perpanjangan waktu
pembayaran sisa kontrak 50 hari terhitung mulai sejak berakhir
Surat Perjanjian Jasa Konstruksi sehinggan fisik yang telah dicapai
100 %. Hambatan dan kendala yang dihadapi ada dalam
pencapaian target yang telah ditetapkan : Terbitnya Permentan RI
Nomor : 091/Permentan/OT.140/12/2012 tentang Petunjuk Teknis
Pemanfaatan setelah disyahkannya APBD 2012 sehingga perlu
adanya proses perubahan Peraturan Bupati dan DPA SKPD
Kegiatan Pembangunan Lumbung Pangan Kode Rekening
1.21.1.21.01.01.15.15 semula untuk Pembangunan Gudang
Lumbung Pangan Masyarakat dengan jumlah 10 unit berubah
menjadi Pembangunan Gudang Cadangan Pangan Pemerintah
Kabupaten dan Sarana Pendukung Lingkup Kantor Ketahanan
Pangan dengan jumlah 1 unit;

b. Adanya proses sanggah banding dari pihak penyedia jasa yang


kalah terhadap Pokja IV ULP (unit Layanan Pengadaan) Kabupaten
Muara Enim sehingga waktu mengeluarkan kontrak terhambat;

c. Karena faktor cuaca (curah hujan yang terus menerus) sehingga


pekerjaan pabrikasi yang menggunakan mesin las listrik terhambat
pelaksanaan serta akses menuju lokasi pembangunan rusak berat
sehingga membutuhkan waktu untuk mengangkut material
bangunan.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-171
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

p. Urusan Wajib Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

Urusan Wajib ini diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah


Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa. Pada tahun
anggaran 2012 Alokasi Dana direncanakan sebesar Rp.24.924.826.344,89,-
terealisasi sebesar Rp. 22.965.080.422,- atau 92,14 % dengan rincian
realisasi belanja sebagai berikut:

1) Belanja tidak langsung direncanakan sebesar Rp.1.826.149.944,89,-


terealisasi sebesar Rp.1.768.482.271.,- atau 96,84 % yang diarahkan
untuk membiayai belanja gaji, tunjangan PNS, tambahan penghasilan
PNS berdasarkan pertimbangan objektif lainnya (uang muka dan
tunjangan kesejahteraan tahunan).
2) Belanja Langsung dialokasikan anggaran sebesar Rp.23.098.676.400,-
terealisasi sebesar Rp.21.196.598.151.,- atau 91,77 % yang diarahkan
untuk membiayaai 11 program dan 46 kegiatan, antara lain: Program
Administrasi Perkantoran 14 Kegiatan, Program Program Peningkatan
Sarana dan Prasarana Aparatur 5 kegiatan, Program Peningkatan
Aparatur 1 Kegiatan, Program Penigkatan Partisipasi Masyarakat dalam
Membangun Desa 2 kegiatan, Program peningkatan Kepastian Sumber
Daya Aparatur 1 Kegiatan. Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja 4 Kegiatan, Program Peningkatan
Keberdayaan Masyarakat Pedesaan 8 Kegiatan, Program
Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan 3 Kegiatan, Program
Peningkatan Kepastian Aparatur Pemerintah Desa 3 Kegiatan, Program
Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa 1 Kegiatan,
Program Pembagunan Infrastruktur di Perdesaan 4 Kegiatan.
3) Capaian kinerja kegiatan yang kurang dari 85% antara lain:

 Penyediaan Jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik dengan


dana sebesar Rp. 21.300.000,- terealisasi Rp 12.298.951,- atau
57,74%. Hal ini direalisasikan sesuai dengan pemakaian dan sebagai
upaya penghematan.

 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor dengan dana sebesar


Rp. 244.485.000 terealisasi sebesar Rp. 175.700.000,- atau 71,87%.
Hal ini direalisasikan sesuai kontrak dengan penyedia jasa (Rekanan)
dan pengadaan AC tidak direalisasikan karena sudah termasuk dalam
anggaran pembangunan gedung kantor.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-172
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan


Anggaran sebesar Rp. 15.643.100,- terealisasi sebesar
Rp. 11.900.000,- atau 76,07%, yang diarahkan untuk pengiriman
aparatur mengikuti Pendidikan dan Pelatihan yang dilakukan secara
selektif hanya diperkenankan untuk pelatihan yang dilaksanakan oleh
institusi pemerintah atau Lembaga Non Pemerintah yang bekerja
sama/direkomendasikan oleh Departemen terkait.

 Operasional Tim Pengendalian dan Monitoring Dana Bantuan


Gubernur Sumatra Selatan dengan anggaran sebesar
Rp. 52.567.500,- terealisasi sebesar Rp. 37.262.500,- atau 70,89 %.
Dana kegiatan ini diarahkan untuk biaya monitoring dana bantuan
Gubernur di 22 kecamatan, pencairan dana bantuan Gubernur Provinsi
Sumatera Selatan untuk desa/kelurahan tahun 2012 dicairkan tanggal
24 September s/d 11 Oktober 2012 sehingga penggunaan anggaran
biaya perjalanan dinas disesuaikan dengan waktu dan efesiensi,
namun pelaksanaan monitoring di 22 kecamatan tetap terlaksana.

 Penyediaan jasa administrasi lelang dengan anggaran Rp. 3.000.000,-


terealisasi sebesar Rp. 2.200.000,- atau 73,33%. Hal ini disebabkan
adanya efisiensi biaya perjalanan dinas.

 Penataan Wilayah Desa dengan Anggaran sebesar Rp. 175.000.000,-


terealisasi sebesar Rp. 46.975.000,- atau 26,84% hal ini disebabkan
Pemekaran Dusun hanya terealisasi di 7 Desa dari target 10 Desa
untuk Pemekaran Dusun, berdasarkan usulan kepala desa dan usulan
tersebut diteliti kelapangan oleh Tim Kabupaten untuk menentukan
layak atau tidak dimekarkan.

 Penetapan Batas Desa dengan Anggaran Sebesar Rp. 150.000.000


terealisasi sebesar Rp. 76.590.000,- atau 51,06%, hal ini disebabkan
dari target 10 desa hanya ada 7 usulan untuk penetapan batas desa.
Dari 7 usulan penetapan batas desa, 4 desa telah diselesaikan sampai
dengan penetapan SK Bupati Muara Enim sedangkan 3 desa lagi
masih dalam proses.

 Bimbingan Teknis pengelolaan Pasar desa dengan Anggaran Sebesar


RP. 105.620.500,- terealisasi sebesar Rp. 89.224.500,- Atau 84,48%,
hal ini disebabkan oleh efisiensi Perjalanan Dinas, sewa penginapan
peserta dan biaya transport panitia.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-173
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Aparatur Pemerintahan


Desa dengan Anggaran Sebesar Rp. 75.000.000,- terealisasi sebesar
Rp. 55.627.500,- Atau 74,17% hal ini disebabkan oleh Efiesensi Biaya
Perjalanan Dinas anggota panitia ke kecamatan

5) Prestasi/Keberhasilan dalam Pembangunan Tahun 2012, yaitu:

 Juara I Lomba LPM Tingkat Provinsi Sumatra Selatan atas nama Desa
Ujan Mas Lama.

 Juara Harapan 1 Gelar TTG VIII Tingkat Provinsi Sumatra Selatan

 Juara I Expo PNPM Mandiri Perdesaan Tingkat Provinsi Sumatra


Selatan

Gambaran capain kinerja keuangan pelaksanaan Dana Bantuan


Langsung Masyarakat (BLM) Program PNPM Mandiri Pedesaan
Kabupaten Muara Enim sebagaimana tabel berikut.

Tabel 4.32
Anggaran dan Realisasi Dana Bantuan Langsung Masyarakat
Program PNPM Mandiri Pedesaan
Kabupaten Muara Enim tahun 2011-2012

APBN 80% (Rp.000) APBD 20% (Rp.000) REALISASI (%)


NO KECAMATAN
2011 2012 2011 2012 2011 2012

1 Tanjung Agung 480.000.000 990.000.000 120.000.000 110.000.000 100 100

2 Gunung Megang 2.400.000.000 2.700.000.000 600.000.000 300.000.000 100 100

3 Rambang Dangku 360.000.000 720.000.000 90.000.000 110.000.000 100 100

4 Talang Ubi 480.000.000 990.000.000 120.000.000 110.000.000 100 100

5 Gelumbang 360.000.000 720.000.000 90.000.000 80.000.000 100 100

6 Penukal 480.000.000 990.000.000 120.000.000 80.000.000 100 100

7 Sungai Rotan 480.000.000 990.000.000 120.000.000 80.000.000 100 100

8 Lembak 360.000.000 720.000.000 90.000.000 80.000.000 100 100

9 Lubai 360.000.000 720.000.000 90.000.000 80.000.000 100 100

Jumlah 5.760.000.000 9.540.000.000 1.440.000.000 1.060.000 100 100

Sumber : BPMPD Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-174
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

q. Urusan Wajib Komunikasi dan Informatika

Urusan wajib komunikasi dan informatikan diselenggarakan oleh Satuan

Kerja Perangkat Daerah Kantor Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Muara Enim, alokasi belanja pada tahun 2012 sebesar

Rp.5.161.364.715,35,- terealisasi sebesar Rp.5.043.709.641,- atau 97,72%.

Rincian realisasi belanja tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Belanja Tidak Langsung, direncanakan sebesar Rp.779.658.915,35,-


terealisasi sebesar Rp.725.076.271,- atau 93,00 % yang diarahkan untuk
membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahan Penghasilan PNS
berdasarkan Pertimbangan Objektif lainnya (uang makan dan tunjangan
kesejahteraan tahunan).
2) Belanja Langsung, dialokasikan anggaran sebesar Rp.4.381.705.800,-
terealisasi Rp.4.318.633.370,- atau 98.56 %, yang diarahkan untuk
membiayai 7 program dan 27 kegiatan.
3) Capaian kinerja beberapa kegiatan yang kurang dari 85% pada tahun
anggaran 2012 dapat dijelaskan sebagai berikut :
Kegiatan Penyediaan Jasa Sumber Daya Air, Listrik dan Telepon
dianggarkan sebesar Rp. 28.200.000,- terealisasi sebesar Rp.
15.755.970,- atau 55.87 %. Realisasi tidak mencapai 85 % Hal ini
disebabkan penggunaan dana penyediaan jasa sumber daya air dan
listrik sesuai dengan rekening pembayaran dan adanya penghematan
dalam pemakaian air, telepon dan listrik.

r. Urusan Wajib Perpustakaan

Urusan Wajib Perpustakaan diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat


Daerah Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi. Pada Tahun
Anggaran 2012 dialokasikan dana sebesar Rp.2.263.464.035,50,-
Terealisasi sebesar Rp.2.108.238.592,- atau 93,14%. Dengan rincian
realisasi belanja sebagai berikut :

1). Belanja tidak Langsung direncanakan sebesar Rp.919.400.035,-


Terealisasi sebesar Rp.856.017.226,- atau 93.11% yang diarahkan untuk
membiayai belanja gaji Pegawai dan tunjangan PNS, Tambahan
Penghasilan PNS berdasarkan Pertimbangan objektifnya Lainnya ( Uang
makan dan tunjangan kesejahteran Tahunan ).

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-175
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

2). Belanja Langsung direncanakan sebesar Rp.1.344.064.000,- terealisasi


Rp.1.252.221.366,- atau 93.00 % yang diarahkan untuk membiayai 7
Program dan 30 Kegiatan antara lain : program pelayanan administrasi
perkantoran, Peningkatan sarana dan prasarana aparatur, Peningkatan
kapasitas sumber daya aparatur, Peningkatan Kapasitas sumber daya
aparatur, Peningkatan pengembangan sistempelaporan capaian kinerja
dan keuangan, Pengembangan Budayabaca dan Pembinaan
Perpustakaan, Penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah,
program peningkatan kualitas informasi.
3). Capaian kinerja keuangan yang kurang dari 85% yaitu :

a. Penyediaan jasa Komunikasi sumber daya Air dan Listrik dengan dana
sebesar Rp.51.300.000,- terealisasi sebesar Rp.37.336.366,- atau
72% hal ini direalisasikan sesuai dengan pemakaian dan sebagai
upaya penghematan.
b. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor dengan dana sebesar
Rp. 10.376.000,- terealisasi Rp. 2.501.000,- atau 24,1 %. Kegiatan ini
untuk membiayai pembelian peralatan mesin fotocopy dan
perlengkapan komputer, dimana perlengkapan komputernya masih
bagus sehingga tidak direalisasikan.
c. Pendidikan dan pelatihan formal dengan dana sebesar
Rp. 45.000.000,- terealisasi Rp. 23.000.000,- atau 51,11 %. Hal ini
disebabkan pengiriman peserta pelatihan dilakukan secara selektif
hanya diperkenankan yang dilaksanakan oleh institusi pemerintah atau
lembaga non pemerintah yang bekerjasama/direkomendasikan dengan
departemen terkait.

Hingga tahun 2012, kinerja Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

pada program Pengembangan Budayabaca dan Pembinaan Perpustakaan,

digambarkan dalam tabel rekapitulasi jumlah perpustakaan dan Daftar

keadaan Koleksi Bahan Pustaka ( Buku ) di Kabupaten Muara Enim.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-176
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Tabel 4.33
Rekapitulasi Jumlah Pepustakaan
Kabupaten Muara Enim Tahun 2012
JUMLAH PERPUSTAKAAN
No Nama perpustakaan Masyarakat Rumah KET
SD SMP SMA PT Instansi
Umum Ibadah
1 Perpustakaan Umum 1 Unit
2 Rumah Baca 4 Unit
3 Perpustakaan SD & MIN 175 Unit
4 Perpustakaan SLTP & MTS 78 Unit
5 Perpustakaan SLTA & 45 Unit
MAN
6 Perpustakaan Kelurahan & 126 Unit
Desa
7 Perpustakaan Karang 2 Unit
Taruna
8 Perpustakaan Masjid 4 Unit
9 Perpustakaan Perguruan 2 Unit
Tinggi
10 Perpustakaan Instansi 34 Unit
Sumber : Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012

Tabel 4.34
Daftar Keadaan Koleksi Bahan Pustaka ( Buku )
Menurut Klasifikasi Tahun 2012
NO GOL KLASIFIKASI/KODE BUKU EKSEMPLAR
1 000-099 KARYA UMUM (515) 1.072
2 100-199 FILSAFAT (629) 1.283
3 200-299 AGAMA (1.259) 2.183
4 300-399 ILMU SOSIAL (3.341) 12.439
5 400-499 BAHASA (256) 552
6 500-599 ILMU MURNI(1.923) 2.808
7 600-699 TEKNOLOGI (4300) 13.604
8 700-799 KESENIAAN, HIBURAN, OLAH RAGA (377) 626
9 800-899 KESUSATRAAN (3.396) 10.636
10 900-999 GEOGRAFI DAN SEJARAH (287) 554
JUMLAH 45.384
KET : 2012 ada yang rusak 409 examplar
Sumber : Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012

b. URUSAN PILIHAN

1. Urusan Pilihan Pertanian

Urusan pilihan Pertanian diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Perkebunan, Dinas Peternakan dan

Perikanan serta Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.

Pada tahun anggaran 2012 alokasi anggaran direncanakan sebesar

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-177
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Rp.61.676.569.232,46,- terealisasi sebesar Rp. 58.690.165.074,- atau 95,16 %, yang

terdiri dari Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 21.502.534.712,46,- terealisasi

sebesar Rp. 20.709.221.580,- atau 96,31 % dan Belanja Langsung sebesar Rp.

40.174.034.520,- terealisasi sebesar Rp. 37.980.943.494,- atau 94,54 %, dengan

rincian penggunaan belanja sebagai berikut :

a. Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura

1) Belanja Tidak Langsung direncanakan sebesar Rp.3.098.804.923,79,-


terealisasi sebesar Rp.2.929.074.090,00,- atau 94,52 % yang diarahkan untuk
membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, tambahan penghasilan PNS
berdasarkan pertimbangan objektif lainnya (uang makan dan tunjangan
kesejahteraan tahunan).
2) Belanja Langsung dialokasikan anggaran sebesar Rp.10.984.623.950,-

terealisasi sebesar Rp.10.210.001.298,- atau 92,95 % yang diarahkan untuk

membiayai 9 program dan 45 kegiatan, diantaranya adalah :

 Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani dialokasikan anggaran sebesar


Rp.334.225.250,- terealisasi sebesar Rp.321.877.500,- atau 96,31 % antara
lain untuk membiayai rapat koordinasi tingkat kabupaten yang dihadiri oleh
kepala UPTD, dan petugas pengawas Organisme Pengganggu Tanaman
(OPT) tingkat kecamatan. Selain itu untuk membiayai penyediaan
Insektisida/racun serangga sebanyak 1000 kg untuk antisipasi serangan
hama pada persawahan petani dan pengadaan lapon babi sebanyak 3.200
unit.
 Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan dialokasikan
anggaran sebesar Rp.110.937.500,- terealisasi sebesar Rp.96.278.000,-
atau 86,79 % antara lain untuk membiayai pembelian benih cabe sebanyak
600 gram, 600 gram tomat rantih, 600 gram terong, kacang panjang 20 kg
dengan masing-masing luasan 2 Ha serta belanja bahan-bahan kimia untuk
budidaya tanaman sayur. Lokasi kegiatan diarahkan di 8 Kecamatan yaitu
Desa Embawang Kecamatan Tanjung Agung, Desa Tanjung Enim Selatan
Kecamatan Lawang Kidul, Kelurahan Air Lintang Kecamatan Muara Enim,
Desa Tanjung Raman Kecamatan Ujanmas, Desa Pagar Dewa Kecamatan
Benakat, Desa Marga Mulya Kecamatan Rambang, Desa Air Itam
Kecamatan Penukal Timur dan Desa Teluk Limau Kecamatan Gelumbang.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-178
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Penanganan Pasca Panen dialokasikan anggaran sebesar


Rp.434.982.000,- terealisasi sebesar Rp.404.226.500,- atau
92,47 % antara lain untuk membiayai pembelian alat penggiling padi (RMU)
sebanyak 3 unit yang dialokasikan pada Desa Danau Rata Kecamatan
Sungai Rotan, Desa Sedupi Kecamatan Tanah Abang dan Desa Muara Dua
Kecamatan Semende Darat Laut masing-masing 1 Unit. Belanja terpal
jemur sebanyak 124 lembar dialokasikan di 8 Kecamatan masing-masing
Kecamatan Muara Belida 24 lembar dan Kecamatan Kelekar 24 lembar,
Kecamatan Tanah Abang 12 lembar, Kecamatan Lubai 12 lembar,
Kecamatan Semende Darat Tengah 12 lembar, Kecamatan Rambang
Dangku 12 lembar, Kecamatan Tanjung Agung sebanyak 10 lembar,
Kecamatan Lembak 18 lembar.
 Pengembangan Cadangan Pangan Daerah dialokasikan anggaran sebesar
Rp.268.208.000,- dengan realisasi sebesar
Rp.242.325.500,- atau 90.35 % untuk membiayai belanja benih jagung
hibrida sebanyak 1.125 kg (75 Ha) yang dialokasikan di Kecamatan Lawang
Kidul seluas 20 Ha (300 kg), Kecamatan Kelekar seluas 55 Ha (825 kg),
benih jagung manis sebanyak 375 kg (25 Ha) yang dialokasikan di
Kecamatan Lawang Kidul seluas 5 Ha (75 kg), Kecamatan Rambang
Dangku seluas 15 Ha (225 kg) dan Kecamatan Gelumbang seluas 5 Ha (75
kg), serta pembelian bahan-bahan kimia.
 Pengembangan Intensifikasi Tanaman Padi dan Palawija. Dialokasikan dana
sebesar Rp.876.785.000,- dengan realisasi anggaran sebesar
Rp.836.472.500,- atau setara dengan 95,40 % untuk membiayai belanja
bahan/bibit tanaman padi gogo sebanyak 45.600 Kg yang dialokasikan di
Desa Menanti dan Menanti Selatan Kecamatan Kelekar seluas 350 Ha
(10.500 kg), Kecamatan Lubai seluas 505 Ha (15.150 kg) yang berlokasi di
Desa Beringin, Sumber Asri, Karang Sari, Karang Agung, Lecah, Lubai
Persada, Mekar Jaya, Gunung Raja, Pagar Gunung, Karang Mulya, Kota
Baru dan Desa Menanti, Kecamatan Tanah Abang seluas 205 Ha (6.150 kg)
yang berlokasi di Desa Sedupi dan Desa Pandan, Kecamatan Abab seluas
100 Ha (3.000 kg) di Desa Betung dan Kecamatan Talang Ubi seluas 360
Ha (10.800 kg) yang berlokasi di Desa Semangus, Talang Ubi Darat, Sungai
Baung, Sungai Ibul, Benuang, Beruge Darat, Panta Dewa dan Desa Talang
Bulang. Belanja padi sawah sebanyak 37.500 kg (1.500 Ha) yang di
alokasikan di Kecamatan Rambang Dangku seluas 200 Ha (5.000 kg) yang

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-179
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

berlokasi di Desa Pangkalan Babat, Baturaja, Siku, Kahuripan dan Desa


Muara Niru. Kecamatan Gunung Megang seluas 50 Ha (1.250 kg) di Desa
Bulang, Kecamatan Tanah Abang seluas 200 Ha (5.000 kg) di Desa Raja,
Babat, Tanah Abang Selatan dan Desa Bumi Ayu, Kecamatan Talang Ubi
seluas 50 Ha (1.250 kg) di Desa Talang Akar, Kecamatan Abab seluas 160
Ha (4.000 kg) di Desa Pengabuan dan Desa Prambatan, Kecamatan
Penukal Utara 250 Ha (1.250 kg) di Desa Tempirai Timur dan Desa
Tempirai, Kecamatan Ujan Mas seluas 215 Ha (5.375 kg) di Desa Ulak
Bandung, Ujan Mas Lama dan Desa Pinang Belarik, Kecamatan Muara Enim
seluas 200 Ha (5.000 kg) di Desa Lubuk Ampelas, Kelurahan Muara Enim,
Desa Saka Jaya, Kelurahan Pasar I, Desa Muara Lawai dan Desa Karang
Raja, Kecamatan Semendo Darat Laut seluas 135 Ha (3.375 kg) di Desa
Pulau Panggung, Babatan, Pemindaian, dan Desa Tanah Abang dan
Kecamatan Sungai Rotan seluas 240 Ha (6.000 kg) di Desa Tanding Marga
dan Desa Danau Rata (5.500 Kg) dan Kecamatan Lembak seluas 175 Ha
(4.375 kg) di Desa Talang Nangka serta untuk membiayai honor petugas
pendamping Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT)
padi seluas 16.200 Ha dengan jumlah pendamping keseluruhan sebanyak
115 orang pendamping.
 Pengembangan Diversifikasi Tanaman dialokasikan anggaran sebesar
Rp.151.141.400,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.148.352.800,- atau
setara dengan 98,15 % untuk memenuhi belanja kebutuhan bibit Tanaman
Obat Keluarga (TOGA) berupa Jahe 250 polybag, Kunyit Putih 250 polybag,
Sirih Merah 250 polybag, Cabe Jawa 250 polybag dan Temu Ireng 250
polybag yang tersebar di 12 kecamatan meliputi Kecamatan Semendo Darat
Ulu, Ujan Mas, Rambang Dangku, Talang Ubi, Abab, Penukal Utara,
Penukal, Tanah Abang, Sungai Rotan, Lembak, Kelekar dan Kecamatan
Muara Belida. Pengadaan Tanaman Hias berupa bibit Aglonema 550
polybag, bibit Adenium 550 polybag, bibit Anggrek 550 polybag, bibit
Anthurium 550 polybag dan bibit Sansivera 550 polybag yang penyebaran
bibit tersebut di 22 Kecamatan serta melaksanakan pelatihan pengolahan
tanaman obat-obatan untuk ibu-ibu PKK Kecamatan serta Belanja bahan-
bahan kimia untuk TOGA dan Tanaman Hias.
 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Pertanian
dialokasikan anggaran sebesar Rp.104.965.000,- dengan realisasi anggaran
sebesar Rp.101.417.000,- atau setara dengan 96,62 % untuk membiayai

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-180
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

belanja bibit durian sebanyak 1000 batang (10 Ha) yang dialokasikan pada 7
Kecamatan meliputi: Kecamatan Lawang Kidul Desa Keban Agung ,
Kecamatan Muara Enim Desa Tg. Serian dan Desa Kepur masing-masing
100 batang (1 ha), Kecamatan Benakat Desa Pagar Jati dan Desa Badang
Bindu, Kecamatan Rambang Dangku Desa Siku, Kecamatan Lubai Desa
Beringin dan Kecamatan Kelekar Desa Menanti Selatan masing-masing 200
batang (2 ha), komoditi duku untuk Kecamatan Muara Enim 100 batang (1
ha),Kecamatan Ujan Mas 200 batang (2 ha) dan komoditi Alpokat untuk
Kecamatan Semendo Darat Laut sebanyak 200 batang (2 ha) dan belanja
bahan-bahan kimia.
 Penelitian dan Pengembangan Teknologi Tepat Guna dialokasikan anggaran
sebesar Rp.376.510.000,- dengan realisasi anggaran sebesar
Rp.335.363.500,- atau setara dengan 89,07 % untuk membiayai pengadaan
Alat Pengelolaan Pupuk Organik (APPO) sebanyak 6 unit yang dialokasikan
di Kecamatan Semendo Darat Laut sebanyak 4 unit di Desa Penindaian dan
Desa Babatan masing-masing 2 Unit, Kecamatan Tanjung Agung Desa
Lesung Batu sebanyak 1 unit dan Kecamatan Muara Enim Desa Tanjung
Jati sebanyak 1 unit. Mengadakan pelatihan bagi kelompok tani di
Kecamatan Semendo Darat Laut sebanyak 4 kelompok terdiri dari 80 petani,
Kecamatan Tanjung Agung 1 kelompok terdiri 20 petani dan Kecamatan
Muara Enim 1 kelompok terdiri dari 20 petani.
 Pengadaan Sarana Prasarana Teknologi Tepat Guna dialokasikan anggaran
sebesar Rp.2.887.500.000,- dengan realisasi sebesar Rp.2.745.756.000,-
atau setara dengan 95,09 % untuk membiayai pembelian hand traktor
sebanyak 72 unit yang dialokasikan di Balai Benih Induk Muara Enim
sebanyak 1 Unit, Kecamatan Semendo Darat Tengah 13 unit, Kecamatan
Semendo Darat Ulu 9 unit, Kecamatan Tanjung Agung 7 unit, Kecamatan
Muara Enim 5 unit, Kecamatan Ujan Mas 5 unit, Kecamatan Muara Belida 2
unit, Kecamatan Gunung Megang 1 unit, Kecamatan Lubai 2 unit,
Kecamatan Rambang Dangku 1 unit, Kecamatan Gelumbang 2 unit,
Kecamatan Tanah Abang 1 unit, Kecamatan Sungai Rotan 1 Unit.
Sebanyak 22 unit Hand Traktor dari dana DAK yang dialokasikan di 11
Kecamatan yang meliputi Kecamatan Semendo Darat Tengah 4 unit,
Kecamatan Semendo Darat Ulu, dan Kecamatan Tanjung Agung masing-
masing 3 unit, Kecamatan Muara Enim, Kecamatan Talang Ubi, Kecamatan
Sungai Rotan dan Kecamatan Muara Belida masing-masing 2 unit,
Kecamatan Semendo Darat Laut, Kecamatan Tanah Abang, Kecamatan
Lembak, dan Kecamatan Gelumbang masing-masing 1 unit.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-181
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian Teknologi Pertanian Tepat Guna


dialokasikan anggaran sebesar Rp.118.267.500,- dengan realisasi anggaran
sebesar Rp.116.545.000,- atau 98,54 % untuk belanja pertemuan bagi
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) sebanyak 300 orang di Kecamatan
Tanjung Agung sebanyak 4 kelompok tani yang terdiri 120 orang,
Kecamatan Semendo Darat Laut sebanyak 2 kelompok tani yang berjumlah
60 orang, Kecamatan Semendo Darat Tengah, Semendo Darat Ulu, Ujan
Mas dan Gunung Megang sebanyak 4 kelompok yang terdiri dari 120 orang
yang masing-masing kelompok terdiri dari 30 0rang.
 Sertifikasi Bibit/Buah Unggul Pertanian / perkebunan, dialokasikan anggaran
sebesar Rp.79.689.000,- dengan realisasi anggaran sebesar
Rp.76.826.500,- atau 96,41 %. Untuk membiayai penangkaran benih padi
bermutu seluas 75 Ha yang beralokasi di Desa Muara Emil dan Desa
Tanjung Agung Kecamatan Tanjung Agung dan Desa Harapan Mulia
Kecamatan Muara Belida masing-masing desa seluas 25 Ha.

3). Capaian kinerja yang kurang dari 85%, yaitu sebagai berikut :

 Kegiatan Penyediaan Makan dan Minum Rapat, dialokasikan anggaran


sebesar Rp.11.940.000,- dengan realisasi anggaran sebesar Rp.
7.560.000,- atau setara dengan capaian kinerjanya hanya 66,70 %, hal ini
disebabkan pada kegiatan tersebut ada dana sebesar Rp. 1.440.000,- tidak
dapat dialokasikan karena tamu-tamu yang datang langsung berkoordinasi
dengan bidang-bidang yang bersangkutan.
 Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah,
dialokasikan anggaran sebesar Rp.223.910.000,- terealisasi sebesar
Rp.154.943.983,- atau 69,20%, hal ini di karenakan adanya penghematan
anggaran untuk perjalanan dinas.
 Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah,
dialokasikan sebesar Rp.105.585.000,- terealisasi sebesar Rp.77.790.000,-
atau 73,68%, hal ini di karenakan adanya penghematan anggaran untuk
perjalanan dinas dan di setiap kegiatan masing-masing sudah teralokasi
anggaran perjalanan dinas.
 Kegiatan Pendidikan Pelatihan Formal capaian kinerjanya sebesar 65
persen hal ini dikarenakan untuk mengikuti Pendidikan Pelatihan harus ada
surat undangan dari Instansi penyelenggara dan juga harus mendapat
persetujuan dari Bupati. Solusi yang dapat dikemukakan untuk pengiriman
peserta yang akan mengikuti pelatihan tersebut cukup mendapat
persetujuan dari Kepala SKPD bersangkutan.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-182
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Dari pelaksanaan kegiatan tersebut diatas dapat dilihat perkembangan sub. Sektor

Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2011 – 2012 dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.35
Penggunaan Lahan Pertanian
Di Kabupaten Muara Enim Tahun 2011 dan 2012
Luas Areal (Ha)
No. Jenis Lahan
2011 2012
1. Lahan Sawah Irigasi 6.348 6.386
2. Lahan Sawah Tadah Hujan 6.068 5.507
3. Lahan Sawah Lebak 18.299 19.392
4. Lahan Ladang /Tegal/Huma 77.341 77.245
5. Lahan Pekarangan 28.509 25.419
Total 136.565 133.949

Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012

Dari Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa lahan sawah irigasi Tahun 2012
bertambah seluas 38 Ha,hal ini dikarenakan adanya dampak manfaat dari
kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT) di Kecamatan
Gunung Megang, Kecamatan Tanjung Agung, dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi
Desa (JIDES) di Kecamatan Semende Darat Tengah dan Kecamatan Semende
Darat Ulu.
Pada Lahan Sawah Tadah Hujan adanya pengurangan lahan seluas 561 Ha hal
ini dikarenakan di Kecamatan Sungai Rotan adanya alih fungsi lahan berupa
pengembangan Kelapa Sawit dan di Kecamatan Muara Enim Desa Saka Jaya dan
Kelurahan Muara Enim adanya Pembangunan Kolam Retensi.

Pada lahan sawah lebak adanya peningkatan penggunaan lahan seluas 1.093
Ha hal ini terjadi karena telah berfungsinya kegiatan Pengembangan Optimasi
lahan Pertanian Tahun 2011 di Kecamatan Muara Belida seluas 75 Ha,
Kecamatan Talang Ubi seluas 15 Ha dan kecamatan Gunung Megang

Seluas 10 Ha,serta pengembangan Optimasi Lahan tahun 2012 di Kecamatan


Muara Belida seluas 100 Ha, Kecamatan Gelumbang seluas 25 Ha, Kecamatan
Lembak seluas 25 Ha, Kecamatan Rambang Dangku seluas 20 Ha, Kecamatan
Ujan Mas seluas 30 Ha, Kecamatan SDT seluas 140 Ha dan Kecamatan SDU
seluas 60 Ha, serta adanya kegiatan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman
terpadu (SLPTT) padi sawah semula lahan lebak di Kecamatan Penukal,
Kecamatan Gelumbang, Kecamatan Sungai Rotan dan Kecamatan Muara Belida.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-183
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Pada Lahan Ladang/Tegal/Huma adanya pengurangan penggunaan lahan


seluas 96 Ha hal ini dikarenakan umur tanaman pokok berupa karet umurnya
sudah lebih dari 3 (tiga) tahun sehingga petani tidak menanam padi dan palawija
secara tumpang sari dilahan tersebut.

Tabel 4.36
Luas Panen, Produksi dan Produktivitas
Di Kabupaten Muara Enim Tahun 2011 dan 2012
Produktivitas
Luas Panen (Ha) Produksi (Ton)
No. Komoditas (Kw/Ha)
2011 2012 2011 2012 2011 2012
1. Padi 45.838 49.357 222.131 237.703 48,46 48,16
2. Jagung 1.687 656 5.744 2.399 34,05 36.54
3. Kedelai 562 599 719 756 12,79 12,89
4. Kentang 32 31 359 349 112.19 112
5. Kubis 43 45 849 675 197.44 150
6. Cabe besar 676 330 2.258 1.613 33.40 30.55
7. Tomat 479 204 3.704 1.777 77.33 77,35
Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012

Dari Tabel 4.31 dapat dijelaskan bahwa pada Tahun 2012 luas panen tanaman
padi seluas 49.357 Ha dengan Produksi sebanyak 237.703 ton, pada tahun 2011
luas panen padi 45.838 Ha adanya peningkatan produksi padi sebanyak 15.572
ton.
Pada komoditi jagung Tahun 2012 luas panen seluas 656 Ha mengalami
penurunan seluas 1031 Ha di bandingkan Tahun 2011 dengan produksi sebesar
2.399 ton pada Tahun 2012. Hal ini dikarenakan petani lebih berminat untuk
menanam jagung manis dengan alasan nilai jual jagung manis lebih tinggi dari
jagung pipilan dan hasil panen jagung manis langsung dapat dipasarkan dan
tidak memerlukan perlakuan khusus seperti jagung pipilan.

Untuk tanaman kedelai adanya peningkatan luas panen dikarenakan adanya


program/kegiatan sekolah lapang pengelolan tanaman terpadu (SLPTT).

Pada komoditi tanaman Kentang adanya penurunan panen seluas 1 Ha dengan


produksi 349 ton pada Tahun 2012 di bandingkan Tahun 2011 produksi Kentang
sebanyak 359 ton penurunan luas panen dan produksi dikarenakan musim
kemarau yang lama mempengaruhi pertumbuhan tanaman Kentang yang
mengakibatkan tanaman terserang bakteri (mati gadis/busuk) karena embun
yang berlebihan dimalam hari, hal tersebut sangat berpengaruh dengan
produktivitas tanaman. Pada komoditi Cabe merah adanya penurunan luas
panen dan produksi hal ini dikarenakan pengaruh kemarau yang terlalu lama

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-184
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

serta serangan penyakit. Pada penghujung Tahun 2012 di Kecamatan


Gelumbang tiba-tiba terjadi hujan lebat yang mengakibatkan curah hujan terlalu
tinggi mengakibatkan banyak cabe yang terserang penyakit sehingga buah Cabe
banyak yang busuk sebelum di panen. Pada komoditi Tomat juga mengalami
penurunan luas tanam dikarenakan nilai jual Tomat dipasaran rendah.

Tabel 4.37
Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Buah-Buahan Unggulan
di Kabupaten Muara Enim Tahun 2012
Jumlah Produksi
No Komoditas Luas Panen (Ha)
(Ton)
1 Duku/Langsat/Kokosan 772 304,73
2 Durian 904 8,376
3 Jeruk Siam/Keprok 56 410,6
4 Nanas 448 2.936,14
5 Markisa/Konyal 6 65
6 Sawo 171 153,38
Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012

b. Dinas Perkebunan

1) Belanja Tidak Langsung, direncanakan sebesar Rp.3.750.360.688,44,-


terealisasi Rp.3.630.629.510,- atau 96,81 % yang diarahkan untuk mebiayai
belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahan Penghasilan PNS berdasarkan
Pertimbangan Objektif lainnya (uang makan dan tunjangan kesejahteraan
umum).
2) Belanja Langsung, dialokasikan anggaran sebesar sebesar
Rp.11.926.241.970,- terealisasi Rp.11.407.594.128,- atau 95,65 % yang
diarahkan untuk membiayai 9 Program dan 34 Kegiatan antara lain :

a) Program Peningkatan Ketahanan Pangan Perkebunan ini adalah meliputi :


- Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Perkebunan
dialokasikan anggaran sebesar Rp. 355.991.000,- terealisasi
Rp.333.281.000,- atau 93,62% untuk membiayai pembinaan penerapan
teknologi perkebunan tepat guna di 3 Kecamatan untuk 3 komoditi serta
300 orang yang terdiri dari :

1. Untuk Petani Aren diberikan bantuan Cetakan Aren untuk 100 Orang,
10 Buah Cetakan Dudukan Aren, 1 Buah Wajan dan 1 Buah Sentil
Besi yang berlokasi di Desa Tanjung Miring Kecamatan Sungai
Rotan, Desa Danau Rata Kecamatan Sungai Rotan, Desa Suka Cinta
Kecamatan Sungai Rotan, dan Desa Petar Dalam Kecamatan
Gelumbang.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-185
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

2. Untuk Petani Sawit diberikan alat Gerobak Sorong 100 buah di Desa
Sidomulyo, Desa Tanjung Terang dan Desa BulangKecamatan
Gunung Megang yaitu
3. Untuk Petani Kopi diberikan Terpal Jemur Kopi 100 Lembar dan
Mesin Pengupas Biji Kopi 10 Buah untuk Desa Bedegung, Desa
Paduraksa, Desa Padang Bindu dan Desa Indramayu Kecamatan
Tanjung Agung, Desa Pagar Agung, Pulau Panggung, dan Desa
Tanah Abang Kecamatan Semende Darat Laut, Desa Palak Tanah,
Muara Tenang dan Desa Kota Agung Kecamatan Semende Darat
Tengah dan Desa Tanjung Agung Kecamatan Semende Darat Ulu.
- Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Pertanian dialokasikan
anggaran sebesar Rp.120.078.000,- terealisasi Rp.117.361.500,- atau
97,74% untuk membiayai Pelaksanaan Pembinaan Penerapan
Teknologi Perkebunan di 21 Desa dan 1.713 Petani Peserta Revitalisasi
Perkebunan (Rev-Bun) dan Mitra Perkebunan (Mitra-Bun), antara lain :

1. Kecamatan Penukal Utara : Desa Tanding Marga, Desa Tambak,


Desa Tempirai Timur, Desa Tempirai Selatan, Desa Tempirai Utara,
Desa Prabumenang, Desa Tempirai, Desa Sukarami, Desa Tanjung
Baru dan Desa Karang Tanding.
2. Kecamatan Penukal : Desa Mangku Negara, Desa Purun, Desa Raja
Jaya, Desa Air Itam dan Desa Air Itam Timur.
3. Kecamatan Talang Ubi : Desa Talang Ubi Barat dan Desa Suka
Damai.
4. Kecamatan Tanjung Agung : Desa Tanjung Lalang dan Desa Pulau
Panggung.
- Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan dialokasikan anggaran sebesar Rp.
80.549.500,- terealisasi Rp.73.491.300,- atau 91,24% untuk membiayai
Pelaksanaan Operasional Monev sebagai Pendamping dana Tugas
Pembantuan yang dilaksanakan oleh Satker Dinas Perkebunan
Kabupaten Muara Enim.

b) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Perkebunan, melalui


kegiatan :
- Promosi Atas Hasil Produksi Perkebunan Unggulan Daerah dialokasikan
anggaran sebesar Rp. 172.222.400,- terealisasi Rp. 164.372.400,- atau
95,44%, yang digunakan untuk membiayai Promosi Atas Hasil Produksi

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-186
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Perkebunan, baik tingkat regoinal maupun nasional. Kegiatan promosi


dilaksanakan di Kabupaten Ogan Komering Ulu bulan Maret 2012 dalam
rangka MTQ, di Jakarta bulan Mei 2012 dalam rangka Otonomi Expo, di
Sumatera Selatan bulan Mei 2012 dalam rangka South Sumatera, di
DKI Jakarta bulan Juni 2012 dalam rangka Jakarta Pers, di Kalimantan
Tengah bulan Oktober 2012 dalam rangka Hari Pangan Sedunia, di
Batam bulan Nopember 2012 dalam rangka Batam Expo.

- Pengembangan Sistem Informasi Pasar dialokasikan anggaran sebesar


Rp. 47.107.000,- terealisasi Rp. 46.892.000,- atau 99,54% untuk
membiayai pengumpulan data dan informasi harga komoditi perkebunan
(Kelapa Sawit, Karet dan Kopi) yang dapat di akses secara berkala pada
Dinas Perkebunan Kab. Muara Enim untuk dipublikasikan melalui Koran
Enim Expres pada bulan September 2012 tanggal 15 September 2012
dan bulan Desember 2012 tanggal 26 Desember 2012 selama 5 hari
Kerja.

c) Program Peningkatan Penerapan Teknologi Perkebunan ini adalah


meliputi:
- Penelitian dan Pengembangan Teknologi Perkebunan Tepat Guna
dialokasikan anggaran sebesar Rp. 239.506.000,- terealisasi
Rp. 236.379.500,- atau 98,69% untuk Pemeliharaan dan
Pengembangan Kebun Kelapa Sawit seluas 10 Ha, dimana lokasinya
5 Ha di Desa Penanggiran Kecamatan Gunung Megang dan 5 Ha di
Desa Ujan Mas Baru Kecamatan Ujan Mas.

- Sarana prasarana teknologi perkebunan tepat guna dialokasikan


anggaran sebesar Rp. 69.212.370,- terealisasi Rp. 67.412.370,- atau
97,40% untuk membiayai kegiatan Demplot Peremajaan Tanaman Kopi
seluas 3 Ha, lokasi kegiatan di Desa Babatan Kecamatan Semendo
Darat Laut.

d) Program Peningkatan Produksi Perkebunan ini adalah meliputi :

- Penyediaan Sarana Produksi Perkebunan dialokasikan anggaran


sebesar Rp. 5.185.844.500,- terealisasi Rp.4.951.350.889,- atau 95,48%
untuk membiayai pembuatan jalan produksi sepanjang 15 km (3 km
Desa Babat Kecamatan Penukal, 2 km Desa Ujan Mas Baru Kecamatan
Ujan Mas, 3 km Desa Sukajaya Kecamatan Gelumbang, 2,5 km Desa

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-187
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Karta Mulya Kecamatan Gelumbang, 2,5 km Desa Teluk Limau


Kecamatan Gelumbang, 2 km Desa Embacang, 2 km Desa Tambang
Kelekar, 1,5 km Desa Pelempang Kecamatan Kelekar, 1,5 km Desa
Lecah Kecamatan Lubai dan 1,5 km Desa Padang Bindu Kecamatan
Tanjung Agung serta Perluasan Areal 200 Ha (75 Ha Desa Ujan Masa
Lama Kecamatan Ujan Mas, 75 Ha Desa Pagar Gunung Kecamatan
Lubai dan 50 Ha Desa Suban Baru Kecamatan Kelekar).
- Pengembangan bibit unggul perkebunan dialokasikan anggaran sebesar
Rp. 3.312.549.000,- terealisasi Rp. 3.213.739.680,- atau 97,02 % untuk
membiayai :
1. Pemeliharaan pembibitan karet unggul seluas 10 Ha di Desa Lembak
Kecamatan Lembak, sudah tersalur kepada petani dalam bentuk
bantuan bibit karet bersubsidi stum mata tidur.
2. Pemeliharaan pembibitan karet desa seluas 5 Ha di Desa Pagar
Gunung Kecamatan Lubai 1 Ha, Desa Petar Luar Kecamatan Sungai
Rotan 1 Ha, Desa Pelempang Kecamatan Kelekar 2 Hadan Desa Air
Itam Kecamatan Penukal 1 Ha.
3. Pemeliharaan kebun entres karet seluas 4 Ha di Desa Tanjung
Terang Kecamatan Gunung Megang.
4. Pembuatan pembibitan karet seluas 20 Ha di Desa Lembak
Kecamatan Lembak.
5. Pembuatan pembibitan karet desa seluas 10 Ha di Desa Air Itam
Kecamatan Penukal 2 Ha, Desa Karta Mulya Kecamatan Gelumbang
2 Ha, Desa Prabumenang Kecamatan Lubai 1 Ha, Desa Pelempang
Kecamatan Kelekar 2 Ha, Desa Bumi Ayu Kecamatan Tanah Abang
1 Ha, Desa Ujan Mas Kecamatan Ujan Mas 1 Ha dan Kelurahan
Talang Ubi Kecamatan Talang Ubi1 Ha.
6. Peremajaan kebun kopi seluas 50 Ha di Desa Tanjung Agung
Kecamatan Semende Darat Ulu 25 Ha dan Desa Pagar Agung
Kecamatan Semende Darat Laut 25 Ha.
- Pengembangan dan Penguatan Informasi dan Data Base Pertanian/
Perkebunan dialokasikan anggaran sebesar Rp. 369.172.000,-
terealisasi Rp. 355.789.000,- atau 96,37% untuk Pelaksanaan Review
Data-data Perkebunan untuk 3 Komoditi antara lain Komoditi Karet,
Komoditi Kelapa Sawit dan Komoditi Kopi.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-188
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Dari beberapa kegiatan pada sub sektor perkebunan yang merupakan sub
sektor unggulan Kabupaten Muara Enim adalah komoditas tanaman karet
yang dikembangkan baik itu berbentuk perkebunan rakyat (PR), Perkebunan
Besar Negara (PBN), Perkebunan Besar Swasta (PBS). Komoditi karet dan
kelapa sawit pada akhir tahun 2012, luas areal perkebunan karet rakyat
mencapai 219.978 Ha dengan produksi sebesar 399.680 Ton. Sedangkan
komoditi kelapa sawit periode yang sama luas areal mencapai 25.107 Ha
dengan produksi sebesar 421.040 Ton. Peningkatan produksi karet dan
kelapa sawit tersebut tidak terlepas dari peran perkebunan rakyat,
perkebunan besar negara dan perkebunan besar swasta, untuk lebih rinci luas
areal dan produksi tanaman perkebunan Kabupaten Muara Enim
sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini :

Tabel. 4.38
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Menurut Pengusahaan
Di Kabupaten Muara Enim Tahun 2011 s/d 2012
KOMODITI/ LUAS AREAL (Ha) PRODUKSI (Ton)
NO
TAHUN PR PBN PBS JUMLAH PR PBN PBS JUMLAH
1 Karet
2011 220.256 4.009 221,70 224.486,70 399.680 12.027 665,10 138.243,32
2012 220.256 4.009 221,70 224.486,70 399.680 12.027 665,10 138.243,32
2 Kelapa Sawit
2011 25.107 9.461,72 60.212,70 94.781,42 421.040 189.234,40 1.088.040 1.698.314,40
2012 25.107 9.461,72 60.212,70 94.781,42 421.040 189.234,40 1.088.040 1.698.314,40
Sumber : Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim 2012.

Gambaran luas areal dan produksi komoditas perkebunan yang diusahakan

oleh penduduk Kabupaten Muara Enim, dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :

Tabel. 4.39
Luas Areal dan Produksi Perkebunan Rakyat
Di Kabupaten Muara Enim Tahun 2011 s/d 2012
LUAS AREAL (Ha) PRODUKSI (Ton)
No KOMODITI
2011 2012 2011 2012
1. Karet 220.256 220.256 399.680 399.680
2. Kelapa sawit 25.107 25.107 421.040 421.040
3. Kopi 23.501 23.501 25.132 25.132
4. Kelapa 1.590 1.590 1.439 1.439
5. L ada 686 686 545 545
6. Kayu Manis 153 153 500 500
7. Kakao (Cokelat) 443 443 86 86
8. Kapuk 80 80 19 19
9. Aren 125 125 2 2
Sumber : Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim, 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-189
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Dalam rangka upaya percepatan pengembangan perkebunan di Kabupaten


Muara Enim melalui Program Revitalisasi Perkebunan telah terealisasi
perluasan peremajaan dan rehabilitasi tanaman perkebunan yang didukung
kredit investasi perbankan dan subsidi bungan pemerintah. Sampai dengan
tahun 2012 telah terealisasi seluas 2.694,0 Ha dengan melibatkan 1.604 KK
petani melalui kredit dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Muara Enim,
BRI Cabang Prabumulih dan Bank SUMSEL BABEL Cabang Muara Enim,
adapun perkembangan kegiatan revitalisasi perkebunan yang sudah
terealisasi akad kredit dapat dilihat pada tabel. Di bawah ini :

Tabel. 4.40
Perkembangan Kegiatan Program Revitalisasi Perkebunan
Kabupaten Muara Enim Yang Sudah Akad Kredit Tahun 2007 s/d 2012
Capaian
Tahun Bank Pelaksana
Luas (Ha) Petani (KK)
2007 132 66 BRI Cabang Muara Enim
BRI Cabang Muara Enim dan BRI Cabang
2008 460 328
Prabumulih.
BRI Cabang Muara Enim dan BRI Cabang
2009 321 169
Prabumulih.
BRI Cabang Muara Enim dan BRI Cabang
2010 1.142 690 Prabumulih dan Bank Sum-Sel Babel
Cabang Muara Enim.
BRI Cabang Muara Enim dan BRI Cabang
2011 517,5 287
Prabumulih.
2012 121,5 64 BRI Cabang Muara Enim.

Jumlah s/d Tahun 2012 2.694,00 1.604

Sumber : Dinas Perkebunan Kabupaten Muara Enim, 2012

c. Dinas Peternakan dan Perikanan

1). Belanja Tidak Langsung direncanakan sebesar Rp.2.640.151.250,63,-


terealisasi sebesar Rp.2.515.687.691,- atau 95,29% yang diarahkan untuk
membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahan Penghasilan PNS
berdasarkan Petimbangan Objektif Lainnya (uang makan dan tunjangan
kesejahteraan tahunan).

2). Belanja Langsung dialokasikan anggaran sebesar Rp.10.990.100,- terealisasi


Rp.10.396.704.033,- atau 94,60% yang diarahkan untuk membiayai 11
program dan 35 kegiatan antara lain :

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-190
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

- Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular


dialokasikan anggaran sebesar Rp.1.054.270.500,- terealisasi sebesar
Rp.997.474.400,- atau 94,61 % antara lain untuk membiayai pengadaan
alat kesehatan pakai habis, obat-obatan ternak dan bahan kimia, biaya uji
sampel (unggas, ternak besar dan rabies), pengadaan peralatan
kedokteran hewan Poskeswan Cinta Kasih Kecamatan Belimbing.

- Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular dilaksanakan


untuk meningkatkan kualitas kesehatan hewan melalui surveillance
vaksinasi (AI, Rabies, SE), eliminasi (Rabies) dan penanggulan penyakit
reproduksi.

- Penanggulangan Penyakit Rabies di kabupaten Muara Enim di laksanakan


dengan kegiatan vaksinasi dan eliminasi (pembunuhan
terhadap anjing-anjing liar atau HPR/ Hewan Penyebar Rabies),
serta melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat tentang penyakit flu
burung dan rabies, dan juga dilaksanakan pemeriksaan sampel ke
laboratorium Type B UPTD Penyidikan Penyakit Veteriner dan Klinik
Hewan Dinas Peternakan Provinsi Sumatera Selatan dan dilanjutkan ke
BPPv (Balai Pengujian dan Penyidikan Veteriner) Regional III Bandar
Lampung dan Koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Muara Enim
bila terjadi kasus flu burung dan rabies /gigitan anjing pada manusia.

- Penanggulangan dan pencegahan penyakit SE (Septicemia Epizootica) di


Kabupaten Muara Enim di laksanakan melalui kegiatan vaksinasi dan
dalam 3 (tiga) tahun terakhir tidak ditemukan kasus SE.

- Penanggulangan penyakit gangguan reproduksi pada ternak di Kecamatan


Muara Enim, Kecamatan Gunung Megang, Kecamatan Talang Ubi,
Kecamatan Rambang, Kecamatan Gelumbang, dan Kecamatan Sungai
Rotan dilaksanakan dengan kegiatan pengobatan dan pemeriksaan sampel
darah ke laboratorium Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Provinsi
Sumatera Selatan untuk mendeteksi adanya penyakit Brucellosis. Untuk
lebih jelas pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan dan Pencegahan Penyakit
Menular dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :

Pelaksanaan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dapat

dilihat pada tabel dibawah ini :

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-191
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Tabel 4.41
Pelaksanaan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
Kabupaten Muara Enim Tahun 2011 dan 2012
No. Uraian Tahun 2011 Tahun 2012
1. Vaksinasi AI 394.141 dosis 396.791 dosis
2. Vaksinasi Rabies 9.220 dosis 9.785 dosis
3. Vaksinasi SE 997 ekor 1.019 dosis
4. Eliminasi 2.712 ekor 1.715 ekor
5. Penanggulangan Penyakit 1.562 ekor 1.391 ekor
Reproduksi

Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Muara Enim, Tahun 2012

- Pembibitan dan Perawatan Ternak dialokasikan anggaran sebesar Rp.


296.250.000,- terealisasi sebesar Rp.285.120.900,- atau 96,24% antara
lain untuk membiayai pengadaan obat-obatan (PGF2 alfa dan Oxytocin 10
ml), bahan kimia berupa N2 cair sebanyak 2.400 liter, pengadaan bahan/
alat IB dan yang digunakan untuk pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) di
Kabupaten Muara Enim. Pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel
di bawah ini.
Tabel 4.42
Jumlah Akseptor, Pelaksanaan IB dan Kelahiran Ternak Sapi
Di Kabupaten Muara Enim Tahun 2011 dan 2012
No Uraian Th 2011 Th 2012
1. Jumlah Akseptor 4.165 4.679
2. Jumlah Pelaksanaan IB 976 900
3. Jumlah Kelahiran melalui IB 665 546
4. Jumlah Kelahiran melalui kawin alam 1.684 1.803

Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Muara Enim, Tahun 2012

- Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat dialokasikan anggaran


sebesar Rp. 178.009.000,- terealisasi sebesar Rp. 175.884.000,- atau
98,81 % antara lain untuk membiayai pengadaan ternak kambing sebanyak
70 ekor untuk kelompok Tani Maju Bersama Dusun Talang Minggu Desa
Bedegung Kecamatan Tanjung Agung; 300 ekor ternak itik untuk kelompok
Tani Air Anak Tampang Desa Muara Emil Kecamatan Tanjung Agung (200
ekor), Kelompok Tani Sawah Lebar Desa Muara Dua Kecamatan Semendo
Darat Laut (100 ekor).

- Pengembangan Agribisnis Peternakan dialokasikan anggaran sebesar Rp.


1.016.950.000,- terealisasi sebesar Rp. 991.406.000,- atau 97,56 % antara
lain untuk membiayai; pengadaan 3 paket bahan baku kandang ternak sapi
untuk kelompok Tani Karya Tani Desa Air Cekdam, Kelompok Tani Sungai

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-192
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Bernai Kelurahan Handayani Kecamatan Talang Ubi dan Kelompok Tani


Rukun Tani Desa Air Enau Kecamatan Rambang Dangku; 50.000 stek bibit
rumput untuk kelompok Tani Makmur Sejahtera Desa Modong Kecamatan
Tanah Abang (7.500 stek), kelompok Tani Karya Tani Desa Air Cekdam
Kecamatan Rambang Dangku (27.500 stek), kelompok Tani Rukun Tani
Desa Air Enau Kecamatan Rambang Dangku (15.000 stek); 12.000 kg
pakan konsentrat untuk Areal Kawasan Peternakan Penanggiran; 108 ekor
sapi untuk kelompok Tani Sumber Rejeki Desa Sumber Rahayu
Kecamatan Rambang (11 ekor), kelompok Tani Sungai Bernai Kelurahan
Handayani Mulya Kecamatan Talang Ubi (22 ekor), kelompok Tani Mekar
Sari desa Muara Harapan Kecamatan Muara Enim (11 ekor), kelompok
Tani Makmur Sejahtera Desa Modong Kecamatan Tanah Abang (11 ekor),
kelompok Tani Rukun Tani Desa Air Enau Kecamatan Rambang Dangku
(22 ekor). Kelompok Tani Sidomukti Desa Putak Kecamatan Gelumbang
(22 ekor), kelompok Tani Mandiri Areal Kawasan Peternakan Penanggiran
Kecamatan Gunung Megang (9 ekor) ; pengadaan 2 Unit peralatan untuk
naik turun sapi dari mobil dan 1 Unit kandang knock down untuk keperluan
Areal Kawasan Peternakan Penanggiran Kecamatan Gunung Megang.

- Pengembangan Areal Kawasan Peternakan dialokasikan anggaran


sebesar Rp. 622.345.000,- terealisasi sebesar Rp.611.539.698,- atau
98,26 % antara lain untuk membiayai pengadaan bahan obat-obatan,
bahan kimia dan bahan baku bangunan, pakan ternak (sapi). Selain itu
digunakan untuk melaksanakan belanja modal seperti rehab kandang sapi,
pembelian gerobak dorong, alat-alat ternak dan pemasangan instalasi
listrik di lokasi Areal Kawasan Peternakan Desa Penanggiran Kecamatan
Gunung Megang.

- Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar Produksi Hasil Peternakan


dialokasikan anggaran sebesar Rp. 324.013.000,- terealisasi sebesar
Rp. 304.410.400,- atau 93,95 % antara lain untuk membiayai pengadaan
sarana RPU dan Prasarana RPU di Rumah Potong Unggas (RPU) Tanjung
Enim dan rehab Rumah Potong Hewan (RPH) Kecamatan Talang Ubi.

- Pengembangan Bibit Ikan Unggul dialokasikan anggaran sebesar


Rp. 700.860.000,- terealisasi sebesar Rp. 639.307.500,- atau 91,22%
antara lain untuk membiayai pengadaan peralatan perikanan dan sarana
Balai Benih Ikan (BBI) , pemasangan conblok jalan masuk areal kolam

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-193
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

bedegung seluas 400 m2, pemasangan jaringan listrik, perbaikan pagar


keliling BBI Pagar Dewa sepanjang 85 m2, perbaikan pematang kolam 80
m2. Pembuatan jalan setapak di BBI Pagar Dewa seluas 80 m2.

- Pendampingan pada Kelompok Tani Pembudidaya Ikan dialokasikan


anggaran sebesar Rp. 1.132.621.500,- terealisasi sebesar
Rp. 1.065.616.895,- atau 94,08 % yang dibagikan kepada 39 kelompok di
37 desa, antara lain untuk membiayai pengadaan benih ikan, waring, terpal
dan pakan yang dibagikan ke kelompok yang berada di Kecamatan
Semendo Darat Ulu, Semendo Darat Tengah, Semendo Darat Laut,
Tanjung Agung, Muara Enim, Ujan Mas Gunung Megang, Rambang
Dangku, Rambang, Tanah Abang, Penukal, Lembak dan Lubai.

- Pembinaan dan Pengembangan Perikanan dialokasikan dana sebesar


Rp. 135.230.000,- terealisasi Rp. 128.552.500,- atau 95,06% antara lain
dipergunakan untuk membiayai pengadaan induk ikan mas, nila dan lele
serta sarana produksi berupa waring, hapa dan obat-obatan (ovaprim)
untuk UPR (Usaha Perikanan Rakyat) yang disalurkan ke 10 UPR yang
berada di Kecamatan Semendo Darat Tengah, Tanjung Agung dan
Kecamatan Talang Ubi, terbagi atas 3 UPR ikan mas, 3 UPR ikan lele, dan
4 UPR ikan nila. Selain itu sebagian anggaran juga digunakan untuk
membiayai belanja modal yaitu pengadaan mesin pembuat pellet.

- Pelestarian Sumberdaya Perikanan Perairan Umum dialokasikan anggaran


sebesar Rp. 290.300.000,- realisasi Rp. 276.257.800,- atau 95,16 % yang
dipergunakan untuk pengadaan bahan baku keramba untuk pembuatan 30
unit keramba Pokmaswas Serumpun Sakti I dan Serumpun Sakti II Desa
Bulang Kecamatan Belimbing, Pembersihan reservaat di Danau Mangkas
Desa Siku Kecamatan Rambang Dangku (4 Ha), Danau Anyar Desa
Kuripan Kecamatan Rambang Dangku (3 Ha), Danau Panjang Desa Air
Talas Kecamatan Rambang Dangku (1 Ha). Pengadaan benih ikan
sebanyak 40.000 ekor untuk Pokmaswas Serumpun Sakti I dan II Desa
Baulang Kecamatan Belimbing, ditebarkan di Danau Cekdam Desa Kayu
Ara Sakti Kecamatan Gunung Megang (5.000 ekor), Kolam Taman
Sriwijaya Desa Karang Raja Kecamatan Muara Enim (5.000 ekor), Danau
Panjang Desa Air Talas Kecamatan Rambang Dangku (10.000 ekor)
Perkembangan sub. Sektor Peternakan dan Perikanan , Produksi Daging
Dan Telur, Luas Kebun Hijauan Makanan Ternak, Produksi Perikanan,
Jumlah Produksi Benih Ikan Tahun 2011 – 2012 dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-194
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Tabel 4.43
Populasi Ternak Dan Unggas Tahun 2011 – 2012
Populasi (ekor) Pertumbuhan (%)
No. Jenis Ternak
2011 2012
1. Sapi 16.821 18.071 1,07
2. Kerbau 3.450 3.732 1,08
3. Kambing 60.632 61.158 1,00
4. Domba 6.680 6.850 1,02
5. Babi 171 205 1,19
6. Ayam Ras Petelur 402.848 406.876 1,00
7. Ayam Ras Pedaging 5.015.503 5.353.354 1,06
8. Ayam Buras 1.518.673 1.533.860 1,01
9. Itik 184.948 185.873 1,00
Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Muara Enim, Tahun 2012

Perkembangan sub. Sektor Peternakan dan Perikanan , Produksi Daging


Dan Telur, Luas Kebun Hijauan Makanan Ternak, Produksi Perikanan,
Jumlah Produksi Benih Ikan Tahun 2011 – 2012 dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.

Tabel 4.44
Produksi Daging Dan Telur Tahun 2011 – 2012
Produksi (Ton)
Jenis Ternak Pertumbuhan (%)
2011 2012
Daging
- Sapi 988,04 997,92 1,00
- Kerbau 225,00 228,37 1,01
- Kambing 44,89 45,47 1,01
- Domba 12,89 13,00 1,00
- Ayam Pedaging 5.324,95 5.394,18 1,01
- Ayam Ras Petelur 135,37 136,72 1,00
- Ayam Kampung 1.374,22 1.387,96 1,00
- Itik 271,26 274,78 1,01
JUMLAH 8.376,62 8.478,4 1,01
Telur
- Ayam Ras Petelur 3.348,84 3.360,75 1,00
- Ayam Kampung 517,59 522,25 1,00
- Itik 1.685,60 1.692,62 1,00
JUMLAH 5.552,03 5.575,62 1,00

Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Muara Enim, Tahun 2012

Tabel 4.45
Luas Kebun Hijauan Makanan Ternak Tahun 2011 – 2012
Luas (ha)
No Uraian
2011 2012
1. Kebun HMT 240 265
2. Padang Pengembalaan 57 60

Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Muara Enim, Tahun 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-195
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Tabel 4.46
Produksi Perikanan di Kabupaten Muara Enim
Tahun 2011 – 2012
Produksi Perikanan (Ton)
JUMLAH (Ton)
No. Tahun Perairan Umum Budidaya
1. 2011 4.028,93 3.985,26 8.014,19
2. 2012 4.089,37 4.164,90 8.254,27

Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Muara Enim, Tahun 2012

Tabel 4.47
Produksi Benih Tahun 2011 – 2012
Produksi (ekor)
No. Lokasi
2011 2012
I. Balai benih Ikan
- BBI Pandan Enim 11.500 12.500
- BBI Pagar Dewa 380.000 392.500
- BBUG Patra Tani 38.500 455.100
- Aqua Bisnis Bedegung 450.000 302.565
Jumlah 850.000 875.100
II. Unit Pembenihan Rakyat 3.400.000 3.415.000
Jumlah 3.400.000 3.415.000
Total 4.280.000 4.290.100

Sumber : Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Muara Enim, Tahun 2012

Capaian kinerja keuangan yang kurang dari 85% :

1) Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik.


Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
dialokasikan sebesar Rp.183.480.000,- untuk membiaya keperluan jasa
komunikasi, air dan listrik Dinas Peternakan dan Perikanan. Dari
anggaran yang tersedia untuk kegiatan tersebut realisasi keuangan
sebesar Rp.121.544.008,- atau 66,24%, hal ini dikarenakan
penghematan dalam penggunaan jasa komunikasi, air dan listrik.

2) Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-


Undangan
Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-
Undangan dialokasikan sebesar Rp. 32.100.000,- untuk membiayai
keperluan belanja surat kabar/majalah Dinas Peternakan dan Perikanan.
Dari anggaran yang tersedia untuk kegiatan tersebut realisasi keuangan
sebesar Rp. 21.820.000,- atau 67,98%. Hal ini dikarenakan selektif
dalam berlangganan surat kabar.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-196
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

3. Beberapa prestasi/penghargaan yang didapat oleh Dinas Peternakan


dan Perikanan pada tahun 2012 antara lain :

1. Juara I Lomba Agribisnis Sapi Potong Tingkat Propinsi Sumatera


Selatan (Kelompok Tani Bina Lestari I Desa Pajar Indah Kecamatan
Gunung Megang).
2. Juara IV Lomba Agribisnis Sapi Potong Tingkat Nasional (Kelompok
Tani Bina Lestari I Desa Pajar Indah Kecamatan Gunung Megang)
3. Juara III Lomba Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB) Bidang
Perikanan Tingkat Nasional (Lidya Fitriyanti, A.Md).
4. Juara I Lomba GEMARIKAN Tingkat Propinsi Sumatera Selatan.

d. Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

1) Belanja Tidak Langsung dianggarkansebesar Rp.12.013.217.849,60,-terealisasi


sebesar Rp.11.633.830.289,- atau 96,84 % yang diarahkan untuk membiayai
belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahan Penghasilan PNS berdasarkan
Pertimbangan Objektif Lainnya (uang makan dan tunjangan kesejahteraan
tahunan).
2) Belanja langsung dialokasikan anggaran sebesar Rp.6.273.068.600,- terealisasi
sebesar Rp.5.966.644.035,- atau 95,12% yang diarahkan untuk membiayai 8
program dan 32 kegiatan antara lain :
 Penyediaan Jasa Surat Menyurat dialokasikan dana sebesar
Rp.4.398.000,- terealisasi Rp.4.347.000,- atau 98,84 %.
 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik dialokasikan
dana sebesar Rp.49.890.000,- terealisasi sebesar Rp.16.328.085,- atau
32,73 %, hal ini disebabkan karena adanya efisiensi penggunaan dana
telpon, air dan listrik.
 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor dialokasikan dana sebesar
Rp.30.724.500,- terealisasi Rp.30.677.000,- atau 99,85 %.
 Penyediaan Jasa Perbaikan dan Peralatan Kerja dialokasikan dana sebesar
Rp.6.900.000,- terealisasi Rp. 6.900.000,- atau 100 %.
 Penyediaan Alat Tulis Kantor dialokasikan sebesar Rp.48.148.800,-
terealisasi Rp.47,833.000,- atau 99,34 %.
 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan dialokasikan dana sebesar
Rp.19.270.000,- terealisasi Rp.19.270.000,- atau 100 %.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-197
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan Bangunan Kantor


dialokasikan dana sebesar Rp.21.810.000,- dan terealisasi Rp.3.810.000,-
atau 17, 47 %, disebabkan adanya belanja modal pemasangan instalasi
listrik/penerangan bangunan kantor bagi 3 (tiga) BP3K tidak dapat
dilaksanakan karena biaya pemasangan lebih tinggi dari pagu anggaran
yang tersedia.
 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor dialokasikan dana sebesar
Rp.139.995.000,- terealisasi Rp.135.955.000,- atau 97,11%.
 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
dialokasikan dana sebesar Rp.24.575.000,- terealisasi
Rp.24.575.000,- atau 100 %.
 Penyediaan Makanan dan Minuman dialokasikan dana sebesar
Rp.9.450.000,- terealisasi Rp.9.450.000,- atau 100 %.
 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah dialokasikan dana
sebesar Rp.153.125.000,- terealisasi Rp.150.158.800,- atau 98,06%.
 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah dialokasikan dana
sebesar Rp.146.830.000,- terealisasi Rp.119.710.000,- atau 81,53% hal ini
disebabkan karena adanya efisiensi dalam penggunaan dana perjalanan
dinas ke dalam daerah.
 Penyediaan Jasa Administrasi Lelang dialokasikan dana sebesar
Rp.4.721.000,- dan Terealisasi Rp.0,00,- atau 0,00%, karena kegiatan
lelang tidak dilaksanakan pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian
Perikanan dan Kehutanan tetapi dilaksanakan oleh Unit Layanan Umum
Pengadaan Kabupaten Muara Enim.
 Pembangunan Gedung Kantor dialokasikan dana sebesar
Rp. 829.085.000,- terealisasi Rp. 805.151.500,- atau 97,11 % antara lain
untuk membiayai pembangunan pagar kantor BP3K Ujan Mas 150 meter,
BP3K Talang Ubi 114 meter, BP3K Simpang Babat 360 meter, BP3K
Rambang Dangku 104 meter, BP3K Sugih Waras 285 meter dan BP3K
Beringin 50 meter.
 Pengadaan Mebeleur dialokasikan dana sebesar Rp.61.180.000,-
terealisasi Rp.58.665.000,- atau 95,89% antara lain untuk pembelian meja
kerja 19 buah, meja rapat 8 buah, kursi putar 2 buah, kursi kerja biasa 16
buah, Kursi plastik tanpa tangan 71 buah, rak buku 3 Buah.
 Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor dialokasikan dana sebesar
Rp.7.000.000,- terealisasi Rp.7.000.000,00,- atau 100 %.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-198
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Pemeliharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional dialokasikan


dana sebesar Rp.19.800.000,- terealisasi Rp.18.824.500,- atau 95,07%
antara lain untuk membiayai pemeliharaan rutin/berkala kendaraan
dinas/operasional bagi 12 unit kendaraan roda 2 dan 4 unit kendaraan
roda 4.
 Pendidikan dan Pelatihan Formal dialokasikan dana sebesar
Rp.120.000.000,- terealisasi Rp.119.600.000,- atau 99,67% antara lain
untuk membiayai 40 orang pegawai BP4K dan PPL mengikuti pelatihan.
 Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional dialokasikan dana sebesar
Rp.69.700.000,- terealisasi Rp.59.769.000,00 atau 85,74% untuk
membiayai penilaian angka kredit jabatan fungsional bagi 70 orang PPL.
 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Iktisar Realisasi Kinerja SKPD
dialokasikan dana sebesar Rp.5.000.000,- terealisasi
Rp.4.935.000,00 atau 98,70 %.
 Penyusunan Pelaporan Keuangan Semesteran dialokasikan dana sebesar
Rp.6.072.500,- terealisasi Rp.6.072.500,- atau 100%.
 Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun dialokasikan dana sebesar
Rp.3.986.000,- terealisasi Rp.3.986.000 atau 100%.
 Penyusunan RKA dan DPA SKPD dialokasikan dana sebesar
Rp.11.243.500,- terealisasi Rp.11.243.500 atau 100%.
 Pelatihan Petani dan Pelaku Agribisnis dialokasikan dana sebesar
Rp.821.184.800,- terealisasi Rp.789.313.500,- atau 96,12% antara lain untuk
membiayai Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) bagi
250 orang petani di Kecamatan Rambang Dangku, pelatihan teknis
agribisnis hortikultura bagi 100 orang petani, pelatihan pembibitan karet bagi
70 orang petani penangkar bibit karet, pelatihan manajemen bagi 300 orang
pengurus Gapoktan dan pelatihan TOT System of Rice Intensification (SRI)
Organik bagi 80 orang Penyuluh Pertanian Lapangan.
 Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis dialokasikan
dana sebesar Rp.414.814.000,- terealisasi
Rp.401.447.500,- atau 96,78% antara lain untuk membiayai 1 unit
demonstrasi cara (demcara) pembuatan pelet pakan ikan, farm field day bagi
200 orang petani dan biaya operasional bagi 20 Penyuluh Pertanian
Swadaya dan 5 unit revitalisasi kelompok bagi 2.088 kelompok tani.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-199
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani dialokasikan dana sebesar


Rp.620.956.500,- Terealisasi Rp.593.059.650,- atau 95,51% antara lain
untuk membiayai pembinaan bagi 320 Posluhdes, pembinaan Pusat
Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) sebanyak
4 kelompok, yang berlokasi di Desa Midar Kecamatan Gelumbang, Desa
Tanjung Serian Kecamatan Ujan Mas, Desa Tegal Rejo Kecamatan Lawang
Kidul dan Desa Pulau Panggung Kecamatan Semendo Darat Laut,
pembinaan Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) sebanyak 23 kelompok
dan Temu Karya bagi 1.750 Orang.
 Promosi Atas Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan Unggulan Daerah
dialokasikan dana sebesar Rp.150.831.000,- terealisasi
Rp.139.281.000,- atau 92,34 % antara lain untuk membiayai kegiatan
Pameran Flori Flora di Medan, Pameran Jambore Penyuluh di Metro,
Lampung dan Pameran Hari Pangan Sedunia di Palangkaraya,
Kalimantan Tengah.
 Kegiatan Penyuluhan Penerapan Teknologi Pertanian/ Perkebunan Tepat
Guna dialokasikan dana sebesar Rp.132.620.000,- terealisasi
Rp.125.092.500,- atau 94,32 % antara lain untuk membiayai kegiatan
percontohan penerapan tekhnologi inokulasi Gaharu di Desa Kahuripan Baru
Kecamatan Rambang Dangku dan Desa Tanah Abang Kecamatan Tanah
Abang masing-masing sebanyak 25 batang.
 Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian Teknologi Pertanian/Perkebunan
Tepat Guna dialokasikan dana sebesar Rp. 275.515.000,- terealisasi
sebesar Rp. 249.401.000,- atau 90,52 % antara lain untuk membiayai
pelatihan aplikasi software keuangan bagi gapoktan/Lembaga Keuangan
Mikro Agribisnis (LKMA) yang menerima dana PUAP sebanyak 16 orang dan
untuk pembinaan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) dari
Departemen Pertanian yaitu : Kecamatan Gelumbang (Desa Karang Endah,
Desa Putak, Desa Bitis, Desa Pinang Banjar, Desa Gaung Telang, Desa
Melilian, Desa Gelumbang), Kecamatan Lembak (Desa Lubuk Semantung,
Desa Tanjung Tiga, Desa Lembak, Desa Petanang),Kecamatan Kelekar
(Desa Pelempang, Desa Embacang Kelekar), Kecamatan Sungai Rotan
(Desa Sukadana, Desa Sukarami, Desa Paya Angus, Desa Muara
Lematang), Kecamatan Muara Belida (Desa Arisan Musi Timur), Kecamatan
Lubai (Desa Karang Agung, Desa Jiwa Baru, Desa Lecah, Desa Lubai
Persada, Desa Mekar Jaya, Desa Karang Sari), Kecamatan Rambang (Desa

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-200
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Pagar Agung), Kecamatan Abab (Desa Karang Agung, Desa Betung Barat,
Desa Betung Timur, Desa Perambatan, Desa Pengabuan), Kecamatan
Tanah Abang (Desa Tanah Abang, Desa Lunas Jaya, Desa Muaradua,
Sedupi), Kecamatan Penukal (Desa Air Itam Barat, Desa Gunung Raja),
Kecamatan Talang Ubi (Desa Benakat Minyak, Desa Semangus, Desa
Talang Akar, Desa Handayani Mulya), Kecamatan Gunung Megang (Desa
Baru, Desa Pinang Belarik, Desa Ujan Mas Lama), Kecamatan Tanjung
Agung (Desa Seleman, Desa Bedegung, Desa Matas, Desa Pagar Jati,
Desa Lambur, Desa Embawang, Desa Sugih Waras, Desa Indramayu, Kel.
Pasar Tanjung Enim, Kel. Tanjung Enim, Desa Lingga, Desa Keban Agung,
Desa Tanjung Bulan), Kecamatan Semendo Darat Ulu (Desa Cahaya Alam,
Desa Pajar Bulan), Kecamatan Semendo Darat Tengah (Desa Rekimai
Jaya, Desa Palak Tanah), Kecamatan Semendo darat Laut (Desa Babatan,
Desa Penindaian, Desa Muara Danau).

Tabel 4.48
Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP)
Per Kecamatan Tahun 2008 – 2012

2008 2009 2010 2011 2012 Jumlah


Kecamatan
(Desa) (Desa) (Desa) (Desa) (Desa) (Desa)

Tanjung Agung 5 - 1 6 1 13

Muara Enim 2 - 1 - - 3

Ujan Mas 1 - - 1 1 3

Gunung Megang 9 2 1 1 - 13

Rambang Dangku - 2 1 1 - 4

Talang Ubi 1 2 - 1 - 4

Penukal 2 - - - - 2
Abab 3 2 - - - 5
Lubai 5 - 1 1 - 6
Lembak 1 1 1 1 - 4
Kelekar 1 - 1 - - 2
Gelumbang 3 2 1 1 - 7
Sungai Rotan 3 - 1 - - 4
Benakat - - 1 2 - 3
SDU - - 1 1 - 2
SDL - - - - 2 2
SDT - - 1 1 - 2
Muara Belida - - 1 - - 1
Tanah Abang - - 1 3 - 4
Rambang - - 1 - - 1
Jumlah 36 11 15 20 4 86

Sumber : BP4K Kab. Muara Enim, Tahun 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-201
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian/Perkebunan


dialokasikan dana sebesar Rp.130.000.000,- terealisasi sebesar
Rp.122.552.000- atau 94,27% antara lain untuk membiayai penilaian lomba
penyuluh pertanian, penyuluh kehutanan dan petani berprestasi, serta
digunakan untuk membiayai keikutsertaan dalam pelatihan tekhnis bagi
penyuluh pertanian sebanyak 25 orang.

 Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Penyuluh Pertanian/ Perkebunan


dialokasikan anggaran sebesar Rp.1.354.432.000,- terealisasi
Rp.1.308.224.000,- atau 96,59% antara lain untuk membiayai operasional
258 Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.

 Penyusunan Programa Penyuluhan, Monitoring dan Evaluasi dialokasikan


dana sebesar Rp.579.803.000,- terealisasi Rp.574.012.000,- atau 99,00%
antara lain membiayai Penyusunan Programa Tingkat Kecamatan dan
Tingkat Kabupaten Muara Enim, pendampingan penyusunan RDK/RDKK
bagi 1.615 kelompok tani, pertemuan teknis penyuluh dan biaya dalam
rangka Monitoring dan Evaluasi kegiatan Penyuluh.

Capaian kinerja SKPD BP4K Kabupaten Muara Enim tahun 2012 dapat dilihat
dari perkembangan sebagai berikut :

 Pembinaan Kelembagaan Tani

GAPOKTAN berjumlah 285 pada tahun 2009 dengan jumlah kelompok tani

1.665 kelompok. Meningkat pada tahun 2010 menjadi 302 Gapoktan dengan

jumlah kelompok tani 1.725 kelompok. Pada tahun 2011 menjadi 302

Gapoktan dengan Jumlah Kelompok 1.781 Kelompok dan pada tahun 2012

menjadi 311 Gapoktan 2.088 kelompok tani. Adapun data kelompok tani dan

GAPOKTAN dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-202
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Tabel 4.49
Jumlah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Kelompok Tani
Di Kabupaten Muara Enim Tahun 2009- 2012

2009 2010 2011 2012


No Kecamatan
Gapoktan K. Tani Gapoktan K.Tani Gapoktan K. Tani Gapoktan K. Tani

1 Semende Darat Ulu 10 52 10 52 10 55 10 53


2 Semende Darat Tengah 11 61 12 64 12 68 12 57
3 Semende Darat Laut 10 56 10 56 10 59 10 62
4 Tanjung Agung 26 123 26 123 26 130 26 119
5 Lawang Kidul 6 27 7 31 7 33 6 6
6 Muara Enim 11 64 13 71 13 75 16 97
7 Ujan Mas 8 45 8 45 8 48 8 67
8 Benakat 6 32 6 32 6 34 6 17
9 Gunung Megang 22 144 22 144 22 152 22 139
10 Rambang Dangku 25 182 25 182 25 192 25 217
11 Talang Ubi 11 91 14 101 14 106 20 93
12 Penukal 11 51 13 58 13 61 13 131
13 Penukat Utara 13 49 13 49 13 52 13 19
14 Abab 6 52 7 29 7 31 7 32
15 Tanah Abang 13 62 14 66 14 70 7 120
16 Lubai 17 103 18 107 18 113 21 164
17 Rambang 11 111 11 111 11 107 12 165
18 Gelumbang 20 121 22 128 22 135 23 171
19 Kelekar 7 31 7 31 7 33 7 12
20 Lembak 16 65 18 71 18 75 20 122
21 Sungai Rotan 17 108 18 112 18 118 19 142
22 Muara Belida 8 62 8 32 8 34 8 83

Jumlah 285 1.665 302 1.725 302 1.781 311 2.088

Sumber : BP4K Kabupaten Muara Enim, 2012

• Jumlah Kepala Keluarga (KK) Tani yang tergabung dalam kelompok tani di

Kabupaten Muara Enim pada tahun 2009 sebanyak 44.895 KK sedangkan

pada tahun 2010 meningkat menjadi 46.029, dan pada tahun 2011 menjadi

48.328.dan pada tahun 2012 menjadi 52.085. Adapun sebaran KK Tani Per

Kecamatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-203
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Tabel 4.50
Jumlah KK Tani Per Kecamatan Tahun 2009 – 2012
Jumlah KK Tani (KK)
No Kecamatan 2012
2009 2010 2011
1 Semende Darat Ulu 1461 1461 1534 1341
2 Semende Darat Tengah 1411 1471 1545 959
3 Semende Darat Laut 1432 1432 1504 1605
4 Tanjung Agung 3691 3691 3876 2073
5 Lawang Kidul 995 1175 1234 928
6 Muara Enim 2197 2337 2454 2588
7 Ujan Mas 1649 1649 1732 2213
8 Benakat 861 861 904 1075
9 Gunung Megang 3442 3442 3615 3214
10 Rambang Dangku 4658 4658 4891 5426
11 Talang Ubi 2248 2388 2508 2174
12 Penukal 1369 1409 1480 2175
13 Penukat Utara 1168 1168 1227 1575
14 Abab 957 1037 1089 1872
15 Tanah Abang 1526 1576 1655 2129
16 Lubai 2497 2583 2713 4066
17 Rambang 3199 3199 3359 4251
18 Gelumbang 2631 2770 2909 3333
19 Kelekar 793 793 833 259
20 Lembak 1237 1356 1424 2906
21 Sungai Rotan 3328 3418 3589 3303
22 Muara Belida 2145 2145 2253 2621
Jumlah 44.895 46.029 48.328 52.085
Sumber : BP4K Kab. Muara Enim, Tahun 2012

• Pembentukan kelembagaan penyuluh tingkat desa yaitu pos penyuluh


pertanian, perikanan dan kehutanan desa sebanyak 320 unit.
• Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) tahun 2012 sebanyak 22 lembaga
yang tersebar di masing-masing kecamatan dan 1 (satu) KTNA Kabupaten.
Disamping itu terdapat Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya
(P4S) tahun 2012 sebanyak 4 lembaga yaitu di Desa Tanjung Serian
Kecamatan Ujan Mas, Desa Pulau Panggung Kecamatan Semendo Darat
Laut, Desa Midar Kecamatan Gelumbang dan Desa Tegal Rejo Kecamatan
Lawang Kidul.
• Untuk kelancaran pelaksanaan pengelolaan penyuluh pertanian dan
kehutanan telah terbentuk Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan (BP3K) tingkat kecamatan sebanyak 12 BP3K yang tersebar di 25
kecamatan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-204
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Tabel 4.51
Jumlah dan Lokasi BP3K Tahun 2012
BP3K Bangunan Keterangan
Sri Tanjung Ada 3 Kecamatan (SDL, SDT, SDU)
Pandan Enim Ada 2 Kecamatan (Tj. Agung dan Lawang Kidul)
Ujan Mas Ada 2 Kecamatan (Muara Enim dan Ujan Mas)
Cinta Kasih Ada 3 Kecamatan (Gunung Megang, Belimbing dan Benakat)
Rambang Dangku Ada 1 Kecamatan (Rambang Dangku)
Talang Ubi Ada 1 Kecamatan (Talang Ubi)
Simpang Babat Ada 2 Kecamatan (Penukal dan Penukal Utara)
Tanah Abang Ada 2 Kecamatan (Tanah Abang dan Abab)
Sugih Waras Ada 1 Kecamatan (Rambang)
Beringin Ada 2 Kecamatan (Lubai dan Lubai Ulu)
4 Kecamatan (Gelumbang, Lembak, Kelekar dan Belido
Gelumbang Ada
Darat)
Sukarami Ada 2 Kecamatan (Sungai Rotan dan Muara Belida)
Sumber : BP4K Kab. Muara Enim, Tahun 2012

 Dalam rangka pelaksanaan penyuluhan pertanian dan kehutanan Kabupaten

Muara Enim telah memiliki personil tenaga fungsional penyuluh pertanian dan

kehutanan sebanyak 258 orang yang terdiri dari penyuluh tanaman pangan,

penyuluh peternakan, penyuluh perkebunan dan penyuluh kehutanan tahun

2012, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.52
Data Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP4K) Tahun 2012
(Orang)
BP3K / BP4K Pertanian Perikanan Hut Honorer THL Jumlah

Kelompok Jabatan Fungsional 5 - - - - 5

Sri Tanjung 10 1 1 - 11 23

Pandan Enim 18 2 2 1 7 30

Ujan Mas 18 3 1 - 2 24

Cinta Kasih 13 2 3 1 5 24

Rambang Dangku 10 1 1 1 5 18

Talang Ubi 8 - 1 1 4 14

Simpang Babat 11 - 1 3 3 18

Beringin 12 1 1 3 3 20

Tanah Abang 5 - 1 1 3 10

Sugih Waras 8 - 1 - 1 10

Gelumbang 22 1 2 2 13 40

Sukarami 11 1 2 - 8 22
Jumlah 151 12 17 13 64 258

Sumber : BP4K Kabupaten Muara Enim, 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-205
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

e. Kehutanan

Urusan Pilihan Kehutanan diselenggarakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) Dinas Kehutanan. Pada Tahun Anggaran 2012 alokasi dana untuk

membiayai urusan pilihan Kehutanan sebesar Rp.4.783.858.861,12 Terealisasi

sebesar Rp.4.493.576.453 atau 93,93% rincian realisasi belanja sebagai berikut :

1) Belanja Tidak Langsung direncanakan sebesar Rp.2.988.030.961.12,-


terealisasi sebesar Rp.2.843.224,803,-- atau 95,15% yang diarahkan untuk
membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS, Tambahan Penghasilan PNS
berdasarkan Pertimbangan Objektif Lainnya (uang makan dan tunjangan
kesejahteraan tahunan).
2) Belanja Langsung, dialokasikan anggaran sebesar Rp.1.795.827.900,-
terealisasi Rp. 1.650.351.650,- atau 91,90% yang diarahkan untuk membiayai
10 program dan 36 kegiatan antara lain :
 Program Administrasi Perkantoran

 Pengadaan Jasa Surat Menyurat, dianggarkan sebesar Rp.3.860.000,-


terealisasi Rp.3.526.500,- atau 91,36%, untuk pembelian 100 lembar
materai dan 500 lembar perangko untuk kegiatan surat menyurat di
lingkungan Dinas Kehutanan. Terdapat sisa anggaran yang tidak bisa
direalisasikan sebesar Rp. 333.500,- atau 8,64% dikarenakan adanya
efisiensi dalam pemakaian.
 Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik, dianggarkan
sebesar Rp.66.300.000,-terealisasi Rp.35.936.850,- atau 54,20%, untuk
pembayaran 5 rekening listrik, 1 rekening telpon dan 2 rekening air.
Terdapat sisaanggaran sebesar Rp.30.363.150,- atau 45,80%
dikarenakan penghematan pemakaian.
 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan, dianggarkan sebesar
Rp.2.072.000,- terealisasi Rp.1.982.000,-atau 95,66%, untuk membiayai
lembur PNS dan penyediaan alat tulis kantor untuk keperluan keuangan
selama satu tahun.
 Penyediaan Jasa Kebersihan, dianggarkan sebesar Rp.72.100.000-
terealisasi Rp.72.100.000 ,- atau 100%, untuk membiayai upah
kebersihan dan keamanan kantor serta pembelian bahan pembersih
kantor dinas dan 6 UPTD.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-206
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Penyediaan Jasa Perbaikan dan Peralatan Kerja, dianggarkan sebesar


Rp.5.500.000,- terealisasi Rp.3.166.000,- atau 57,56%, untuk
membiayai perbaikan 8 komputer,5 printer, 3 mesin tik.Terdapat sisa
anggaran Rp. 2.234.000,- atau 42,44% karena efisiensi dalam
penggunaan anggaran.
 Penyediaan Alat Tulis Kantor, dianggarkan sebesar Rp.40.381.000,-
terealisasi Rp.39.197.500,- atau 97,07%, untuk membiayai pembelian
alat tulis kantor guna kegiatan administrasi perkantoran satu dinas dan
6 UPTD.
 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan, dianggarkan sebesar
Rp.19.875.000,- terealisasi Rp.19.125.000,- atau 96,23%, untuk
membiayai 18 jenis barang cetakan dan 11.125 lembar penggandaan
guna kelancaran kegiatan administrasi perkantoran.Terdapat sisa
anggaran yang tidak terealisasi sebesar Rp. 750.000,- atau 3,77%
karena efisiensi dalam penggunaan anggaran.
 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor,
dianggarkan sebesar Rp.3.166.000,- terealisasi Rp.3.166.000,- atau
100%, untuk membiayai penyediaan 8 jenis peralatan listrik guna
kelancaran kegiatan administrasi perkantoran.
 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan,
dianggarkan sebesar Rp.4.610.000,- terealisasi Rp.3.400.000,- atau
73,75%, untuk membiayai pemasangan iklan dan langganan surat
kabar.Terdapat sisaanggaranRp. 1.210.000 atau 26,25% dikarenakan
adanya efisiensi dalam penggunaan anggaran.
 Penyedian Makanan dan Minuman, dianggarkan sebesar
Rp.9.540.000,-terealisasi Rp.7.905.00,- atau 82,86%. Untuk memenuhi
makanan dan minuman rapat pegawai Dinas Kehutanan dalam rangka
mengevaluasi kinerja pengawas setiap bulannya.Terdapat sisa
anggaran Rp. 1.635.000,- atau 17,14% dikarenakan adanya efisiensi
dalam pengeluaran anggaran.
 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Luar Daerah, dianggarkan
sebesar Rp.186.512.000,- terealisasi Rp. 186.010.500,- atau 99,73%,
untuk membiayai perjalanan dinas luar daerah pegawai Dinas
Kehutanan.
 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah, dianggarkan
sebesar Rp.134.672.500,- terealisasi Rp.133.615.000,- atau 99,21%,
untuk membiayai perjalanan dinas dalam daerah pegawai Dinas
Kehutanan guna pembinaan dan monitoring/evaluasi pelaksanaan
kegiatan pada UPTD.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-207
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Penyediaan Jasa Administrasi Lelang, dianggarkan sebesar


Rp.1.755.000,- terealisasi Rp.1.755.000,- atau 100%, untuk membiayai
honorarium tim pengadaan barang dan jasa.

 Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur

 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional, dianggarkan sebesar


Rp.38.000.000,- terealisasi Rp.35.593.000,- atau 93,67% untuk
membiayai pengadaan kendaraan dinas/operasional roda 2 (dua) guna
menunjang kelancaran kegiatan pada Dinas Kehutanan.
 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor, dianggarkan sebesar
Rp.93.000.000,- terealisasi Rp.91.658.000,- atau 98.56%, antara lain
untuk membiayai pengadaan lemari arsip 2 (dua) pintu sebanyak 12 unit
(6 untuk Dinas dan 6 untuk UPTD) dan 2 set lemari buku serta
pengadaan kain gorden Vertical Blind sebanyak 500 M2 untuk gedung
kantor Dinas Kehutanan.
 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor, Dianggarkan sebesar
Rp.35.480.000,- terealisasi Rp.35.208.000,- atau 99,23% untuk
membiayai pengadaan 2 unit laptop, 2 unit printer dan pengadaan
jaringan internet.
 Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan, dianggarkan sebesar
Rp.7.950.000,- terealisasi Rp.7.700.000,- atau 96,86%, untuk
membiayai pemeliharaan 1 (satu) unit mobil jabatan guna menunjang
kelancaran operasional kegiatan Kepala Dinas Kehutanan.
 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional, dianggarkan
sebesar Rp.42.625.000,- terealisasi Rp.41.613.000,- atau 97,63%,
untuk membiayai pemeliharaan 4 (empat) unit mobil kendaraan
dinas/operasional.

 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

 Pendidikan dan Pelatihan Formal, dianggarkan sebesar Rp.45.500.000,-


terealiasasi Rp.17.800.000,- atau 39,12%. Untuk membiayai kursus–
kursus singkat/pelatihan guna menambah informasi dan wawasan
pegawai Dinas Kehutanan.Terdapat sisa anggaran yang belum
terealisasi sebesar Rp.27.700.000,- atau 60,88% karena untuk
mengikuti pendidikan dan pelatihan formal sesuai dengan aturan yang
dikeluarkan oleh Badan Kepegawaian Daerah.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-208
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian


Kinerja dan Keuangan
 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja Ihktisar Realisasi Kinerja SKPD
Dianggarkan sebesar Rp.3.301.200,- terealisasi Rp.3.301.200,- atau
100%,untuk membiayai lembur pegawai dan belanja alat tulis kantor
guna penyusunan LAKIP, Rencana Kerja dan Penetapan Kinerja.
 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun, dianggarkan sebesar
Rp.2.061.500,- terealisasi Rp.2.061.500,- atau 100%, untuk membiayai
lembur pegawai dan belanja alat tulis kantor guna penyusunan laporan
keuangan akhir tahun.
 Penyusunan RKA/DPA dan DPPA SKPD, dianggarkan sebesar
Rp.10.460.000,- terealisasi Rp.10.460.000,- atau 100%,untuk
membiayai honorarium, lembur pegawai dan belanja alat tulis kantor
guna penyusunan RKA/DPA dan DPPA Dinas Kehutanan.
 Program Pemanfaatan Sumber Daya Hutan
 Pengembangan Hasil Hutan Non Kayu, dianggarkan Rp.99.985.000,-
terealisasi Rp.80.542.500 atau 80,55 %. Direalisasikan untuk Kegiatan
Pengadaan Bibit Aren dan Rotan sebanyak 7.000 batang. Bibit Rotan
sebanyak 3.500 batang didistribusikan ke Desa Segamit, Siring Agung,
Aremantai, Pajar Bulan, Tanjung Agung, Datar Lebar, Plakat dan Desa
Danau Gerak Kecamatan Semendo Darat Ulu masing-masing 350
batang, sedangkan untuk bibit aren didistribusikan ke Kecamatan
Kelekar Desa Pelempang sebanyak 2.500 batang dan Desa Suban Baru
sebanyak 1.000 batang. Terdapat sisa anggaran yang tidak bisa
direalisasikan sebesar Rp. 19.442.500,- atau 19,45 % dikarenakan
adanya selisih harga bibit antara pagu anggaran dengan kontrak (SPK).
 Optimalisasi Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), dialokasikan
anggaran sebesar Rp.121.464.500,- terealisasi sebesar
Rp.115.980.400,- atau 95,49 %, antara lain untuk membiayai kegiatan
monitoring dan evaluasi pembayaran PSDH/DR/IIUPH, peran serta
masyarakat dan badan usaha, dan angkutan SKAU yang ada di
Kabupaten Muara Enim dengan target 10 perusahaan, serta untuk
kegiatan rekonsiliasi atas pembayaran PSDH/DR / IIUPH di tingkat
Provinsi Sumatera Selatan dan Tingkat Pusat. Optimalisasi PNBP
bertujuan untuk meningkatkan pendapatan Kabupaten Muara Enim.
Adapunrealisasi Penerimaan Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam
Kehutanan dan Peran Serta Masyarakat Badan Usaha Bidang
Kehutanan di KabupatenMuara Enim Tahun 2012 Sebesar Rp.
3.616.547.600,- dengan rincian sebagai berikut :

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-209
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Tabel 4.53
Realisasi Penerimaan DBH SDA Kehutanan dan Peran serta Masyarakat Badan Usaha
Bidang Kehutanan Tahun 2012
No. Uraian Kegiatan Realisasi ( Rp )
1 DBH SDA Kehutanan 2.554.895.484
2 Peran Serta Masyarakat dan Badan Usaha 908.560.196
3 SKAU 153.091.920
Jumlah 3.616.547.600
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim, 2012

 Pengembangan Pengujian dan Pengendalian Peredaran Hasil Hutan,


dianggarkan dana sebesar Rp.47.122.500,-terealisasi sebesar
Rp.46.978.000,- atau 99,69 %, untuk membiayai kegiatan monitoring
dan evaluasi pelaksanaan penatausahaan hasil hutan perusahaan
industri primer hasil hutan kayu (IPHHK) dan tempat penampungan kayu
terdaftar (TPT), dari pemeriksaan tempat industri (pabrik), perizinan
yang dimiliki, sumber bahan baku, mesin dan jumlah gergaji yang
digunakan, volume produk yang dihasilkan, laporan mutasi kayu bulat
dan olahan, laporan realisasi pemenuhan bahan baku industri, laporan
efisiensi penggunaan bahan baku, sampai dengan tujuan pengiriman
kayu olahan beserta dokumen angkutan yang digunakan. Data realisasi
produksi kayu bulat, kayu gergajian, Pulp, veneer, dan slats tahun 2012.
Dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 4.54
Realisasi Produksi Hasil Hutan Kayu Tahun 2012
No. Produksi Volume
1 Kayu Bulat HTI 600.515,13 M3
2 Kayu Gergajian IPHHK 2.395,8839 M3
3 Kayu Olahan Pulp 404.238,1930 Ton
4 Kayu Olahan Veneer 648,1617 M3
3
5 Kayu Olahan Slats 211,3700 M
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim, 2012

 Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan

 Pembuatan Bibit/Benih Tanaman Kehutanan. Dianggarkan sebesar


Rp. 110.865.000,-terealisasi Rp.104.275.000,- atau 94,06% antara lain
untuk membiayai pembuatan sarana dan prasarana persemaian atau
pembibitan di 6 (enam) UPTD dan Dinas kehutanan masing– masing
sebanyak 1 (satu) unit. Setiap unit telah dibuat bibit sebanyak 10.000
batang dengan jenis terdiri dari Mahoni, Jabon, Merbau, Asem Raja,
Tisuk, dan karet yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dalam kegiatan penghijauan di wilayah setempat.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-210
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Rehabilitasi Hutan dan


Lahan. Dianggarkan sebesar Rp.181.150.000,- terealisasi
Rp.165.290.000,- atau 91,24 % antara lain digunakan untuk kegiatan
pengadaan bibit kayu-kayuan sebanyak 15.500 batang untuk
mendukung penyediaan bibit siap tanam dalam rangka Penghijauan
Lingkungan, Program Adipura dan kegiatan OBIT (One Billion
Indonesian Trees) di Kabupaten Muara Enim. Adapunjenis- jenis dan
jumlah bibit yang disediakan terdiri dari Mahoni sebanyak 3.000 batang,
Tanjung sebanyak 1.500 batang, Bambang Lanang sebanyak 7.000
batang, Pulai sebanyak 1.000 batang dan Jabon sebanyak 3.000
batang.

 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Hutan

 Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan


Lahan.Dialokasikan anggaran sebesar Rp.72.627.900,- terealisasi
sebesar Rp.64.857.400,- atau 89,30 % antara lain untuk membiayai
kegiatan monitoring titik api (Hot Spot) di lapangan dan aktivitas
pembukaan lahan oleh masyarakat maupun perusahaan-perusahaan
yang termasuk dalam wilayah rawan kebakaran di Kabupaten Muara
Enim. Selama tahun 2012 terdapat 121 titik api (Hot Spot) dengan
rincian berikut :
Tabel 4.55
Data Titik Api (Hot Spot)
di Kabupaten Muara Enim tahun 2012

No. Kecamatan Jumlah Titik Api


1 Gelumbang 5
2 Sungai Rotan 7
3 Penukal 6
4 Talang Ubi 5
5 Tanah Abang 2
6 Tanjung Agung 0
7 Rambang Dangku 11
8 Rambang 10
9 Lubai 2
10 Gunung Megang 81
11 Semende Darat Laut 0
12 Lawang Kidul 14
13 Penukal Utara 27
Jumlah 121
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim, 2012

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-211
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Penyuluhan Kesadaran Masyarakat Mengenai Dampak Perusakan


Hutan. Dialokasikan anggaran sebesar Rp.14.968.900,- terealisasi
sebesar Rp.14.968.900,- atau 100%. Antara lain untuk membiayai
pelaksanaan penyuluhan kesadaran masyarakat mengenai dampak
perusakan hutan bagi masyarakat di 5 (lima) Desa yang tinggal di dalam
maupun di sekitar Kawasan Hutan yaitu :
1. Desa Segamit Kecamatan Semende Darat Ulu
2. Desa Gunung Agung Kecamatan Semende Darat Tengah
3. Desa Pulau Panggung Kecamatan Semende Darat Laut
4. Desa Muara Emil Kecamatan Tanjung Agung
5. Desa Pagar Dewa Kecamatan Tanjung Agung
 Pengamanan Hutan dan Hasil Hutan. Dialokasikan anggaran sebesar
Rp.67.217.900,- terealisasi sebesar Rp.66.459.900,- atau 98,87%.
Antara lain untuk membiayai pelaksanaan patroli pengamanan hutan
dan hasil hutan guna mengurangi perambahan hutan dan Penebangan
kayu secara liar (illegal logging) di Kabupaten Muara Enim yaitu :
1. Kecamatan Semende Darat Tengah 4 kali patroli
2. Kecamatan Semende Darat Laut 2 kali patroli
3. Kecamatan Tanjung Agung 2 kali patroli
4. Kecamatan Talang Lubai 1 kali patroli
5. Kecamatan Benakat 1 kali patroli
6. Kecamatan Gelumbang 1 kali patroli

 Program Pembinaan dan Penerbitan Industri Hasil Hutan

 Perluasan Akses Layanan Informasi Pamasaran Hasil Hutan.


Dianggarkan dana sebesar Rp.23.505.000,- terealisasi Rp.15.632.000
atau 66,50%, antara lainuntuk membiayai kegiatan pameran dalam
rangka promosi potensi dan produk agribisnis bidang kehutanan pada
kalangan masyarakat dan kalangan Investor yang bertepatan dengan
diselenggarakannya HUT Kabupaten Muara Enim pada tanggal 14 s/d
19 November 2012. Terdapat sisa anggaran yang tidak dapat
direalisasikan sebesar Rp. 7.873.000,- atau 33,5%, disebabkan biaya
lokal pameran (sewa Rumah/Gedung/Parkir) pada pameran dalam
rangka HUT kabupaten Muara Enim ke66 digratiskan oleh panitia
penyelenggara sehingga mempengaruhi total realisasi kegiatan dan
efisiensi penggunaan anggaran bahan material dan perjalanan dinas.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-212
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan

 Pembuatan Rencana Tahunan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan


(RTnRHL).Dialokasikan anggaran sebesar Rp.38.310.000,- terealisasi
sebesar Rp.36.290.000,- atau 94,73% antara lain untuk membiayai
kegiatan Penyusunan Buku / Naskah Rencana Tahunan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan (RTn - RHL) dan pelaksanaan Ground Check calon
lokasi rehabilitasi hutan dan lahan dalam Kabupaten Muara Enim
tahun 2012. Rencana tahunan ini dapat dijadikan acuan pada
tahun 2013 untuk rencana usulan Rehabilitasi Hutan dan Lahan ke
Kementrian Kehutanan.

 Program Penatagunaan Hutan

 Identifikasi Enclave dalam Kawasan Hutan. Dialokasikan anggaran


sebesar Rp.41.850.000,- terealisasi sebesar Rp.41.717.500,- atau
99,68%. Antara lain untuk membiayai pelaksanaan indentifikasi enclave
dalam Kawasan Hutan yaitu berupa Identifikasi Jaringan Provider
Telekomunikasi pada kawasan hutan di kelompok Hutan Lindung Bukit
Jambul Asahan 22 lokasi dan Kelompok Hutan Produksi Air Empelu 3
lokasi.
 Pengawasan, Pengendalian Pemanfaatan Kawasan Hutan.
Dialokasikan anggaran sebesar Rp.49.085.000,- terealisasi sebesar
Rp.47.400.000,- atau 96,57 %. Antara lain untuk membiayai
pelaksanaan pengawasan terhadap penggunaan kawasan hutan yang
ada di Kabupaten Muara Enim oleh pihak ketiga yang telah memperoleh
Izin Penggunaan, Izin Pinjam Pakai dan Pelepasan Kawasan Hutan oleh
Menteri Kehutanan Republik Indonesia, yaitu PT. Pertamina Geothermal
Energy, PT. Medco E & P Indonesia, PT. Bara Sumatera Energi, PT.
Bukit Asam (Persero) Tbk, PT. Roempoen Enam Bersaudara, PT.
Cahya Vidi Abadi, PT. Prima Mulia Sarana Sejahtera, PT Duta Energy
Mineratama, PT. Trans Power Indonesia, PT. Pertamina EP-Benakat
Barat Petroleum.
 Pengumpulan Data Statistik. Dialokasikan anggaran sebesar
Rp.30.694.000,-terealisasi Rp.30.554.000,- atau 99,54% untuk
membiayai pelaksanaan kegiatan pendataan masyarakat (petani)
pengguna Kawasan Hutan di Kabupaten Muara Enim.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-213
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Pemeliharaan Kawasan Hutan. Dialokasikan anggaran sebesar


Rp.68.261.000 terealisasi sebesar Rp.63.126.000,- atau 92,48% untuk
membiayai kegiatan pemeliharaan kawasan hutan sepanjang 17,9 km
dengan jumlah pal batas yang dipelihara sebanyak 179 batang yang
berada dikelompok HL Bukit Jambul Asahan pada wilayah administrasi
KecamatanSemendo Darat Ulu, Semendo Darat Tengah dan
Kecamatan Semendo Darat Laut.

 Kebun Bibit Rakyat

 Kegiatan ini bersumber dari anggaran APBN melalui Balai Pengolahan


DAS Musi Palembang yang berjumlah Rp.1.350.000.000,- untuk
membiayai Pembangunan Kebun Bibit Rakyat (KBR) sebanyak 675
batang yang dikelola oleh 27 Kelompok Masyarakat, yaitu Kecamatan
Penukal 2 Kelompok, Penukal Utara 3 Kelompok, Rambang 4
Kelompok, Rambang Dangku 1 Kelompok, Tanah Abang 1 Kelompok,
Lubai 5 Kelompok, Gelumbang 1 Kelompok, Lembak 1 Kelompok,
Semendo Darat Laut 1 Kelompok, Semendo Darat Tengah 1 Kelompok
dan Kecamatan Semendo Darat Ulu 2 Kelompok. Setiap Kelompok
Masyarakat masing-masing mengelola 25.000 batang bibit dimana jenis
bibit yang dibuat adalah bibit Karet, bibit jenis kayu-kayuan terdiri dari
Jabon, Pulai, Bambang Lanang, Gaharu,Karas, Mahoni, Afrika,
Tembesu, Kecapi dan Merawan serta bibit Durian. Sesuai dengan data
yang diperoleh dari pusat dan hasil penataan batas hutan bahwa:
1) Luas kawasan hutan di wilayah Kabupaten Muara Enim berdasarkan
penunjukan kawasan hutan dan peraiaran berdasarkan Keputusan
Menteri Kehutanan RI No.76/KPTS-II/2001 tanggal 15 Maret 2001
berjumlah 382.960 Ha yang terdiri dari :

- Kawasan Hutan suaka Alam 9.440 Ha


- Kawasan Hutan Lindung 84.410 Ha
- Kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) 24.495 Ha
- Kawasan Hutan Produksi Tetap 182.015 Ha
- Kawasan Hutan Produksi Konversi (HPK) 58.117 Ha

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-214
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

2) Berdasarkan penetapan batas sesuai dengan Keputusan Bupati


Muara Enim Nomor 849./KPTS/Hut/2006 tanggal 09 Agustus 2006
tentang Pembentukan Panitia Tata Batas Kawasan Hutan Kabupaten
Muara Enim diperoleh data jumlah luas hutan 306.071Ha, sesuai
dengan tata guna hutan kesepakatan. Kawasan Hutan Wilayah
Kabupaten Muara Enim Berdasarkan Hasil Tim Penataan Batas
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.56
Kawasan Hutan Wilayah Kabupaten Muara Enim
Berdasarkan Hasil Tim Penataan Batas
Jenis Kawasan Luas
Lokasi Keterangan
Hutan (Ha)
Hutan Suaka Alam 9,440 Isau-isau Kec. Tanjung Agung,
Kec. Semendo Darat Laut
Hutan Lindung 84,410 Bukit Jambul Asahan Kec. Lawang kidul.
Bukit Asam Kec. Semendo Darat Ulu
Kec. Semendo Darat Tengah,
Kec. Semendo darat Laut
Hutan Produksi 24,495 Suban Jeriji Kec. Rambang,
Terbatas Lubuk Batang Kec. Lubai
Hutan Produksi Tetap 182,015 Suban Jeriji, Benakat, Kec. Tanjung Agung
Semangus, Bukit Asam, Kec. Muara Enim
Air Empelu, Sungai Rotan, Kec. Ujan Mas
Muara Belida Kec. Gunung Megang
Kec. Benakat
Kec. Talang Ubi
Kec. Penungkal
Kec. Rambang
Kec. Sungai Rotan
Kec. Muara Belida

Hutan Produksi yang 5,711 Lembak, Gelumbang, Kec. Lembak


Dapat Sungai Rotan, Muara Kec. Gelumbang
Dikonversi Belida Kec. Sungai Rotan
Kec. Muara Belida
Total 306.071
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012

3) Untuk Hutan Produksi yang dapat dikonversi data izin pelepasan


kawasan hutan yang dikeluarkan oleh Menteri Kehutanan Republik
Indonesia terdapat 3 (tiga) pemegang yang sudah mendapat izin
pelepasan kawasan hutan yaitu :

 PT. Indralaya Agro Lestari, SK. 540/MENHUT-II/2007 Tanggal 11-


11-2011 luas 220 Ha.
 PT. Cahaya Vidi Abadi, SK. 260/MEHUT-II/2008 Tanggal 16-07-
2008 luas 6.350 Ha
 PT. Roempoen Enam Bersaudara, SK 81/MENHUT-II/2007
Tanggal 12-03-2007 luas 9.512 Ha.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-215
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Inventarisasi Lahan Kritis

Terjadi penurunan luas lahan kritis dimana pada tahun 2010 seluas
386.024,70Ha, menjadi 384.382,2 Ha pada tahun 2011, menjadi
310.611,77Ha pada tahun 2012 yang terdiri dari lahan dalam kawasan
hutan dan lahan budidaya. Untuk lebih jelasnya luas lahan kritis
berdasarkan fungsi kawasan dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4,57
Luas Lahan Kritis Berdasarkan Fungsi Kawasan

STATUS LUAS (Ha)


NO. FUNGSI KAWASAN
LAHAN 2010 2011 2012
1. Dalam  Hutan Lindung 5.020,07 5.020,07 3.270,07
Kawasan  Hutan Produksi Tetap 13.985,08 13.985,08 13.985,08
Hutan  Hutan Produksi yang Dapat 3.768,13 3.768,13 5.711
Konversi
 Hutan Produksi Terbatas 1.115,06 1.115,06 1.115,06
 Hutan Suaka Alam 2.357,57 2.357,57 2.357,57

JUMLAH 26.245,91 26.245,91 26.438,78

2. Luar Budidaya 359.778,79 358.136,29 284.172,99


Kawasan

JUMLAH (1 + 2) 386.024,70 384.382,2 310.611,77

Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Muara Enim Tahun 2012

f. Urusan Pilihan Energi dan Sumberdaya Mineral

Urusan pilihan Energi dan Sumberdaya Mineral diselenggarakan oleh Satuan

Kerja Perangkat Daerah Dinas Pertambangan dan Energi. Pada Tahun 2012

alokasi dana untuk membiayai Urusan Pilihan Energi dan sumberdaya Mineral

tersebut sebesar Rp.45.677.588.185,85,- terealisasi sebesar Rp.42.391.001.494,-

atau 92.80 % dengan rincian realisasi belanja sebagai berikut :

1) Belanja Tidak Langsung direncanakan sebesar Rp.1.881.403.335,85,-


terealisasi Rp.1.797.119.802,- atau 95,52% yang diarahkan untuk membiayai
belanja gaji dan tunjangan PNS, tambahan penghasilan PNS berdasarkan
pertimbangan objektif lainnya (uang makan dan tunjangan kesejahteraan
tahunan)
2) Belanja Langsung dengan alokasi anggaran sebesar Rp.43.796.184.850,-
terealisasi Rp.40.593.881.692,- atau 92,69% diarahkan untuk

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-216
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

menyelenggarakan 7 Program dan 41 Kegiatan antara lain Pelayanan


administrasi perkantoran, Peningkatan sarana dan prasarana aparatur,
Peningkatan sumberdaya Aparatur, Peningkatan pengembangan sistem
Pelaporan capaian kinerja dan keuangan, Pembinaan dan Pengawasan
Bidang Pertambangan, Pengawasan dan Penertiban kegiatan rakyat yang
berpotensi merusak lingkungan dan Pengembangan Bidang Kelistrikan.

3) Capaian Kinerja kurang dari 85% antara lain :

 Penyediaan Jasa Komunikasi Sumber daya Air dan listrik dialokasikan


dana sebesar Rp.37.800.000,- terealisasi sebesar Rp.28.811.966,- atau
76,22%, penyerapan anggaran ini disesuaikan kebutuhan.
 Penyediaan Jasa Administrasi Lelang dialokasikan dana sebesar
Rp.16.996.000,- terealisasi sebesar Rp.10.537.500,- atau 62.00%,
penyerapan anggaran disesuaikan dengan kebutuhan.
 Pengadaan Gedung Kantor dialokasikan dana sebesar Rp.4.544.865.000,-
terealisasi sebesar Rp.3.267.441.396,- atau sebesar 71,89%, penyerapan
anggaran disesuaikan realisasi fisik pertanggal 11 Desember 2012 yaitu
72,94% dan pekerjaan tersebut ditambah 50 (lima Puluh) hari kalender
sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012.
 Pemeliharaan rutin berkala kendaraan dinas/operasional dialokasikan dana
sebesar Rp.49.804.500,- terealisasi sebesar Rp.37.620.000,- atau 75,54%,
penyerapan anggaran disesuaikan kebutuhan.
 Untuk kegiatan pemantauan pendistribusian BBM bersubsidi, sesuai
dengan Peraturan Menteri ESDM RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pengendalian Penggunaan BBM pasal 6 ayat (1) menjelaskan bahwa
”terhadap konsumen pengguna jenis BBM tertentu berupa minyak solar
(gas oil) untuk mobil yang digunakan untuk kegiatan perkebunan dan
pertambangan, terhitung mulai tanggal 1 September 2012 dilarang
menggunakan jenis BBM bersubsidi berupa minyak solar (gas oil) belum
dapat dilaksanakan, karena Gubernur Sumatera Selatan telah
berkoordinasi dengan pihak Pertamina, terkait dengan tuntutan para sopir
truk batubara dan hasilnya PT. Pertamina mengizinkan truk batubara
mengkonsumsi BBM bersubsidi jenis solar.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-217
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

g. Dinas Perdagangan dan Industri

Urusan pilihan perdagangan dan industri dilaksanakan oleh Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Perindsutrian dan Perdagangan. Pada


tahun 2012 dialokasikan dana sebesar Rp.9.310.401.377,47,- terealisasi sebesar

Rp.8.899.193.997,- atau 95,58%, dengan rincian sebagai berikut :

1) Belanja Tidak Langsung


Anggaran Belanja Tidak Langsung Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Muara Enim Tahun Anggaran 2012 setelah perubahan, diarahkan
untuk membiayai belanja gaji dan tunjangan PNS yang direncanakan sebesar
Rp.2.763.673.477,47 terealisasi sebesar Rp.2.642.619.921,- atau 95,62%.

2) Belanja Langsung
Anggaran Belanja Langsung Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Muara Enim Tahun Anggaran 2012 sebesar Rp 6.546.727.900,-
terealisasi sebesar Rp 6.256.574.076,- atau 95,57%. Program dan kegiatan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Muara Enim meliputi :

 Program Pelayanan Adminstrasi Perkantoran

 Penyediaan Surat Menyurat dengan alokasi dana sebesar


Rp.12.300.000,- terealisasi sebesar Rp.12.300.000,- atau 100%.
 Pengadaan Jasa Komunikasi Sumber Daya Air dan Listrik dengan
alokasi dana sebesar Rp.79.500.000,- terealisasi sebesar
Rp.30.568.526.- atau 38,45%, hal ini disebabkan karena adanya
efisiensi penggunaan dana telpon, air dan listrik.
 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor dengan alokasi dana sebesar
Rp.880.000.000.- terealisasi sebesar Rp.874.000.000,- atau 99,32%
Kegiatan ini diarahkan untuk menjaga kebersihan kantor dan 3 (tiga)
UPTO, 1 Pasar Inpres serta Anjungan Jakabaring.
 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja dengan alokasi dana
sebesar Rp.20.000.000.- terealisasi sebesar Rp.20.000.000,- atau
100% kegiatan ini diarahkan untuk pemeliharaan peralatan kerja
seperti : Komputer, Printer dan Mesin Tik agar selalu dalam keadaan
baik pada saat digunakan.
 Alat Tulis Kantor dengan alokasi dana sebesar Rp.64.000.000.-
terealisasi sebesar Rp.64.000.000,- atau 100% kegiatan ini untuk
memenuhi kebutuhan alat tulis 1 kantor dinas Perindag, 3 UPTO dan
1 Pasar .

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-218
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan dengan alokasi dana


sebesar Rp.70.850.000,- terealisasi sebesar Rp.70.850.000,- atau
100% kegiatan ini diarahkan untuk melakukan pencetakan blanko
dan menggandakan surat menyurat.
 Penyediaan Komponen Instalasi/Penerangan Bangunan Kantor dengan
alokasi dana sebesar Rp.34.220.000.- terealisasi sebesar
Rp.34.220.000.- atau 100% kegiatan ini diarahkan untuk menjaga agar
penerangan kantor dapat berfungsi dengan baik.
 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor dengan alokasi dana
sebesar Rp.82.725.200.- terealisasi sebesar Rp.81.950.000,- atau
99,06% kegiatan ini diarahkan untuk memenuhi kebutuhan peralatan
dan perlengkapan kantor.
 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-Undangan
dengan alokasi dana sebesar Rp.9.000.000.- terealisasi sebesar
Rp.9.000.000,- atau 100% kegiatan ini untuk menambah pengetahuan
dan wawasan seluruh pegawai.
 Penyediaan Makanan dan Minuman dengan alokasi dana sebesar
Rp.20.580.000.- terealisasi sebesar Rp.20.580.000.- atau 100%
kegiatan ini diarahkan untuk memenuhi kebutuhan makanan dan
minuman rapat dalam rangka koordinasi pelaksanaan program kerja
kantor / kedinasan.
 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah dengan alokasi
dana sebesar Rp.255.098.000.- terealisasi sebesar Rp.255.093.300,-
atau 100 % kegiatan ini diarahkan untuk membiayai rapat koordinasi
dan konsultasi ke luar daerah.
 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Dalam Daerah dengan
alokasi dana sebesar Rp.213.469.500,- terealisasi sebesar
Rp.163.864.500,- atau 76,76% kegiatan ini diarahkan untuk membiayai
rapat, koordinasi, dan konsultasi.
 Penyediaan Jasa Administrasi Lelang dengan alokasi dana sebesar
Rp.16.500.000,- terealisasi sebesar Rp.15.633.000,- atau 94,75%.
Kegiatan ini diarahkan untuk membiayai Jasa Administrasi lelang.
 Penyediaan Jasa Perencanaan Teknis dengan alokasi dana sebesar
Rp.49.500.000,- terealisasi sebesar Rp.42.962.000,- atau 87,00%.
Kegiatan ini diarahkan untuk membiayai penyediaan jasa perencanaan
teknis.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-219
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

 Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional dengan alokasi dana


sebesar Rp.60.000.000.- terealisasi sebesar Rp.59.800.000,-
atau 99.67%. Kegiatan ini diarahkan untuk biaya pengadaan kendaraan
dinas/operasional kantor sebanyak 2 (dua) unit motor roda 3 (tiga)
untuk angkutan sampah di Pasar Tanah Abang.
 Pengadaan Tanah dengan alokasi dana sebesar Rp.400.000.000.-
terealisasi sebesar Rp.391.130.000,- atau 97,78%. Kegiatan ini
diarahkan untuk biaya pengadaan Tanah Pasar Kelurahan Air Lintang
Kecamatan Muara Enim Kabupaten Muara Enim. Rincian kekurangan
adalah sebagai berikut :
- Honorarium Panitia hanya terealisasi 2 bulan (Bulan Nopember dan
Desember 2012) dengan dana sebesar Rp.3.340.000,- dari yang
seharusnya 4 bulan (September, Oktober, Nopember dan Desember
2012) dengan dana sebesar Rp.6.680.000,-, karena menyesuaikan
dengan TMT Keputusan Bupati yang mulai dari bulan
Nopember 2012.
- Sedangkan untuk belanja modal Pengadaan Tanah dengan alokasi
dana sebesar Rp.391.050.000,- terealisasi sebesar
Rp.385.520.000,- terjadi sisa anggaran sebesar Rp.5.530.000,-.
 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional dengan
alokasi dana sebesar Rp.33.810.000.- terealisasi sebesar
Rp.33.810.000.- atau 100%. Kegiatan ini diarahkan untuk biaya
pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional.
 Rehabilitasi Sedang / Berat Gedung Kantor dengan alokasi dana
sebesar Rp.148.484.000,- terealisasi sebesar Rp.148.380.000,- atau
99,99% Kegiatan ini diarahkan untuk biaya rehabilitasi gedung kantor
agar berfungsi dengan baik.

 Program Peningkatan Disiplin Aparatur, meliputi :


 Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan alokasi dana sebesar
Rp.43.125.000.- terealisasi sebesar Rp.42.550.000,- atau 98,67%
kegiatan ini diarahkan untuk biaya pembuatan pakaian kerja lapangan
(pakaian dinas) sebanyak 115 stel untuk 115 orang Tenaga Kerja
Waktu Tertentu (TKWT) Kantor Dinas, 3 UPTO, Pasar Inpres, UPTP
dan Anjungan Jakabaring Palembang.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-220
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, meliputi :

 Pendidikan Pelatihan Formal alokasi dana sebesar Rp.56.000.000.-


terealisasi sebesar Rp.18.500.000,- atau 33,04% kegiatan ini diarahkan
untuk biaya pendidikan dan pelatihan formal. Hal ini disebabkan
pelatihan yang diikuti tidak dikenakan kontribusi, salah satunya yang
diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian dan Kementerian
Perdagangan Republik Indonesia.

 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian


Kinerja
 Penyusunan Laporan Capaian Kerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD, dengan alokasi dana sebesar Rp.12.000.000.- terealisasi
sebesar Rp.11.924.000,- atau 99,37%. Kegiatan ini diarahkan untuk
Penyusunan Laporan Capaian Kerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja
SKPD.
 Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran, dengan alokasi dana
sebesar Rp.16.000.000.- terealisasi sebesar Rp.15.961.000,- atau
99,76% kegiatan ini diarahkan untuk Penyusunan Laporan Keuangan
Semesteran.
 Penyusunan RKA dan DPA/DPPA SKPD, dengan alokasi dana
sebesar Rp.16.000.000,- terealisasi sebesar Rp.15.858.000,- atau
99,11% kegiatan ini diarahkan untuk Penyusunan RKA dan DPA/DPPA
SKPD.

 Kegiatan Bidang Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian Dan


Perdagangan Kabupaten Muara Enim, meliputi :
 Koordinasi Peningkatan Hubungan Kerja dengan Lembaga
Perlindungan Konsumen, dialokasikan anggaran sebesar
Rp.54.886.500,- terealisasi sebesar Rp.54.211.500,- atau 98,77% tidak
terealisasi sebesar Rp.675.000,-. Hal ini karena adanya efisiensi
pengeluaran pada biaya perjalanan dinas dalam daerah. Kegiatan ini
dilaksanakan di 6 Kecamatan, yaitu Kecamatan Ujan Mas, Benakat,
Penukal, Talang Ubi, Tanah Abang dan Rambang selama 6 (enam) hari
kerja dalam bentuk Sosialisasi Lembaga Perlindungan Konsumen
Swadaya Masyarakat (LPKSM) di Kecamatan dengan peserta
sosialisasi masing-masing setiap Kecamatan berjumlah 30 (tiga puluh)

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-221
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

peserta terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama, LSM, PPK


Kecamatan dan Organsasi tingkat Kecamatan dengan narasumber
berasal dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sumatera
Selatan dan LPKSM Serasan Sekundang Tanjung Enim. Untuk
pelaksanaan kegiatan (non fisik) sudah mencapai 100%. Tujuan dari
Sosialisasi ini adalah dalam rangka persiapan pembentukan LPKSM di
setiap Kecamatan dan dalam waktu dekat ditindaklanjuti.
 Fasilitasi Penyelesaian Permasalahan-Permasalahan Pengaduan
Konsumen/Tim Sidak, alokasi dana sebesar Rp.106.468.500,-
terealisasi sebesar Rp.105.022.500,- atau 98,64%. Kegiatan ini
dilaksanakan di 5 pasar, yaitu : Pasar Gelumbang, Talang Ubi,
Muara Enim, Tanjung Enim dan Pulau Panggung selama 15 hari kerja
dengan melibatkan SKPD terkait, terutama dalam rangka menghadapi
hari-hari besar keagamaan dan tahun baru.
 Peningkatan Pengawasan Peredaran Barang dan Jasa, alokasi dana
sebesar Rp.70.050.000.- terealisasi dana sebesar Rp.69.399.000,- atau
99.07%. Untuk membiayai kegiatan pengawasan barang beredar dan
jasa di 8 (delapan) Kecamatan, terdiri dari Kecamatan Gelumbang,
Rambang Dangku, Talang Ubi, Tanah Abang, Gunung Megang,
Muara Enim, Lawang Kidul dan Tanjung Agung.
 Operasionalisasi dan Pengembangan UPT Kemetrologian Daerah,
alokasi dana sebesar Rp.60.000.000,- terealisasi Rp.59.737.500,- atau
99,56%. Untuk membiayai pengawasan terhadap alat ukur, takar,
timbang, dan perlengkapannya (UTTP) di 4 (empat) Kecamatan yaitu:
Kecamatan Gelumbang, Talang Ubi, Muara Enim dan Lawang Kidul.
 Kegiatan Sosialisasi Ketentuan dibidang Cukai dan atau
Pemberantasan Barang Kena Cukai Palsu (Cukai Ilegal), alokasi dana
sebesar Rp.68.462.250.- realisasi dana sebesar Rp.67.967.250.- atau
99,28 %. Untuk membiayai pengawasan Pita cukai tembakau yang ada
pada kemasan rokok di 6 (enam) Kecamatan yaitu: Kecamatan
Gelumbang, Rambang Dangku, Talang Ubi, Muara Enim, Lawang Kidul
dan Semendo Darat Laut.

 Kegiatan Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan


Kabupaten Muara Enim, meliputi :
 Pengembangan Pasar dan Distribusi Barang/Produk. Alokasi dana
sebesar Rp.41.246.000,- terealisasi Rp.35.721.000,- atau 86,60%.
Untuk membiayai operasional pelaksanaan kegiatan monitoring harga

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-222
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

sembilan bahan pokok dan bahan penting lainnya di Kecamatan


Muara Enim, Lawang Kidul dengan lokasi pasar Tanjung Enim, Talang
Ubi dengan lokasi pasar Talang Ubi, Tanah Abang dengan lokasi pasar
Tanah Abang.
 Fasilitasi Pasar Murah, alokasi dana sebesar Rp.127.056.000,-
terealisasi sebesar Rp.124.936.000,- atau 98.33%. Kegiatan ini
diprioritaskan bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah. Kegiatan
tersebut dalam bentuk penjualan sembilan bahan pokok dengan harga
bersubsidi yang dilaksanakan di Kecamatan Muara Enim, Talang Ubi,
Lawang Kidul, Tanjung Agung, Kecamatan Ujan Mas dan Gunung
Megang.
 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Harga dan Distribusi Barang.
Dengan Alokasi dana sebesar Rp.105.735.000,- terealisasi sebesar
Rp.95.430.000,- atau 90,25%. Untuk pelaksanaan kegiatan monitoring
harga pupuk bersubsidi yang dilaksanakan di seluruh Kecamatan
dalam Kabupaten Muara Enim kecuali Kecamatan Muara Belida, Belida
Darat, Lubai Ulu dan Belimbing.
 Kegiatan Pembangunan Pasar Tradisional. Alokasi dana sebesar
Rp.2.089.782.000,- terealisasi sebesar Rp.2.057.022.000,- atau
98,00%. Untuk pelaksanaan kegiatan pembangunan pasar tradisional
di alokasikan untuk 13 Unit Pasar Pedesaan, 1 Unit Pasar Karet Rakyat
pada 12 Kecamatan Yaitu :

 Pembangunan Pasar Desa Karya Nyata Kecamatan Semendo Darat


Laut alokasi dana Rp.125.000.000,- terealisasi sebesar
Rp.124.599.000,- atau 99,68%
 Pembangunan Pasar Desa Menanti Kecamatan Kelekar alokasi
dana Rp.125.000.000,- terealisasi sebesar Rp.124.000.000,-
atau 99,20%.
 Pembangunan Pasar Desa Suka Merindu Kecamatan Lubai Kelekar
alokasi dana Rp.125.000.000,- terealisasi sebesar
Rp.124.670.000,- atau 99,74%
 Pembangunan Pasar Desa Kelurahan Gelumbang Kecamatan
Gelumbang alokasi dana Rp.125.000.000,- terealisasi sebesar
Rp.124.424.000,- atau 99,54%

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-223
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Pembangunan Pasar Desa Mangku Negara Kecamatan Penukal


Kelekar alokasi dana Rp.125.000.000,- terealisasi sebesar
Rp.124.000.000,- atau 99,20%
 Pembangunan Pasar Desa Dusun I Karang Tanding Kecamatan
Penukal Utara Kelekar alokasi dana Rp.125.000.000,- terealisasi
sebesar Rp.124.100.000,- atau 99,28%
 Pembangunan Pasar Desa Muara Dua Kecamatan Tanah Abang
Kelekar alokasi dana Rp.150.000.000,- terealisasi sebesar
Rp.149.500.000,- atau 99,67%
 Pembangunan Pasar Desa Tanjung Agung Kecamatan Semendo
Darat Ulu alokasi dana Rp.40.000.000,- terealisasi sebesar
Rp.39.950.000,- atau 99,88%
 Pembangunan Pasar Desa Kasai Kecamatan Sugai Rotan alokasi
dana Rp.125.000.000,- terealisasi sebesar Rp.124.000.000,-
atau 99,20%
 Pembangunan Pasar Terminal Talang Ubi Tahap II Kecamatan
Talang Ubi alokasi dana Rp. 260.000.000,- terealisasi sebesar
Rp.259.000.000,- atau 99,62%
 Pembangunan Pasar Desa Teluk Lubuk Kecamatan Gunung
Megang alokasi dana Rp.75.000.000,- terealisasi sebesar
Rp.74.700.000,- atau 99,60%
 Pembangunan Pasar Desa Karang Endah Selatan Kecamatan
Gelumbang alokasi dana Rp.70.000.000,- terealisasi sebesar
Rp.69.900.000,- atau 99,86%
 Pembangunan Pasar Desa Sigam Kecamatan Gelumbang alokasi
dana Rp.150.000.000,- terealisasi sebesar Rp.149.700.000,- atau
99,80%
 Pembangunan Pasar Desa Sugih Waras Kecamatan Rambang
alokasi dana Rp.400.000.000,- terealisasi sebesar
Rp.399.577.000,- atau 99,89%.

 Rehab Berat/Sedang Pasar Pedesaan, dengan alokasi dana sebesar


Rp.465.857.950,- terealisasi sebesar Rp.441.118.000,- atau 95,00%.
Untuk membiayai belanja modal rehab total/berat/sedang/ringan
bangunan Pasar Desa yaitu :

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-224
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

 Rehab Pasar Desa Pagar Gunung Kecamatan Lubai alokasi dana


Rp.63.400.000,- terealisasi sebesar Rp.63.000.000,-, atau 99,37%
 Rehab Pasar Desa Sumaja Makmur Kecamatan Gunung Megang
alokasi dana Rp.50.000.000,- terealisasi sebesar Rp.49.500.000,-,
atau 99,00%
 Rehab Pasar Desa Pagar Dewa Kecamatan Benakat alokasi dana
Rp.55.000.000,- terealisasi sebesar Rp.54.750.000,-, atau 99,55%
 Rehab Pasar Desa Teluk Lubuk Kecamatan Gunung Megang
alokasi dana Rp.75.000.000,- terealisasi sebesar Rp.74.700.000,-,
atau 99,60%
 Rehab Pasar Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul 1 (satu) Unit
los ayam alokasi dana sebesar Rp.75.000.000,- terealisasi
Rp.74.700.000,-, atau 99,60%
 Rehab Pasar Tanjung Enim Kecamatan Lawang Kidul 1 (satu) Unit
los ikan dialokasi dana sebesar Rp.59.000.000,- terealisasi
Rp.58.900.000,-, atau 99,83%
 Rehab Pasar Muara Enim Kecamatan Muara Enim (Kantor dan
Mushola) alokasi dana sebesar Rp.50.000.000,- terealisasi
Rp. 49.900.000,-, atau 99,80%

 Kegiatan Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian Dan Perdagangan


Kabupaten Muara Enim, meliputi :
 Fasilitasi Bagi Industri Kecil dan Menengah Terhadap pemanfaatan
Sumber Daya, alokasi dana sebesar Rp.175.000.000,- terealisasi
sebesar Rp.153.235.000,- atau 88,00% Kegiatan ini dilaksanakan
untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kelompok industri
pangan olahan dalam rangka meningkatkan kualitas khususnya di
bidang kemasan industri pangan olahan untuk 10 orang
magang/pelatihan teknis, makanan dan minuman kemasan, 20 orang
magang pembuatan telur asin serta bantuan 5 unit dan peralatan
pengolahan jamur tiram dalam Kabupaten Muara Enim.
 Pembinaan Industri Kecil dan Menengah dalam memperkuat
Jaringan Kluster Industri, alokasi dana sebesar Rp.50.000.000,-
terealisasi sebesar Rp.49.351.000,- atau 98,70%. kegiatan ini
dilaksanakan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
anggota Kelompok Pengrajin Songket “MELATI” Desa Kayu Ara Batu

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-225
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Kecamatan Muara Belida serta Kelompok Pengrajin Songket “MAWAR”


Desa Arisan Musi Kecamatan Muara Belida Kabupaten Muara Enim
masing-masing 5 orang anggota pengrajin, pelatihan dimaksud untuk
meningkatkan teknis pembuatan songket motif khas Kabupaten Muara
Enim yang bertempat di sanggar songket “ Mustika “ Palembang waktu
pelaksanaan pada bulan Desember 2011 selama 5 hari kalender
dengan tenaga instruktur yang mempunyai keahlian di bidang
pembuatan songket dan mendapatkan juara 1 Gugus Kendali Mutu
(GKM) Tahun 2008 tingkat Provinsi Sumatera Selatan.
 Fasilitasi Kerjasama Kemitraan Industri Kecil dan Menengah Dengan
Swasta alokasi dana sebesar Rp.75.000.000,- terealisasi sebesar
Rp.73.255.000,- atau 97,67%. Kegiatan ini dilaksanakan untuk
memfasilitasi kerjasama kemitraan industri kecil dan menengah dengan
swasta sehingga terjalin kerjasama kemitraan dengan pola penguatan
modal dan penyediaan bahan baku serta pemasaran untuk 100 pelaku
usaha dalam 1 kali kegiatan.
 Pembinaan Mutu Produk Industri Kecil, alokasi dana sebesar
Rp.35.000.000,- terealisasi sebesar Rp.34.690.000,- atau 99,11%.
Kegiatan ini dilaksanakan untuk peningkatan mutu kopi industri kecil
dan menengah.
 Penyediaan Sarana Maupun Prasarana Klaster Industri
 Alokasi dana sebesar Rp.170.274.000,- terealisasi sebesar
Rp.169.424.000,- atau 99,50%. Untuk membiayai pembangunan
1 (satu) unit pabrik kopi di Kelurahan Muara Enim Kecamatan
Muara Enim.
 Penyediaan Informasi Yang Dapat Diakses Masyarakat, alokasi dana
sebesar Rp.208.748.000,- terealisasi sebesar
Rp.183.252.0000,- atau 87,79 %. Kegiatan ini dilaksanakan untuk
mengikuti kegiatan pameran 3 (tiga) event Nasional dan Regional
dalam rangka mempromosikan produk industri kecil menengah
Kabupaten Muara Enim.

3) Sampai dengan akhir tahun 2012 pasar/kalangan yang menjadi binaan Dinas
Perindustrian Perdagangan Kabupaten Muara Enim sebanyak
18 pasar/kalangan di 14 kecamatan. Jumlah pedagang kaki lima pasar inpres
mengalami penurunan. pada tahun 2011 sebanyak 1023 orang, Hal ini

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-226
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

disebabkan karena intensifnya upaya yang dilakukan oleh Dinas Perindustrian


dan Perdagangan Kabupaten Muara Enim dan pihak-pihak terkait untuk
meningkatkan penertiban pasar dan penempatan pedagang kaki lima
menempati los dan kios yang telah disediakan. Sebaran jumlah pedagang
kaki lima terkonsetrasi di 4 (empat) Pasar Inpres dalam Kabupaten
Muara Enim, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.58
Jumlah Pedagang Kaki Lima Pasar Inpres Tahun 2011 – 2012
Tahun
Kecamatan Keterangan
2011 2012
Muara Enim 387 354 UPTD Pasar Muara Enim
Lawang Kidul 230 239 UPTD Pasar Tanjung Enim
Talang Ubi 100 107 UPTD Pasar Talang Ubi
Tanah Abang 306 309 Pasar Tanah Abang
Jumlah 1023 1009
Sumber : Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012

Untuk menampung jumlah pedagang pada Tahun Anggaran 2012 telah


dibangun sarana maupun prasarana perdagangan berupa pasar dua lantai
yaitu pasar Muara Enim, namun demikian diakui bahwa perkembangan
pembangunan pasar belum dapat menampung sepenuhnya pedagang kaki
lima. Untuk jelasnya perkembangan pembangunan pasar dan penambahan
jumlah pedagang dapat dilihat pada tabel dibawah.

Tabel 4.59
Jumlah Pasar Tradisional Dan Jumlah Pedagang
Tahun 2011 – 2012
Jumlah
Jumlah Pasar Jumlah Los Jumlah Kios
Kecamatan Pedagang
2011 2012 2011 2012 2011 2012 2011 2012
Muara Enim 1 1 653 653 203 203 856 856
Lawang Kidul 1 1 467 467 165 165 632 632
Talang ubi 1 1 129 129 306 306 435 435
Tanah Abang 1 1 112 112 96 96 208 208
Jumlah 4 4 1.361 1.361 770 770 2.131 2.131
Sumber : Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012

Meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat di pedesaan juga diikuti oleh


bertambahnya jumlah pasar desa/kalangan terutama yang dibangun oleh
Pemerintah Kabupaten Muara Enim dan secara swadaya oleh masyarakat
setempat. Adapun hasil pendataan pasar desa/kalangan pada tahun 2011
sebanyak 103 dan tidak ada perubahan pada tahun 2012. Sebaran lokasi
pasar desa/ kalangan Kabupaten Muara Enim Tahun 2012 dapat dilihat pada
tabel berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-227
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

Tabel 4.60
Pasar Desa/Kalangan Tahun 2011–2012

Tahun
No Kecamatan
2011 2012
1 Semendo Darat Laut 4 4
2 Semendo Darat Ulu 3 3
3 Semendo Darat Tengah 3 3
4 Tanjung Agung 7 7
5 Lawang Kidul - -
6 Muara Enim 2 2
7 Ujan Mas 2 2
8 Gunung Megang 7 7
9 Benakat 2 2
10 Rambang Dangku 6 6
11 Rambang 4 4
12 Lubay 5 5
13 Talang Ubi 9 9
14 Tanah Abang 2 2
15 Penukal Utara 6 6
16 Penukal 6 6
17 Abab 5 5
18 Gelumbang 11 11
19 Lembak 6 6
20 Sungai Rotan 7 7
21 Muara Belida 1 1
22 Kelekar 5 5
Jumlah 103 103
Sumber : Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012

Tabel 4.61
Perkembangan Usaha Industri
Kabupaten Muara Enim Tahun 2011–2012
Unit Usaha Tenaga Kerja Modal Usaha (Rp)
Kelompok Industri
2011 2012 2011 2012 2011 2012
Industri Menengah 14 16 1.325 1.419 2.503.114.490
dan Besar 2.503.114.490.000
Industri Kecil Formal 615 638 2.291 2.360 17.908.405.915 281.875.397,16

Industri Kecil Non 796 820 3.265 3.337 8.382.977.205


Formal 8.382.977.205
Jumlah
1.425 1.474 6.881 7.116 2.529.405.873.120
Sumber : Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Muara Enim, Tahun 2012

2.3 Permasalahan Pembangunan Daerah

Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh KaBupaten Muara Enim dan menjadi

tantangan dalam mewujudkan Visi pembangunan Kabupaten Muara Enim 2013-2018 dapat

diidentifikasi sebagai berikut:

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-228
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

1. Dalam konteks ketahanan pangan, pembangunan di Kabupaten Muara Enim dihadapkan

pada permasalahan mengenai dampak perubahan iklim yang menyebabkan adanya

ketidakpastian serta menggangu musim tanam dan produksi maupun produktivitas

pertanian. Selain itu, adanya kompetisi antara sumber energi dan sumber pangan

sehingga mengganggu ketersediaan pengan

2. Dalam konteks sosial dan ekonomi, dengan laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Muara Enim rata-rata 5,42 persen pada tahun 2012, masih belum menyelesaikan

permasalahan utama dalam pembangunan yaitu permasalahan kemiskinan dan

pengangguran. Jumlah penduduk hingga tahun 2012 masih sebesar 13,21 persen dan

angka tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,59 persen. Dengan kondisi tersebut,

kebijakan pembangunan yang bersifat mendukung perluasan lapangan kerja dan

pengurangan kemiskinan harus mendapatkan perhatian yang lebih besar. Hal lain yang

menjadi masalah adalah terbatasnya akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar

pendidikan dan kesehatan yang merupakan isu utama yang harus segera diatasi dengan

pemerataan pembangunan infrastruktur pendidikan dan kesehatan di seluruh Kabupaten

Muara Enim.

3. Dalam konteks pembangunan lingkungan hidup, pembangunan di Kabupaten Muara Enim

dihadapkan dengan terjadinya perubahan tata guna lahan yang berpengaruh terhadap

kerusakan lingkungan. Permasalahan lingkungan hidup terjadi karena adanya faktor

manusia dan aktivitasnya, jumlah penduduk yang tinggi mengakibatkan meningkatnya

kebutuhan akan lahan sedangkan lahan yang tersedia sangat terbatas. Dengan adanya

kebutuhan akan lahan tersebut memicu terjadinya alih fungsi lahan yang mengakibatkan

semakin luasnya lahan kritis. Selain itu, kerusakan lingkungan ini juga berpotensi

mendatangkan bencana alam.

4. Dalam konteks pembangunan prasarana wilayah, pembangunan di Kabupaten

Muara Enim masih diperlukan peningkatan pelayanan jaringan transportasi antar dan intra

wilayah yang masih tebatas yang masih bisa diatasi dengan dukungan pembangunan

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-229
BAB II–EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN
PEMERINTAHAN

infrastruktur transportasi (jalur kereta api, jalan dan jembatan) secara merata diseluruh

wilayah. Potensi sumberdaya alam di Kabupaten Muara Enim yang tinggi akan dapat

dimanfaatkan secara optimal serta dapat dioptimalkan dalam mendukung pengambangan

koridor Sumatera apabila didukung dengan pembangunan infrastruktur utama transportasi

wilayah yang baik di Kabupaten Muara Enim. Selain permasalahan transportasi,

terbatasnya jaringan irigasi kapasitas dan ketersediaan sumberdaya energi (listrik dan

gas) juga menjadi permasalahan yang harus segera diatasi oleh Pemerintah Kabupaten

Muara Enim.

5. Dalam konteks permasalahan khusus, pola persebaran investasi untuk PMA dan PMDN

Kabupaten Muara Enim belum merata dan menunjukan ketimpangan yang cukup tinggi

antar wilayah kecamatan. Selain itu adanya disparitas pembangunan wilayah di

Kabupaten Muara Enim harus segera diatasi sehingga tidak ada lagi wilayah kecamatan

di Kabupaten Muara Enim yang masuk dalam kategori wilayah tertinggal.

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim Tahun 2014 II-230

Anda mungkin juga menyukai