• Feeding Problem
Cikal bakal banyak masalah makan di masa kanak-kanak dan remaja di
kemudian hari berakar pada pengalaman bayi. Selama minggu-minggu awal
setelah kelahiran, banyak jam bangun bayi dihabiskan dengan makan. yang
meningkatkan kesehatan. Ini merupakan kebijakan yang didukung oleh
Organisasi Kesehatan Dunia. Jelas, menyusui lebih baik secara nutrisi daripada
memberi susu botol. Ini dimulai sesegera mungkin setelah lahir untuk
memberi bayi manfaat kolostrum.. Mengisap biasanya merupakan cara utama
bayi memenuhi kebutuhan nutrisinya selama enam bulan pertama
kehidupannya. Ketanggapan orang tua sangat penting dalam sesuatu yang
mendasar seperti memberikan makanan peningkat pertumbuhan kepada bayi.
Pengasuh perlu waspada terhadap perubahan kebutuhan nutrisi saat anak
tumbuh dewasa, dengan mengubah pola makannya. Biasanya, waktu makan
harus disesuaikan dengan siklus rasa lapar dan kepuasan yang diungkapkan
oleh bayi. Sebab masalah makan didiagnosis ketika bayi atau anak yang lebih
tua terus-menerus gagal makan menyebabkan kenaikan berat badan yang
tidak memadai atau penurunan berat badan yang signifikan selama setidaknya
periode satu bulan. Tingkat keparahan kesulitan makan yang dijelaskan oleh
orang tua dapat berkisar dari masalah makan sederhana dan kegagalan
tumbuh kembang pada bayi hingga obesitas dan anoreksia nervosa pada usia
yang lebih tua.
• Disabilitas Intelektual
(DSM-IV) mengklasifikasikan empat derajat 'keterbelakangan mental' yang
berbeda: ringan, sedang, berat, dan berat. Kategori-kategori ini didasarkan
pada tingkat fungsi yang dikelola oleh individu, Disabilitas intelektual (ID) untuk
anak-anak dengan IQ sekitar 70 atau di bawahnya (setelah dilakukan
pengukuran). Model psikometrik ID menempatkan seorang anak sebagai '
tinggi' atau 'rendah' atau di suatu tempat di antara IQ (intelligence quotient),
rata-rata adalah 100. American Association on Mental Retardation (AAMR) telah
mengembangkan klasifikasi diagnostik lain untuk 'keterbelakangan mental'
yang berfokus pada kemampuan individu daripada keterbatasannya. Kategori
menentukan tingkat dukungan yang dibutuhkan oleh individu, yaitu, dukungan
intermiten, dukungan terbatas, dukungan ekstensif, dan dukungan pervasif.
Balance Sheet Prevalensi kecemasan tinggi pada masa transisi, seperti mulai sekolah, atau pindah
dari PAUD ke sekolah dasar dan dari sekolah dasar ke sekolah menengah. Kami
memeriksa dua ketakutan fobia terkait sekolah tertentu: mutisme selektif dan fobia
REFERENSI sekolah. Menurut DSM-IV, fobia spesifik ditandai dengan ketakutan yang nyata dan
Herbert, Martin. (2015) Developmental terus-menerus terhadap objek atau situasi yang dibatasi (kriteria A, hal. 405).
Problems of Childhood and Adolescence Ketakutan khusus hadir di sekitar 5 persen anak-anak dari lingkungan masyarakat
Prevention, Treatment and Training. dan 15 persen dari mereka yang dirujuk ke pusat rawat jalan atau klinik. Tentu saja,
Australia: Blackwell Publishing rasa takut tidak sepenuhnya disfungsional. Ketakutan adalah reaksi adaptif terhadap
peristiwa dalam banyak keadaan, memiliki kelangsungan hidup dan terkadang nilai (
hadiah) positif. Pertimbangan ini menggarisbawahi pentingnya konteks dan kriteria
perkembangan untuk menilai abnormalitas ketakutan dan kecemasan. Parameter
yang perilaku terpisah yang didefinisikan sebagai 'fobia' memerlukan pertanyaan: '
Apakah rasa takut sebanding dengan ancaman objektif yang melekat dalam situasi
tertentu?' Dan: 'Apakah ekspresi ketakutan sesuai untuk anak seusia dan
kedewasaannya?' Jawabannya akan memisahkan ketakutan fobia dari kecemasan,
penghindaran, ketakutan, keragu-raguan, dan obsesi yang ditunjukkan oleh semua
anak pada satu waktu atau yang lain, seperti juga frekuensi, intensitas, durasi dan
daya serap mereka. Jelas, penilaian fobia spesifik tentu multimodal dengan informasi
yang diambil dari beberapa sumber
Main Topic 3