Anda di halaman 1dari 1

Teori Perkembangan Moral atau Etika Menurut Piaget dan Kohlberg Jean Piaget

merupakan salah satu ahli psikologi, zoologi, dan filosofi yang lahir di Neuchatel,
Swiss pada 9 Agustus 1896. Sumbangsih pemikirannya pada dunia pendidikan anak usia
dini dapat dilihat melalui karya sistematis kognitifnya yang masih relevan hingga
sekarang (britannica.com). Menurut teori Piaget (dalam Slavin, 2011) tahapan
penalaran moral sejalan dengan perkembangan kognitif. Piaget berpendapat bahwa
struktur dan kemampuan kognisi berkembang lebih awal. Melalui kemampuan kognitif
inilah kemudian dapat menentukan penalaran anak-anak mengenai dunia sosial di
sekitarnya. Menurut Piaget tahap perkembangan moral dibagi menjadi dua, yaitu tahap
moralitas heteronom dan tahap moralitas otonom. Tahap moralitas heteronom terjadi
pada usia awal pada anak yaitu usia 4 tahun hingga 7 tahun. Slavin (2011)
menyatakan juga sebagai tahap "realisme moral" atau "moralitas paksaan". Kata
"Heteronom" juga berarti tunduk pada aturan yang diberlakukan orang lain. Seorang
anak kecil pada masa heteronom, selalu dihadapkan terhadap perintah atau ajaran
orang tua atau orang dewasa lain yang memberi pengetahuan kepada mereka tentang hal
yang salah dan hal yang benar. Pada tahap ini, seorang anak akan berpikir bahwa
melanggar aturan maka selalu akan dikenakan hukuman dan setiap orang yang jahat
atau berbuat salah pada akhirnya akan dikenakan hukuman. Selain itu, Piaget (dalam
Slavin, 2011) menegaskan bahwa anak pada usia kanak-kanak akan menilai sebuah
perilaku yang jahat merupakan hal yang menghasilkan konsekuensi atau dampak negatif
sekalipun tujuan perbuatan tersebut baik sekalipun. Tahap moralitas kedua menurut
Piaget adalah tahap moralitas otonom. Tahap moralitas otonom terjadi pada anak usia
diatas 6 tahun atau pada masa pertengahan dan akhir anak-anak. Pada usia 10 hingga
12 tahun, anak-anak tidak lagi menggunakan serta menaati aturan berdasarkan suara
hati. Sehingga dengan hal ini moralitas otonom disebut pula sebagai moralitas kerja
sama. Moralitas tersebut muncul ketika dunia sosial anak itu mulai meluas hingga
memiliki makin banyak teman sebaya di lingkungannya. Adanya interaksi dan kerja
sama dengan anak lain, menciptakan gagasan baru pada anak tersebut tentang aturan
dan karena itu juga moralitasnya berubah. Tahapan perkembangan kognitif yang
direlevansikan dengan perkembangan moral dalam karya Piaget (1932) yang berjudul
Theory of Moral Development selanjutnya disetujui dan dikembangkan oleh seorang
psikolog anak lainnya yang bernama Lawrence Kohlberg (1958). Kohlberg
(simplypsychology.org) menggunakan metode storytelling daripada Piaget melalui

Anda mungkin juga menyukai