Anda di halaman 1dari 2

Denyut Jantung Tidak Teratur, Berbahayakah?

Oleh : dr. I Gusti Ayu Yulia Mahaadi Pratiwi

Pernahkah anda merasakan berdebar, merasa seperti denyut anda ‘hilang’ selama
beberapa saat, atau tiba-tiba merasakan nyeri kepala disertai pengelihatan gelap dan pingsan?
Jantung merupakan suatu organ terpenting yang mengatur peredaran darah dalam tubuh.
Jantung pada orang dewasa normal berdenyut sebanyak 60-100 kali permenit dalam kondisi
istirahat. Kelainan yang terjadi pada denyut jantung disebut sebagai aritmia atau gangguan
irama jantung.
Aritmia secara umum dapat dibedakan menjadi takiaritmia (denyut jantung lebih dari
100 kali permenit) dan bradiaritmia (kurang dari 60 kali permenit). Penyebab dari aritmia ini
bermacam-macam seperti penyakit jantung bawaan, penyakit jantung koroner, gagal jantung,
olahragawan, usia tua, penyakit paru-paru, konsumsi alkohol dan kafein yang berlebihan,
gangguan elektrolit darah, penyakit kelenjar tiroid serta penyakit infeksi lainnya. Faktor-
faktor tersebut akan menyebabkan gangguan dalam pembentukan impuls kelistrikan jantung
dan dalam mekanisme penghantaran arus listrik jantung.
Aritmia tidak dapat disepelekan karena beberapa diantaranya memiliki dampak yang
berbahaya jika dibiarkan seperti blok atrioventrikular dimana terjadi gangguan penghantaran
listrik jantung yang menyebabkan sering pingsan, fibrilasi atrium yang meningkatkan resiko
terjadinya stroke dan fibrilasi ventrikel yang dapat menyebabkan henti jantung mendadak dan
kematian. Gejala yang timbul pada orang dengan aritmia pun berbeda-beda, seperti denyut
jantung yang tidak teratur, berdebar disertai dengan nyeri dada, nyeri kepala, lemas, keringat
dingin dan pingsan.

Ayo MENARI !
Deteksi dini pada kelainan irama jantung dapat dilakukan dengan MENARI (Meraba
Nadi Sendiri). MENARI dapat dilakukan di pagi hari setelah bangun tidur sebelum
melakukan aktivitas. Caranya yaitu :
1. Angkat telapak tangan kiri sejajar dengan dada dengan posisi menadah.
2. Dengan menggunakan tiga jari (jari telunjuk, jari tengah dan jari manis) tangan
kanan, raba tonjolan tulang di bagian pangkal ibu jari tangan kiri.
3. Setelah menemukan denyut nadi, hitung selama satu menit.
4. Catat jumlah denyut nadi yang didapat selama satu menit dan perhatikan apakah
iramanya teratur atau tidak.
Setelah MENARI, jika ditemukan adanya denyut jantung yang tidak normal atau irama
yang tidak teratur, berkonsultasilah dengan Dokter Spesialis Jantung. Dokter akan melakukan
pemeriksaan menyeluruh yang meliputi wawancara medis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang berupa rekam jantung/elektrokardiografi, ekokardiografi,
pemeriksaan laboratorium, monitoring Holter, studi elektrofisiologi, maupun pemeriksaan
lainnya yang diperlukan. Setelah diketahui jenis kelainan irama jantung tersebut, barulah
dokter spesialis jantung anda akan menentukan pengobatan dan tindakan yang tepat. Dengan
semakin cepat terdeteksi, aritmia akan lebih cepat tertangani dan meminimalisir resiko
berbahaya yang dapat timbul.

Anda mungkin juga menyukai