Penyusun:
Tim Guru Sekolah Avicenna Jagakarsa
(021) 78884887
Tujuan, Alur, dan Target Pencapaian Projek
Pada September 2020, jumlah penduduk di Indonesia mencapai 270,20 juta jiwa, dan
sebanyak 70,72% merupakan penduduk usia produktif (Badan Pusat Statistik). Dalam sekitar 10
tahun ke depan, kategori penduduk usia produktif inilah yang akan menjadi pemimpin. Menjadi
pemimpin bisa dilakukan oleh semua orang, namun belum tentu semua orang bisa menjadi
pemimpin. Karena untuk menjadi pemimpin dibutuhkan keterampilan diri yang bisa diperoleh ketika
sedang menempuh pendidikan di sekolah. Salah satu contoh kegiatan di sekolah yang bisa
digunakan untuk melatih keterampilan diri sebagai pemimpin adalah dengan kegiatan
kewirausahaan.
Tema Kewirausahaan SMA yang mengacu kepada dimensi Profil Pelajar Pancasila, dengan
Projek “Creative Entrepreneuring” ini bertujuan untuk membangun kesadaran, menggali potensi
dan kreatifitas diri serta kemandirian siswa.
Projek ini terdiri dari 4 tahap: pengenalan, perencanaan, aksi, dan refleksi. Tahap
pengenalan dilakukan dengan menyelenggarakan webinar di sekolah dengan mengundang
narasumber yang mumpuni di bidang kewirausahaan. Melalui webinar tersebut, siswa dapat
mengenali karakteristik seorang entrepreneur serta strategi pasar yang baik. Di tahap berikutnya,
yaitu tahap perencanaan, siswa mulai menyusun proposal bisnis dan mematangkan konsep serta
strategi marketing yang akan digunakan. Setelah melakukan tahap perencanaan, siswa melakukan
tahap aksi, yaitu mulai memproduksi produk sampel dan mencetak proposal bisnis serta infografis
yang dibutuhkan untuk digunakan dalam Business Proposal Exhibition yang akan diselenggarakan
sekolah. Tahap akhir adalah refleksi dimana siswa mengevaluasi proposal dan produk sampel
sebagai upaya pengembangan dan peningkatan usaha.
Diharapkan, melalui pengalaman belajar pada Program Kewirausahaan SMA dengan Projek
“Creative Entrepreneuring”, dapat tumbuh generasi muda yang memiliki potensi, kreatifitas, dan
kemandirian sebagai salah satu life skill yang bermanfaat.
Hal Yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memulai Projek
2. Tahap Perencanaan (menyusun proposal bisnis dan mematangkan konsep serta strategi
marketing)
3. Tahap Aksi (memproduksi produk sampel dan mencetak proposal bisnis serta infografis
yang dibutuhkan untuk diguakan dalam Business Proposal Exhibition)
a. a. Pembuatan produk b. b. Pembuatan media c. c. Business Proposal
sampel (8 JP) promosi/marketing (8 JP) Exhibition (8 JP)
4. Tahap Refleksi (mengevaluasi proposal dan produk sampel sebagai upaya
pengembangan dan peningkatan usaha)
a. a. Diskusi dan refleksi (4 JP)
Total: 40 JP
1 JP = 45 menit
Dimensi, elemen, dan sub elemen Profil Pelajar Pancasila
Gotong
Royong
Menyelaraskan kapasitas kelompok agar para
Kolaborasi – Saling
anggota kelompok dapat saling membantu satu
ketergantungan positif 2,5,6
sama lain memenuhi kebutuhan mereka baik
secara individual maupun kolektif.
Relevansi projek ini bagi sekolah dan semua guru mata pelajaran
Saat ini UMKM di Indonesia mendominasi terhadap postur pelaku usaha. Jumlah
UMKM lebih dari 64 juta unit atau 99,9% dari populasi pelaku usaha, menyumbang
penyerapan tenaga kerja hingga 97%, dan kontribusi terhadap PDB sebesar 61%. Namun,
rasio kewirausahaan Indonesia masih rendah di 3,47% atau masih di bawah negara-negara
ASEAN seperti Thailand (4,26%), Malaysia (4,74%), dan Singapura (8,76%).
berwirausaha dapat menjadi pilihan strategis bagi para kaum milenial. Selain tekad
kemandirian yang tinggi, milenial juga sangat dinamis menunjukkan populasi Indonesia
terbesar adalah anak muda, masing-masing gen milenial dan gen z karakternya berbeda.
Proyeksi di 2024, total Gen Milenial, Gen Z, dan Post Gen Z sebanyak 65% atau 174,79 juta
orang. Jumlah tersebut dapat menjadi sasaran pembangunan kewirausahaan.
Perangkat ajar (toolkit) ini dirancang untuk membantu guru SMA (Fase E) yang
berada di sekolah penggerak untuk melaksanakan kegiatan ko-kurikuler yang mengusung
tema Kewirausahaan. Di dalam perangkat ajar untuk projek “Creative Entrepreneuring” ini,
ada 6 (enam) aktivitas yang saling berkaitan.
Tim Penyusun menyarankan agar projek ini dilakukan pada semester kedua kelas X
karena aktivitas yang ditawarkan disusun dengan sedemikian rupa agar siswa dapat
memiliki kesempatan untuk melakukan rangkaian pembelajaran secara penuh, dari
mengenal, membangun sikap, hingga membuat aksi nyata dan refleksi.
Waktu yang direkomendasikan untuk pelaksanaan projek ini adalah 1 (satu) bulan,
dengan total kurang lebih 80 Jam Pelajaran. Projek ini membuat gambaran sederhana dari
pelaksanaan yang terdiri dari 40 Jam Pelajaran. Setiap tahap memiliki JP yang berbeda
terkait dengan karakteristik dari kegiatan pada tahap tersebut. Sisa JP yang ada dapat
dimanfaatkan guru untuk meramu kembali kegiatan dan JP yang dibutuhkan pada setiap
tahap dengen mempertimbangkan persiapan materi untuk memantik diskusi dan refleksi
siswa. Siswa juga mempunyai waktu untuk berpikir, berefleksi, dan menjalankan masing-
masing aktivitas dengan baik.