2. Apa saja jenis pengungkapan informasi finansial dan non finansial serta pentingnya
pengungkapan informasi non finansial tersebut?
Jawaban:
Informasi finansial yang utama terdapat pada laporan keuangan tahunan (annual
report) dan laporan keuangan interim (interim report), biasanya berupa laporan
tengah tahunan dan laporan triwulanan. Informasi non finansial merupakan bagian
tak terpisahkan dari informasi finansial dan bertujuan untuk meningkatkan nilai
tambah (value added) dari manfaat laporan keuangan. Informasi nonfinansial
difokuskan pada masalah pengungkapan (disclosure) risiko potensial (potential risk)
yang dihadapi perusahaan saat ini serta alasan mengapa manajemen mengambil
risiko tersebut.
Menurut Effendi (2006) ada empat tujuan utama pengungkapan informasi finansial
dan nonfinansial bagi perusahaan adalah :
a. Meningkatkan keterbukaan atau transparansi dalam pemberian informasi.
b. Mendukung proses implementasi GCG, termasuk pelaporan kepada
stakeholder.
c. Mengupayakan kualitas manajemen perusahaan yang lebih profesional.
d. Bagi eksternal auditor (auditor independen) dituntut lebih memahami analisis
strategi dan risiko perusahaan secara keseluruhan.
SESI 2
4. Apakah dalam melakukan suatu pengungkapan perusahaan harus melakukan
pengungkapan penuh? adakah dampak negatif apabila perusahaan melakukan
pengungkapan secara penuh?
jawaban:
Perusahaan tidak harus melakukan pengungkapan penuh (full disclosure), dimana
bisa menyesuaikan dengan apa yang diharapkan perusahaan. Hendriksen (1992)
mengungkapkan bahwa terdapat tiga konsep yang umum dalam pengungkapan
yaitu:
● Pengungkapan yang cukup (adequate disclosure) adalah pengungkapan
informasi oleh perusahaan dengan tujuan memenuhi kewajiban dalam
menyampaikan informasi. Informasi yang diungkapkan sesuai dengan
standar minimum yang diwajibkan. terutama informasi yang menurut lembaga
terkait wajib disajikan. Pengungkapan jenis ini banyak dilakukan oleh
perusahaan.
● Pengungkapan yang wajar (fair disclosure) adalah pengungkapan yang
dilakukan oleh perusahaan dengan menyajikan sejumlah informasi yang
menurut perusahaan dapat memuaskan pengguna Laporan Keuangan yang
potensial. Informasi minimum yang diwajibkan dan informasi tambahan
lainnya untuk menghasilkan penyajian Laporan Keuangan yang wajar.
● Pengungkapan yang lengkap (full disclosure) adalah pengungkapan yang
menyajikan semua informasi yang relevan. Informasi yang diungkapkan
adalah informasi minimum yang diwajibkan ditambah dengan informasi lain
yang diungkapkan secara sukarela. Full disclosure dapat membantu
mengurangi terjadinya informasi asimetris, namun seringkali dinilai
berlebihan.
Dampak negatif dari pengungkapan penuh (full disclosure) ini adalah kaburnya
informasi yang signifikan dan sulit menginterpretasikan laporan karena informasi
yang terlalu banyak sehingga memungkinkan adanya penyajian informasi yang tidak
penting dan rinci. Selain itu, pengungkapan penuh mengakibatkan adanya kompetisi
yang dinamis. Tersebarnya informasi penting yang berkaitan dengan strategi bisnis
dan rencana perusahaan merugikan posisi kompetitif perusahaan sendiri.
5. Pandangan pemegang saham dan stakeholder lainnya saat ini tidak hanya
memfokuskan pada perolehan laba perusahaan, tetapi juga memperhatikan
tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan yang harus diungkapkan, bisa
tolong berikan contoh kegagalan transparansi laporan non keuangan?
Jawab:
Kelangsungan hidup perusahaan tidak hanya ditentukan oleh pemegang saham
tetapi juga stakeholder yang lain (misalnya masyarakat dan pemerintah). Kasus PT.
Indorayon di Sumatera Utara yang ditutup karena bermasalah dengan masyarakat
dan lingkungan sekitarnya adalah contoh suatu perusahaan yang melalaikan
tanggung jawab sosialnya dengan tidak mencantumkan aktivitas pengelolaan
lingkungan sosial dalam laporan tahunannya. Pelaporan informasi non keuangan ini
secara umum telah terakomodasi dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) nomor 1 tentang Penyajian Laporan keuangan. Dalam PSAK nomor 1 ini
dinyatakan bahwa perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan, khususnya
bagi industri dimana faktor lingkungan hidup memegang peranan penting. Untuk
itulah saat akuntan manajemen mengungkapkan informasi tentang aktivitas
perusahaan menyangkut aspek SEE (Social, Ethical, and Environment).
Sustainability Reporting (SR) adalah pengungkapan (disclosure) tentang kegiatan
perusahaan yang menyangkut aspek keuangan, aspek sosial, dan aspek lingkungan
yang merupakan tanggung jawab perusahaan (Arifin, 2005).
SESI 3
8. Bisa tolong berikan contoh perusahaan yang melanggar prinsip GCG transparansi serta
akibat yang berdampak pada investor?
Jawab:
Contoh perusahaan yang yang melanggar transparency adalah kasus markup
laporan keuangan PT. Kimia Farma yang overstated, yaitu adanya
penggelembungan laba bersih tahunan senilai Rp.32,668 miliar (karena laporan
keuangan seharusnya Rp.99,54 miliar ditulis Rp.132 miliar (Arifin, 2005). Dalam hal
ini terjadi pelanggaran terhadap prinsip pengungkapan yang akurat dan transparansi
yang mengakibatkan sangat merugikan para investor karena laba overstated ini
telah dijadikan dasar oleh para investor untuk berbisnis.
9. Pentingnya transparansi pada perusahaan serta efek nya pada karyawan perusahaan?
Jawab:
dalam prinsip transparansi, penyampaian visi dan misi perusahaan kepada seluruh
karyawan secara tidak langsung mengajak para karyawan untuk bekerja bersama
dan peduli terhadap perusahaan untuk mencapai visi dan misi perusahaan demi
kemajuan perusahaan kearah yang lebih baik. Dalam hal penyampaian informasi
mengenai perusahaan karyawan menjadi lebih tahu tentang perkembangan dan
berita terbaru mengenai perusahaan sehingga karyawan dapat bekerja secara
maksimal demi mencapai tujuan dari visi dan misi tersebut. Dari segi kebijakan,
segala kebijakan perusahaan yang telah ditentukan oleh para pemegang saham dan
manajemen secara tidak langsung mengatur dan mengarahkan perusahaan demi
mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan dan membuat perusahaan menjadi
lebih baik