Anda di halaman 1dari 5

SESI 1

1. Bisa dijelaskan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat


pengungkapan informasi suatu perusahaan?
jawaban:
● Ukuran Perusahaan
Pengaruh ukuran perusahaan pada pengungkapan informasi yang lebih
tingkat berhubungan dengan teori keagenan. Teori keagenan menyatakan
bahwa perusahaan besar memiliki agency costs yang lebih besar daripada
perusahaan kecil. Sebagai upaya untuk mengurangi agency costs tersebut,
pengungkapan informasi yang lebih tinggi mungkin akan dilakukan oleh
perusahaan besar.
● Umur Perusahaan
Umur perusahaan menunjukkan bahwa perusahaan dapat tetap bertahan
atau
eksis, mampu bersaing, dan memanfaatkan peluang bisnis dalam suatu
perekonomian. Perusahaan yang berumur telah tua memiliki pengalaman
yang lebih banyak dalam publikasi laporan keuangan dan perusahaan yang
memiliki pengalaman lebih banyak akan lebih mengetahui kebutuhan
konstituennya akan informasi tentang perusahaan.
● Leverage Perusahaan
Leverage merupakan pengukur besarnya aset yang dibiayai dengan hutang.
Hutang yang digunakan untuk membiayai aset berasal dari kreditur, bukan
dari pemegang saham ataupun investor. Perusahaan dengan tingkat leverage
yang tinggi mempunyai kewajiban yang lebih tinggi untuk mengungkapkan
informasi, khususnya informasi keuangan dalam rangka untuk meyakinkan
kreditor jangka panjang perusahaan bahwa perusahaan mempunyai sumber
daya yang cukup untuk membiayai aktivitas bisnis perusahaan.
● Profitabilitas Perusahaan
Profitabilitas menggambarkan kinerja perusahaan atau kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Perusahaan dengan
profitabilitas yang tinggi lebih cenderung mengungkapkan lebih banyak
informasi yang nantinya digunakan untuk mendukung kelangsungan posisi
perusahaan tersebut.

2. Apa saja jenis pengungkapan informasi finansial dan non finansial serta pentingnya
pengungkapan informasi non finansial tersebut?
Jawaban:
Informasi finansial yang utama terdapat pada laporan keuangan tahunan (annual
report) dan laporan keuangan interim (interim report), biasanya berupa laporan
tengah tahunan dan laporan triwulanan. Informasi non finansial merupakan bagian
tak terpisahkan dari informasi finansial dan bertujuan untuk meningkatkan nilai
tambah (value added) dari manfaat laporan keuangan. Informasi non­finansial
difokuskan pada masalah pengungkapan (disclosure) risiko potensial (potential risk)
yang dihadapi perusahaan saat ini serta alasan mengapa manajemen mengambil
risiko tersebut.
Menurut Effendi (2006) ada empat tujuan utama pengungkapan informasi finansial
dan nonfinansial bagi perusahaan adalah :
a. Meningkatkan keterbukaan atau transparansi dalam pemberian informasi.
b. Mendukung proses implementasi GCG, termasuk pelaporan kepada
stakeholder.
c. Mengupayakan kualitas manajemen perusahaan yang lebih profesional.
d. Bagi eksternal auditor (auditor independen) dituntut lebih memahami analisis
strategi dan risiko perusahaan secara keseluruhan.

3. Sebelumnya didalam bahasan perkembangan GCG di Indonesia, terdapat aturan


pengungkapan laporan tahunan menurut Bapepam-LK VIII.G.2. Terkait hal tersebut,
peranan seperti apa yang dimiliki oleh Bapepam dalam perkembangan GCG di
Indonesia?
Jawaban:
Bapepam secara langsung maupun tak langsung mendorong implementasi terkait
prinsip GCG di Indonesia. Berikut merupakan peranan dalam bentuk keputusan yang
dimiliki oleh Bapepam dalam mengembangkan implementasi GCG di Indonesia.
Diantaranya:
a. keputusan Bapepam mengenai prinsip transparansi yang mewajibkan
perusahaan untuk mengungkapkan informasi kepada publik, disclosure
mengenai beberapa aspek yang terkait dengan pemegang saham, transaksi
material, dan perubahan dalam aktivitas bisnis inti, keputusan mengenai
merger dan akuisisi perusahaan publik, serta ketentuan tentang
pengungkapan mengenai apakah suatu perusahaan tengah dalam proses
peradilan kepailitan.
b. kuputusan Bapepam yang terkait dengan penerapan prinsip-prinsip
kewajaran terutama untuk perlindungan kepentingan dan hak pemegang
saham, ketentuan mengenai benturan kepentingan dalam transaksi-transaksi
tertentu, dan ketentuan mengenai penawaran tender
c. keputusan Bapepam mengenai penerapan prinsip responsibilitas dan
akuntabilitas seperti keputusan mengenai merger dan akuisisi perusahaan
publik, terutama terkait dengan kewajiban direksi dan dewan komisaris untuk
membuat pernyataan kepada Bapepam dan RUPS bahwa merger dan
akuisisi yang hendak dilakukan telah mempertimbangkan secara matang
dengan memperhatikan kepentingan stakeholders, kepentingan publik,
kepentingan perusahaan, persaingan yang sehat, dan jaminan akan
terpenuhinya hak-hak pemegang saham publik termasuk kewajiban untuk
memiliki komite audit

SESI 2
4. Apakah dalam melakukan suatu pengungkapan perusahaan harus melakukan
pengungkapan penuh? adakah dampak negatif apabila perusahaan melakukan
pengungkapan secara penuh?
jawaban:
Perusahaan tidak harus melakukan pengungkapan penuh (full disclosure), dimana
bisa menyesuaikan dengan apa yang diharapkan perusahaan. Hendriksen (1992)
mengungkapkan bahwa terdapat tiga konsep yang umum dalam pengungkapan
yaitu:
● Pengungkapan yang cukup (adequate disclosure) adalah pengungkapan
informasi oleh perusahaan dengan tujuan memenuhi kewajiban dalam
menyampaikan informasi. Informasi yang diungkapkan sesuai dengan
standar minimum yang diwajibkan. terutama informasi yang menurut lembaga
terkait wajib disajikan. Pengungkapan jenis ini banyak dilakukan oleh
perusahaan.
● Pengungkapan yang wajar (fair disclosure) adalah pengungkapan yang
dilakukan oleh perusahaan dengan menyajikan sejumlah informasi yang
menurut perusahaan dapat memuaskan pengguna Laporan Keuangan yang
potensial. Informasi minimum yang diwajibkan dan informasi tambahan
lainnya untuk menghasilkan penyajian Laporan Keuangan yang wajar.
● Pengungkapan yang lengkap (full disclosure) adalah pengungkapan yang
menyajikan semua informasi yang relevan. Informasi yang diungkapkan
adalah informasi minimum yang diwajibkan ditambah dengan informasi lain
yang diungkapkan secara sukarela. Full disclosure dapat membantu
mengurangi terjadinya informasi asimetris, namun seringkali dinilai
berlebihan.
Dampak negatif dari pengungkapan penuh (full disclosure) ini adalah kaburnya
informasi yang signifikan dan sulit menginterpretasikan laporan karena informasi
yang terlalu banyak sehingga memungkinkan adanya penyajian informasi yang tidak
penting dan rinci. Selain itu, pengungkapan penuh mengakibatkan adanya kompetisi
yang dinamis. Tersebarnya informasi penting yang berkaitan dengan strategi bisnis
dan rencana perusahaan merugikan posisi kompetitif perusahaan sendiri.

5. Pandangan pemegang saham dan stakeholder lainnya saat ini tidak hanya
memfokuskan pada perolehan laba perusahaan, tetapi juga memperhatikan
tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan yang harus diungkapkan, bisa
tolong berikan contoh kegagalan transparansi laporan non keuangan?
Jawab:
Kelangsungan hidup perusahaan tidak hanya ditentukan oleh pemegang saham
tetapi juga stakeholder yang lain (misalnya masyarakat dan pemerintah). Kasus PT.
Indorayon di Sumatera Utara yang ditutup karena bermasalah dengan masyarakat
dan lingkungan sekitarnya adalah contoh suatu perusahaan yang melalaikan
tanggung jawab sosialnya dengan tidak mencantumkan aktivitas pengelolaan
lingkungan sosial dalam laporan tahunannya. Pelaporan informasi non keuangan ini
secara umum telah terakomodasi dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) nomor 1 tentang Penyajian Laporan keuangan. Dalam PSAK nomor 1 ini
dinyatakan bahwa perusahaan dapat pula menyajikan laporan tambahan, khususnya
bagi industri dimana faktor lingkungan hidup memegang peranan penting. Untuk
itulah saat akuntan manajemen mengungkapkan informasi tentang aktivitas
perusahaan menyangkut aspek SEE (Social, Ethical, and Environment).
Sustainability Reporting (SR) adalah pengungkapan (disclosure) tentang kegiatan
perusahaan yang menyangkut aspek keuangan, aspek sosial, dan aspek lingkungan
yang merupakan tanggung jawab perusahaan (Arifin, 2005).

6. Menurut kelompok kalian, bagaimanakah cara GCG khususnya dalam konteks


transparansi dan pengungkapan dalam mengurangi tingkat korupsi di Indonesia
serta dalam hal meningkatkan kinerja keuangan perusahaan?
Jawaban:
Sebelumnya seperti yang kita ketahui, Transparansi adalah keterbukaan dalam
melaksanakan proses pengambilan keputusan dan dalam mengemukakan informasi
materiil dan relevan mengenai Perusahaan secara akurat dan tepat waktu. Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam melaksanakan prinsip transparansi adalah
pengungkapan informasi oleh Perusahaan dilakukan dengan:
a. Mematuhi Anggaran Dasar, peraturan perundang- undangan yang berlaku,
Peraturan Perusahaan dan prinsip-prinsip GCG.
b. Menyediakan informasi baik informasi yang wajib, sukarela tetapi menjadi
nilai tambah bagi Perusahaan dan tidak mengurangi kewajiban Perusahaan
untuk memenuhi ketentuan kerahasiaan kepada Pemegang Saham dan
stakeholders secara akurat dan tepat waktu, serta mudah diakses sesuai
dengan batasan yang ditetapkan Perusahaan.
Dari pengertian tersebut, dapat kita simpulkan dimana Pada prinsip Transparansi
keterbukaan informasi yang cukup, akurat, dan tepat waktu kepada para pemangku
kepentingan (stakeholder), ini yang menjadi tolak ukur perusahaan ialah yang baik
menerapkan prinsip keterbukaan informasi itu sendiri secara akurat dan tepat waktu,
dengan informasi yang transparan dan terbuka ini stakeholder dan pihak lainnya
mengetahui bagaimana anggaran yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan.

SESI 3

7. Bagaimana hubungan antara transparansi, pengungkapan dan GCG?


jawaban:
Transparansi dan pengungkapan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dari
tata kelola perusahaan. Tingkat transparansi yang tinggi dan pengungkapan yang
memadai akan mengurangi asimetri informasi antara manajemen dan stakeholder.
Transparansi informasi dipandang sebagai salah satu aspek dari infrastruktur yang
penting agar mendapatkan modal dari luar (global capital), terutama bagi negara
berkembang. Bukti empiris menunjukkan bahwa investor asing menolak untuk
melakukan investasi di negara sedang berkembang karena lemahnya praktik tata
kelola perusahaan di negara-negara tersebut.. Investor asing pada umumnya lebih
menyukai untuk berinvestasi pada suatu perusahaan dimana mereka memperoleh
informasi yang lengkap mengenai perusahaan dan meyakini bahwa investasi yang
dilakukan diproteksi dengan baik.
Transparansi mewajibkan adanya suatu yang terbuka, tepat waktu serta jelas dan
dapat diperbandingkan. Pengungkapan informasi mengenai perusahaan tercermin
dalam penerbitan laporan laporan tahunan. Saat ini laporan tahunan tidak hanya
berfungsi sebagai pertanggungjawaban manajemen dalam RUPS tetapi laporan
tahunan perusahaan juga dapat dijadikan sebagai media komunikasi yang efektif
kepada semua pihak tentang kinerja dan prospek perusahaan kedepan.
Transparansi informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan menjadi salah satu
media pembuktian perusahaan kepada publik mengenai praktik tata kelola
perusahaan tersebut.

8. Bisa tolong berikan contoh perusahaan yang melanggar prinsip GCG transparansi serta
akibat yang berdampak pada investor?
Jawab:
Contoh perusahaan yang yang melanggar transparency adalah kasus mark­up
laporan keuangan PT. Kimia Farma yang overstated, yaitu adanya
penggelembungan laba bersih tahunan senilai Rp.32,668 miliar (karena laporan
keuangan seharusnya Rp.99,54 miliar ditulis Rp.132 miliar (Arifin, 2005). Dalam hal
ini terjadi pelanggaran terhadap prinsip pengungkapan yang akurat dan transparansi
yang mengakibatkan sangat merugikan para investor karena laba overstated ini
telah dijadikan dasar oleh para investor untuk berbisnis.

9. Pentingnya transparansi pada perusahaan serta efek nya pada karyawan perusahaan?
Jawab:
dalam prinsip transparansi, penyampaian visi dan misi perusahaan kepada seluruh
karyawan secara tidak langsung mengajak para karyawan untuk bekerja bersama
dan peduli terhadap perusahaan untuk mencapai visi dan misi perusahaan demi
kemajuan perusahaan kearah yang lebih baik. Dalam hal penyampaian informasi
mengenai perusahaan karyawan menjadi lebih tahu tentang perkembangan dan
berita terbaru mengenai perusahaan sehingga karyawan dapat bekerja secara
maksimal demi mencapai tujuan dari visi dan misi tersebut. Dari segi kebijakan,
segala kebijakan perusahaan yang telah ditentukan oleh para pemegang saham dan
manajemen secara tidak langsung mengatur dan mengarahkan perusahaan demi
mencapai tujuan bersama yang telah ditentukan dan membuat perusahaan menjadi
lebih baik

Anda mungkin juga menyukai