Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pemakaian herbal sebagai obat-obatan tradisional telah diterima luas di negara-
negara maju maupun berkembang sejak dahulu kala, bahkan dalam 20 tahun terakhir
perhatian dunia terhadap obat-obatan tradisional meningkat, baik di negara yang sedang
berkembang maupun negara-negara maju. World Health Organization (WHO) atau
Badan Kesehatan Dunia menyebutkan bahwa hingga 65% dari penduduk negara maju
menggunakan pengobatan tradisional dan obat-obat dari bahan alami (Kemenkes RI,
2007).

Penggunaan obat tradisional sebagai alternatif pengobatan telah lama dilakukan


jauh sebelum ada pelayanan kesehatan formal dengan menggunakan obat-obatan modern.
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia, obat tradisional merupakan produk
yang terbuat dari bahan alam yang jenis dan sifat kandungannya sangat beragam dan
secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman
(Depkes, 2007).

Mastitis adalah infeksi peradangan pada mammae,terutama pada primipara yang


biasanya disebabkan oleh staphylococcus aureus. Infeksi ini terjadi melalui luka pada
putting susu, tetapi mungkin juga melalui peredaran darah (Prawirohardjo ,2001).
Mastitis adalah peradangan payudara ,yang dapat disertai atau tidak disertai dengan
infeksi. Penyakit ini biasanya menyertai laktasi, sehingga disebut juga mastitis laktasional
atau mastitis puerperalis. Kadang – kadang keadaan ini menjadi fatal apabila tidak diberi
tindakan yang adekuat. Mastitis juga seringkali disebut sebagai abses payudara, dimana
terjadi pengumpulan nanah local di dalam payudara. Mastitis juga dapat meningkatkan
resiko penularan HIV melalui menyusui.

1
Pengeluaran ASI yang tidak efisien akibat teknik menyusui yang kurang benar
merupakan penyebab yang penting, tetapi pada kenyataannya saat ini masih banyak
petugas kesehatan yang menganggap bahwa mastitis masih sama dengan infeksi
payudara. Mereka sering tidak mampu membantu pasien mastitis untuk terus menyusui ,
dan mereka bahkan mungkin menyarankan pasien tersebut untuk berhenti menyusui yang
sebenarnya hal tersebut tidak perlu.

Makalah ini disusun untuk menyajikan informasi tentang pengobatan herbal untuk
mengobati penyakit radang payudara (mastitis), sehingga pasien mastitis masih dapat
mempertahankan agar tetap dapat memberikan ASI kepada bayinya.

B. RUMUSAN MASALAH
1) Apa pengertian radang payudara (mastitis)
2) Apa saja jenis bahan herbal yang dipakai untuk menyembuhkan penyakit radang
payudara (mastitis)?
3) Bagaimana cara pengobatan bahan herbal untuk menyembuhkan radang payudara
(mastitis)?

C. TUJUAN
1) Untuk mengetahui pengertian radang payudara (mastitis)
2) Untuk mengetahui jenis bahan herbal untuk menyembuhkan penyakit radang
payudara (mastitis)
3) Untuk mengetahui cara pengobatan bahan herbal dalam menyembuhkan penyakit
radang payudara (mastitis)

2
BAB II

ISI

A. PENGERTIAN
Infeksi payudara (mastitis) adalah suatu infeksi pada jaringan payudara. Biasanya
terjadi karena adanya bakteri jenis staphylococcus aureus. Bakteri biasanya masuk
melalui putting susu yang pecah-pecah atau terluka. Pada infeksi yang berat atau tidak
diobati, dapat terbentuk abses payudara (penimbunan nanah di dalam payudara). Mastitis
adalah reaksi sistematik seperti demam, terjadi 1- 3 minggu setelah melahirkan sebagai
komplikasi sumbatan saluran air susu (Masjoer ,2001).

Mastitis adalah infeksi dan peradangan pada payudara yang terjadi melalui luka
pada putting, dapat berasal dari peredaran darah. Tanda-tanda mastitis yang dirasakan ibu
adalah rasa panas dingin disertai kenaikan suhu, ibu merasa lesu, tidak nafsu makan,
payudara membesar, nyeri perabaan, mengkilat dan kemerahan pada payudara, dan
terjadi pada -4 minggu masa nifas. Hal ini dapat diatasi dengan membersihkan putting
sebelum dan sesudah menyusui; menyusui pada payudara yang tidak sakit; kompres
dingin sebelum menyusui; menggunakan BH untuk menyokong payudara, berikan
antibiotic dan analgetik, istirahat yang cukup dan banyak minum (USU,tanpa tahun).

Mastitis adalah infeksi yang disebabkan karena adanya sumbatan pada duktus
hingga putting susu mengalami sumbatan.Mastitis paling sering terjadi pada minggu
kedua dan ketiga pasca kelahiran.Penyebab penting dari mastitis adalah pengeluaran ASI
yang tidak efisien akibat teknik menyusui yang buruk.Untuk menghambat terjadinya
mastitis ini dianjurkan untuk menggunakan bra atau pakaian dalam yang memiliki
penyangga yang baik pada payudaranya (Sally I,2003 dalam anonim,2013) .

Berdasarkan beberapa pengertian diatas maka dapat ditarik suatu kesimpulan


mastitis adalah suatu infeksi atau peradangan pada jaringan payudara yang diakibatkan

3
karena adanya bakteri (staphylococcus aureus)yang masuk melalui putting susu yang
pecah – pecah atau terluka.

Mastitis dilasifikasikan menjadi 4 jenis, yaitu: mastitis puerparalis epidemic,


mastitis aninfeksosa, mastitis subklinis dan mastitis infeksiosa. Dimana keempat jenis
tersebut muncul dalam kondisi yang berbeda-beda (Bertha,2002 dalam Djamudin,2009).

Tanda dan Gejala :


Tanda dan gejala mastitis biasanya berupa:
1. Payudara yang terbendung membesar, membengkak, keras dan kadang terasa
nyeri.
2. Payudara dapat terlihat merah, mengkilat, dan putting teregang menjadi rata.
3. ASI tidak mengalir dengan mudah, dan bayi sulit mengenyut untuk menghisap
ASI sampai pembengkakan berkurang.
4. Ibu akan tampak seperti sedang mengalami flu, dengan gejala demam, rasa dingin
dan tubuh terasa pegal dan sakit.
5. Terjadi pembesaran kelenjar getah bening ketiak pada sisi yang sama dengan
payudara yang terkena.

B. JENIS – JENIS BAHAN


1) Kompres Panas
Gunakan kompres panas untuk mengurangi bengkak dan meringankan
nyeri.Kompres payudara yang nyeri selama 15 menit sebelum menyusui.
Gunanya untuk mengurangi bengkak dan membuat asi keluar dengan lebih lancar.

2) Kentang
Kentang sangat kaya akan senyawa flavonoid, karetonoid, dan asam fenolik.
Senyawa-senyawa itu berperan sebagai antioksidan di dalam tubuh yang akan
mencegah radikal bebas muncul yang biasanya merusak sel tubuh. Tempelkan
irisan kentang mentah pada payudara dalam 24 jam setelah gejala pertama. Ini

4
adalah perawatan untuk mengurangi nyeri, bengkak, dan kemerahan yang
berhubungan dengan mastitis.

3) Kubis
Kubis mengandung banyak nutrisi yang diperlukan oleh tubuh seperti vitamin C,
E, dan K, sulfur, beta karoten, potasium, magnesium, dan kalsium. Kubis bahkan
mengandung lebih banyak vitamin C Salah satu komponen yang ada dalam kubis
adalah glutamine, Glutamine adalah zat anti-peradangan. Mengonsumsi makanan
yang kaya glutamine bisa menurunkan efek alergi, nyeri sendi, sakit pada otot,
demam, dan masalah kulit. Ibu yang baru melahirkan bisa menggunakan kubis
untuk menurunkan rasa sakit pada payudara setelah melahirkan. Cara ini di
anjurkan oleh praktisi herbal sebagai pengobatan alami untuk mengurangi radang
dan membantu menghilangkan infeksi dari saluran ASI.

4) Bawang putih
Salah satu zat kimia aktif yang membuat bawang putih bermanfaat untuk
kesehatan adalah allicin . Menurut peneliti dengan dosis yang tepat allicin dalam
bawang putih bisa dipakai sebagai antimikroba. Bawang putih mentah juga
mengandung phytochemical yang dapat membantu membunuh bakteri dan virus
penyebab penyakit.. Usahakan makan 1 siung bawang putih mentah setiap hari.
Bawang putih mentah adalah salah satu antibiotic alami yang paling kuat.

5) Tincture akar eachinacea


Tinctur adalah konsentrat ekstrak herbal yang dibuat menggunakan alkohol dan
potongan tanaman herbal. Echinacea adalah tanaman berbunga yang banyak
tumbuh di Eropa dan Amerika Utara. Echinacea mengandung beberapa bahan
kimia yang berperan dalam efek terapi, kandungan tersebut antara lain;
polisakarida, glikoprotein, alkamides, minyak atsiri, dan flavonoid. Echinacea
merangsang sistem kekebalan tubuh dan membantu melawan infeksi. Dosis yang
direkomendasikan adalah 1 tetes tincture untuk setiap 1 kg berat badan.

5
6) Kunyit
Kunyit bisa meningkatkan kekebalan tubuh. Kandungan curcumin yang ada
dalam kunyit dipercaya bisa menyembuhkan mastitis. Pemberian curcumin
topical berhasil menurunkan tanda-tanda mastitis laktasi seperti nyeri, ketegangan
payudara, dan bengkak dalam waktu 72 jam tanpa efek samping. Hal ini
berimplikasi bahwa curcumin berfungsi sebagai agen anti – inflamasi untuk
mengendalikan peradangan kulit dan jaringan lunak bahkan pada dosis rendah
dengan penggunaan topical.

C. CARA PENGOBATAN
1. Kompres panas
Cara pengobatan:
a) Gunakan handuk hangat yang baru keluar dari pengering untuk mengompres
payudara.
b) Coba juga menggunakan waslap basah yang hangat.
c) Ulangi proses ini sedikitnya 3 kali per hari.

2. Kentang
Cara pengobatan:
a) Iris kentang secara memanjang hingga 6-8 iris, dan masukkan dalam
semangkuk air dingin selama 15-20 menit. Angkat beberapa irisan kentang dari
air dan tempelkan pada payudara yang nyeri.
b) Diamkan selama 15-20 menit, kemudian lepaskan dan buang. Ganti dengan
irisan baru.
c) Teruskan hingga 1 jam dengan total kali menempelkan. Istirahat selama kira-
kira 30 menit, kemudian ulangi prosedur ini.

3. Kubis
Cara pengobatan:
 Tempelkan helaian kubis mentah dan dingin ke dalam bra.

6
 Ganti helaian kubis setiap jam.
 Berhentilah menggunakan helaian kubis jika produksi ASI anda menurun.

4. Bawang putih
Cara pengobatan:
 Kupas kulitnya sebelum dimakan, setelah itu ,minum segelas air putih untuk
mengurangi rasanya yang tajam.
 Jika mau, cincang bawang putih dan campurkan dengan butter. Oleskan di atas
roti atau sayur kukus. Dengan demikian, anda tetap bisa mendapatkan
antibiotic dalam bawang putih dengan cara yang mungkin lebih enak.
 Perhatikan reaksi bayi jika anda mengonsumsi bawang putih. Bayi mungkin
tidak menyukai pengaruh bawang putih pada rasa atau aroma ASI. Perhatikan
apakah perutnya bermasalah, dan jika ya, hentikan konsumsi bawang putih.

5. Tincture akar eachinacea


Cara pengobatan:
 Larutkan tincture dalam air atau langsung pada lidah.
 Dosis yang dianjurkan adalah 3-5 kali per hari, tetapi beberapa praktisi herbal
menyarankan sampai 12 dosis per hari.

6. Kunyit
Cara pengobatan:
 Parut kunyit lalu oleskan di atas bagian yang meradang dan biarkan selama
beberapa menit sampai mongering.
 Lap dengan handuk yang direndam air hangat.tunggu beberapa saat sampai
peradangan mereda.

7
BAB III

PENUTUP

Infeksi payudara (mastitis) adalah suatu infeksi pada jaringan payudara. Biasanya
terjadi karena adanya bakteri jenis staphylococcus aureus. Bakteri biasanya masuk
melalui putting susu yang pecah-pecah atau terluka. Pada infeksi yang berat atau tidak
diobati, dapat terbentuk abses payudara (penimbunan nanah di dalam payudara). Mastitis
adalah reaksi sistematik seperti demam, terjadi 1- 3 minggu setelah melahirkan sebagai
komplikasi sumbatan saluran air susu. Tanda dan gejala mastitis biasanya berupa:
Payudara yang terbendung membesar, membengkak, keras dan kadang terasa nyeri,
payudara dapat terlihat merah, mengkilat, dan putting teregang menjadi rata, ASI tidak
mengalir dengan mudah, dan bayi sulit mengenyut untuk menghisap ASI sampai
pembengkakan berkurang, ibu akan tampak seperti sedang mengalami flu, dengan gejala
demam, rasa dingin dan tubuh terasa pegal dan sakit, terjadi pembesaran kelenjar getah
bening ketiak pada sisi yang sama dengan payudara yang terkena.

Obat herbal untuk mengobati radang payudara (mastitis) yaitu :kentang, kubis,
bawang putih, Tincture akar eachinacea, dan kunyit.

8
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan,D.dan S,Mulyani.2009.Ilmu Obat Alam jilid 1.Jakarta: Penebar Swadaya

Dixon,M,Dkk.2008.kelainan payudara,cetakan 1.Jakarta:Dian Rakyat

Mardiani,Dian.2016.”MakalahMastitis”(Online),(https://www.academia.edu/2590575/M
AKAL AH_MASTITIS), diakses tanggal 12 april 2019.

Wikihow.”cara mengurangi nyeri mastitis”(online),(https://id.wikihow.com/Mengurangi-


Nyeri- Mastitis), diakses tanggal 12 april 2019.

Anda mungkin juga menyukai