ObatUnduh
Antijamur !
Data diunggah
May 06, 2012
Unduh !
Judul Asli
OBAT ANTIJAMUR
Hak Cipta
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Nama : NOLITRIANI
FormatNIM
Tersedia : 0608120401
DOCX, PDF,
Tugas
TXT atau baca online dari Scribd
: dr. Sukasihati, SpKK
MEKANISME KERJA
Mekanisme kerja obat antijamur adalah dengan mempengaruhi sterol membran
plasma sel jamur, sintesis asam nukleat jamur, dan dinding sel jamur yaitu kitin, β glukan,
dan mannooprotein.
Facebook Twitter
1. Sterol membran plasma : ergosterol dan sintesis ergosterol
Ergosterol adalah komponen penting yang menjaga integritas membran sel
jamur dengan cara mengatur fluiditas dan keseimbangan dinding membran sel
jamur. Kerja obat antijamur secara langsung (golongan polien) adalah menghambat
%
sintesis ergosterol dimana obat ini mengikat secara langsung ergosterol dan
channel ion di membran sel jamur, hal ini menyebabkan gangguan permeabilitas
berupa kebocoran ion kalium dan menyebabkan kematian sel. Sedangkan kerja
antijamur secara tidak langsung (golongan azol) adalah mengganggu biosintesis
Email
ergosterol dengan cara mengganggu demetilasi ergosterol pada jalur sitokrom P450
1
(demetilasi prekursor ergosterol).
2. Sintesis asam nukleat
Kerja obat antijamur yang mengganggu sintesis asam nukleat adalah dengan
Apakah menurut Anda dokumen
cara menterminasi secara dini ini bermanfaat?
rantai RNA dan menginterupsi sintesis DNA.
Sebagai contoh obat antijamur yang mengganggu sintesis asam nukleat adalah 5
flusitosin (5 FC), dimana 5 FC masuk ke dalam inti sel jamur melalui sitosin
permease. Di dalam sel jamur 5 FC diubah menjadi 5 fluoro uridin trifosfat yang
menyebabkan terminasi dini rantai RNA. Trifosfat ini juga akan berubah menjadi 5
fuoro deoksiuridin monofosfat yang akan menghambat timidilat sintetase sehingga
1
memutus sintesis DNA.
3. Unsur utama dinding sel jamur : glukans
Dinding sel jamur memiliki keunikan karena tersusun atas mannoproteins,
kitin, dan α dan β glukan yang menyelenggarakan berbagai fungsi, diantaranya
Apakah konten ini rigiditas
menjaga tidak pantas? Laporkan
dan bentuk sel, Dokumen
metabolisme, Inipada membran sel.
pertukaran ion
Sebagai unsur penyangga adalah β glukan. Obat antijamur seperti golongan
ekinokandin menghambat pembentukan β1,3 glukan tetapi tidak secara kompetitif.
Sehingga apabila β glukan tidak terbentuk, integritas struktural dan morfologi sel
1
jamur akan mengalami lisis.
) Bermanfaat
* Tidak
bermanfaat
1. Ketokonazol
Ketokonazol mempunyai spektrum yang luas dan efektif terhadap Blastomyces
dermatitidis, Candida species, Coccidiodes immitis, Histoplasma capsulatum, Malasezzia
furfur, Paracoccidiodes brasiliensis. Ketokonazol juga efektif terhadap dermatofit tetapi
7
tidak efektif terhadap Aspergillus spesies dan Zygomycetes.
Dosis ketokonazol yang diberikan pada dewasa 400 mg/hari sedangkan dosis untuk
anak-anak 3,3-6,6 mg/kgBB dosis tunggal. Lama pengobatan untuk tinea korporis dan
tinea kruris selama 2-4 minggu, 5 hari untuk kandida vulvovaginitis, 2 minggu untuk
7
kandida esofagitis, tinea versikolor selama 5-10 hari, 6-12 bulan untuk mikosis dalam.
Anoreksia, mual dan muntah merupakan efek samping yang sering dijumpai terjadi
pada 20% pasien yang mendapat dosis 400 mg/hari. Pemberian pada saat menjelang tidur
atau dalam dosis terbagi dapat mengatasi keadaan ini. Alergi dapat terjadi pada 4% pasien,
7
dan gatal tanpa rash terjadi sekitar 2% pada pasien yang diterapi ketokonazol.
Ketokonazol dapat menginhibisi biosintesis steroid, seperti halnya pada jamur.
Peninggian transaminase sementara dapat terjadi pada 5-10% pasien. Untuk pengobatan
jangka waktu yang lama, dianjurkan dilakukan pemeriksaan fungsi hati. Hepatitis drug
induced dapat terjadi pada beberapa hari pemberian terapi atau dapat terjadi berbulan-
bulan setelah pemberian terapi ketokonazol. Ketokonazol dosis tinggi (>800 mg/hari)
dapat menghambat human adrenal synthetase dan testicular steroid yang dapat
7
menimbulkan alopesia, ginekomastia dan impoten.
2. Itrakonazol
Itrakonazol mempunyai aktifitas spektrum yang luas terhadap Aspergillosis sp.,
Blastomyces dermatidis, Candida sp., Cossidiodes immitis, Cryptococcus neoformans,
Histoplasma capsulatum, Malassezia furfur, Paracoccidiodes brasiliensis, Scedosporium
apiospermum dan Sporothrix schenckii. Itrakonazol juga efektif terhadap dematiaceous
mould dan dermatofita tetapi tidak efektif terhadap Zygomycetes.7
Itrakonazol dosis kontinyu sama efektif dengan dosis pulse. Pada onikomikosis
kuku tangan, pulse terapi diberikan selama 2 bulan, sedangkan onikomikosis kuku kaki
selama 3 bulan. Itrakonazol merupakan obat kategori C, sehingga tidak direkomendasikan
untuk wanita hamil dan menyusui, karena dieksresikan di air susu. Itrakonazol tersedia
juga dalam bentuk kapsul 100 mg. Bentuk kapsul diberikan dalam kondisi lambung penuh
untuk absorpsi maksimal, karena cyclodextrin yang terdapat dalam bentuk ini sering
4,8
menimbulkan keluhan gastrointestinal.
Efek samping yang sering dijumpai adalah masalah gastrointestinal seperti mual,
nyeri abdomen dan konstipasi. Efek samping lain seperti sakit kepala, pruritus, dan ruam
alergi. 1minggu/bulan, 3 dosis pulse
5
5
criptococcal meningitis dan pada penelitian lain dinyatakanmg/kg/hari efektif xpada sporotrikosis
4-8 minggu
4
(limfokutaneus
Tinea dankruris,
korporis, tinea visceral).
tinea 200 mg 2xseharix1 minggu Dosis berdasarkan berat x 1-4
Efek samping yang sering adalah masalah gastrointestinal seperti mual, muntah,
lama pada infeksi Mycoplasma canis.
diare, nyeri abdomen dan juga sakit kepala. Selain itu hipersensitivitas, agranulositosis,
Flukonazol tersedia sediaan tablet 50 mg, 100 mg, 150 mg, dan 200mg; sediaan
sindroma Stevens Johnsons, hepatotoksik, trombositopenia dan efek pada sistem saraf
oral 8solusio 10 mg/ml dan 40 mg/ml dan dalam bentuk sediaan intravena.
pusat.
Direkomendasikan pada anak-anak <6 bulan.
Penggunaan untuk orang dewasa dan kandidiasis vagina adalah 150 mg dosis
4. Varikonazol
tunggal. Pada kandidiasis vulvovaginal rekuren 150 mg tiap minggu selama 6 bulan atau
Varikonazol mempunyai spektrum yang luas terhadap Aspergillus sp., Blastomyces
lebih. Tinea pedis dengan 150 mg tiap minggu selama 3-4 minggu, dengan 75% perbaikan
dermatitidis, Candida sp, Candida spp flukonazol resistant., Cryptococcus neoforams,
pada minggu ke-4. Pada terapi onikomikosis, terbinafin 250 mg sehari selama 12 minggu
Fusarium sp., Histoplasma capsulatum, dan Scedosporium apospermum . Tidak efektif
lebih utama dibandingkan 1 flukonazol 150 8mg tiap minggu selama 24 minggu. Pada
terhadap Zygomycetes.
pitiriasis versikolor digunakan 400 mg dosis tunggal. Pada suatu penelitian open label
Pemberian pada kandidiasis esofageal dimulai dengan dosis oral 200 mg setiap 12
randomized meneliti pitiriasis versikolor yang diterapi dengan 400 mg flukonazol dosis
jam untuk berat badan > 40 kg dan 100 mg setiap 12 jam untuk berat badan < 40 kg. Untuk8
tunggal dibandingkan dengan 400 mg itrakonazol, ternyata flukonazol lebih efektif
dibandingkan itr akonazol dengan dosis sama.
Flukonazol ditoleransi baik oleh geriatrik kecuali dengan gangguan ginjal. Obat ini
termasuk8 kategori C, sehingga tidak direkomendasikan untuk wanita hamil dan menyusui.
Efek samping yang sering adalah masalah gastrointestinal seperti mual, muntah,
diare, nyeri abdomen dan juga sakit kepala. Selain itu hipersensitivitas, agranulositosis,
sindroma Stevens Johnsons, hepatotoksik, trombositopenia dan efek pada sistem saraf
pusat.
4. Varikonazol 1
Varikonazol mempunyai spektrum yang luas terhadap Aspergillus sp., Blastomyces
dermatitidis, Candida sp, Candida spp flukonazol resistant., Cryptococcus neoforams,
Fusarium sp., Histoplasma capsulatum, dan Scedosporium apospermum . Tidak efektif
terhadap Zygomycetes.
aspergilosis invasif
Pemberian padadan penyakitesofageal
kandidiasis jamur, dimulai
lainnya dengan
yang dosis oral 200 Scedosporium
disebabkan mg setiap 12
asiospermum
jam dan
untuk berat Fussarium
badan > 40 kgspp
dan, 100
direkomendasikan loading
mg setiap 12 jam untuk dose
berat 6badan
mg/kg IVkg.
< 40 setiap 12
Untuk
jam untuk 24 jam pertama, diikuti dengan dosis pemeliharaan 4 mg/kgBB setiap 12 jam
9
dengan pemberian intravena atau 200 mg setiap 12 jam per oral.
Vorikonazol dapat ditoleransi baik oleh manusia. Efek toksik vorikonazol yang
sering ditemukan adalah gangguan penglihatan transien (30%). Meski dapat ditoleransi
dengan baik, pada 10-15% kasus ditemukan adanya abnormalitas fungsi hepar sehingga
dalam pemberian vorikonazol perlu dilakukan monitor fungsi hepar. Vorikonazol bersifat
7,10
teratogenik pada hewan dan kontraindikasi pada wanita hamil.
5. Posakonazol
Posakonazol memiliki kemampuan antijamur terluas saat ini. Tidak ditemukan
resistensi silang posakonazol dengan flukonazol. Posakonazol merupakan satu-satunya
golongan azol yang dapat menghambat jamur golongan Zygomycetes. Posakonazol juga
11,12
dapat digunakan dalam pengobatan aspergilosis dan fusariosis.
Dewasa Anak-anak
a
Terbinafin merupakan
Onikomikosis 8 anti tangan
Kuku jamur: 250
yangmg/hr
berspektrum luas. Efektif
x 6 3-6 mg/khg/hr terhadap
x 6-12 minggu
minggu
dermatofit yang bersifat fungisidal dan fungistatik untuk Candida albican, s tetapi bersifat
Kuku kaki : 250 mg/hr x 12
fungisidal terhadap Candida parapsilosis. Terbinafin juga efektif terhadap4,7,8 Aspergillosis
minggu
sp., Blastomyces
Tinea kapitis dermatitidis, Histoplasma
250 mg/hr x 2-8capsulatum,
minggu Sporothrix
Infeksischenxkii dan beberapa
Trichophyton : 3-6
dermatiaceous moulds. mg/kg/hr x 2-4 minggua
Pada onikomikosis kuku tangan dan kaki dewasa yang disebabkan
Infeksi dermatofita,
Microsporum : 3-6
a
pemberian terbinafin kontinyu lebih efektif daripada itrakonazol mg/kg/hr
dosis xpulse
6-8 minggu
.
Tinea korporis, tinea kruris 250 mg/hr x 1-2 minggu
Oral terbinafin efektif untuk pengobatan dermatofitosisb3-6 mg/kg/hr x 1-2 minggu
pada kulit dan kuku. Dosis
Tinea pedis (mokasin) 250 mg/hr x 2 minggu
terbinafin oral
Dermatitis seboroik
untuk dewasa yaitu 250 mg/hari, tetapi
250 mg/hr x 4-6 minggu
pada pasien
b dengan
7,8 gangguan hepar
8
aatau fungsi ginjal (kreatinin klirens < 50 ml/menit atau konsentrasi serum kreatinin > 300
Dosis anak berdasarkan berat badan : 62,5 mg/hr (10-20 kg), 125 mg/hr (20-40 kg), 250 mg/hr (>40 kg).
µmol/ml) dosis
Catatan : tingkat harus diberikan
kesembuhan setengah
tinggi dicapai dari4,5dosis
dengan dosis mg/hr tersebut.
atau lebih. Pengobatan tinea pedis a
b
selama 2 penelitian.
Tidak ada minggu, tinea korporis dan kruris selama 1-2 minggu, sedangkan infeksi pada
kuku 2.
Tabel tangan selama
Terbinafin dosis3rejimen
bulan dan kuku kaki selama 6 bulan atau lebih.
Dewasa Anak-anak
Onikomikosis Kuku tangan : 250 mg/hr x 6 3-6 mg/khg/hr x 6-12 minggu
minggu a
! GOLONGAN POLIEN
1. Amfoterisin B
Amfoterisin B mempunyai aktifitas spektrum yang luas terhadap Aspergillus sp.,
Mucorales sp., Blastomyces dermatitidid, candida sp., Coccidiodiodes immitis,
Cryptococcus neoformans, Histoplasma capsulatum, paracoccidioides brasiliensis,
Penicillium marneffei.
Sedangkan untuk Aspergillus tereus, Fussarium sp., Malassezia furfur,
Scedosporium sp., dan Trichosporon asahii biasanya resisten. 7
Kebanyakan pasien dengan infeksi mikosis dalam diberikan dosis 1-2 gr
amfoterisin B deoksikolat selama 6-10 minggu. Orang dewasa dengan fungsi ginjal yang
7
normal diberikan dosis 0,6-1,0 mg/kg BB. Sebelum pemberian obat, terlebih dahulu dites
dengan dosis 1 mg amfoterisin B di dalam 50 ml cairan dextrose dan diberikan selama 1-2
!
2. Nistatin
Anda sedang membaca pratinjau +
Nistatin merupakan antibotik yang digunakan sebagai antijamur, diisolasi dari
Streptomyces nourse pada tahun 1951. Untuk pengobatan kandidiasis oral , nistatin
) Bermanfaat
* Tidak
bermanfaat
Griseofulvin
sdfszdgfbhv
Majalah Podcast
Lembar Musik
Tinea Corporis
Meinar Rahma
Referat Eritroderma
Yosef Anggoro Dibyo Prabowo
infeksi jamur
Ama Purba
PENGGOLONGAN OBAT
ANTIFUNGI
Isni Meisya Adzani
GOLONGAN AZOL
peviyuliani
Tentang Dukungan
Media Aksesibilitas
Facebook
Hukum
Pinterest
Syarat
Privasi
Hak Cipta
Preferensi Cookie