Anda di halaman 1dari 1

Cari

ObatUnduh
Antijamur !

Diunggah oleh Noli Uzu pada May 06, 2012

' 100% (3) · 11K tayangan · 21 halaman


Informasi Dokumen (

Data diunggah
May 06, 2012
Unduh !
Judul Asli
OBAT ANTIJAMUR

Hak Cipta
© Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Nama : NOLITRIANI
FormatNIM
Tersedia : 0608120401
DOCX, PDF,
Tugas
TXT atau baca online dari Scribd
: dr. Sukasihati, SpKK

Bagikan dokumen Ini


OBAT ANTIJAMUR

MEKANISME KERJA
Mekanisme kerja obat antijamur adalah dengan mempengaruhi sterol membran
plasma sel jamur, sintesis asam nukleat jamur, dan dinding sel jamur yaitu kitin, β glukan,
dan mannooprotein.
Facebook Twitter
1. Sterol membran plasma : ergosterol dan sintesis ergosterol
Ergosterol adalah komponen penting yang menjaga integritas membran sel
jamur dengan cara mengatur fluiditas dan keseimbangan dinding membran sel
jamur. Kerja obat antijamur secara langsung (golongan polien) adalah menghambat

%
sintesis ergosterol dimana obat ini mengikat secara langsung ergosterol dan
channel ion di membran sel jamur, hal ini menyebabkan gangguan permeabilitas
berupa kebocoran ion kalium dan menyebabkan kematian sel. Sedangkan kerja
antijamur secara tidak langsung (golongan azol) adalah mengganggu biosintesis
Email
ergosterol dengan cara mengganggu demetilasi ergosterol pada jalur sitokrom P450
1
(demetilasi prekursor ergosterol).
2. Sintesis asam nukleat
Kerja obat antijamur yang mengganggu sintesis asam nukleat adalah dengan
Apakah menurut Anda dokumen
cara menterminasi secara dini ini bermanfaat?
rantai RNA dan menginterupsi sintesis DNA.
Sebagai contoh obat antijamur yang mengganggu sintesis asam nukleat adalah 5
flusitosin (5 FC), dimana 5 FC masuk ke dalam inti sel jamur melalui sitosin
permease. Di dalam sel jamur 5 FC diubah menjadi 5 fluoro uridin trifosfat yang
menyebabkan terminasi dini rantai RNA. Trifosfat ini juga akan berubah menjadi 5
fuoro deoksiuridin monofosfat yang akan menghambat timidilat sintetase sehingga
1
memutus sintesis DNA.
3. Unsur utama dinding sel jamur : glukans
Dinding sel jamur memiliki keunikan karena tersusun atas mannoproteins,
kitin, dan α dan β glukan yang menyelenggarakan berbagai fungsi, diantaranya
Apakah konten ini rigiditas
menjaga tidak pantas? Laporkan
dan bentuk sel, Dokumen
metabolisme, Inipada membran sel.
pertukaran ion
Sebagai unsur penyangga adalah β glukan. Obat antijamur seperti golongan
ekinokandin menghambat pembentukan β1,3 glukan tetapi tidak secara kompetitif.
Sehingga apabila β glukan tidak terbentuk, integritas struktural dan morfologi sel
1
jamur akan mengalami lisis.

OBAT ANTIJAMUR SISTEMIK


! GOLONGAN AZOL
Kelompok azol dapat dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan jumlah nitrogen
pada cincin azol. Kelompok imidazol (ketokonazol, mikonazol, dan klotrimazol) terdiri
dari dua nitrogen dan kelompok triazol (itrakonazol, flukonazol, varikonazol, dan
2,3
posakonazol) mengandung tiga nitrogen. Kedua kelompok ini memiliki spektrum dan
mekanisme aksi yang sama. Triazol dimetabolisme lebih lambat dan efek samping yang

Tingkatkan Pengalaman Anda ,


Nilai akan membantu kami untuk
menyarankan dokumen terkait yang
lebih baik kepada semua pembaca kami!

) Bermanfaat

* Tidak
bermanfaat

sedikit dibandingkan imidazol, karena keuntungan itulah para peneliti berusaha


4
mengembangkan golongan triazol daripada imidazol.
Pada umumnya golongan azol bekerja menghambat biosintesis ergosterol yang
merupakan sterol utama untuk mempertahankan integritas membran sel jamur. Bekerja
dengan cara menginhibisi enzim sitokrom P 450, C-14-α-demethylase yang bertanggung
jawab merubah lanosterol menjadi ergosterol, hal ini mengakibatkan dinding sel jamur
5,6
menjadi permeabel dan terjadi penghancuran jamur.

1. Ketokonazol
Ketokonazol mempunyai spektrum yang luas dan efektif terhadap Blastomyces
dermatitidis, Candida species, Coccidiodes immitis, Histoplasma capsulatum, Malasezzia
furfur, Paracoccidiodes brasiliensis. Ketokonazol juga efektif terhadap dermatofit tetapi
7
tidak efektif terhadap Aspergillus spesies dan Zygomycetes.
Dosis ketokonazol yang diberikan pada dewasa 400 mg/hari sedangkan dosis untuk
anak-anak 3,3-6,6 mg/kgBB dosis tunggal. Lama pengobatan untuk tinea korporis dan
tinea kruris selama 2-4 minggu, 5 hari untuk kandida vulvovaginitis, 2 minggu untuk
7
kandida esofagitis, tinea versikolor selama 5-10 hari, 6-12 bulan untuk mikosis dalam.
Anoreksia, mual dan muntah merupakan efek samping yang sering dijumpai terjadi
pada 20% pasien yang mendapat dosis 400 mg/hari. Pemberian pada saat menjelang tidur
atau dalam dosis terbagi dapat mengatasi keadaan ini. Alergi dapat terjadi pada 4% pasien,
7
dan gatal tanpa rash terjadi sekitar 2% pada pasien yang diterapi ketokonazol.
Ketokonazol dapat menginhibisi biosintesis steroid, seperti halnya pada jamur.
Peninggian transaminase sementara dapat terjadi pada 5-10% pasien. Untuk pengobatan
jangka waktu yang lama, dianjurkan dilakukan pemeriksaan fungsi hati. Hepatitis drug
induced dapat terjadi pada beberapa hari pemberian terapi atau dapat terjadi berbulan-
bulan setelah pemberian terapi ketokonazol. Ketokonazol dosis tinggi (>800 mg/hari)
dapat menghambat human adrenal synthetase dan testicular steroid yang dapat
7
menimbulkan alopesia, ginekomastia dan impoten.

2. Itrakonazol
Itrakonazol mempunyai aktifitas spektrum yang luas terhadap Aspergillosis sp.,
Blastomyces dermatidis, Candida sp., Cossidiodes immitis, Cryptococcus neoformans,
Histoplasma capsulatum, Malassezia furfur, Paracoccidiodes brasiliensis, Scedosporium
apiospermum dan Sporothrix schenckii. Itrakonazol juga efektif terhadap dematiaceous
mould dan dermatofita tetapi tidak efektif terhadap Zygomycetes.7
Itrakonazol dosis kontinyu sama efektif dengan dosis pulse. Pada onikomikosis
kuku tangan, pulse terapi diberikan selama 2 bulan, sedangkan onikomikosis kuku kaki
selama 3 bulan. Itrakonazol merupakan obat kategori C, sehingga tidak direkomendasikan
untuk wanita hamil dan menyusui, karena dieksresikan di air susu. Itrakonazol tersedia
juga dalam bentuk kapsul 100 mg. Bentuk kapsul diberikan dalam kondisi lambung penuh
untuk absorpsi maksimal, karena cyclodextrin yang terdapat dalam bentuk ini sering
4,8
menimbulkan keluhan gastrointestinal.

Tabel 1. Rejimen dosis itrakonazol 5


Dewasa Anak-anak
Onikomikosis Kuku tangan : 200 mg 2xsehari 1 Kuku tangan : 5 mg/kg/hari x 1
a
minggu/bulan , 2 dosis pulse minggu/bulan, 2 dosis pulse
Kuku kaki : 200 mg/harix12 Kuku kaki : 5 mg/kg/hari x 1
minggu minggu/bulan, 3 dosis pulse
Atau
200 mg 2xsehari x

1minggu/bulan, 3 dosis pulse

Tinea kapitis 250 mg/hari x 2-8 minggu Infeksi Trichophyton : 5


mg/kg/hari x 2-4 minggu
Infeksi Mikrosporum : 5
mg/kg/hari x 4-8 minggu
Tinea korporis, tinea kruris, tinea 200 mg 2xseharix1 minggu Dosis berdasarkan berat x 1-4
pedis minggu
Pitiriasis versikolor 200 mg/hari x 5-7 hari, untuk Tidak ada penelitian
pencegahan rekuren dengan 200
mg 2xsehari dosis tunggal/bulan
a
Dosis pediatrik berdasarkan berat badan : 100 mg/hari (15-30 mg), 100 mg/hari dapat diganti dengan 200
mg/hari (30-40 kg), 200mg/hari (> 50 kg)

Efek samping yang sering dijumpai adalah masalah gastrointestinal seperti mual,
nyeri abdomen dan konstipasi. Efek samping lain seperti sakit kepala, pruritus, dan ruam
alergi. 1minggu/bulan, 3 dosis pulse

3. Anda sedang Membaca Pratinjau


Tinea kapitis
Flukonazol
250 mg/hari x 2-8 minggu

Menurut FDA flukonazol efektif untuk mengatasi kandidiasis


Infeksi Trichophyton
mg/kg/hari x 2-4 minggu
Infeksi oral atau esophageal,
Mikrosporum :
:

5
5

criptococcal meningitis dan pada penelitian lain dinyatakanmg/kg/hari efektif xpada sporotrikosis
4-8 minggu
4
(limfokutaneus
Tinea dankruris,
korporis, tinea visceral).
tinea 200 mg 2xseharix1 minggu Dosis berdasarkan berat x 1-4

Unggah dokumen Anda untuk mengunduh.


a 5
pedis Flukonazol digunakan sebagai lini pertama terapi kandidiasis minggu mukotan. Pada
Pitiriasis versikolor 200 mg/hari x 5-7 hari, untuk Tidak ada penelitian
pediatrik digunakan untuk terapi tinea kapitis yang disebabkan Tinea tonsurans dengan
pencegahan rekuren dengan 200
dosis 6 mg/kg/hr selama 20 hari, dan 5 mg/kg/hr
mg 2xsehari selama 30 hari. Tetapi diberikan lebih
dosis tunggal/bulan
8
lama pada infeksi Mycoplasma
Dosis pediatrik berdasarkan berat badancanis: .100 mg/hari (15-30 mg), 100 mg/hari dapat diganti dengan 200
Flukonazol
mg/hari (30-40 tersedia(>sediaan
kg), 200mg/hari
ATAU
50 kg) tablet 50 mg, 100 mg, 150 mg, dan 200mg; sediaan
oral solusio 10 mg/ml dan 40 mg/ml dan dalam bentuk sediaan intravena.
8
Direkomendasikan pada anak-anak <6 bulan.
Penggunaan untuk orang dewasa dan kandidiasis vagina adalah 150 mg dosis
Jadilah anggota Scribd untuk memperoleh akses
Efek samping yang sering dijumpai adalah masalah gastrointestinal seperti mual,
tunggal. Pada kandidiasis vulvovaginal rekuren 150 mg tiap minggu selama 6 bulan atau
nyeri abdomen dan konstipasi. Efek samping lain seperti sakit kepala, pruritus, dan ruam
lebih. Tinea pedis dengan 150 mg tiap minggu selama 3-4 minggu, dengan 75% perbaikan
alergi.
penuh. 30 hari pertama Anda gratis.
pada minggu ke-4. Pada terapi onikomikosis, terbinafin 250 mg sehari selama 12 minggu
4
lebih utama dibandingkan flukonazol 150 mg tiap minggu selama 24 minggu. Pada
3. Flukonazol
pitiriasis versikolor digunakan 400 mg dosis tunggal. Pada suatu penelitian open5 label
Menurut FDA flukonazol efektif untuk mengatasi kandidiasis oral atau esophageal,
randomized meneliti pitiriasis versikolor yang diterapi dengan 400 mg flukonazol dosis
criptococcal meningitis dan pada penelitian lain dinyatakan efektif pada sporotrikosis
tunggal dibandingkan dengan 400 mg itrakonazol, ternyata flukonazol lebih efektif
(limfokutaneus dan visceral). 8 8
dibandingkan itr akonazol dengan dosis sama.
Flukonazol digunakan sebagai lini pertama terapi kandidiasis mukotan. Pada
Lanjutkan secara Gratis
Flukonazol ditoleransi baik oleh geriatrik kecuali dengan gangguan ginjal. Obat ini
pediatrik digunakan untuk terapi tinea kapitis yang disebabkan Tinea tonsurans dengan
termasuk kategori C, sehingga tidak direkomendasikan untuk wanita hamil dan menyusui.
dosis 6 mg/kg/hr selama 20 hari, dan 5 mg/kg/hr 8 selama 30 hari. Tetapi diberikan lebih
8

Efek samping yang sering adalah masalah gastrointestinal seperti mual, muntah,
lama pada infeksi Mycoplasma canis.
diare, nyeri abdomen dan juga sakit kepala. Selain itu hipersensitivitas, agranulositosis,
Flukonazol tersedia sediaan tablet 50 mg, 100 mg, 150 mg, dan 200mg; sediaan
sindroma Stevens Johnsons, hepatotoksik, trombositopenia dan efek pada sistem saraf
oral 8solusio 10 mg/ml dan 40 mg/ml dan dalam bentuk sediaan intravena.
pusat.
Direkomendasikan pada anak-anak <6 bulan.
Penggunaan untuk orang dewasa dan kandidiasis vagina adalah 150 mg dosis
4. Varikonazol
tunggal. Pada kandidiasis vulvovaginal rekuren 150 mg tiap minggu selama 6 bulan atau
Varikonazol mempunyai spektrum yang luas terhadap Aspergillus sp., Blastomyces
lebih. Tinea pedis dengan 150 mg tiap minggu selama 3-4 minggu, dengan 75% perbaikan
dermatitidis, Candida sp, Candida spp flukonazol resistant., Cryptococcus neoforams,
pada minggu ke-4. Pada terapi onikomikosis, terbinafin 250 mg sehari selama 12 minggu
Fusarium sp., Histoplasma capsulatum, dan Scedosporium apospermum . Tidak efektif
lebih utama dibandingkan 1 flukonazol 150 8mg tiap minggu selama 24 minggu. Pada
terhadap Zygomycetes.
pitiriasis versikolor digunakan 400 mg dosis tunggal. Pada suatu penelitian open label
Pemberian pada kandidiasis esofageal dimulai dengan dosis oral 200 mg setiap 12
randomized meneliti pitiriasis versikolor yang diterapi dengan 400 mg flukonazol dosis
jam untuk berat badan > 40 kg dan 100 mg setiap 12 jam untuk berat badan < 40 kg. Untuk8
tunggal dibandingkan dengan 400 mg itrakonazol, ternyata flukonazol lebih efektif
dibandingkan itr akonazol dengan dosis sama.
Flukonazol ditoleransi baik oleh geriatrik kecuali dengan gangguan ginjal. Obat ini
termasuk8 kategori C, sehingga tidak direkomendasikan untuk wanita hamil dan menyusui.
Efek samping yang sering adalah masalah gastrointestinal seperti mual, muntah,
diare, nyeri abdomen dan juga sakit kepala. Selain itu hipersensitivitas, agranulositosis,
sindroma Stevens Johnsons, hepatotoksik, trombositopenia dan efek pada sistem saraf
pusat.

4. Varikonazol 1
Varikonazol mempunyai spektrum yang luas terhadap Aspergillus sp., Blastomyces
dermatitidis, Candida sp, Candida spp flukonazol resistant., Cryptococcus neoforams,
Fusarium sp., Histoplasma capsulatum, dan Scedosporium apospermum . Tidak efektif
terhadap Zygomycetes.
aspergilosis invasif
Pemberian padadan penyakitesofageal
kandidiasis jamur, dimulai
lainnya dengan
yang dosis oral 200 Scedosporium
disebabkan mg setiap 12
asiospermum
jam dan
untuk berat Fussarium
badan > 40 kgspp
dan, 100
direkomendasikan loading
mg setiap 12 jam untuk dose
berat 6badan
mg/kg IVkg.
< 40 setiap 12
Untuk
jam untuk 24 jam pertama, diikuti dengan dosis pemeliharaan 4 mg/kgBB setiap 12 jam
9
dengan pemberian intravena atau 200 mg setiap 12 jam per oral.
Vorikonazol dapat ditoleransi baik oleh manusia. Efek toksik vorikonazol yang
sering ditemukan adalah gangguan penglihatan transien (30%). Meski dapat ditoleransi
dengan baik, pada 10-15% kasus ditemukan adanya abnormalitas fungsi hepar sehingga
dalam pemberian vorikonazol perlu dilakukan monitor fungsi hepar. Vorikonazol bersifat
7,10
teratogenik pada hewan dan kontraindikasi pada wanita hamil.

5. Posakonazol
Posakonazol memiliki kemampuan antijamur terluas saat ini. Tidak ditemukan
resistensi silang posakonazol dengan flukonazol. Posakonazol merupakan satu-satunya
golongan azol yang dapat menghambat jamur golongan Zygomycetes. Posakonazol juga
11,12
dapat digunakan dalam pengobatan aspergilosis dan fusariosis.

Anda sedang Membaca Pratinjau


9
Posakonazol hanya tersedia dalam bentuk suspensi oral, dapat diberikan dengan
aspergilosis invasif dan penyakit jamur, lainnya yang disebabkan Scedosporium
rentang dosis 50-800 mg. Pemberian awal posakonazol dibagi menjadi empat dosis guna
asiospermum dan Fussarium spp, direkomendasikan loading dose 6 mg/kg IV setiap 12
mencapai level plasma adekuat. Pemberian posakonazol dapat juga diberikan dua kali
jam untuk 24 jam pertama, diikuti dengan dosis pemeliharaan 4 mg/kgBB setiap 12 jam
sehari pada keadaan tidak membahayakan jiwa. Absorbsi posakonazol lebih baik bila
dengan pemberian intravena atau 200 mg setiap 12 jam per16oral.
diberikan bersama dengan makanan atau suplemen nutrisi.
Unggah dokumen Anda untuk mengunduh.
Vorikonazol dapat ditoleransi baik oleh manusia. Efek 7,10 toksik vorikonazol yang
sering ditemukan adalah gangguan penglihatan transien (30%). Meski dapat ditoleransi
! GOLONGAN ALILAMIN
dengan baik, pada 10-15% kasus ditemukan adanya abnormalitas fungsi hepar sehingga
Terbinafin
dalam pemberian vorikonazol perlu dilakukan monitor fungsi hepar. Vorikonazol bersifat
Terbinafin merupakan anti jamur yang berspektrum luas. Efektif terhadap
ATAU
teratogenik pada hewan dan kontraindikasi pada wanita hamil.
dermatofit yang bersifat fungisidal dan fungistatik untuk Candida albican, s tetapi bersifat
fungisidal terhadap Candida parapsilosis. Terbinafin juga efektif terhadap Aspergillosis
5. Posakonazol 11,12
sp., Blastomyces dermatitidis, Histoplasma capsulatum, Sporothrix schenxkii dan beberapa
Posakonazol memiliki
8 kemampuan antijamur terluas saat ini. Tidak ditemukan
dermatiaceous moulds.
Jadilah anggota Scribd untuk memperoleh akses
resistensi silang posakonazol dengan flukonazol. Posakonazol merupakan satu-satunya
Pada onikomikosis kuku tangan dan kaki dewasa yang disebabkan dermatofita,
golongan azol yang dapat menghambat jamur golongan Zygomycetes. Posakonazol
pemberian terbinafin kontinyu lebih efektif daripada itrakonazol dosis pulse.
4,7,8 juga
dapat digunakan dalam pengobatan aspergilosis dan fusariosis.
penuh. 30 hari pertama Anda gratis.
Oral terbinafin efektif untuk pengobatan dermatofitosis pada kulit dan kuku. Dosis
Posakonazol hanya tersedia dalam bentuk suspensi 16 oral, dapat diberikan dengan
terbinafin oral untuk dewasa yaitu 250 mg/hari, tetapi pada pasien dengan gangguan hepar
rentang dosis 50-800 mg. Pemberian awal posakonazol dibagi menjadi empat dosis guna
atau fungsi ginjal (kreatinin klirens < 50 ml/menit atau konsentrasi serum kreatinin > 300
mencapai
! level plasma adekuat. Pemberian posakonazol dapat juga diberikan dua kali
µmol/ml) dosis harus diberikan setengah dari dosis tersebut. Pengobatan tinea pedis
sehari pada keadaan tidak membahayakan jiwa. Absorbsi posakonazol lebih baik bila
selama 2 minggu, tinea korporis dan kruris selama 1-2 minggu, sedangkan infeksi pada
diberikan bersama dengan makanan atau suplemen nutrisi. 7,8
kuku tangan selama 3 bulan dan kuku kaki selama 6 bulan atau lebih.
GOLONGAN
Tabel 2. Terbinafin
Terbinafin
Lanjutkan secara Gratis
ALILAMIN
dosis rejimen 8

Dewasa Anak-anak
a
Terbinafin merupakan
Onikomikosis 8 anti tangan
Kuku jamur: 250
yangmg/hr
berspektrum luas. Efektif
x 6 3-6 mg/khg/hr terhadap
x 6-12 minggu
minggu
dermatofit yang bersifat fungisidal dan fungistatik untuk Candida albican, s tetapi bersifat
Kuku kaki : 250 mg/hr x 12
fungisidal terhadap Candida parapsilosis. Terbinafin juga efektif terhadap4,7,8 Aspergillosis
minggu
sp., Blastomyces
Tinea kapitis dermatitidis, Histoplasma
250 mg/hr x 2-8capsulatum,
minggu Sporothrix
Infeksischenxkii dan beberapa
Trichophyton : 3-6
dermatiaceous moulds. mg/kg/hr x 2-4 minggua
Pada onikomikosis kuku tangan dan kaki dewasa yang disebabkan
Infeksi dermatofita,
Microsporum : 3-6
a
pemberian terbinafin kontinyu lebih efektif daripada itrakonazol mg/kg/hr
dosis xpulse
6-8 minggu
.
Tinea korporis, tinea kruris 250 mg/hr x 1-2 minggu
Oral terbinafin efektif untuk pengobatan dermatofitosisb3-6 mg/kg/hr x 1-2 minggu
pada kulit dan kuku. Dosis
Tinea pedis (mokasin) 250 mg/hr x 2 minggu
terbinafin oral
Dermatitis seboroik
untuk dewasa yaitu 250 mg/hari, tetapi
250 mg/hr x 4-6 minggu
pada pasien
b dengan
7,8 gangguan hepar
8
aatau fungsi ginjal (kreatinin klirens < 50 ml/menit atau konsentrasi serum kreatinin > 300
Dosis anak berdasarkan berat badan : 62,5 mg/hr (10-20 kg), 125 mg/hr (20-40 kg), 250 mg/hr (>40 kg).
µmol/ml) dosis
Catatan : tingkat harus diberikan
kesembuhan setengah
tinggi dicapai dari4,5dosis
dengan dosis mg/hr tersebut.
atau lebih. Pengobatan tinea pedis a
b
selama 2 penelitian.
Tidak ada minggu, tinea korporis dan kruris selama 1-2 minggu, sedangkan infeksi pada
kuku 2.
Tabel tangan selama
Terbinafin dosis3rejimen
bulan dan kuku kaki selama 6 bulan atau lebih.
Dewasa Anak-anak
Onikomikosis Kuku tangan : 250 mg/hr x 6 3-6 mg/khg/hr x 6-12 minggu
minggu a

Kuku kaki : 250 mg/hr x 12


minggu a

Tinea kapitis 250 mg/hr x 2-8 minggu Infeksi Trichophyton : 3-6


mg/kg/hr
b x 2-4 minggu
Infeksi
b Microsporum : 3-6
a mg/kg/hr x 6-8 minggu
Tinea korporis, tinea kruris 250 mg/hr x 1-2 minggu 3-6 mg/kg/hr x 1-2 minggu
Tinea pedis (mokasin)
b 250 mg/hr x 2 minggu
Dermatitis seboroik 250 mg/hr x 4-6 minggu
Dosis anak berdasarkan berat badan : 62,5 mg/hr (10-20 kg), 125 mg/hr (20-40 kg), 250 mg/hr (>40 kg).
Catatan : tingkat kesembuhan tinggi dicapai dengan dosis 4,5 mg/hr atau lebih.
Efek
Tidak ada samping pada gastrointestinal seperti diare, dispepsia, dan nyeri abdomen.
penelitian.
7
Terbinafin tidak direkomendasikan untuk pasien dengan penyakit hepar kronik atau aktif.

! GOLONGAN POLIEN
1. Amfoterisin B
Amfoterisin B mempunyai aktifitas spektrum yang luas terhadap Aspergillus sp.,
Mucorales sp., Blastomyces dermatitidid, candida sp., Coccidiodiodes immitis,
Cryptococcus neoformans, Histoplasma capsulatum, paracoccidioides brasiliensis,
Penicillium marneffei.
Sedangkan untuk Aspergillus tereus, Fussarium sp., Malassezia furfur,
Scedosporium sp., dan Trichosporon asahii biasanya resisten. 7
Kebanyakan pasien dengan infeksi mikosis dalam diberikan dosis 1-2 gr
amfoterisin B deoksikolat selama 6-10 minggu. Orang dewasa dengan fungsi ginjal yang
7
normal diberikan dosis 0,6-1,0 mg/kg BB. Sebelum pemberian obat, terlebih dahulu dites
dengan dosis 1 mg amfoterisin B di dalam 50 ml cairan dextrose dan diberikan selama 1-2
!

Anda sedang Membaca Pratinjau


jam (anak-anak dengan berat badan kurang dari 30 kg diberikan dosis 0,5 mg) kemudian
Efek samping pada gastrointestinal seperti diare, dispepsia, dan nyeri abdomen.
diobservasi dan dimonitor suhu, denyut jantung dan tekanan darah setiap 30 menit oleh
Terbinafin tidak direkomendasikan untuk pasien dengan penyakit hepar kronik atau aktif.
karena pada beberapa pasien dapat timbul reaksi hipotensi berat atau reaksi anafilaksis.
Dosis obat dapat ditingkatkan > 1mg/kgBB, tetapi t idak melebihi 50 mg. Setelah 2 minggu
GOLONGAN POLIEN
pengobatan, konsentrasi di dalam darah akan stabil dan kadar obat di jaringan makin
1.
Unggah dokumen Anda untuk mengunduh.
Amfoterisin B
bertambah dan memungkinkan obat diberikan pada interval 48 atau 72 jam.
4
Amfoterisin B mempunyai aktifitas spektrum yang luas terhadap Aspergillus sp.,
Pemberian liposomal amfoterisin B biasanya dimulai dengan dosis 1,0 mg/kg BB
Mucorales sp., Blastomyces dermatitidid, candida sp.,7 Coccidiodiodes immitis,
dapat ditingkatkan menjadi 3,0-5,0 mg.kgBB atau lebih. Formula ini harus diberikan
Cryptococcus neoformans, Histoplasma capsulatum, paracoccidioides brasiliensis,
intravena dalam waktu 2 jam, jika ditoleransi baik maka waktu pemberian dapat
Penicillium marneffei.
ATAU
dipersingkat menjadi 1 jam. Obat ini berikan pada individu selama 3 bulan dengan dosis
Sedangkan untuk Aspergillus tereus, Fussarium sp., Malassezia furfur,
kumulatif 15 g tanpa efek samping toksik yang signifikan. Dosis yang dianjurkan adalah 3
Scedosporium sp.,
13 dan Trichosporon asahii biasanya resisten.
mg/kbBB/hari.
Kebanyakan pasien dengan infeksi mikosis dalam diberikan dosis 1-2 gr
Dosis yang direkomendasikan untuk pemberian amfoterisin B lipid kompleks yaitu
Jadilah anggota Scribd untuk memperoleh akses
amfoterisin B deoksikolat selama 6-10 minggu. Orang dewasa dengan fungsi ginjal yang
5 mg/kgBB dan diberikan intravena dengan rata-rata 2,5 mg/kbBB/jam. Obat ini pernah
normal diberikan dosis 0,6-1,0 mg/kg BB. Sebelum pemberian obat, terlebih dahulu dites
diberikan pada individu selama 11 bulan dengan dosis kumulatif 50 g tanpa efek samping
dengan dosis 1 mg amfoterisin B di dalam 50 ml cairan dextrose dan diberikan selama 1-2
penuh. 30 hari pertama Anda gratis.
13
toksik yang signifikan.
jam (anak-anak dengan berat badan kurang dari 30 kg diberikan dosis 0,5 mg) kemudian
Dosis awal amfoterisin B dispersi koloid yaitu 1,0 mg/kgBB diberikan intravena
diobservasi dan dimonitor suhu, denyut jantung dan tekanan darah setiap430 menit oleh
dengan rata-rata 1 mg/kgBB/jam dan jika dibutuhkan dosis dapat ditingkatkan menjadi
karena pada beberapa pasien dapat timbul reaksi hipotensi berat atau reaksi anafilaksis.
3,0-4,0 mg/kgBB. Obat ini pernah diberikan pada individu dengan dosis kumulatif 3 g
Dosis obat dapat ditingkatkan > 1mg/kgBB, tetapi t idak melebihi 50 mg. Setelah 2 minggu
4,13
tanpa efek samping toksik yang signifikan.
pengobatan, konsentrasi di dalam darah akan stabil dan kadar obat di jaringan makin
Pemberian formula konvensional dengan cara intravena dapat s egera menimbulkan

Lanjutkan secara Gratis


bertambah dan memungkinkan obat diberikan pada interval 48 atau 72 jam.
efek samping seperti demam, menggigil dan badan menjadi kaku. Biasanya timbul setelah
Pemberian liposomal amfoterisin B biasanya dimulai dengan dosis 1,0 mg/kg BB
1-3 jam pemberian obat. Mual dan muntah dapat juga dijumpai tetapi jarang, sedangkan
dapat ditingkatkan
13 menjadi 3,0-5,0 mg.kgBB atau lebih. Formula ini harus diberikan
efek lokal flebitis sering juga dijumpai. Efek samping toksik yang paling serius adalah
intravena dalam waktu 2 jam, jika ditoleransi baik maka waktu pemberian dapat
kerusakan tubulus ginjal. Kebanyakan pasien yang mendapat formula konvensional sering
dipersingkat menjadi 1 jam. Obat ini berikan pada individu selama 3 bulan dengan dosis
menderita kerusakan fungsi ginjal terutama pada pasien yang mendapat dosis lebih dari
kumulatif 15 g tanpa efek samping toksik yang signifikan. Dosis yang dianjurkan adalah 3
0,5/kgBb/hari. Formula konvensional dapat juga menyebabkan hilangnya potasium dan
mg/kbBB/hari. 13
magnesium. Pasien yang mendapat pengobatan lebih dari 2 minggu, dapat timbul anemia
Dosis yang direkomendasikan7,13untuk pemberian amfoterisin B lipid kompleks yaitu
normokromik dan normositik sedang.
5 mg/kgBB dan diberikan intravena dengan rata-rata 2,5 mg/kbBB/jam. Obat ini pernah
diberikan pada individu selama 11 bulan dengan dosis kumulatif 50 g tanpa efek samping
2. Nistatin
toksik yang signifikan. 4,13
Nistatin merupakan antibotik yang digunakan sebagai antijamur, diisolasi dari
Dosis awal amfoterisin B dispersi koloid yaitu 1,0 mg/kgBB diberikan intravena
Streptomyces nourse pada tahun 1951. Untuk pengobatan kandidiasis oral , nistatin
dengan rata-rata 1 mg/kgBB/jam dan jika dibutuhkan dosis dapat ditingkatkan menjadi
diberikan tablet nistatin 500.000 unit setiap 6 jam. Suspensi nistatin oral terdiri dari
3,0-4,0 mg/kgBB. Obat ini pernah diberikan pada individu dengan dosis kumulatif 3 g
tanpa efek samping toksik yang signifikan.
Pemberian formula konvensional dengan cara intravena dapat s egera menimbulkan
efek samping seperti demam, menggigil dan badan menjadi kaku. Biasanya timbul setelah
1-3 jam pemberian obat. Mual dan muntah dapat juga dijumpai tetapi jarang, sedangkan
efek lokal flebitis sering juga dijumpai. Efek samping toksik yang paling serius adalah
kerusakan tubulus ginjal. Kebanyakan7,13pasien yang mendapat formula konvensional sering
menderita kerusakan fungsi ginjal terutama pada pasien yang mendapat dosis lebih dari
0,5/kgBb/hari. Formula konvensional dapat juga menyebabkan hilangnya potasium dan
magnesium. Pasien yang mendapat pengobatan lebih dari 2 minggu, dapat timbul anemia
normokromik dan normositik sedang.

2. Nistatin
Anda sedang membaca pratinjau +
Nistatin merupakan antibotik yang digunakan sebagai antijamur, diisolasi dari
Streptomyces nourse pada tahun 1951. Untuk pengobatan kandidiasis oral , nistatin

Buka akses penuh (halaman 6-15)


diberikan tablet nistatin 500.000 unit setiap 6 jam. Suspensi nistatin oral terdiri dari

dengan mengunggah dokumen atau


dengan 30 hari uji coba gratis

Lanjutkan secara Gratis

Anda sedang membaca pratinjau +

Aktifkan akses penuh (halaman 19)


dengan mengunggah dokumen atau
dengan Uji Coba Gratis 30 Hari

Lanjutkan secara Gratis

Tingkatkan Pengalaman Anda ,


Nilai akan membantu kami untuk
menyarankan dokumen terkait yang
lebih baik kepada semua pembaca kami!

) Bermanfaat

* Tidak
bermanfaat

Bagikan dokumen Ini


" # $ % &

Anda mungkin juga menyukai

Uraian Obat Anti Jamur


Dracu Lee

Referat antijamur akhir


Andi P. Siregar

Griseofulvin
sdfszdgfbhv

Majalah Podcast

Lembar Musik

Tinea Corporis
Meinar Rahma

Referat Eritroderma
Yosef Anggoro Dibyo Prabowo

Makalah Obat Anti Jamur


Alex Rahma

infeksi jamur
Ama Purba

Perbedaan Senyawa Organik


Dan Anorganik
Ismayani Arifin

makalah antijamur topikal


Ika Merdekawati

PENGGOLONGAN OBAT
ANTIFUNGI
Isni Meisya Adzani

GOLONGAN AZOL
peviyuliani

Obat Anti Jamur


Lili Suriani

Tampilkan lebih banyak

Tentang Dukungan

Tentang Scribd Bantuan / Pertanyaan Umum

Media Aksesibilitas

Blog kami Bantuan pembelian

Bergabunglah dengan tim AdChoices


kami!
Penerbit
Hubungi Kami

Undang teman Sosial


Hadiah
Instagram
Scribd untuk perusahaan
Twitter

Facebook
Hukum
Pinterest
Syarat

Privasi

Hak Cipta

Preferensi Cookie

Dapatkan aplikasi gratis kami

Buku • Buku audio • Majalah • Podcast •


Lembar Musik • Dokumen • Snapshots • Direktori

Bahasa: Bahasa Indonesia

Hak cipta © 2022 Scribd Inc.

Apa itu Scribd? -

Jutaan judul di ujung jari Anda


Beranda Hanya Rp70,000/bulan.
Buku Batalkan kapan saja. Dokumen
Buku audio

Anda mungkin juga menyukai