Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KUALITAS SEBAGAI ALTERNATIF PENINGKATAN DAYA SAING

Dosen Pengampu : Putu Agus Swastawa,SE.,MM

Oleh Kelompok 3 :

Anak Agung Yoga Wisma Adhi (20192140151)

Ida Bagus Ruby Ananditha (20192140173)

I Made Suardika (20192140168)

Luh Gede Leony Sulistiawati (20192140196)

Ni Made Ova Dwiyanti (20192140206)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NGURAH RAI

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berjudul “Kualitas Sebagai
Alternatif Peningkatan Daya Saing”.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Serta makalah ini pula
dapat dikatakan jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kami khususnya bagi pembaca pada umumnya.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

1.1 Latar Belakang.................................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2
1.3 Tujuan Pembahasan.........................................................................................2

BAB II PEMBAHSAN..........................................................................................3

2.1 Pengertian daya Saing.....................................................................................3


2.2 Peningkatan Daya Saing..................................................................................4
2.3 ISO 9000 dan daya saing.................................................................................6

BAB III PENUTUP...............................................................................................9

3.1 Kesimpulan......................................................................................................9

3.2 Saran................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………..10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam era globalisasi yang sudah sangat pesat perkembangannya secara tidak
langsung telah memberikan dampak pada segala bidang, tak terkecuali di dalam dunia
industri. Industrialisasi pada era sekarang telah berkembang dan semakin kompetitif,
sehingga mengharuskan para pelaku kegiatan bisnis/industri untuk mampu
memberikan perhatian penuh dalam hal menjaga kualitas dari produk yang mereka
hasilkan. Hal ini tentu ditujukan agar pelaku bisnis mampu berkompetisi dengan para
kompetitor agar kelangsungan usaha/bisnis mereka tetap bertahan dan tidak kalah
bersaing. Kualitas memiliki kaitan yang sangat erat dengan kepuasan konsumen.
Sehingga sebisa mungkin perusahaan harus benar-benar menjaga dan memperhatikan
kualitas dari produk mereka. Konsumen dapat memiliki ikatan yang kuat dengan
perusahaan apabila kebutuhan dan keinginan yang mereka harapkan dapat dipenuhi
oleh perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus senantiasa memaksimalkan
pengalaman yang menyenangkan dan meminimalkan bahkan meniadakan
pengalaman yang kurang menyenangkan dari para konsumen terhadap penggunaan
produk yang dihasilkan.
Selain itu, sistem pengendalian mutu yang baik sangat diperlukan untuk
meningkatkan kualitas yang akan berpengaruh terhadap daya saing dari produk yang
dihasilkan itu sendiri. Pengendalian terhadap mutu/kualitas didefinisikan sebagai
suatu sistem pengendali yang efektif dalam mengkoordinasikan setiap usaha untuk
menjaga dan meningkatkan kualitas suatu produk, serta melakukan perbaikan mutu
dalam kegiatan produksi agar menghasilkan produk yang dapat memberikan
kepuasan terhadap kebutuhan dan keinginan dari para konsumen. Selain itu, alasan
mengapa pengendalian mutu sangat dibutuhkan agar produk yang dihasilkan
memiliki spesifikasi sesuai dengan ketentuan sebelumnya dan meminimalisir
terjadinya kesalahankesalahan yang berdampak pada berkurangnya jumlah produk
yang cacat, menghemat dalam pemakaian bahan baku serta sumber daya yang
lainnya.

1
Apabila kualitas produk yang dihasilkan superior serta pangsa pasar yang dimiliki
besar/luas maka profitabilitasnya dapat terjamin. Dengan demikian kualitas memiliki
hubungan yang erat dengan profitabilitas. Perusahaan yang mampu memberikan
kualitas produk yang superior tentu dapat mengalahkan para pesaingnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Jelaskan pengertian daya saing!
2. Jelaskan tentang peningkatan daya saing!
3. Menjelaskan ISO 9000 dan daya saing !

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Untuk mengetahui pengertian daya saing.
2. Untuk mengetahui tentang peningkatan daya saing.
3. Untuk mengetahui ISO 9000 dan daya saing.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Daya Saing


Pengertian daya saing adalah kemampuan perusahaan, industri, daerah, negara,
atau antar daerah menghasilkan faktor pendapatan dan faktor pekerjaan yang relatif
lebih tinggi dan berkesinambungan untuk menghadapi persaingan internasional. Oleh
karena itu dalam konteks kabupaten/kota sebagai sebuah organisasi, daya saing
diartikan sebagai kemampuan kabupaten/kota untuk mengembangkan kemampuan
ekonomi sosial wilayahnya guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di
wilayahnya.
Daya saing adalah konsep perbandingan kemampuan dan kinerja perusahaan, sub-
sektor atau negara untuk menjual dan memasok barang dan atau jasa yang diberikan
dalam pasar. Daya saing sebuah negara dapat dicapai dari akumulasi daya saing
strategis setiap perusahaan. Proses penciptaan nilai tambah (value added creation)
berada pada lingkup perusahaan. Menteri Pendidikan Nasional mendefenisikan daya
saing adalah kemampuan untuk menunjukkan hasil yang lebih baik, lebih cepat atau
lebih bermakna. Kemampuan yang dimaksud adalah (1) kemampuan memperkokoh
pangsa pasarnya, (2) kemampuan menghubungkan dengan lingkungannya, (3)
kemampuan meningkatkan kinerja tanpa henti, (4) kemampuan menegakkan posisi
yang menguntungkan.
Daya saing adalah produktivitas yang didefinisikan sebagai output yang
dihasilkan oleh tenaga kerja. Menurut World Economic Forum, daya saing nasional
adalah kemampuan perekonomian nasional untuk mencapai pertumbuhan ekonomi
yang tinggi dan berkelanjutan. Daya saing ditentukan oleh keunggulan bersaing suatu
perusahaan dan sangat bergantung pada tingkat sumber daya relatif yang dimilikinya
atau bisa kita sebut keunggulan kompetitif. Pentingnya daya saing karena tiga hal
berikut: (1) Mendorong produktivitas dan meningkatkan kemampuan mandiri, (2)
Dapat meningkatkan kapasitas ekonomi, baik dalam konteks regional ekonomi
maupun kuantitas pelaku ekonomi sehingga pertumbuhan ekonomi meningkat, (3)
Kepercayaan bahwa mekanisme pasar lebih menciptakan efisiensi.

3
2.2 Peningkatan Daya Saing
1. Ciptakan Produk yang Unik
Produk Anda harus unik agar tidak berumur pendek. Keunikan tidak hanya
membuat produk Anda berbeda dari yang lain, tapi juga menambah nilai jual,
sehingga Anda bisa mematok harga yang lebih tinggi. Jika produk Anda mahal,
Anda bisa menghasilkan margin keuntungan yang lebih besar. Uang yang lebih
bisa meningkatkan modal untuk mengembangkan bisnis Anda ke depannya.
2. Jalankan Pemasaran Online
Banyak usaha kecil menengah yang belum menjalankan pemasaran secara digital.
Padahal, zaman yang telah modern mengharuskan Anda untuk “go online” supaya
bisnis Anda lebih mampu bersaing. Maka dari itu, lakukan penjualan melalui
internet. Mulailah memasarkan produk Anda di media sosial, website
marketplace, hingga membuat website toko online Anda sendiri.
3. Ikuti Perkembangan Tren
Saat ada tren yang baru, di situlah ada peluang baru yang bisa dimanfaatkan untuk
meraup keuntungan. Anda perlu segera merespons permintaan pasar dengan
menyediakan produk yang sedang hits di kalangan masyarakat. Dengan mengikuti
perkembangan tren, Anda bisa selalu menyediakan kebutuhan masyarakat yang
berubah-ubah. Bisnis Anda akan selalu relevan dan terus dicari oleh konsumen.
4. Lakukan Inovasi yang Menarik
Tanpa inovasi, cepat atau lambat bisnis Anda akan ditinggalkan. Anda harus
membuat gebrakan baru. Perubahan diperlukan agar konsumen tidak merasa
bosan dengan produk yang itu-itu saja. Namun pastikan inovasi Anda itu menarik
dan dapat menjawab kebutuhan konsumen yang selama ini belum pernah
ditawarkan oleh bisnis lain, sehingga bisnis Anda akan menciptakan tren yang
baru dan tidak hanya sekadar mengikuti tren saja.
5. Perlakukan Pelanggan dengan Baik
Dalam meningkatkan daya saing, Anda harus memperlakukan pelanggan dengan
baik. Pelanggan adalah sumber penghasilan bisnis Anda. Jika pelanggan
meningkat, penghasilan bertambah, begitu juga sebaliknya. Maka dari itu, layani
setiap pelanggan secara profesional dan penuhi permintaan mereka. Perhatikan

4
kepuasan pelanggan, karena keberadaan mereka akan menjamin keberlangsungan
usaha Anda ke depannya.
6. Belajar Manajemen Bisnis
Anda harus menguasai manajemen bisnis. Usaha kecil menengah juga perlu
memiliki manajemen bisnis yang baik agar semua lini dalam bisnis Anda dapat
berjalan sesuai dengan perencanaan dan berhasil mencapai tujuan. Manajemen
bisnis sendiri mencakup beberapa hal, di antaranya manajemen sumber daya
manusia, produksi, keuangan, pemasaran, dan informasi. Pelajari semuanya,
sehingga Anda dapat mengelola operasional bisnis secara lebih profesional.

Adapun komponen dasar penunjang daya saing yaitu:

1. Kebijakan Industri, Kebijakan industri merupakan bentuk kerjasama antara


pemerintah dan sektor swasta yang bertujuan untuk menyediakan insentif yang
dapat mendorong bisnis untuk berperilaku yang mengarah pada peningkatan daya
saing. Komponen-komponen yang dibutuhkan dalam kebijakan industri antara
lain:
 Investasi dalam penelitian dan pengembangan
 Perluasan sektor industri
 Investasi dalam infrastruktur teknologi tinggi
 Alih teknologi
 Ekspor industri
 Reformasi dan investasi pendidikan
2. Teknologi, teknologi adalah perwujudan secara fisik dari ilmu pengetahuan.
Teknologi dirancang untuk memperluas kemampuan manusia sehingga dapat
meningkatkan daya saing organisasi.
3. Sumber Daya Manusia, Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang
paling bernilai bagi peningkatan daya saing. Hal ini terlihat dari pengalaman
Jerman dan Jepang ketika bangkit dari kehancuran pasca Perang Dunia II. Banyak
hal yang dapat kita pelajari dari kesuksesan Jerman dan Jepang, diantaranya
adalah strategi yang mereka terapkan dalam mengelola sumber daya manusia

5
sehingga dapat meningkatkan daya saing dipasar global. Strategi tersebut antara
lain terdiri dari :
 Kerja sama diantara perusahaan, tenaga kerja, dan pemerintah.
 Pendidikan dan pelatihan berkualitas tinggi
 Keterlibatan dan empowerment karyawan
 Kepemimpinan pada setiap level
 Kerjasama Tim

2.3 ISO 9000 Dan Daya Saing


ISO 9000 merupakan badan yang menetapkan standar mutu secara internasional.
Badan ini terdiri dari perwakilan dari badan standarisasi nasional tiap negara. Mereka
bersatu dalam naungan yang sama untuk menentukan mutu sebuah organisasi di level
global. Organisasi maupun perusahaan di negara mana pun bisa mengikuti sertifikasi
ISO ini dengan memenuhi semua persyaratannya. Mulai dari persyaratan pengelolaan
produk, hubungan pemasok, lembaga, dan konsumen.
Ada delapan jenis standar ISO 9000 yang dikeluarkan untuk perusahaan-
perusahaan di Indonesia :
1. ISO 9001, Standar ISO ini menggunakan pendekatan proses untuk
meningkatkan efektivitas sistem manajemen mutu.
2. ISO 14001, Standar manajemen mutu ini terkait dengan lingkungan, seperti
pengelolaan limbah, penghematan energi, air, dan bahan bakar.
3. ISO 22000, merupakan standar yang menentukan mutu manajemen keamanan
pangan. Mulai dari kontrol internal, rencana proses produksi, hingga
pengendaliannya.
4. ISP/IEC 27001, menerapkan standar sistem manajemen mutu untuk keamanan
informasi. Biasanya, standar ini digunakan oleh perusahaan IT.
5. ISO TS 16949, adalah standar untuk spesifikasi teknikal pada industri
automotif. Standar ini memiliki konsep perbaikan berkelanjutan, pengontrolan
rantai pasokan, dan pencegahan.

6
6. ISO/IEC 17025, terkait dengan lembaga pengujian produk maupun
laboratorium. Standar ini menentukan akurasi hasil pengujian di bidang
produksi, kesehatan, perlindungan konsumen, serta perdagangan.
7. ISO 28000, berhubungan dengan keamanan rantai pasokan untuk perusahaan
yang memiliki risiko tinggi. Contoh perusahaan berisiko tinggi, antara lain
pertambangan, bank, dan hotel.
8. ISO 5001, merupakan standar yang diterapkan untuk menentukan sistem
manajemen mutu energi. Tujuannya supaya perusahaan tersebut dapat
meningkatkan efisiensi, konsumsi energi, dan kinerja.

Adapun tujuan umum dari penerapan ISO 9000 di perusahaan sebagai berikut:

1. Mendorong perusahaan untuk mencapai dan mempertahankan kualitas produk


yang dihasilkan sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
2. Meyakinkan pihak manajemen bahwa perusahaan sudah mencapai mutu yang
ditargetkan dan berhasil mempertahankannya.
3. Mendorong perusahaan untuk meyakinkan konsumen bahwa produk yang
dijual telah mencapai standar mutu.
4. Perusahaan harus memberikan jaminan kualitas dalam konteks kontraktual
dengan pihak eksternal.
Manfaat bagi Perusahaan:
ISO 9000 memberikan banyak manfaat bagi perusahaan yang mau
menerapkannya. Tak hanya manfaat peningkatan mutu produk, tetapi juga
mendapatkan hal-hal berikut ini.
1. Perusahaan mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar sehingga mampu
bersaing di level global.
2. Perusahaan dapat mengembangkan dan memperluas bisnis ke pasar
internasional dengan mudah karena telah memenuhi standar ISO.
3. Kepuasan pelanggan terhadap produk perusahaan meningkat.
4. Perusahaan memiliki sistem manajemen yang terdokumentasi dan
peningkatan komunikasi.

7
Value chain analysis pertama kali dijelaskan oleh profesor Harvard Business
School, Michael Porter pada tahun 1985, melalui bukunya yang berjudul
Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance. Sejak saat
itu, teknik ini menjadi alat yang berguna bagi perusahaan untuk membantu
mendapatkan keunggulan kompetitif. Teknik ini merupakan strategi untuk
menganalisis aktivitas internal bisnis. Dengan kata lain, analisis ini dapat
menunjukan letak keunggulan kompetitif maupun kekurangan suatu perusahaan.
Fokusnya untuk mendapat pemahaman terkait biaya dan aktivitas bisnis yang bisa
meningkatkan nilai produk.

Aktivitas rantai nilai terbagi menjadi dua, antara lain:

1. Primary Activities – Aktivitas yang berhubungan langsung dengan penciptaan


produk, penjualan, pengiriman, pemeliharaan, dan pelayanan. Aktivitas ini
terdiri dari inbound logistics, operations, outbound logistics, marketing &
sales, dan service.
2. Support Activities – Aktivitas yang mendukung operasional perusahaan secara
keseluruhan dan berperan pada primary activities. Aktivitas ini terdiri dari
procurement (purchasing), human resource management, technological
development, dan infrastructure.

Tujuan dari penerapan rantai nilai adalah untuk meningkatkan keuntungan


perusahaan dengan meminimalisir biaya produksi. Fungsinya bagi produk adalah
untuk meningkatkan value dan pemanfaatan yang akan perusahaan produksi. Selain
itu, fungsi lainnya antara lain:

1. Memudahkan perusahaan untuk penelitian dan pengembangan terhadap produk


mereka.
2. Membantu merancang produk sehingga produk berkualitas dan proses
pemasarannya lancar.
3. Membantu perusahaan dalam proses produksi terutama terkait efisiensi biaya
dan jumlah produk.
4. Meningkatkan peluang pasar dan proses penjualan produk.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kualitas pada dasarnya mengacu pada pengertian pokok yakni, kualitas terdiri
dari keistimewaan produk yang memenuhi keinginan konsumen dan memberikan
kepuasan pada konsumen, dan kualitas terdiri atas segala sesuatu yang bebas dari
kekurangan dan kerusakan. Perusahaan yang selalu menjaga dan meningkatkan
kualitas produk atau jasanya akan mendapat banyak keuntungan. Hal ini dikarenakan
kualitas berkaitan erat dengan kepuasan pelanggan, profitabilitas dan pangsa pasar.
Dengan memiliki kualitas yang baik, pelanggan akan merasa puas. Apabila pelanggan
merasa puas maka akan terjalin kesetiaan dan loyalitas pelanggan.

3.2 Saran
Harapan penulis dengan adanya makalah ini pembaca dapat mengetahui informasi
materi mengenai Urgensi Gerakan Lingkungan. Kesempurnaan makalah ini masih
sangat jauh maka dari itu kami mengharapkan banyak kritik dan saran mengenai
materi yang diberikan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian daya saing : http://repository.uin-suska.ac.id/18504/8/8.%20BAB


%20III__2018552ES.pdf

Peningkatan daya saing : https://leukeun.com/blog/artikel-1/post/cara-meningkatkan-daya-saing-


bisnis-anda-di-tengah-ketatnya-persaingan-404

Menjelaskan ISO 9000 dan daya saing : https://mutuinstitute.com/post/tujuan-iso-9000/

10

Anda mungkin juga menyukai