Anda di halaman 1dari 10

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Globalisasi mampu meminimalisir dan menghilangkan batas-batas lintas

negara di dunia, tidak terkecuali dalam bidang ekonomi dan bisnis sehingga

memungkinkan kegiatan jual beli saham antar perusahaan di berbagai negara.

Pada umumnya calon investor melakukan analisis laporan keuangan

perusahaan sebagai salah satu pedoman untuk menentukan penilaian terhadap

perusahaan.

Laporan keuangan merupakan elemen fundamental bagi stakeholder

dalam menentukan keputusan ekonomi. Informasi yang berasal dari laporan

keuangan digunakan sebagai salah satu dasar penilaian atas kinerja

perusahaan. Menurut Financial Accounting Standard Boards (FASB) dalam

Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 2 Tahun 2010,

terdapat karakteristik kualitatif informasi yang digunakan untuk

mengidentifikasi jenis fakta yang bermanfaat bagi kreditur dan potensial

investor dalam menilai entitas pelapor.

Karakteristik kualitatif informasi keuangan juga dapat menjadi indikator

penilaian entitas. Indikator tersebut dilihat dari pos-pos laporan keuangan,

tidak terkecuali pos transaksi dengan pihak berelasi bagi perusahaan yang

melakukan praktik tersebut, karena merupakan salah satu aspek atas

commit to user

1
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2

kelengkapan dan relevansi yang menjadikan informasi dalam laporan

keuangan berguna dalam pengambilan keputusan.

Informasi yang relevan tentang Transaksi Pihak Berelasi atau Related

Party Transaction (RPT) penting bagi investor atau pengguna lainnya karena

dapat digunakan untuk mengetahui potensi ada tidaknya transaksi yang dapat

menimbulkan konflik kepentingan dan mempengaruhi nilai saham (Maigoshi

et al., 2017). Aktivitas transaksi dengan pihak berelasi suatu perusahaan

berpotensi menimbulkan konflik agensi dan asimetri informasi yang

selanjutnya dapat mempengaruhi pengguna laporan keuangan untuk menilai

rendah perusahaan.

Regulasi tentang transaksi pihak berelasi di Indonesia diatur dalam

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 7 (Penyesuaian 2015),

peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-

LK) No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang

memuat ketentuan transaksi dengan pihak berelasi, dan Standar Audit (SA

334).

Transaksi pihak berelasi dapat meningkatkan efisiensi perusahaan untuk

memenuhi kebutuhan pendanaan dan ada penghematan transaksi karena

dilakukan dengan pihak dalam, bukan bertransaksi dengan pihak ketiga.

Transaksi pihak berelasi juga dapat menurunkan tingkat monitor dari luar.

Namun yang banyak terjadi di wilayah Asia ialah sebaliknya, karena

perusahaan biasanya milik commit


grup bisnis keluarga, sering muncul masalah
to user

2
library.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id

agensi antara pemegang saham minoritas dengan pemegang saham mayoritas

karena pihak berelasi memiliki kontrol pada kedua pihak yang bertransaksi

sehingga dapat mengatur harga beserta ketentuan transaksi dengan cara

mereka sendiri demi keuntungan pribadi.

Perkembangan perusahaan multinasional di Indonesia saat ini semakin

populer. Perusahaan-perusahaan tersebut mengejar peluang untuk keuntungan

sendiri dengan cara kerja beroperasi melalui anak perusahaan yang dibentuk

di beberapa negara dengan memanfaatkan teknik transfer pricing karena anak

perusahaan merupakan pihak afiliasi yang memiliki hubungan istimewa

dengan perusahaan induk.

Contoh transaksi pihak berelasi di Indonesia ialah kasus PT Toyota

Motor Manufacturing yang diduga melakukan penjualan secara tidak wajar

dengan teknik transfer price kepada perusahaan di Singapura yang

merupakan afiliasinya untuk tujuan penghindaran pajak.

(https://www.kompasiana.com). PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia

menerapkan kebijakan penentuan harga untuk penjualan secara tidak wajar

dalam satu kelompok perusahaan yang biasa disebut sebagai pihak berelasi

yang memiliki hubungan istimewa dengan perusahaan. Ketidakwajaran dalam

kasus PT Toyota Motor Manufacturing yaitu perusahaan menjual produk

yang sama di Indonesia dengan di Singapura dengan harga yang berbeda.

Hal ini jelas melanggar prinsip kewajaran dan kelaziman yang tertuang

dalam Peraturan Dirjen Pajakcommit


No. PER-43/
to user PJ/ 2010. Pada dasarnya teknik
library.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id

transfer pricing legal bagi suatu perusahaan, namun karena dilakukan dengan

cara yang tidak wajar dan merugikan pihak pemegang saham minoritas,

menyalahi praktik transaksi pihak berelasi dimana para pengendali saham

ataupun eksekutif dan manajemen melakukan kontrol pada pihak- pihak yang

bertransaksi sehingga dapat mengatur harga dan ketentuan transaksi dengan

cara yang berbeda. Praktik transaksi dengan pihak berelasi yang demikian

dapat menurunkan nilai perusahaan.

Penelitian terdahulu mengenai efek dari aktivitas transaksi pihak berelasi

terhadap nilai perusahaan sudah banyak dilakukan di luar negeri, yaitu oleh

Kohlbeck dan Mayhew (2010) yang menunjukkan bahwa nilai perusahaan di

Amerika dan transaksi pihak berelasi berhubungan secara negatif. Nilai pasar

perusahaan dengan pihak berelasi sekitar 8% lebih rendah daripada

perusahaan non pihak berelasi karena pengungkapan memungkinkan pasar

untuk menanggapi transaksi pihak berelasi dengan menurunkan nilai

perusahaan yang terlibat dalam transaksi tersebut.

Wahab et al., (2011) meneliti transaski pihak berelasi pada perusahaan-

perusahaan di Malaysia dan menunjukkan bahwa transaksi pihak berelasi dan

kinerja perusahaan memiliki hubungan negatif dan signifikan. Bona et al.,

(2016) menunjukkan bahwa operasi dan investasi transaksi pihak berelasi

berpengaruh negatif pada nilai perusahaan di Spanyol karena adanya efek

pengambilalihan, yaitu transaksi terjadi atas inisiatif oportunis pihak dalam,

baik dari dimensi keuangan, operasi dan investasi yang dipengaruhi oleh
commit to user
pihak berelasi.
library.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id

Fooladi dan Farhadi (2017) meneliti pengaruh transaski pihak berelasi

terhadap nilai perusahaan dengan menambahkan efek tata kelola perusahaan

sebagai variabel moderasi menunjukkan hasil bahwa semua faktor

pemoderasi yang digunakan dapat mengintensifkan pengaruh negatif

transaksi pihak berelasi terhadap nilai perusahaan.

Penelitian di dalam negeri oleh Utama (2014) yang meneliti dampak

adanya transaksi pihak berelasi terhadap nilai perusahaan dengan dimoderasi

tata kelola perusahaan menunjukkan adanya praktik tata kelola perusahaan

memainkan peran sebagai penentu ukuran transaksi pihak berelasi, bukan

sebagai variabel pemoderasi yang mempengaruhi hubungan antara ukuran

transaksi pihak berelasi dan nilai perusahaan. Magdalena dan Dananjaya

(2015) dalam penelitiannya menunjukkan bahwa dari tahun 2009 hingga

2012 transaksi pihak berelasi berpengaruh pada nilai perusahaan, namun di

lain sisi juga tidak mempengaruhi nilai.

Dari berbagai penelitian, hasilnya sangat beragam dan menarik untuk

diteliti kembali, keberagaman hasil penelitian tersebut terjadi karena

perbedaan dalam penggunaan metode pengukuran variabel, variabel yang

digunakan, perbedaan wilayah penelitian sehingga regulasi dan budaya

perusahaan juga berbeda.

Variabel transaksi pihak berelasi bisa diukur dengan beberapa cara yaitu,

dengan rasio transaksi aset pihak berelasi terhadap total aset atau Related

Party Transaction Asset (RPTA), rasio


commit liabilitas pihak berelasi terhadap total
to user
library.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id

liabilitas atau Related Party Transaction Liabilities (RPTL), rasio total

transaksi pihak berelasi terhadap aset atau Total Related Party Transaction

(TRPT), penjualan pihak berelasi, pembelian pihak berelasi, dan pengukuran

dummy dengan melihat ada tidaknya transaksi penjualan barang atau aset

kepada pihak berelasi.

Penelitian ini memilih proksi RPTL karena lingkungan kelembagaan di

Indonesia yang tidak kondusif cenderung mendorong perusahaan untuk

terlibat dalam praktik transaksi dengan pihak berelasi untuk mencapai

efisiensi (Utama, 2014). Biaya yang harus dikeluarkan perusahaan kepada

pihak eksternal relatif tinggi untuk pihak ketiga maupun debitur dan kreditor,

selain itu prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi perusahaan apabila

melakukan pinjaman pada pihak ketiga tidaklah mudah. Hal ini mendorong

perusahaan untuk melakukan pinjaman pada pihak berelasi.

Penelitian tentang transaksi pihak berelasi di Indonesia belum banyak

dilakukan sehingga memotivasi peneliti untuk meneliti lebih lanjut

bagaimana praktik transaksi pihak berelasi dalam mempengaruhi nilai

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama

periode 2013-2017. Peneliti memilih perusahaan manufaktur karena

perusahaan- perusahaan yang terdaftar di BEI didominasi oleh industri ini.

Penelitian ini menambahkan ukuran perusahaan (firm size), leverage, dan

profitabilitas sebagai variabel kontrol yang dapat mempengaruhi perolehan

laba perusahaan. Berdasar penelitian


commit toGordon
user et al., (2004) ukuran perusahaan
library.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id

dan profitabilitas merupakan variabel kontrol umum yang terkait dengan

pertumbuhan dan risiko. Semakin besar ukuran suatu perusahaan dan

tingginya profitabilitas perusahaan akan mempengaruhi pertumbuhan

perusahaan yang akan diikuti dengan risiko.

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini diproksikan dengan Logaritma

natural total aset, sedangkan profitabilitas yang mampu mempengaruhi nilai

buku perusahaan diproksikan dengan Return on Equity (ROE). Leverage

dilihat melalui Debt to Total Assets at end of year (DEBTR) yang mampu

merepresentasikan tingkat monitor dari kreditor (Kohlbeck dan Mayhew,

2004 dan Gordon et al., 2004).

Nilai entitas bisnis dilihat dari sudut pandang eksternal, yaitu dengan

rasio Price to Book Value (PBV) yang merupakan rasio paling banyak

digunakan oleh investor dalam melakukan penilaian terhadap sutau

perusahaan dengan menganalisis laporan keuangan yang diterbitkan oleh

perusahaan. Variabel independen pada penelitian ini adalah transaksi pihak

berelasi yang diukur dengan rasio liabilitas transaksi pihak berelasi. Rasio

tersebut diperoleh dengan cara membandingkan total transaksi liabilitas pihak

berelasi terhadap total liabilitas perusahaan (Utama, 2014). Hubungan antara

nilai transaksi pihak berelasi dan nilai perusahaan dikontrol oleh ukuran

perusahaan, leverage, dan profitabilitas.

Secara umum, penelitian ini penting dilakukan agar perusahaan

mengetahui faktor kinerja commit


keuangan khususnya praktik transaksi pihak
to user
library.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id

berelasi yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Setelah mengetahui

faktor-faktor tersebut, perusahaan dapat merumuskan strategi dalam

melaksanakan praktik transaksi dengan pihak berelasi agar tercipta efisiensi

dan menyusun laporan keuangannya secara lengkap agar informasi keuangan

yang disampaikan memiliki manfaat yang berkualitas bagi para pengguna dan

meningkatkan penilaian terhadap perusahaan.

Penelitian ini juga bermanfaat bagi calon investor dalam menentukan

perusahaan yang akan ia pilih untuk berinvestasi, dengan menganalisis

kegiatan bisnis perusahaan dalam transaksi dengan pihak berelasi. Dalam

perspektif akuntansi, penelitian ini penting dilakukan karena adanya peran

akuntan dalam penyajian laporan keuangan. Akuntan perlu melakukan

penyajian laporan keuangan sebaik mungkin beserta semua yang harus

diungkapkan dengan menjaga kualitas informasi yang terkandung di

dalamnya. Penelitian ini juga dapat menambah wawasan bagi akademisi

tentang efek dari adanya transaksi pihak berelasi dalam suatu perusahaan,

serta dapat dijadikan sebagai rujukan penelitian selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, perumusan masalah

yang dikembangkan oleh peneliti yaitu, bagaimana transaksi pihak berelasi

mempengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar

di BEI selama periode 2013- 2017.

commit to user
library.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini ditujukan untuk memperoleh bukti empiris mengenai

praktik transaksi dengan pihak berelasi dalam mempengaruhi nilai

perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI selama periode

2013- 2017.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak

berikut:

1. Bagi Akuntan Perusahaan, hasil penelitian ini dapat memberikan informasi

mengenai faktor transaksi pihak berelasi yang dapat mempengaruhi nilai

perusahaan pada laporan keuangan sehingga akuntan dapat menyajikan

laporan keuangan yang relevan termasuk informasi tentang transaksi pihak

berelasi agar dapat digunakan untuk mengambil keputusan ekonomi.

2. Bagi Manajemen Perusahaan, dapat digunakan untuk merumuskan strategi

praktik bertransaksi dengan pihak berelasi yang baik sehingga tercapai

efisiensi dan meningkatkan penilaian terhadap perusahaan.

3. Bagi Akademisi, penelitian ini menambah wawasan dan literatur akuntansi

mengenai transaksi pihak berelasi dalam suatu perusahaan serta dapat

dijadikan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.

1.5 Orisinalitas Penelitian

Penelitian ini akan menjawab masalah atau isu tentang bagaimana praktik

transaksi pihak berelasi yang commit


dilakukan suatu perusahaan mempengaruhi nilai
to user
library.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id

perusahaan. Penelitian ini mengacu pada ketentuan Dewan Standar Akuntansi

Keuangan (DSAK) dan Bapepam LK sebagai lembaga yang berwenang

mengatur standar dan metode penyusunan dan pengungkapan laporan

keuangan di Indonesia yang telah mengalami perubahan peraturan yang

diberlakukan dalam masa penelitian.

Adapun peraturan yang berlaku saat ini adalah PSAK 7 (Penyesuaian

2015), Peraturan Bapepam LK No. IX.E.2. 2001 (Penyesuaian 2011) yang

mengatur tentang Transaksi Pihak Berelasi Perusahaan, dan Peraturan Dirjen

Pajak No PER-43/ PJ/ 2010 tentang Penerapan Prinsip Kewajaran dan

Kelaziman Usaha dalam Transaksi dengan Pihak yang Memiliki Hubungan

Istimewa.

Nilai entitas bisnis dilihat dari sudut pandang eksternal, yaitu PBV.

Variabel independen pada penelitian ini adalah transaksi pihak berelasi yang

diukur dengan rasio liabilitas transaksi pihak berelasi. Hubungan antara nilai

transaksi pihak berelasi dan nilai perusahaan dikontrol oleh ukuran

perusahaan, tingkat hutang (leverage), dan profitabilitas (ROE).

Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yang sudah

dilakukan oleh Rena Magdalena dan Yanuar Dananjaya (2015) pada

penggunaan jenis data, pengukuran variabel nilai perusahaan serta regulasi

yang telah mengalami perubahan. Penelitian ini juga berbeda pada

penggunaan pengukuran variabel transaksi pihak berelasi dengan variabel

dummy dari penelitian yang dilakukan


commit to user oleh Bona et al., (2016).

Anda mungkin juga menyukai