Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MANAJEMEN BANK UMUM

NAMA : ZELYN J.M RATUARAT

NIM :1910010071

MATAKULIAH : PASAR MODAL DAN PASAR UANG

SEMESTER : VI

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG
BAB I
LATAR BELAKANG
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
dan atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. Sedangkan pengertian bank menurut Undang-
undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November
1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Fungsi Bank Umum

Pada dasarnya, fungsi sebuah bank adalah sebagai lembaga perantara keuangan
(financial intermediation). Dana yang ada di masyarakat (unit surplus) dihimpun
untuk kemudian disalurkan kepada masyarakat (individu dan perusahaan) yang
membutuhkan (unit defisit). Di sini Bank berperan sebagai lembaga keuangan
yang berfungsi menghubungkan pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (unit
surplus) dengan pihak-pihak yang membutuhkan dana (unit defisit).

Fungsi mendasar dari bank umum adalah sejalan dengan pengertian bank, yaitu
berperan sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya
kembali kepada masyarakat atau sektor riil, atau dunia usaha yang memerlukan.
Adapun Peran dan fungsi bank umum yang terdiri dari bank pemerintah, bank
swasta nasional, dan bank asing atau campuran secara spesifik antara lain sebagai
berikut :

1. Penciptaan Uang.

Bank umum mempunyai fungsi penciptaan uang dalam hal ini uang giral, yaitu
alat pembayaran melalui mekanisme pemindahbukuan. Kemampuan bank umum
dalam menciptakan uang giral menyebabkan posisi dan fungsi bank umum
menjadi sangat penting dalam pelaksanaan kebijakan moneter.
2. Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran.

Bank umum berfungsi untuk mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal


tersebut dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan bank umum
adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran. Contohnya,
penerimaan setoran, transfer uang, dan kliring.

3. Penghimpunan Dana Simpanan

Fungsi bank umum adalah menghimpun dana masyarakat. Dana yang paling
banyak disimpan oleh bank umum adalah dana simpanan. Di Indonesia, dana
simpanan terdiri dari tabungan, giro, deposito berjangka, sertifikat deposito.

4. Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional

Bank umum juga memiliki fungsi yang sangat dibutuhkan untuk memudahkan
atau memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barang atau jasa
maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan dalam transaksi antarnegara akibat
berbagai kendala seperti perbedaan letak geografis, budaya, dan sistem moneter
akan dapat diatasi melalui kehadiran bank umum, sehingga transaksi menjadi
lebih mudah, cepat, dan efisien.

5. Penyimpanan Surat Berharga.

Bank umum dapat berfungsi sebagai lembaga untuk menyimpan surat-surat


berharga. Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menyebabkan bank
memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau surat-surat
berharga.
6. Pemberian Jasa-Jasa Lainnya.

Bank umum dapat memberikan beragam jasa keuangan lain yang dapat
mempermudah kegiatan ekonomi masyarakat umumnya. Di Indonesia,
pemberian jasa oleh bank umum antara lain penyediaan fasilitas pembayaran
telepon, transfer uang lewat ATM, Anjungan Tunai Mandiri/Automatic Teller
Machine, dan pembayaran gaji karyawan.

B. Usaha Bank Umum

Usaha yang dapat dilaksanakan oleh Bank Umum yaitu

• Menghimpun dana

Bank menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro,
deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, Memberikan kredit.
Menerbitkan surat pengakuan utang.

C. Risiko Bank Umum

Dalam menjalankan aktivitas, untuk memperoleh pendapatan perbankan selalu


dihadapkan pada risiko. Pada dasarnya risiko melekat (interent) pada seluruh
aktivitas bank. Seluruh aktivitas bank, produk, dan layanan bank terkait dengan
uang. Sifat dasar uang adalah anonim, siapa pun bisa memilikinya, siapa pun ingin
memilikinya, dan sangat mudah berpidah tangan bahkan hilang. Oleh karena itu,
seluruh aktinitas bank mulai dari penyerapan dana hingga penyaluran dana
sangat rentan terhadap hilangnya uang resiko kehilangan uang.

Resiko yang mungkin terjadi dapat menimbulkan kerugian bagi bank jika tidak
dideteksi serta tidak dikelola sebagaimana mestinya. Untuk itu, bank harus
mengerti dan mengenal risiko-risiko yang mungkin timbul dalam melaksanakan
kegiatan usahanya. Eksekutif dalam manajemen bank serta seluruh pihak terkait
harus mengetahui risiko-risiko yang mungkin timbul dalam kegiatan usaha bank,
serta mengetahui bagaimana risiko dan kapan risiko tersebut muncul untuk dapat
mengambil tindakan yang tepat. Pemahaman umum mengenai masing-masing
kategori risiko sangat penting sehinnga para manajer, pelaksana, dan bagian
pengawasan dapat berdiskusi tentang masalah-masalah umum yang secara alami
terjadi dari berbagai eksposur risiko. Risiko yang dikelola secara tepat dapat
memberikan manfaat bagi bank dalam menjalankan laba yang atraktif. Agar
manfaat tersenut dapat terwujud, para pengambil keputusan harus mengerti
tentang risiko dan pengelolaannya.

Beberapa resiko bank yang mungkin dapat terjadi :

a) Resiko Kredit
Risiko kredit adalah sebagai risiko kerugian sehubungan dengan pihak
peminjam(counterparty) tidak dapat dan atau tidak mau memenuhi
kewajiban untuk membayar kembali dana yang dipinjamnya secara penuh
pada saat jatuh tempo atau sesudahnya.
b) Risiko Pasar
Risiko pasar adalah sebagai risiko kerugian pada posisi neraca serta
pencatatan tagihan kepada kewajiban di luar neraca (on and off-balance
sheet) yang timbul dari pergerakan harga pasar (market prices)
c) Risiko Operasional
Risiko operasional adalah sebagai risiko kerugian atau ketidakcukupan dari
proses internal, sumber daya manusia, dan sistem yang gagal atau dari
peristiwa eksternal.
d) Risiko Konsentrasi Kredit
Risiko konsentrasi kredit adalah ketika penempatan aktiva produktif bank
terkonsentrasi pada sattu sektor atau kelompok tertentu. Apabila terjadi
masalah pada sektor atau kelompok tersebutr, maka aktiva produktif yang
ditempatkan berada dalam bahaya.
e) Risiko Suku Bunga pada Buku Bank
Risiko suku bunga pada buku bank merupakan risiko kerugian yang
disebabkan oleh perubahan dari suku bunga pada struktur yang mendasari
yaitu pinjaman dan simpanan
f) Risiko Bisnis
Risiko bisnis adalah risiko yang terkait dengan posisi persaingan bank dan
prospek dari keberhasilan bank dalam perubahan pasar. Risiko bisnis lebih
berhubungan dengan keputusan bisnis yang diambil oleh dewan direksi
bank dan kaitannya dengan impilkasi risiko yanag mungkin timbul atas
keputusan bisnis tersebut. Dari sisi waktu, risiko bisnis bersifat jangka
pendek hingga menegah.

g) Risiko Strategi
Risiko stratejik adalah resiko yang terkait dengan keputusan bisnis jangka
panjang yang dibuat oleh senior manajemen Bank. Risiko ini dapat juga
dikaitkan dengan impementasi dari stategi-strategi mereka.
h) Risiko Reputasional
Risiko reputasional merupakan risiko kerusakan potensial pada suatu
perusahaan yang dihasilkan dari opini publik yang negatif.

D. Komponen Neraca Bank

Komponen neraca bank meliputi

 Giro
 Kredit.
 Pos Deposito.
 Penempatan Bank Indonesia.
 Surat Berharga dan Obligasi.
 Penyisihan Penghapusan Aktiva.

E .Strategi Mobilisasi

1. Mobilisasi Dana
Bank dalam menjalankan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya kembali dalam berbagai alternatif investasi.Demikian pula dari
segi penyaluran dananya,hendaknya bank tidak semata-mata memperoleh
keuntungan yang sebesar-besarnya bagi pemilik tapi juga kegiatannya itu harus
pula diarahkan untuk usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Kegiatan penghimpunan dana merupakan kegiatan pokok yang dapat dilihat pada
sisi pasiva neraca bank. Keberhasilan bank dalam melakukan penghimpunan atau
mobilisasi dana sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu,

 Kepercayaan masyarakat pada suatu bank,dimana hal ini sangat


dipengaruhi oleh kinerja bank yang bersangkutan,posisi
keuangan,kapabilitas,dan kredibilitas para manajemen bank.
 Ekspektasi,yaitu perkiraan pendapatan yang akan diterima oleh penabung
dibandingkan dengan alternatif investasi lainnya dengan tingkat resiko yang
sama.
 Keamanan,yaitu jaminan keamanan oleh bank atas dana nasabah.
 Ketepatan waktu, yaitu pengembalian simpanan nasabah yang harus selalu
tepat waktu.
 Pelayanan yang lebih cepat dan fleksibel.
 Pengelolaan dana bank yang hati-hati.

F. Biaya Dana Dan Tingkat Bunga Kredit Perbankan

Biaya dana atau yang dikenal dengan Cost of Funds adalah biaya yang harus
dikeluarkan bank untuk setiap rupiah dana yang dihimpunnya dari berbagai
sumber sebelum dikurangi dengan likuiditas wajib minimum yang harus selalu
dipelihara oleh bank. Biaya dana adalah salah satu biaya input yang paling penting
untuk lembaga keuangan karena biaya yang lebih rendah akan menghasilkan
pengembalian yang lebih baik ketika dana tersebut digunakan untuk pinjaman
jangka pendek dan jangka panjang kepada peminjam dan Adapun Sasaran dari
Pinjaman Jangka pendek dan Jangka Panjang

 1. Sasaran Jangka Pendek


Sasaran jangka pendek ini berkaitan dengan penggunaan waktu dalam
operasional bank untuk mencapai tujuan yang bersifat jangka pendek.
Sasaran manajemen bank jangka pendek antara lain : pemenuhan likuditas,
terutama untuk memenuhi likuiditas wajib minimum yang ditetapkan oleh
otoritas moneter disamping kebutuhan likuiditas untuk memenuhi
penarikan dana oleh nasabah sehari-hari, menyediakan jasa-jasa lalu lintas
pembayaran, dan penanaman dana dalam bentuk surat-surat berharga
jangka pendek atau instrumen pasar uang.
 2. Sasaran Jangka Panjang
Sasaran jangka panjang manajemen bank adalah bagaimana memeperoleh
keuntungan dari kegiatan bank untuk meningkatkan nilai perusahaan dan
memaksimalkan kekayaan-kekayaan pemilik bank. Untuk mencapai sasaran
ini manajemen mempertimbangkan faktor-faktor risiko yang dapat
membahayakan kondisi usaha bank. Untuk mencapai sasaran jangka
panjang ini, bank tidak boleh mengorbankan sasaran jangka pendek dan
mengabaikan praktik-praktik dan prinsip-prinsip perbankan yang sehat.

Untuk mencapai sasaran tersebut, manajemen bank harus memperhatikan


beberapa hal dalam pengelolaan aktiva dan kewajiban sebagai berikut :

a) Mengelola likuiditasnya
b) Memperkecil risiko dengan mengalokasikan dananya pada aset yang
berisiko rendah atau melakukan diversifikasi
c) Memperoleh dana dengan biaya rendah
d) Menentukan jumlah modal yang harus dipertahankan dan meningkatkan
modal sesuai kebutuhan.
G. Penggunaan Dana Bank

Penggunaan dana adalah menjual kembali dana yang diperoleh dari kegiatan
penghimpunan dana dalam bentuk simpanan. Tujuan bank dari pengalokasian
dana adalah memperoleh keuntungan semaksimal mungkin.

Penggunaan dana bank untuk dua prioritas pertama adalah dalam bentuk
cadangan likuiditas, yang terdiri dari cadangan primer dan cadangan sekunder
yaitu,

 Cadangan primer dimaksudkan antara lain untuk memenuhi ketentuan


likuiditas wajib minimum dan untuk keperluan operasi bank sehari-hari,
termasuk untukmemenuhi semua penarikan simpanan dan permintaan
kredit nasabah
 Cadangan sekunder digunakan untuk memenuhi kebuthan-kebutuhan
likuiditas yang jangka waktunya diperikrakan kurang dari satu tahun.
Cadangan sekunder ini semata-mata dimaksudkan untuk kebutuhan
likuiditas dan untuk memperoleh keuntungan.
 Penyaluran kredit dilakukan dengan memberikan kredit kepada nasabah
yang memenuhi ketentuan kebijakan perkreditan bank
 Investment merupakan penanaman dana dalam surat-surat berharga
jangka panjang. Tujuan penggunaan dana ini semata-mata untuk
memaksimalkan penghasilan

H. Jasa Jasa Bank Komersial

Pengertian Jasa-Jasa Bank

Jasa jasa bank merupakan kegiatan perbankan yang ke tiga. Tujuan pemberian
jasa jasa bank ini adalah untuk mendukung dan memperlancar kegiatan
menghimpun dana dan menyalurkan dana. Semakin lengkap jasa bank yang
diberikan , maka semakin baik, dalam arti jika nasabah hendak melakukan suatu
transaksi perbankan cukup disatu bank saja. Demikian pula sebaliknya jika jasa
bank yang diberikan kurang lengkap, maka nasabah terpaksa mencari bank lain
yang menyediakan jasa yang mereka butuhkan.Lengkap atau tidaknya jasa bank
yang diberikan sangat tergantung dari kemampuan bank tersebut, balik dari segi
modal , perlengkapan dari fasilitas sampai kepada personel yang
mengoperasikannya.

Berikut ini akan dijelaskan jenis-jenis jasa bank yaitu

a) Transfer

Transfer adalah suatu kegiatan jasa bank untuk memindahkan sejumlah dana
tertentu sesuai dengan perintah si pemberi amanat yang ditujukan untuk
keuntungan seseorang yang ditunjuk sebagai penerima transfer. Baik transfer
uang keluar atau masuk akan mengakibatkan adanya hubungan antar cabang
yang bersifat timbal balik, artinya bila satu cabang mendebet cabang lain
mengkredit.

 Transfer Keluar

Salah satu jenis pengiriman uang yang dapat menyederhanakan lalu lintas

pembayaran adalah dengan pengiriman uang keluar

 Transfer Masuk

Transfer masuk, dimana bank menerima amanat dari salah satu cabang untuk
membayar sejumlah uang kepada seseorang

b). Kliring (Clearing)

Kliring merupakan jasa penyelesaian utang piutang antara bank dengan cara
saling menyerahkan warkat warkat yang akan dikliringkan di lembaga kliring
( penagihan warkat seperti cek atau BG yang berasal dari dalam kota ). Lembaga
kliring ini dibentuk dan dikordinasi oleh Bank Indonesia setiap hari kerja.Peserta
kliring adalah bank yang sudah memperoleh izin dari Bank Indonesia.Tujuan
dilaksanakan kliring oleh Bank Indonesia antara lain :

 Untuk memajukan dan memperlencar lalu lintas pembayaran giral ;• Agar


perhitungan penyelesaian utang piutang dapat dilaksanakan lebih mudah,
aman, dan efisien. Warkat warkat yang dapat dikliringkan atau diselesaikan
di lembaga kliring adalah warkat warkat yang berasal dari dalam kota
seperti :

Cek , Bilyet Giro ( BG ) , Wesel bank , Surat Bukti Penerimaan Transfer dari luar
kota , Lalu Lintas Giral ( LLG ) / nota kredit

Proses penyelesaian warkat warkat kliring di lembaga kliring terdiri dari :

 •Kliring keluar

yaitu membawa warkat warkat kliring ke lembaga kliring dan


menyerahkankepada yang berhak

 Kliring masuk

menerima warkat dilembaga kliring dan diproses di bank yang bersangkutan.

 Pengembalian kliring ( clearing retour ), yaitu

pengembalian warkat warkat kliring yang tidakmemenuhi syarat yang di


tentukan.Warkat warkat yang dikliring tidak selamanya tertagih bahkan setiap kali
transaksikliring terdapat beberapa warkat yang ditolak pembayarannya :

Ada beberapa alasan penolakan kliring pada saat penerimaan warkat warkat
kliring dalam kliring masuk. Penolakan pembayaran cek atau BG disebabkan :

1. Asal cek atau BG salah


2. Tanggal cek atau BG belum jatuh tempo
3. Materai tidak ada atau tidak cukup
4. Jumlah yang tertulis di angka dan huruf berbeda
5. Tanda tangan tidak sama / lengkap
6. Coretan atau perubahan tidak di tandatangani
7. Cek atau BG sudah kadaluwarsa
8. Resi belum kembali
9. Endersment cek tidak benar
10. Rekening sudah tutup
11.Dibatalkan penarik
12.Rekening diblokir oleh berwajib
13.Kondisi cek atau BG rusak atau tidak sempurna

c). Inkaso

Inkaso merupakan kegiatan jasa Bank untuk melakukan amanat dari pihak ke tiga
berupa penagihan sejumlah uang kepada seseorang atau badan tertentu di kota
lain yang telah ditunjuk oleh si pemberi amanat.

Warkat-Warkat Yang Digunakan Dalam Inkaso

1. Cek

2. Bilyet Giro

3. Wesel

4. Kuitansi

5. Surat Aksep

6. Deviden

7. Kupon

8. Money order
 Warkat Inkaso

Warkat inkaso tanpa lampiran Yaitu warkat – warkat inkaso yang tidak


dilampirkan dengan dokumen – dokumen apapun seperti cek, bilyet giro, wesel
dan surat berharga.

Warkat inkaso dengan lampiran Yaitu warkat – warkat inkaso yang dilampirkan


dengan dokumen – dokumen lainnya seperti kwitansi, faktur, polis asuransi dan
dokumen – dokumen penting.

d ) . Jenis Inkaso

Inkaso Keluar, Merupakan kegiatan untuk menagih suatu warkat yang telah


diterbitkan oleh nasabah bank lain. Di sini bank menerima amanat dari
nasabahnya sendiri untuk menagih warkat tersebut kepada seseorang nasabah
bank lain di kota lain.

Inkaso masuk, Merupakan kegiatan yang masuk atas warkat yang telah


diterbitkan oleh nasabah sendiri. Dalam kegiatan inkaso masuk, bank hanya
memeriksa kecukupan dari nasabahnya yang telah menerbitkan warkat kepada
pihak ke tiga.

I. Manajemen Aktiva Pasiva

Manajemen aktiva adalah bagaimana Bank mengelola dananya, sedangkan


manajemen pasiva adalah bagaimana Bank mengelola sumber-sumber dananya.
Karena dana yang di alokasikan bank adalah dana yang berhasil dihimpun sebagai
dari bagian pasiva, maka pengaturan keduanya merupakan bagian yang teramat
penting dalam aktivitas operasional bank.

Dalam aktiva ada aktiva tetap dan lancar, yang di maksud aktiva tetap adalah
asset yang tidak menghasilkan atau tidak produktif, seperti gedung, tanah,
kendaraan, dan mesin. Sedangkan aktiva lancar adalah asset yang menghasilkan
atau bias dikatakan produktif, seperti piutang, surat-surat berharga dan lain-lain .
Pendekatan manajemen pasiva dalam perbankan dewasa ini adalah berkaitan
erat dengan sisi penggunaannya di sisi assets, jadi tidak dapat dipisahkan antara
bagaimana mendapatkan dana dari pihak ketiga dan kemudian mengoptimalkan
dana yang dihimpun tersebut untuk mendapatkan keuntungan bagi bank. Sisi
passiva dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian utama, yaitu : dana pihak
pertama yang bersal dari pemilik dan laba bank, dana pihak kedua yang dapat
diperoleh melalui pasar uang serta dana pihak ketiga yaitu dana yang bersal dari
masyarakat berupa giro, tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito,
Setoran jaminan serta kewajiban lainnya yang segera dibayar.

J. Manajemen Kredit

Manajemen kredit merupakan pengelolaan kredit yang dijalankan oleh pihak


perbankan, meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan sehingga kredit tersebut dapat berjalan dengan baik sesuai
kesepakatan antara pihak bank dengan debitur

Penutup

Bank umum merupakan bank yang diibaratkan yang berinteraksi langsung dengan
masyarakat yang berurusan dengan keuangan. Bank umum dibagi dua yaitu bank
umum konvensional dan bank umum syariah. Bank Umum adalah bank yang
menghimpunkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan
kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
DAFTAR PUSTAKA

Sukandar, Entjep, Drs, BcAN. 2002. Modul Kuliah Bank dan Lembaga Keuangan.

ITB: Bogor.Karina, Mutia, Andi Citra Oceani, dan Rahmatika Setyaning. 2012.
Makalah Bank dan LembagaKeuangan Lainnya; Jasa-jasa Bank. Jakarta: Universitas
Pembanguna Nasional

Anda mungkin juga menyukai