Anda di halaman 1dari 23

STANDAR AUDIT

Sumber:
Akademi Akuntansi YKPN,Yogyakarta
FUNGSI AUDIT
• Standar audit adalah pedoman umum
pelaksanaan audit untuk membantu auditor
dalam memenuhi tanggungjawab profesionalnya
dalam audit laporan keuangan.
• Standar audit mencakup aturan tentang:
1. Kualitas profesional, seperti kompetensi dan
independensi
2. Pelaporan hasil audit, dan
3. Bukti audit
CONTOH STANDAR AUDIT
1. International Standards on Auditing (ISA)
2. AICPA Auditing Standards
3. PCAOB Auditing Standards
4. Di Indonesia (SPAP – Standar Profesional Akuntan Publik
– Diterbitkan oleh IAPI – Ikatan Akuntan Publik
Indonesia).
Catatan:
AICPA = the American Institute of Certified Public
Accountants.
PCAOB = Public Company Accounting Oversight Board
International Standards on Auditing (ISA)
• ISA diterbitkan oleh IAASB (the International Auditing and
Assurance Standards Board), yaitu badan yang dibentuk
oleh IFAC (the International Federation of Accountants).
• IAASB bertugas meningkatkan keseragaman praktik audit
di seluruh dunia.
• ISA tidak sepenuhnya mengatur (override) standar audit
yang berlaku di suatu negara, oleh sebab itu tetap
dimungkinkan pemberlakuan standar audit sesuai dengan
kententuan dan undang-undang masing-masing negara.
AICPA – Auditing Standards
• Di Amerika nama standar audit yang berlaku
adalah SASs (Statements on Auditing Standards),
diterbitkan oleh ASB (the Auditing Standards
Board), sebuah badan di bawah AICPA (the
American Institute of Certified Pablic Accountants).
• Karena ASB telah melakukan harmonisasi dengan
IAASB, maka AICPA Auditing Standards isinya
hampir sama dengan ISA, tidak ada perbedaan
signifikan.
PCAOB – Auditing Standards
• PCAOB (Public Company Accounting Oversight
Board) adalah badan yang dibentuk berdasarkan
The Sarbanes – Oxly Act (SOX), yaitu undang-
undang tentang reformasi praktik akuntansi
perusahaan publik serta perlindungan investor.
• SOX juga dikenal dengan nama "Public Company
Accounting Reform and Investor Protection Act“
atau  "Corporate and Auditing Accountability
and Responsibility Act”.
PCAOB – Auditing Standards
• PCAOB ditunjuk dan diawasi oleh SEC
(Securities and Exchange Commission).
• PCAOB bertugas:
1. Mengawasi praktik audit perusahaan publik.
2. Menentukan standar audit dan standar
pengendalian mutu KAP.
3. Melakukan inspeksi pengendalian mutu KAP
melalui asesmen atas tingkat kepatuhan
terhadap aturan PCAOB dan SEC.
PCAOB – Auditing Standards
• Pada awalnya standar audit PCAOB mengacu pada
standar audit ASB, tetapi selanjutnya mengacu
pada standar audit ISA.
• Sebelum SOX, ASB menetapkan standar audit
untuk perusahaan privat dan perusahaan publik,
tetapi paska SOX, standar audit perusahaan publik
ditetapkan oleh PCAOB.
• Standar Audit yang ditetapkan PCAOB selanjutnya
dikenal dengan PCAOB Auditing Standards.
Hubungan Antar Standar Audit di US
• ISA  Diterapkan untuk entitas di luar Amerika.
• AICPA Auditing Standards  Diterapkan pada
perusahaan privat di Amerika.
• PCAOB Auditing Standards  Diterapkan pada
perusahaan publik di Amerika.
Catatan:
Perusahaan publik adalah perusahaan yang
menjual sahamnya di bursa efek
STANDAR AUDIT AICPA DAN PCAOB

• AICPA menetapkan standar audit


berdasarkan empat prinsip, yaitu:
1. Purpose of Audit (Purpose)
2. Personal responsibilities of the auditor
(Responsibilities)
3. Auditor actions in performing the audit
(Performance).
4. Reporting (Reporting)
STANDAR AUDIT AICPA DAN PCAOB
• PCAOB menetapkan standar audit
berdasarkan empat kelompok standar,
yaitu:
1. Standar Umum (General Standards)
2. Standar Pekerjaan Lapangan
(Standards of Field Work)
3. Standar Pelaporan (Standards of
Reporting)
PRINSIP STANDAR AUDIT - AICPA
1. Tujuan Audit (Purpose of an Audit)
Memberikan opini atas laporan keuangan.
2. Tanggungjawab (Responsibilities)
a. Memiliki kompetensi dan kapabilitas yang
tepat
b. Mematuhi persyaratan etika
c. Menjaga skeptisme profesional dan
menerapkan pertimbangan profesional secara
tepat
PRINSIP STANDAR AUDIT AICPA
3. Pelaksanaan audit (Performance)
a. Mendapatkan keyakinan memadai
tentang apakah laporan keuangan
bebas dari salah saji material.
b. Membuat perencanaan audit dan
melakukan supervisi terhadap asisten
auditor.
c. Menentuan dan menerapkan tingkat
materialitas (salah saji).
PRINSIP STANDAR AUDIT AICPA
d. Mengidentifikasi dan melakukan asesmen atas
risiko salah saji material berdasarkan pemahaman
entitas dan lingkungan bisnisnya, serta
pengendalian internal yang berlaku.
e. Mendapatkan bukti audit dalam jumlah yang
cukup dan kompeten atau tepat (appropriate).
4. Pelaporan (Reporting)
Memberikan opini/pendapat atas laporan keuangan
dalam bentuk laporan tertulis, tentang apakah
laporan keuangan disajikan sesuai dengan
framework pelaporan keuangan.
STANDAR AUDIT PCAOB
Standar audit PCAOB dikenal dengan Generally
Accepted Auditing Standards (GAAS), didasarkan
pada 3 kelompok utama standar audit dengan 10
elemen Standar audit, yaitu:
A. Standar Umum (General Standards)
1. Audit dilakukan oleh auditor atau beberapa
auditor yang telah mendapatkan pelatihan
teknis secara memadai dan memiliki
keahlian sebagai auditor.
STANDAR AUDIT PCAOB
2. Dalam segala hal yang berhubungan
dengan penugasan audit, auditor
harus menjaga independensi sikap
dan mental.
3. Menerapkan kehati-hatian profesional
dalam melaksanakan penugasan
audit dan dalam membuat laporan
hasil audit.
STANDAR AUDIT PCAOB
B. Standar Pekerjaan Lapangan (Standards of
Field Work)
1. Audit direncanakan secara cukup dan
asisten aditor, jika ada, disupervisi secara
tepat.
2. Mendapatkan pemahaman secara cukup
terhadap sistem pengendalian internal,
sebagai dasar perencanaan audit dan
penentuan sifat, saat, serta luas audit.
STANDAR AUDIT PCAOB
3. Mendapatkan bukti yang cukup dan tepat (kompeten)
melalui inspeksi, observasi, pertanyaan, dan
konfirmasi sebagai dasar dalam memberikan opini
atas laporan keuangan yang diaudit.
C. Standar Pelaporan (Standards of Reporting)
4. Laporan menyatakan kesesuaian laporan keuangan
dengan prinsip akuntansi yang berterima umum
(framework pelaporan keuangan)
5. Laporan menjelaskan keadaan pada saat prinsip
akuntansi tidak diterapkan secara konsisten dengan
laporan periode sebelumnya
STANDAR AUDIT PCAOB
3. Laporan menyatakan kecukupan pengungkapan
atas laporan keuangan, kecuali dinyatakan lain.
4. Laporan menyatakan opini atas laporan
keuangan secara keseluruhan, atau pernyataan
bahwa opini tidak bisa diberikan. Jika opini atas
laporan keuangan secara keseluruhan tidak bisa
diberikan, harus dibuat penjelasan tentang
penyebabnya. Dalam hal nama auditor
dihubungkan dengan laporan keuangan, laporan
harus menyatakan secara jelas sifat dari
pekerjaan auditor dan tingkat tanggungjawabnya.
PENGENDALIAN MUTU KAP
• Pengendalian Mutu KAP terdiri dari berbagai metode yang
digunakan untuk memastikan KAP mampu memenuhi
tanggungjawab profesionalnya kepada klien dan pihak lain
yang relevan.
• Elemen pengendalian mutu KAP terdiri dari:
1. Tanggungjawab kepemimpinan untuk mutu KAP
(leadership responsibilities for quality within the
firm), seperti pengembangan budaya mutu melalui
berbagai program pendidikan dan pelatihan serta
penetapan kebijakan dan prosedur untuk
pengendalian mutu.
PENGENDALIAN MUTU KAP
2. Pemenuhan persyaratan etika
profesional (relevant ethical
requirement), seperti penerapan
prinsip independence in fact
(independensi secara faktual) dan
independence in appearance
(independensi dalam pandangan
publik), serta penerapan prinsip
integritas dan objektivitas.
PENGENDALIAN MUTU KAP
3. Penerimaan penugasan audit (acceptance and
continuation of clients and engagements),
seperti penetapan kebijakan dan prosedur untuk
menerima dan atau melanjutkan hubungan
penugasan audit dengan klien.
4. Sumber daya manusia (human resources),
seperti kebijakan dan prosedur untuk menjamin
kompetensi SDM, mulai dari rekrutment,
pendidikan dan pelatihan, hingga ke pemberian
tugas dan tanggungjawab.
PENGENDALIAN MUTU KAP
5. Kinerja pelaksanaan tugas (engagement
performance), seperti penetapan kebijakan dan
prosedur untuk memastikan penugasan
personel memenuhi standar profesional,
persyaratan peraturan, serta standar mutu KAP.
6. Monitoring, seperti evaluasi periodik terhadap
relevansi dan efektifitas implementasi
kebijakan dan prosedur pengendalian mutu.

Anda mungkin juga menyukai