SITI JULAIKHA
NIM R210415055
LAPORAN PENDAHULUAN
KELUARGA DENGAN KELAHIRAN ANAK PERTAMA
A. Definisi
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung dalam
hubungan darah, hubungan perwakinan atau pengangkatan dan mereka hidup dalam
rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing
menciptakan serta mempertahankan budaya (Harmoko, 2012). Keluarga childbearing
merupakan tahap perkembangan kedua yang dimulai dengan kelahiran anak pertama
dan berlanjut sampai bayi berusia 30 bulan, tahap perkembangan ini merupakan
stresor karena tahap transisi menjadi orang tua (Setiawati, 2010).
Keluarga childbearing atau menanti kelahiran anak pertama adalah keluarga
yang disertai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai bayi berusia 30
bulan, keluarga childbearing adalah keluarga yang berada pada tahap perkembangan
ke dua (Friedman, 2010.)
keluarga childbearing adalah keluarga yang menanti kelahiran dimulai dari
kehamilan sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia
30 bulan atau 2,5 tahun (Setiadi, 2011).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa keluarga dengan tahap perkembangan
childbearing adalah tahap perkembangan keluarga yang dimulai ketika kelahiran anak
pertama sampai anak berusia 30 bulan. Tahap kelahiran anak pertama merupakan
transisi peran dari pasangan baru menjadi orang tua, dengan tugas perkembangan
tahap ini yaitu adaptasi perubahan anggota keluarga yaitu pada perubahan peran.
B. Ciri-Ciri Keluarga
1. Diikat tali perkawinan
2. Ada hubungan darah
3. Ada ikatan batin
4. Tanggung jawab masing –masing
5. Ada pengambil keputusan
6. Kerjasama
7. Interaksi
8. Tinggal dalam suatu rumah
C. Struktur Keluarga
1. Struktur peran keluarga, formal dan informal
2. Nilai/ norma keluarga, norma yg diyakini oleh keluarga. Berhubungan dengan
kesehatan
3. Pola komunikasi keluarga, bagaimana komunikasi orangtua anak, ayah ibu, &
anggota lain
4. Struktur kekuatan Keluarga, kemampuan Mempengaruhi dan mengendalikan
orang lain untuk kesehatan
D. Peran Keluarga
Berbagai peranan yang terdapat didalam keluarga menurut Nasrul Effendy (1998),
adalah sebagai berikut :
1. Peran ayah: Ayah sebagai suami dari istri dan anak – anak, berperan sebagai
pencari nafkah,pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya.
2. Peran ibu: Sebagai istri dan ibu dari anak – anaknya. Ibu mempunyai peranan
untuk mengurus rumah tangga sebagai pengasuh dan pendidik anak – anaknya,
pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan
sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Peran anak: Anak – anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial dan spiritual.
E. Tipe Keluarga
1. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu,
dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.
2. Keluarga besar (extended family) adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga
lain yang masih mempunyai hubungan darah (kakek-nenek, paman-bibi). Namun,
dengan berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa individualisme,
pengelompokan tipe keluarga selain kedua keluarga di atas berkembang menjadi:
(Suprajitno, 2004)
3. Keluarga bentukan kembali (dyadic family) adalah keluarga baru yang terbentuk
dari pasangan yang telah cerai atau kehilangan pasangannya.
4. Orang tua tunggal (single parent family) adalah keluarga yang terdiri dari salah
satu orang tua dengan anak-anak akibat perceraian atau ditinggal pasangannya.
5. Ibu dengan anak tanpa perkawinan (the unmarried teenage mother).
6. Orang dewasa (laki-laki atau perempuan) yang tinggal sendiri tanpa pernah
menikah (the single adult living alone). Kecendrungan di Indonesia juga
meningkat dengan dalih tidak mau direpotkan dengan pasangan atau anaknya kelak
jika menikah.
7. Keluarga dengan anak tanpa pernikahan sebelumnya (the nonmarital heterosexual
cohabiting family).
8. Keluarga yang dibentuk oleh pasangan yang berjenis kelamin sama (guy and
lesbian family).
F. Fungsi Keluarga
Friedman (1998) mengidentifikasi lima fungsi dasar keluarga, sebagai berikut:
1. Fungsi afektif (the affective function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk
mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan
dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan
psikososial anggota keluarga.
2. Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi (socialization and social placement
function) adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk
berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan
orang lain di luar rumah.
3. Fungsi reproduksi (the reproductive function) adalah fungsi untuk
mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga.
4. Fungsi ekonomi (the economic function), yaitu keluarga berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan
kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga.
5. Fungsi perawatan/ pemeliharaan kesehatan (the health care function). Keluarga
juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan kesehatan, yaitu
untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau merawat anggota
keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan
mempengaruhi status kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga melaksanakan
pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang
dilaksanakan. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup
menyelesaikan masalah kesehatan (Setyowati, 2008).
Skoring
Krtiteria Skor Bobot Skoring
A. sifat masalah 1 Skor X bobot
- aktual 3 Angka tertinggi skor
- risiko 2
-potensial 1
B. kemampuan masalah di 2 Skor X bobot
ubah Angka tertinggi skor
- mudah 2
- sebagian 1
- tidak di dapat 0
- cukup 2
- rendah 1
Intervensi keperawatan
1 Defisi pengetahuan tentang kehamilan dan melahirkan
Kriteria hasil :
Prilaku seksual
Tindakan
- Identivikasi pemenuhan ibu tentang kehamilan
- Jadwalkan penkes sesuai kesepakatan
- Jelaskan metode persalinan ibu yang diinginkan
- Anjurkan ibu cukup nutrisi
- Kolaborasi untuk mendeteksi usia ibu hamil
2 Disfungsi seksual
Kriteria hasil :
- Kepuasan berhubungan seksual
- Hasrat seksual meningkat
Tindakan
- Identifikasi tingkat pengetahuan masalah seksual
- Berikan saran yang sesuai kebutuhan pasangan dengan bahasa
yang mudah dipahami
- Informasikan pentingnya memodifikasi pada hubungan seksual
- Kolaborasi dengan spesialis seksologi
3 Kesiapan peningkatan menjadi orang tua
Kriteria :
- Adaptasi keluarga
- Adaptasi persalinan
Tindakan
- Identifikasi tentang kesiapan perawatan bayi
- Motifikasi orang tua untuk berbicara dengan bayi
- Jelaskan kebutuhan nutrisi bayi
- Anjurkan ketrampilan merawat bayi
Friedman. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga, Riset, Teori dan Praktek. Jakarta :
EGC.