Anda di halaman 1dari 4

NAMA : HASNIATY MATARRU

NIM : A014212013
MANAJEMEN PERPAJAKAN
Overview PPh Badan

1. Pengertian dari Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan)


Pada Pasal 1 dalam Undang-undang Pajak Penghasilan (UU PPh), Pajak Penghasilan
merupakan Pajak yang dikenakan terhadap subjek pajak atau atas penghasilan yang
diterima atau diperoleh dalam satu tahun pajak. Sehingga, Pajak Penghasilan Badan (PPh
Badan) merupakan pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh
oleh suatu badan usaha seperti yang dimaksud dalam UU KUP.

2. Subjek Pajak Penghasilan Badan


a. Wajib Pajak Badan dalam negeri, yaitu badan usaha yang didirikan atau
berkedudukan di Indonesia.
b. Wajib Pajak Badan luar negeri, yaitu badan usaha yang tidak didirikan atau tidak
berkedudukan di Indonesia. Namun badan tersebut menjalankan usaha atau
melakukan kegiatan melalui BUT di Indonesia, dan/atau badan yang tidak didirikan
dan tidak berkedudukan di Indonesia yang menerima penghasilan dari Indonesia
tidak dari menjalankan usaha melalui BUT di Indonesia.

3. Objek Pajak Penghasilan Badan


Yang menjadi objek PPh Badan adalah penghasilan. Penghasilan yang dimaksud adalah
setiap tambahan kemampuan ekonomis yang telah diterima atau diperoleh Wajib Pajak
Badan baik yang berasal dari Indonesia maupun dari luar Indonesia. Penghasilan tersebut
dapat digunakan untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak Badan yang
bersangkutan, dengan nama dan dalam bentuk apapun.
Objek PPh Badan adalah penghasilan yang diterima atau diperoleh badan. Penghasilan
sebagai objek PPh dalam Pasal 4 Ayat (1) Undang-Undang PPh diantaranya:
1. Hadiah dari kegiatan dan penghargaan
2. Laba usaha
3. Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta (selain tanah dan
bangunan)
4. Penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya
5. Bunga, termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian utang
6. Dividen
7. Royalti atau imbalan atas penggunaan hak
8. Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta
9. Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan jumlah tertentu yang
ditetapkan
10. Peraturan Pemerintah
11. Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing
12. Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva tetap
13. Iuran yang diterima perkumpulan dari anggotanya yang terdiri dari Wajib Pajak yang
menjalankan usaha atau pekerjaan bebas
14. Penghasilan dari usaha berbasis Syariah
15. Surplus Bank Indonesia

4. Tarif PPh Badan


UU No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan Pasal 17 ayat (1) bagian b menyatakan
bahwa tarif pajak yang dikenakan secara umum kepada WP Badan adalah sebesar 28%
sejak 2009.Kemudian tarif PPh Badan turun menjadi 25%. Tarif ini mulai diberlakukan
untuk tahun pajak 2010.
Melalui Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang (Perppu) No. 1/2020, tarif PPh Badan terbaru diturunkan.
Tarif PPh Badan terbaru sesuai Pasal 2 PP No. 30/2020 yang sudah ditetapkan menjadi UU
No. 2 Tahun 2020 tersebut adalah:
Tarif PPh Badan terbaru WP Badan dalam negeri dan berbentuk Badan Usaha Tetap
(BUT):
 22% berlaku pada 2020 dan 2021
 20% berlaku pada 2022
Sedangkan khusus untuk WP Badan berbentuk Perseroan Terbuka (Tbk), akan
mendapatkan tarif PPh Badan terbaru 3% lebih rendah dari penurunan PPh Badan secara
umum tersebut.
Syarat Perusahaan Terbuka atau Perusahaan Tbk dapat tarif 3% lebih rendah dari PPh
Badan secara umum tersebut adalah:
 Wajib Pajak Dalam Negeri
 Berbentuk Perseroan Tbk
 Jumlah keseluruhan saham yang disetor diperdagangkan pada bursa efek di Indonesia
paling sedikit 40%
 Memenuhi persyaratan tertentu yang diatur dalam keterntuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.

5. Aturan PPh Badan Terbaru dalam UU HPP


Seperti diketahui, pemerintah dan DPR telah menyepakati Rancangan Undang-Undang
Harmonisasi Peraturan Perpajakan (RUU HPP) dan disahkan pada 7 Oktober 2021.
Setelah RUU HPP ini sisahkan menjadi, berikutnya dalam kurun waktu 30 hari setelah
DPR mengesahkan RUU HPP menjadi undang-undang, Presiden Joko Widodo (Jokowi)
akan menandatanganinya dan diundangkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia (Kemenkum-HAM).
Dalam UU HPP ini, tarif PPh Badan berubah menjadi 22% mulai Tahun Pajak 2022.
Artinya, tarif PPh Badan terbaru ini lebih tinggi 2% dibanding tarif PPh Badan versi
peraturan sebelumnya pada UU No. 2/2020 tersebut yang sebesar 20%.
Jadi, pemerintah membatalkan penurunan tarif PPh Badan dari rencana semula hanya
sebesar 20% pada 2022.

6. Menghitung PPh yang Masih Harus Dibayar


Apabila PPh Terutang dihitung dari tarif dikali PKP, maka PPh yang masih harus dibayar
adalah jumlah pajak terutang dikurangi kredit pajak.Kredit pajak adalah pajak-pajak yang

sebelumnya telah disetorkan atau yang telah dipotong/dipungut oleh pihak ketiga.
DAFTAR PUSTAKA

https://klikpajak.id/blog/berapa-tarif-pajak-penghasilan-badan/#:~:text=UU%20No.
%2036%20Tahun%202008,PPh%20Badan%20turun%20menjadi%2025%25.
https://konsultanku.co.id/blog/panduan-lengkap-pajak-penghasilan-pph-badan
https://klikpajak.id/blog/pajak-penghasilan-badan-jenis-tarif-hitung-dan-lapor-
pajak/
https://pajak.go.id/id/subjek-pajak-pph-badan

Anda mungkin juga menyukai