TINJAUAN PUSTAKA
Ca Tiroid
Ketidakmampuan
memenuhi ADLs Cardiac outut menurun Obstruksi jalan nafas
Defisit Perawatan
Penurunan aliran darah Ketidakefektifan
Diri
skemik bersihan jalan nafas
Risiko penurunan
curah jantung
6. Klasifikasi
Klasifikasi ca tiroid menurut WHO :
a) Carsinoma Papilar
Merupakan tipe ca tiroid yang sering ditemukan, banyak pada wanita
atau kelompok usia diatas 40 tahun. Ca papilar merupakan tumor yang
perkembangannya lambat dan dapat muncul bertahun-tahun sebelum
menyebar ke daerah limpa. Ketika tumor terlokalisir di kelenjar tiroid,
prognosisnya baik apabila dilakukan tindakan tiroidektomi parsial atau
total.
b) Carsinoma Folikuler
Terdapat kira-kira 25% dari seluruh ca tiroid yang ada, terutama
mengenai kelompok usia 50 tahun menyerang pembuluh darah yang
kemudian menyebar ke tulang dan jaringan paru. Jarang menyebar ke
daerah nodes limpa tapi dapat melekat/menempel di trakea, otot, leher,
pembuluh darah besar dan kulit, yang kemudian menyebabkan dispnea
serta disfagia. Bila tumor mengenai “The Recurrent Laringeal Nerves”,
suara klien menjadi serak. Prognosisnya baik bila metastasenya masih
sedikit pada saat diagnosa ditetapkan.
c) Carsinoma Medular
Timbul di jaringan tiroid parafolikular, banyaknya 5-10% dari seluruh
ca tiroid dan umumnya mengenai orang yang berusia diatas 50 tahun.
Penyebarannya melewati nodes limpa dan menyerang struktur di
sekelilingnya. Tumor ini sering terjadi dan merupakan bagian dari
Multiple Endocrine Neoplasia (MEN) Tipe ii yang juga bagian dari
penyakit endokrin, dimana terdapat sekresi yang berlebihan dari
kalsitonin, ACTH, prostaglandin dan serotonin.
d) Carsinoma Anaplastik
Merupakan tumor yang berkembang dengan cepat dan luar biasa
agresif. Kanker jenis ini secara langsung menyerang strukstur yang
berdekatan, yang menimbulkan gejala seperti :
1) Stridor (suara serak/parau, suara nafas terdengar nyaring)
2) Suara serak
3) Disfagia
Prognosisnya jelek dan hampir sebagian besar klien meninggal kira-kira
1 tahun setelah diagnosa ditetapkan. Klien dengan diagnosa carsinoma
anaplastik dapat diobati dengan pembedahan paliatif, radiasi dan
kemotrapi.
7. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
a) Human thyroglobulin, suatu petanda tumor (tumor marker) untuk
keganasan tiroid, jenis yang berdiferensiasi baik, terutama untuk follo
up.
b) Pemeriksaan kadar FT4 dan TSHS untuk menilai fungsi tiroid
c) Kadar calcitonin hanya untuk pasien yang dicurigai carsinoma meduler
2) Pemeriksaan radiologis
a) Dilakukan pemeriksaan foto paru posteroanterior, untuk menilai ada
tidaknya metastasis. Foto polos leher antero-posterior dan lateral
dengan mode soft tissue technique dengan posisi leher hiperekstensi,
bila tumornya besar, untuk melihat ada tidaknya mikrokalsifikasi
b) Esofagogram dilakukan bila secara klinis terdapat tanda-tanda adanya
infiltrasi ke esefagus
c) Pembuatan foto tulang dilakukan bila ada tanda-tanda metastasis ke
tulang yang bersangkutan
3) Pemeriksaan ultrasonografi
Diperlukan untuk mendeteksi nodule yang kecil atau nodule di
posteriuor yang secraa klinis belum dapat di palpasi. Disamping itu dapat
dipakai untuk membedakan nodul yang padat dan kistik serta dapat
dimanfaatkan untuk penuntun dalam tindakan biopsi aspirasi jarum halus.
4) Pemeriksaan sidik tiroid
Bila nodul menangkap yodium lebih sedikit dari jaringan tiroid yang
normal disebut nodul dingin (cold nodule), bila sama afinitasnya maka
disebut nodul hangat (warm nodule) dan bila anfinitasnya lebih maka
disebut nodul panas (hot nodule)
5) Pemeriksaan sitologi melalui biopsi aspirasi jarum halus (BAJAH)
Ketetapan pemeriksaan sitologi untuk ca tiroid anaplastik, medulare dan
papilare hampir mendekati 100% tetapi untuk jenis folikuler hampir tidak
dapat dipakai karena gambaran sitologi untuk aasenomatous goiter,
adenoma folikuler dan adeno karsinoma folikuler adalah sama, tergantung
dari gambaran invasi ke kapsil dan vaskuler yang hanya dapat dilihat dari
gambaran histopatologi.
6) Pemeriksaan histopatologi
Merupakan pemeriksaan diagnostik utama jaringan diperiksa setelah
dilakukan tindakan lobektomi atau isthmolobektomi. Secara klinis, nodul
tiroid dicurigai ganas apabila :
a) Usia dibawah 20 tahun atau diatas 50 tahun
b) Riwayat radiasi daerah leher sewaktu kanak-kanak
c) Disfagia, sesak nafas, perubahan suara
d) Nodul soliter, pertumbuhan cepat, konsistensi keras
e) Ada pembesaran kelenjar getah bening leher
f) Ada tanda-tanda metastasis jauh
8. Penatalaksanaan Medis
1) Therapi radiasi (chemotherapi)
2) Operasi (tiroidectomi partial) maupun seluruhnya (tiroidectomi total)
Peran perawat adalah dalam penatalaksanaan pre-operatif, intra operatif
dan post operatif
1) Penatalaksanaan Pre Operatif yang perlu dipersiapkan adalah :
a) Inform Concern (surat persetujuan operasi) yang telah ditanda tangani
oleh penderita atau penanggung jawab penderita
b) Keadaan umum meliputi semua sistem tubuh terutama sistem
respiratory dan cardiovaskuler
c) Hasil pemeriksaan / data penunjang serta hasil biopsy jaringan jika ada
d) Persiapan mental dengan suport mental dan pendidikan kesehatan
tentang jalannya operasi oleh perawat dan suport mental oleh
rohaniawan
e) Konsul anastesi untuk kesiapan pembiusan
f) Sampaikan hal-hal yang mungkin terjadi nanti setelah dilakukan
tindakan pembedahan terutama jika dilakukan tiroidectomi total
berhubungan dnegan minum suplemen hormone tiroid seumur hidup
2) Penatalaksanaan Intra Operatif
Peran perawat hanya membantu kelancaran jalannya operasi karena
tanggung jawab sepenuhnya dipegang oleh Dokter operator dan Dokter
anastesi.
3) Penatalaksanaan Post Operatif (di ruang sadar)
a) Observasi tanda-tanda vital pasien (GCS) dan jaga tetap stabil
b) Observasi adanya perdarahan serta komplikasi post operasi
c) Dekatkan peralatan Emergency Kit atau paling tidak mudah dijangkau
apabila sewaktu-waktu dibutuhkan atau terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan
d) Sesegera mungkin beri tahu penderita jika operasi telah selesai
dilakukan setelah penderita sadar dari pembiusan untuk lebih
menenangkan pasien
e) Lakukan perawatan lanjutan setelah pasien pindah keruang perawatan
umum
9. Asuhan Keperawatan
1) Pengkajian perawatan ca tiroid
a) Riwayat kesehatan klien dan keluarga
Sejak kapan klien menderita penyakit tersebut dan apakah ada anggota
keluarga yang menderita penyakit yang sama
b) Kebiasaan hidup sehari-hari seperti pola makan, pola tidur (klien
menghabiskan banyak waktu untuk tidur), pola aktivitas
c) Tempat tinggal klien sekarang pada waktu balita
d) Keluhan utama klien, mencakup gangguan pada berbagai sistem tubuh:
1) Sistem pulmonary
2) Sistem pencernaan
3) Sistem kardiovaskuler
4) Sistem musculoskeletal
5) Sistem neurologik dan emosi/psikologis
6) Sistem reproduksi
7) Meabolik
e) Pemeriksaan fisik mencakup :
1) Penampilan secara umum, amati wajah klien terhadap adanya
edema disekitar leher, adanya nodule yang membesar disekitar
leher
2) Perbesaran jantung, distritmia dan hipotensi, nadi turun, kelemahan
fisik
3) Parastesia dan reflek tendon menurun
4) Suara parau dan kadang sampai tak dapat mengeluarkan suara
5) Bila nodule besar dapat menyebabkan sesak nafas
f) Pengkajian psikososial
1) Klien sangat sulit membina hubungan sosial dengan
lingkungannya, mengurung diri/ bahkan mania
2) Keluarga mengeluh klien sangat malas beraktivitas, dan ingin tidur
sepanjang hari
3) Kajilah bagaimana konsep diri klien mencakup kelima komponen
konsep diri
g) Pengkajian yang lain menyangkut terjadinya hipotiroidime atau
hipertiroidisme
2) Diagnosa Keperawatan
a) Bersihan jalan nafas berhubungan dengan obstruksi trachea akibat
desakan massa tumor
b) Nyeri berhubungan dnegan adanya desakan / pembengkakan oleh
nodule tumor
c) Kerusakan komunikasi verbal berhubungan dengan cedera pita suara
d) Gangguan kenyamanan berhubungan dengan kesulitan menelan
e) Ansietas berhubungan dengan perubahan kesehatan
f) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan
menelan
g) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan luka insisi sekunder akibat
operasi ca tiroid
h) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang
penyakit