Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

MK. Pembelajaran Matematika


SD
PRODI S1 PGSD – FIP

Skor Nilai:

MAKALAH PEMBELAJARAN MATEMATIKA SD


“Pembelajaran Bangun Datar”

DISUSUN OEH :
KELOMPOK 8 :
1. DESI LISTARI (1202411021)
2. ELNA TRIYANI BR TARIGAN (1202411019)
3. DINDA LESTARI (1201111058)

DOSEN PENGAMPU : Elvi Mailani, S.Si., M.Pd.


MATA KULIAH : Pembelajaran Matematika SD

PGSD Reguler B 2020

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
APRIL 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan Rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah
dengan judul “Pembelajaran Bangun Datar” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Pembelajaran Matematika SD. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan penulis.
Dalam penulisan makalah ini penulis juga tak lupa untuk mengucapkan terima
kasih kepada Ibu Elvi Mailani, S.Si., M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Pembelajaran
Matematika SD yang telah memberikan bantuan dan bimbingan untuk menyelesaikan
makalah ini, Sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan baru kepada penulis
selama penyusunan makalah ini.
Penulis memhami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Medan, April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................. 3

A. Pengertian Bangun Datar ................................................................................................... 3

B. Sifat-Sifat Bangun Datar .................................................................................................... 3

C. Keliling Bangun Datar ..................................................................................................... 10

D. Luas Bangun Datar .......................................................................................................... 12

E. Permasalahan yang Berkaitan Dengan Keliling dan Luas BangunDatar ........................... 16

BAB III PENUTUP.................................................................................................................... 19

A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 19

B. Saran ............................................................................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 21

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Geometri datar, merupakan studi tentang titik, garis, sudut, dan bangun-bangun
geometri yang terletak pada sebuah bidang datar. Berbagai mekanisme peralatan dalam
kehidupan nyata banyak diciptakan berdasarkan prinsip-prinsip geometri datar. Tidak
dipungkiri, geometri berperan besar dalam membantu manusia memecahkan masalah
yang dihadapi.
Bangun datar dalam pembahasan geometri adalah materi yang sangat luas dan
memiliki banyak macam dan jenis. Materi bangun datar ini merupakan materi dasar
yang sangat dibutuhkan dalam menanamkan dan membangun konsep geometri yang
lebih mendalam, khususnya dalam mempelajari bangun ruang sisi datar pada tingkatan-
tingkatn selanjutnya.
Salah satu materi yang memerlukan pemahamaan konsep adalah Bangun datar.
Bangun datar dalam pembahasan geometri adalah materi yang sangat luas dan
memiliki banyak macam dan jenis. Materi bangun datar ini merupakan materi dasar
yang sangat dibutuhkan dalam menanamkan dan membangun konsep geometri yang
lebih mendalam, khususnya dalam mempelajari bangun ruang sisi datar pada tingkatan-
tingkatan selanjutnya.
Pada materi ini, siswa sulit mengingat rumus luas bangun datar lainnya bahkan sulit
menghitung luas daerah tertentu yang merupakan gabungan dari beberapa bangun
datar. Hal ini mungkin disebabkan karena kurangnya pengetahuan guru tentang cara
mendapatkan rumus tersebut. Tentu saja berdampak negatif pada pembelajaran di
kelas, di mana siswa hanya diberikan rumus untuk dihafal tanpa tahu bagaimana cara
mendapatkan rumus tersebut. Oleh karena itu pembahasan pada makalah ini adalah
mengenai ”Bangun Datar” terutama pada aspek sifat bangun datar serta rumus luas dan
keliling berbagai bangun datar.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian bangun datar ?
2. Bagaimana sifat-sifat bangun datar ?
3. Apa rumus keliling bangun datar ?
4. Apa rumus luas bangun datar ?
5. Bagaimana permasalahan yang berkaitan dengan keliling dan luas bangun datar ?
1
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan materi diskusi pada makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian bangun datar.
2. Mengetahui bagaimana sifat-sifat bangun datar.
3. Mengetahui rumus keliling bangun datar
4. Mengetahui rumus luas bangun datar
5. Mengetahui bagaimana permasalahan yang berkaitan dengan keliling dan luas
bangun datar.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bangun Datar
Bangun datar adalah bangun dua demensi yang hanya memiliki panjang dan
lebar, yang dibatasi oleh garis lurus atau lengkung. Bangun-bangun geometri baik
dalam kelompok bangun datar maupun bangun ruang merupakan sebuah konsep
abstrak. Artinya bangun-bangun tersebut bukan merupakan sebuah benda konkret
yang dapat dilihat maupun dipegang. Demikian pula dengan konsep bangun
geometri, bangun-bangun tersebut merupakan suatu sifat, sedangkan yang konkret,
yang biasa dilihat maupun dipegang, adalah benda-benda yang memiliki sifat
bangun geometri. Misalnya persegi panjang, konsep persegi panjang merupakan
sebuah konsep abstrak yang diidentifikasikan melalui sebuah karakteristik.
Bangun datar adalah bagian dari bidang datar yang dibatasi oleh garis-garis
lurus atau lengkung. Bangun datar dapat didefinisikan sebagai bangun yang rata
yang mempunyai dua demensi yaitu panjang dan lebar, tetapi tidak mempunyai
tinggi atau tebal.

B. Sifat-Sifat Bangun Datar


Perhatikanlah gambar-gamabr berikut!

b c
a

d e f

Gambar 1. Jenis-Jenis Bangun Datar

3
Gambar di atas merupakan beberapa bentuk bangun datar yang sering
dipelajari di Sekolah Dasar dan sesuai dengan kompetensi yang harapkan
bagi siswa Sekolah Dasar. Bangun datar tersebut memiliki sifatnya masing-
masing, diantaranya:
a. Bangun Datar Lingkaran
Sesuai dengan gambar 1, gambar a adalah bentuk dari bangun datar
lingkaran. Anda akan menemukan banyak contoh bangun datar berbentuk
mirip lingkaran dalam kehidupan sehari-hari.
Tahukah kamu?
Sumatera Utara merupakan provinsi yang memiliki beragam jenis
alat musik, salah satunya adalah aramba. Aramba merupakan alat musik
tradisional dari Nias, Sumatera Utara.

Sumber: diction.id

Jika dilihat sekilas, alat musik yang satu ini sekilas mirip gong.
Alat musik tradisional dari Nias ini dimainkan oleh satu orang dan biasa
dimainkan untuk mengiringi berbagai pertunjukkan tari atau
pertunjukkan seni tradisional. jika ditilik dari sejarah alat musik Aramba,
konon Aramba merupakan alat musik hasil pertukaran atau barter dari
Jawa, tidak heran jika alat musik ini memiliki bentuk yang mirip dengan
gong.

4
Bagian atas aramba bentuknya sama seperti salah satu bentuk
bangun dataar yaitu lingkaran. Lingkaran merupakan bentuk kurva
sederhana tertutup yang lain selain segi banyak. Lingkaran adalah
himpunan titik-titik pada suatu bidang yang berjarak sama dari suatu titik
tertentu. Titik tertentu tersebut dinamakan pusat lingkaran. Segmen garis
yang menghubungkan pusat dengan suatu titik pada lingkaran disebut jari-
jari lingkaran, sementara dua kali jari-jari lingkaran disebut diameter.

d
r

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan sifat-sifat lingkaran


adalah:
a) Memiliki jumlah sudut 180 derajat.
b) Memiliki diameter yang membagi lingkaran menjadi 2 sisi seimbang.

c) Memiliki jari-jari yang menghubungkan titik pusat dengan titik


busur lingkaran.
d) Diameternya konstan.

b. Bangun Datar Segi Empat


Berdasarkan gambar 1, gambar b, c, e, f termasuk bangun datar segi
empat. Bangun datar segi empat mempunyai empat sisi yang membentuk
empat sudut. Segi empat merupakan salah satu bangun datar yang
memiliki cukup banyak bentuk. Untuk membedakan bentuk-bentuknya
dapat dilihat dari sifat-sifat yang mungkin terdapat pada segi empat,
seperti:
1) Sisi-sisi yang berhadapan sejajar atau tidak.
2) Sudut-sudutnya merupakan sudut siku-siku atau tidak.
3) Sisi-sisinya mempunyai panjang sama atau tidak.

5
Berikut adalah tabel perbedaan bentuk-bentuk bangun datar segi empat:

NAMA
BANGUN SIFAT
NO. BENTUK
DATAR
SEGI
EMPAT
1. Persegi a. Mempunyaisisi-
sisi yang
berhadapansejajar.
b. Keempat
sudutnya siku-
siku.
c. Keempat
sisinya sama
panjang

2. Jajar Genjang Mempunyai sisi-sisi


yang
berhadapan sejajar dan
sama panjang.

3. Layang- Mempunyai keduasisi


Layang yang
berdekatan sama
panjang.

6
4. Trapesium Mempunyai satu pasang
sisi yang sejajar.

Sama halnya dengan lingkaran, bangun datar segi empat juga


banyak ditemtukan dalam kehidupan sehari-hari. Anda dapat menerapkan
metode pembelajaran kontekstual dalam mengajarkan materi bangun datar
segi empat khususnya persegi, karena benda-benda berbentuk persegi
banyak dijumpai di ruangan kelas, seperti jedela, pintu, papan tulis,
bingkai, buku, dan sebagainya. Anda dapat menggunakan benda-benda
tersebut menjadi media pembelajaran.

c. Bangun Datar Segitiga


Segitiga merupakann bangun datar segi banyak yang cukup sering kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Namun sebelum mempelajarinya
lebih jauh, di samping bermacam bentuk bangun datar segi banyak,
terdapat pula bangun datar yang bukan segi banyak. Disebut bukan

7
segibanyak karena yang membentuk tidak semata-mata terdiri atas segmen
garis saja, melainkan juga dibentuk oleh kurva. Seperti gambar berikut:

Segmen Garis

Kurva

Selain gambar di atas, berikut adalah beberapa contoh bukan segi banyak:

Sementara, segitia yang termasuk bangun datar segi banyak mempunyai


tiga sisi dan dapat dibedakan menurut sifat-sifat dari sisi-sisi atau sudut-sudut
yang membentuknya. Berikut adalah macam-macam bentuk bangun datar
segitiga:

NAMA BANGUN SIFAT


NO. BENTUK
DATAR SEGI
TIGA
1. Segitiga sama kaki Mempunyai dua atau tiga sisi
yangsama panjang

2. Segitiga tidak Mempunyai tiga sisi

8
samakaki dengan panjang
yang berbeda

3. Segitiga siku-siku Mempunyai sudut siku-siku

4. Segitiga sama sisi Mempunyai tiga sisi yang


sama panjang

Bentuk segitia cukup banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-


hari. Misalnya,bentuk segitiga pada bagian atap rumah adat bolon. Rumah
Bolon merupakan rumah adat suku Batak, Sumatera Utara. Tidak hanya
sebagai hunian, rumah adat tersebut juga banyak dicari khususnya bagi
wisatawan luar pulau Sumatera.

Sumber: Polarumah.com

Rumah yang juga disebut sebagai rumah Gorga ini memiliki sejarah
dan filosofi tersendiri bagi Suku Batak. Bagian yang paling menarik dari

9
rumah adat Bolon yaitu adanya ukiran yang berbentuk sangat unik. Ukiran
atau ornamen tersebut biasa disebut dengan Gorga. Selain itu, Hal unik lain
dari rumah Bolon ini yaitu bagian atapnya yang lancip. Secara tidak
langsung, bagian atapnya memiliki bentuk seperti segitiga. Anda dapat
menyediakan foto rumah adat bolon ataupun berkunnjung langsung ke sana.
Cara lain untuk mengajarkan materi bangun datar segitia kepada siswa
adalah menggunakan benda-benda konkret seperti penggaris berbentuk
segitiga, kue lupis, dan sebagainya.

C. Keliling Bangun Datar


Bangun datar termasuk dalam bangun dua dimensi yang memiliki
keliling dan luas. Keliling adalah jumlah sisi-sisi pada bangun dua dimensi.
Sebelumnya Anda sudah mempelajari beberapa bentuk bangun datar
termasuk persegi, segitiga, trapesium, jajar genjang, layang-layang, dan
lingkaran. Masing-masing bentuk tersebut memiliki rumus keliling yang
berbeda sesuai dengan bentuk bangunnya, seperti:
1) Persegi dan persegi panjang

Keliling persegi = 4 × S

Keliling persegi panjang = 2 (P + L)


2) Segitiga

10
Keliling segitiga = (a + b + c); (a, b, c adalah 3 sisi segitiga)

3) Trapesium

Keliling trapesium = AB + BC + CD + AD (ABCD adalah sumbu dari


trapesium)
4) Jajar genjang

Keliling jajar genjang = 2 (jumlah sisi yang berdekatan)


5) Layang-layang

Keliling layang-layang = AB + BC + CD + DA

11
6) Lingkaran

Keliling lingkaran = 2πr atau = πd. Di mana, π = 3,14 atau π = 22/7, r


adalah jari-jari lingkaran dan d adalah diameter lingkaran

D. Luas Bangun Datar


Luas bangun datar adalah banyaknya persegi dengan sisi satu satuan
panjang yang menutupi seluruh bangun datar tersebut. Sebagai pengantar
untuk memahami konsep “luas”, perhatikan gambar berikut:

Satuan luas :
Persegi

Daerah yang Hasil


diukur luasnya

12
Berdasarkan gambar di atas, bangun datar persegi ditutup dengan 8
gambar bangun datar lain yang lebih kecil sebagai satuan luas. Meskipun
hasil tersebut belum menunjukkan luas secara tepat tetapi cukup untuk
mengantarkan siswa menuju pengertian luas yang sebenarnya. Secara
spesifik, berikut adalah rumus luas dari beberapa bangun datar:
1) Persegi Panjang

Persegi Panjang Persegi Hasil


Satuan

13
Dari gambar di atas, diketahui panjangnya 8 satuan dan lebarnya 4
satuan. Jika dihitung hasil kali dari 8 dan 4 adalah 32 yang berarti
senilai dengan luas persegi panjang yang telah dihitung secara
langsung dengan rumus: L = p x l, dimana p adalah panjang dan l
adalah lebar.

2) Jajar genjang

Berdasarkan gambar di atas, dapat dipahami bahwa ketika bagian


ujung kanan dan kiri jajar genjang di lipat maka akan membentuk
persegi panjang. Oleh karena itu, luas jajargenjang= luas persegu
panjang = a x t, dimana a adalah alas dan t adalah tinggi.

3) Trapesium

Dari gambar di atas, disimpulkan bahwa dua trapesium jika


digabungkan akan membentuk jajar genjang. Oleh sebab itu, Luas
trapesium = ½ x luas jajargenjang = ½ x ((a+b) x t), dimana a
adalah alas dan t adalah tinggi.
14
4) Layang- Layang

Perhatikan bahwa layang-layang dapat dibagi menjadi dua buah


segitiga yang bentuk dan ukurannya sama. Karena bentuk dan
ukurannya sama, jelas bahwa Luas segitiga A = Luas segitiga B.
Dengan demikian, maka:
Luas layang-layang = Luas segitiga A + Luas segitiga B
= 2 x Luas segitiga
= 2 x ½ (a x t)

5) Lingkaran

Berdasarkan gambar di atas, dipahami bahwa jika sebuah


lingkaran dibagi menjadi beberapa bagian sama rata, kemudian

15
masing-masing bagian disatukan secara horizontal maka akan
membentuk jajar genjang. Oleh karena itu,
Luas lingkaran = Luas jajar genjang
=axt (dimana, a = π r dan t = r)
=πrxr

= π r2

E. Permasalahan yang Berkaitan Dengan Keliling dan Luas BangunDatar


Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak lepas dari benda-benda yang
bentuknya menyerupai bangun-bangun datar. Beberapa hal yang dapat
dihitung nilainya dari bangun datar adalah luas dan keliling bangun datar.
Perhatikan teks dan soal berikut!
Pada akhir pekan, Susi dan keluarganya mengunjungi Nias untuk melihat
pertunjukkan lompat batu. Lompat Batu di Nias jadi atraksi menarik. Tradisi
lompat batu sering diadakan di Desa Adat Bawomataluo. Desa yang berdiri
sekitar tahun 1830-an ini berada diketinggian 270 mdpl, merupakan wilayah
tertinggi di Nias Selatan. Konon, tingginya wilayah ini melambangkan
kekuasaan dan kekuataan kerajaan pada masa lampau.

Sumber: CNN Indonesia

16
Jika dilihat secara keseluruhan bentuk batu yang dilompati mirip
dengan bentukbangun datar trapesium seperti berikut:

Jika, pada trapesium di atas, diketahui AB=22 cm, CD=10 cm, DE


= 8 cm. Hitunglah :
a. Keliling ABCD
b. Luas ABCD
Pembahasan:
Dari gambar tersebut,
dapat dicari : AD2 = AE2 +
DE2
AD2 = 62 + 82
AD2 = 100
AD = √100 = 10 cm
Karena BC = AD, maka BC = 10 cm

a. Untuk Keliling
Trapesium ABCD
Keliling = AB + BC +
CD + AD Keliling = 22
+ 10 + 10 + 10 Keliling =
52 cm

b. Untuk Luas Trapesium


ABCD Luas = ½ x (jumlah
sisi sejajar) x t Luas = ½ x
(22 + 10) x 8
17
Luas = ½ x 32
x 8Luas = 128
cm2

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Bangun datar adalah bangun dua demensi yang hanya memiliki panjang dan
lebar, yang dibatasi oleh garis lurus atau lengkung. Beberapa bentuk
bangun datar yang sering dipelajari di Sekolah Dasar yaitu Bangun Datar
Lingkaran, Bangun Datar Segi Empat, dan Bangun Datar Segitiga. Macam-
macam dan sifat bangun datar yaitu :
a. Persegi
1) Sifat dari persegi yaitu: mempunyai 4 sisi dan 4 titik sudut,keempat
sisinya sama panjang
2) Rumus luas dan keliling
Luas = s x s
Keliling= 4 x sisi
b. Persegi panjang
1) Sifat dari persegi panjang yaitu: mempunyai 4 sisi dan 4 titik
sudut,mempunyai 2 sisi yang sejajar
2) Rumus luas dan keliling
Luas = panjang x lebar
Keliling = panjang + lebar + panjang + lebar
c. Segitiga
1) Sifat dari segitiga yaitu mempunyai 3 titik sudut dan 3 sisi
2) Rumus luas dan keliling
1
Luas = 2 x a x t

Keliling = AB + AC + BC
d. Trepesium
1) Sifat dari trapesium yaitu: Mempunyai 4 sisi dan 4 titik
sudut,Mempunyai sepanjang sisi yang sejajar
2) Rumus luas dan keliling
𝑎+𝑏
Luas = x t , Keliling = AB + BC + CD + AD
2

e. Jajargenjang

19
1) Sifat dari jajargenjang yaitu: mempunyai 4 sisi dan 4 titik sudut,
keempat sudutnya tidak siku-siku, dan mempunyai 2 pasang sisi
yang sejajar.
2) Rumus luas dan keliling
Luas = alas x tinggi
Keliling = 2 (p + l)
f. Layang-layang
Keliling layang-layang = AB + BC + CD + DA
Luas layang-layang = 2 x ½ (a x t)
g. Lingkaran
Luas = 𝜋𝑟 2
Keliling = 2 π r

B. Saran

Hendaknya kita dapat mengetahui tentang konsep dasar bangun datar


terutama bagaimana suatu rumus tersebut dapat kita ketahui darimana
asalnya. Sehingga dengan begitu sebagai calon pendidik dapat memberikan
pengetahuan dasar bangun datar bagi peserta didik agar di tingkatan
selanjutnya tidak menemukan suatu kesalahan konsep.

20
DAFTAR PUSTAKA

Mailani , E. (2021) . Bu Dosen Elvi Mailani . Pembelajaran Matematika SD .


Saloom Studio . Tersedia dari Playstore dabase
http://digilib.uinsby.ac.id/491/5/Bab%202.pdf

21

Anda mungkin juga menyukai