Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

INOVASI PEMBELAJARAN PAI BERBASIS KURIKULUM 2013


& KURIKULUM MBKM

Guna Memenuhi tugas mata kuliah


Orientasi Baru Inovasi Belajar PAI
Dosen pengampun : Muhammad Insan Jauhari, M.Pd

Disusun oleh :
Misdila Susiana (2011061)
Susi Susanti (2011035)
Suzianti (2011047)

FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA BELITUNG
TAHUN AJARAN 2021-2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 3
A. LATAR BELAKANG .................................................................................................... 3
B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................................ 4
C. TUJUAN PENULISAN.................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 5
A. KONSEP DASAR KURIKULUM 2013 & KURIKULUM MBKM ................................ 5
1. Konsep Kurikulum 2013 ............................................................................................ 6
2. Konsep Kurikulum MBKM ....................................................................................... 7
B. PRINSIP INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 &
KURIKULUM MBKM .................................................................................................. 8
1. Prinsip Kurikulum 2013 ............................................................................................. 9
2. Prinsip Kurikulum MBKM ........................................................................................ 10
C. MODEL INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013 &
KURIKULUM MBKM .................................................................................................. 12
BAB III PENUTUP ................................................................................................................... 14
A. KESIMPULAN .............................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Inovasi berarti perubahan sistem dari yang kurang baik, sudah ada menjadi sistem yang
lebih baik. Sedangkan pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang untuk
membelajarkan siswa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Jadi inovasi pembelajaran adalah
proses belajar pada siswa yang dirancang , dikembangkan, dan dikelola dengan kreatif dan
menerapkan berbagai macam pendekatan ke arah yang lebih baik untuk menciptakan suasana
dan proses pembelajaran yang kondusif terhadap siswa.Seorang guru perlu melakukan inovasi
dalam pembelajaran. Dengan inovasi pembelajaran, maka pembelajaran akan menjadi lebih
bermakna. Seorang guru harus memiliki kemauan dan kemampuan untuk menciptakan inovasi-
inovasi dalam pembelajaran. Hal itu akan sangat bermanfaat bagi siswa dan bagi guru itu
sendiri. Guru akan menjadi lebih paham dan memiliki wawasan yang luas terhadap metode-
metode pembelajaran yang baru, teknik-teknik mengajar, pendekatan terhadap peserta didik, dan
lain-lain yang pada akhirnya itu semua akan meningkatkan kompetensi guru menjadi guru yang
berkualitas.
Tujuan utama dari inovasi pembelajaran adalah berusaha meningkatkan kemampuan, yakni
kemampuan dari sumber-sumber tenaga, uang, sarana dan prasarana temasuk struktur dan
prosedur organisasi agar semua tujuan yang telah direncanakan dapat dicapai secara optimal.
Sedangkan manfaat diadakannya inovasi diantaranya dapat memperbaiki keadaan sebelumnya
ke arah yang lebih baik, memberikan gambaran pada pihak lain tentang pelaksanaan inovasi
sehingga orang lain dapat mengujicobakan inovasi yang dilaksanakan, mendorong untuk terus
mengembangkan pengetahuan dan wawasan, menumbuhkembangkan semangat dalam
bekerja.Merujuk dari tujuan dan manfaat dari inovasi pembelajaran di atas maka dapat
disimpulkan bahwa seorang guru perlu membuat inovasi pembelajaran untuk memfasilitasi
peserta didik dalam proses pembelajaran agar pembelajaran dapat berhasil atau dapat tercapai
tujuannya.
Salah satu bentuk dari sebuah inovasi adalah perubahan dalam kurikulum,baik itu dari segi
konsep,prinsip,maupun model pembelajaran. Adapun yang akan dibahas dalam tulisan ini
mengenai Kurikulum 2013 Dan Kurikulum Merdeka Belajar- Kampus Merdeka.

3
B. Rumus Masalah
1. Bagaimana konsep dasar kurikulum 2013 dan kurikulum MBKM?
2. Apa saja prinsip inovasi pembelajaran berbasis kurikulum 2013 dan kurikulum MBKM?
3. Bagaimana model inovasi pembelajaran berbasis kurikulum 2013 dan kurikulum
MBKM?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui bagaimana konsep dasar kurikulum 2013 dan kurikulum MBKM
2. Untuk mengetahui apa saja prinsip inovasi pembelajaran berbasis kurikulum 2013 dan
kurikulum MBKM
3. Untuk mengetahui bagaimana model inovasi pembelajaran berbasis kurikulum 2013 dan
kurikulum MBKM

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Kurikulum 2013 Dan Kurikulum MBKM


Kurikulum merupakan suatu hal yang penting karena kurikulum bagian dari program
pendidikan. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas pendidikan dan bukan semata-
mata hanya menghasilkan suatu bahan pelajaran. Kurikulum tidak hanya memperhatikan
perkembangan dan pembangunan masa sekarang tetapi juga mengarahkan perhatian ke masa
depan. Konsep kurikulum meliputi sebagai substansi yang dipandang sebagai rencana
pembelajaran bagi siswa atau seperangkat tujuan yang ingin dicapai sebagai sistem merupakan
bagian dari sistem persekolahan pendidikan dan bahkan masyarakat dan sebagai bidang studi
merupakan kajian para ahli-ahli kurikulum yang bertujuan untuk mengembangkan ilmu
tentang kurikulum dan sistem kurikulum. 1
1. Konsep Dasar Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang baru didunia pendidikan indonesia.
konsep kurikulum 2013 ini memiliki perbedaan yang cukup mendasar dari sebelumnya.
Perubahan kurikulum ini bertujuan untuk memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia
sehingga menjadi lebih efektif.Oleh karena itu,setiap orang yang berkecimpungan didalam
dunia pendidikan wajib memahami konsep kurikulum ini. Kurikulum 2013 dirancang dalam
proses yg cukup lama. Tentunya dengan berbagai pertimbangan dalam rangka
meningkatkan kualitas pendidikan di negara ini. Kurikulum 2013 menawarkan konsep
tersendiri yang relatif berbeda dengan konsep kurikulum sebelumnya. Dimana ada beberapa
domain utama yang menjadi sorotan dalam kurikulum ini diantaranya adalah sikap,
keterampilan,dan juga pengetahuan.
Kehadiran kurikulum 2013 diharapkan mampu melengkapi kekurangan-kekurangan
yang ada pada kurikulum sebelumnya. Kurikulum 2013 disusun dengan mengembangkan
dan memperkuat sikap,pengetahuan,dan keterampilan secara berimbang. Penekanan
pembelajaran diarahkan pada penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dapat
mengembangkan sikap spiritual dan sosial sesuai dengan karakteristik pendidikan agama
islam dan budi pekerti diharapkan akan menumbuhkan budaya keagamaan disekolah.

1
Asep Hery Hernawan, dkk "Pengembangan Kurikulum (Konsep Dasar Kurikulum)". Hlm.10

5
Perubahan kurikulum 2013 merupakan wujud pengembangan dan penyempurnaan dari
kurikulum sebelumnya. Kurikulum KTSP tahun 2006 yang dalam implementasinya
dijumpai beberapa masalah. Perubahan kurikulum 2006 ke kurikulum 2013 menyakut
empat elemen yaitu,standar kompertensi lulusan(SKL),standar isi(SI),standar proses,standar
penilaian. 2
Jadi, Konsep dasar kurikulum 2013 adalah sikap, ketrampilan dan pengetahuan.
Kurikulum 2013 disusun dengan mengembangkan dan memperkuat sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan secara berimbang.

2. Konsep Dasar Kurikulum MBKM


Kampus Merdeka merupakan salah kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nadiem Makarim yang memberikan kebijakan Perguruan Tinggi untuk memberikan hak
belajar selama tiga semester di luar program studi. Kampus merdeka pada dasarnya menjadi
sebuah konsep baru yang membiarkan mahasiswa mendapatkan kemerdekaan belajar di
perguruan tinggi (Leuwol et al., 2020; Muhsin, 2021; Wijayanto, 2021). Konsep ini menjadi
lanjutan dari konsep sebelumnya yaitu Merdeka Belajar. Perencanaan konsep Kampus
Merdeka ini pada dasarnya merupakan inovasi pembelajaran untuk mendapatkan kualitas
pembelajaran yang berkualitas.

Tujuan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka adalah mendorong mahasiswa


menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan sesuai dengan bidang keahliannya, sehingga
siap bersaing dalam dunia global (Baharuddin, 2021; Fatmawati, 2020; Tohir, 2020).
Kebijakan ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang
akan mereka tempuh berdasarkan keinginan sendiri. Kebijakan Merdeka Belajar Kampus
Merdeka di Perguruan Tinggi memberikan hak otonomi kepada Perguruan Tinggi.
Proses pembelajaran dalam Kampus Merdeka merupakan salah satu perwujudan
pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student centered learning) yang sangat
esensial. Pembelajaran dalam Kampus Merdeka memberikan tantangan dan kesempatan
untuk pengembangan inovasi, kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan
mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan

2
Nabilah Nafisah Rahmawati, "Kebijakan Kurikulum 2013 dan Konsep Dasar Kurikulum 2013". 2020

6
pengetahuan melalui kenyataan dan dinamika lapangan seperti persyaratan kemampuan,
permasalahan riil, interaksi sosial, kolaborasi, manajemen diri, tuntutan kinerja, target dan
pencapaiannya. Melalui program Merdeka Belajar yang dirancang dan diimplementasikan
dengan baik, maka hard skill dan soft skills mahasiswa akan terbentuk dengan kuat (Dirjen
Dikti Kemendikbud, 2020).
Dari uraian di atas jelas pergerakan perubahan dan dinamika kemajuan ilmu pengetahuan
(dunia pendidikan ) sangat cepat, dinamis dan inovatif. Terbitnya peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan di atas, perlu ditindaklanjuti oleh seluruh perguruan tinggi
yang merupakan awal dari penerapan kebijakan di atas sehingga mampu memberikan
perubahan signifikan bagi para lulusan perguruan tinggi yang siap bersaing di dunia kerja
baik skala nasional maupun internasional. 3

B. Prinsip Inovasi Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 Dan Kurikulum MBKM

Prinsip adalah sesuatu yang dipegang sebagai panutan yang utama. Menurut Badudu dan
Zein (2001). Menurut Syah Djanilus (1993), prinsip adalah sesuatu yang menjadi dasar dari
pokok berpikir, berpijak dan sebagainya. Suatu kebenaran yang kebenarannya sudah terbukti
dengan sendirinya menurut Dardiri (1996). Jadi prinsip dapat diartikan sebagai sesuatu yang
menjadi dasar dari pokok berpikir, berpijak atau bertindak.

Pembelajaran adalah suatu aktivitas atau proses mengajar dan belajar. Aktivitas ini
merupakan proses dua arah, antara pihak guru dan peserta didik. Dalam UU No.20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta
didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.

Jadi prinsip pembelajaran adalah landasan berpikir, landasan berpijak dengan harapan
tujuan pembelajaran tercapai dan tumbuhnya proses pembelajaran yang dinamis dan terarah.

Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum pada


dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu kurikulum. Dalam

3
Sopiansyah, Deni, et al. "Konsep dan Implementasi Kurikulum MBKM (Merdeka Belajar Kampus
Merdeka)." Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal 4.1 (2022): 34-41.

7
pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip yang telah berkembang dalam
kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu,
dalam implementasi kurikulum di suatu lembaga pendidikan sangat mungkin terjadi
penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan kurikulum yang digunakan di lembaga
pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan
dalam suatu pengembangan kurikulum.

Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengetengahkan prinsip-prinsip


pengembangan kurikulum yang dibagi ke dalam dua kelompok : (1) prinsip-prinsip umum :
relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan efektivitas; (2) prinsip-prinsip khusus : prinsip
berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan,
prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan
pemilihan media dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan
penilaian. 4

1. Prinsip Kurikulum 2013

Terkait dengan pengembangan kurikulum 2013, terdapat sejumlah prinsip-prinsip yang


harus dipenuhi, yaitu:

Pengembangan kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama:


a) Standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan.
b) Standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang
bebas mata pelajaran.
c) Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan peserta didik.
d) Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai.
e) Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi.
f) Keselarasan tuntutan kompetensi lulusan,isi,proses pembelajaran, dan penilaian. 5

4
https://educhannel.id/blog/artikel/kurikulum-2013-revisi.html
5
Komara Nur Ikhsan dan Supian Hadi, ”Implementasi dan Pengembangan Kurikulum 2013”, Jurnal
IlmiahEdukasi, Vol.6 No. 1 (Juni,2018),202.

8
2. Kurikulum MBKM

Merdeka Belajar – Kampus Merdeka merupakan salah satu kebijakan dari Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem. Salah satu program dari kebijakan
Merdeka Belajar – Kampus Merdeka adalah Hak Belajar Tiga Semester di Luar Program
Studi. Program tersebut merupakan amanah dari berbagai regulasi/landasan hukum
pendidikan tinggi dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran dan lulusan pendidikan
tinggi. 6

Prinsip utama kebijakan MBKM terdapat dalam Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, pada pasal 18. Dijelaskan bahwa pemenuhan
masa dan beban belajar bagi mahasiswa program sarjana atau sarjana terapan dapat
dilaksanakan: 1) mengikuti seluruh proses pembelajaran dalam prodi pada perguruan tinggi
sesuai masa beban belajar; dan 2) mengikuti proses pembelajaran di dalam prodi untuk
memenuhi sebagian masa dan beban belajar dan sisanya mengikuti proses pembelajaran di
luar prodi pada perguruan tinggi yang sama pada perguruan tinggi yang berbeda, pada prodi
yang sama atau pada prodi yang berbeda. Ada dua pesan utama yang tertuang dalam isi
kebijakan Permendikbud tersebut yang sekaligus harus menjadi rujukan dalam
mengembangkan kurikulum MBKM. 7

C. Model Inovasi Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 Dan KurikulumMBKM


Model pembelajaran merupakan suatu pendekatan untuk menyiasati perubahan perilaku
peserta pendidik secara adaptif maupun generatif, dan model pembelajran berkaitan erat dengan
gaya belajar peserta didik dan gaya mengajar guru yang sering dikenal dengan style of leraning
and teaching(solat).8

6
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud RI, “Buku Panduan Merdeka Belajar-Kampus
Merdeka” (2020). Hlm 2
7
Bagus Endrawan,dkk,”Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar Kampu
8
(MBKM) Program Studi Pendidikan Olahraga Strata Satu (S1)”,JPKMBD (Jurnal Pengabdian Kepada
Masyarakat Bina Darma) Vol. 1, No.2 ( Oktober 2021),180-186.

9
Model-model pembelajaran memiliki ciri-ciri umum, yaitu:
1) memiliki prosedur yang sistematis,
2) hasil belajar diterapkan secara khusus,
3) ada ukuran keberhasilan, dan
4) mempunyai cara interaksi dengan lingkungan (Iru dan Arihi, 2012: 8).9

1. Model Inovasi Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013:


a. Model Pembelajaran Discovery/Inquiry
Model pembelajaran Discovery/Inquiry merupakan suatu rangkaian kegiatan
pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik
untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, dan logis sehingga dapat
menemukan sendiri pengetahuan, sikap, dan keterampilan sebagai wujud adanya
perubahan tingkah laku (Hanafiah dan Suhana, 2009: 77).
Ada 3 macam model pembelajaran ini, yaitu discovery/inquiry terpimpin,
discovery/ inquiry bebas, dan discovery/inquiry yang dimodifikasi.
Model ini berfungsi sebagai berikut;
1) membangun komitmen di kalangan peserta didik untuk belajar, yang
diwujudkan dengan keterlibatan, kesungguhan, dan loyalitas terhadap mencari
dan menemukan sesuatu dalam proses pembelajaran,
2) membangun sikap, kreatif, dan inovatif dalam proses pembelajaran dalam
rangka mencapai tujuan pengajaran, dan
3) membangun sikap percaya diri dan terbuka terhadap hasil temuannya (Hanafiah
dan Suhana, 2009: 78).
b. Model Pembelajaran Berbasis Masalah
Model pembelajaran berdasarkan masalah merupakan model pembelajaran yang
didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik,
yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan nyata
(Trianto, 2007: 67).

9
Akhmad Yazidi, “Memahami Model-Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013”, Jurnal Ilmiah
Edukasi,vol.7 No.2.2012

10
Menurut Dewey, model pembelajaran berdasarkan masalah ini adalah interaksi
antara simulus respon, hubungan antardua arah belajar dan lingkungan. Dalam model
ini, siswa mengerjakan permasalahan yang autentik dengan maksud untuk menyusun
pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inquiry dan keterampilan berpikir
tingkat tinggi, mengembangkan kemandirian dan percaya diri (Trianto, 2007: 67-68).

c. Model Pembelajaran Berbasis Proyek


Sani (2013: 226-227) menjelaskan bahwa model pembelajaran berbasis proyek
merupakan model pembelajaran yang dilakukan untuk memperdalam pengetahuan dan
keterampilan peserta didik dengan cara membuat karya atau proyek terkait dengan
materi ajar dan kompetensi. Proyek yang dibuat berkaitan dengan kebutuhan
masyarakat, seperti pompa air sederhana, pupuk organik, barang kerajinan dari limbah
plastik atau limbah kertas/karton, dan lain-lain. Proyek yang dibuat bisa sederhana atau
prototipenya saja. Model pembelajaran berbasis proyek ini mencakup kegiatan
menyelesaikan masalah, pengambilan keputusan, investigasi, dan keterampilan
membuat karya. Peserta didik belajar berkelompok dan setiap kelompok bisa membuat
proyek yang berlainan. Guru hanya sebagai fasilitator dalam membantu merencanakan,
10
menganalisis proyek, namun tidak sampai memberikan arahan dalam menyelesaikan
proyek.
d. Model Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual merupakan konsep belajar dengan cara mengaitkan
antara materi yang diajarkan dengan dunia nyata dan mendorong siswa membuat
hubungan antar pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan
sebagai anggota masyarakat (Nurhadi dalam Rusman, 2010: 190 dan Trianto, 2007:
101).
Pembelajaran kontekstual merupakan pendekatan pembelajaran yang mengakui
dan menunjukkan kondisi alamiah dari pengetahuan. Model pembelajaran ini
menjadikan pengalaman lebih relevan dan berarti bagi siswa dalam membangun
pengetahuan karena model ini mengaitkan materi pelajaran yang dipelajari dengan

10
Akhmad Yazidi, “Memahami Model-Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013”, Jurnal Ilmiah
Edukasi,vol.7 No.2.2012

11
konteks kehidupan nyata dan dihubungkan dengan gaya belajar siswa (Trianto, 2007:
104)
e. Model Pembelajaran kooperatif
Model pembelajaran kooperatif merupakan bentuk pembelajaran dengan cara
siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang
anggotanya terdiri atas empat sampai enam orang yang bersifat heterogen.
Pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa
dalam kelompok untuk saling berinteraksi, sehingga dalam model ini siswa memiliki
dua tanggung jawab, belajar untuk dirinya sendiri dan membantu sesama anggota
kelompok untuk belajar.11

2. Model Inovasi Pembelajaran Berbasis Kurikulum MBKM


Model pembelajaran yang cocok untuk program merdeka adalah Blended Learning,
karena pembelajaran Blended Learning ini merupakan model pembelajaran yang
berkombinasikan dan menggabungkan teknologi berbasis web untuk tujuan pendidikan.
Model pembelajaran Blended Learning bisa memanfaatkan LMS (Learning
Managemen System) yang dapat diakses secara online oleh guru dan siswa.
Beberapa model pelaksanaan program pembelajaran berbasis Kurikuluk MBKM:
a. Pelaksanaan Pembelajaran Model Blok
Pelaksanaan pembelajaran model Blok di luar Pendidikan Tinggi (PT) merupakan
model pembelajaran dimana seorang mahasiswa mengikuti program pembelajaran di
semester satu, dua dan tiga pada programstudi yang jadi pilihannya sejak awal berstatus
sebagai mahasiswa, sedangkan pada semester empat mahasiswa mengikuti program
pembelajaran di dalam kampus nya.
b. Pelaksanaan pembelajaran model NonBlok di luar Pendidikan Tinggi(PT)
Pelaksanaan pembelajaran model NonBlok di luar PT merupakan model
pembelajaran yang menggambarkan alur pengambilan aktivitas pembelajaran oleh
mahasiswa dalam program semester secara variatif (tidak monoton) dalam kampus
terutama ketika masuk di semester lima, enam, dan tujuh. Pada model ini, mahasiswa

11
Akhmad Yazidi, “Memahami Model-Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013”, Jurnal Ilmiah
Edukasi,vol.7 No.2.2012

12
akan mengikuti pembelajaran mu;ai semester satu sampai semester empat di program
studi asalnya yang dengan sejumlah mata kuliah dalam klaster MKWU dan mata kuliah
MKPS, selanjutnya pada semester lima di dalam luar PT, kemudian semester enam
diikuti di dalam kampus tetapi di luar kampus dan semester delapan kembali ke program
studi asalnya.
c. Pelaksanaan Pembelajaran Reguler
Pelaksaan pembelajaran model reguler merupakan kegiatan pembelajaran dalam
program semester dimana mahasiswa hanya mengikuti perkuliahan di program studinya
sejak semester saru sampai semester delapan. Namun demikian dengan sistem SKS
mereka memiliki peluang mempercepat masa studinya jika sih a) memiliki Indeks
Prestasi Kumulatif (IPK) maksimal, sehingga memiliki peluang untuk mengambil mata
kuliah tambahan di semester berikutnya sebagai upaya maksimal dengan cara
menabung, b) jika program studinya menawarkan semester antara I dan semester II. 12

12
Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdani. “Panduan Implementasi, Merdeka Belajar –Kampus Merdeka Dalam
Kurikulum Program Studi Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam” , Jurnal.2020

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum merupakan suatu hal yang penting karena kurikulum bagian dari program
pendidikan. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kualitas pendidikan dan bukan semata-mata
hanya menghasilkan suatu bahan pelajaran.
1. Konsep Dasar Kurikulum Berbasis Kurikulum 2013 dan Kurikulum MBKM
a. Konsep dasar kurikulum 2013 adalah sikap, ketrampilan dan pengetahuan. Kurikulum
2013 disusun dengan mengembangkan dan memperkuat sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan secara berimbang.
b. Perencanaan konsep MBKM pada dasarnya merupakan inovasi pembelajaran untuk
mendapatkan kualitas pembelajaran yang berkualitas.
2. Prinsip Inovasi Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 dan Kurikulum MBKM
a. Pengembangan kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama: 1)
Standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan, 2) Standar isi diturunkan dari
standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran, 3)
Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan peserta didik, 4) Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin
dicapai, 5) Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi, 6) Keselarasan tuntutan
kompetensi lulusan,isi,proses pembelajaran, dan penilaian.
b. Prinsip utama kebijakan MBKM bahwa pemenuhan masa dan beban belajar bagi
mahasiswa program sarjana atau sarjana terapan dapat dilaksanakan: 1) mengikuti
seluruh proses pembelajaran dalam prodi pada perguruan tinggi sesuai masa beban
belajar; dan 2) mengikuti proses pembelajaran di dalam prodi untuk memenuhi sebagian
masa dan beban belajar dan sisanya mengikuti proses pembelajaran di luar prodi pada
perguruan tinggi yang sama pada perguruan tinggi yang berbeda, pada prodi yang sama
atau pada prodi yang berbeda.
3. Model Inovasi Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013 dan Kurikulum MBKM:

14
a. Model Pembelajaran Berbasis Kurikulum 2013; Model Pembelajaran Discovery,Model
Pembelajaran Berbasis Masalah,Model Pembelajaran Berbasis Proyek,Model
Pembelajaran Berbasis Kontekstual, dan Model Pembelajaran Berbasis Kooperatif,
b. Model Pembelajaran Berbasis Kurikulum MBKM; Model Pembelajaran Blended Learning,
Pelaksanaan Pembelajaran Model Blok, Pelaksanaan Pembelajaran Non Blok,dan
Pelaksanaan Pembelajaran Reguler.

15
DAFTAR PUSTAKA

(MBKM) Program Studi Pendidikan Olahraga Strata Satu (S1)”,JPKMBD (Jurnal

Pengabdian Kepada Masyarakat Bina Darma) Vol. 1, No.2 ( Oktober 2021),180-186.

Akhmad Yazidi, “Memahami Model-Model Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013”, Jurnal

Ilmiah Edukasi,vol.7 No.2.2012

Asep Hery Hernawan, dkk "Pengembangan Kurikulum (Konsep Dasar Kurikulum)". Hlm.10

Bagus Endrawan,dkk,”Pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar Kampu

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud RI, “Buku Panduan Merdeka Belajar-

Kampus Merdeka” (2020). Hlm 2

https://educhannel.id/blog/artikel/kurikulum-2013-revisi.html
Komara Nur Ikhsan dan Supian Hadi, ”Implementasi dan Pengembangan Kurikulum 2013”,

Jurnal IlmiahEdukasi, Vol.6 No. 1 (Juni,2018),202.

Nabilah Nafisah Rahmawati, "Kebijakan Kurikulum 2013 dan Konsep Dasar Kurikulum

2013". 2020

Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdani. “Panduan Implementasi, Merdeka Belajar –Kampus

Merdeka Dalam Kurikulum Program Studi Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam” ,

Jurnal.2020

Sopiansyah, Deni, et al. "Konsep dan Implementasi Kurikulum MBKM (Merdeka Belajar

Kampus Merdeka)." Reslaj: Religion Education Social Laa Roiba Journal 4.1 (2022):

34-41.

16

Anda mungkin juga menyukai