Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN PKP – PGSD

MATEMATIKA
PDGK 4501

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA


MATERI PENGUKURAN BERAT DENGAN METODE EKSPERIMEN
KELAS II DI SD NEGERI BABELAN KOTA 05 BEKASI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah

Pemantapan Kemampuan Profesional

Di susun oleh

Nama : FIDIYA RAHMATIKA


CAHYANI

NIM : 836223819

Program studi : 119 PGSD SI

Pokjar : TARUMAJAYA

Kab/kota : Kab Bekasi

Masa Registrasi : 2020.1

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH

UNIVERSITAS TERBUKA

2021

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN


HASIL PERBAIKAN PEMBELAJARAN

PKP- PGSD / PDGK 4501

Nama : FIDIYA RAHMATIKA CAHYANI

NIM : 836223819

Program Studi : 119 PGSD SI

Tempat Mengajar : SDN BABELAN KOTA 05

Jumlah Siklus Pembelajaran : 3 Siklus (IPA)

Hari dan Pelaksanaan :

1. Pra Siklus : Senin ,14 September 2020


2. Siklus 1 : Rabu ,16 September 2020
3. Siklus 2 : Jumat,18 September 2020

Masalah yang merupakan fokus perbaikan adalah :

“Memperbaiki hasil belajar siswa pada pembelajaran MATEMATIKA tentang


mengubah suatu ukuran berat dengan menerapkan metode eksperimen pada siswa
kelas II SDN Babelan Kota 05“

Menyetujuhi, Bekasi ,
Supervisor 1 Mahasiswa

Ir.Fariani Hermin Indiyah M.T FIDIYA RAHMA TIKA CAHYANI

NIP : 196002111987032 NIM: 836223819


LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan praktek Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi
mata kuliah PKP pada Program Studi SI PGSD Universitas Terbuka (UT)
seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri .

Adapun bagian – bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP yang saya kutip
dari hasil karya orang lain telah dituliskan dalam sumbernya secara jelas sesuai
dengan norma , kaidah , dann etika penulisan karya ilmiah .

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian laporan PKP ini bukan
karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian- bagian tertentu, saya
bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan perundang –undangan yang berlaku .

Bekasi ,…………………

Yang membuat pernyataan

FIDIYA RAHMATIKA CAHYANI


836223819
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan pertunju - nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
laporan pemantapan kemampuan profesional.

Alhamdulillah, penulisan Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional


dengan judul ‘Upaya Meningkatkan Hasil Belajar dalam Pelajaran Matematika
dengan Metode Eksperimen Dengan Melakukan Suatu Percobaan Tentang
Menggubah Satuan Ukuran Berat’ telah dapat penulis selesaikan. Penulisan
laporan ini sebagai salah satu tugas mata kuliah pemantapan Kemampuan
profesional PGSD program studi SI Universitas Terbuka UPBJJ Jakarta.

Dalam menyelesaikan laporan ini penulisan berusaha semaksimal mungkin


memaparkan dan menyajikan dengan baik. Namun penulisan menyadari masih
banyak terdapat kekurangan, baik sistematika penulisan, kebahasaan maupun
kelengkapan penyajiannya.

Penulisan menyadari sepenuhnya bahwa penulisan laporan ini bukanlah semata-


mata hasil kerja sendiri, melainkan dukungan dari berbagai pihak. Khususnya dari
para supervisor yang telah mendorong penulisan untuk menyelesaikan penulisan
ini.

Proses Pembelajaran Pendidikan MATEMATIKA di Sekolah Dasar masih


merupakan masalah, salah satu diantaranya adalah dalam menyikapinya terdapat
kekurangan-kekurangan, sehingga hasil pembelajaran belum tercapai sesuai
dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran pendidikan MATEMATIKA di
Sekolah Dasar disinyalir berkualitas rendah dari segi proses maupun produk,
kondisi ini diduga akibat kekurangnnya wawasan dan pengetahuan para guru
sebagai praktisi di lapangan.
Penulis berharap agar laporan penelitian yang telah dibuat ini dapat bermanfaat
bagi peneliti khususnya, para siswa, instansi terkait, dan bagi para pembaca pada
umumnya. Oleh karena itu dalam kesempatan ini dan dengan segala kerendahan
hati.

Karya Laporan ini dapat selesai berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak
. Untuk itu penulis sampaikan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya dari lubuk
hati yang dalam, dan penghargan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat .

1. Ibu ….. , Selaku Kepala UT UPBJJ Jakarta yang telah


memberikan kesempatan kepada penulis dalam menyelesaikan laporan
kemampuan profesional ini.
2. Bapak …… , Selaku pengelolah Universitas Terbuka Tarumajaya
yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam menyampaikan
kegiatan pembelajaran .
3. Ibu ….. , selaku supervisor 1 sekaligus dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, dorongan , semangat serta kesabaran yang telah
diberikan , sehingga memeperkuat motivasi penulis dalam menyelesaikan
laporan ini .
4. Ibu Saryati,S,Pd.MM . selaku Kepala Sekolah SDN Babelan Kota 05
Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi yang telah memberikan tempat dan
waktu pelaksanaan Penelitian tindak kelas .
5. Bapak Syahrir,S.Pd , selaku supervisor 2 yang telah membantu
memberikan bimbingan dan motivasi serta arah-arahan dalam
menyelesaikan laporan ini.

Bekasi, ………………..2021

Fidiya Rahma Tika Cahyani


NIM : 836223819

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..........................................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................ii

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT.............................................................iii

KATA PENGANTAR......................................................................................................iv

DAFTAR ISI.....................................................................................................................v

DAFTAR TABEL............................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR......................................................................................................vii

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................viii

ABSTRAK.................................................................................................................ix

BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................1

A. Latar belakang Masalah.........................................................................................2


1. Identifikasi Masalah........................................................................................3
2. Analisis Masalah..............................................................................................4
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah...................................................5
B. Rumusan Masalah..................................................................................................6
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran...........................................................7
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran.........................................................8

BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................................9

A. Pengertian Belajar................................................................................................10
B. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Proses Belajar..........................................11
C. Prinsip – prinsip Belajar......................................................................................12
D. Metode Diskusi....................................................................................................13
1. Pengertian Metode Eksperimen.....................................................................14
2. Fungsi dan Manfaat Metode Eksperimen......................................................15
3. Pendapat Menurut para Ahli..........................................................................16

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN.....................................17

A. Subjek , Tempat , dan Waktu penelitian..............................................................18


1. Subjek Penelitian...........................................................................................19
2. Tempat Penelitian..........................................................................................20
3. Waktu Penelitin.............................................................................................21
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran...........................................................22
C. Teknik Analisis Data...........................................................................................23

BAB IV HASIL DARI PEMBAHASAN........................................................................24

A. Deskripsi Hasil Penelitian dan Perbaikan Pembelajaran.....................................25


1. Prasiklus.........................................................................................................26
2. Siklus I...........................................................................................................27
3. Siklus II..........................................................................................................28
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran.......................................29

BAB V SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT...............................................30

A. Simpulan..............................................................................................................31
B. Saran Tindak Lanjut............................................................................................32

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................33

LAMPIRAN....................................................................................................................34
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Perbaikan Pembelajaran..................................................16

Tabel 4.1 Hasil Nilai Prasiklus.......................................................................................26

Tabel 4.2 Rentang Nilai Prasiklus.................................................................................28

Tabel 4.3 Lembar Observasi Siswa Prasiklus................................................................29

Tabel 4.4 Lembar Observasi Guru Prasiklus..................................................................29

Tabel 4.5 Hasil Nilai Siklus I.......................................................................................30

Tabel 4.6 Rentang Nilai Siklus I....................................................................................32

Tabel 4.7 Lembar Observasi Siswa Siklus I...................................................................33

Tabel 4.8 Lembar Observasi Guru Siklus I...................................................................33

Tabel 4.9 Hasil Nilai Siklus II........................................................................................34

Tabel 4.10 Rentang Nilai Siklus II.................................................................................36

Tabel 4.11 Lembar Observasi Siswa Siklus II...............................................................37

Tabel 3.12 Lembar Observasi Guru Siklus II................................................................37

Tabel 4.13 Rekaptulasi Nilai Pada Pembelajaran Matematika.......................................39


DAFTAR GAMBAR

1. Model Spiral Kemis dan MC Taggal...................................................................18


2. Diagram Hasil Evaluasi Pada Pembelajaran Matematika...................................40
Daftar Lampiran
ABSTRAK

Fidiya RahmaTika Cahyani. Upaya Mengingkatkan Hasil belajar Siswa Kelas II


SDN BABELAN KOTA 05 Tentang Menggubah Satuan Ukuran Berat Metode
Eksperimen Penelitian Tindak Kelas (PTK)

Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan untuk memperoleh informasi faktual


tentang penggunaan metode eksperimen terhadap peningkatan hasil belajar
siswa. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan melalui proses berulang
terdiri dari 4 tahap, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan , 3) observasi, dan 4)
refleksi .Dari Analisis data diketahui bahwa pada setiap siklus menjadi
peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa. Pada Pra siklus , siswa yang dapat
mencapai ketuntasan baru 7%. Pada siklus I yang mencapai ketuntasan
mengalami kenaikan menjadi 66 %. Pada Siklus II siswa yang mengalami
kenaikan menjadi 85%. Hal yang sama juga terjadi pada kesungguhan belajar
siswa . Berdasarkan hasil analisis data penelitian ini dapat disimpulkan bahwa :
penggunaan metode eksperimen mampu mempermudah siswa dalam memahami
materi pembelajaran . Penggunanaan metode eksperimen mampu meningkatkan
kesungguhan siswa dalam belajar , penggunaan metode eksperimen mampu
meningkatkan hasil belajar siswa .

Kata kunci : Hasil Belajar ,metode Eksperimen, Mengubah Satuan Ukuran Berat
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pendidikan merupakan interaksi sosial individu dengan lingkungannya


yang bertujuan meningkatkan martabat manusia.Berhasil tidaknya pencapaian
tujuan pendidikan banyak tergantung kepada proses belajar yang di alami siswa
itu sendiri sebagai anak didik. siswa harus mampu memahami materi pelajaran
yang nantinya di harapkan, siswa dapat menyelesaikan ujian dengan baik sebagai
hasil evaluasi belajar.

Dalam berbagai mata pelajaran yang di pelajari oleh anak salah satunya
adalah matematika yang di pelajari diharapkan dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi .Menurut Abdurahman (2003,hlm.252) Matematika
(MTK) adalah baahasa simbiosis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan
hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sehingga fungsi teoritisnya adalah
untuk memudahkan berfikir.

Berdasarkan hasil pengamatan yang di lakukan oleh peneliti di kelas II,


peneliti menemukan bahwa hasil belajar siswa dalam mata pelajaran
MATEMATIKA perlu mendapatkan perhatian, terutama dalam materi mengubah
satuan ukuran berat. Dari 30 ada 5 siswa memiliki nilai di bawah KKM.beberapa
siswa belum dapat menyelesaikan soal mengenai mengubah satuan ukuran berat,
sehingga menghambat proses belajar.beberapa siswa tidak paham dengan
penjelasan guru yang sifatnya ceramah dan siswa mendengarkan ( siswa pasif).
Siswa seharusnya di beri kesempatan untuk mengungkapkan pendapatnya,namun
siswa tidak di beri kesempatan mengungkapkan hal yang belum dipahaminya

Kemampuan anak dalam menerima sebuah masukan tidak sama satu


dengan yang lain, sebaiknya menjadi pertimbangan guru dalam menyampaikan
materi dengan menggunakan metode yang bermacam-macam .Hal ini diperlukan
agar siswa benar-benar mengetahui materi yang di sampaikan guru.Berdasarkan
pengamatan penyebab lain terhambatnya prestasi belajar siswa dalam materi yang
disampaikan perlu diperhatikan, pembelajaran yang dilakukan guru kurang
menarik sehingga pembelajaran menjadi membosankan, dan pada akhirnya
mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Berdasarkan hal-hal yang disampaikan sebelumnya peneliti memilih untuk


mengunakan metode pembelajaran eksperimen untuk meningkatkan kemampuan
pemahaman siswa. Pembelajaran yang di kemas menarik mampu memfasilitasi
siswa untuk memperoleh kemajuan dalam hasil pembelajaran. Menurut Roestiyah
(2001:80) Metode eksperimen adalah suatu cara mengajar, dimana siswa
melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta
menuliskan hasil percobaannya kemudiaan, hasil pengamatan itu disampaikan
kekelas dan dievaluasi oleh guru.

Kenyataan yang ditemukan dilapangan masih terdapat siswa yang belum


memahami Matematika, hal ini dilihat dari hasil belajar siswa yang mencapai kkm
45%.

1. Identifikasi Masalah:

Berdasarkan uraian tersebut dan dari hasil pengamatan,pada saat penelitian


tindakan kelas di temukan peserta didik yang belum paham dengan materi yang
disampaikan,ini dapat di buktikan pada saat observasi terdapat hasil belajar siswa
pada mata pelajaran MATEMATIKA di bawah kriteria ketuntasan minimal
(KKM).

Selama pengamatan, dari kegiatan awal hingga kegiatan akhir ternyata


masih ada peserta didik yang tidak merespon guru.ini menjadi masalah yang
besar,maka peneliti berdiskusi dengan teman sejawat dan supervisor untuk
mengidentifikasi kekurangan-kekurangan dari kegiatan belajar mengajar yang
telah dilaksanakan.masalah-masalah tersebut antara lain:
a. Proses pembelajaran kurang efektif , karena belum adanya interaksi
belajar mengajar yang optimal
b. Metode dan teknik mengajar tidak variatif, sehingga menimbulkan
kejenuhan bagi siswa
c. Peserta didik cenderung pasif
2.Analisis Masalah
Dengan adanya permasalahan pembelajaran tersebut, penulis
mengkaji ulang, di ketahui beberapa penyebab masalah untuk ditindak
lanjuti,antara lain:
a. pada penyelesaian soal lebih didominasi oleh pendidik,dikarenakan
kurangnya pemahaman peserta didik mengenai materi yang
diajarkan,menyebabkan hasil belajar pesrta didik rendah.
b. tidak adanya interaksi dalam pembelajaran antara peserta didik dan
pendidik,pembelajaran cenderung monoton.
c. Dalam penyampaian materi,metode yang digunakan tidak bervariasi.
4. pendidik tidak mencoba memanfaatkan penggunaan alat peraga pada
pembelajaran struktur dan fungsi bagian tumbuhan tersebut.

3.Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah


Berdasarkan analisis di atas,maka alternatif pemecahan masalah
nya,yaitu:
a. Dalam menyampaikan materi, pendidik harus lebih jelas dan tidak
terburu-buru,sehingga akan lebih mudah dipahami peserta didik.
b. Pendidik harus menggunakan alat peraga yang menarik,sehingga
peserta didik memiliki minat pada pembelajaran tersebut.
c. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk aktif dan terlibat
dalam penyelesaian soal dengan bekerja sama dengan temannya.

Mengingat peran Matematika sangat penting dan masih kurangnya


konsentrasi siswa pada mata pelajaran Matematika, maka peneliti mengambil
judul: ‘UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PELAJAR
MATEMATIKA DENGAN METODE EKSPERIMEN MENGGUNAKAN
MEDIA GAMBAR TENTANG MENGUBAH SATUAN UKURAN BERAT’.

Harapannya melalui metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi


siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan fokus masalah, maka masalah dalam


penelitian ini secara umum adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembelajaran MTK menggunakan metode


pembelajaran eksperimen dalam upaya meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas II SDN Babelan kota 05?
2. Bagaimana peningkatan prestasi belajar MTK siswa kelas II SDN
Babelan kota 05 dengan menggunakan metode pembelajaran
eksperimen ?

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Berdasarkan rumusan masalahdi atas,maka dapat ditentukan tujuan


penelitian sebagai berikut:

1.untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran materi


mengubah satuan ukuran berat menggunakan alat peraga timbangan.

2.untuk mengetahui minat peserta didik terhadap pembelajaran materi


mengubah satuan ukuran berat.

D.Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran,yaitu:

Adapun manfaat penelitian perbaikan pembelajaran,yaitu:

Manfaat bagi pendidik :

1.perbaikan dalam pembelajaran yang dikelola.


2.Dapat menambah pengetahuan dalam membantu meningkatkan prestasi
belajar siswa dikelasnya.

3.memberikan manfaat kepada pendidik agar lebih percaya diri dalam


mengajar

Manfaat bagi peserta didik

1.Memperbaiki cara belajar peserta didik agar lebih aktif

2.Memberikan motivasi dan minat belajar terhadap peserta didik akan


semangat dalam belajar,sehingga akan meningkatkan hasil nilai yang lebih
baik lagi khususnya pada mata pelajaran mtk

3.Meningkatkan prestasi belajar peserta didik

Manfaat bagi penulis :

1. Sebagai gambaran bagi peneliti dalam proses pembelajaran di sekolah


terkait dengan cara mengajar.
2. Menambah wawasan tentang hal-hal yang terkait dengan pembelajaran
mtk disekolah dasar,sehingga penulis lebih kreatif dan inovatif pada
pembelajaran mtk menggunakan alat peraga.
3. Sebagai refrensi untuk melakukan proses penelitian lebih lanjut.

Manfaat bagi sekolah dasar

Menjadi masukan lembaga-lembaga pendidikan untuk lebih


meningkatkan pembelajaran menjadi lebih variatif, sehingga mampu
memajukan proses pendidikan di masa mendatang dan dapat dijadikan
tolak ukur dalam peningkatan dan perbaikan mutu pembelajaran
dikelas.serta dapat digunakan dalam memotivasi guru untuk melaksanakan
pembelajaran dengan efektif dan efisien sehingga tujuan pembelajaran
yang diharapkan dapat tercapai
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Pada sub bab ini membahas teori yang berhubungan dengan penelitian
seperti kajian pustaka yang terdiri dari pengertian prestasi belajar ,pengertian
metode diskusi , tujuan Metode diskusi ,langkah-langkah pembelajaran model
metode diskusi , dan pengertian pembelajaran ipa .

1. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut sardiman A.M (2001 : 46) “prestasi adalah kemampuan nyata


yang merupakan hasil interaksi antar berbagai faktor yang berpengaruh baik
dalam maupun luar individu dalam belajar .” setiap individu memiliki proses
belajar. Para pakar pendidikan mengemukakan penegrtian yang berbeda antara
satu dengan yang lainnya,namun demikian mengacu pada prinsip yang sama yaitu
setiap orang yang melakukan proses belajar akan mengalami suatu perubahannya

Menurut pandangan Goog dan Brophy dalam Uno (2006 : 15 )


menyatakan bahwa “belajar merupakan proses atau interaksi yang dilakukan
seseorang dalam memperoleh sesuatu yang abaru dalam perubahan perilaku
sebagai hasil dari pengalaman itu sendiri “ sedangakan Galloway dalam Uno
nmenyatakan “ belajar sebagai suatu perubahan perilaku seseorang yang relatif
cenderung tetap sebai akibat adanya penguatan “ .

Menurut Syah (2012:224) prestasi belajar dapat mengungkapan perubahan


tingkah laku pembelajaran dalam ranah kognitif ,afektif , dan psikomotor .
Menurut sugono (2008: 101) prestasi belajar adalah pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan melalui mata pembelajran ,lazim nya
ditunjukan dengan nilai tes atau nilai lain yang diberikan guru .

Dari banyak pengertian prestasi belajar menurut para ahli ,maka penulis
menyimpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu pencapaian atau hasil akhir
yang bisa dilihat setelah terjadinya proses pembelajran . agar dapat mengetahui
prestasi belajar siswa ,penelitian memberikan evaluasi atau tes terhadap materi
pembeljran yang telah diajarkan .

2. Pengertian Metode Diskusi

Menurut Suryosubroto (1997), metode diskusi adalah suatu cara penyajian


bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-
kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan
pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas
suatu masalah. Menurut Suryosubroto (1997), metode diskusi adalah suatu cara
penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa
(kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna
mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif
pemecahan atas suatu masalah

Suryosubroto (1997) juga menambahkan bahwa dalam kelompok diskusi


hendaknya dipilih seorang pemimpin diskusi, yaitu siswa yang lebih memahami
atau menguasai masalah yang akan didiskusikan, berwibawa dan disenangi oleh
teman-temannya, berbahasa baik dan lancar serta dapat bertindak tegas, adil dan
demokratis. Adapun tugas pimpinan diskusi sendiri adalah sebagai pengatur dan
pengarah jalannya diskusi, pengatur lalu lintas percakapan serta sebagai penengah
dan penyimpul berbagai pendapat

 Djamarah (2006: 87) menjelaskan bahwa metode diskusi merupakan cara


pembelajaran yang mana siswa dihadapkan pada suatu pertanyaan atau pernyataan
yang memiliki sifat problematis untuk kemudian dipecahkan secara bersama-
sama. Metode jenis ini sangat erat kaitannya dengan problem solving atau
pemecahan masalah.

Syaiful Sagala (2009: 208), menjelaskan bahwa metode diskusi merupakan


suatu percakapan yang bersifat ilmiah yang responsif berisi pendapat-pendapat
maupun ide-ide dari beberapa orang yang terkumpul dalam kelompok dimana
terarah untuk memecahkan suatu masalah. Wina Sanjaya (2009: 154)
menjelaskan bahwa metode diskusi bertujuan untuk memecahkan suatu kasus atau
masalah, menambah maupun memahami pengetahuan, menjawab suatu
pertanyaan, serta bertujuan membuat keputusan.
Kegiatan diskusi dapat dilakukan oleh dua orang ataupun lebih, puluhan,
bahkan ratusan atau ribuan, dalam situasi resmi ataupun tak resmi; dengan
persiapan yang matang dan terencana disertai dengan aturan yang jelas, atau
kegiatan berbicara di tempat tak resmi dengan tujuan tertentu; berbicara boleh
berbeda; tetapi tetap merupakan satu kesatuan, menghasilkan ide-ide meskipun
berbeda, tetapi tetap satu tujuan, bukan kehendak pribadi, melainkan tujuan
kelompok, diwarnai dialog, tanya jawab, atau saling tukar pendapat, beradu
argumentasi dengan bukti dan alasan, boleh ada penolakan pendapat atau gagasan,
memberi tanggapan, saran, kritik, dan usul, di sisi lain dapat dikemukakan
informasi lengkap dan terperinci membawa hasil baik berupa kesimpulan,
kesepakatan, pemikiran alternatif, dan lain-lain sebagai hasil pemikiran bersama
Tujuan Metode Diskusi.

1. Rumusan masalah yang telah memiliki solusi diberikan kepada siswa.


2. Agar siswa bisa menyelesaikan permasalahan.
3. Siswa bisa melakukan penyampaian pendapat secara runtut sehingga
pendapat yang mereka sampaikan mudah diterima.
4. Melatih siswa untuk bisa menghargai segala pendapat yang diajukan orang
lain. Walaupun pendapat tersebut bertentangan

Langkah-langkah dalam Metode Pembelajaran Diskusi

Langkah-langkah Diskusi menurut Daryanto (2013 : 12-13), Berikut ini


akan diuraikan prosedur penyelenggaraan diskusi yang meliputi 2 fase,yaitu :
Fase Persiapan, ini biasanya terdiri atas langkah-langkah sebagi berikut:
1. Mempelajari subyek (area) yang akan didiskusikan.
2. Membagi peserta menjadi kelompok-kelompok dan memberi pengarahan
siapa menjadi apa (ketua/sekretaris,peserta biasa,dan pengamat)
3. Mementukan tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai dalam diskusi itu.
4. Mengidentifikasi hasil-hasil belajar apa yang seharusnya dikuasai peserta
(apakah konsep,prinsip, dan lain-lain).
5. Menunjukan dan menguaraikan dengan jelas problema yang akan dipecahkan
dalam diskusi (briefing).
6. Meyiapkan dan membagikan bahan-bahan (hand-out) kepada peserta.
7. Mengembangkan agenda yang mencakup semua point yang dibutuhkan dalam
rangka pemecaha masalah.
8. Mengatur ruangan dan tempat duduk,papan tulis,dan alat-alat bantu yang akan
dipergunakan.
Fase Pelaksanaan
Fase ini tersusun atas kontinu sebagai berikut :
Pembukaan Diskusi
Dalam pembukaan diskusi yang perlu diperhatikan adalah penciptaan prakondisi
sehingga perhatian dan sikap mental peserta digiring dan disipakan agar
terkonsentrasi pada hal-hal yang akan dibicarakan dalam diskusi,usaha tersebut
dapat berupa :
1. Membuat outline singkat situasi yang akan didiskusikan.
2. Senantiasa memberikan pertanyaan-pertanyaan pada point-point yang penting
yang ada hubungannya dengan masalah yang bersangkutan.
3. Memberikan ilustrasi, demonstrasi atau bentuk lain yang dapat menarik
perhatian peserta.

Pemeliharaan Diskusi
Dalam pemeliharaan ini sebaiknya diterapkan bentuk-bentuk
reinforcement sehingga mendorong peserta untuk berpartisipasi secara aktif.
Pemeliharaan perasaan itu sanagat penting yang menyebabkan seseorang merasa
dihargai dan diperhatikan serta diikutsertakan sehingga mendorong timbulnya
sikap bertanggungjawab dan rasa memiliki.
Penutup diskusi
1. Agar para peserta menjadi mantap dan tidak merasa mengambang akan hasil
diskusinya maka dalam penutupan diskusi segera.
2. Segera dibuatka rangkuman dan kesimpulan yang tepat dan jelas.
3. Kalau terpaksa dalam menyimpulkan diskusi itu terjadi kompromi maka
jangan biarkan diskusi itu menjadi terkantung-kantung.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi Pembelajaran
a. Kelebihan Media Diskusi

Menurut Anitah, et.al. (2009 : 5.22), mengemukakan bahwa kelebihan


Metode Diskusi antara lain sebagai berikut.
1. Bertukar pikiran.
2. Menyadarkan anak didik bahwa masalah dapat dipecahkan dengan berbagai
jalan dan bukan satu jalan.
3. Menghayati permasalahan.
4. Menyadarkan anak didik bahwa dengan berdiskusi mereka saling
mengemukakan pendapat secara konstruktif sehingga dapat diperoleh
keputusan yang lebih baik.
5. Merangsang siswa untuk berpendapat.
6. Membiasakan anak didik untuk mendengarkan pendapat orang lain sekalipun
berbeda dengan pendapatnya sendiri dan membiasakan bersikap toleransi.

b. Kelemahan metode Diskusi


Menurut Anitah, et.al. (2009 : 5.22), mengemukakan bahwa kelemahan
Metode Diskusi antara lain sebagai berikut.
1. Relatif memerlukan waktu yang lebih banyak.
2. Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.
3. Materi pembelajaran dapat menjadi lebih luas.
4. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.
5. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara;.
6. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal.
A. .Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Pengertian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan khusus yaitu dengan
melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori dan
demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain
(Abdullah, 1998: 18). IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan sistematis dan
IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,
konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses
penemuan (Sri Sulistyorini, 2007: 39).

Menurut Iskandar IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa


yang terjadi alam (Iskandar, 2001: 2). Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata
pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan
dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari
pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan,
penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Pada prinsipnya, mempelajari IPA
sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan atau melakukan dan membantu
siswa untuk memahami alam sekitar secara lebih mendalam hakikat pembelajaran
ipa (Depdiknas dalam Suyitno, 2002: 7)

B. . Tujuan Pendidikan IPA

Tujuan Pembelajaran IPA di SD Pembelajaran IPA di SD bertujuan agar


siswa:

1. Mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap sains,
teknologi dan masyarakat.
2. Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang
akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya sains dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman ke bidang
pengajaran lain.
6. Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

C. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA


Standar Kompetensi (SK) yanga akan diteliti oleh peneliti adalah
SK 3.Memahami hubungan antara struktur organ tumbuhan dengan
fungsinya, serta pemeliharaannya. Sedangkan Kompetensi Dasar (KD )
3.2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan
fungsinya

Materi pokok dalam kedua KD yang akan diteliti tersebut adalah


(1)Menjelaskan hubungan antara struktur akar tumbuhan dengan fungsinya
(2.)Menjelaskan hubungan antara struktur batang tumbuhan dengan fungsinya
(3) Menjelaskan hubungan antara struktur daun tumbuhan dengan fungsinya
(4) Menjelaskan hubungan antara bunga dengan fungsinya

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A.Subjek,Tempat,Waktu, Penelitian,Serta Pihak yang membantu

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Babelan kota 05 , yang
berjumlah 27 siswa, yang terdiri 10 laki-laki dan 17 perempuan, mata palajaran
IPA dengan materi struktur dan fungsi bagian tumbuhan.

2. Tempat Penelitian
Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SDN Babelan kota 05, alamat
Jalan Raya Babelan, Desa Babelan, kecamatan babelan kota, Kabupaten Bekasi

3. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian pembelajaran IPA dilaksanakan dalam tiga tahap,


yaitu Pra Siklus dilaksanakan pada hari Senin tanggal 14 September 2020, Siklus
I dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 16 September 2020, dan Siklus II
dilaksanakan pada hari Jumat 18 September 2020.

Tabel 3.1

Jadwal Perbaikan Pembelajaran

No Siklus Hari Tanggal Waktu

1 Pra Siklus Senin 14 September 2020 2x35 Menit


2 Siklus I Rabu 16 September 2020 2x35 Menit
3 Siklus II Jumat 18 September 2020 2x35 Menit

4. Pihak yang membantu :


a. Kepala Sekolah
b. Teman Sejawat
A. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajran

1.Desain

Desain penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada penelitian ini adalah
model Kemmis dan Mc- Taggart . Model Kemmis dan Mc-Tanggart dipandang
tepat digunakan dalam penelitian ini, dengan alasan bahwa model ini menekankan
pada One problem at the time, sehingga sangat tepat diimplementasikan dalam
penelitian ini yang terbatas pada peningkatan hasil belajar siswa. Tindakan
pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif antara peneliti selaku
guru dengan teman sejawat sebagi kolaborator sebagai upaya bersama untuk
mengwujudkan perbaikan yang diinginkan .

PTK merupakan proses pengkajian melalui sistem berdaur dari berbagai


kegiatan pembelajaran .secara garis besar prosedur penelitian tindakan mencukup
empat daur: perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing),
dan refleksi (reflecting). Desain penelitian tindakan kelas model Kemmis & Mc
Taggar dapat digambarkan dalam bentuk bagan berikut :

Gambar 3.1 Desain Penelitian.

Kegiatan dalam penelitian ini akan dilakukan dalam dua siklus , dimana dalam
setiap siklusnya model pembelajaran yang akan digunakan adalah sama yaitu
model pembelajaran diskusi. Siklus akan terus dilakukan sampai target KKM
tercapai . Dalam penelitian ini peneliti lansung menjadi guru yang memperbaiki
proses pembelajaran dengan model diskusi dan dibantu seorang teman sejawat .

2. Rencana Pembelajaran Pra Siklus

Pembelajaran yang dilakukan pada pra siklus adalah pembelajaran melalui


Metode Diskusi.

3.SIKLUS 1

a) Perancanaan
dilakukan pada perbaikan pembelajaran pada siklus 1 meliputi :

1. Membuat Rencana Pembelajaran berupa RPP dengan mengacu pada


tindakan (treatment) yang diterapkan dalam penelitian
2. Membuat lembar Observasi untuk pengamatan pembelajaran .
3. Menyusun alat evaluasi pembelajaran berupa soal-soal yang berkaitan
dengan materi yang diajarkan
4. Menyiapkan peralatan serta perlengkapan pendukung kegitan
pembelajaran melalui model diskusi
b) Pelaksanaan

Tindakan –tindakan yang dilakukan dlam kegiatan pembelajaran menggunakam


metode Diskusi,antara lain :

1. Kegiatan awal ( 10 Menit )


a) guru memberikan salam dan mengajak berdoa menurut agama dan
keyakinan masing – masing
b) melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa
c) mengajak berdinamika dengan tepuk kompak dan lagu yang relevan .
d) guru menyiapkan fisik dan psikis anak dalam mengawali kegiatan
pembelajarn serta menyapa anak .
e) menyampaikan tajuan pembelajaran hari ini .
f) siswa membaca teks dan mengamati gambar pada buku siswa sebagai
pembuka kegiatan pembelajaran .
g) guru menunjuk beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan pada buku
siswa .
h) siswa menjawab pertanyaan tersebut untuk menstimulus rasa ingin tahu
siswa tentang topik yang akan dipelajari .
2. Kegiatan Inti (50 Menit )
 Mengamati
a. Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis batang pada tumbuhn dengan
benar berdasarkan gambar.
b. Siswa dapat berkerja sama dengan baik dalam melaksanakan
percobaan berdasarkan buku paket melalui diskusi.
 Mencoba
a. Guru membagai siswa menjadi beberapa kelompok yang heterogen (jenis
kelamin dan kemampuan yang berbeda )masing-masing kelompok terdiri
dari 5-6 siswa .
 Kelompok terdiri dari beberapa ahli dan kelompok asal. Pada
kelompok asal dipimpin oleh 1 siswa yang merupakan anggota
kelompok ahli yang dipilih oleh guru dari siswa yang memiliki
kemampuan lebih dibandingkan siswa lainnya .
 Pada hari sebelumnya guru memberikan penjelaskan materi kepada
anggoyta kelompok ahli ( ketua kelompok )mengenai materi yang
akan diajarkan didkelas yaitu fungsi dan bagian tumbuhan .
b. Masing – masing kelompok melakukan diskusi kelompok yang dipimpin
oleh satu siswa yang merupakan anggota kelompok ahli .
c. Guru melakukan pengamatan dan memfasilitasi kegiatan diskusi
kelompok .
d. Setelah diskusi kelompok selesai, selanjutnya masing-masing kelompok
menyajikan hasil diskusi kelompok ynng telah dilakukan
e. Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang paling menonjol
dalam menyajikan hasil diskusi kelompok .

3. Kegiatan Akhir (10 Menit)


a. siswa bersama guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang
telah berlansung mengenai apa saja yang telah dipelajari dari
kegiatan hari ini ?
b. siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajran pada hari ini .
c. siswa menyimak penjelasan guru tentang aktivitas pembelajaran
pada pertemuan selanjutnya.
d. Siswa menyimak cerita motivasi tentang pentingmya sikap disiplin
e. Kelas ditutup dengan doa bersam dipimpin oleh seoraang siswa .
c) Pengamatan

Pengamatan dilakukan untuk melihat proses pembelajaran yang sedang


berlansung . sebagai pedoman dalam observasi maka peneliti menyiapkan dua
lembar format observasi kegiatan yang dapat mengamati kegiatan guru dan siswa
saat tindakan berlansung. Keaktifan siswa dalam berlajar ,baik secara individu
maupun secara berkelompok . Hasil pengamatan digunakan untuk perbaiki siklus
berikutnya

d) Refleksi

Refleksi adalah upaya untuk mengkaji yang telah terjadi .hasil apa yang
telah dicapai akibat dari tindakan yang telah diberikan. Refleksi merupakan
renungan terhadap hasil –hasil pengamatan dan tahap penentuan apakah
diperlukan tindak lanjut untuk siklus berikutnya, jika tindakan yang belum
diambil belum banyak menyelesaikan masalah maka perlu siklus berikutmya.
Hasil pengamatan yang diperoleh selama proses belajar mengajar berlansung
dianalisa. Berdasarkan hasil analisa ini, guru dan teman sejawat melakukan
refleksi untuk menentukan keberhasilan penelitian dan merencanakan tindakan
berikutnya .

4.Siklus ll

a. Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan pada perbaikan pembelajaran pad siklus ll


melputi :

a) Melakukan refleksi siklus l


b) Membuat lembar observasi yang dibuat supervisor 2
c) Menyusun alat evaluasi sesuai materi
d) Menyiapkan peralatan serta perlengkapan pendukung kegiatan
pembelajaran melalui Metode diskusi
b. pelaksanaan
tindakan –tindakan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran
menggunakan metode diskusi pada siklus ll merupakan perbaikan dari kekurangan
dan kelemahan pembelajaran yang ada pada siklus l, antara lain :

1) Kegiatan Awal ( 10 Menit )


a. guru memberikan salam dan mengajak berdoa menurut agama dan
keyakinan masing-masing
b. melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa
c. mengajak berdinamika dengan tepuk tangan dan lagu yang relevan
d. guru menyiapkan fisik dan psikis dalam mengawali kegiatan
pembelajaran serta menyapa anak
e. menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini.
f. Siswa membaca teks dan mengamati gambar pada buku siswa sebagi
pembuka kegiatan pembelajaran
g. Guru menunjuk beberapa siswa untuk menjawab pertanyaan pada buku
siswa
h. Siswa menjawab pertanyaan tersebut untuk menstimulus rasa ingin
tahu siswa

2) kegiatan Inti (50 Menit )


 mengamati
 Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis batang pada tumbuhan
dengan benar berdasarkan gambar.
 Siswa dapat berkerja sama dengan baik dalam melaksanakan
percobaan berdasarkan buku paket melalui diskusi.
 Mencoba
a. guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang
heterogen ( jenis kelamin dan kemampuan yang berbeda )
1. kelompok terdiri dari kelompok ahli dan kelompok asal
dipimpin oleh guru dari siswa yang memiliki kemampuan
lebih dibandingkan siswa lainnya.
2. Pada hari sebelumnya guru guru memberikan penjelaskan
materi kepada anggota kelompok ahli (ketua kelompok )
mengenai materi yang akan diajarkan dikelas yaitu gaya
b. masing-masing kelompok melakukan diskusi kelompok yang
dipimpin oleh satu siswa yang merupakan anggota kelompok
ahli .
c. guru melakukan pengamatan dan memfasilitasi kegiatan
diskusi kelompok
d. guru membimbing siswa dan kelompok yang mengalami
kesulitan dalam diskusi kelompok .
e. setelah diskusi kelompok selesai , selanjutnya masing-masing
kelompok yang telah dilakukan
f. guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang paling
menonjol dalam menyajikan hasil diskusi kelompok .

3. Kegiatan Akhir (10 Menit)


a. siswa bersama guru melakukan refleksi atas pembelajaran yang
telah berlansung mengenai apa saja yang telah dipelajari dari
kegiatan hari ini ?
b. siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajran pada hari ini .
c. siswa menyimak penjelasan guru tentang aktivitas pembelajaran
pada pertemuan selanjutnya.
d. Siswa menyimak cerita motivasi tentang pentingmya sikap disiplin
e. Kelas ditutup dengan doa bersam dipimpin oleh seoraang siswa .
c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan untuk melihat proses pembelajaran yang sedang


berlansung . sebagai pedoman dalam observasi maka peneliti menyiapkan dua
lembar formant observasi kegiatan yang dapat mengamati kegiatan guru dan siswa
saat tindakan berlansung. Keaktifan siswa dalam belajar ,baik secara individu
maupun secara berkelompok . Hasil pengamatan digunakan untuk perbaiki siklus
berikutnya

d. Refleksi

Refleksi adalah upaya untuk mengkaji yang telah terjadi. Hasil apa yang
telah dicapai akibat dari tindakan yang telah diberikan. Refleksi merupakan
renungan terhadap hasil –hasil pengamatan dan tahap penentuan apakah
diperlukan tindak lanjut untuk siklus berikunya, jika tindakan yang belum diambil
belum banyak menyelesaikan masalah maka perlu siklus berikutmya. Hasil
pengamatan yang diperoleh selama proses belajar mengajar berlansung dianalisa.
Berdasarkan hasil analisa ini, guru dan teman sejawat melakukan refleksi untuk
menentukan keberhasilan penelitian dan merencanakan tindakan berikutnya .

a. Teknik Analisis Data

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, ada dua jenis data yang
dikumpulkan, yaitu :

1. Data kuantiatif
Digunakan oleh menganalisis nilai terendah , nilai tertinggi ,presentasi
keberhasilan belajar .
2. Data kualitatif
Data yang berupa informasi berbentuk deskrifsi yang diperoleh dari hasil
pengamatan selama proses pembelajaran
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas lV SDN Babelan Kota 05


Kecamatan Babelan Kota, Kabupaten Bekasi .sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan. Evaluasi dalam perbaikan setiap pelajaran dilakukan
dengan dua siklus sehingga mendapatkan hasil yang dapat
dibandingkan ,seperti yang di uraikan dibawah ini :

1. Hasil Awal Pra Siklus


Dalam hasil belajar peserta didik pada kondisi pra siklus
pembelajaran IPA tentang materi “struktur dan fungsi bagian
tumbuhan “.

Tabel 4.1
Nilai siswa kelas lV SDN Babelan Kota 05 Kondisi Awal
Pembelajaran
Hasil Evaluasi Pra Siklus
NO NAMA MURID NILAI KETERANGAN KKM
1 ABELIA 10 Belum TUNTAS 75
2 ADILA 10 Belum TUNTAS 75
3 AI NUR 0 Belum TUNTAS 75
4 ALIF 80 TUNTAS 75
5 ALMIRA 80 TUNTAS 75
6 ANNISA 10 Belum TUNTAS 75
7 ARYUDHA 10 Belum TUNTAS 75
8 ASTI 20 Belum TUNTAS 75
9 ERDI 40 Belum TUNTAS 75
10 FANNY 10 Belum TUNTAS 75
11 FARAZ 0 Belum TUNTAS 75
12 GILANG 0 Belum TUNTAS 75
13 GITA 50 Belum TUNTAS 75
14 KHADIJAH 30 Belum TUNTAS 75
15 M ABDUL 40 Belum TUNTAS 75
16 MARSA 10 Belum TUNTAS 75
17 MAYYADAH 10 Belum TUNTAS 75
18 CAESAR 20 belum TUNTAS 75
19 NUR AINI 0 Belum TUNTAS 75
20 RADYA 0 Belum TUNTAS 75
21 RANUM 20 Belum TUNTAS 75
22 RIVKI 10 Belum TUNTAS 75
23 SAFWAN 0 Belum TUNTAS 75
24 ANNISA 0 Belum TUNTAS 75
25 SELVIA 0 Belum TUNTAS 75
26 SITI 50 Belum TUNTAS 75

27 SUCI 0 Belum TUNTAS 75


Jumlah 27 siswa
Rata – Rata 21%
Jumlah peserta didik yang 2
tuntas
Prosentase kelulusan 92
<KKM 75
banyak siswa yang tuntas
Presentase Ketuntasan Belajar = x 100
jumlah siswa

2
Presentase Ketuntasan Belajar = x 100
27

Presentase Ketuntasan Belajar = 7 %

Table 4.2

Rentang Nilai Prasiklus

NO RENTANG FREKUENSI PERSENTASE


1 90-100 0 0%
2 80-89 2 7%
3 70-79 0 0%
4 60-69 0 0%
5 50-59 2 7%
6 40-49 2 7%
7 30-39 1 3%
8 20-29 3 11%
9 10-19 8 29%
10 0-9 9 33%
Jumlah 27 100%
Berdasarkan hasil pra siklus diketahui bahwa jumlah siswa seluruhnya berjumlah
27 siswa yang tuntas belajar berjumlah 2 anak atau 7% ,sedangkan jumlah yang
belum tuntas belajar berjumlah 25 anak , atau sekitar 92% . Hal ini yang
mendorong perlunya adanya perbaikan belajar siklus 1

Table 4.3

Lembar Observasi Siswa Selama Pembelajaran

Pra siklus

Siklus
NO Aspek yang dinilai Baik Cukup Kurang
1 Memperhatikan penjelasan 
guru
2 Berani bertanya 
3 Memberi respon penjelasan 
guru
4 Dapat menjawab pertanyaan 

Tabel 4.4

Lembar Observasi Penampilan Guru

Prasiklus

No Aspek yang dinilai Siklus


Baik Cukup Kurang
1 Mengucapkan salam 
2 Melakukan Apersepsi 
3 Menyampaikan tujuan 
pembelajaran
4 Menggunakan multi metode 
5 Memberikan pengutan 
6 Memberi evaluasi 

Hasil Refleksi

a. Siswa
Berdasarkan hasil tes belajar pada prasiklus siswa perlu ada perbaikan
untuk lebih memperhatikan penjelasan guru dan berani bertanya pada
pelajaran IPA tentang Fungsi dan Bagian Tumbuhan
b. Guru
Tahap refleksi untuk mencari cara arternative sebagai bahan evaluasi guru
dalam pembelajaran prasiklus, kurang nya pencapaian apersepsi pada awal
pembelajaran , penyampaian tujuan pembelajaran belum sesuai dengan
materi yang diajarkan pada penggunaan metode yang belum maksimal
dengan materi pembelajaran yang disampaikan.

2. Siklus 1

Pada siklus 1 ini , siswa sudah mulai dapat memusatkan perhatiannya pada
pelajaran . Ditambah dengan membawa alat peraga langsung dan gambar dan
metode diskusi , nilai siswa mulai meningkat .Setelah melakukan pembelajaran
siklus 1 maka diketahui hasil dibawah ini :

Tabel 4. 5

Hasil siklus l
Nilai siswa kelas IV SDN Babelan kota 05

NO NAMA MURID NILAI KETERANGAN KKM


1 ABELIA 85 TUNTAS 75
2 ADILA 78 TUNTAS 75
3 AI NUR 60 BELUM TUNTAS 75
4 ALIF 80 TUNTAS 75
5 ALMIRA 88 TUNTAS 75
6 ANNISA 50 BELUM TUNTAS 75
7 ARYUDHA 50 BELUM TUNTAS 75
8 ASTI 78 TUNTAS 75
9 ERDI 80 TUNTAS 75
10 FANNY 70 BELUM TUNTAS 75
11 FARAZ 60 BELUM TUNTAS 75
12 GILANG 60 BELUM TUNTAS 75
13 GITA 80 TUNTAS 75
14 KHADIJAH 80 TUNTAS 75
15 M ABDUL 50 BELUM TUNTAS 75
16 MARSA 75 TUNTAS 75
17 MAYYADAH 78 TUNTAS 75
18 CAESAR 80 TUNTAS 75
19 NUR AINI 50 BELUM TUNTAS 75
20 RADYA 80 TUNTAS 75
21 RANUM 75 TUNTAS 75
22 RIVKI 75 TUNTAS 75
23 SAFWAN 75 TUNTAS 75
24 ANNISA 75 TUNTAS 75
25 SELVIA 50 BELUM TUNTAS 75
26 SITI 80 TUNTAS 75
27 SUCI 80 TUNTAS 75
Jumlah 1977 27 siswa
Rata – Rata 73,22
Jumlah peserta didik 18
yang tuntas
Prosentase Tuntas 66.67%
Jumlah peserta yang 9
tidak tuntas
Presentase yang tidak 33.33%
tuntas
Nilai Tertinggi 88
Nilai Terendah 50

Tabel 4.6

Rentang Nilai Siklus 1

NO RENTANG FREKUENSI PERSENTASE


1 90-100 0 0%
2 80-89 10 37%
3 70-79 9 33%
4 60-69 3 11%
5 50-59 5 19%
6 40-49 0 0%
7 30-39 0 0%
8 20-29 0 0%
9 10-19 0 0%
10 0-9 0 0%
Jumlah 27 100%

Dari hasil tes pembelajaran siklus I dari 27 siswa yang mendapatkan nilai 75
atau lebih ada 18 siswa atau 66.6% yang mencapai ketuntasan belajar minimal.
Sedangkan nilai yang kurang dari 75 ada 9 atau 33.3% belum mencapai
ketuntasan belajar minimal. Berarti pada siklus II dapat dikatakan berhail, karena
yang mendapatkan nilai 75 atau lebih ada 18 siswa atau 66.6% dan nilai yang
kurang dari 75 ada 9 siswa atau 33.3%. Hasil dari pembelajaran dari Prasiklus ke
Siklus 1 sudah mengalami peningkatan hasil yang dicapai siswa .

Tabel 4.7

Lembar Observasi Siswa Selama Pembelajaran

Siklus 1

Siklus
NO Aspek yang dinilai Baik Cukup Kurang
1 Memperhatikan penjelasan 
guru

2 Berani bertanya 

3 Memberi respon penjelasan 


guru

4 Dapat menjawab pertanyaan 


Tabel 4.8

Lembar Observasi Penampilan Guru

Siklus 1

No Aspek yang dinilai Siklus


Baik Cuku Kurang
p
1 Mengucapkan salam 
2 Melakukan Apersepsi 
3 Menyampaikan tujuan pembelajaran 
4 Menggunakan multi metode 
5 Memberikan pengutan 
6 Memberi evaluasi 

Hasil Refleksi

a. Siswa
Berdasarkan hasil tes belajar pada Siklus I siswa ada peningkatan terlihat
aktif dalam pembelajaran, mengerjakan latihan soal atau evaluasi, masih
ada beberapa siswa yang belum memahami materi .
b. Guru
Tahap refleksi untuk mencari cara arternative sebagai bahan evaluasi guru
dalam pembelajaran siklus I, kurang nya pencapaian apersepsi pada awal
pembelajaran , penyampaian tujuan pembelajran belum sesuai dengan
materi yang diajarkan pada penggunaan metode yang belum maksimal
dengan materi pembelajran yang disampaikan
3. SIKLUS II

Dengan mengganti metode diskusi, peneliti mampu menjelaskan secara


singkat tentang Fungsi dan Bagian Tumbuhan . Siswa lebih mudah menyerap
materi yang disampaikan oleh guru dan nilai siswa lebih memuaskan .Terlihat
pada tabel dibawah ini :

Table 4. 9
HASIL NILAI SIKLUS ll MATERI FUNGSI DAN STRUKTUR

BAGIAN TUMBUHAN

SDN BABELAN KOTA 05

NO NAMA NILAI KETERANGAN KKM


MURID
1 ABELIA 88 TUNTAS 75
2 ADILA 80 TUNTAS 75
3 AI NUR 78 TUNTAS 75
4 ALIF 85 TUNTAS 75
5 ALMIRA 90 TUNTAS 75
6 ANNISA 78 TUNTAS 75
7 ARYUDHA 78 TUNTAS 75
8 ASTI 80 TUNTAS 75
9 ERDI 83 TUNTAS 75
10 FANNY 75 TUNTAS 75
11 FARAZ 60 BELUM TUNTAS 75
12 GILANG 78 TUNTAS 75
13 GITA 85 TUNTAS 75
14 KHADIJAH 85 TUNTAS 75
15 M ABDUL 50 BELUM TUNTAS 75
16 MARSA 78 TUNTAS 75
17 MAYYADAH 80 TUNTAS 75
18 CAESAR 85 TUNTAS 75
19 NUR AINI 50 BELUM TUNTAS 75
20 RADYA 85 TUNTAS 75
21 RANUM 78 TUNTAS 75
22 RIVKI 78 TUNTAS 75
23 SAFWAN 78 TUNTAS 75
24 ANNISA 78 TUNTAS 75
25 SELVIA 50 BELUM TUNTAS 75
26 SITI 85 TUNTAS 75
27 SUCI 83 TUNTAS 75
Jumlah 2081 27 siswa
Rata – Rata 77,07
Jumlah peserta didik 23
yang tuntas
Prosentase Tuntas 85,18%
Jumlah peserta yang 4
tidak tuntas
Presentase yang tidak 14,81%
tuntas
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 50

Tabel 4.10

Rentang Nilai

NO RENTANG FREKUENSI PERSENTASE


1 90-100 1 3%
2 80-89 12 44%
3 70-79 10 37%
4 60-69 1 3%
5 50-59 3 11%
6 40-49 0 0%
7 30-39 0 0%
8 20-29 0 0%
9 10-19 0 0%
10 0-9 0 0%
Jumlah 27 100%

Dari hasil tes pembelajaran siklus II dari 27 siswa yang mendapatkan nilai
75 atau lebih ada 23 siswa atau 85% yang mencapai ketuntasan belajar minimal.
Sedangkan nilai yang kurang dari 75 ada 4 atau 15% belum mencapai ketuntasan
belajar minimal. Berarti pada siklus II dapat dikatakan berhail, karena yang
mendapatkan nilai 75 atau lebih ada 23 siswa atau 85% dan nilai yang kurang dari
75 ada 4 siswa atau 15%.

Tabel 4.11

Lembar Observasi Siswa Selama Pembelajaran

Siklus II

Siklus
NO Aspek yang dinilai Baik Cukup Kurang
1 Memperhatikan penjelasan 
guru

2 Berani bertanya 

3 Memberi respon penjelasan 


guru

4 Dapat menjawab pertanyaan 

Tabel 4.12

Lembar Observasi Penampilan Guru

Siklus II

No Aspek yang dinilai Siklus


Baik Cukup Kurang
1 Mengucapkan salam 
2 Melakukan Apersepsi 

3 Menyampaikan tujuan 
pembelajaran
4 Menggunakan multi metode 
5 Memberikan pengutan 
6 Memberi evaluasi 

Hasil Refleksi

a. Siswa
Berdasarkan hasil tes pembelajaran Siklus II siswa terbukti lebih aktif, dan
hasilnya juga lebih baik dibandingkan siklus I , karena pada pembelajaran
guru menyampaikan materi dengan menggunakan metode diskusi .
b. Guru

Pada Siklus II peneliti hasil belajar siswa mengalami peningkatan sudah


mencapai ketuntasan standar minimal.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


Setelah dilakukan pembelajaran Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

a. Prasiklus

Dari 27 siswa yang mendapatkan nilai 75 berjumlah 2 anak atau 7% yang


mencapai standar ketentuan belajar minimal ,sedangkan yang mendapatkan nilai
kurang dari 75 ada 25 anak , atau sekitar 92% yang belum mencapai standar
ketentuan belajar minmal.

b. Siklus I

Dari hasil tes pembelajaran siklus I dari 27 siswa yang mendapatkan nilai 75
atau lebih ada 18 siswa atau 66.6% yang mencapai ketuntasan belajar minimal.
Sedangkan nilai yang kurang dari 75 ada 9 atau 33.3% belum mencapai
ketuntasan belajar minimal.

c. Siklus II
Dari hasil tes pembelajaran siklus II dari 27 siswa yang mendapatkan nilai
75 atau lebih ada 23 siswa atau 85% yang mencapai ketuntasan belajar minimal.
Sedangkan nilai yang kurang dari 75 ada 4 atau 15% belum mencapai ketuntasan
belajar minimal. Berati pada siklus II dapat dikatakan berhasil .

Dari hasil data tes siswa maka penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
IPA tentang Fungsi dan Struktur Bagian Tumbuhan . Hasil penilaian dari Siklus
mengalami peningkatan, hal itu karena guru menyampaikan materi disertai
dengan penerapan metode diskusi yang maksimal .

Tabel 4. 13

Rekapitulasi Nilai Pada Pembelajaran PKN

NO NAMA SISWA SIKLUS Rata- Kualifikasi


Rata
Pra 1 II Nilai B C K

1 ABELIA 10 85 88 61 

2 ADILA 10 78 80 54 

3 AI NUR 0 60 78 46 

4 ALIF 80 80 85 81 
5 ALMIRA 80 88 90 86 
6 ANNISA H 10 50 78 46 

7 ARYUDHA 10 50 78 46 

8 ASTI 20 78 80 59 

9 ERDI 40 80 83 67 

10 FANNY 10 70 75 51 

11 FARAZ 0 60 60 40 
12 GILANG 0 60 78 46 

13 GITA 50 80 85 71 

14 KHADIJAH 30 80 85 65 

15 M ABDUL 40 50 50 47 

16 MARSA 10 75 78 52 

17 MAYYADAH 10 78 80 56 

18 M. CAESAR 20 80 85 61 

19 NUR AINI 0 50 50 33 

20 RADYA 0 80 85 55 

21 RANUM 20 75 78 57 

22 RIVKI 10 75 78 54 

23 SAFWAN 0 75 78 51 

24 ANNISA 0 75 78 51 

25 SELVIA 0 50 50 33 

26 SITI 50 80 85 71 

27 SUCI 0 80 83 54 

Jumlah 510 1977 2081 1494

Rata – rata 19 73 77 55

Dari Rekapitulasi pada nilai IPA di atas, kita sudah mampu mengatasi
penilaian dari pra siklus,siklus I dan siklus II . Dari ke 3 Siklus tersebut, sudah ada
pengingkatan yang kita ingin kan .

Jika digambarkan dalam bentuk diagram batang peningkatan hasil evaluasi


perbaikan pembelajaran dari Prasiklus , Siklus 1 dan Siklus II adalah sebagai
berikut

100
90
80
70
60 tuntas
50 tidak tuntas
40
30
0
Prasiklus siklus 1 siklus ll

Grafik 4.1

Diagram Hasil Evaluasi Pembelajaran

IPA

Untuk memudahkan melihat perubahan peningkatan hasil. Dapat dilihat


dari Table dan Grafik

Tabel

Keterangan Jumlah Presentase


Tuntas 2 7
Belum tuntas 25 93

140

120

100

80
presentase
60 jumlah

40

20

0
Tuntas Belum Tuntas
Grafik 4.2

Pra Siklus

Siklus I

Keterangan Jumlah Presentase


Tuntas 18 66
Belum tuntas 9 33

Nilai Siklus
70

60

50

40
Nilai Siklus
30

20

10

0
TUNTAS Belum Tuntas

Grafik 4.3

Siklus 1
GRAFIK HASIL NILAI SIKLUS II

Keterangan Jumlah Presentase


Tuntas 23 85
Belum tuntas 4 14

NILAI SIKLUS 2
90

80

70

60

50 NILAI SIKLUS 2

40

30

20

10

0
Tuntas Belum Tuntas

Grafik 4.4

Siklus II
Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa

100
90
80
70
60
tuntas
50 tidak tuntas
40
30
20
10
0
Prasiklus siklus 1 siklus ll

Grafik 4.5

Dari Uraian kegiatan hasil Pra siklus , Siklus 1 dan Siklus II dapat disimpulkan
sebagai berikut :

Metode Diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru
memberi kesempatan kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk
mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat
kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah
Menurut Suryosubroto (1997),

.“

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan
Salah satu karakteristik penelitian tindakan kelas adalah adanya
masalah yang muncul dari guru bahwa cara mengajar yang dilakukan
selama ini mempunyai masalah yang dapat menghambat pencapai tujuan
pembelajaran . Hal ini dapat diatasi dengan refleksi diri dengan tujuan
untuk memperbaiki kegiatan guru dalam pembelajaran
Berdasarkan hasil pengelolahan data analisis refleksi serta pembahasan
tentang metode diskusi pada pembelajaran IPA siswa kelas IV di SDN
Babelan Kota 05 Kecamatan Babelan kota Kabupaten Bekasi,maka
diambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Dalam pembelajaran IPA aktifitas dan Kwalitas belajar siswa
cenderung meningkat karena siswa dilibatkan lansung dalam
pembelajaran dengan mendiskusikan fungsi dan strukur pada
tumbuhan.
b. Hasil belajar siswa meningkat yang terlihat hasil setiap evaluasi dan
rata-rata hasil evaluasi dari prasiklus ,siklus 1 dan siklus II.
B. Saran Tindak Lanjut
Berdasarkan kesimpulan diatas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
yaitu:
1. Guru perlu menggunakan metode pengajaran yang sesuai dan
bervariasi sehingga dapat menarik minat siswa dalam pembelajaran
2. Ketika akan mengajar guru harus mempersiapkan langkah-langkah
yang tepat dan menggunakan alat peraga sehingga siswa dapat belajar
secara kongkrit dan menghilangkan verbalisme .
3. Bagi pendidik supaya dapat mengingkatkan kemampuan dan
profesionalisme agar meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM)

DAFTAR PUSTAKA

Andayani dkk, 2009 , pemantapan kemampuan profesional. Jakarta : Universitas


terbuka .

Tim pengembang PGSD , 1998 Strategi belajar mengajar II. Jakarta : Depdiknas,
Dirjen dikti.

Wardani, I.G.A.K. Wihardid kuswaya, 2007. Penelitian tindak kelas. Jakarta :


Universitas Terbuka

Hasibuan (1965). Strategi belajar mengajar II. Jakarta : depdikns, Dirjen Dikti.

Anda mungkin juga menyukai