0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
21 tayangan6 halaman
Berikut ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
1. Salah satu langkah pengendalian resiko adalah menentukan prioritas masalah yang harus diselesaikan dan membandingkannya dengan kebijakan organisasi.
2. Konsumen mempertimbangkan pelayanan sebelum dan sesudah transaksi dalam membeli suatu produk selain bentuk fisiknya.
3. Medication error dapat terjadi akibat kesalahan manusia maupun kelema
Berikut ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
1. Salah satu langkah pengendalian resiko adalah menentukan prioritas masalah yang harus diselesaikan dan membandingkannya dengan kebijakan organisasi.
2. Konsumen mempertimbangkan pelayanan sebelum dan sesudah transaksi dalam membeli suatu produk selain bentuk fisiknya.
3. Medication error dapat terjadi akibat kesalahan manusia maupun kelema
Berikut ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
1. Salah satu langkah pengendalian resiko adalah menentukan prioritas masalah yang harus diselesaikan dan membandingkannya dengan kebijakan organisasi.
2. Konsumen mempertimbangkan pelayanan sebelum dan sesudah transaksi dalam membeli suatu produk selain bentuk fisiknya.
3. Medication error dapat terjadi akibat kesalahan manusia maupun kelema
Salah satu hal yang dilakukan dalam pengendalian resiko adalah:
a. Menentukan prioritas masalah yang harus segera diatasi b. Membandingkan resiko yang telah dianalisa dengan kebijakan pimpinan c. Melakukan pengukuran berdasar target yang telah disepakati d. Melakukan analisa terhadap resiko yang terjadi e. Mengimplementasikan rencana tindakan 2. Konsumen membeli produk tidak hanya dengan melihat bentuk fisiknya saja, tetapi dari segi pelayanan, yang mencakup tahap ..... dan ..... juga akan sangat dipertimbangkan a. Manfaat dan biaya b. Kebutuhan dan keinginan c. Mutu dan harga d. Sebelum dan pasca transaksi e. Penetapan harga dan pemilihan 3. Medication error terjadi sebagai akibat dari kesalahan manusia atau lemahnya sistem yang ada dalam setiap langkah penyiapan obat: yang bukan termasuk dalam sistem keselamatan pelayanan farmasi adalah: a. Sistem pemilihan obat b. Sistem penagihan obat c. Sistem penyimpanan obat d. Sistem dispensing obat e. Sistem monitoring penggunaan obat 4. Agar manfaat besar dan resiko kecil, maka sebelum dan selama penggunaan obat perlu dilakukan: a. Ketersediaan obat b. Pengkajian resep c. Pengkajian farmakoterapi d. Penghitungan harga e. Pemberian etiket 5. Analisa resiko dapat dilakukan secara: a. Kualitatif b. Kuantitatif c. Komprehensif d. Kualitatif dan kuantitatif e. Kumulatif 6. Apoteker harus memberikan edukasi kepada pasien yang memerlukan obat non resep untuk penyakit ringan dengan memilihkan: a. Obat bebas atau obat terbatas b. Obat bebas, obat bebas terbatas atau DOWA c. Obat bebas d. Obat bebas terbatas e. DOWA 7. Metode komunikasi yang efektif bagi apoteker untuk respon terhadap gejala yang dikeluhkan dalam pelayanan swamedikasi adalah: a. ENCORE b. WWHAM c. Three Prime Questions d. Open ended Questions e. Verifikasi 8. Yang dimaksud dengan istilah kejadian sentinel pada patient safety adalah: a. Reaksi obat yang tidak diinginkan b. KTD selama proses terapi, namun cedera serius tidak terjadi c. KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius d. Adverse drug reaction (ADR) e. Efek samping obat (ESO) 9. Mc. Carthy mengklasifikasikan alat-alat pemasaran sebagai sarana bauran pemasaran (Marketing Mix) yang disebut empat P (4P) yaitu: a. Price, Product, Positioning, Process Management b. Product, Price, Place, Promotion c. Product, Place, Promotion, Positioning d. Place, Promotion, Product, Process Management e. Promotion, Place, Positioning, Process Management 10. Salah satu alasan memilih pengobatan sendiri/swamedika adalah: a. Obat bebas dan bebas terbatas lebih mudah didapat b. Menambah kunjungan ke dokter c. Marasa belum perlu konsultasi ke dokter d. Perlu tambahan waktu untuk konsultasi dengan apoteker e. Persepsi masyarakat tentang kesehatan 11. Siapa yang menciptakan kebutuhan? Pemasar/marketer menciptakan kebutuhan atau pemasar/marketer membuat orang membeli hal-hal yang tidak mereka inginkan? a. Kebutuhan yang mendahului pemasar b. Pemasar yang menciptakan kebutuhan c. Pemasar yang menciptakan keinginan d. Pasar yang membutuhkan e. Pemasar tidak mempengaruhi keinginan masyarakat 12. Elemen kunci dalam pemasaran adalah: a. Kualitas jasa, manfaat fungsional, manfaat emosional dan harga b. Orang (people), nilai (value), needs & wants dan pertukaran (exchange) c. Menciptakan, mengkomunikasikan nilai pelanggan d. Menghantarkan nilai dan memuaskan pelanggan e. Kualitas, service dan price 13. Faktor resiko yang terkait karakteristik kondisi klinik pasien yang berpotensi terjadi pada pelayanan farmasi klinik adalah: a. Tingkat keparahan penyakit pasien b. Domisili pasien dan status perkawinan pasien c. Fungsi ginjal, fungsi hati, status sistem imun d. Tingkat cedera akibat keparahan penyakit e. Persepsi pasien terhadap tingkat keparahan penyakit 14. Menurut data RISKESDAS maupun SUSPENAS perilaku swamedikasi di Indonesia masih cukup besar, dimana: a. 44% orang sakit di Indonesia b. 65,2% dari 294,959 rumah tangga di Indonesia menyimpan obat untuk swamedikasi c. 61,05% melakukan swamedikasi/pengobatan diri sendiri akibat keluhan kesehatan yang dialami d. 16% keluhan penyakit dianggap ringan e. 6% menganggap obat bebas dan bebas terbatas lebih murah 15. Pada tahapan identifikasi resiko, resiko dapat diidentifikasi dari berbagai sumber. Sumber yang kurang tepat untuk diidentifikasi adalah: a. Laporan medication error b. Data hasil audit dan survey c. Data hasil FMEA d. Laporan demografi pasien e. Data hasil RCA 16. Bila saudara melakukan segmentasi pasar berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan dan pendapatan mana segmentasi tersebut termasuk: a. Geografis b. Demografis c. Psikografi d. Gaya hidup e. Azas manfaat 17. Asam mefenamat kapsul adalah obat keras yang boleh diserahkan tanpa resep dokter oleh apoteker, dengan batasan jumlah maksimal yang dapat diberikan sesuai DOWA adalah: a. 10 b. 15 c. 20 d. 25 e. 30 18. Dalam melakukan evaluasi resiko, salah satu yang dilakukan adalah: a. Menentukan prioritas masalah yang harus segera diatasi b. Memberikan paparan secara statistik berdasar data c. Memberikan deskripsi dari resiko yang terjadi d. Melakukan analisa terhadap resiko yang terjadi e. Menetapkan kemungkinan pilihan (cost benefit analysis) 19. Faktor resiko yang terkait farmakoterapi pasien yang berpotensi terjadi pada pelayanan farmasi klinik adalah: a. Toksisitas, rute dan teknik pemberian b. Status sistem imun, status perkawinan c. Fungsi ginjal, fungsi hati, fungsi sosial d. Status nutrisi, etnik, ras, domisili e. Tingkat keparahan penyakit pasien 20. Faktor resiko yang terkait karakteristik penyakit pasien yang berpotensi terjadi pada pelayanan farmasi klinik adalah: a. Tingkat keparahan penyakit pasien b. Status sistem imun, status perkawinan c. Fungsi ginjal, fungsi hati, fungsi sosial d. Status nutrisi, etnik, ras, domisili e. Toksisitas, rute dan teknik pemberian 21. Apabila jasa pelayanan yang diterima pelanggan apotek sangat rendah daripada yang diharapkan (P<E) maka kualitas jasa tersebut akan dipersepsikan pelanggan: a. Sangat tidak puas b. Tidak puas c. Cukup puas d. Puas e. Sangat puas 22. Bila saudara melakukan segmentasi pasar berdasarkan pola penyakit agar mendukung perencanaan pengadaan barang/sediaan farmasi maka segmentasi tersebut termasuk: a. Geografis b. Demofrafis c. Psikografi d. Gaya hidup e. Azas manfaat 23. Manajemen resiko merupakan aktivitas yang dilakukan untuk menurunkan resiko terjadinya kecelakaan pada pasien/keluarga pasien, dan tenaga kesehatan serta resiko terjadinya kehilangan di organisasi. Urutan tahapan aktivitas dalam manajemen resiko adalah: a. Identifikasi, analisis, evaluasi, dan pengendalian resiko b. Identifikasi, pengendalian, analisis, dan evaluasi resiko c. Analisis, identifikasi, evaluasi, dan pengendalian resiko d. Analisis, evaluasi, identifikasi, dan pengendalian resiko e. Pengendalian, identifikasi, analisis, dan evaluasi resiko 24. Cara yang kurang tepat dalam mencegah medication error adalah: a. Pembekalan pengetahuan, continuing education, selalu update b. Komunikasi yang baik antara dokter, apoteker, dan perawat c. Melakukan KIE kepada pasien d. Menghubungi pasien, menggali informasi tentang obatnya e. Membuat kebijakan, standar prosedur operasional, dan melakukan evaluasi 25. Nilai di mata pelanggan adalah sesuatu yang mencerminkan manfaat dan biaya berwujud serta tak berwujud, yaitu terdiri dari “3 kombinasi serangkai”: a. Harga, manfaat, dan biaya b. Kualitas, servise, dan biaya c. Needs & wants d. Segemntasi, target pasar, dan positioning e. Manfaat fungsional dan emosional 26. Saudara sedang memberikan konseling tentang penggunaan Parasetamol sirup untuk pasien anak 6 tahun kepada ibunya, 35 tahun. Konseling dalam marketing disebut sebagai proses: a. Menciptakan keinginan dan kebutuhan b. Mengkomunikasikan nilai kepada pelanggan c. Menghantarkan nilai d. Membina hubungan dengan pelanggan e. Memuaskan pelanggan 27. E-farmasi merupakan layanan kefarmasian secara elektronik. Hal tersebut merupakan salah satu: a. Implementasi industri 4.0 di sektor kesehatan b. Proyeksi kebutuhan tenaga kesehatan c. Pharmacy bar-code labelling d. Strategi menghadapi industry 4.0 e. Serangkaian kegiatan PSEF 28. Apoteker menghubungi dokter penulis resep lewat telepon untuk memberi solusi atas masalah terkait obat, tapi apoteker beranggapan bahwa hal tersebut hanya sebagai SPO yang harus dipatuhi. Ruang lingkup marketing manakah dibawah ini yang sesuai kasus tersebut diatas: a. Relationship b. Transactional c. Traditional d. Profesional e. Costumer satisfaction 29. Sediaan obat khususnya golongan obat bebas dan bebas terbatas, masih banyak dalam bentuk polifarmasi (mengandung 4 sampai 6 bahan aktif) dipasarkan di Indonesia, kecuali: a. Sirup obat batuk b. Sirup obat flu c. Tablet obat flu d. Tablet multivitamin dan mineral e. Tablet ibuprofen 400 mg 30. Contoh obat yang dapat berinteraksi dengan ginkgo biloba sehingga harus dihindari penggunaannya secara bersamaan, adalah: a. Vitamin C b. Tocoferol c. Riboflavin d. Pyridoksin e. Atorvastatin 31. Terdapat beberapa tipe kesalahan dalam medication error: yang bukan termasuk dalam tipe kesalahan tersebut adalah: a. Kesalahan resep b. Kesalahan pemberian obat c. Kesalahan cara penggunaan obat d. Kelalaian pemberian informasi e. Kesalahan pemberian harga obat 32. Medication error terbagi menjadi beberapa kategori, penjelasan mengenai kategori yang tidak tepat adalah: a. Kategori A: keadaan atau kejadian yang berpotensi menyebabkan terjadinya error b. Kategori B: error terjadi, tetapi obat belum sampai ke pasien c. Kategori C: error terjadi, obat sudah sampai ke pasien, tetapi tidak menimbulkan resiko d. Kategori D: error terjadi dan konsekuensinya diperlukan monitoring terhadap pasien, tetapi tidak menimbulkan resiko pada pasien e. Kategori E: error terjadi dan nyaris menimbulkan kematian 33. Setiap kegiatan apoteker selalu berhubungan dengan pemasaran, salah satu contohnya adalah: a. Dispensing obat yang diresepkan b. Identifikasi masalah terkait obat c. Membuat laporan narkotika d. Memusnahkan obat kadaluarsa e. Menyimpan narkotika pada lemari khusus