Anda di halaman 1dari 6

1.

Salah satu hal yang dilakukan dalam pengendalian resiko adalah:


a. Menentukan prioritas masalah yang harus segera diatasi
b. Membandingkan resiko yang telah dianalisa dengan kebijakan pimpinan
c. Melakukan pengukuran berdasar target yang telah disepakati
d. Melakukan analisa terhadap resiko yang terjadi
e. Mengimplementasikan rencana tindakan
2. Konsumen membeli produk tidak hanya dengan melihat bentuk fisiknya saja, tetapi dari
segi pelayanan, yang mencakup tahap ..... dan ..... juga akan sangat dipertimbangkan
a. Manfaat dan biaya
b. Kebutuhan dan keinginan
c. Mutu dan harga
d. Sebelum dan pasca transaksi
e. Penetapan harga dan pemilihan
3. Medication error terjadi sebagai akibat dari kesalahan manusia atau lemahnya sistem
yang ada dalam setiap langkah penyiapan obat: yang bukan termasuk dalam sistem
keselamatan pelayanan farmasi adalah:
a. Sistem pemilihan obat
b. Sistem penagihan obat
c. Sistem penyimpanan obat
d. Sistem dispensing obat
e. Sistem monitoring penggunaan obat
4. Agar manfaat besar dan resiko kecil, maka sebelum dan selama penggunaan obat perlu
dilakukan:
a. Ketersediaan obat
b. Pengkajian resep
c. Pengkajian farmakoterapi
d. Penghitungan harga
e. Pemberian etiket
5. Analisa resiko dapat dilakukan secara:
a. Kualitatif
b. Kuantitatif
c. Komprehensif
d. Kualitatif dan kuantitatif
e. Kumulatif
6. Apoteker harus memberikan edukasi kepada pasien yang memerlukan obat non resep
untuk penyakit ringan dengan memilihkan:
a. Obat bebas atau obat terbatas
b. Obat bebas, obat bebas terbatas atau DOWA
c. Obat bebas
d. Obat bebas terbatas
e. DOWA
7. Metode komunikasi yang efektif bagi apoteker untuk respon terhadap gejala yang
dikeluhkan dalam pelayanan swamedikasi adalah:
a. ENCORE
b. WWHAM
c. Three Prime Questions
d. Open ended Questions
e. Verifikasi
8. Yang dimaksud dengan istilah kejadian sentinel pada patient safety adalah:
a. Reaksi obat yang tidak diinginkan
b. KTD selama proses terapi, namun cedera serius tidak terjadi
c. KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius
d. Adverse drug reaction (ADR)
e. Efek samping obat (ESO)
9. Mc. Carthy mengklasifikasikan alat-alat pemasaran sebagai sarana bauran pemasaran
(Marketing Mix) yang disebut empat P (4P) yaitu:
a. Price, Product, Positioning, Process Management
b. Product, Price, Place, Promotion
c. Product, Place, Promotion, Positioning
d. Place, Promotion, Product, Process Management
e. Promotion, Place, Positioning, Process Management
10. Salah satu alasan memilih pengobatan sendiri/swamedika adalah:
a. Obat bebas dan bebas terbatas lebih mudah didapat
b. Menambah kunjungan ke dokter
c. Marasa belum perlu konsultasi ke dokter
d. Perlu tambahan waktu untuk konsultasi dengan apoteker
e. Persepsi masyarakat tentang kesehatan
11. Siapa yang menciptakan kebutuhan? Pemasar/marketer menciptakan kebutuhan atau
pemasar/marketer membuat orang membeli hal-hal yang tidak mereka inginkan?
a. Kebutuhan yang mendahului pemasar
b. Pemasar yang menciptakan kebutuhan
c. Pemasar yang menciptakan keinginan
d. Pasar yang membutuhkan
e. Pemasar tidak mempengaruhi keinginan masyarakat
12. Elemen kunci dalam pemasaran adalah:
a. Kualitas jasa, manfaat fungsional, manfaat emosional dan harga
b. Orang (people), nilai (value), needs & wants dan pertukaran (exchange)
c. Menciptakan, mengkomunikasikan nilai pelanggan
d. Menghantarkan nilai dan memuaskan pelanggan
e. Kualitas, service dan price
13. Faktor resiko yang terkait karakteristik kondisi klinik pasien yang berpotensi terjadi pada
pelayanan farmasi klinik adalah:
a. Tingkat keparahan penyakit pasien
b. Domisili pasien dan status perkawinan pasien
c. Fungsi ginjal, fungsi hati, status sistem imun
d. Tingkat cedera akibat keparahan penyakit
e. Persepsi pasien terhadap tingkat keparahan penyakit
14. Menurut data RISKESDAS maupun SUSPENAS perilaku swamedikasi di Indonesia
masih cukup besar, dimana:
a. 44% orang sakit di Indonesia
b. 65,2% dari 294,959 rumah tangga di Indonesia menyimpan obat untuk swamedikasi
c. 61,05% melakukan swamedikasi/pengobatan diri sendiri akibat keluhan kesehatan
yang dialami
d. 16% keluhan penyakit dianggap ringan
e. 6% menganggap obat bebas dan bebas terbatas lebih murah
15. Pada tahapan identifikasi resiko, resiko dapat diidentifikasi dari berbagai sumber.
Sumber yang kurang tepat untuk diidentifikasi adalah:
a. Laporan medication error
b. Data hasil audit dan survey
c. Data hasil FMEA
d. Laporan demografi pasien
e. Data hasil RCA
16. Bila saudara melakukan segmentasi pasar berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan
dan pendapatan mana segmentasi tersebut termasuk:
a. Geografis
b. Demografis
c. Psikografi
d. Gaya hidup
e. Azas manfaat
17. Asam mefenamat kapsul adalah obat keras yang boleh diserahkan tanpa resep dokter
oleh apoteker, dengan batasan jumlah maksimal yang dapat diberikan sesuai DOWA
adalah:
a. 10
b. 15
c. 20
d. 25
e. 30
18. Dalam melakukan evaluasi resiko, salah satu yang dilakukan adalah:
a. Menentukan prioritas masalah yang harus segera diatasi
b. Memberikan paparan secara statistik berdasar data
c. Memberikan deskripsi dari resiko yang terjadi
d. Melakukan analisa terhadap resiko yang terjadi
e. Menetapkan kemungkinan pilihan (cost benefit analysis)
19. Faktor resiko yang terkait farmakoterapi pasien yang berpotensi terjadi pada pelayanan
farmasi klinik adalah:
a. Toksisitas, rute dan teknik pemberian
b. Status sistem imun, status perkawinan
c. Fungsi ginjal, fungsi hati, fungsi sosial
d. Status nutrisi, etnik, ras, domisili
e. Tingkat keparahan penyakit pasien
20. Faktor resiko yang terkait karakteristik penyakit pasien yang berpotensi terjadi pada
pelayanan farmasi klinik adalah:
a. Tingkat keparahan penyakit pasien
b. Status sistem imun, status perkawinan
c. Fungsi ginjal, fungsi hati, fungsi sosial
d. Status nutrisi, etnik, ras, domisili
e. Toksisitas, rute dan teknik pemberian
21. Apabila jasa pelayanan yang diterima pelanggan apotek sangat rendah daripada yang
diharapkan (P<E) maka kualitas jasa tersebut akan dipersepsikan pelanggan:
a. Sangat tidak puas
b. Tidak puas
c. Cukup puas
d. Puas
e. Sangat puas
22. Bila saudara melakukan segmentasi pasar berdasarkan pola penyakit agar mendukung
perencanaan pengadaan barang/sediaan farmasi maka segmentasi tersebut termasuk:
a. Geografis
b. Demofrafis
c. Psikografi
d. Gaya hidup
e. Azas manfaat
23. Manajemen resiko merupakan aktivitas yang dilakukan untuk menurunkan resiko
terjadinya kecelakaan pada pasien/keluarga pasien, dan tenaga kesehatan serta resiko
terjadinya kehilangan di organisasi. Urutan tahapan aktivitas dalam manajemen resiko
adalah:
a. Identifikasi, analisis, evaluasi, dan pengendalian resiko
b. Identifikasi, pengendalian, analisis, dan evaluasi resiko
c. Analisis, identifikasi, evaluasi, dan pengendalian resiko
d. Analisis, evaluasi, identifikasi, dan pengendalian resiko
e. Pengendalian, identifikasi, analisis, dan evaluasi resiko
24. Cara yang kurang tepat dalam mencegah medication error adalah:
a. Pembekalan pengetahuan, continuing education, selalu update
b. Komunikasi yang baik antara dokter, apoteker, dan perawat
c. Melakukan KIE kepada pasien
d. Menghubungi pasien, menggali informasi tentang obatnya
e. Membuat kebijakan, standar prosedur operasional, dan melakukan evaluasi
25. Nilai di mata pelanggan adalah sesuatu yang mencerminkan manfaat dan biaya berwujud
serta tak berwujud, yaitu terdiri dari “3 kombinasi serangkai”:
a. Harga, manfaat, dan biaya
b. Kualitas, servise, dan biaya
c. Needs & wants
d. Segemntasi, target pasar, dan positioning
e. Manfaat fungsional dan emosional
26. Saudara sedang memberikan konseling tentang penggunaan Parasetamol sirup untuk
pasien anak 6 tahun kepada ibunya, 35 tahun. Konseling dalam marketing disebut
sebagai proses:
a. Menciptakan keinginan dan kebutuhan
b. Mengkomunikasikan nilai kepada pelanggan
c. Menghantarkan nilai
d. Membina hubungan dengan pelanggan
e. Memuaskan pelanggan
27. E-farmasi merupakan layanan kefarmasian secara elektronik. Hal tersebut merupakan
salah satu:
a. Implementasi industri 4.0 di sektor kesehatan
b. Proyeksi kebutuhan tenaga kesehatan
c. Pharmacy bar-code labelling
d. Strategi menghadapi industry 4.0
e. Serangkaian kegiatan PSEF
28. Apoteker menghubungi dokter penulis resep lewat telepon untuk memberi solusi atas
masalah terkait obat, tapi apoteker beranggapan bahwa hal tersebut hanya sebagai SPO
yang harus dipatuhi. Ruang lingkup marketing manakah dibawah ini yang sesuai kasus
tersebut diatas:
a. Relationship
b. Transactional
c. Traditional
d. Profesional
e. Costumer satisfaction
29. Sediaan obat khususnya golongan obat bebas dan bebas terbatas, masih banyak dalam
bentuk polifarmasi (mengandung 4 sampai 6 bahan aktif) dipasarkan di Indonesia,
kecuali:
a. Sirup obat batuk
b. Sirup obat flu
c. Tablet obat flu
d. Tablet multivitamin dan mineral
e. Tablet ibuprofen 400 mg
30. Contoh obat yang dapat berinteraksi dengan ginkgo biloba sehingga harus dihindari
penggunaannya secara bersamaan, adalah:
a. Vitamin C
b. Tocoferol
c. Riboflavin
d. Pyridoksin
e. Atorvastatin
31. Terdapat beberapa tipe kesalahan dalam medication error: yang bukan termasuk dalam
tipe kesalahan tersebut adalah:
a. Kesalahan resep
b. Kesalahan pemberian obat
c. Kesalahan cara penggunaan obat
d. Kelalaian pemberian informasi
e. Kesalahan pemberian harga obat
32. Medication error terbagi menjadi beberapa kategori, penjelasan mengenai kategori yang
tidak tepat adalah:
a. Kategori A: keadaan atau kejadian yang berpotensi menyebabkan terjadinya error
b. Kategori B: error terjadi, tetapi obat belum sampai ke pasien
c. Kategori C: error terjadi, obat sudah sampai ke pasien, tetapi tidak menimbulkan
resiko
d. Kategori D: error terjadi dan konsekuensinya diperlukan monitoring terhadap pasien,
tetapi tidak menimbulkan resiko pada pasien
e. Kategori E: error terjadi dan nyaris menimbulkan kematian
33. Setiap kegiatan apoteker selalu berhubungan dengan pemasaran, salah satu contohnya
adalah:
a. Dispensing obat yang diresepkan
b. Identifikasi masalah terkait obat
c. Membuat laporan narkotika
d. Memusnahkan obat kadaluarsa
e. Menyimpan narkotika pada lemari khusus

Anda mungkin juga menyukai