Anda di halaman 1dari 7

UAS Pelayanan Kefarmasian (Bagian 1-

Pilihan Ganda)
* Required

UAS Pelayanan Kefarmasian (Bagian 1-Pilihan Ganda)


Pilihlah satu jawaban yang paling benar

1. Manajemen risiko merupakan aktivitas yang dilakukan untuk menurunkan risiko


terjadinya kecelakaan pada pasien/keluarga pasien, dan tenaga kesehatan
serta risiko terjadinya kehilangan di organisasi. Urutan tahapan aktivitas dalam
manajemen risiko adalah : *
Identifikasi, analisis, evaluasi, dan pengendalian risiko
Identifikasi, pengendalian, analisis, dan evaluasi risiko
Analisis, identifikasi, evaluasi, dan pengendalian risiko
Analisis, evaluasi, identifikasi, dan pengendalian risiko
Pengendalian, identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko

2. Asam Mefenamat kapsul adalah obat keras yang boleh diserahkan tanpa resep
dokter oleh Apoteker, dengan batasan jumlah maksimal yang dapat diberikan
sesuai DOWA adalah : *
10
15
20
25
30

3. Bila saudara melakukan segmentasi pasar berdasarkan umur, jenis kelamin,


pendidikan dan pendapatan maka Segmentasi tersebut termasuk : *
Geografis
Demografis
Psikografi
Gaya hidup
Azas manfaat

4. Terdapat beberapa tipe kesalahan dalam medication error: yang bukan


termasuk dalam tipe kesalahan tersebut adalah : *
Kesalahan resep
Kesalahan pemberian obat
Kesalahan cara penggunaan obat
Kelalaian pemberian informasi
Kesalahan pemberian harga obat

5. Siapa yang menciptakan kebutuhan? Pemasar/Marketer menciptakan


kebutuhan atau Pemasar/Marketer membuat orang membeli hal-hal yang tidak
mereka inginkan ? *
Kebutuhan yang mendahului Pemasar
Pemasar yang menciptakan kebutuhan
Pemasar yang menciptakan keinginan
Pasar yang membutuhkan
Pemasar tidak mempengaruhi keinginan masyarakat

6. Apoteker harus memberikan edukasi kepada pasien yang memerlukan Obat


non Resep untuk penyakit ringan dengan memilihkan : *
Obat Bebas atau Bebas Terbatas
Obat Bebas, Obat Bebas Terbatas atau DOWA
Obat Bebas
Obat Bebas Terbatas
DOWA

7. Medication error terjadi sebagai akibat dari kesalahan manusia atau lemahnya
sistem yang ada dalam setiap langkah penyiapan obat; yang bukan termasuk
dalam sistem keselamatan pelayanan farmasi adalah : *
Sistem pemilihan obat
Sistem penagihan obat
Sistem penyimpanan obat
Sistem dispensing obat
Sistem monitoring penggunaan obat

8. Menurut data RISKESDAS maupun SUSPENAS perilaku swamedikasi di


Indonesia masih cukup besar, dimana : *
44 % orang sakit di Indonesia
65,2% dari 294.959 rumah tangga di Indonesia menyimpan obat untuk swamedikasi
61,05% melakukan swamedikasi / pengobatan diri sendiri akibat keluhan kesehatan yang
dialami
16% Keluhan penyakit dianggap ringan
6% menganggap obat bebas dan bebas terbatas lebih murah

9. Salah satu alasan memilih pengobatan sendiri/swamedikasi adalah: *


Obat bebas dan bebas terbatas lebih mudah didapat
menambah kunjungan ke dokter
merasa belum perlu konsultasi ke dokter
perlu tambahan waktu untuk konsultasi dengan apoteker
persepsi masyarakat tentang kesehatan

10. Apoteker harus mampu mengkomunikasikan jasa layanan kefarmasian yang


dapat diterima dibenak pasien, merupakan salah satu unsur bauran pasar : *
Promotion
Place
Product
Positioning
Price

11. Bila saudara melakukan segmentasi pasar berdasarkan pola penyakit agar
mendukung perencanaan pengadaan barang/sediaan farmasi maka
Segmentasi tersebut termasuk : *
Geografis
Demografis
Psikografi
Gaya hidup
Azas manfaat

12. Setiap kegiatan apoteker selalu berhubungan dengan pemasaran, salah satu
contohnya adalah: *
Dispensing obat yang diresepkan
Identifikasi Masalah Terkait Obat
Membuat Laporan Narkotika
Memusnahkan obat kadaluarsa
Menyimpan narkotika pada lemari khusus

13. Saudara sedang memberikan konseling tentang penggunaan Parasetamol


sirup untuk pasien anak 6 tahun kepada ibunya, 35 tahun. Konseling dalam
marketing disebut sebagai proses : *
Menciptakan keinginan dan kebutuhan
Mengkomunikasikan nilai kepada pelanggan
Menghantarkan nilai (slide 13, pertemuan 11)
Membina hubungan dengan pelanggan
Memuaskan pelanggan

14. Mc.Carthy mengklasifikasikan alat-alat pemasaran sebagai sarana bauran


pemasaran (Marketing Mix) yang disebut Empat P (4 P) yaitu : *
Price, Product, Positioning, Process Management
Product, Price, Place, Promotion
Product, Place, Promotion, Positioning
Place, Promotion, Product, Process Management
Promotion, Place, Positioning, Process Management

15. Seorang wanita, usia 35 tahun datang ke apotek dan bertemu apoteker untuk
mendapatkan obat penurun Panas untuk anaknya yang berusia 8 tahun. Obat
apakah yang direkomendasikan Apoteker? *
Parasetamol 500 mg tablet
Parasetamol drop
Parasetamol syrup 120 mg/5 ml
Parasetamol suppositoria
Parasetamol 650 mg tablet

16. Konsumen membeli produk tidak hanya dengan melihat bentuk fisiknya saja,
tetapi dari segi pelayanan, yang mencakup tahap ……………. dan …………….
juga akan sangat dipertimbangkan. *
Manfaat dan biaya
Kebutuhan dan keinginan
Mutu dan harga
Sebelum dan pasca transaksi
Penetapan harga dan pemilihan

17. Yang dimaksud dengan istilah kejadian sentinel pada patient safety adalah : *
Reaksi obat yang tidak diharapkan
KTD selama proses terapi, namun cedera serius tidak terjadi
KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius
Adverse drug reaction (ADR)
Efek samping obat (ESO)

18. Medication error terbagi menjadi beberapa kategori, penjelasan mengenai


kategori yang tidak tepat adalah : *
Kategori A: keadaan atau kejadian yang berpotensi menyebabkan terjadinya error.
Kategori B: error terjadi, tetapi obat belum sampai ke pasien.
Kategori C: error terjadi, obat sudah sampai ke pasien, tetapi tidak menimbulkan risiko.
Kategori D: error terjadi dan konsekuensinya diperlukan monitoring terhadap pasien, tetapi tidak
menimbulkan risiko pada pasien.
Kategori E: error terjadi dan nyaris menimbulkan kematian.

19. Contoh obat yang dapat berinteraksi dengan ginkgo biloba sehingga harus
dihindari penggunaannya secara bersamaan, adalah : *
Vitamin C
Tocoferol
Riboflavin
Pyridoksin
Atorvastatin

20. Apabila jasa pelayanan yang diterima pelanggan apotek sangat rendah
daripada yang diharapkan (P<E) maka kualitas jasa tersebut akan
dipersepsikan pelanggan : *
sangat tidak puas
tidak puas
cukup puas
puas
sangat puas
21. Apoteker menghubungi dokter penulis resep lewat telepon untuk memberi
solusi atas Masalah Terkait Obat, tapi Apoteker beranggapan bahwa hal tsb
hanya sebagai SPO yang harus dipatuhi. Ruang Lingkup Marketing manakah di
bawah ini yang sesuai kasus tersebut di atas: *
Relationship
Transactional
Traditional
Profesional
Customer satisfaction

22. E-Farmasi merupakan pelayanan kefarmasian secara elektronik. Hal tersebut


merupakan salah satu : *
implementasi industri 4.0 di sektor Kesehatan
proyeksi kebutuhan tenaga Kesehatan
pharmacy bar-code labelling
strategi menghadapi industry 4.0
serangkaian kegiatan PSEF

23. Elemen kunci dalam pemasaran adalah : *


kualitas jasa, manfaat fungsional, manfaat emosional dan harga
orang (people), Nilai (value), Needs & Wants dan Pertukaran (Exchange)
menciptakan, mengkomunikasikan nilai pelanggan
menghantarkan nilai dan memuaskan pelanggan
kualitas, service dan price

24. Nilai di mata pelanggan adalah sesuatu yang mencerminkan manfaat dan biaya
berwujud serta tak berwujud, yang terdiri dari “3 kombinasi serangkai” : *
harga, manfaat dan biaya
kualitas, service dan harga
Needs & Wants
Segmentasi, Target Pasar dan Positioning
Manfaat Fungsional dan Emosional

25. Faktor risiko yang terkait karakteristik penyakit pasien yang berpotensi terjadi
pada pelayanan farmasi klinik adalah : * (slide bu pudji pertemuan 14, slide
24)
Tingkat keparahan penyakit pasien
Status sistem imun, status perkawinan
Fungsi ginjal, fungsi hati, fungsi sosial
Status nutrisi, etnik, ras, domisili
Toksisitas, rute dan teknik pemberian

26. Analisa risiko dapat dilakukan secara : *


Kualitatif
Kuantitatif
Komprehensif
Kualitatif dan kuantitatif
Kumulatif

27. Metode komunikasi yang efektif bagi Apoteker untuk respon terhadap gejala
yang dikeluhkan dalam pelayanan swamedikasi adalah : *
ENCORE
WWHAM
Three Prime Questions
Open ended Questions
Verifikasi

28. Agar manfaat besar dan risiko kecil, maka sebelum dan selama penggunaan
obat perlu dilakukan : *
Ketersediaan obat
Pengkajian resep
Pengkajian farmakoterapi
Penghitungan harga
Pemberian etiket

29. Pada tahapan identifikasi risiko, risiko dapat diidentifikasi dari berbagai sumber.
Sumber yang kurang tepat untuk identifikasi adalah : *
Laporan medication error
Data hasil audit dan survey
Data hasil FMEA
Laporan demografi pasien
Data hasil RCA

30. Dalam melakukan evaluasi risiko, salah satu yang dilakukan adalah : *
Menentukan prioritas masalah yang harus segera diatasi
Memberikan paparan secara statistik berdasar data
Memberikan deskripsi dari risiko yang terjadi
Melakukan analisa terhadap risiko yang terjadi
Menetapkan kemungkinan pilihan (cost benefit analysis)

31. Faktor risiko yang terkait farmakoterapi pasien yang berpotensi terjadi pada
pelayanan farmasi klinik adalah : *
Toksisitas, rute dan teknik pemberian
Status sistim imun, status perkawinan
Fungsi ginjal, fungsi hati, fungsi sosial
Status nutrisi, etnik, ras, domisili
Tingkat keparahan penyakit pasien

32. Sediaan obat khususnya Golongan Obat bebas dan Bebas Terbatas, masih
banyak dalam bentuk polifarmasi (mengandung 4 sampai 6 bahan aktif)
dipasarkan di Indonesia, kecuali : *
Sirup obat batuk
Sirup obat flu
Tablet obat flu
Tablet Multivitamin dan mineral
Tablet Ibuprofen 400 mg

33. Cara yang kurang tepat dalam mencegah medication error adalah : *
Pembekalan pengetahuan, continuing education, selalu update
Komunikasi yang baik antara dokter, apoteker dan perawat
Melaksanakan KIE kepada pasien
Menghubungi pasien, menggali informasi tentang obatnya
Membuat kebijakan, standar prosedur operasional, dan melakukan evaluasi

34. Salah satu hal yang dilakukan dalam pengendalian risiko adalah : *(slide bu
pudji pertemuan 14, slide 36)
Menentukan prioritas masalah yang harus segera diatasi
Membandingkan risiko yang telah dianalisa dengan kebijakan pimpinan
Melakukan pengukuran berdasar target yang telah disepakati
Melakukan analisa terhadap risiko yang terjadi
Mengimplementasikan rencana tindakan

35. Faktor risiko yang terkait karakteristik kondisi klinik pasien yang berpotensi
terjadi pada pelayanan farmasi klinik adalah : *
Tingkat keparahan penyakit pasien
Domisili pasien dan status perkawinan pasien
Fungsi ginjal, fungsi hati, status sistem imun
Tingkat cedera akibat keparahan penyakit
Persepsi pasien terhadap tingkat keparahan penyakit

Back

Submit
Never submit passwords through Google Forms.
This content is neither created nor endorsed by Google. Report Abuse - Terms of Service - Privacy Policy

Forms

Anda mungkin juga menyukai